LOVE’S WAY – Moving On

MOVING ON

 

Author : Novi

Main Cast : Lee Taemin, Choi Hye Jin, Shin Hyo Jin

Support Cast : SHINee and Super Junior

Length :Sequel

Genre :Romance, Friendship

Rating : General

Key POV

Kulihat dia hanya sibuk dengan buku-bukunya yang sedang dia baca, dia sangat serius sekali. Aku segera mengambil tas ku di atas meja dan hendak pergi menemuinya. Hye Jin, dia sudah sangat berubah sekarang, tidak ada lagi senyum ceria yang biasa dia tunjukan tiba-tiba dia sudah menjadi orang yang sangat serius, setiap hari yang dia lakukan hanya membaca buku, dia tidak pernah lagi bergaul dengan siapapun, bisa dibilang dia tidak punya teman di tempat dia kuliah ini, dia seperti asyik dengan dunianya sendiri, ya sejak dia pergi, Hye Jin berubah menjadi seperti ini. Dia menjadi sangat diam bahkan pada kakaknya sendiri. Begitupun padaku dia juga menjadi sangat dingin, meski aku tetap berusaha untuk berkomunikasi dengannya tapi tanggapannya tetap sama sangat dingin. Aku sedih melihatnya seperti ini, aku rindu Hye Jin yang dulu yang selalu tersenyum ceria, yang selalu marah setiap aku meledeknya, yang gampang menangis bukan Hye Jin yang ini yang seperti tidak bernyawa. Aku ingin sekali melihat senyuman itu lagi diwajahnya tapi aku tidak tahu bagaimana caranya sepertinya dia sangat sakit dengan ini semua.

Dia duduk di bangku di bawan pohon di taman universitas. Itulah kebiasaannya sekarang, dia senang sekali menghabiskan waktu dengan membaca buku disitu sampai sore hari baru dia akan pulang kerumah dan aku selalu mengantarnya pulang. Meski dia jarang biacara padaku tapi paling tidak dia tidak menjauhiku secara fisik. Dia tidak marah bila aku dekati ataupun saat aku ajak bicara meski tanggapannya sangat-sangat dingin.

”Annyeong…”sapaku padanya yang masih sibuk membaca buku.

Dan seperti biasa dia hanya akan mendongak lalu kembali asyik dengan bacaannya. Aku pun memutuskan untuk duduk disampingnya dan menatapnya yang sedang membaca buku.

”Kau sudah makan?”tanyaku lagi.

Dan dia hanya menjawabannya dengan anggukan singkat. Sungguh aku rindu dengan Hye Jin yang dulu. Hye Jin-ah tersenyumlah lagi, seruku dalam hati. Aku melihat jam di tanganku ternyata sudah pukul 5 sore.

”Mau pulang?”tanyaku sambil memiringkan wajahku menatapnya.

Dia langsung memasukan bukunya ke dalam tas dan kemudian beranjak pergi. Maka aku pun mengikutinya dari belakang. Ya Tuhan sampai kapan kau akan seperti ini terus Hye Jin? Aku tahu begitu sulit melupakannya tapi jangan seperti ini Hye Jin, mungkin kau bisa mengalihkan rasa sakit hatimu dengan hal yang positif tapi tidak sampai seperti ini, kau menjadi orang yang terlalu serius.ucapku dalam hati.

Sama seperti hari-hari biasanya dia hanya akan diam selama perjalanan pulang dan lebih banyak melihat keluar jendela. Bahkan saat sampai di depan rumhanya pun dia hanya mengucapkan terima kasih tanpa senyum dan langsung masuk ke dalam rumah. Aku pun kembali berbalik menuju mobilku namun sebuah suara memanggilku.

”Key-ah…tidak mau mampir dulu…ayo kita makan malam bersama…”seru Donghae hyung yang sudah berdiri di ambang pintu sambil melambai memanggilku.

”Anni…aku pulang saja hyung…”seruku sambil tersenyum.

Namun Donghae hyung langsung menarik tanganku untuk masuk ke rumah dan akhirnya aku hanya bisa pasrah. Saat aku masuk ke dalam rumah, Hye Jin sedang sibuk membawa piring, aku pun segera membantunya namun ekspresinya tetap sama sangat dingin. Bahkan di rumah pun dia tidak berinteraksi dengan kakaknya ini. Saat makan malam tiba Hye Jin tidak ada, kemana dia? Pikirku. Aku melongok ke segala arah mencarinya.

”Dia tidak pernah makan malam…”seru Donghae hyung menghentikan makannya dan menatpku serius.

Sampai separah itukah? Kalau begini terus dia bisa sakit, pantas badannya sangat kurus seakarang ini.

”Aku tidak tahu lagi bagaimana menghadapinya…aku sangat khwatir padanya….dia sama sekali tidak mau makan…aku sudah pernah membujuknya namun sia-sia..”terang Donghae hyung lagi.

Aku terdiam mendengar perkataannya. Ya semua orang sangat khwatir padanya termasuk aku. Aku hanya memakan makan malamku dengan malas. Sampai tiba-tiba Donghae hyung..

”Key-ah..kau antarkan makanan ini ke kamar Hye Jin ya…siapa tahu dia mau makan jika dibujuk olehmu…”serunya.

Aku langsung tersedak makanan yang kumakan dan buru-buru meminum air di gelas yang ada di hadapanku.

”Mwo?”tanyaku masih sedikit kaget.

”Ne…sudah cepat sana…”seru Donghae hyung sambil memberikan nampan berisi makanan padaku.

Sejak kapan dia sudah menyiapkannya.

Aku pun segera berdiri dan beranjak menuju kamarnya. Aku menghela nafas sebelum masuk, jangan-jangan aku tidak boleh masuk lagi, pikirku. Aku pun mengetuk pintu kamarnya namun tidak ada jawaban. Key kau babo sekali dia itu malas untuk bicara kenapa aku malah menanyainya. Aku pun membuka pintu kamarnya yang memang tidak terkunci. Saat aku masuk ke dalam aku melihatnya sedang duduk di mejanya dengan membaca buku. Aigoo, apa hidupmu akan dihabiskan dengan membaca buku saja?seruku dalam hati. Perlahan aku mendekatinya dan menaruh nampan di atas meja. Dia sedikit terkejut melihat kedatanganku namun dia buru-buru menguasai keterkejutannya dengan memasang wajah dingin kembali dan hanya menoleh singkat kearahku dan kembali asyik dengan bacaannya.

”Hye Jin-ah…makan dulu…nanti kau sakit…”seruku.

Dia hanya menggeleng tanpa menoleh sedikitpun. Aku pun segera menyendok makanan itu dan berniat untuk menyuapinya.

”Buka mulutmu…”seruku dengan sendok di depan mulutnya.

Dia menoleh ke arahku dan menggeleng. Aisshh, gadis ini. Harus pakai cara apa lagi.

”Ok…pesawat datang…buka landasannya..”seruku sambil memainkan sendok itu di depannya.

Namun dia tetap diam saja.

”Mungkin kau tidak suka pesawat..bagaimana kalu kereta masuk stasiun atau mobil masuk garasi…”seruku berusaha membuatnya tersenyum.

Aku melihat dia menyunggingkan senyum sedikit.Ya dia berhasil tersenyum sedikit. Aku pun semakin semangat namun dia tetap tidak mau makan.

”Ayolah Hye Jin…keretanya mau berhenti nih..”seruku.

Dan sama seperti tadi dia hanya menggeleng. Hufft susah sekali membujuknya. Aku pun menyerah.

”Ya!Hye Jin-ah…aku capek membujukmu terus…aku mau pulang…sebaiknya aku tidak usah menjadi temanmu lagi..”seruku dan berjalan keluar kamarnya.

Namun tiba-tiba dia menarik tanganku. dia menatapku dan mengangguk sambil menunjuk makanan itu. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya yang seperti anak kecil.

”Nah gitu dong…”seruku bersemangat sambil menyuapinya.

Meski dia sudah mau makan tapi tetap saja dia hanya mengangguk dan menggeleng jika aku bertanya sesuatu. Aku akan buat kau tersenyum lagi. Aku berjanji.

Donghae POV

Hari sudah 1 tahun sejak dia pergi meninggalkan Hye Jin dan sudah sejak saat itu Hye Jin menjadi sosok pribadi yang sangat pendiam, dia lebih banyak menghabiskan waktunya di kamarnya dengan membaca buku, sekarang dia menjadi lebih rajin belajar dan aku melihat nilai-nilainya juga semakin baik tapi ada satu yang hilang darinya yaitu keceriaan yang biasa dia tunjukan pada orang-orang dekatnya, dia jarang sekali berbicara padaku bahkan menyapapun juga snagat jarang, kini aku lebih sering menghabiskan waktuku di rumahnya sejak kematian ibunya tapi semakin sering lagi saat dia pergi meninggalkan Hye Jin, aku masih ingat dua hari setelah kepergian dia Hye Jin hanya mengurung diri dikamarnya tidak mau bertemu siapa-siapa. Aku sempat khwatir terjadi sesuatu padanya dan berniat untuk memberitahu Siwon namun keesokan harinya dia sudah keluar kamar, aku menjadi sedikit lega saat itu namun ternyata dia langsung berubah saat itu juga, menjadi pendiam dan hanya menjawab jika ditanya selebihnya dia lebih banyak diam. Aku pikir ini akan berlangsung sebentar namun ternyata sampai hari ini dia masih seperti itu. Bahkan Key yang selalu ada disampingnya terus sejak kejadiaan itu belum bisa membuat Hye Jin kembali normal.

Pagi ini seperti pagi-pagi yang biasa dia bangun dan sudah siap untuk berangkat kulihat. Aku sedang memasak sarapan begitu melihatnya datang ke dapur. Seperti biasa dia akan membuta susunya sendiri sementara pagi ini aku membuat roti panggang. Kami makan dalam diam sama seperti hari-hari biasanya. Tidak banyak perubahan pada dirinya masih sama.

”Aku berangkat dulu…”serunya bangkit dari duduknya dan menyampirkan tas di bahunya.

Dia beranjak dari duduknya dan berjalan menunju pintu sama seperti sebelumnya tanpa senyum. Aku hanya menghela nafas melihatnya, sungguh aku semakin khwatir dengan keadaanya yang seperti ini, dia seperti zombie. Dia tidak pernah lagi berinteraksi dengan teman-temannya, dia tidak punya teman di tempatnya kuliah hanya Key yang masih mau menemaninya meski sikap dia tetap seperti itu terhadap Key namun ternyata Key begitu sabar mengahdapinya, aku maish ingat saat Key mengantar pulang Hye Jin saat ditinggal dia setahun yang lalu, Hye Jin menangis di pelukan Key dan Key berusaha menenangkan Hye Jin saat itu bahkan setelah itu Key seringkali datang kemari hanya untuk menanyai keadaan Hye Jin.

Aku baru akan mengunci pintu rumah sampai handphone ku berbunyi, aku segera mengangkatnya dan ternyata itu Siwon.

”Yoboseyo?”seruku.

”Ini Siwon…apa kabar?”tanyanya di telepon.

”Ne..baik-baik saja…ada apa?”tanyaku.

”Bagaimana Hye Jin?”tanyanya lagi.

Aku bingung harus menjawab apa setiap kali dia menanyakan Hye Jin, aku tidak mau membuat dia cemas karena aku tidak bisa menjaga Hye Jin dengan baik.

”Masih sama…”seruku.

Aku hanya mendengar dia menghela nafas, jawaban yang selalu aku berikan padanya selama setahun ini. Ya karena memang kenyataannya begitu.

”Besok aku akan pulang…Hye Jin sudah cukup seperti ini terus selama setahun dia harus kembali menjadi dirinya..”serunya.

Aku hanya terdiam tak lama kemudian percakapan kami selesai. Pasti Siwon akan sangat marah sekali pada Hye Jin, apa yang harus aku lakukan?aku memang tidak duka melihat Hye Jin seperti itu namun Aku mengerti perasaan Hye Jin yang merasa sangat sakit sekali ditinggal seperti itu, aku bukannya tidak pernah berusaha membantunya tapi sepertinya hatinya benar-benar sakit tapi Hye Jin-ah apa 1 tahun belum bisa menyembuhkan luka itu?tanyaku dalam hati.

Key POV

Seperti pagi-pagi biasanya, aku melihatnya duduk di tempat yang sama seperti kemarin, duduk membaca buku dan seperti biasa pula dia sangat serius bahkan sampai aku duduk disampingnya pun dia tidak sadar.

”Hye Jin-ah….”seruku memanggilnya.

Dia menoleh ke arahku sekilas lalu kembali terpaku pada bukunya. Sudah satu tahun Hye Jin seperti ini, apa dia benar-benar belum bisa melupakan Taemin? Apa dia begitu mencintainya?Terkadang aku benci dengan Taemin, bahkan setelah dia pergi Hye Jin masih saja sulit untuk melupakannya, dia begitu beruntung sekali dicintai oleh Hye Jin tapi dia malah berbuat seperti ini terhadapnya.

Aku terus menatapnya yang serius membaca buku dan aku menyibakkan rambutnya yang menutupi wajahnya, dia sedikit kaget melihat kelakukanku dan menoleh ke arahku, dengan terburu-buru dia memasukan bukunya ke dalam tas dan menyapirkannya di bahu lalu berjalan meningglakanku.

Selalu begitu, dia sepertinya sangat menghindari kontak fisik dengan siapapun, dia tidak pernah mau disentuh oleh siapapun dan dia sangat marah bila ada orang yang berani menyentuhnya meski pengecualian untukku tapi tetap saja dia akan menunjukan wajah penolakan ataupun langsung menjauhiku seperti tadi. Aku hanya menatapnya yang berjalan semakin menjauh. Sampai kapan dia akan seperti ini terus?tanyaku dalam hati.

Hye Jin POV

Dia melakukannya lagi, kenapa dia selalu seperti itu? Jujur aku tidak bisa marah padanya karena dia sudah begitu baik padaku selama ini. Ya dia mau menemaniku meski aku tidak pernah mengajaknya bicara selalu dia yang duluan dan aku hanya menanggapinya dengan anggukan. Itu semua karena aku masih belum bisa melupakan kejadian setahun yang lalu. Aku masih mencintai Taemin dan aku ingin menunggunya meski aku tidak tahu sampai kapan. Aku sedang berada dikelasku sambil menatap layar handphoneku, seakan menunggu seseorang akan meneleponku atau paling tidak mengirmkanku sebuah sms, tidak perlu panjang hanya menyapa ’hai’ saja itu sudah cukup bagiku. Namun sms itu tidak akan pernah datang meski aku menunggunya sampai kapanpun, aku sadar akan hal itu tapi aku masih terus berharap. Aku memang Babo menunggu sesuatu yang tidak pasti, sudah jelas dia mencampakanku, mungkin sekarang dia sudah melupakanku dan bersama gadis lain tapi Taemin-ah aku masih mencintaimu. Seruku dalam hati.

Aku mengutak-atik kotak masukku dan melihat sebuah sms yang maish kusimpan sejak setahun yang lalu, sms terkahir darinya.

Mianhe…jeongmal mianhe…aku memang babo tidak mau bicara ini langsung padamu…mianhe…jeongmal mianhe…kau boleh membenciku tapi aku akan tetap menjadi Lee Taemin yang akan selalu mencintaimu…saranghae yeongwonhi…

Aku menghela nafas dan berusaha menahan tangisku yang hampir turun. Aku tidak sanggup membencimu meski kau telah mencampakanku. Aku masih berharap kau akan kembali lagi. Kemudian aku mentup layar handphoneku dan memasukannya ke dalam tas. Aku kembali mengambil buku di dalam tas dan mulai membacanya. Inilah pelampiasanku selama setahun ini aku lebih memilih untuk mengisi hari-hariku dengan membaca atau belajar berusaha untuk melupakannya namun ternyata itu sangatlah sulit..

Siwon POV

Sudah lama sekali aku tidak pulang kemari semenjak kematian ibuku, aku benar-benar menyesal saat itu, kenapa aku tidak datang lebih dulu sehingga aku masih sempat melihat ibuku, namun sudahlah semua itu sudah berlalu. Aku menghirup udara Seoul dalam-dalam, sungguh sangat merindukan udara Seoul. Aku beranjak turun dari pesawat  dan mulai mencari sosok yang kukenal di bandara. Orang itu melambai ke arahku, dia sama sekali tidak berubah masih seperti anak kecil, sahabat terbaikku, meski dia seperti anak kecil tapi terkadang dia juga bisa menjadi dewasa. Aku memabalas lambaian tangannya dan tersenyum padanya. Kemudian dia menghampiriku dan memelukku.

”Apa kabar Siwon-ah?aku sangat merindukanmu…”serunya sambil terus memelukku.

”Ne…baik…bagaimana kabarmu?”tanyaku sambil melepaskan pelukannya.

”Kau bisa lihat sendiri…”serunya sambil tersenyum.

Setelah itu dia langsung mengajakku pulang, disepanjang jalan aku terus saja melihat keluar jendela menikmati pemandangan di kota Seoul di musim semi ini. Sungguh sangat indah, aku sangat rindu sekali dengan kota ini. Tak berapa lama kami sudah sampai di depan rumahku. Masih sama tidak ada yang berubah. Aku masuk ke dalam dan mengamati keadaan rumahku, sama seperti dulu. Aku segera duduk dibangku dan Donghae mengambil minuman untukku ke dalam.

”Berapa lama kau akan disini?”tanya Donghae sambil memberikan segelas minuman padaku.

”Entahlah…aku mencemaskan dia…apa sebaiknya aku melanjutkan studiku disini saja…”seruku.

Ya, memang selama setahun ini aku kurang fokus dengan kuliahku bukan hanya karena aku harus bekerja untuk membiayai aku dan adikku tapi juga aku mencemaskan Hye Jin, dia berubah setelah Taemin meninggalkannya, aku pikir dia hanya akan sedih selama beberapa bulan saja tapi ternyata bahkan setelah setahun berlalu dia masih seperti itu dan itu sangat membuatku khawatir, ya meski dia tidak melakukan hal-hal yang aneh tapi tetap saja aku kehilangan sosok Hye Jin yang dulu yang begitu ceria, bahkan aku tidak pernah mendengar dia tertawa atau bercerita dengan riang mengenai teman-temannya setiap aku meneleponnya, dia lebih banyak diam dan hanya menjawab jika ditanya dan jawabannya pun sangat dingin.

”Siwon-ah…kau harus mengerti perasaan Hye Jin…dia butuh waktu…”seru Donghae.

”Ini sudah satu tahun Donghae-ah…sampai kapan dia akan terus seperti ini…menjadi sosok yang tidak kukenal lagi…”seruku.

Kami terdiam beberapa lama, tidak tahu harus membicarkan apa lagi. Aku tahu dia pasti sangat sakit sekali tapi satu tahun sudah terlalu lama untuknya terus-terusan memikirkan orang itu, bahkan dia tidak pernah menghubungi Hye Jin lagi.

Tak lama kemudian pintu rumah terbuka dan Hye Jin masuk, sudah lama sekali aku tidak melihat wajah Hye Jin, benar kenapa aku mencemaskannya ternyata keadaannya lebih parah daripada yang aku pikirkan sebelumnya. Dia sangat kurus dan pandangan matanya sangat dingin. Dia sedikit terkejut melihat ke datanganku. Aku pun segera menghampirinya dan memeluknya.

”Apa kabar Hye Jin-ah?bogoshipoyo…”seruku sambil terus memeluknya.

”Nado Oppa…aku baik-baik saja…”jawabnya sambil melepaskan pelukanku.

Ya dia tetap seperti itu, aku tidak melihat wajah cerianya setiap kali menyambutku pulang, tidak ada lagi senyuman hangat yang selalu dia tunjukan padaku.

”Kau tampak kurus?”seruku sambil mengelus pipinya.

Dia hanya terdiam.

”Aku ke kamar dulu..”serunya dan langsung berjalan masuk ke dalam kamar.

Aku menatap Donghae meminta jawaban kenapa sikapnya seperti itu.

”Selalu seperti itu…”serunya.

Benar, sepertinya aku harus kembali kesini, menjaganya. Aku benar-benar tidak suka melihatnya seperti ini terus.

Saat makan malam, Hye Jin tidak ikut makan. Donghae bilang Hye Jin jarang sekali makan malam bersama. Donghae sudah sering membujuknya namun Hye Jin tetap tidak mau, dia selalu beralasan sedang belajar. Aku pun segera mengambil nampan dan membawanya masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kama, aku melihat Hye Jin sedang membaca buku di depan meja belajarnya. Aku berjalan menghampirinya dan menyentuh banhunya. Dia menoleh dan menatapku sebentar namun kembali fokus pada bacaannya.

”Hye Jin-ah…makan dulu..”seruku padanya.

”Aku tidak lapar Oppa…”jawabnya tanpa menoleh sedikitpun.

Kenapa anak ini?susah sekali membujuknya makan. Kenapa dia seperti menyiksa dirinya seperti ini. Sudah cukup Hye Jin.

”Hye Jin-ah…”seruku menarik badannya untuk menatapku.

”Sudah cukup seperti ini…apa kau tidak tahu betapa cemasnya aku dan Donghae melihat keadaanmu yang seperti ini…sudah cukup Hye Jin-ah…jangan seperti ini terus…”sambungku.

Dia hanya tertunduk tanpa menatapku. Aku mendongakkan wajahnya untuk menatapku. Aku bisa melihat matanya mulai berkaca-kaca. Aku pun segera merengkuhnya ke dalam pelukanku. Aku mendengar dia mulai menangis terisak. Aku semakin mengeratkan pelukannya dan dia mulai menangis.

”Aku mencintainya Oppa…..kenapa dia tidak tahu itu?kenapa dia mencampakanku seperti ini?”serunya di sela tangisannya.

Aku mengelus punggunya lebut dan mencium keningnya.

”Aku tahu…kau sangat mencintainya…tapi aku harus bisa merelakannya Hye Jin-ah…mungkin dia memang bukan untukmu…jangan menyiksa dirimu seperti ini…”seruku.

Dia masih menangis dalam pelukanku. Dia melepaskan pelukanku dan menatapku. Matanya kini sudah dia penuhi oleh air mata. Aku menghapusnya dengan kedua tanganku.

”Hye Jin-ah…aku merindukan senyumanmu…tidak bukan hanya aku tapi semua orang yang mengenalmu…tersenyumlah kembali….lupakan hal itu…jadilah seperti Hye Jin yang dulu yang sangat tegar…kau punya kami orang-orang yang sangat menyayangimu…kau bisa berbagi apa saja pada kami jangan kau pendam sendiri seperti ini…arassoo…”seruku sambil menatapnya lembut.

Dia hanya mengangguk lemah dan air mata kembali turun, aku kembali memeluknya dan mengelus punggunya lembut.

”Lupakan dia…bukalah hatimu untuk orang lain…”seruku.

Hye Jin POV

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini, ternyata memang ini yang aku butuhkan, menangis sejadi-jadinya mencurahkan semua perasaan sakitku, selama ini aku ingin sekali seperti ini tapi aku tidak berani, aku takut dianggap cengeng, oleh sebab itu aku lebih memilih untuk memendamnya biar aku yang merasakan rasa sakit ini dan berusaha menghilangkannya sendiri tapi aku tidak sanggup. Aku senang seperti ini, menangis dipelukan seseorang yang sangat kusayangi. Aku menangis sejadinya di pelukan Siwon Oppa, dia terus mengelus punggungku dan menciumiku. Aku sangat menyayanngimu Oppa. Ya mungkin inilah saatnya aku harus melupakannya tidak berharap lagi akan kepulangannya. Membuka hatiku untuk orang lain, menjalani hariku kembali sebagai seoarang Choi Hye Jin yang dulu yang selalu ceria dan tegar. Aku tidak mau membuat orang-orang yang kusayang menjadi cemas.

Taemin-ah aku akan berusaha melupakanmu.

Pagi ini seperti biasa aku duduk di bangku taman menikmati udara pagi di kampusku. Aku mengeluarkan buku yang biasa aku baca namun sebelum itu aku membuka handphoneku dan seperti sudah kebiasaan aku menunggu sebuah sms masuk, namun aku tersadar aku harus segera melupakan kebiasaanku ini. Aku sudah berjanji untuk berusaha melupakannya. Aku kembali menatap sms terkahir darinya, terdiam beberapa saat, sampai aku menekan tombol untuk menghapusnya. Ya aku harus mengahapusnya aku harus memulai hidupku kembali tanpa bayang-bayang darinya.

”Annyeong…”sebuah suara mengejutkanku.

Aku menoleh melihat siapa yang menyapaku. Aku mendapati Key sudah duduk disampingku sambil tersenyum seperti biasanya. Ya dia selalu saja menghampiriku setiap pagi disini dan biasanya akan duduk menemaniku sampai dia masuk ke kelasnya. Aku tidak tahu kenapa dia selalu melakukan itu, meski aku jarang menanggapinya tapi dia sama sekali tidka pernha bosan untuk selalu menghampiriku. Tanpa sadar aku malah terus menatapnya.

”Apa aku lebih tampan hari ini?”tanyanya sambil tersenyum.

Apa aku baru sadar sekarang kalau Key sama sekali tidak berubah, dia tetap narsis seperti dulu, atau apa selama ini aku tidak pernah memperhatikannya.

”Tuh kan pasti aku snagat tampan hari ini….tidak biasanya kau menatapku seperti itu….biasanya kau hanya menoleh sekilas dengan tatapan mengerikan lalu fokus kembali ke bacaanmu..”serunya secuek biasanya.

Tanpa sadar aku menyunggingkan senyum dibibirku mendengar perkataannya yang seaneh biasanya. Aku baru sadar dia begitu baik padaku, aku masih ingat dia berusaha menyuapiku saat aku tidak mau makan dan tingkahnya saat itu lucu sekali, seakan aku adalah anak kecil.

Key POV

Dia terlihat berbeda hari ini, ada apa ya? Dia sudah mulai menyunggingkan senyumnya meski masih samar. Aku senang melihat wajahnya hari ini.

”Oh ya…kau sudah sarapan…aku bawa bekal hari ini….aku mulai belajar memasak..”seruku sambil mengeluarkan kotak bekal dari tasku dan membukanya.

Aku segera mengambil sumpit dan langsung menyumpit telur dadar itu dan menyuapinya.

”Aaaa…keretanya mau masuk stasiun…”seruku.

Kulihat dia kali ini benar-benar tersenyum, ini pertama kalinya aku melihatnya tersenyum sejak kejadian itu. Dia pun memakan telur dadar itu dan aku bisa melihat wajahnya yang merona merah itu lagi. Neomu Kyeopta. Aku senang dia sudah kembali menjadi dirinya yang dulu lagi, meski perlahan setidaknya dia sudah mulai dengan tersenyum. Aku kembali menyuapinya namun kali ini dia mengambil sumpit itu dari tanganku dan memilih untuk menyumpitnya sendiri. Aku tidak ikut makan dan malah lebih memilih untuk melihatnya memakan bekalku. Entah kenapa aku senang sekali melihat perubahannya hari ini.

”Rasanya sudah lama sekali tidak  melihatmu seperti ini…”seruku sambil terus menatapnya.

Dia mengalihkan pandangannya padaku.

”Babo…”serunya padaku.

Aku langsung membelalakan mataku melihatnay berkata seperti itu. Sudah lama sekali dia tidak memanggilku seperti itu. Aisshh, aku senang dia sudah kembali seperti dulu lagi tapi ternyata kebiasaannya memanggilku dengan Babo masih diingat terus olehnya. Dasar gadis ini.

PLETAKK

Aku langsung memukulkan sumpit tepat dikepalanya dan dia hanya meringis kesakitan sambil mengelus kepalanya.

”Ya!kupikir kau akan berubah menjadi baik tapi tetap saja….dasar!”seruku.

Dia membalasku dengan memukulkan sumpit lagi ke kepalaku. Ya dia menantangku ternyata. Aku pun kembali memabalsanya dan jadilah kami saling memukul kepala dengan sumpit. Bisa kulihat kini dia tertawa lepas melihatku yang meringis kesakitan karena pukulannya yang sangat keras sedangkan aku tidak memukulnya terlalu keras. Aku masih punya hati setidaknya aku tahu dia belum sepenuhnya seperti dulu tapi sepertinya dia sudah kembali seperti dulu menjadi sosok cewek yang kasar.

TBC

©2010 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

 

47 thoughts on “LOVE’S WAY – Moving On”

  1. Waduuuh sweet banget sih key disini
    Taemin lagian jahat bgt sih gak ngabarin sama sekali
    Udah hye jin sama key aja laaaah
    Key baik banget gituuuu

  2. Part ini kereeeeen bgt…..^^
    Key setia bgt sama Hyejin meskipun selalu d cuekin….
    Jdi makin cinta sama Key…..:P
    *di gantung Yeppa*
    Hyejin,,,,, hwaiting….
    Qmu pasti bisa ngelupain TaeTaem….
    Next part.a thooorrr……
    >o<

  3. yay! key-hyejin nya manis gitu ih adegan nya :> hyejin ama key aja dooong /plak
    btw, lanjutannya asap ya thor 😀

  4. kasian bgt hye jin nya ..
    lagian taemin nya gak ngasih kabar ke hye jin
    key nya juga baik bgt T_T

    lanjutkan yah chinguu ^^

  5. wah key nya perhatin bgt.
    Udah jdian ja ma key.
    Dr pd nungguin taemin.
    Hehe..#plakk

    jgn lma2 y publishx.
    Hehe..

  6. Hye Jin sama Taem ajaaaa.. Aku lebih suka kalo dia sama Taem =)
    Taemin balik naaah.. Nanti hye jinnya keburu ngelupain taemin n berpaling ke Key baru taemnya pulang..
    Taemin! Ayo pulaaang *teriak pake toak*

  7. Aaaaaaaa
    Parah parah
    Siwon daebak jadi oppa!!!
    Donghae aja ga bisa berbuat apa apa
    Apa lagi key
    cinta sama keyyyy ^^;;;
    Lanjutt

  8. Wuah akhirnya Siwon pulang jugaaa, jadinya Hyejin berubah kayak yg dulu lagi deeh ^▿^
    Err, gimana yaa, aku bingung nih. Aku kesel sama Taemin disini, tapi aku juga lebih suka pairing Taemin-Hyejin drpd Hyejin-Key ._.
    Yaudahlah, yg penting nanti semua cast sama sama bahagia pada akhirnya huehehe
    Lanjut onniiii! 😀

  9. key so sweet bangeeeetttt….
    iissshh!! itu taemin kpn balik sih?
    kasian tuh hye jin…
    makin penasaran aja, bingung sbenernya ntar hye jin jadinya ma sapa…
    lanjutnya cepet ya! hehe 🙂

  10. Hyejin. Taemin ga jahat kok. Tp dia ga punya pilihan T.T
    Aku pro Keyjin ah daripada Minjin. Ayo key semangaaaaat!

  11. beneran mau nangis TT^TT
    makasih udah kasih aku pencerahan (?) untuk buat cerpen (tugas sekolah) :’)

    lanjut lagi ya ^^

    part selanjutnya yang lebih menantang ya (?) hehehe

  12. yaampun Hye Jin, sampe segitunya. Udah Taemin ngga usah diharapin lagi, dia udah nikah sama aku *dibantai-Taemints

    TAEMIN ! Kamu jahat banget sih! Liat aja ya kalo nanti tiba-tiba kamu dateng.. Bakal aku kirimin paket nuklir..
    KEY ! KAMU MEMPESONA BANGET SIH! HWAITING YA, BUAT HYE JIN KEMBALI HIDUP ! (author: memang selama ini Hye Jin mati ?)

    WAH BAGUS BAGUS LANJUT YA CEPET !

  13. Gak boleeehh!!!
    Hye jin jangan menyerah,,kejarlah cintamu kalau kamu emang bener2 cinta taemin *halah…
    aku gak rela liat hye jin ama key,,
    hye jin cuma punya Taemin seorang…
    lanjutannya ada taeminnya yaaaa,,Thor,hehe^^

  14. ini lanjutannya yang endless moment nya kemana??? saya cari2 gak ada waktu buka lanjutannya malah cerita lain, itukah lanjutannya?
    taemin parah nih ninggalin hye jin gitu aja, kasian >.<
    lanjut author~

  15. ahhh.. Yunho!! bawa Taem pulang!!
    ahh andwae… Key ama yg lain aja jangan sama Hyejin ya…
    Siwon emang oppa The Best laaahh
    Seruu.. lanjut!! next part Taem pulang yaaa

  16. waaaaaaa nyeseeekkk taemiiin !!!!! Author . Please ya entar kalo taem balik lagi bikin dia sama hyejin jadi satuu (?)
    jangan sampe hyejin naksir key please #plak
    aku ga sabar endingnyaa .. Masih lama kah ?

  17. omo !! taemin oppa !! cepatlah pulang, kasihan hye jin !!! hwaa…. aku netesin air mata gx tau knapa … soalnya pas bgt sma lgu yg aku denger lgu dbsk – holding back the tears … 😦

    hwaa… siwon oppa emng kk yg perhatian, aku pengen punya kk yg perhatian, gx kayak yg ini cueknya nauzubilah!! rasanya pengen aku lempar ke luar angkasa !!! *curcol*

    akhirnya hye jin sma key bercanda lagi .. gitu dong…

    haduhh pengen lihat lanjutannya (maksudnya baca)
    ditunggu ya …

  18. Bakalan sama key kah?? Taemin gga balik gga ngasih kbar jga, tp dri awal aq suka hyejin sama key, ☆ł♌Ňjů† Ўa̲̅a̲̅a̲̅º°º

  19. omo~ ceritanya keren nih.
    hyejin sebegitu sulitnya kah kau melupakan taemin? :p

    a.p.a.k.ah taemin akan segera kembali? dan a.p.a.b.i.l.a taemin kembali maka hyejin akan memilihnya lagi atau malah ber-paling kepada key? -saya peniti bros mari kita tnggu kisah selanjutnya *begaya bak host infotaiment* #gaje #abaikan

  20. omo~ ceritanya keren nih.
    hyejin sebegitu sulitnya kah kau melupakan taemin? :p

    a.p.a.k.ah taemin akan segera kembali? dan a.p.a.b.i.l.a taemin kembali maka hyejin akan memilihnya lagi atau malah ber-paling kepada key? -saya peniti bros mari kita tnggu kisah selanjutnya *begaya bak host infotaiment* #gaje #abaikan ~(^o^~)

  21. omo~ ceritanya keren nih.
    hyejin sebegitu sulitnya kah kau melupakan taemin? :p

    a.p.a.k.ah taemin akan segera kembali? dan a.p.a.b.i.l.a taemin kembali maka hyejin akan memilihnya lagi atau malah ber-paling kepada key? -saya peniti bros mari kita tnggu kisah selanjutnya *begaya bak host infotaiment* #gaje #abaikan ^~^

  22. omo~ ceritanya keren nih.
    hyejin sebegitu sulitnya kah kau melupakan taemin?

    a.p.a.k.ah taemin akan segera kembali? dan a.p.a.b.i.l.a taemin kembali maka hyejin akan memilihnya lagi atau malah berpaling kepada key? -saya peniti bros mari kita tnggu kisah selanjutnya *begaya bak host infotaiment* #gaje #abaikan ^~^

  23. yaaa thoorr buad ama Keyy aja yakk ??
    taemin jahatt sihhh .. huhuhuu ,,,

    siwoon oppa .. daebak kali dahh jadi kakak …
    hehehehe … donghae oppa ajaa kalah nohh ,..

    lanjut yahh thor . 🙂
    hye jin ama key aja yah, lebii banyak sensasii nya !! 😀

  24. annyeong^^
    aigoo. . key’a so sweet banget de. . bisa2 nanti hyejin’a berpaling-__-”
    aiish. . trus taem gimana?? kasian dum dia? >< aargh! *jadi stress sendiri*

    tapi tapi,di part ini kok gada taemin pov'a? u,u aku kan penasaran ni gimana kabar'a di sana =.=

    buuutt. . . nice ff thor! daebak! lanjutan'a ditunggu ya~~~ ^^v
    jangan lupa taemin pov'a pleaase~ kalo gak,ntar taemin'a ku bungkus trus ku bawa pulang loh! X3 (?)

  25. Wow,, cepet banget publishnya,, 😀
    Key, Key,, aku berpaling padamu lagi… Part ini membawaku kembali lagi ke Key (?).. 😀
    Eh, tp Taemin knapa ya??
    Next chap, thor,, 😀

  26. huwaaa..ikutn sedih liat hye jin sedih!author kejam!kenapa memisahkn hye jin dan taemin?!
    tp gpp deh, yg pnting akhrnya hye jin tsenyum juga..

  27. dah baca dari kemarin tapi ru bisa komen ne,,,ceritanya kereeen baget!!!
    aku suka alunya ma ceritanya detail…author daebak

    a y mau tanya ne authornya terinspirasi m Twilight saga yah???coz ada beberapa part d chapter sebelum sebelumya yg menurut aku twilight bagt *aku suka bget ci ma bukunyaaaa*

  28. HYE JIN enak banget banyak orang-orang yang sayang sama dia~ Jangan sia-siakan mereka Hye Jin~ah!
    Taemin nanti balik lagi apa nggak?!?!?! Biar kutebak pasti nggak huhuhuhu ㅠ_ㅠ

    Aku udah rela Hye Jin sama Key *ngelap air mata terus senyum* :’)

Leave a reply to bobastry Cancel reply