Angel of Death – Part 5 (End)

Author                         : Muffin Bee

Main cast                     : Lee taemin, vanir scotdavian

Support casts               : shinee members, Lee Kiseop Ukiss

Length                         : Sequel (LAST PART)

Genre                          : Fantasy, Mystery, Phsycology.

Rating                         : PG-17

Summary                       : Dia tersenyum mengulurkan tangannya. Tanpa menolak aku meraihnya. Selamat tinggal dunia. Dengan dan tanpa aku, dunia akan terus berputar.#Vanir

A/N                             : =WELCOME TO THE END=

Vanir POV.

Aku melihat lampu berubah menjadi merah, dan mulai melangkahkan kaki.

“TIDAK!”aku mendengar suara seseorang yang kukenal berteriak dari arah belakang. aku melihat kesamping, sebuah minibus tepat berada didepan wajahku.

BRAKH!! Aku merasa seperti dihantam oleh batu besar, saking kerasnya aku hingga tidak bisa merasakan sakitnya.lebih tepatnya aku tidak bisa merasakan tubuh ku. Aku merasa seperti melayang diudara, yah sepertinya aku memang melayang diudara. Setelah merasa sesuatu yang dingin menghujam tubuhku.

Aku mengawang diudara. Tapi aku masih bisa melihat tubuhku tergeletak di jalanan dengan bersimbah darah, meski wajah ku sepertinya tidak berbentuk lagi karena dilumuri oleh darah. tapi aku tahu, itu adalah tubuhku. Dan yang membuat ku terkejut, Aku juga melihat sosok taemin mengawang diudara seperti diriku, apakah dia juga mati? Sepertinya tidak. Dia bukan seperti Lee Taemin yang kukenal, matanya putih terang dengan tombak mengerikan ditangannya.

Aku melihat mobil ambulans datang, dan orang orang yang mulai ramai mengangkat ku kedalam ambulans dan membawa tubuh ku pergi. Halaman sekolah sudah mulai penuh dengan siswa siswa yang syok. aku tersenyum melihat mereka, apa mereka khawatir kepada ku? Hah, sepertinya tidak, mereka malah senang jika aku lenyap dari muka bumi.

Aku tidak pernah berpikir untuk mati. Aku bukan lah orang yang lemah. Dan aku yakin aku bisa bertahan dalam situasi apapun. Tapi aku tidak akan pernah menolak kematian jika saatnya tiba.

Taemin POV.

Aku menjejakkan kaki diatas tanah halaman belakang sekolah. Bisa dibilang aku kehabisan energi setelah menjalankan tugasku.

“tangkap!” onew melempar apel kepadaku. aku tidak tahu sejak kapan dia berada disitu. Tanpa berpikir Aku langsung memakan apel dan mengisi energiku.

“mwohaenun goya?”dia bertanya.

“molla, setahuku, aku baru saja menjalankan tugas.”aku membuang sisa apel yang tidak bisa dimakan lagi, onew hyung mengulurkan apel satu lagi. Aku tidak menolak.

“gomawo.”

“kau tidak menyesal?”tanyanya. aku merasa bingung jika bisa didefenisikan begitu. Menyesal? Maksudnya? “jonghyun dan minho sedang berada dirumah sakit sekarang, kau tahu jonghun kan? Dia juga ikut andil dalam organisasi kesehatan, jadi dia memiliki tanggung jawab. Dan key? Jangan tanya, aku harap ada sesuatu yang bisa mengikatnya agar tidak bergerak dulu.”

“hyung.”aku makin bingung. “sepertinya aku terlambat sadar menjadi lee taemin, siapa yang mati?”

“kajja.”onew menarik tangan ku meninggalkan halaman belakang sekolah, tanpa menjawab. Aku hanya menurut. Sepanjang perjalan yang entah kemana aku kembali berpikir mencoba mengembalikan potongan potongan puzzle ingatan ku.

Aku mulai bisa menyatukan potong demi potongan ingatanku. aku melihat kiseop,yah, aku melihatnya dan aku kaget ketika melihat angka di atas kepalanya bertambah, dan itu tidak normal. Siapa sebenarnya kiseop itu?

“vanir..”nama itu melintas diingatan ku. Aku baru ingat, aku melihat vanir melintas ketika lampu hijau dan sebuah mini bus melaju dengan kecepatan tinggi. Tapi aku tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Jangan jangan.

“hyung.”aku hampir menjerit. “bagaimana dengan vanir?jangan bilang kalau aku telah mengambilnya?apakah dia mati?”

“aku tidak tahu.”suara onew hyung lebih terdengar seperti putus asa.

“aish, FUCK!” aku merutuk diri ku, sejak kapan aku merasa buruk seperti ini, aku merasa ada yang terluka di bagian diri ku. Sesuatu yang tajam seperti menghujam jantungku.

Key POV

Aku berlari menuju koridor setelah mendengar pikiran minho. Seoul hospital tidak begitu ramai karena ini jam sekolah, atau bisa dibilang jam kerja. Jadi jadwal menjeguk pasien sedikit berkurang. Apa yang terjadi? Kenapa mereka tampak khawatir?

Aku melihat no ruangan yang dimaksud jjong hyung. Dan membuka pintu.

“annyeong haseo.”aku mencoba sopan, tidak ada orang kecuali minho dan jjong hyung. Aku melihat siapa sosok yang sedang terbaring di ranjang pasien “vanir?”

“ne.”

“kau belum mengantarnya?”tanya minho heran.

“maksud mu?”aku bingung

“aigoo, tidak kah kau tahu taemin sudah mengambilnya?”

“jeongmal?ani.”aku menatap sosok yang makin pucat dengan wajah yang penuh dengan luka, dengan kepala masih diperban.

“eh?kenapa bisa begitu?”kali ini jjong yang bertanya.

“aku tidak tahu, sampai sekarang aku tidak merasa akan berubah.”

“omo?apa yang terjadi sebenarnya?”aku mencoba berpikir, kami semua tahu kalau taemin tidak bisa melihat grim diatas kepala vanir. Dia memberi tahu kami ketika merasa frustrasi dan menyerah.

“mungkin dia manusia abadi.”taemin mendesah saat itu.

“bukan.”minho angkat bicara setelah membisu beberapa saat. “tidak kah kalian tahu, ada golongan manusia yang tidak memiliki grim seperti kasus vanir?”

“ani.”kami menjawab serentak. Tentu saja, untuk ukuran dewa yang melaksanakan tugas, kami tergolong muda. Kami mendapat tugas setelah pendahulu kami mewariskan tugasnya kepada kami, jika bisa dijelaskan seperti itu. 2 abad, kami hanya mengemban tugas kami baru 2 abad, dan itu bisa dibilang baru. Jika dibandingkan dengan pendahulu kami yang sudah menjalankan selama berpuluh  abad. Dan kami juga tidak pernah menemukan kasus ini selama 2 abad belakangan ini.

“manusia golongan ini dinamakan Midgard maer.”jelas minho. “memang jarang kejadian seperti ini, hanya ada satu satu manusia dengan jalan pikiran keras dan sedikit berbeda, kau tahu?”

“jadi maksud mu, vanir ini adalah Midgard maer?”

“yah, dugaaanku.”

“itu bukan dugaan lagi minho, tapi kenyataan.”jjong hyung menegaskan.

“aku sempat kembali untuk mengunjungi perpustakaan Asgard untuk mencari tahu.”

“apa yang kau temukan?”kali ini jong hyung yang bersandar dekat jendela mendekat.

minho terdiam beberapa saat, kami masih menunggunya untuk bicara.

Ceklek. Pintu terbuka onew dan taemin masuk.

“eotteoke?”tanya onew yang disusul taemin dari belakang, taemin tampak kusut.

“molla.”jawab jjong hyung “kami masih menunggu, sepertinya dia koma.”

“dia masih hidup?” tanya ini taemin, dia tampak kacau.

“seperti yang kau lihat.”minho menjawab.

“yaa key! Kau sudah mengantarnya?”tanya onew, jika bisa digambarkan, aku yakin seribu question marks sedang terbang diatas kepalanya.

“menurut mu?” aku balik bertanya.

“ah minho, lanjutkan yang tadi.”timpal jjong, benar, kami hampir melewatkan sesuatu.

“oh chogi.”minho kembali sadar. Taemin dan onew saling bertatapan.

“dengarkan saja.”aku menjawab pekiran mereka.

“manusia dengan golongan Midgard Maer sebenarnya punya pilihan sebelum waktunya tiba, kalian mengerti maksud ku?”

Kami semua hanya diam, menunggu penjelesan lebih lanjut.

“kau memang tidak bisa melihat grimnya taemin.”minho menatap taemin. “tapi sesungguhnya grim itu ada dan tetap berjalan, hanya saja tersembunyi, seperti pikirannya. Manusia seperti itu tidak mudah ditebak.”

“jelaskan lebih detil.”pinta onew.

“huh.”minho menghela nafas, seolah olah dia manusia yang sedang lelah karena terlalu banyak berbicara. “well, begini. Anggap saja umur kehidupannya tinggal 2 tahun lagi, dan angka itu terus bergerak mundur. Akan ada kemungkinan.” Kami masih menyimak. “manusia golongan Midgard Maer sebenarnya diincar.”

kami semua saling berpandangan.

“maksud mu?siapa yang mengincar mereka?”

“dewa.” Jawab minho mantap “lebih tepatnya mantan dewa, ex god. Mereka yang dibuang kebumi atau yang memutuskan menjadi manusia.”aku semakin mengerti arah pembicaraan minho. “dewa yang telah menjadi manusia tidak akan hidup abadi, dia akan memiliki grim diatas kepalanya.”

“lantas?”jonghyun tidak sabaran.

“tapi dia bisa menambah umurnya dengan mencuri umur Midgard maer. Seperti yang aku jelaskan tadi. Akan ada kemungkinan dimana Midgard maer itu mendahului grimnya.”

“jadi menurut mu, si Ex akan membunuh si Midgard maer, dan secara otomatis umur si MM akan bertambah ke si Ex, geuraeyo?”aku menarik kesimpulan.

“ne opsseo!” minho menjentikkan jari

“mereka yang tidak menerima kenyataan menjadi manusia dan tidak ingin musnah mengambil jalan ini untuk memperpanjang hidupnya.”

“jadi menurut mu, vanir salah satu korbannya?”tanya jjong.

“asumsiku begitu.”

“jakkabman.”setelah lama membisu akhirnya taemin bicara. Pandangan kami beralih kepadanya. Dia tampak berpikir. “arasseo.”

“wae taemin?”tanya onew.

“vanir memang diincar.”taemin menatap kami semua. “lee kiseop mengincarnya. Aku yakin akan hal itu. Hal terakhir yang aku ingat, angka di kepalanya bertambah ketika vanir hendak tetabrak.”

“MWO??”aku kaget bukan main. “Kiseop??”

“kau mengenalnya?”tanya jjong yang tidak kalah kaget.

“aku bertemu dengannya di aula pada saat prom nite. Dia bertugas sebagai pelayan bar.”

“namja dengan kaca mata tebal?”tebak jjong.

“ne, opsseo!”

“aku juga melihatnya berbicara dengan sekyung pada saat prom nite menjelang kematian.”

“yah, dan sekyung termasuk anak yang menjauhkan diri.”minho melipat kedua tangannya.

“tidak dengan ku minho.”bantah jjong.

“yah ara, asumsi ku kiseop telah menebak kalau sekyung memiliki ciri yang sama dengan manusia golongan midgard Maer.lalu menjebaknya.” Sambung minho.

“sayang sekali. Dia salah sasaran.”tambah taemin “aku masih bisa melihat grim diatas kepalanya.”

“lantas siapa kiseop itu sebenarnya?”tanya onew. Taemin tampak berpikir.

“key hyung. Bisa kah kau menunggu?”taemin menatap ku.

“menunggu apa?”

“jangan mengantarnya sebelum aku kembali. Aku harus mencari namja yang bernama Kiseop itu.”

“aku ikut.” Onew bangkit dari duduknya.

“aku juga.”aku tidak ingin berdiam diri menunggu tugasku datang.

“arasseo. Setidaknya aku bisa menahan mu ketika waktunya tiba.”onew merangkul ku.

“sekarang kau mau mengaku mencintainya taemin?”jonghyun tersenyum. Huh? Bisa bisanya dia bertanya disaat genting begini.

“yah, aku akui itu.”taemin meninggalkan ruangan. Kami syok untuk pertama kali.

“kau lihat? 2000 won.”minho mengulurkan tangan.

“igeo.” Jong hyung meletakkan 2000 won ke tangan minho.

“aigoo, bisa bisanya kalian taruhan disaat seperti ini.”aku meninggalkan ruangan bersamaan dengan onew.

***

Author POV

Taemin, key dan onew sampai kesekolah. Sekolah memang telah usai, tapi mereka tahu kalau kiseop masih disana.

Mereka berjalan menelusuri koridor sekolah. Dari kejauhan tampak seorang namja berkacamata tebal keluar dari perpustakaan dengan menenteng buku. Taemin menghampiri kiseop setengah berlari. Dan

BRUKH! Taemin mendaratkan bogem mentah ke pipinya. Key dan onew tampak syok, sejak kapan taemin memperlajari itu?. Dia tampak seperti namja sungguhan.

“siapa kau sebenarnya huh?”BRUHK. dia mendaratkan satu tonjokan untuk kedua kalinya. “kenapa kau membunuhnya.!”

Kiseop mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya. Dia tersenyum.

“annyeong nae dongsaeng?”matanya berkilat seolah olah memancarkan percikan api.

“Loki..?”taemin tersentak. Begitu juga dengan onew dan key.

“akhirnya kau sadar juga.”kiseop mendorong taemin dan berdiri memperbaiki seragam sekolahnya. “kaget?” taemin tidak menjawab.

“apa sekarang aku tepat sasaran?”ejeknya.kiseop menyeringai. “aku tahu aku salah menebak sekyung, aku baru menyadari setelah kematiannya.”kiseop membuka kaca matanya, sekarang wajah rupawannya tampak jelas.

“kau pandai bersembunyi Loki.”key mendesis.

“diam kau Samael.!”kiseop membentak.

“hahahaha.”kiseop tertawa. “sekarang aku sudah bisa menebak Midgard maer dengan mudah setelah kematian Vanir.”

“kau..”taemin mendesis dan mulai bersikap defensif.

“wae dongsaeng?kau baru menyadari bahwa kau mencintainya?hah, lucu sekali, aku tahu kau paling anti dengan manusia, begitu juga dengan diriku. Tapi kenapa kau jadi lemah begini?”

“bukan urusan mu!”

“tidak kah kau tahu hubungan manusia dan dewa itu selalu berakhir menyedihkan?” kiseop menyeringai. “mereka tidak akan pernah bisa bersama. Kau hanya menyia nyiakan waktu.”

“aku tidak peduli.”

“haha, lihat. Kau lebih mirip manusia sekarang Lee Taemin.”kiseop mendekat. “menjijikkan.”

“ah, sudah lah.” Kiseop memungut buku dan tasnya yang berserakan. “annyeong. Dongsaeng.”dia mendekati taemin dan tersenyum meremehkan. “and cingu” kemudian menatap onew and key.

“NEO!” taemin menabrak kiseop yang sedang berbalik dan menghajarnya bertubi tubi. “i will kill u”

BRUKH!! Brrukh. Taemin terus menghajarnya, mendaratkan beberapa pukulan, onew dan key tidak berusaha menghentikan hingga pada akhirnya.

Crinng!! Mata Key berubah putih dan memancarkan cahaya terang.

“TAEMIN!” onew memekik, taemin berhenti memukul kiseop dan melihat key.

“key hyung,. Jangan sekarang!” tapi terlambat, key tidak mendengar. Kiseop tertawa.

“DIAM!”bentak taemin.

“wae?”tanya kiseop sok bingung.

“seandainya kau tahu. Kau akan mati besok jika umur vanir tidak menolongmu.!”

“mwo?”kiseop tambah kaget.

“hyung, jebal. Tahan dia. Aku kan segera kerumah sakit secepat mungkin.”pinta taemin.

“tapi aku tidak bisa!.”onew putus asa.

“jebal, lakukan apapun yang kau bisa. Aku percaya pada mu.” Taemin berlari secepat yang dia bisa menuju rumah sakit.

Onew POV.

“aigoo, taemin, kau.” Aku berpikir secepat kilat. Key mulai bergerak. Dia tidak akan mendengar ku jika aku berwujud seperti ini. Bisakah aku mengingat diriku ketika aku berubah nanti? Maksudku, mengingat bahwa aku adalah onew? Percuma aku berubah kalau aku melupakan semuanya. Aku hampir putus asa.

“yang perlu kau lakukan adalah hanya mengingat satu hal yang ingin kau lakukan hyung” minho menjawab pikiranku dari jauh. “aku pernah mencobanya ketika kembali ke Vanaheim, sebelum aku berubah, aku mengingatkan diriku tentang tujuan ku kembali kesana, aku ingin mencari tahu tentang  Midgard Maer sebanyak mungkin. Dan itu terbukti.”

Arasseo, aku akan mencobanya. Yang perlu aku lakukan adalah memperlambat langkahnya, setidaknya itu akan mengulur waktu. Meski sedikit. Aku yakin taemin akan cepat berada disana.

Author POV

Onew memejamkan matanya, cahaya putih bersinar ketika matanya terbuka. Dan mulai terbang mengikuti key.

“samael..” onew menghampiri key.

“ah, alpheim” mereka terus melayang.

“kau sedang dalam tugas mu.”

“yeah, seperti yang kau lihat, ada roh yang sedang menunggu ku dirumah sakit. Kau ikut?”

“tentu saja.”onew terbang disisi key “siapa manusia yang menyedihkan itu?”

“salah sati siswi chundam high school. Dia mengulur ngulur waktu.”

“maksud mu?”

“dia sebenarnya punya pilihan, kau tahu? Manusia golongan Midgard maer.” Mereka mulai melambat. “sebenarnya ini belum waktunya untuk pergi, dia hanya terpisah dari raganya. Dia punya kesempatan untuk kembali jika dia mau. Itulah yang membuat nya mengulur ngulur waktu. Dia sedang menimbang untuk bertahan atau menyerah.”

“jadi dia menyerah sekarang?”

“sepertinya begitu. Dan itu alasan kenapa aku disini sekarang.”

***

Taemin POV.

Aku melihat minho dan jjong hyung disana, mereka masih menunggu.

“tidak perlu dijelaskan, aku sudah mendengar semuanya.”

“apa yang harus aku lakukan hyung?”aku hampir putus asa, andai saja aku bisa membayarnya dengan tahta kedewaanku, aku rela. Asalkan dia tetap hidup. Aku menatapnya. Aku tidak mengerti perasaan apa ini. Apakah ini yang dinamakan cinta? Instingku selalu bergerak agar aku menjaganya, tapi tidak pernah berusaha mendekatinya.

“itu karena kau tahu, kalian tidak akan pernah bisa bersatu.”minho hyung menjawab pikiranku.

“cobalah berbicara dengan tetua Aesir taemin.”jjong hyung memberi masukan. Ada sedikit cercah cahaya terasa. “pasti ada jalan. Aku yakin itu.”

“jangan mengulur ngulur waktu lagi.”sambung minho hyung.

“tidak ada gunanya menatap mayat kosong.” Jjong hyung terkekeh, sepertinya aku pernah mendengar kalimat itu. “aku yakin key masih belum mengantarnya.”

Aku bergerak cepat. Tanpa menunggu aku mengubah diriku menjadi Odin, dewa kematian. Aku sudah mengawang diudara. Dengan mata putih terang layaknya sang surya. Aku mulai terbang menuju cakrawala. Selama perjalanan yang kuingat hanyalah sebuah tujuan. Meminta permohonan kepada Aesir untuk mengembalikan nyawa seorang yeoja yang bernama Vanir. Aku tidak mengerti alasan kenapa aku melakukan semua ini. Yang ku tahu, aku harus melakukannya, melakukan apa saja agar dia bisa kembali. Itulah tujuanku.

***

Vanir POV

Aku sudah memutuskan untuk menyerah. Yeah, mungkin inilah jalan yang terbaik, dimana aku tidak akan merasa kesepian lagi. Aku tidak berniat mengunjungi raga ku. Aku yakin tidak ada seorang pun disana kecuali tubuhku yang diam membisu. Siapa yang akan mengunjungiku? Siapa yang akan menungguku?

Aku meringkuk disudut ruangan dekat ruang tunggu seoul hospital. Ada Seorang ahjussie sedang membaca koran duduk dikursi paling pojok. Beberapa orang tidak henti hentinya lalu lalang. Tentu saja mereka tidak melihat ku. Situasi ini memperkuat diriku untuk menyerah, toh tidak akan ada satu orang pun yang akan bersedih jika aku pergi.

Udara mulai terasa dingin ketika ada 2 makhluk menghampiri ku. Ah? Aku sepertinya mengenal 2 makhluk ini? Ini kah yang dinamakan malaikat? Mereka sangat rupawan dengan mata yang bersinar terang, aku yakin dia bukan dewa atau malaikat maut, karena dewa kematian sudah memisahkan roh ku. Aku yakin dia adalah malaikan yang akan membawa ku ke suatu tempat dimanapun itu, ku harap adalah tempat yang damai.

Dia tersenyum mengulurkan tangannya. Tanpa menolak aku meraihnya. Selamat tinggal dunia. Dengan dan tanpa aku, dunia akan terus berputar.

***

Author POV

“apa yang bisa aku lakukan agar dia bisa kembali yang mulia?” tanya taemin setengah merendahkan diri dari petinggi aesir.

“kau bisa musnah Dewa Odin, kau akan musnah tidak hanya dari Vanaheim tapi dari Yggdrasil, kau mengerti maksudnya itu?” petinggi Aesir yang disebut Dewa Buri menekankan setiap kata katanya.

“aku bersedia. Apapun yang terjadi asal dia bisa kembali.”taemin membungkuk.

“kenapa kau ingin dia kembali?”tanya Buri salah satu petinggi aesir, mahkota dewa terlihat bertengger diatas kepalanya menunjukkan tanda kekuasaannya.

“aku tidak tahu. Instingku hanya menuntunku untuk melakukannya.”

“aku mengerti.”Buri melayang mendekati taemin. “aku punya penawaran.” Dia tersenyum. Sinar matanya lebih terang dari taemin.

“apapun itu asal dia kembali.”

“kau tidak akan musnah. Tapi kau akan dibuang kebumi dan menjadi manusia. Bagaimana?”

“tidak masalah yang mulia.”lagi lagi taemin membungkuk.

“aku akan membuatnya lebih menarik.” Buri berputar dan kembali kesinggasananya. “ini akan menjadi pengetahuan baru untuk para Dewa ilmu pengetahuan. Kau akan dibuang kebumi dengan ingatan yang terhapus. Kau mengerti maksudku?”

“mengeti yang mulia,”

“kau akan menjadi manusia seutuhnya dan melupakan bahwa kau adalah dewa sebelumnya. Itu tidak pernah terjadi untuk dewa dewa yang pernah dibuang kebumi sebelumnya.”

“ya yang mulia.”

“tapi kau akan tetap menjadi Lee Taemin. Aku akan memanipulasi semuanya, seolah olah kalian tidak pernah turun kebumi. Keadaan akan kembali menjadi normal.”

“terima kasih yang mulia.”

“kembalilah. Kau akan bangun ketika berada dibumi. Dan kujanjikan yeoja itu akan kembali.dan mulai sekarang tugas mu akan kuberikan kepada Surt, dia patut diberi penghargaan, aku akan memberi dia nama Dewa Hamdael”

Taemin meninggalkan Asgard dan kembali ke Vanaheim, menunggu waktunya tiba seperti yang dikatakan Buri. Dia akan dibuang kebumi dan menjadi manusia tanpa ingatan Dewa.

***

“kenapa berhenti?”tanya onew yang terbang disamping key.

“sepertinya kau harus kembali wahai manusia yang beruntung.” Key menatap vanir.

***

KRINGGG!!!!! Alarm berbunyi.

“aigoo!!” PRAHK! Namja itu memukul alarmnya hingga berhenti berbunyi.

“LEE TAEMINNNN!!!!!!!!!!” teriak seorang yeoja paruh baya dari lantai bawah.

“ne umma!!!” taemin langsung bangun dan menendang selimut, meraih handuk dan menuju kamar mandi. Setelah 15 menit, taemin keluar dan mengenakan seragam sekolah.

“wow, cool! Inikah seragam sekolah baruku?”

Setelah selesai. Taemin turun dan sarapan bersama appa and ummanya.

“aigoo…yeobo!” umma menyodorkan roti yang sudah ia beri selai. “alarm mu sudah berbunyi 3 kali, kenapa tidak bangun juga?? Belum menjadi siswa kau sudah meninggalkan kesan buruk.”umma terus menceramahi taemin.

“aniya umma, aku ngantuk sekali.” Taemin menguyah rotinya, dan meminum susu setelah itu. “aku begadang semalam, sepertinya.”

“kajja.”appa meletakan koran yang sedari tadi dia baca. “kau akan makin terlambat jika mendapat pidato singkat.”

“hahaha ne.”

“aissh.yaa!” umma memasukkan bekal ke tas taemin. “anak manja.”

“hehe, gomawo umma, aku pergi dulu. Annyeong.” Taemin mencium pipi ummanya. Dan berjalan menyusul appa yang telah meninggalkan ruangan.

“wow..”taemin berhenti sejenak ketika melewati cermin. “annyeong tampan,”taemin melambai pada sosok namja yang berada di cermin yang tidak lain adalah pantulan dirinya.

“kau itu cantik.” Appa muncul dari balik pintu. “kajja, kau akan terlambat.”

“yaa!! Appa! Aku tidak cantik! Aku ini cool appa! Cool! Tampan kau tahu??” taemin lebih terdengar merengek seperti anak kecil.

***

Vanir POV.

“annyeong vanir.”seseorang menyapaku  dari belakang ketika aku baru saja sampai dikelas dan meletakkan tas.

“eh?annyeong yeseob-ssi.”namja itu berambut blonde. Dia terus terusan menggodaku belakangan ini.

“neomu yeppeo.”yoseob tersenyum lebar.

“hehe, gomawo.” Hanya itu respon ku dan kembali mengeluarkan buku, karena 5 menit lagi park seonsaengnim akan segera masuk.

“good morning everyone.”park seonsaengnim, guru bahasa inggris ternyata masuk lebih awal. Semua siswa langsung kembali ke kursi masing masing. Dan menjawab salam.

“kalian kaget seonsaengnim masuk lebih awal?”

“nee!!” jawab mereka serentak.

“ah, hari ini kita kedatangan siswa baru, dia datang dari amerika, tapi sebenarnya dia asli orang korea.” Park seonsaengnim tersenyum, semua siswa siswi bersorak.

“masuk.”

Seorang namja dengan rambut ikal pirang masuk dan tersenyum.

“aigoo!! Kyeopta!!” teriak yeoja yeoja dikelas. Aku sedikit terpana melihat wajahnya. Agak sedikit terkesan familiar, apa aku pernah melihatnya?

“neomu yeppeo!” celetuk yoseob dari arah belakang, lebih terdengar seperti sebuah ejekan. Semua namja tertawa. Siswa baru itu hanya tersenyum.

“perkenalkan dirimu nak.”

“annyeong haseyo, jeonun Lee taemin imnida, mannesseo bangapsuimnida.”taemin membungkuk.

“well taemin, karena kita akan segera memulai pelajaran. Kau boleh duduk.”

“gamsahamnida seonsaengnim.”

“kau bisa duduk disebelah vanir. Cuma itu satu satunya kursi yang tertinggal.” Taemin menurut, dia berjalan menuju kursi yang dimaksud. Beberapa yeoja yang ia lewati menahan nafas. Jantung ku berdegub kencang. Tapi aku bisa mengatasinya. Aku melempar pandang kearah buku, berpura pura menulis.

Author POV

Taemin menarik kursi hingga bunyi berdecit.membuat Vanir sedikit kaget dan menatap taemin dengan mata birunya. Taemin tersenyum.

“annyeong.”mata hitam pekat itu terlihat begitu kontras.wajahnya terlihat lebih mirip malaikat. Polos, seperti bayi bak tanpa dosa.

“annyeong.”balas vanir masih menatapnya. “vanir imnida. Aku juga dari luar.”

“yeah, aku tahu dari warna mata mu. Taemin imnida.” Taemin mengulurkan tangan. “mari berteman.”

“aku tidak suka pemandangan ini” yoseob merutuk dari belakang, tapi kata katanya tidak didengar oleh taemin atau pun vanir.

Pelajaranpun dimulai, taemin dan vanir lebih banyak mengobrol disela sela pelajaran. Mereka langsung terlihat akrab. Kenapa? Sepertinya taemin namja yang talk active dan sedikit childish, dia tidak berhenti mengoceh dan tersenyum, dan begitu juga dengan vanir. Dia selalu ramah seperti biasanya. Dan selalu mampu menyembunyikan apa yang sedang ia rasakan atau dia pikirkan.

Setelah 2 jam, pelajaran pun usai. Park seonsaengnim meninggalkan kelas.

“kau mau ikut?”tanya vanir sambil memasukkan buku ke tasnya.

“odiga?”

“gereja.” Vanir tersenyum.

“ngapain?”alis taemin bertaut.

“berdoa, tentu saja. Mau ngapain lagi? Aku ingin berdoa untuk kiseob sunbae.”

“eh? Kiseop?” taemin tampak berpikir.

“ne, apa kau mengenalnya?”tanya vanir.

“aniya, hanya saja.. aku seperti pernah mendengar namanya.”

END

Whoaaa!! Kecewa kecewa?? Gajekah?#banget. Nyambung kagak?? #kagag. Author nangis dipojokan. Ah mianhe, kalau ceritanya gaje gilak dan membingungkan. Mana lompat lompat yah ceritanya, terlalu banyak sudut pandang?? #IYAA!!!

Mianheyo, author sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang author punya, tapi belum maksimal, hehehe. Author lagi galau neh#kagag nanya thor. Author curcol neh, ah udah lah. Author Cuma butuh 1. Commmentnyah dong. Apa kalian suka? Atau bagemana? Author lebih enjoy bikin fantasy deh kayaknya ketimbang romance, gimana yak? Siapa yang suka Fantasy angkat kaki. PLAK#

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

• Open FAQ page for ask something.
• Open GUESTBOOK for new reader
• Open Join Us page to know how to send your FF
• Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
• For new reader, please join page Talk Talk Talk
• Open page LIBRARY if you miss some FF