I CAN’T DEAD ~PART 5~
Annyeong ^^ part 5 udah muncul. Comment yang banyak ya, kritik dan saran sangat aku terima soalnya aku baru jadi penulis FF, happy reading chingu ^^
Author : Agneskey
Main Cast : Geunho, Key, Jonghyun, Minho, Yoona
Other cast : Eun Suh, Jie Yaa, Taemin, Onew
~ ~ ~ ~ ~
“terlambat!” sahut Minho tiba tiba sambil menatap ke langit yang gelap
“terlambat? Terlambat kenapa?” Tanya Key heran
“kalian cepat ke mobil. Key tolong anterin Geunho pulang ke Daegu dan bawa tongkat ini. Jaga baik baik tongkat ini. Cepaaaaaat!!!!!” teriak Minho serius
“lalu, kau Minho? Kau mau kemana?” tanyaku panik
“ah~ sudahlah! Biar aku yang urus semuanya. Key tolong jaga Geunho karna ditengah jalan kalian bisa aja kehalang sesuatu, sekarang pergi lah” belom sempat aku ngomong, Key menarik tanganku menuju mobil. Samar aku melihat sebuah bayangan hitam menghampiri Minho.
“Geunho, pasang seatbeltmu, aku akan melaju cepat!” perintah Key. Ternyata Key ikutan panik juga. Kami pun melaju pergi keluar dari Taman Nasional Gunung Jiri. Jantungku berdegup kencang, jangan sampe terjadi apa apa sama Minho. CKKIIIITTTT. Key ngerem tibatiba
“waeyo?” tanyaku heran. Jari telunjuknya menunjuk kedepan. Tepat didepan mobil berdiri sesosok namja dengan pakaian serba hitam. Matanya melotot kearahku “ayo cabut dari siniiiii” teriakku. Key berusaha menyalakan mobilnya, tapi tak berhasil.
Tiba tiba aku merasa kalo badanku tertarik sesuatu dan menyeretku keluar mobil. Key berusaha meraihku tapi aku keburu keluar mobil. Sekarang aku berdiri didepan namja serem itu. Kulirik Key, ia berusaha keluar mobil tapi sepertinya pintunya ga bisa dibuka
“siapa kau? Mau apa? Lepaskan aku” aku meronta ronta karna kerah bajuku dipegangnya
“huh~ kau tak perlu tau siapa aku, sekarang kembalikan tongkat itu, Geunho!!!” pekik namja itu di telingaku
“TIDAK AKAAAN!!” teriakku tak kalah hebat. Lama lama cengkramannya semakin kuat dan membuatku sulit bernafas
“oh, kau ingin mati seperti si Minho ya?” apa? Minho…… mati? “baiklah aku akan bermain main denganmu dulu sebelumnya” ia melempar tubuhku ke tanah. Seperti membuang sebuah kertas. Aku bangkit dan berlari, dan lagi lagi ada yang menarik badanku dan membuang tubuhku lagi. Namja itu tertawa puas “kau masih ingin mencobanya lagi?” tantangnya. Rasa sakit menjalar keseluruh tubuhku
“AAAAAAAAAAAAAAAAA” teriak namja itu. Aku melirik kebelakang. Key memukul kepalannya dengan batu besar. Namja itu terkapar di tanah
“kau kuat lari ga?” tanyanya khawatir. Aku mengangguk dan lari bersamanya. Jalanan malam ini sepi sekali. Tak ada satupun mobil yang lewat. Aku dan Key berlari sekuat tenaga. Namja itu pasti belum mati!!! Dia akan terus mengejarku. Tak jauh didepanku, berdiri sesosok bayangan. Aku berhenti berlari
“kau bodoh, Key! Aku takan bisa mati!” katanya pelan “kembalikan tongkat itu dan aku akan melepaskan kalian” tubuh Key berdiri tegak didepanku “oooh, selain Minho, ternyata ada malaikatmu yang lain ya Geunho. Aku sebenernya males main main, tp apa boleh buat” namja itu melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan kepadaku terhadap Key. Tp perlakuannya ke Key itu jauh lebih parah daripada yang dia lakukan terhadapku.
“hey kau!! Lepaskan Key! Kalo ga, tongkat ini akan kurusak, kubanting, kupatahkan, dan kubakar!!!” teriakku. Lalu dia menjatuhkan Key begitu saja
“kau mengancamku, hm bagaimana kalo kita buat kesepakatan? Kau beri aku tongkat itu dan akan kulepaskan temanmu yang sudah tak berdaya ini? Adilkan?” aku menatapnya tak yakin. Tentu saja aku tak sebodoh itu ingin melakukan barter ini, tp kenapa harus Key yang jadi taruhannya? Dia terkapar tak berdaya
“Key bertahanlah” batinku “baiklah aku setuju” siapapun dewa dewi Lovetophya, ayah, ibu tolong bantu aku. Aku melangkah perlahan mendekati namja itu. Kupegang tubuh Key supaya aku langsung bisa menariknya. Namja itu juga mengulurkan tangannya untuk meraih tongkat itu.
“ONEW!!” teriak seseorang. Namja itu menengadahkan kepalanya, lalu ia terhuyung ke tanah dan menghilang. Kenapa ini? “Geunho, Key!” sahutnya sambil berlari kearah aku dan Key
“Taemin? Kok bisa disini?” tanyaku heran
“Minho meminta tolong padaku dan aku diutus ayahmu untuk membantumu melawan Onew” ia menepuk nepuk pipi Key “tolong bantu aku membawa Key ke mobil, biar aku yang nyetir” aku sedikit ragu dengan perkataannya tp aku hanya mengangguk paham. Semenit kemudian kami melaju. Di jok belakang aku terus membersihkan luka Key dengan tisu.
“Geunho” panggil Key “apa kau baik baik saja?”
“babo, seharusnya aku yang nanya itu ke kamu. Lihat mukamu udah kayak kelempar kulit duren, jelek!”
“hehe, tongkatnya berhasil kau ambil?” aku mengangguk “hm sudah, aku udah baikan. Biar nanti aja diobatinnya. Minho mana?” Tanya Key
“aku gatau, dia bilang katanya nanti nyusul” sahut Taemin masih dengan tatapan lurus kedepan
“semoga Minho baik baik aja” setelah itu tak ada yang bicara satupun
“Geunho sini, aku bersihin lukamu” kata Key. Aku menggeleng “yaaa! Kalo ga dibersihin nanti infeksi abis itu diamputas dan kau ga punya kaki dan tangan” bentak Key. Akibat perkataannya aku tertawa, ekspresinya itu konyol abis hahahaha “kenapa malah ketawa?”
“aniyo aniyo! Ya terserah kau aja deh” lalu Key membersihkan luka ku dengan hati hati. Oh tidak, jantungku~~ jantungku berdegup kencang sekali. Sepertinya ia sangat hati hati membersihkan lukaku, walaupun hanya dengan tisu. Setelah sekian lama berkendara, kami sampai dirumahku. Taemin langsung kembali ke Lovetophya. Aku dan Key melangkah masuk perlahan kerumahku.
“ya Tuhan, Geunho, Key, kenapa kalian?” semprot umma begitu kami datang “ayo duduk disini” kami duduk disofa ruang tv. Umma langsung membersihkan lukaku dan Key. Aku terpaksa berbohong kenapa aku dan Key bisa luka luka seperti ini.
“gomawo” kata Key sembari meraba plester di keningnya
“hei Key, lebih baik kau menginap disini, akan kusiapkan kamar tamu” kata ibuku yang tentu saja membuatku sekaligus Key kaget
“ah~aniyo, aku pulang aja. Besok aku akan kesini lagi”
“ya! Kau mau tertabrak? Lihat lukamu, sudah, Geunho tolong temani Key sampai umma selesai membereskan kamar tamu, dan jangan biarkan dia pergi” aku terkekeh
“gomawo” aku melirik Key. Lukanya banyak banget “kau ga apa apa, Geunho?”
“aku seharusnya yang bertanya kayak gitu! Besok kita kerumah sakit aja ya, liat lukamu!” aku mengusap pipi Key yang sedikit lebam. Key meringis “apa itu sakit? Besok kerumah sakit aja ya”
“aniyo, gwaenchana. Liat lukamu juga dong haha mukamu seperti gajah bleduk kalo luka2”
“ya!!” aku memukul lengannya. Alhasil Key meringis untuk kesekian kalinya “mian mian hehehe” ia hanya melirikku tajam. Umma kembali keruang tv dengan selimut ditangannya. Aku dan umma mengantar Key ke kamar yang berada dilantai 1
“mian udah ngerepotin” umma hanya tersenyum yang tandanya ga apa apa
“udah ya Key, malem” aku tersenyum
“malem, tidur yang nyenyak ya Geunho” saat keluar kamar tamu, aku langsung berlari kekamarku. Perasaan senang, kagum de el el bergabung jadi satu. Baru kali ini ada cowo nginep dirumahku. Ya sudah kutetapkan, aku jatuh cinta padanya
~ ~ ~ ~ ~
~Key P.O.V~
“udah ya Key, malem” dia tersenyum padaku. Manis sekali
“malem, tidur yang nyenyak ya Geunho” pintu kamar yang kutempati tertutup. Keluarga ini…… baik sekali, dan dia… Geunho maksudku, dia benar benar cewe yang baik. Sangat baik! Ya Tuhan, apa benar sebentar lagi dia akan kembali ke Lovetophya? Kugeleng gelengkan kepalaku lalu tersenyum. Sampai akhirnya senyumku memudar diiringi dengan mimpi indahku.
~ ~ ~ ~ ~
~Geunho P.O.V~
Sampai hari ini Minho tak kunjung menampakan dirinya. Minho kemana sih? Apa dia terluka parah? Lalu apa yang harus kulakukan dengan tongkat ini? Saat ini aku dan Key duduk bersama dibalkon kamarku dan hanya menatap tongkat ini.
“Minho kemana ya?” tanyaku khawatir
“tenang Geunho dia pasti baik baik aja kok” Key yang tau ke-khawatiranku mencoba menghiburku.
“maaf!! Aku terlambat” pekik seseorang bersuara berat. Aku memeluk badannya yang tinggi itu
“Minhooo, aku khawatir! Kau ga apa apakan?” diwajahnya tertempel beberapa plester bergambar dinosaurus.
“plestermu gambar dino? Ga salah?”
“oh ini, ini dari si Taemin. Kau dan Key ga apa apa kan? Sekarang tongkatnya mana? Kita harus cepet cepet musnahin tongkat itu kalo ga si Onew bakal ngambil tongkat itu” kami mengangguk. Aku mengambil tongkatnya yang kusembunyikan dibawah tempat tidur
“dimana kita harus bakar tongkat ini?” Tanya Key
“dimana aja asal sepi supaya orang orang ga bisa liat” kami semua befikir
“aku tau, dirumahku aja. Ayo” Key menarik tanganku. Sembari berlari dengan Key aku terus berfikir, masa iya dirumahnya? Ga ada ortunya apa? Tapi tunguuuu……
“Key tunggu sebentar, aku mau ketemu umma dan appaku dulu, untuk ngucapin salam perpisahan” aku bergegas mencari umma dan appa. “umma appa, sampai kapanpun aku akan terus sayang kalian, sampai kapanpun, terimakasih untuk semuanya. Titip salam untuk Yoona, aku selalu sayang kalian” aku memeluk keduanya dan bergegas menuju mobil Key.
Didalam mobil aku meneteskan cairan dari mataku. Aku bahagia, sangat bahagia! Akhirnya aku bisa kembali ke Lovetophya, tp disatu sisi aku sedih karna harus berpisah dengan umma, appa dan Yoona. Minho yang mengerti kesedihanku dia lebih memilih diam, begitu juga dengan Key.
Mobil Key memasuki pekarangan rumah yang luas. Lebih luas dari rumahku. Besar, megah, elegan, itulah kesan pertama yang kuberikan pada rumahnya. Kami melangkah masuk. Sepi sekali seolah ga ada kehidupan dirumah ini.
“ajjushi tolong jangan ganggu aku dihalaman belakang, kalo ada yang nyari aku tolong bilang aku lagi keluar” kata Key pada seorang bapak2 yang ku yakin adalah pembantu rumahnya..
“oh ne” orang itu langsung berlalu pergi. Pintu halaman belakang dikunci Key. Luaaaassss sekali. Kalo aku punya taman seluas ini semua lahannya bakal aku tanemin bunga matahari ß maunya gue
“Geunho kau adalah orang pertama yang kerumahku” seru Key
“jeoungma?”
“ya! Ayo cepat firasatku mulai ga enak nih” pekik Minho “Geunho kau bakar tongkat ini sekarang terus abunya ditaburin diatas badanmu, setelah itu biar aku yang urus” aku melakukan semua yang diperintahin Minho. Abu ini membuatku bersin bersin. Sepertinya Minho udah siap bacaiin mantra. Key melangkah mundur
“aku senang bisa berkenalan denganmu Key. Semoga kita bisa bertemu di lain waktu. Kau adalah teman terbaikku”
“aku juga. Jangan lupa kirim surat ya” Key cengengesan. Ya inilah waktunya aku untuk kembali ke Lovetophya. Kupejamkan kedua mataku. Aku merasa tubuhku melayang “saranghae Geunhoooooo” teriakan Key membuatku kaget. Kubuka mataku. Aku melayang sekitar 1 meter dan terus naik keatas
“saranghae, Key” balasku. Selama ini…… akhirnya perasaanku tersampaikan. Tapi waktunya telat! Sangat telat! Kututup lagi kedua mataku.
BRRUUUKK! Aku merasa badanku jatuh kesuatu tempat
“apa aku sudah sampai?”
~TBC~
Signature

This FF has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^
Don’t forget to :
- Open FAQ page for ask something
- Open GUESTBOOK for new reader
- Open Join Us page to know how to send your FF
- Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
- Open page LIBRARY if you miss some FF ^.^