Title: Love or Friends ?! –part 4-
Author: Yoora a.k.a Niniez
Genre: Friendship, Romance
Mayor Cast:
Kim Soo Yun
Lee Sun Hi
Kim Yoora
Lee Taemin
Kim Jonghyun
Lee Jinki
Minor Cast:
Kim Kibum (Key)
Choi Minho
A/N: don’t forget! Ini adalah fansfict jaman baheula-ku. Udah lamaaaaa bangeeeet.. jadi, maap kalo jelek ~^^~
***
YOORA SIDE
“Uwaaah! Akhirnyaa! Aku bisa bebas juga dari rumus-rumus matematika dan makhluk mengerikan seperti Leeteuk songsaenim!” kataku sekencang mungkin saat sudah memasuki mall. Leeteuk songsaenim memang makhluk yang paling kejam sejagat raya. Walaupun kita akan meninggalkan Yeonghwa High School. Tapi, guru kejam itu tetap saja memberi kami soal-soal seruwet mungkin. Apa gunanya coba?
“Kau ini. Diamlah sedikit.. ini adalah tempat umum..” nasihat Jonghyun padaku. Aku kesal sekaligus senang, karena ia memperhatikanku. Jonghyun…. You are my prince.. forever.. ^^
“Emh.. kita makan dulu, yuk. Aku laper, nih.” usul Soo-yun. Dengan segera, aku menarik tangan Soo-yun. “Ayo.. ayo.. Aku sudah lapar..” jawabku antusia
“Hey, Yoora. Pacarmu itu bukan aku, melainkan Jonghyun. Mengapa kau malah menggandengku seperti ini?” canda Soo-yun. Aku mengernyitkan dahiku.
“Aigoo.. Soo-yun..Jonghyun Oppa tidak akan cemburu pada yeoja sepertimu. Kau kan sahabatku dan juga sahabatnya..” jawabku sambil terus menarik Soo-yun ke salah satu foodcourt, sedangkan namja-namja yang lain hanya mengikuti kami.
SOO-YUN SIDE
“Aigoo.. Soo-yun..Jonghyun Oppa tidak akan cemburu pada yeoja sepertimu. Kau kan sahabatku dan juga sahabatnya..” jawab Yoora tanpa rasa bersalah. Memang, ia sama sekali tak bersalah, karena ia tak mengetahui permasalahanku dengan Jonghyun.
Jonghyun…
“Soo-yun.. mengapa kau melamun seperti itu? Apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Yoora khawatir saat kami sudah berada di depan foodcourt pilihan Yoora.
“Anio.. tidak ada..” jawabku berbohong. Seketika senyuman di wajah Yoora mengembang.
“Bagus lah kalau begitu. Kita duduk di sana yuk!” kata Yoora sambil menunjuk salah satu tempat duduk di pojok, dekat dengan jendela. Sepertinya nyaman.
“Hyaa, Yoora.. Mengapa kau senang sekali mencari tempat duduk di pojokan?” tanya Minho.
“Yaa… spontanitas aja. Yang penting nyaman kan?” tanya Yoora balik.
“Bukan begitu… Pojokan kan tempatnya setan kumpul..” jawab Taemin polos. Yoora membelalakkan matanya.
“Setan? Oohh.. jadi kalian ngira, aku ini setan ya?” tanya Yoora mengancam.
“Hyaa.. sudah lah, Yoora. Kau ini tak berubah. Cepat ke bangku kesayanganmu sana!” kata Key menengahi sambil mendorong Yoora ke tempat duduk pilihan Yoora.
Tiba-tiba, aku melihat Jonghyun. Aku ingin mengetahui reaksinya bila Yoora dekat dengan namja lain. Cemburu kah? Marah kah? Tapi… TIDAK. Ia malah melihat Yoora dengan pandangan biasa. Ia seperti tidak menganggap Yoora sebagai pacarnya, melainkan hanya teman.
Aku memandang Jonghyun… lama… Tiba-tiba, Jonghyun melihatku. Tatapan mata kami bertemu.
“Kau tak usah memandangku seperti itu!” kata Jonghyun ketus dan berlalu menuju tempat Yoora. Aku mendesah pelan. Anak ini…
“Soo-yun ah, ada apa denganmu?” tanya Taemin.
“Anio..” jawabku sambil berlalu menuju tempat Yoora dkk.
***
SUN-HI SIDE
“Oppa, kita akan kemana?” tanyaku penasaran. Langkah Onew terhenti.
“Oppa? Sejak kapan kau memanggilku Oppa?” canda Onew. Iya.. ya.. mengapa aku memanggilnya Oppa?
“Ehm.. ya sudahlah.. Onew.. kita mau kemana?” tanyaku pada akhirnya. Terlihat Onew berpikir keras.
“Ehm.. ke mall aja lah.” kata Onew sambil menunjuk salah satu mall di depan kami. Hmm.. setelah aku pikir-pikir, hebat juga ya aku dan Onew, mampu berjalan kaki dari sekolah ke mall. Padahal, jaraknya kan cukup jauh.
“Ne.. baiklah.” jawabku tak bersemangat lalu Onew menarik tanganku menuju mall tersebut.
Sesampainya di sana, aku langsung saja memohon pada Onew. Mumpung dia sedang dalam mood yang bagus, batinku. “Onew… aku lapeeer.. makan yuk.” kataku memelas. Onew menatapku sebentar, kemudian tertawa terbahak-bahak.
“Hahaha.. kau ini memang pintar mencari kesempatan dalam kesempitan. Mm.. Ne baiklah.” jawab Onew sambil mengacak-acak rambutku. Entah mengapa jantungku berdegup tak karuan saat ia melakukan hal itu. Ada apa ini?
Lalu, aku dengan segera menuju foodcourt yang sering aku singgahi. Yap! Di sini… loh?…… Taemin Oppa? Dan….
SOO-YUN SIDE
“SUN-HI!!!” panggilku sekeras mungkin dari dalam foodcourt. Sun-hi terlihat kaget dan menoleh ke arahku. Aku melambaikan tangan padanya, Yoora pun mengikuti tingkahku ini. Sementara, Taemin terliat bingung.
Dengan perlahan Sun-hi melangkah menuju arah meja kami. Ia melihat Taemin dengan tatapan sedih, sementara Taemin berusaha untuk memalingkan tatapannya dari Sun-hi. Mereka kenapa?
“Hyaa!! Sun-hi eun! Kita ketemu lagi. Lama tak berjumpa.” kata Yoora sambil memeluk erat Sun-hi.
“Emh.. ne.. Yoora, ak..ku… se….saak..” kata Sun-hi.
“Mianh, eunnie. Hehe..” kata Yoora.
“Hyaa!! Ada Onew Oppa jugaaa..” kata Yoora hampir memeluk Onew. Untung saja, tangan Jonghyun menyelamatkan nyawa Onew. Kalau tidak, mungkin ia akan mati berdiri sekarang.
“Oppa!! Kenapa sih?” tanya Yoora sewot. Jonghyun tersenyum tipis.
“Aku tak mau Onew Hyung mati di sini..” jawab Jonghyun. Tuh kan!
“Ya sudah. Duduk dulu, gih. Kau mau makan apa?” tanyaku pada Sun-hi dan Onew.
“Nasi goreng saja, deh..” jawab Sun-hi diikuti anggukan Onew.
“Ya sudah. Nasi gorengnya delapan ya, mbak.” Kataku pada seorang waitress.
“Baik..” jawab waitress itu ramah.
“Em.. Sun-hi.. ada yang ingin kubicarakan denganmu.. sebentar..” kata Taemin sambil menarik tangan Sun-hi, lalu keluar dari foodcourt. Onew sempat akan menghalangi Taemin untuk membawa Sun-hi keluar, tapi Minho menahan niat Onew.
“Dia butuh waktu untuk menyelesaikan masalah mereka. Hyung mengerti?” bisik Minho pada Onew yang masih bisa kudengar.
TAEMIN SIDE
Aku mencoba menjelaskan semua biang keladi dari permasalahanku dengan Sun-hi selama ini. Dia gadis yang baik –mm.. dan sedikit overprotektif terhadap pacarnya-, aku tidak ingin membuatnya terluka untuk kesekian kalinya.
“Be.. berarti.. Ka.. Kau..” kata Sun-hi terisak. Aku menanti setiap kata yang meluncur dari mulutnya dengan sabar. “Kau.. tak..” lanjut Sun-hi yang masih terisak, tangan kirinya menutup mulutnya seolah tak percaya dengan apa yang barusan ku katakan.
“Ya.. Itu adalah kenyataan.” Kataku mantap. Air matanya menetes semakin deras, semakin banyak pula orang di mall yang memperhatikan kami, seolah kami adalah pasangan selebritis yang sedang bermain film.
“Ka.. kau..”
“Kau boleh anggap aku pengkhianat, atau seorang playboy. Semua tergantung padamu.” Kataku dingin.
“Ta.. tapi.. kenapa?” tanya Sun-hi yang masih menangis.
Aku memandanginya.. . Lama… Aku membelai rambutnya…
“Bukankan aku sudah menjelaskan semuanya padamu?” tanyaku balik.
Ia langsung menepis tanganku yang sedang membelai rambutnya. Ia mulai mengangkat wajahnya. Mata merah, tatapan yang tajam, dan mulut yang tak hentinya bergetar seolah menunjukkan perasaan yang saat ini ia rasakan. Marah.
“Pabo!” katanya dengan nada sedikit bergetar. Aku tak terkejut sama sekali. Karena, aku mengakuinya. Ya.. aku memang pabo.
BRUK!!
“PUAS KAU?!” teriak seseorang yang barusan berhasil memukulku dengan kerasnya.
ONEW SIDE
5 menit.. 10 menit..
AARGH..!!
Aku sudah tak tahan!
“Chingu. Aku mau ijin ke toilet dulu ya.” pamitku pada teman-temanku. Semuanya mengangguk sambil tetap menikmati makanannya masing-masing.
Aku segera berlari keluar dari foodcourt dan mulai mencari Sun-hi.
Itu dia!
Aku segera menghentikan langkahku saat melihat pemandangan yang tak mengenakkan itu. Bukan karena Sun-hi berduaan dengan Taemin, tapi… Sun-hi menangis!
Tanpa ba-bi-bu lagi, langsung saja aku menancap gas dengan kecepatan super tinggi *emang naik mobil, apa?*
LALU… *JENG JENG JENG..*
BRUK!!
“PUAS KAU?!” teriakku yang tak bisa mengendalikan amarahku. Sontak, Sun-hi mencoba untuk menghentikan laju tangan kananku yang hendak memukul Taemin lagi.
“Hentikan.. cukup..” kata Sun-hi dengan nada memelas. Melihatnya seperti itu, langsung saja aku menghetikan pukulan super-ku pada si Taemin brengsek ini.
Aku memandang Taemin dengan tatapan sinis.
Tapi, Taemin malah menghapus noda darah yang tadi mengucur di sudut bibirnya dengan tangan kanannya dan memperlihatkan wajah dingin itu lagi, seolah ia berkata ‘silahkan-kau-pukul-aku—aku-tak-takut’
ANAK INI!!
SUN-HI SIDE
Aku harus menghentikan perdebatan ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak aku inginkan.
“Oppa.. eh.. Onew..” kataku bingung. Onew menoleh ke arahku
“Ada apa?” tanyanya.
“Lebih baik kita pulang.. aku capek.” Kataku sedikit berbohong.
“Ne.. baiklah..” jawab Onew sambil menggandeng tanganku ke arah pintu keluar mall dan meninggalkan Taemin seorang diri.
YOORA SIDE
Aigoo.. Kemana sih perginya tiga makhluk itu? Jangan-jangan…
Aku segera beranjak dari tempat dudukku dan segera berlari keluar dari foodcourt. Aku tak peduli dengan tatapan bingung dari teman-teman dan namjachingu-ku.
Aku melihat Taemin yang memandang lurus ke arah pintu keluar mall.
Ada apa dengannya?
Aku mencoba berjalan sedikit mengendap-endap ke arahnya.
“Yoora, aku mau pulang.” kata Taemin tiba-tiba, sebelum aku berada tepat di sebelahnya.
“Ah.. eh.. eh.. ne..” kataku terbata-bata. Apakah auraku setajam itu? Sehingga Taemin yang sekarang masih berjarak 3 meter di depanku mengetahui keberadaanku? Mengerikan.
“Bagus.” Kata Taemin singkat dan langsung pergi menuju pintu keluar mall. Aku tak mengerti maksudnya, tapi… HEY!! Ada yang belum kutanyakan padanya.
“Mm.. Taemin. Sun-hi dan Onew dimana?’ tanyaku sedikit takut.
“Mereka…. Pulang.” Kata Taemin sedikit terputus. Aku mengangguk dan langsung pergi meninggalkannya menuju foodcourt dengan berbagai pertanyaan yang muncul dalam benakku.
–TO BE CONTINUE–
Signature

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature
This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^
Don’t forget to :
- Open FAQ page for ask something.
- Open GUESTBOOK for new reader
- Open Join Us page to know how to send your FF
- Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
- For new reader, please join page Talk Talk Talk
- Open page LIBRARY if you miss some FF