JUST YOU AND I

Author : YeonChul

Cast : Kim Keybum , Park Yeonrin, Kim Hye-eun

Length : 6 pages

Rating : General

Genre : Romance

Just You and I

Akankah aku bersamanya selamanya? Berapa lama lagi waktuku utk bisa menghabiskan waktu dengannya? Apakah kami mampu bertahan? Tuhan, aku tak ingin berpisah dengannya

Yeonrin Pov

 

‘Aku pulang dulu ahjumma’ pamitku. Hari ini pekerjaan di toko kue tidak terlalu lama karena kebetulan ahjumma sedang ada perlu, jadi toko kue tutup lebih awal. Untung sekali bagiku karena aku bisa pergi ke tempatnya. Oh ya, aku Park Yeonrin. Aku bekerja di sebuah toko kue. Dia yg kumaksud tadi adalah Kim Kibum-namjachingu-ku. Wajib sekali bagiku utk menengok keadaannya setiap hari. Kalau aku tidak menengoknya satu hari saja, pasti aku sangat gelisah.

 

Setelah membantu ahjumma menutup toko, aku memakai mantelku dan menaiki motor kesayanganku. Biasanya memakan waktu 20 menit utk bisa sampai ke gereja, tapi beruntung lalu lintas tak sepadat seperti biasa jadi aku tiba di gereja lebih cepat. Tanpa pikir panjang aku langsung pergi menuju ruangan Key. Kuintip dia dari kaca kecil yg terpasang di pintu dan kuketuk pintunya.

 

‘Annyeong chagi~’ sapaku

 

‘Annyeong. Kau datang lebih awal’ kata Key renyah

 

‘Ne. Kebetulan Hye-eun ahjumma ada perlu jadi aku datang lebih awal’

 

‘Ooh, kau bawa apa’ Tanya Key sambil menunjuk kotak kue yg kubawa

 

‘Hehe. Tadi aku iseng-iseng membuat cupcakes. Sengaja kubuatkan khusus utkmu’

 

‘Jiinja. Aah, gomawo chagi’ kata Key senang. Aku tersenyum melihatnya seperti itu. Tapi mengingat bahwa waktunya tak lama lagi, senyumku perlahan memudar. ‘Chagi, gwenchanayo?’ Tanya Key menyadari perubahan ekspresiku

 

‘Uhm, Ani. Lanjutkan saja makanmu’ kataku. Oh ya, besok kan malam natal. Aku harus memberi sesuatu yg spesial utknya. Tapi tunggu, apa aku masih bisa menghabiskan natal tahun ini dengannya?

 

’Chagi, cupcake-mu enak sekali. Kapan-kapan buatkan lagi ya’ kata Key polos. Aku tersenyum meng-iya-kan perkataannya barusan, tetapi sebenarnya hatiku menangis. Yeonrin-ah, kuatkan dirimu, kataku dalam hati.

 

’Kita jalan-jalan yuk’ ajakku. Sebenarnya tidak bisa dibilang jalan-jalan karena sejak Key divonis Leukimia stadium akhir dan ditambah kakinya lumpuh akibat kecelakaan setahun yg lalu membuat Key harus memakai kursi roda. Aku mengajaknya mengelilingi taman di sekitar gereja. Kulihat ia sibuk berkutat dengan buku catatannya

 

’Kau sedang apa?’ tanyaku

 

’Ani. Hanya coret-coret saja’ elak Key

 

’Gotjimal. Aku mau liat~’

 

’Andwae. Kau tak boleh melihatnya’

 

’Ayolah. Kau pelit sekali’

 

’Ani, tetap tak boleh’

 

’Ayolaah~’

 

’Ani’. Kami jadi rebutan buku catatan pribadi Key. Sungguh aku ingin melihat apa yg ia tulis. ’Nanti kalau sudah waktunya, baru kau boleh buka’ kata Key

 

’Aish, tapi kapan?’ tanyaku sambil merengut

 

’Molla. Yg jelas bukan hari ini’

 

’Ya sudah. Terserah kau’ kataku dgn wajah terlipat-lipat. Key hanya tertawa melihatku cemberut seperti itu. ’Eh chagi, kita latihan yuk’ ajakku

 

’Latihan apa?’

 

’Latihan jalan. Mau sampai kapan kau pakai kursi roda?’

 

’Molla’

 

’Ayolah. Aku akan menuntunmu kok’ kataku sambil menggenggam tangannya. Key menurut dan ia mencoba bangkit dari kursi rodanya. Setelah ia sukses berdiri aku memberinya instruksi ’Sekarang coba gerakan kaki kirimu. Pelan-pelan saja’. Ia mencoba menggerakkan kakinya, masih sedikit tertatih tapi aku tetap menggenggam tangannya

 

’Tidak bisa’

 

’Kau harus yakinkan hatimu kalau kau bisa’ kataku. Ia mencoba menggerakkan kaki kanannya. Masih tertatih juga. Saat ia menggerakkan kaki kirinya, ia nyaris tergelincir karena rumput yg basah. Lama kelamaan ia mulai bisa melangkah satu persatu. ’Lihat kan? Kau bisa. Aku percaya kau bisa’ kataku memberi semangat. Kali ini ia tersenyum senang

 

’Aku ingin mencoba berjalan sendiri’ kata Key. Aku mengangguk dan melepas genggamanku. Ia mencoba melangkah sendiri, tetapi hasilnya ia malah terjatuh

 

’Ayo bangun. Aku rasa kakimu lelah. Kita kembali kedalam yuk. Udara mulai dingin’ kataku sambil membantunya berdiri. Key hanya bisa menunduk pasrah. Setelah ia duduk di kursi roda, aku menyelimutinya dengan mantelku.

 

 

Di gereja~

 

’Chagi, kira-kira berapa lama lagi waktuku ya?’ tanya Key

 

’Hmm, kenapa kau bertanya seperti itu?’ tanyaku balik berusaha menyembunyikan perasaanku

 

’Aku hanya ingin tahu’

 

’Kurasa waktumu masih sangaaaat lama’

 

’Kuharap begitu. Karena aku belum melakukan sesuatu utkmu’

 

’Melakukan apa?’

 

’Menikahimu’ jawab Key datar. Aku terpaku mendengar perkataannya. Kali ini tangisku tak bisa kutahan. Aku memeluknya dari belakang. Entah kenapa aku merasa tenang kalau aku memeluknya

 

’Janji kau akan menikahiku?’ tanyaku dgn suara parau

 

’Aku janji chagi’ kata Key

 

’Jiinja?’

 

’Jiinjayo. Aku tak akan menarik perkataanku’ kata Key. Mendengarnya berkata seperti itu, air mataku kembali mengalir

 

’Gansahamnida, chagi’ kataku sambil mengecup lembut pipinya

 

 

 

Malamnya setelah aku memastikan Key tidur, aku pulang ke apartemenku. Tetapi di jalan pulang dekat gereja, aku melihat sesuatu berwarna pink bersinar. Aku memutar motorku ke arah sinar itu. Dan aku terkejut melihat apa yg bersinar itu. Mendadak aku mendapat ide utk malam natal besok.

 

 

 

Sorenya aku pulang seperti biasa, aku pulang ke apartemenku terlebih dahulu utk mengganti pakaianku. Setelah hari cukup gelap, aku segera berangkat ke gereja. Di jalan aku melihat beberapa orang mengenakan kostum ala sinterklas. Aku mempercepat laju motorku dan akhirnya aku sampai di gereja. Kulihat Key sudah menungguku di pintu masuk, tanpa mengenakan mantel

 

’Aigoo chagi, kau bisa kena flu kalau kau tak pakai mantel’ kataku dan langsung memeluknya

 

’Mianhae. Tadi aku habis latihan berjalan lagi. Aku sudah hampir bisa lho’ kata Key

 

’Jiinja? Wah chukkae’ kataku senang

 

’Ngomong-ngomong hadiah untukku mana?’ tanya Key

 

‘Ada kok, mau lihat sekarang?’ tanyaku

 

’Tentu saja. Aku penasaran’

 

’Baiklah. Ayo kita berangkat’ kataku dan mendorong kursi rodanya

 

’Kita mau kemana?’ tanya Key

 

’Rahasia. Tapi kau harus pakai ini’ kataku dan memasangkan slayer utk menutup matanya. Setelah yakin ia tak melihat apa yg ada di depannya, barulah aku mendorong kursi rodanya ketempat yg kutemukan kemarin malam. Setelah sampai aku membuka slayernya. Dan aku tahu pasti Key bingung.

 

’Ini apa?’ tanyanya

 

’Menurutmu?’ tanyaku balik

 

’Pohon Cherry Blossom besar yg biasa saja’ katanya. Memang benar ini pohon cherry blossom yg sangat besar. Tapi ia belum tahu rahasia di balik pohon ini

 

’Hmm. Memang benar. Tapi kau salah menilai’ kataku

 

’Jiinja? Memangnya yg benar apa?’

 

’Kau harus melihatnya dari angle sebelah….’ aku memotong perkataanku dan mendorong kursi roda Key ke sisi seberang… ’sini’sambungku. Dan benar saja, Pohon Cherry Blossom ini bersinar persis seperti yg kulihat kemarin malam

 

’Ini menakjubkan, chagi’ kata Key

 

’Aku menemukan tempat ini kemarin malam. Dan aku ingin menghadiahkan tempat ini untukmu’ kataku. Key menggenggam tanganku erat

 

’Gomawo chagi. Gomawo’ kata Key terisak. Kami memandangi Pohon itu sampai Key bergumam ‘catch a falling star and put it in your pocket never let it fade away’

 

‘Catch a falling star and put it in your pocket save it for the rainy day’ gumamku melanjutkan.

 

‘Chagi, saranghae’ kata Key sambil mengecup tanganku

 

‘Nado saranghae, chagi’ kataku. Tiba-tiba salju turun. Salju pertama di malam natal. Kata orang, kalau salju turun ketika malam natal, maka natal itu dinamakan White Christmas. ’Chagi, lihat! Salju turun’ kataku. Tapi Key tak menjawab. ’Chagi, salju turun’ kataku lagi, tetap ia tak menjawab. Perlahan tanganku terasa dingin. Kuraba tangan Key yg menggenggam tanganku. Dingin. Aku mencoba melepaskan tanganku tapi tak bisa. Dengan susah payah akhirnya tanganku berhasil terlepas, tetapi tangan Key jatuh dgn mudahnya. Saat itu juga aku menyadari… Tidak, Key masih hidup!

 

’Chagi. Chagi’ panggilku sambil meletakkan jariku di depan hidungnya. Tidak ada hembusan nafasnya. ’Chagi, Chagi’ panggilku lagi. Aku meletakkan kepalaku di dadanya, tak ada suara degup jantung. ’Chagi, ireona’ kali ini aku memegang nadi di lehernya, tidak ada denyut sama sekali. Wajahnya berubah menjadi pucat, matanya sedari tadi sudah menutup. ’Chagi, ireona. Ireona. Ireona’ kataku berulangkali sambil mengguncang badannya pelan. Tetap saja ia tak bangun. Dan kali ini tangisku tak dapat kubendung lagi. ’Chagi. I-ireo-na. Cha-gi-y-ya’ kataku lagi disela tangisku. Aku tak bisa berhenti menangis. Tuhan, ini terlalu cepat. Aku belum siap kehilangan Key, tuhan

 

 

 

Paginya aku datang ke gereja. Bukan utk menghadiri pernikahan, tetapi pemakan. Ya, pemakaman Key. Karena perasaanku yg terlalu rapuh, aku hanya duduk mematung di taman. Ketika acara selesai aku masih tetap diam di taman. Wajahku terlihat kuyu karena terlalu banyak menangis. Mataku sudah sangat bengkak. Tiba-tiba aku teringat sesuatu dan langsung masuk ke gereja, melewati altar dan menelusuri lorong sampai aku tiba di kamar Key. Aku membuka pintu kamar Key dan ternyata kondisi kamarnya masih sama. Aku langsung membayangkan saat ia duduk di ranjangnya dan menyambutku hangat. Kulihat meja kecil disamping tempat tidurnya. Kubuka laci meja itu dan ada buku catatan milik Key. Aku mengambil buku itu dan membacanya sambil duduk di ranjang. Air mataku kembali mengalir deras ketika aku membaca tulisannya.

 

’Hari ini seperti biasa aku bertemu dgn Yeonrin

Kali ini ia membawakan cupcake kesukaanku

Terlebih lagi ia mengajariku berjalan

Saat itu, aku berpikir kalau ia seperti malaikat

Malaikat yg dikirim Tuhan utk menemaniku setiap hari

Aku sungguh beruntung memilikinya

Awalnya aku sudah pasrah Tuhan akan membawaku

Tetapi kali ini aku tak ingin pergi

Aku ingin tetap bersama Yeonrin

Karena aku sudah berjanji akan menikahinya’

Aku tak menyangka kalau selama ini ia menulis hal seperti ini. Dan yg lebih membuatku terkejut adalah ada beberapa gambar sketch diriku. Ada yg ketika aku tidur, tertawa, bahkan ketika merengut. Dibalik halaman gambar itu ia menulis ’Neomu kyeopta~ Saranghae Chagi~’ . Dan lagi-lagi air mataku turun lebih deras.

 

 

 

Setelah mengambil buku itu, aku memutuskan utk pulang. Di perjalanan pulang, aku menyempatkan diri ke pohon Cherry Blossom tempat Key menghembuskan nafas terakhirnya. Anehnya tidak ada sehelai daunpun yg terdapat di pohon itu. Tiba-tiba semilir angin musim dingin bertiup dan menerpa wajahku. ’Bahkan alampun turut berduka’ kataku. Entah mengapa aku merasa tenang sekarang. Aku menyalakan motorku dan membawanya pulang. Tetapi bukannya pulang, aku malah pergi ke daerah lembah. Tiba-tiba ada seseorang melintas di sampingku.

 

’Key?’ tanyaku. Aku tak percaya apa yg kulihat

 

’Nde. Ini aku. Aku akan penuhi janjiku. Tapi kau harus ikut bersamaku’ kata Key

 

’Nde. Aku ikut dgnmu’ jawabku

 

’Baiklah. Genggam tanganku dan tutup matamu’ kata Key seraya mengulurkan tangannya. Aku menerima tangannya dan menutup mataku. Tiba-tiba semua menjadi gelap dan mendadak berubah menjadi putih.

 

 

 

 

Author Pov

 

’Berita kecelakaan. Pagi tadi ditemukan mayat wanita di dekat lembah Incheon. Wanita ini diperkirakan meninggal karena kecelakaan murni’ kata sang Newscaster berita siang ini. Hye-eun Ahjumma yg menonton dari toko kue langsung shock ketika menonton berita itu. Tak ia sangka anak buah yg sudah ia anggap seperti anaknya sendiri meninggal di saat natal seperti ini. Sedangkan Yeonrin sendiri sedang berbahagia dgn Key di alam lain. Mereka sangat bahagia. Tetapi Yeonrin-lah yg sangat bahagia karena Key mampu menepati janjinya.

End~

2010  ©SF3SI

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF
Advertisement

HE’S HERS (PART 2)

HE’S HERS (PART 2)

Author : Lia a.k.a Keylieon

Cast     : Kim Kibum, Lee Taemin, Kim Sera, Kim Heera

Genre  : Family, Friendship, Romance

Rating  : PG-15

Length : Series

*episodesebelumnya*

Tinggal 5 langkah lagi, Heera eonnie akan disambut oleh calon suaminya. dan tidak akan lama lagi, ia akan menjadi milik namja itu seutuhnya. Kuharap namja itu bisa membahagiakan Heera eonnie. Kalau sampai tuh orang nyakitin Heera eonnie, akan aku mutilasi dia !! huh.

3 langkah lagi..

Namja itu berbalik. Dan OH !! Dia..

*episodesebelumnyaudahaan~*

DIA..

KIM KIBUM ?!

DEGG !!

Ada apa dengan hatiku ? Kenapa hatiku tiba-tiba merasa tak rela ? Kenapa hatiku tiba-tiba merasa sakit ?

————————-

“ Sera~ah..bogoshippo..” ucap Heera eonnie sambil memelukku. Dapat kulihat Kibum oppa yang berdiri di belakang Heera eonnie tersenyum padaku. Aku tak membalas senyumannya, dan berpaling ke arah lain.

Tunggu dulu ??

Kenapa aku berpaling ke arah lain ??

Apakah aku marah padanya ??

Tapi..

Atas alasan apa ??

“ Hei, ini oleh-oleh untukmu ” Heera eonnie menyodorkan sebuah bingkisan berwarna biru muda kepadaku, aku menerimanya “ gomawo, eonnie..”

Hah..kira-kira sudah 2 minggu mereka berdua berbulan madu di Zimbabwe *ekekekek~* dan sekarang ? Mereka berdua akan tinggal di rumahku. Kibum oppa khawatir Heera eonni akan kesepian apabila mereka tinggal di rumah baru mereka. Lah trus, buat apa mereka beli rumah baru kalo ujung-ujungnya mereka ngejogrok di rumah saya ? =.=”

Aku pergi ke dapur dan membuka kulkas. Air mineral, Orange Juice, Tiramisu Layer Cake, dan…Belgian Waffle. Huh. Makanan berlemak semua =.=

“ Eliminasi yang lain, lalu ambil Orange Juice. Kau tahu ? Sekarang kau agak gendutan..haha ”

Aku menoleh. Kibum oppa. Cih~ Aku mendelik kemudian mengambil Belgian Waffle banyak-banyak.

“ Uwoo.. tak takut gemuk ? Lihat..kau benar-benar dipenuhi lemak sekarang ! ahaha..kamu mau jadi ngejomblo seumur hidup ? ” ocehnya. Aku menutup pintu kulkas dengan kasar. “ Besok hari Senin, kan ? Berarti sekolah, dong ? ” lanjutnya lagi.

“ Udah ? “ tanyaku.

“ Ng ?? Maksudnya ?? ” Kibum oppa bertanya balik.

“ Udah selese ngomongnya ? Dasar cerewet, kayak emak-emak ” ucapku ketus sambil berlalu ke kamar.

Tuh kaan…marah lagii…

Kau ini kenapaa Kim Seraaaaa ???

Padahal kan Kibum oppa cuman becanda >.<

————————-

Author POV

“ Kau belum mengerjakan PR Kimia ? ”

“ Haduuh, Yoora…liat PR punyamu, lah. Tulisan si Minna acakadut !! Kagak ngarti saya =.= ” Sera melemparkan buku PR Minna asal. “ Min, aku gak jadi minjem buku PR kamu, tulisanmu berantakkan ! ”

Sera mengambil buku PR yang disodorkan oleh Yoora dan kembali sibuk dengan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

“ Selalu saja begini. Datang pagi-pagi untuk menyalin PR milik orang lain ”

“ Yaa ! Tak usah ikut campur kau, Mincha !! ” songor Sera. Tiga detik kemudian, ia kembali menekuni PRnya.

“ Heh, geser. Aku mau duduk. Ini kan tempatku ”

“ Haiiisssh~ Taemin..kumohon sekarang jangan ganggu ak..” Sera menghentikan ucapannya, menghentikan kegiatan menyalin PRnya, dan mulai mendongakkan kepalanya secara sekaligus. “ TAEMIN ???!!! ”

“ Ho.oh..cepetan minggir duluuu ” Taemin mendorong tubuh Sera agar Sera mau berpindah ke kursi yang di sebelah kiri.

“ Haduuh, Taem..sabar bentar, napa ? Iya, iya..aku pindah ” Sera berpindah ke kursi di sebelahnya dan Taemin langsung menduduki kursi yang tadi ditempati oleh Sera.

“ Bagus, yaa…sebulan gak sekolah..gak usah masuk lagi aja sekalian ” sindir Sera.

“ Males sekolah. Ketemu ama kamu mulu ” Jawab Taemin asal. “ Pelajaran pertama apa ? ” lanjutnya.

“ Kimia ” jawab Sera singkat. “ Ia menatap Taemin selama 5 menit. Dan Taemin ? Ia malah sibuk dengan handphonenya.

“ Umm..Taem..apa ada sesuatu yang terlupa ? ” Tanya Sera akhirnya.

Taemin balik menatap Sera. “ Ng ? Gak ada ” jawabnya, lalu kembali sibuk dengan handphonenya.

“ UWOOOO…..TAEMIIIIIINNNN !!! SO FANTASTIC, SO ELASTIC, SO RING DING DONG !! ” Sera berseru kencang.

Taemin menutup telinga dengan kedua tangannya. “ Hei, aku masih sayang sama telinga aku !! ”

“ Taemiinniiee……kau tahu ?? Hari ini kau sangat KEREN !! COOL !! MENAKJUBKAN !! FANTASTISS !! DAEBAK !! ” Sera berseru lagi.

“ Apaan sih ? ”

“ Haduuh, Taem..masa kamu gak nyadar, sih ? KAMU UDAH SEMBUH DARI PENYAKIT KUCINGMU !! Upps, salah. SEKARANG KAMU UDAH JADI ORANG NORMAL !! KAMU GAK NAPSU BUAT NGEJILATIN KUPING AKU LAGII !! KEREN, BUKAANN ?? SELAMAT YA, TAEM…”

“ Oh..itu..tadi aku udah ngejilatin telinga eomma dari jam 4 pagi. Jadi sekarang aku kenyang dan gak napsu lagi ama telinga kamu. Paling ntar istirahat aku minjem telinga kamu lagi ” jawab Taemin datar.

Sera masang tampang cengo.

“ Pagi, keluarkan buku PR kalian ”

Sera masang tampang cengo part 2. Ia berbalik ke bangku yang berada di belakangnya. “ Emang udah bel ? ”

“ Belom ” jawab Yoora.

“ Aiissh~ trus kenapa si orang-menyebalkan-yang-aku-yakin-kamu-tau-siapa-namanya udah dateng lagi ? Rajin amat ” bisik Sera. “ Kau tahu ? PRku belum selesaaaaaaaiii ” lanjutnya.

Yoora hanya mengangkat bahu lalu menengadahkan tangannya “ Mana buku PRku ? ”

Dengan malas Sera mengambil buku PR milik Yoora dan mengembalikannya kepada si empunya.

“ Siapa dia ? Guru baru ? ” Tanya Taemin.

“ Kim Kibum si Guru Gaje ” jawab Sera.

“ Kim Sera, mana buku PRnya ? ” Kibum menghampiri meja Sera dan Taemin.

“ Gak liat ? Ini daritadi juga buku PR saya udah ngejogrok di hadapan saya ” jawab Sera ketus.

“ Oke, Kim Sera. Jam istirahat nanti saya tunggu di perpustakaan. Saya akan mengajarimu bagaimana berbahasa dengan baik dan benar ”

————————-

“ SEONSAENGNIM, AKU LAPAR ”

“ Tahan ”

“ AKU BENAR BENAR LAPAAAAAARRRR…….”

“ AAAAARRRRGGGHHH…KIM SERAAA !! APA APAAN KAMU ?? MAEN GIGIT AJA !! ”

“ AKU LAPAAARRR…AKU MAU MAKAAANNNN…. ”

“ Tidak, sebelum kau mengisi essay ini ”

“ AIIIISSSHHH~ ”

Sera kembali menekuni tugas tambahan yang diberikan oleh Kibum – dikarenakan ia telah berbicara tidak sopan pada guru sekaligus kakak iparnya itu – di perpustakaan.

“ Perbaiki bahasamu, Seeer…Ingat, aku ini gurumu ”

“ Trus ? ”

“ Ya kamu gak boleh gak sopan gitulah sama guru kamu yang ganteng ini. Apa kata orang, coba ? Seorang murid Someah High School yang gendut dan jelek bersikap tidak sopan terhadap guru paling tampan dan paling popular di sekolah ini. Huaahh…aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padamu nanti..kau tahu Park Nada ? Dia sangat tergila-gila padaku. Trus trus..kau tahu Kim Yuna ? Huaah..dia juga selalu ngikutin aku kemanapuun aku pergi. Tapi yang lebih parah sih si Choi Minna..dia pernah ngikutin aku ke toilet cowok gara-gara dia pengen tau cara pipis aku tuh kayak gimana..ckckckck..keren ya jadi orang populer ? ” Kibum nyerocos sambil ngaca di kaca mininya yang berwarna pink. “ Oh iya ! Si Cho Hee Young juga ngefans sama aku, loh. Kamu tahu ?? Dia sering ngasih surat cinta gitu ke aku. Ekekekek~ parahnya lagi..”

“ Kim Sera, ikut aku ! ”

Serempak, Sera berhenti nulis essay dan Kibum berhenti nyerocos gak jelas. Mereka memandangi si orang yang telah melontarkan kalimat ‘ Kim Sera, ikut aku ! ’ selama 3 detik sebelum akhirnya kaca yang sedari tadi dipegang oleh Kibum terjatuh ke lantai yang Alhamdulillah sudah dipel oleh Miss Sutijem.

PRANG !!

Sera melirik ke sumber suara “ Wew..jatoh ” udah gitu, dia balik lagi memandang si orang yang tadi udah manggil dia. “ Ada apa, Taem ? ”

Taemin mendekatkan bibirnya ke telinga Sera dan…

Dan apa hayoo ??

Wekekekekek~

Taemin mendekatkan bibirnya ke telinga Sera dan…

Berbisik..

“ Aku mau telinga kamuu..kapan beresnya sih nih hukuman ?? ”

“ Gak tauuu..si gurunya sarap, nih ” Sera ikutan berbisik.

“ EHEM ” Kibum berdehem.

“ Pokoknya, kamu harus ikut sama aku sekarang juga ! ” ucap Taemin ngotot. Kali ini ia tidak berbisik.

“ Lee Taemin..kau tidak lihat Sera sedang…”

“ Disiksa oleh anda ? Ya, saya melihatnya. ” ucap Taemin sambil menarik tangan Sera. “ Permisi ” Taemin membawa pergi Sera dan meninggalkan gurunya yang sedang terbengong-bengong karena telah kehilangan 2 hal penting, yaitu 1. Kaca pinknya 2. Murid jajahannya.

————————-

Kim Sera POV

“ Taemiiiinnooong…aku mau dibawa kemanaaa ?? Kamu mau kuping aku ?? Okee..di kelas juga bisa, kaann ?? ” aku sedikit berlari, mencoba untuk tetap seirama dengan langkah Taemin.

1 detik..3 detik..7 detik..

Sial. Si Temon tidak menjawab pertanyaanku. Hari ini dia aneh, deh =.=

“ Taeminnnoooong…kita mau kemana siihhh ?? Bentar lagi masukan ta…”

“ Ayo duduk ”

“ Ngeehh ?? Ke kebon ?? Ngapain kamu ngegiring aku ke kebooonnn ?? Jangan bilang kamu mau merkosa aku, Taemmmm ?! ”

Ayoo bilaang..ayo bilang kamu mau merkosa akuuu, Taem…kan gaya..seorang Kim Sera diperkosa oleh seorang Lee Taemin di taman belakang sekolah..eheheheh

“ Ser..pengen kuping kamu lagi..” Taemin memelas.

“ Boleh aja..tapi yakin cuman pengen ituuu…?? Gak pengen lebih..?? Hmm ?? ” aku mengelus-elus pipi Taemin. Wew..mulus banget, bo~

Taemin menjauhkan tanganku dari pipinya. “ Jangan pegang-pegang. Pipi aku mahal. Mana sini telinga kamu ”

Gondok lagi~ *berharap bisa diperkosa ama Taemin XD*

Aku memajukan bibirku. Ia menarik kepalaku dan mulai mengeluarkan lidahnya.

Slurp.

Yaa..

Dimulailah ritual jilat menjilatnya. Huh, dasar anak kucing !

“ Taeminoong..gimana coba kalo aku punya suami ? Masa kamu mau ngejilatin kuping aku terus ? ” aku memulai pembicaraan setelah kami tak mengeluarkan suara selama 10 menit.

Taemin berhenti menjilati kupingku lalu meletakkan dagunya di pundakku. “ Suamimu harus berbagi denganku ”

“ Ngeeehh ?? Ya ampun, Taeminn..kau jelek sekali ”

“ Memangnya kau cantik ? ”

“ Eomma bilang aku cantik, kok ”

“ Hatiku bilang kau tidak cantik ”

“ Hatimu itu busuk ”

“ Hatimu kotor ”

“ Aku tak menyukaimu ”

“ Begitupula aku ”

“ Aku tahu letak tompelmu dimana, Taemin..”

“ Aku tahu bulu kakimu ada berapa banyak, Kim Sera ”

“ Kau ingin mati ? ”

“ Tidak, aku menginginkan telingamu ”

“ Oke, 5 menit saja ”

Tanpa basa-basi, Taemin langsung menarik kepalaku, dan menjilati telingaku lagi.

1 menit, 3 menit, 5 menit..

“ Udah 5 menit, nih..hayo masuk kelas ” aku menepuk-nepuk paha Taemin.

“ Perpanjangan waktu ” jawabnya singkat.

Aku mendengus. “ Nanti kita terlambat masuk kelaaas ”

“ Bolos aja ”

Aku menurut.

5 menit..10 menit..20 menit..

“ Taem..”

“ Hmm ? ”

“ Pengen ee ”

“ Tahan aja ”

“ Udah di ujung, nih ”

“ Masukkin lagi ”

“ Pabbo !! Udah, ah. Aku mau ke wc dulu ”

Aku pergi meninggalkan Taemin dengan langkah yang terburu-buru. Wew..gak kuat, bo~

Kulihat koridor telah sepi. Hhhh…jelas saja sepi..kelas sudah dimulai daritadi. Aku berbelok ke sebelah kiri, dan langsung menuju ke sebuah ruangan yang telah aku yakini sebagai tempat untuk mencurahkan apa yang sedari tadi kurasakan.

Tahan Kim Sera, tahaan…sebentar lagi kau dapat mengeluarkannya !!

Cklek..

Aku membuka kenop pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan yang sedari tadi kuharapkan. Namun ngeeeeehh ?? Kenapa ada seorang namja ?? Dan OMO~ IA BERBALIK..

————————-

Kim Kibum POV

Wowowow..kebelet pipis..kebelet pipis..wowowow..aku sudah tidak tahan..

Aku masuk ke toilet dengan agak cepat. Disana ada si Minceu, banci tulen di sekolah ini. Aku mengambil posisi tepat di sebelahnya. Aku membuka risletingku dan mulai mengeluarkan my Jonny..

Crrrrrrrr….

Wuiih…mantaap…

Kulirik si Minceu, dan aku berhasil menangkap matanya yang sedang memperhatikanku.

“ Kenapa liat-liat ? suka sama aku ya ?? Ahaha ” aku menggodanya.

“ Aw, apasih seonsaengnim ? Aduh, disini gerah yaa bo~ aww ” si Minceu mengibas-ngibaskan tangannya.

“ Oh iya ? Hmm..kamu mau yang lebih hot lagi ? ” aku makin menggodanya. Dan OH ! Reaksinya sangat lucu sekali..ekekekekek~

“ A, a, apa sih ? Haduuh..” si Minceu Nampak gugup. Aku menghadap ke arahnya tanpa menyeletingkan celana dan bahkan tanpa memasukkan my jonny terlebih dahulu.

“ Awww…awww…seonsaengnim..ooohh…awww ” si Minceu menjerit-jerit gaje sambil berjalan mundur dan dengan cepat keluar dari toilet ini.

Wakakakakak..Minceu..Minceu..ngapain dia mesti takut ngeliat my jonny ? Bukannya dia juga punya ? Ahahaha.

Oh iya lupa..aku belum membersihkan my jonny. Aku kembali ke *tempat pipis buat cowok gak tau apa namanya, hehe*.

“ Jonny..kau tahu bentukmu sangat indah sekali ? ” aku terus mengusap-ngusap my Jonny sambil sesekali membasuhnya dengan air.

Cklek..

Aku mendengar suara pintu dibuka..ahahaha..pasti si Minceu lagi..aku membalikkan badanku dan mengacungkan my Jonny..“ Kenapa, Minn ?? Pengen liat la..”

“ KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA….!!!! ”

_Oow…Bersambung~_

P.S : buat yoora, Mincha onnie, nina ahjumma, wiga mamiw, nenek lana, ama eci ummaaa….maaf yee aku minjem namkor kalian tanpa izin…ekekekek~

2010  ©SF3SI

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

PLEASE DON’T FORGET ME-PART 1

PLEASE DON’T FORGET ME-PART 1

Author : tooofu— a.k.a Nadia a.k.a Nadd

Title : PLEASE DON’T FORGET ME !!!

Main Cast: Kim Soorin, Lee Jinki ( Shinee)

Support cast : Lee Hanna. Kim SooRu.

Length : Sequel

Rating : PG-15

Genre : horror,mystery, romance, friendship. {Iya kah?? Au ah…>.<}

A.N : Annyeong. Hallo-hoolla, ini ff pertama saya yg terinspirasi dari buku-nya R.L STINE yg berjudul “RUMAH JANGAN LUPAKAN AKU”, tau gak tau gak??*maksa.Pokoknya ff-nya geje benar ahah. Okeh tak usah banyak bacot, nanti kayak bekicot yg dimakan codot yg suka nyomot-nyomot, langsung saja dibaca(hehe)Dan jangan lupa KOMEN and LIKE.                         Hepi reading. ^0^

SULLI POV

Tidak bisa dipercaya,ummaku sendiri lupa pada anaknya.

Aku Sulli. Aku keturunan keluarga Kim, umma ku Kim SooRu.

Ummaku entah apa yg terjadi padanya, dia lupa padaku. Dia bahkan mengusirku karena menganggap aku orang asing yg lancang masuk ke rumah orang sembarangan. Bahkan kau tahu, foto-foto ku pun tak ada di rumah tsb. Di kemanakan semuanya???

Ada apa denganmu umma?Aku memikirkan jawabannya. Apa dia terkena amnesia , ah tapi tadi dia terlihat fine fine aja kok. Apa memang umma gak menginginkan aku lagi, ah masa siih??Aku menyingkirkan pemikiran itu. Umma kenappa,,,ya. Jangan jangan umma memang terkena amnesia sesaat. Aaah….masa sih. CCK.

Aku menghubungi appa ku yg sedang bekerja. Hanya dia yg bisa membantuku, aku tak punya oppa, saeng atau pun onnie. Aku anak tunggal.Aku menunggu telepon tersebut diangkat, angin sore menerpa rambut ku yg panjang, membuat pohon-pohon bergoyang, aku melirik kedalam rumah ku, tak bisa dipercaya, aku diusir dari rumahku sendiri dan sekarang aku hanya bisa berdiri didepan rumahku. CKLEKK..telepon diterima.

“Annyeong, appa?”

“Eh annyeong , Sulli?? Eh miian sulli appa tak bisa berlama-lama..Kau tahu kan appa sedang be…”

“Paa,,umma,,ummma jadi aneh. Dia gak ngijinin aku masuk rumah, dia juga bilang aku orang asing dan katanya dia mmulai dulu tak punya anak perempaun pa, bukankah itu sangat a……”

Appa ku memotong “Sayang, bukannya appa tidak mau mengerti. Tapi kita bicarakan dirumah saja yya, ini bukan saatnya untuk bermain-main. Kamu juga sudah bisa memechkan masalah sendiri…”

“Tapi ppa,,tadi umma ga ngakuin aku,,,aku sampai diusir-usir…te-“

“St st st…mian appa ada rapat penting. Mungkin nanti appa akan lembur, bilang pada umma ya..saranghae sulli.” KLIK.

Telepon nya ditutup. Apa dia bilang? Biilang pada umma yya,,,apa dia gak dengerin ceritaku? Aku sudah berdiri di depan rumahku selama hampri 1 jam. Kaki ku sangat pegal.

Aku melihat kedalam gerbang rumahku. Rumah yg sangat besar, walaupun Cuma bertingkat 2, rumah itu sangat nyaman, ada rasa hangat dalam rumah itu dan rasa cocok. Seprti saat kau sudah cocok dengan seorang teman. Lalu adayg special,ada ruang bawah tanah yg digunakan appa sebagai  gudang. Itu suatu kebanggan bagiku karena dirumah-rumah lain tak ada yg seperti itu,tetapi aku tak pernah masuk kedalam selain melihat dari atas, aku takut gelap. Benar-benar takut.

“UMMAAAAA…….UMMMA BIARKAN AKU MASUKK UMMMA..UMMA” Aku berteriak kencang.

Lalu tak lama dari jendela lantai dua.

“ Sssst, SIAPA SIH YG BERTERIAK. OH KAMU LAGI YA. CEPAT PERGI. PERGI. GANGGGU ORANG TIDUR AJA. UDAH NGAKU-NGAKU LAGI. CIHH” Teriak umma tak kalah keras. Dan membating jendela dengan keras.

Ya ampun, mendengar dia berteriak keras dengan kata-kata kasar seperti itu, kau tahu, seperti ada lobang baru yg manggali dari dalam hatiku. Dia yg tadi berteriak keras, pasti bukan umma-ku, aku yakin. Tapi kenapa..kenapa dia jadi seperti itu… Aku mengingat umma ku dulu yg selalu menyiapkan makanan dan bekal, selalu menyuruhku ber sopan santun dan mempunyai tata krama. Tak lama kemudian tidak bisa dibendung lagi aku menangis sambil berjongkok dan menutupi mukaku dengan lenganku.Aku heran, aku marah, tapi aku juga rindu, RINDU KEADAAN SEPERTI DULU.

Ummaku, dia wataknya sudah mulai berubah sejak 3 minggu yg lalu, seminggu setengah setelah ultah ku. Dia jadi lebih pemarah, tak sabaran, dia juga kalau berkata padaku selalu dengan kata kasar dan sinis. Kalaupun aku melakukan kesalahan sedikit, dia selalu membesar-besarkan. Pertamanya aku pikir umma terlalu capek memikirkan masalah nya dengan appa yg selalu pulang lembur, tapi aku yakin betul umma gak akan seperti itu. Umma adalah orang yg sopan dalam keadaan apapun, dia punya harga diri.

Mengingat itu semua…Aku menangis entah berapa lama. Aku merasa rindu rumah, bukan rumah yg ini, tapi rumah yg aku idamkan, keadaan rumah yg selalu diliputi dgn rasa hangat. Tidak diiputi dengan kebahagiaan palsu. Aku merasa sejak appa pindah dan bekerja disini umma selalu tersenyum tetapi senyum yg dipaksakan.

Aku masih sedih dan merasa perih. Perih di dada.

Tiba-tiba ada yg menyentuh kepalaku, spontan saja aku mendongak. Ah ternyata, Dia Lee Jinki. Dia teman dekatku sejak 1 bulan yg lalu. Aku baru pindah sebulan yg lalu. rumah nya tak jauh dari sini.

“Kenapa kau?” Tanya nya.

Aku hanya menggeleng pelan dan menelungkupkan kembali wajahku ke lenganku.

Lalu dia ikut menjongkok disamping ku.  Dia memegang lengan ku dengan lembut, dan mengangat wajahku.

“Aku kan Tanya, kenapa gak dijawab?? Kok gak masuk rumah?” tanyanya dengan nada yg lembut.

“ Umma..um..ummaah.…” aku masih sesenggukan..

“Kenapa umma mu\? Sakit? Habis kecelakaan? Minggat?” hadduh pertanyaan terkahir kok gak banget yya.

“Anniyo..” aku menggeleng lemah.

“Critalah padaku, atau kau mau masuk ke rumah dulu. Ayo kubantu kau berdiri” sebelum dia mengangkat lenganku aku cepat berkata

“Itulah permasalahnnyaa….hhhek” ucapku sambil masih sesenggukan.

“Apa? Aku tak tahu permasalahanmu karena kau dari tadi tak menjawab pertanyaan ku.”

“Umma,,,ummaku hehhhek…dia jadi aneh Jinki. Aku tak tahu ke..kenapa ddi ddia,,hehhek. Aku tak diperbolehkan ma massukk…hhhh hh” kataku sambil terbata-bata.

“Kenapa kau tak boleh masuk , di luar kan sangat dingin dan lihat kau masih memakai seragam sekolah.”

“Aku tahu, umma bilang dia gak ingeet sama aku, dia nganggep aku itu orang asing. Dia juga bilang hh.hh,,dia bilang kalau dia itu nggak punnyaa anaak…..” aku kembali menangis.

“hah, but…what do u.mean???Sulli,,,dalam keadaan seperti in, kau jangan membodohiku, please seriuslaah..”

“ Aku serius,Jinki. Seriuuus. Aku pertamanya heran dengan sikap umma, tapi ini memang terjadi, kau tak percaya padakku?”

“Mian sulli, bukannya aku tak percaya padamu aku malah ingin membantumu kalau aku bisa, tapi kau tahu, ini semua sulit dipercaya.”

“Kalau begitu bagaimana kau bisa membantuku kalau kau tak mempercayaiku??heh?”aku menaikkan nada bicaraku.

“Akan aku coba……

Yeaah…akan aku coba Sulli”

Lalu Jinki berdiri. “Mau kemana kau?” tanyaku lemah.

“ Ke umma-mu.”

Kulihat dia mengetuk pintu. Dan tak lama kemudian seorang yeoja separuh baya keluar. Aku masih bisa mendengar percakapan diantara keduanya.

LEE JINKI POV

“Annyeong…aaah kau Jinki. Ada apa?” kata seorang wanita separuh baya.

“Ehh, itu Ahjumma,,,ehh Sulli nya ada?” aku mencoba .

“Sulli…??Mian Jinki, tapi,,,kau tahu kan ahjumma tidak punya anak. Apa kau lupa? Eh masuk dulu masuk dulu” dia mmbuka pintu lebih lebar.

Apa-apaan ini, kenapa dia bisa lupa dengan anaknya sendiri. Apa dia terkena amnesia, ya? Hadduh tapi itu juga tak mungkin, apa ada amnesia kayak gitu.

“EH tapi,,anu  ittu…saya tahu betul kalau anda punya anak. Anda juga baru pindah kesini sebulan yg lalu dan tepat pada sehri setelah itu anda merayakan ulang tahun sulli, anda ingat? Saya juga ada disana”

“Hhoho…itu, itu bukannya ultah suamiku yya?? Lagian siapa tadi yg kau sebut? Ya, Sulli? Mungkin kau salah ingat…”

“Saya punya buktinya, anak yg disana itu .” aku menunjuk sulli “Dia anak anda.” Aku tetap memaksa, ini semua sulit dipercaya. Aku juga tak bisa terlalu memaksa ahjumma ini untuk mengaku.

“hadduh, jangan percaya dengan anak itu. Dia juga tadi mengaku-ngaku kalau dia anakku, kau  pasti sudah dihasutnya. Hindari dia. “ kata ahjuma tsb.

. Dari balik bahu ahjumma terlihat ruang tamu yg tidak seperti yg biasa aku lihat, seperti ada kehampaan yg tertinggal. Tidak ada rasa hangat. Tidak ada foto yg terpajang. Hanya ada foto umma dan appa sulli yg baru menikah.

“Ehh, tapi saya yakin kalau itu memang anak anda…Anda bisa Tanya tetangga sekitar.”ucapku

“HEH!! Aku tidak percaya orang orang yg ada disekitar sini Jinki. Mereka pasti sudah di hasut oleh anak kecil itu “ HAH??Sejak kapan umma sulli jadi se-uzon-an gini, kungat dia juga selalu ikut perkumpulan umma-umma di desa ini. Ada yg tak beres, aku yakin.

“Tapi, saya percaya dengan anak itu, dan ahjumma pasti percaya dengan saya kan?”

“Meski pun aku mengenalmu Jinki- tappi aku tak bisa mempercayaimu. Mian. Beribu-beribu maaf dan sampaikan salamku pada umma mu. “

JGLEKK….pintu ditutup dengan tiba-tiba.

TOK TOK TOKK…aku mengetuk pintu itu. Tak ada respon.

DOK DOK DOK…kucoba lbih keras, dan peruma tak ada respon.

Kucoba melihat kedalam lewat jendela, tapi ternyata sudah tertutup dengan tirai.

Aku kembali ke tempat Sulli berada. Aku kasihan melihatnya, dia Nampak linglung dan kedinginan. Apa yg harus kuperbuat dengannya? Appa nya juga pasti pulang malam seperti biasa. Lebih baik aku bawa kerumahku saja, umma pasti tak keberatan.

“umma mu…”kataku tapi dia menyela

“Aku tahu. Dia jadi aneh, aku tahu.Sekarang kau lihat sendiri kan…?” dia kembali mennagis walaupun tk separah tadi.

“Kau harus menghangatkan tubuhmu, habis gini juga sudah mulai gelap. Ayo pergi kerumahku dulu. Besok kalau keadaan nya sudah membaik kau bisa mencoba lagi. Appa mu lembur?”

Dia mengangguk.

“Nih pake..” aku kash dia jaket yg ku pakai. Dia mengenakan nya.

Lalu kami pun menuju ke rumahku.

AUTHOR POV.

Dari dalam rumah keluarga Kim, sesuatu yg aneh beraura mengintai langkah Jinki dan Sulli. Dia terus memperhatikan langkah mereka sampai hilang di titik cakrawala.

GRRRRR… sebuah erangan pelan tapi pasti….KRTKK. …sebuah foto berbingakai kaca dengan dua orang anak (yoja dan namja)retak tepat diantara keduanya.

Dan dengan seketika suasana di rumah tsb hening, tak ada suara, seperti ditelan oleh hembusan angin dingin yg menerpa-nerpa kaca jendela.

Hari semakin malam ketika Sulli dan Jinki sudah sampai di kediaman Jinki.

Mereka masih belum tahu apa yg akan terjadi di hari esok.

TBC

2010  ©SF3SI

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF