[FF PARTY] I’m Crazy About You!

Title(*)                                    : I’m Crazy About You!

Author(*)                     : choconof

Main Cast(*)               : Choi Minho, Hye Ri

Suport Cast(*)             : all member SHINee

Other Cast                   : Danny Ahn, Sangchu, Junho, Eunhyuk

Genre(*)                      : Romance

Type/Length(*)           : One Shot

Rating (*)                    : PG-13

Ket(*)                          : Sekedar berpartisipasi

I’m Crazy About You

{PINNED AS DECEMBER SPECIAL – FF PARTY}

Aku tidak mengerti, mengapa aku masih saja tergila-gila padanya. Padahal dia orang yang sangat menyebalkan. Dulu aku sangat menyukainya karena dia idol yang sedang bersinar, sepeti nama groupnya SHINee. Di TV dan media lainnya dia terlihat cool, calm dan confidence tetapi aslinya.. huh benar-benar mengerikan.

Namaku Hye Ri, aku mahasiswa yang bekerja. Pekerjaanku Asisten Manager SHINee, lebih tepatnya aku pelayan mereka. Sudah tiga bulan aku menjalani pekerjaan ini. Kalau tidak harus bertahan hidup seorang diri di Seoul sambil kuliah, lebih baik aku menjadi pelayan toko. Pekerjaanku hanya mengikuti kemanapun mereka pergi dan menyiapakan kebutuhan mereka, kadang-kadang aku juga membuatkan makanan untuk mereka. Karena sekarang jadwal SHInee begitu padat dan terkadang mereka terbagi-bagi dalam Boardcast yang berbeda, maka disinilah aku berada mengurusi keperluan SHINee jika managernya berada di tempat berbeda. Sebenarnya pekerjaanku cukup menyenangkan jika saja Minho bisa bersikap lebih baik padaku sepeti member lainnya.

Ya orang itu adalah Choi Minho, member SHINee yang paling kupuja. Di depan public dia orang yang tanpa cela, dihadapanku sungguh sangat berbeda. Member yang lain selalu meminta dengan sopan, mengucapkan tolong dan terima kasih, tak lupa tersenyum padaku tapi tidak dengan Minho. Sampai saat ini hanya padanya aku masih dengan sebutan yang formal, pakai embel-embel shii di belakang namanya. Aku merasa dia membenciku, bagaimana tidak setiap menyuruhku tampangnya galak sekali. Intonasinya tinggi, jika aku salah atau terlambat mengambil sesuatu dia akan marah sekali.

Selain itu permintaanya sering tak masuk akal. Dia pernah menyuruhku mengambil bola basketnya di dorm dan mengantarkan ke kampusnya ketika hari hujan lebat. Dia juga pernah membuatku bolak-balik ke coffee shop sebanyak tiga kali hanya karena kopi yang kubelikan untuknya salah, padahal dia tidak meminumnya sedikitpun. Belum lagi aku harus mencuci ulang semua pakaiannya, karena dia tidak suka bau pewangi dari laundry. Yang tergila dari semua ini aku masih saja menuruti semua kemaunnya.

XXX

Hari ini aku berada di ruang tunggu KBS bersama Minho.

“Hey! Belikan aku kopi! Pali!” Minho berkata padaku tanpa melihat ke arahku, dia sedang memainkan PSPnya. Bahkan dia tak menyebut namaku

Aku bergegas keluar ruangan. Lalu berpapasan dengan Onew.

“Mau kemana Hye Ri?” Tanya Onew.

“Minho memintaku membelikan kopi, Oppa”

“Aish! Anak itu manja sekali” Onew mendengus

“Oppa mau ku belikan kopi juga?”

“Bolehlah, aku sedikit mengantuk hari ini.”

Agak terburu-buru aku menuju coffee shop, aku takut Minho marah karena aku kelamaan. Ketika aku masuk ruangan pandangan Minho tertuju pada dua gelas kopi yang kubawa. Onew sedang duduk disebelah Minho. Aku memasukkan 2 sachet creamer dan 1 sachet gula pada kopi Minho.

“Silahkan Minho-shii” kataku sambil meletakan kopi di depan Minho.

“Onew Oppa, apa yang ingin kau tambahkan pada kopimu?” tanyaku pada Onew.

“Oh, tambahkan gula 1 sachet saja”

Aku memberikan kopi pada Onew. Onew langsung meminumnya, tidak seperti Minho yang belum menyentuh kopinya sama sekali.

“Aish! aw aw” tiba-tiba Onew berteriak

“Hati-hati Oppa, masih panas” kataku sambil menghampiri Onew. Ku ambil beberapa helai tissue dan mengelap dagunya yang ketumpahan kopi. “Ah, bajumu juga kena Oppa, ganti saja ya! Sebentar kuambilkan” kataku sambil berbalik.

Tiba-tiba BLAM!! Minho keluar ruangan sambil membanting pintu.

Aku dan Onew saling bertatapan bingung.

“Ada apa dengan anak itu? Sikapnya aneh sekali belakangan ini” tanya Onew heran

Aku hanya menggeleng.

XXX

Ah senangnya, hari ini aku libur dari pekerjaanku. Aku hanya ingin tidur-tiduran saja dikamarku. Tiba-tiba HPku berdering.  Manager SHINee yang menelfonku.

“Yoboseo”

“Hye Ri maaf mengganggu waktu liburmu, tapi aku benar-benar membutuhkanmu”

“Ne, Oppa”

“Hari ini Minho ada recording Dream Team dan dia lupa membawa keperluannya. Tolong kau ambil di dorm dan kau antar ya!”

“Tapi, Oppa”

“Ku mohon Hye Ri, aku tak mungkin meninggalkan Onew sendirian sekarang, nanti ku SMSkan alamatnya.”

“Ne, Oppa” aku tak bisa menolaknya.

“ Gomawo Hye Ri, liburmu ku ganti hari lain saja ya.”

Argh … lagi-lagi Minho merusak hariku. Aku pergi juga ke dorm SHINee. Dormnya sepi  aku langsung masuk kamar Minho, kulihat ada tas tergeletak di sana aku membukanya, ternyata memang perlengkapan Minho. Jadi dia sudah menyiapkannya tapi lupa membawanya. Aneh?! Aku keluar dari kamarnya sambil membawa tas Minho.

“Waa” aku berteriak “Key Oppa! mengagetkan ku saja!”

“Kau yang mengagetkan, ku pikir kau maling” katanya “Sedang apa kau disini? Bukankah hari ini kau libur Hye Ri.”

“Manager Oppa tadi menelfon, memintaku membawakan keperluan Minho untuk recording Dream Team, dia lupa membawanya.”

“Hah lupa?! Baru kai ini dia lupa pada barangnya. Sudahlah ayo kuantar, kebetulan jadwalku kosong.”

“Jangan! Aku tak mau merepotkan. Aku naik bis saja.”

“Kau tau tempatnya?”

Aku mengangguk lalu memperlihatkan alamat yang dikirim Manager.

“ Ya ampun, ini jauh Hye Ri. Kau harus berganti bis tiga kali, dan kalau naik taksi pasti mahal sekali. Sudah ku antar saja, aku bosan di dorm terus.”

“Tapi, Oppa…”

“Tak ada tapi-tapian. Kajja!!” dia menarik tanganku.

Aku menurut. Mobil Key melaju dengan kecepatan sedang. Benar saja ternyata tempatnya jauh dari dorm, tak terbayang olehku jika tadi aku benar-benar harus naik bis. Akhirnya kami sampai juga di lokasi.

“Gomawo Oppa” kataku sambil berusaha mengambil tas dari kursi belakang.

Tiba-tiba Key sudah berada di sampingku sambil membukakan pintu mobil. Gentleman sekali pikirku. Dia langsung mengambil tas yang ku bawa.

“Jangan Oppa, biar aku saja.’

“Sudahlah, apa kata dunia jika aku membiarkan yeoja membawa barang dan aku tidak menolongnya.”

Di kejauhan aku melihat Minho sedang menatap kami. Aku dan Key langsung menghampiri Minho.

“Nih, tasnya” Key melempar tas kepada Minho “Sejak kapan kau jadi pelupa?”

“Mengapa kau bersamanya?” tanya Minho pada Key sambil melirikku.

“Tadi kami bertemu di dorm. Aku sedang tak ada jadwal jadi ku antar dia, kan kasihan kalau dia harus naik bis.”

Minho menatapku dengan sinis.

“Aku pergi duluan ya!” Key pamit pada kami.

“Ne, gomawo Oppa” kataku pada Key.

“Bawa tasku” Minho menyerahkan tasnya setelah Key pergi.

“Jangan jauh-jauh dariku” katanya lagi.

Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata recordingnya belum dimulai, Minho menghampiri member Dream Team yang lain. Aku melihat Danny Ahn, Sangchu, Junho dan Eunhyuk.

“Hei, siapa itu Minho?” tanya Danny Ahn

“Hye Ri, imida” jawabku sambil membungkuk.

“Dia asisten pribadiku” kata Minho sambil merangkul pundakku. Jantungku berdetak cepat, baru kali ini dia melakukannya.

“Sejak kapan kau punya asisten pribadi?” kali ini Eunhyuk yang bertanya.

“Pokoknya punya” jawab Minho tanpa melepas rangkulannya.

“Diakan asisten Manager SHINee” kata Junho.

“Dari mana kau tau?” Tanya Eunhyuk lagi

“Kami pernah bertemu di acara Star King, dia datang bersama Onew, Jonghyun dan Taemin. Iyakan Hye Ri?”

“Ne, Junho-shii” jawabku.

Kemudia PD Dream Team menyuruh mereka untuk mulai recording. Semua menuju tempat duduk untuk meletakkan barang-barangnya. Tiba-tiba Minho mendekatkan wajahnya ke arahku. Pipinya bersentuhan dengan pipiku, lembut sekali rasanya.

“Duduk disini! Jangan kemana-mana! Kau tak boleh hilang dari pandangan mataku.” Katanya berbisik. Suaranya membuatku merinding. Aku mengangguk.

Ternyata mengikuti recording Dream Team sangat melelahkan. Minho tak henti-hentinya memerintahku.

“Ambilkan minum!”

“Ambilkan Handuk!”

“Lapkan keringatku!”

“Ambilkan kaos yang biru!”

“Lipat jaketku!”

Banyak sekali yang harus kukerjakan dan ternyata recordingnya sampai malam. Aku cemas, bagaimana aku pulang nanti. Minho tak  mungkin mengantarku. Aku masih memikirkan rute bis yang harus kunaiki, sampai suara Minho mengagetkanku.

“Hei! Cepat naik, kau mau pulang tidak?” Minho sudah berada dibelakang kemudi mobilnya. Aku masih diam mematung tak percaya.

“Kalau tak segera naik, ku tinggal!” katanya lagi. Aku langsung berlari masuk mobilnya.

“Gomawo Minho-shii” kataku begitu duduk. Tapi Minho hanya diam saja. Aku memalingkan wajahku, melihat pemandangan dari luar jendela

Sekarang aku merasa Minho menggenggam tanganku. Aku terkejut dan langsung melihat ke arahnya. Sekarang dia meletakkan tanganku di dadanya, aku bisa merasakan detak jantungnya.

“Tak pernahkah kau merasakan apa yang kurasakan saat kau berada di dekatku?’ katanya sambil memandangku.

Aku masih diam. Tampangku pasti shock sekali sekarang. Lalu dia mencium tanganku lembut.

“Minho-shii” suaraku terdengar bergetar.

“Shtt..” katanya. Tanganku sudah terlepas dari genggamannya, sekarang tangan itu sedang memegang daguku. Aku masih belum dapat mencerna apa yang terjadi. Wajahnya semakin mendekat dan CUP… dia mencium bibirku sekali. “Saranghae” katanya lembut lalu dia mencium bibirku lagi, kali ini lebih lama dan dalam.

BLAM!!!! Aku terkejut, tidak ini bukan kecelakaan tapi suara pintu mobil yang ditutup. Aku celingukan bingung, Minho membuka pintu mobil disampingku.

“Sudah sampai, cepat turun!” intonasinya tak enak didengar.

Ah pabo, rupanya aku tertidur dan bermimpi. Lagipula mana mungkin Minho menciumku.

“Bagaimana kau tau tempat tinggalku?” kataku sambil turun dari mobilnya. Tapi Minho tidak menjawab pertanyaanku dan segera masuk mobil bersiap untuk pergi.

“Gomawo Minho-shii” kataku sambil membungkuk.

“Besok datang sebelum jam 8 pagi! Buatkan aku sandwich untuk sarapan dan bekal” katanya sambil berlalu meninggalkanku. Aku masuk ke dalam apartementku dengan senyum menghias wajahku. Aku sangat bahagia karena Minho mau mengantarku pulang, dan dia menciumku walaupun hanya dalam mimpi.

Keesokan hari pagi-pagi sekali aku sudah berada di dorm SHINee, aku sedang membuat sandwich untuk semua member. Karena tak mungkin jika aku hanya membuat untuk Minho seorang diri, aku tak mau ada yang curiga jika aku mempunyai perasaan khusus pada Minho. Sekarang semua member sudah berkumpul di meja makan untk memulai hari. Hanya Minho saja yang belum keluar kamar. Mereka sedang menyantap sandwich buatanku.

“Enak sekali Noona” kata Taemin dengan mulut penuh.

Aku tersenyum sambil menuang susu untuknya.

“Bikinkan aku satu lagi untuk bekal ya!” katanya manja.

Aku mengangguk dan membuatkan bekal untuk Taemin.

“Hei! Jadi kau sudah tak mau memakan bekal buatanku lagi?” Key berkata pada Taemin.

“Ne Hyung, aku bosan.”

Plak. Key memukul belakang kepala Taemin.

“Aw.. sakit Hyung.” Taemin meringis.

Aku melihat Minho berdiri di depan pintu kamarnya, entah dari sejak kapan dia berada disana. Segera kusiapkan sandwich special yang sudah kubuatkan untuknya.

“Silahakan Minho-shii” kataku sambil meletakkan piring berisi sandwich di meja. Tapi Minho tidak menghiraukan apa yang kulakukan, dia berjalan menuju pintu keluar tanpa melihatku sedikitpun.

“Mau kemana kau?” Onew bertanya pada Minho.

“Kampus” jawabnya singkat.

“Tidak sarapan dulu?” Tanya Onew lagi.

“Tidak lapar”

“Aniyong” katanya lagi. Kudengar pintu terbuka

“Hyung, aku nebeng!” Taemin berteriak sambil mengejar Minho. Tak lama ku dengar pintu tertutup. Minho dan Taemin sudah pergi. Kupandangi sandwich yang sudah ku buat untuk Minho, ku ambil dan kumasukkan ke kotak bekalnya. Disana sudah ada isinya, aku membuat dua sandwich special untuk Minho tapi tak satupun dia makan.

“Semuanya aku duluan ya, hari ini aku ada kuliah. Sampai ketemu nanti siang.” Kataku pada member yang tersisa.

“Hei, harusnya kau yang pergi bersama Minho, kaliankan satu kampus.” kata Key.

“Tak apa” kataku dan akupun pergi keluar dorm.

XXX

Begitu beres kuliah aku langsung keluar kelas, aku harus menemui Minho untuk menyerahkan bekalnya. Aku tau dimana dia sekarang, dia pasti sedang duduk di taman belakang ampus. Di tempat sepi itu Minho selalu menghabiskan waktunya.

“Ini bekalmu” aku menyerahkan kotak bekal Minho ketika aku sudah sampai dihadapannya.

Minho mengambil kotak bekalnya “Belikan aku…”

Aku langsung menyerahkan sebotol Orange Juice sebelum dia menyelesaikan kalimatnya. Aku berbalik untuk meninggalkan Minho setelah dia mengambil botol minuman dari tanganku. Tapi Minho menahanku.

“Duduk! Temani aku makan.” perintahnya.

Akupun duduk disebelahnya. Minho mulai memakan sandwich yang kubuat, dia makan dalam diam, akupun tak bicara. Aku hanya ingin menikmati saat-saat berdua dengannya.

Minho menyerahkan kotak bekal yang kosong padaku. Sambil berdiri dia berkata “Sekarang kita pulang ke dorm” dan berjalan meninggalkanku. Aku bergegas menyusulnya, mengikutinya dari belakang menuju parkiran. Aku tak tau kalau hari ini Minho naik motor bukan naik mobil, wajahku langsung pucat begitu dia menyerahkan helm untuk ku pakai. Aku takut naik motor, karena dulu aku pernah kecelakaan motor dan membuat kakiku harus di gips selama enam bulan.

“Cepat pakai, dan naik!” perintahnya lagi.

Aku tak kuasa menolaknya, dengan sedikit gemetar aku naik ke motor Minho. Tanpa peringatan terlebih dahulu Minho langsung ngebut membawa motornya meninggalkan parkiran kampus. “KYAA!!” aku berteriak kaget dan langsung memeluk pinggang Minho erat, ku pejamkan mataku, jantungku berdetak cepat.

“Hai Minho, tidakkah kau merasakan detak jantungku dibalik punggungmu. Ku mohon pelankan laju motormu.” kataku dalam hati. Minho melaju dengan cepat, aku semakin mengeratkan pelukkanku. Minho tampaknya tak perduli.

“Mau sampai kapan kau begini terus?” Minho bertanya padaku.

Aku membuka mataku perlahan, ternyata kami sudah sampai di parkiran dorm. Kulepaskan tanganku dari pinggangnya, rasanya badanku lemas sekali. Susah payah aku turun dari motornya. Minho berjalan menuju Lift tak menghiraukanku yang berjalan sempoyongan karena masih gemetaran.

“Cepatlah!” kata Minho. Dia sudah berada dalam Lift. Secepat mungkin aku masuk, mungkin bagi Minho aku lambat sekali. Minho mendengus kesal ketika aku masuk. Sekuat tenaga aku tahan agar air mataku tak jatuh, hatiku terasa sakit dengan perlakuan Minho, dia benar-benar tak punya perasaan. Aku bersandar pada dinding lift untuk menopang tubuhku yang masih terasa lemah. Pintu lift terbuka, Minho melenggang keluar aku cepat-cepat menyusulnya, takut pintu lift tertutup. Namun kakiku tak mau kompromi, hampir saja aku terjatuh jika tak ada tangan kekar yang menangkapku. Ternyata dia Jonghyun yang baru saja keluar dari Lift sebelah.

“Gomawo Oppa” kataku

“Kau tak apa-apakan Hye Ri” katanya sambil memapahku, tangannya melingkar di pinggangku.

Aku menggeleng “Hanya sedikit lemas saja Oppa.”

“Hei!! Apa yang kau lakukan pada Hye Ri?” Jonghyun berteriak pada Minho yang berjalan di depan kami. Minho tidak menjawab, dia terus berjalan menuju dorm.

“Apa yang dia lakukan padamu, sampai kau gemetaran begini?” kali ini Jonghyun bertanya padaku.

“Dia hanya memboncengku dengan motornya, tapi aku memang takut sekali naik motor. Dulu aku pernah jatuh.”

“Minho pasti ngebut, mengapa kau tak bilang padanya kalau kau takut naik motor.”

“Gwecana Oppa, aku sudah baikan. Oppa sendiri dari mana?”

“Aku membeli bento untuk kita semua. Lihat!” katanya sambil menunjukan bungkusan yang dibawanya.

Aku dan Jonghyun masuk dorm SHINee, tangan Jonghyun masih melingkar di pinggangku.

“Jonghyun lama sekali sih!” teriakan Onew mengagetkan kami “Eh, pake peluk-peluk Hye Ri lagi. Cieeee!!”

Wajahku memerah, Jonghyun melepaskan tangannya dari pinggangku lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kami jadi salah tingkah.

“Mari ku bantu menyiapkan bentonya Oppa.” Kataku sambil mengambil bungkusan dari tangan Jonghyun dan berjalan menuju dapur. Kulihat semua member SHINee sedang duduk di sofa. Minho sama sekali tidak mengalihkan matanya dari TV.

Semua sudah memegang kotak bento masing-masing dan mulai melahapnya. Tapi tidak dengan Minho, dia hanya memandang bentonya dan berkata “Aku tak mau yang ini. Belikan aku yang baru!” peritanhya padaku.

Minho melempar kotak bentonya ke arahku. Naas bagiku saat itu aku sedang membungkuk menaruh gelas, kotak bento itu tepat mengenai jidatku. Karena masih sedikit lemas akibat adegan kebut-kebutan tadi aku langsung jatuh terjengkang. Sekarang isi bentonya sudah berhamburan mengotori wajah dan bajuku. Mataku terasa panas, ingin menagis. Hatiku terasa sakit, Minho sudah sangat keterlaluan aku tak bisa mentolelir lagi kelakuannya.

Semua mata terkejut memandangku. Minho tidak bergeming dari tempatnya. Aku bangun dan langsung menghampirinya. PLAK!!! Ku tampar dia sekuat tenagaku. Air mataku tumpah

“Cukup sudah!” suaraku bergetar “Jika kau sangat membenciku, aku akan menghilang dari kehidupanmu. Sekarang juga aku mengundurkan diri.” Aku langsung berlari mnegambil tasku dan keluar dorm meninggalkan mereka yang masih terpaku.

Ku usap air mataku yang terus mengalir, kuambil tissue dari dalam tas dan membersihkan wajahku yang  ketumpahan bento. Aku berjalan menuju Lift. Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang.

“Jebal. Ku mohon jangan pergi! Jongmal Mianhe!” bisiknya.

“Lepaskan aku! Berada di dekatmu membuatku tersiksa.” aku berusaha melepaskan diri.

“Mianhe. Ku mohon dengarkan aku dulu.”

“Andwae. Lepaskan!” kali ini kau meronta. Namun semakin kuat aku meronta, semakin erat Minho memelukku.

“Tidak akan kulepaskan, sampai kau tau betapa aku mncintaimu.”

Aku langsung terdiam mematung. Dia mencintaiku, bagaimana mungkin?

“Aku jatuh cinta padamu sejak pertama kali kita bertemu.” Minho mulai bicara. Dagunya dipundakku, suaranya terdengar lembut di telingaku. Dia masih memelukku.

“Aku mengikutimu pulang saat kau resmi diterima bekerja. Aku ingin kau selalu berada di dekatku, tapi aku tau harus berbuat apa jika kau sudah di dekatku. Mianhe jika aku terlihat membencimu dengan selalu memerintahmu, aku semakin jatuh cinta karena kau selalu menuruti apapun yang kumau. Kau tau, aku marah ketika kau mengelap dagu Onew hyung dari tumpahan kopi, aku benci melihat Key mengantarmu, aku tak suka melihatmu membuatkan bekal untuk Taemin, dan aku tak bisa menahan emosiku saat Jonghyun hyung melingkarkan tangannya di pinggangmu. Hye Ri tak bisakah kau merasakan cintaku saat aku menciummu?”

Aku masih terdiam, mencerna semua perkataan Minho. Jadi malam itu dia benar-benar menciumku, bukan hanya impianku saja. Dan selama ini dia bersikap seperti itu karena mencintaiku. Ah dasar Pabo, kalu dia bilang dari awal tentu takkan seperti ini. Aku pasti sudah punya cerita indah bersamanya.

Minho membalik tubuhku. “Jebal mianhe, tolong katakan kau juga punya perasaan yang sama denganku.”

“Anni, aku tidak mencintaimu.” jawabku ketus.

“Seharusnya aku tau, semua perlakuanku pasti membuatmu membenciku.” Minho menundukkan kepalanya.

“Aku memang tidak mencintaimu.” kataku sambil mengangkat dagunya sampai pandangan kami bertemu “tapi aku tergila-gila padamu Choi Minho.” jawabku sambil tersenyum.

“Jinja?!” tanyanya tak percaya.

Aku mengangguk. Minho lansung memelukku erat. Nyaman sekali rasanya.

“Saranghae Hye Ri, jangan pernah tinggalkan aku. Jebal.”

“Nado Saranghae Minho” aku berbisik lirih.

Sementara itu empat kepala menyembul dari dari depan pintu dorm SHINee.

“Jadi ini yang membuatnya bersikap aneh belakangan ini” kata Onew.

“Dasar Pabo!!” Key tersenyum memandang Minho.

“Harusnya dia bertanya padaku bagaimana cara mendekati yeoja” Jonghyun menimpali.

“Hyung, mereka berdua sedang apa sih?” tanya Taemin. Onew, Jonghyun dan Key langsung menatap Taemin.

“Ah sudahlah, kau masih terlalu kecil” kata Key sambil masuk ke dorm diikuti Onew dan Jonghyun meninggalkan Taemin yang masih kebingungan melihat Minho dan Hye Ri berpelukan.

FIN

N.A: Sebelumnya, Jongmal Mianhe kalo FFnya jelek!! Ini FF pertama yang aku bikin buat berpartisipasi di event ini. Terima kasih buat yang mau baca dan coment!

©2010 FF Party, SF3SI

This post made based on DECEMBER SPECIAL EVENT:

FF PARTY

65 thoughts on “[FF PARTY] I’m Crazy About You!”

  1. Huaaaa.. Happy end.. Overall sih bgus.. Tpi thor, alurnya gampang banget ketebak, dr awal aja aku bisa lngsung nebak kl minho suka sama hye rin.. Dan ternyataaa… Benar!

    1. gomawo dah baca and coment

      iya sih emang gampang ketebak, maklumlah FF pertama
      kayaknya masih harus banyak belajar,,

      makasih ya atas kritik membangunnya,,

  2. OH! yaaaa aku suka banget ceritanyaaa XD
    kasian ya hye ri tapi untung akhirnya happy ending ehe
    good job author ^^ salam kenal iyo eheh ^^

    1. gomawo dah suka,,

      emang kadang-kadang orang suka jadi aneh kalo deket orang yang di suka
      (pakar percintaan juga hehehe)

    1. gomawo dah baca and coment,,

      idenya sih dateng gitu aja,,
      cuma gara-gara aku suka banget sama Minho,,
      kebeneran eventnya pas,,

  3. idiiiiiiih….minho tegaan bgt sih…pke acra ngelempar bento ke jidat.a hye ri…..
    So sweeeet bgt minho kissu.a d mobil…
    Pdhal aq dh seneng lho kirain cma mimpi…eh t’nyata bneran……

    Kereeeeeennnnnnnnn epep.a

    1. sebenernya Hye Ri beneran lagi tidur waktu Minho nyium,,
      jadi Hye Ri ngerasa mimpi,,

      makasih FFnya di bilang keren,,

  4. hai!! sang author disini,,

    GOMAWO buat semua yang dah mau baca and coment di FF perdanaku,,
    senang bisa berinteraksi sama kalian semua

    salam kenal semuanya!!

  5. seru ,
    keren ,
    aku mpe menghayati bgd crita.a .hehe
    tp , tp , knp minho ku stega itu c memperlakukan hyeri..but happy ending.

  6. aaaaaaaaaaa..ffnya bikin aku senyum2 sendiri 😀
    happy ending yang bikin pembacanya juga happy 😀
    daebak!

  7. FFnya keren…
    sekedar saran… emang ceritanya enak untuk dibaca tapi jalan ceritanya gampang ditebak… kalo keseringa seperti itu biasanya reader jadi bosan… mungkin perlu sesuatu yang membuat reader selalu ingin dan ingin lagi untuk terus membaca FF, itu aja….>>> sotoy.com

    1. makasih banget sarannya,,

      semoga di FF selanjutnya bisa lebih baik lagi,,
      emang masih harus banyak belajar hehehe

  8. kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnn daebaaaaaakkkk thor ! XD
    pengen nangis pas si minho ngelempar bento ke hye ri jd seakan2 gw hyerinya nyahaha tp jd berubah senyum2 pas endingnyaa haha konyol bgt si taemin gw lebi muda dr dy prasaan ga odong’ amt de hhihi **ditampar taemints
    kren pkokny aku suka huahaha

  9. mau dong jadi ass.manager nya SHINee atau jadi coordi nya gitu,pasti asik deh bisa ktemu mereka stiap hari, bisa cinlok deh sama abang onew,hahaha…

    tapi kalo dijahatin kyk bgitu sih males juga, minho kejam…untungnya minho jd kejam gitu krn ada mksd lain, kalo kejam bneran mah lgsg deh ngundurin diri dari awal2,hahaha

  10. aigoo,minho-ah..q tmbh cinta kpdmu~ “dicerei’in key”
    gw sk ni ff yg critax kyk gni,sweet ff. hahaha.
    good job~
    d -_- b

  11. ceritanya bagus,, feelnya juga dapet,, tapi emang temanya udah terlalu biasa sih,, jadi dari baca pertama udah tau endingnya kaya apa,,
    well q suka ffnya,, keren loh,, apalgi untuk pemula,, terus berkarya!!
    hwaiting,, ^^b

  12. like this! bahasanya mudah dicerna, tulisannya enak dibacaaa 😀 *emang makanan*

    hehe, suka Minho-nya disini tapi sayangnya ga sesuai kenyataan yaa *yailyalah, fanfic ._.*

    hehe, mian komen gapen 🙂

    NICE THOOOR~

  13. Aya!!
    pasti sakit bgt tuh kelempar bento kyk bgtu.
    Duilee… Temin-ssi, drimu bgtu polos. mau dongsaeng imut ini ajarin tak?
    *sok ngerti

    Overall, mskipun gmpang ktebak, nilai plusnya adlh pmbawaan author yg easy reading n_n

    Bca FFku dong, Half Married
    *promosi.keke

  14. Minho oppa neomu paboya XP

    Kasian kan hyeri nya 😥 untung aja happy ending ~
    Daebak deh ff nya thor 😀

Leave a reply to choconof Cancel reply