We Got Married ?? – Part 3 (END)

Title                 : We Got Married ?? (Part 3-end)

Author             : Ima Tripleshawol

Main Cast        : Kim Kibum (Key), Choi So Young

Support Cast    : Kim Hyun Ae, Lee Taemin, Nicole (KARA)

Length             : Series/Sequel

Genre              : a bit comedy, Romance

Rating              : PG-15

Summary             : “Kau mau kita cerai ?” tanya Key tiba-tiba.

“Ne, ini keputusan terbaik. Kau bisa bahagia dengan Nicole, aku juga bisa bahagia dengan Taemin” jawabku.

“Tapi bagaimana dengan nenek ? Dia bisa sakit lagi kan ?” balas Key sambil menatap kedua mataku.

“Aku akan bicara dengan nenek. Aku yakin nenek bisa mengerti” aku mengalihkan pandanganku dari tatapan mata Key.

“Terserah kau saja” Key kemudian pergi keluar rumah. Aku tidak tahu dia kemana, mungkin menenangkan diri. Aku tidak mau cerai dari Key. Aku sudah terlanjur suka padanya.

A.N                                        : FF pertama di shining story . . tapi bukan yang pertama banget, aku udah pernah ngepost di wp laen . . Last Part, leave comment please .

©2010 SF3SI, Freelance Author.

“Dia siapa !” bentak nenek.

“Dia temannya, nek. Aku tahu dia” aku membantu Soo Young menjawab pertanyaan nenek. Soo Young hanya  menunduk diam. Aku merangkul pundak Soo Young dan mendekatkan badan Soo Young ke badanku.

“Aku kira kau selingkuh dengan laki-laki itu. Ingat Soo Young, kau sudah menikah. Kau harus menjaga sikapmu” nenek menasihati Soo Young.

“Ne” jawab Soo Young singkat masih sambil menundukkan kepalanya.

“Ayo, makan. Semuanya kan sudah ada disini” aku mencoba mencairkan suasana.

Kami semua makan dengan cukup lahap. Sepertinya nenek sudah melupakan kejadian tadi. Soo Young pun sudah kembali ceria lagi. Setelah makan, aku dan Soo Young pulang duluan.

#####

Soo Young P.O.V

Key itu baik ? Tapi kenapa dia harus dengan Nicole ? Aku menatap kosong ke jalanan memikirkan hal ini.

“Key, gomawo” aku mengucapkan kata-kata itu secara reflex.

“Untuk apa ?” jawab Key yang terpaku pada jalanan.

“Kau sudah menyelamatkanku dari nenek” aku melirik ke wajah Key.

“Itu kewajibanku. Aku sudah berjanji untuk selalu menjagamu” balasnya sambil tersenyum lalu mengacak rambutku. Deg, deg . Jantungku berdetak kencang lagi. Aku memegangi dadaku sambil mengatur napas.

Akhirnya aku dan Key sampai di rumah. Hari ini sangat melelahkan. Aku sangat ingin merebahkan diri di tempat tidur.

“Kenapa hpmu tidak bisa di hubungi ?” tanya Key padaku ketika sampai di kamar.

“Hpku mati. Aku lupa memberitahumu, mian” jawabku.

“Besok antarkan aku ke sekolah, ya Key” sambungku. Aku baru ingat Taemin besok harus berangkat pagi-pagi sekali karena ada urusan dengan guru.

“Kemana namjachingumu ? bisaanya kau di jemput dia kan ?” tanya Key sinis.

“Dia besok ada urusan. Jebal” aku memohon sambil mengeluarkan shining eyesku.

“Aku ini hanya pelarianmu. Sirho” jawab Key.

“Ayolah. .Ayolah” aku memohon lagi sambil menarik-narik baju Key.

“Hmmm” Key menghela napas, “Baiklah, aku akan mengantarmu” akhirnya Key mau mengantarkan aku ke sekolah.

“Aaah, gomawo Key” aku mencubit pipinya. Dia hanya tersenyum padaku dan keluar dari kamarku. Key sudah membereskan kamar yang dulunya gudang. Sekarang dia tidur di kamar itu.

*****

Esok paginya, saat aku turun dari kamarku, Key sudah ada di meja makan dengan 2 tumpuk roti. Aku menghampiri Key dan duduk di meja makan.

“Kau buat ini ? Untuk sarapan ?” aku terheran-heran melihat Key membuat sarapan.

“Ne, sudah cepat. Nanti kau telat” jawab Key. Aku memakan roti yang sudah dibuat Key.

Setelah menghabiskan roti dan meminum susu, aku dan Key segera berangkat. Key juga sekalian mau berangkat ke kantornya. Key mengantarkanku sampai kedepan gerbang sekolah.

“Kau mau dijemput juga ?” tanya Key sebelum aku turun dari mobilnya.

“Anni, Taemin yang akan mengantarku. Gomawo Key” aku membuka pintu mobil, tapi Key memegang bahuku. Saat aku berbalik, tiba-tiba dia mencium keningku, aku diam membatu. Dia ? mencium keningku ? Aku langsung memegang dadaku. Berusaha meredam suara detakan jantungku.

“Masih ada aku. Telepon aku kalau kau butuh bantuan” Key tersenyum padaku. Aku membalas senyumannya kemudian turun dari mobil.

“Annyong, hati-hati” aku melambaikan tangan. Key membalasnya kemudian pergi ke kantornya. Aku berjalan menuju kelas sambil senyum-senyum sendiri.

Ketika sampai di depan kelas, ada Taemin menungguku. Dia memberikan senyuman hangatnya lalu menghampiriku.

“Bisa kita bicara Soo Young-ah ?” tanya Taemin.

“Ne, aku simpan tas dulu” jawabku. Aku masuk ke dalam kelas dan menyimpan tasku di bangkunya Hyun Ae. Hyun Ae sedang asyik mengobrol dengan teman lainnya. Dia tidak menghiraukan aku yang datang ke bangkunya. Aku hanya melihatnya kemudian keluar dari kelas.

Taemin menggandeng tanganku dan membawaku duduk di kursi dekat lapangan basket. Tidak ada orang lain selain aku dan Taemin disana. Taemin menatap kedua mataku.

“Ceraikan dia” ujar Taemin tiba-tiba. Ucapan Taemin membuatku sangat kaget, aku mengalihkan pandanganku.

“Bagaimana kau tahu ?” aku mencoba tenang di hadapan Taemin.

“Tadi malam, aku tidak sengaja mendengar kau dimarahi nenekmu. Dia bilang ‘kau itu sudah menikah, kau harus jaga sikapmu’ Key hyung itu suamimu kan ?” jelas Taemin. Aku terpaku dan masih tidak percaya Taemin tahu mengenai hal ini.

“Ne, dia suamiku. Rumahku yang baru sebenarnya rumah untuk aku dan Key tinggal setelah menikah. Mianhae Taemin” aku menunduk. Taemin mengangkat bahuku dan membuatku menatap kedua matanya.

“Ceraikan dia. Untuk aku” ucap Taemin kemudian memelukku. Apa yang harus aku lakukan ? Kalau aku memutuskan Taemin, belum tentu Key menjauh dari Nicole kan ? Kalau aku cerai dengannya, dia bisa bahagia dengan Nicole. Aku dan Taemin juga bisa tenang kan ? Tapi nenek ?

“Aku harus pikirkan ini” aku meninggalkan Taemin yang masih duduk di kursi itu. Aku masuk ke kelas dan duduk di kelas sambil memikirkan ini.

*****

Aku harus ceraikan Key. Itulah keputusan terakhirku. Aku yakin, Nicole dan Taemin akan bahagia jika aku melakukan ini.

Aku pulang ke rumah dengan sedikit ragu. Tapi ini adalah keputusan terbaik menurutku. Aku masuk ke dalam halaman rumah. Mobil Key terparkir di sini, berarti Key tidak kerja. Aku masuk dan membuka pintu rumah.

“Key ! Aku mau cerai” aku bereriak. Key berlari ke arahku lalu membekap mulutku dengan tangannya.

“Ssst, ada nenek disini” ujar Key. Aku langsung kaget dan mencoba mengatur napas karena dibekap Key. Key melepas tangannya dari mulutku kemudian merangkulku. Key membawaku ke ruang TV tempat nenek duduk.

“Nenek, ada perlu apa ?” tanyaku pada nenek sambil duduk di sebelahnya.

“Nenek mau menginap disini. Hanya sehari saja, besok nenek pulang” jawab nenek.Tidur dimana ? Di rumah ini hanya ada dua kamar untuk aku dan Key.

“Ooo, ayo nek. Aku tunjukkan kamar nenek” balasku. Aku membawakan tas nenek ke kamarku. Aku menaruh tas nenek di kamarku dan menyuruh nenek berisirahat.

“Kalian tidur dimana ?” tanya nenek.

“Itu bukan masalah, aku dan Key bisa tidur dimana saja. Sekarang nenek istirahat dulu, nanti malam kita makan diluar” jawabku. Aku menyelimuti nenek kemudian keluar dari kamar.

Aku kembali ke ruang tamu tempat Key duduk. Dia melihatku dan menyuruhku duduk di sebelahnya. Aku mengikuti perintahnya dan duduk di sebelahnya.

“Kau mau kita cerai ?” tanya Key tiba-tiba.

“Ne, ini keputusan terbaik. Kau bisa bahagia dengan Nicole, aku juga bisa bahagia dengan Taemin” jawabku.

“Tapi bagaimana dengan nenek ? Dia bisa sakit lagi kan ?” balas Key sambil menatap kedua mataku.

“Aku akan bicara dengan nenek. Aku yakin nenek bisa mengerti” aku mengalihkan pandanganku dari tatapan mata Key.

“Terserah kau saja” Key kemudian pergi keluar rumah. Aku tidak tahu dia kemana, mungkin menenangkan diri. Aku tidak mau cerai dari Key. Aku sudah terlanjur suka padanya. Tanpa terasa, air mataku sudah menetes ke baju yang aku gunakan saat itu.

Sampai jam 10 malam, Key belum pulang juga. Aku mengkhawatirkannya, bahkan aku dan nenek sampai tidak jadi makan malam diluar. Handphonenya pun tidak bisa dihubungi. Aku jadi kebingungan sendiri memikirkan Key. Aku menunggunya di teras rumah, aku yakin dia akan pulang.

Saat aku sedang menunggu diluar, sebuah mobil masuk ke halaman rumahku. Tapi yang membawanya bukan Key. Orang yang membawa mobil itu adalah temannya. Aku menghampiri mobil Key, aku membuka pintu di sisi satunya. Kudapatkan Key sedang mabuk tidak sadarkan diri. Aku membopongnya ke dalam rumah di bantu teman Key. Aku membawanya ke kamarnya dan menidurkannya.

“Gomawo oppa” aku membungkukkan badanku pada teman Key.

“Sama-sama, ini kunci mobil Key. Dia minum sangat banyak sekali, jaga dia” teman key menyerahkan kunci mobil Key padaku kemudian pergi.

Aku melepas sepatu Key dan duduk di sebelahnya. Aku memandangi wajah Key yang merah karena mabuk. Aku menyelimutinya dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku meninggalkan Key yang saat itu tertidur.

“Jangan pergi, temani aku” Key menahan tanganku. Aku kembali duduk di sebelahnya.

Aku menemaninya sampai jam 12 malam, Key masih belum melepaskan tangannya dari tanganku.  Mataku sudah tidak kuat lagi untuk menjaga Key.

*****

Saat aku bangun, aku berada di sebelah Key. Aku sengaja bangun pagi sekali agar bisa membuat bekal untuk Taemin dan Key. Nenek menyuruh Key untuk mengantarkanku ke sekolah. Selama di mobil, aku tidak bicara apa-apa dengannya. Kami berdua hanya diam dan tak ada yang berani membuka pembicaraan sampai tiba di sekolahku.

“Key, ini bekal untukmu. Dimakan, ya” aku menyerahkan bekal yang sudah kubuat tadi pagi.

“Gomawo” jawab Key sambil menyambut bekal yang kuserahkan. Sebelum keluar dari mobil, Key mencium keningku lagi.

“Tolong pikirkan lagi kata-katamu” ujar Key. Aku hanya mengangguk kecil kemudian keluar dari mobilnya. Mianhae Key.

Aku berjalan ke dalam sekolah sambil memperhatikan sekelilingku. Mungkin ada Taemin, pikirku. Ternyata benar, Taemin sedang main basket dengan teman-temannya.

“Taemin !” panggilku. Dia menoleh padaku yang ada di samping lapangan. Dia menghampiriku dengan napas terengah-engah.

“Soo Young, ada apa ?” tanya Taemin yang sudah bermandikan keringat walaupun masih pagi. Aku mengeluarkan sapu tanganku dan mengelap muka Taemin yang penuh keringat.

“Aku mau memberikan ini” aku berhenti mengelap muka Taemin dan menyerahkan bekal yang kupegang.

“Ah, gomawo” jawabnya. Dia menyambut bekalku dan membuka bekalnya. Dia duduk di kursi di pinggir lapangan.

“Aku buatkan special untukmu” ujarku sambil duduk di sebelahnya.

“Sepertinya enak” celetuk Taemin. Taemin menyuapkan makanan yang kubuat ke dalam mulutnya. Aku menunggu reaksi dari Taemin.

“Bagaimana ?” tanyaku.

“Enak sekali” jawabnya sambil menyuapkan sesuap lagi ke mulutnya. Setelah hampir habis, dia menutup bekalnya kemudian menatapku lagi.

“Kau mau cerai dengannya kan ?” tanya Taemin tiba-tiba. Aku jadi teringat Key.

”Aku butuh waktu Taemin-ah” aku meninggalkan Taemin lagi. Aku masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi tempat aku duduk. Aku memandang keluar jendela dan melihat Taemin yang sedang main basket.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku, aku menoleh padanya. Hyun Ae ? Hyun Ae duduk di sebelahku.

“Kau ada masalah Soo Young ?” aku menyambut ucapan Hyun Ae dengan sebuah pelukan.

“Kau tidak marah Hyun Ae ?” ujarku di telinganya. Dia mengangguk kecil dan membalas pelukanku.

“Aku akan ceritakan semuanya” aku melepas pelukanku dan menatap kedua mata Hyun Ae.

“Aku sudah menikah” sambungku. Hyun Ae menutup mulutnya tidak percaya.

“Dengan Taemin ?” tanyanya.

“Anniyo, dengan Key” jawabku. Dia menghela napas lega.

“Dia bukan kakakmu ?” tanyanya lagi.

“Bukan. Sebenarnya waktu aku di Jeju Island, aku liburan dengannya. Yeah, bulan madu” aku menjelaskan semuanya pada Hyun Ae dengan jelas. Dia hanya mengangguk-angguk pertanda ia mengerti perkataanku.

“Jadi ini semua rencana nenekmu ?’

“Ne” jawabku singkat. Dia mengusap-ngusap punggungku.

“Selamat, ya” ujarnya sambil tersenyum manis. Aku membalas senyumannya, kemudian melihat keluar lagi.

“Aku juga mau mengatakan sesuatu padamu” sambung Hyun Ae. Aku menengok ke Hyun Ae  lagi.

“Ada apa ?” tanyaku.

“Sebenarnya, aku-aku . .” Hyun Ae menjeda omongannya.

“Aku suka Taemin” sambungnya. Hyun Ae hanya menunduk, bisa kulihat wajah Hyun Ae memerah. Aku kaget mendengar Hyun Ae mengatakan itu. Hyun Ae menyukai Taemin ? Aku tidak tahu harus bicara apa.

Aku tidak bisa konsentrasi selama pelajaran berlangsung. Pikiranku hanya tertuju pada Hyun Ae, Taemin, dan Key. Aku masih bingung dengan keputusanku. Kalau aku memilih Taemin, kasihan Hyun Ae. Kalau aku memilih Key, bagaimana Nicole ?

*****

Ketika jam pulang sekolah, aku menunggu Taemin di depan kelasku. Taemin belum pulang karena sepertinya ada keperluan dengan guru barunya. Aku memandang ke arah gerbang sekolah. Seorang laki-laki masuk ke halaman sekolah sambil ditatap kagum beribu wanita di sekolahan ini. Aku memicingkan mataku untuk melihatnya dengan jelas. Key ? Dia ada disini ? Tepat saat aku menebaknya, Taemin sudah berdiri di hadapanku. Disaat yang sama juga Key ada di sebelah Taemin sambil melihat ke arahku.

“K-key ?” ucapku terbata. Taemin yang melihat ke arahku pun langsung menolehkan mukanya pada orang yang kusebut Key itu. Key dan Taemin bertatapan seakan mereka ini adalah musuh bebuyutan.

“Key hyung. Annyong” ucap Taemin sambil membungkukkan badannya pada Key. Key tidak menghiraukannya, dia malah menghampiriku dan menarik tanganku. Tarikan Key membuatku berdiri dan hampir jalan mengikuti Key. Tapi tangan Taemin berada diantara tangan Key dan tanganku. Taemin mencoba mencegahku agar tidak pergi dari sana. Key langsung menoleh ke arah Taemin. Mereka bertatapan lagi, kali ini tatapan Key lebih kejam lagi dari sebelumnya.

“Aku tidak bisa membiarkan pacarku dibawa” Taemin melepaskan tanganku dari pegangan Key. Kali ini Taemin yang menarikku agar pergi dari sana.

“Aku juga tidak bisa membiarkan istriku dibawa orang lain !” teriak Key. Sontak seluruh orang yang ada di lorong itu menoleh ke arahku dan Key. Key menarik  tanganku yang satunya. Tanganku jadi di tarik oleh Key dan Taemin.

“Hentikan !” teriakku. Teriakanku membuat Key dan Taemin melepaskan tangan mereka. Belum sempat aku menghela napas, Taemin sudah menarikku duluan pergi dari sana. Aku yang mengikuti Taemin pun hanya bisa menatap sedih pada Key. Dari kejauhan, bisa kulihat Key memukul tembok dekat kelasku.

Taemin membawaku pergi dari sekolah dengan motornya. Aku ingin menangis, Key tolong aku. Taemin membawaku ke sebuah bangku di pinggir Hangang river. Menangis, hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini.

“Kenapa kau menangis ?” tanya Taemin dengan lembut. Aku hanya diam dan memandang ke arah langit yang gelap karena mau hujan.

“Antarkan aku pulang” jawabku.

“Sirho, aku tidak mau membiarkanmu dengan dia” Taemin berdiri dari bangku.

“Antarkan aku pulang !” teriakku. Tangisanku pecah lagi, aku mau pulang. Aku tidak bisa menahan isak tangisku lagi. Taemin membungkuk di hadapanku, dia melihat ke wajahku yang tertutupi rambut. Dia menyingkirkan rambutku kemudian mengusap air mataku.

“Jangan menangis, aku bisa membuatmu bahagia Soo Young” Taemin memelukku dengan sangat erat. Aku menangis di dalam pelukannya.

“Hanya Key yang bisa buatku bahagia. Aku mohon,  antarkan aku pulang” aku memohon dengan wajah yang tidak karuan karena menangis. Taemin tidak menjawab apa-apa. Dia hanya menarik tanganku dan membawaku pergi dari sana.

Aku tidak tahu Taemin mau membawaku kemana. Hari sudah gelap dan Taemin belum menuruti keinginanku. Aku hanya ingin bersama Key, itu saja.

Entah apa yang membuat Taemin mengantarkanku ke rumah. Aku turun dari motornya dan berlalu masuk ke dalam rumah. Aku tidak bicara apa-apa dengan Taemin sejak pulang dari Hangang river. Aku masuk ke dalam rumah dan disambut oleh Key dan Nicole yang sedang berdua di ruang tamu. Melihat Key yang berlutut di hadapan Nicole, membuatku menyesal sudah pulang ke rumah. Aku kembali ke depan rumah, berharap Taemin masih ada. Tapi semua hanya harapanku, Taemin sudah tidak ada di depan gerbang rumahku. Aku duduk di depan gerbang rumahku dan menenggelamkan kepalaku diantara lututku. Tangisanku pecah lagi diiringi turunnya hujan. Aku berjalan menjauh dari rumah itu. Rumah yang sudah membuatku terjebak dalam situasi yang rumit. Hanya hujan yang bisa menyembunyikan kesedihanku saat ini.

#####

Key P.O.V

Jadi ini yang Soo Young mau ? Dia tetap dengan Taemin dan pisah denganku ? Baiklah, aku turuti keinginanmu.

Aku memukul tembok yang ada di depan kelas Soo Young. Bodoh sekali aku menyukai wanita yang menyukai laki-laki lain. Semua orang yang ada di sekolah itu menatap aneh ke arahku. Aku berjalan gontai ke dalam mobil. Aku tidak bisa berhenti memikirkan Soo Young dan Taemin. Aku takut Taemin membawanya pergi dan tidak kembali padaku.

Aku masuk ke dalam rumah, mengingat-ingat lagi kejadian yang sudah terjadi disini. Walaupun baru seminggu aku tinggal disini dengan Soo Young. Rasanya sudah seperti berbulan-bulan. Aku duduk di ruang tamu memikirkan Soo Young lagi. Mianhae aku tidak bisa menjagamu Soo Young. Joayo . .

*****

“Nicole kau bisa ke rumahku malam ini ?” tanyaku dalam telepon.

“Ne. Ada apa ?” balasnya.

“Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan”

“Ne, aku akan datang jam 8. Aku harus menunggu sampai eomma pulang”

“Araseo, gomawo Nicole” aku menutup teleponku. Aku masuk ke dalam kamar Soo Young dan memandang foto-fotonya. Aku pun tertidur sambil memeluk sebuah frame foto yang didalamnya berisi foto Soo Young dan aku.

Pandanganku tertuju pada jam dinding di ruang tamu yang menunjukkan pukul 8 malam. Soo Young belum pulang juga. Aku sangat mengkhawatirkannya.

Ting Tong . .

Suara bel membuatku kaget sekaligus senang. Dengan semangat aku membuka pintu depan rumahku. Aku berharap itu Soo Young. Saat siapa yang kulihat di balik pintu, aku baru ingat bahwa aku dan Nicole janji bertemu hari ini.

“Ayo masuk” ujarku. Aku jadi tidak bersemangat lagi.

“Gomawo Key” jawabnya. Nicole masuk ke dalam rumahku. Tanpa kusuruh, dia langsung duduk diruang tamu. Aku pun duduk di sebelahnya dan memulai pembicaraan yang memang menjadi alasan dia datang kesini.

“Langsung saja. Nicole, aku mau memberitahu sesuatu padamu. Dan ini pasti sangat mengagetkan untukmu” aku diam sebentar. Wajah Nicole menampakkan bahwa dia sangat ingin tahu.

“Sebenarnya. . aku sudah menikah” sambungku. Nicole membelalakkan matanya. Dia menatapku seolah tidak percaya dengan apa yang aku katakan.

“Kau bercanda kan ?” tanya Nicole dengan sedikit tertawa heran.

“Sirho, Soo Young itu istriku. Dia bukan adikku” ucapanku membuat Nicole semakin kaget. Dia diam, seperti berpikir sesuatu.

“Jadi ? maumu apa ?” tanyanya. Nicole menatap kedua mataku.

“Aku mau kau jauhi aku. Aku mohon” aku berlutut di hadapannya. “Hanya Soo Young yang aku cintai” aku menundukkan kepalaku.

“Kau tidak usah seperti itu. Aku mengerti, aku akan menjauhimu untuk Soo Young. Tapi kita tetap sahabat kan ?” Nicole membantuku bangun dan duduk di sebelahnya lagi.

“Ne” jawabku lega. Dia mengacungkan jari kelingkingnya ke hadapanku.

“Yakso ?” tanyanya.

“Yakso” aku menyambut jari kelingkingnya.

*****

Hujan besar turun begitu saja. Nicole pun terpaksa aku antarkan pulang karena hujan besar. Soo Young ?! batinku. Aku baru ingat kalau Soo Young belum pulang. Apa mungkin dia ada di tengah hujan ini dan menangis ? Atau dia mungkin sedang tertawa bahagia bersama Taemin di sebuah cafe ? Hatiku penuh tanda tanya saat ini.

Jam 11, jam 12, jam 1 malam. Aku masih menunggu Soo Young pulang di ruang tamu. Sesekali aku melirik ke luar jendela. Siapa tahu Soo Young ada di depan rumah. Tapi itu semua hanya harapan kosong, aku menunggunya sampai aku sendiri tertidur di ruang tamu.

*****

Aku terbangun dari tidurku saat aku sadar ada yang mengetuk pintu rumahku. Dengan sigap aku membuka pintunya.

“Key . . .” ujarnya lemas.

“Soo Young” balasku.

Belum sempat aku melihat wajahnya, dia jatuh pingsan di depan pintu rumah. Aku segera menggendongnya ke kamar. Aku menidurkannya di atas tempat tidur dan memandangi wajahnya yang sangat pucat. Badannya sangat panas, bahkan Soo Young sering mengigau tidak jelas. Aku mengambil beberapa potong es batu. Aku memasukkan es batu itu ke dalam selembar sapu tangan dan mulai mengompres kepalanya.

“Aku benci kau. Aku mau pisah darimu” igau Soo Young. Walaupun matanya tertutup, aku bisa melihat kesedihan di wajah Soo Young. Matanya bengkak. Sepertinya dia habis menangis semalaman.

“Aku akan turuti semua keinginanmu. Kalau memang ini membuatmu bahagia” aku membalas ucapan Soo Young. Tapi sepertinya dia tidak mendengarnya.

#####

Soo Young P.O.V

Sebuah ciuman di kening membuatku bangun dan melihat ke arah orang yang mencium keningku. Aku bisa melihat dengan jelas air muka Key yang khawatir.

“Key. . .” panggilku dengan suara yang sedikit serak. Dia menoleh ke arahku dan tersenyum dengan sangat manis.

“Kau sudah sadar ? Aku sudah buat bubur untukmu. Kau harus makan” balasnya. Aku memalingkan mukaku dari tatapan matanya yang tajam itu. Aku tidak mau terlalu berharap kalau Key itu menyukaiku.

“Sirho” jawabku ketus. Rasanya mataku memanas dan siap mengeluarkan air mata lagi. Aku mencoba menahan agar air mataku tidak jatuh di hadapan Key.

“Kau belum makan dari tadi pagi. Sekarang sudah jam 11 siang” Key mengusap kepalaku dengan lembut. Aku hanya diam saja, aku tidak mau menatap wajah Key lagi. Aku takut kalau aku benar-benar jatuh cinta padanya.

“Sirho” balasku lagi.

“Eomma dan appamu sedang pergi keluar kota. Aku yang bertugas menjagamu, ayo makan” Key terus memaksa aku untuk makan. Bahkan kali ini dia menyodorkan mangkuk buburnya ke hadapanku.

“Sirho !” bentakku. Key akhirnya kembali menaruh mangkuk buburnya di meja dekat tempat tidurku.

“Kalau kau mau makan, makan saja. Aku harap kau suka” ujar Key. Key hendak mencium keningku lagi, tapi dengan segera aku memalingkan wajahku. Dia hanya menghela napas lalu keluar dari kamarku.

Mianhae Key, aku tidak mau hatiku tersakiti lagi karena Nicole. Aku akan berusaha agar tidak menyukaimu.  Sepertinya kau sangat mencintainya, sampai-sampai kau berlutut di hadapannya. Harapan kosong ! Sekarang hanya tinggal aku sendiri. Taemin sudah meninggalkan aku. Hyun Ae pasti mulai mendekati Taemin, apalagi dia tahu aku sudah putus dengan Taemin. Lengkap sudah hidupku dengan kesendirian.

Aku sudah tidak bisa membendung air mataku lagi. Hanya menangis yang bisa aku lakukan. Kau itu lemah sekali Soo Young. Hanya karena seorang laki-laki kau jadi seperti ini ? Ayo bangkit. Aku mengusap air mataku dan bangun dari posisi tidurku. Aku mengambil mangkuk buburnya dan menyuapkan bubur itu ke dalam mulutku. Hatiku jadi lebih tenang setelah memakan bubur yang dibuat Key.

Setelah menghabiskan bubur yang dibuat Key, aku segera keluar dari kamar. Aku turun ke bawah dengan sedikit sempoyongan karena masih pusing. Aku mengambil gelas di dapur dan mengisinya dengan air putih. Aku minum sambil berjalan menuju ruang TV dan menyalakan TVnya. Tak berapa lama aku menyalakan TV, Key keluar dari kamarnya dengan baju yang rapi dan membawa beberapa lembar kertas.

“Kau mau ke mana ?” tanyaku pada Key yang sedikit terburu-buru. Dia berhenti sejenak melihat ke arahku.

“Mengurus perceraian kita” jawabnya sambil berlalu keluar dari rumah. Cerai ? Aku dan Key akan pisah ? Sirho, aku tidak mau.

Seluruh tubuhku bergetar dengan hebat. Gelas yang kupegang pun lepas dari peganganku dan jatuh ke lantai. Tetesan air mataku yang belum kering pun sudah terbasahi lagi dengan air mata yang baru. Ini mimpi kan ? Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini, tolong. Aku memukuli wajahku sendiri, berharap ini hanya mimpi. Tapi, sebuah dering handphone membuyarkan lamunanku. Aku mencari dering hp itu di sofa ruang TV. Aku menemukannya dan ternyata hp Key. Aku membuka sms yang ternyata dari Nicole.

From : Nicole

Key, kejarlah cintamu.

Soo Young pasti menunggu

kau menyatakan perasaanmu . .

Bilang pada Soo Young, selamat karena

dia telah berhasil merebut hatimu. ^^

Persahabatan kita akan terus berlanjut,

FIGHTING !!

Setelah aku membaca sms itu, hatiku di penuhi penyesalan. Aku telah menyiakan-nyiakan kebaikan Key selama ini. Key dan Nicole sahabat ? Jadi . . selama ini aku salah paham ? Key malah suka padaku ? Bukan Nicole ? Tanpa pikir panjang, aku segera keluar dari rumah dan mencoba untuk menghentikan mobil Key. Tapi mobilnya lebih cepat dariku dan terus melaju walaupun aku sudah berteriak memanggilnya. Aku segera memberhentikan taksi dan naik ke dalam taksi itu.

“Ikuti mobil depan” perintahku pada supir taksi itu. Supir taksi itu mengangguk dan jalan mengikuti mobil Key. Hp Key masih ada di tanganku, masih kugenggam erat. Sesekali aku melihat ke layar hp yang masih menampakkan sms dari Nicole. Kepalaku yang pusing tidak dihiraukan lagi olehku. Yang penting sekarang adalah Key tidak pisah dariku.

Mobil Key masuk ke sebuah parkiran pengadilan. Taksiku mencoba masuk, tetapi tidak diizinkan oleh penjaganya. Karena lama, aku bayar taksi itu dan berlari sekuat tenaga mengejar mobil Key yang sedang parkir. Deg, deg. Jantungku berdetak tidak karuan, aku takut Key sudah masuk dan mendaftarkan perceraian kami. Aku menambah kecepatan lariku dan tepat sekali, sebelum Key masuk ke dalam gedung aku berhasil memeluknya dan mencegahnya untuk masuk.

“Jang-an ma-suk” ucapkuterengah-engah.

“Soo Young ?” Key terheran-heran melihat aku memeluknya.

“Jangan pergi dariku. Saranghaeyo” jantungku berdetak sangat cepat. Entah karena habis berlari atau karena aku mengucapkan ini.

“Aku bukan Taemin. Minggir aku mau masuk” Key mencoba melepaskan diri dariku. Tapi aku memeluknya semakin erat.

“Aku butuh kau, bukan Taemin. Aku mohon, jangan pergi dariku” ucapku sekali lagi. Key tertawa kemudian membalas pelukanku.

“Aku juga tidak mau pisah darimu pabo. Aku tahu kau suka padaku. Jadi aku hanya menakut-nakutimu saja” balasnya kemudian tertawa lagi.

“Ya ! kau menyebalkan sekali !” aku melepas pelukanku dan sedikit memukul tangan Key.

“Aish ! Sakit” jawabnya sambil menggodaku.

“Jadi kertas itu tidak akan dipakai kan ?” tanyaku pada Key.

“Kertas ini ?” jawabnya sambil menunjukkan lembaran kertas di tangannya, “Sirho” sambungnya kemudian meremas kertas-kertas itu dan melemparnya ke dalam tong sampah.

“Gomawo. Key katakan padaku” perintahku pada Key.

“Apa ?” tanyanya pura-pura heran.

“Katakan kau juga suka padaku kan ?” aku menggodanya.

“Mmmm, sirho” jawabnya. Aku menggembungkan pipiku karena kesal padanya.

“Saranghae” sambungnya. Aku melihat wajahnya yang putih itu memerah lagi. Bukan karena mabuk, tapi karena malu.

“Ayo pulang” ajak Key sambil merangkul pundakku.

“Ke rumah kita” aku meneruskan kata-kata Key. Kami tertawa di depan gedung pengadilan itu.

“Kajja !” Key membawaku ke dalam mobilnya dan memacu mobilnya menuju rumah kami.

Ya, rumah kami. Rumah aku dan Key. Rumah yang akan menjadi tempat tinggalku dan Key selamanya.

*****

Cause you were my sun the moon

Nae juhnboo yutdun nuh

Nae bangeh itneun modeun gotdeuri nuhl geuriwohanabwa

Nuhl wihae chatda jichyuhsuh

Nuhl jamsi ijuhdoh

Soom gyunohen ooriye choo-uhgee

Gadeuk nama

Cause you’re still in my room

-THE END-

 

©2010 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

47 thoughts on “We Got Married ?? – Part 3 (END)”

  1. Huehehehe,
    tamat rupa’y.
    Tp mkirin nama soyoun9 mlah kpikir slah stu mmber snsd.
    Key 9a cocok ama dy.
    Cocokan j9 sma aqu.
    ^^
    *d 9ampar lockets

  2. waaaa …. udh end aja.
    suka suka suka suka abiiiiiiiz …… 🙂
    taemin jadinya ama siapa? ama aku aja yaaaa … hehehe 😀

  3. uwaaaaaaa terharuuuu key so sweet banget ya? uuuuuuu. ini FF T.O.P.B.G.T deh. ahahahahahahahaha *alay kumat =.=* aku suka endingnya,walaupun mereka bermesraan di depan pengadilan,gak takut disidang sama hakim hakim nya apa ya? *apa sih?* ahahahahahaaa. nicee ff!! DAEBAKKKKKKKK!!!!!!

  4. neomu neomu neomu johahae !!!
    omo~~ author bener2 daebak!
    ak seneng+terharu :’)
    pengen punya kisah cinta kayak key&soo young.. tapi aku sama lee jin ki hehehe
    DAEBAAAAAK d(>o<)b

  5. waaaa ff ini DAEBAK sangatt !
    emmm ini udah end ? aaa tapi aku sedikit bingung , soalnya belom baca part 1 sama 2 nya/PLAKK
    yasudlah aku kembali ke part 1 ama 2 dulu …
    oia , hello author , aku reader baru 🙂

  6. Kaya pernah baca ?? Di share ditempat lain juga ya? Keyyyy aku pengen jadi soo young nya bahagia banget hidup baremg seorang key hehehe . Nice ff 🙂

  7. huaa eonnii happy ending wooo 🙂 .. Aku tau .. Entar Taemin nya kasian mesti . Sama aku aja Taem .. Ehm eonnii post ff lanjutan ini disini yaa !! Yang ceritanya taemin hehe
    Salam kenal 🙂

  8. keren…
    suka banget sama Nicole di sini, dewasa,haha….
    makin ngefans aja nih sama Nicole, sebenernya lebih suka Key sama Nicole sih, tapi gimana author aja deh,hehe….
    Go NicKey -maksa- Go Go,haha

  9. neneknya hebat bgd ,aku suka nenek ..hehe*abaikan*
    sbnrnya sih uda lama baca yg ini ,tp bru bisa komen skrg~~keke*ditabok author*
    mian y ..

  10. wah, ending yg mbhagiakan.. 😀
    nih t’inspirasi dr FTV kah ? kog kyakx crtax hmpir mrip gtu ? pha cuman prasaanq ja ya ? ah, tauk ah… yg pnting aq skag crtax/plak… daebak, author ! lnjutkan karyamu.. hwaiting !

  11. Waaaah ff nya daebak abis keren! Ga panjang, singkat tapi keren bgt! Hohohohoho taemin jadi sama siapa? Sama aku kan? Hahahahaha~~~ two thumbs up for author 😀

  12. waaa sebenarnya cepet banget selesainya -___-

    dan ff ini ajaib! pas di kutipan lagunya SHINee – In My Room,kebetulan aku juga lagi dengerin itu~

    daebak!!!^^

Leave a reply to dHindHin Cancel reply