Candle Without Flame

Candle without Flame

Title(*): Candle Without Flame

Author(*): Nyda

Main Cast(*) : Minho (shinee)

Suport Cast(*) : Ri Chan

Other Cast : Taemin (SHINee), Park Ri Rin

Genre(*) : Horor

Type/Length(*) : oneshot

Rating (*): general

Summary : richan is not me but she is my imagination actress and  SHINee  is not mine.

This is just fuction.

Credit Song : Jiyeon and Soyeon (T-ara) – OST. Death Bell 2

Ket(*) : to celebrate minho’s birthday

Happy reading ^^

{PINNED AS DECEMBER SPECIAL – FF PARTY}

“kebakaran..kebakaran”teriakan riuh dari orang-orang yang berlari menjauh dari bioskop menjauhi kobaran api yang kian membesar.

Tanpa mereka ketahui seorang gadis kecil terjebak didalam bioskop itu. Dia memegang tangan kedua orang tuanya yang sudah tidak sadarkan diri.

“tolong..tolong” teriaknya. Air matanya mengalir ketika dia melihat puluhan manusia terpanggang hidup-hidup didepannya.

Dia takut.. tapi tidak ada seorangpun yang menolongnya.

Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan, orang tuanya kini tak bisa menolongnya.

Dia ingin menangis, tapi terlalu banyak air mata yang sudah dia keluarkan.

Dia ingin teriak, tapi dia tak memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Seorang gadis kecil yang harus bertahan ditengan jilatan api yang mulai merambat kearahnya.

13 tahun kemudian..

“hhhyyyaaa aannddwwee” aku terbangun dari tidurku. Tubuhku benar-benar berkeringat..

“kkkyyaaaa”kudengar seseorang yang tidur disampingku ikut berteriak.

Kusipitkan mataku agar bisa melihat wajahnya dengan jelas.

“hhaaanntttuuuuu”jeritku. Hantu berwajah putih itu menatap sinis kearahku..

Aiiggoo itu adikku, kenapa dia memakai masker seperti itu??

“kau membuatku kaget!!!kenapa tidur harus memakai masker??”aku memarahinya habis-habisan. Kulipat tanganku tepat didepan dadaku.

“mianhaeee opppaaa.. saengil cukkaaeee”dia memelukku dengan tampang tanpa dosanya.

Dia mengambil kue tart yang dia taruh di meja kecil didepan tempat tidurku..

“make a wish”ucapnya..

Kuperhatikan kue tart itu, diatasnya tertancap lilin yang membentuk angka 20.

Dan seperti ulang tahunku sebelumnya lilin itu tertancap tanpa api diatasnya…

Aku mengadahkan tanganku dan memejamkan mataku..

“tuhan.. aku ingin diulang tahunku ini, aku bisa meniup lilin yang ada api diatasnya.”

Hhuuupp..hhuupp

Aku meniup lilin tanpa api itu..

Plok..plok..

“saengil cukkae oppa ku doakan karir oppa semakin maju dan cukkae untuk drama oppa yang baru”

Sekarang aku sudah berumur 20 tahun dan kejadian menakutkan itu 13 tahun yang lalu. Kebakaran bioskop terbesar di Seoul yang merenggut nyawa kedua orang tua richan hingga orang tuaku akhirnya mengangkatnya menjadi adikku.

Kejadian itu terasa begitu cepat. Ketika aku merayakan ulang tahunku ke 7 di bioskop dan mengajak ahjussi serta ahjumma. Aku menyesal andai saat itu aku tidak mengundang mereka ke acara ulang tahunku mungkin sekarang mereka masih ada disini.. secara tidak langsung aku merasa telah membunuh mereka..

Ditambah trauma yang dialami richan, hingga saat ini dia phobia terhadap api. Dirumahku tidak ada kompor bahkan kami tidak memiliki korek api..

“oppa kenapa kau melamun?”tanyanya. dia menggerakan tangannya didepan wajahku dan menaikan alisnya naik turun.

“aniyo gwenchana.. oia kenapa tadi malam tidak membangunkanku??”

“oppa tidur terlalu nyenyak bahkan oppa tidak sadar kalau tadi malam banyak yang mengirim pesan masuk untuk oppa”jawabnya..

“mianhae oppa terlalu lelah dengan aktivitas dikampus” aku beranjak bangkit dari tidurku.

“oppa, kau mimipi apa?kudengar kau mengigau” dia mencengkal lenganku dan menatapku curiga.

“aniyo, kau kenapa tidur dikamar oppa?”aku mencoba mengalihkan perhatiannya.

“aku mimipi buruk lagi, umma dan appa membawaku pergi bersama mereka. Aku tidak mau, tapi mereka memaksaku. Lalu aku terbangun dan tiba-tiba ingat kejadian 13tahun yang lalu” kenapa mimpinya sama dengan mimipiku??

“jangan kau pikirkan!!mimipi itu bunga tidur”ku usap rambutnya.

Kuambil ponselku dan memang benar ada banyak pesan khususnya dari anggota SHINee dan tentu saja yeojachinguku yang pertama kali mengirim pesan.

00:00

From : nae yeochi…

Minho oppa.. saengil cukkaee..

WYATB

Oia nanti malam jadi ke bioskop kan?? Nanti malam pembukaannya. Bioskopnya sudah 13 tahun ditutup..

^^

BIOSKOP??

**

Jepreett..jepprreettt

“aiiiggoo richan neomu kyeota 20 lagi ok”kulihat umma sedang sibuk membidik kameranya.

“umma.. cape.. aku minum dulu yahh!!”rayu richan.

“annyeong umma”sapaku. Kugigit apel yang baru aku ambil dari kulkas.

“minho.. saengil cukkaaee nanti malam kita sekeluarga pergi ke restaurant yah” aku tersenyum kecil. Sudah lama kami tidak pergi bersama tapi…

“aku ada acara dengan ririn, ottookkee??”kupasang wajah aegyoku.

“eehhmm kalau begitu nanti sore kau pergi saja dengan richan, mianhaee umma ada pemotretan sampai sore dan appamu masih ada jadwal melatih tim sepak bola korea selatan”

“nde gwenchana umma.. nanti sore aku akan pergi dengan richan saja” jawabku pasrah. Aku yakin umma bisa melihat kekecewaan di wajahku.

Mati-matian aku meminta ijin dari manager hyung agar bisa pulang, tapi disini suasananya masih tetap sepi.

“umma aku sudah siap ayo kita mulai lagi pemotretannya” richan mulai memasang tampang aegyonya.

Jepret..jeprett

**

“minho oppa, kenapa kita perginya sekarang??umma dan appakan bisanya nanti malam??

Aku yang sedang membolak-balik buku menu langsung melirik kearahnya.

“nanti malam oppa ada janji sama ririn mau pergi ke biosk..”

“kemana?”

“itu rahasia” hufftt hampir saja aku mengatakan bioskop.

“nde arasso.. oppa aku pergi ke toilet dulu yah” pamitnya.

Mataku menangkap sosoknya yang mulai menjauh. Kali ini aku merasakan firasat buruk. Aku takut jumma dan jussi benar-benar mengajak richan ikut dengan mereka.

Aku bukanlah orang yang takut dengan sosok hantu yang sering diceritakan orang-orang tapi…

Tteett…ttettt siiiuuunngg

Entah dari mana asal suara itu, tapi orang-orang berlarian pergi dari restauran??

Kepalaku terasa pening… dadaku sesak, tapi tiba-tiba seseorang menarik tanganku keluar.

Keadaan diluar benar-benar menegangkan. Kulihat gumpalan asap yang merembat di bagian  dalam restaurant.

aku menncoba untuk berlari masuk kembali kedalam restaurant, tapi sebuah tangan tegap menahanku.

“jangan kembali kesana, itu sangat berbahaya” ahjussi berseragam pemadam kebakaran itu menahanku.

“adikku masih didalam, dia takut api”jelasku.

“sebentar lagi tim kami akan sampai!! Jangan bertindak gegabah”

Kuhempaskan tangannya..

“sebentar lagi??seberapa lama lagi??sementara adikku masih ada didalam sana”

Aku berlari mencoba menjauhi percikan api itu..

“richan.. richann “teriakku.

“richaaannn kau dimana??ini oppa..!!!”

“hikksss..hikksss oppaa..ummaaa..apppaaa”

Kudekati sumber suara itu…

Toilettt.. aku mencoba memutar gagang pintunya, tapi pintu itu terkunci dari dalam..

Dengan mengumpulkan sisa-sisa tenagaku akhirnya…

‘bbrraaakkk’ kudobrak pintu toilet itu…

Mataku menangkap sosoknya sedang duduk sembari membenamkan wajahnya pada kedua kakinya…

“richan”aku langsung memeluknya mencoba menenangkannya..

“jangan..jangan aku mohon jangan panas.. panas”dia mencoba memberontak..

“richan tenanglah ini oppa!! Minho oppa” richan mendongkakan wajahnya kearahku.

“oppa aku takut hiks.. api.. oppa.. api” isaknya.

“nde tenanglah ada oppa” aku langsung menggendongnya keluar dari restaurant itu.

**

Kubuka pintu mobilku dan merangkul richan masuk ke dalam rumah.

Tatapan matanya masih kosong mungkin dia masih takut dengan kejadian yang baru dialamninya.

“oppa..hyuunngg”ririn dan taemin ternyata sudah menungguku lama.

“chagia.. mianhae aku tidak tahu kejadiannya akan seperti ini, tapi aku janji kita akan tetap nonton”ucapku.

“hyung, kasihan richan!! Biar aku saja yang mengantarnya ke kamar”pinta taemin.

“nde gomawo taemin”ucapku.

Taemin memapah richan menaiki tangga rumahku.

“oppa, richan lebih penting dari apapun!! Nonton kan lain waktu juga bisa..!!”ucapnya tulus.

“ririn kau selalu mengalah untukku, biarkan kali ini aku membahagiakanmu”pintaku.

“oppa bagiku asal kau bahagia aku juga akan bahagia.. oia aku lihat richan dulu”pamitnya dan dia pergi menuju kamar richan..

Dan tiba-tiba…

Semuanya menjadi gelap..

Astaga.. mati lampu..

“aaaaaaaaaaarrrrgggggggghhhhhhhhttt”

Prang..prang..prang

Suara benda-benda berjatuhan itu terdengar dari kamar richan.

Richan, waeyo??tuhan ada apa lagi ini??

Bagaikan suatu keajaiban tiba-tiba lampu kembali menyala.

Dengan segera aku langsung menuju ke kamar richan.

Aku sangat terkejut ketika menemukan richan sedang membenamkan wajahnya pada lututnya, ririn sedang mencoba mengobati luka pada telapak kakinya, sedangkan taemin merapikan pecahan kaca yang berserakan di kamar richan.

“richan.. waeyo??”aku mengguncang-guncang tubuhnya.

“richan..richan..sadarlah”

Taemin membantuku mengangkat richan untuk kembali ke tempat tidurnya.

“chagia ada apa?” tanyaku.

“tadi saat mati lampu aku menyalakan korek api yang kubawa dari rumah dan saat richan melihat api itu dia histeris dan melemparkan barang-barang yang ada disekitarnya. Aku mencoba menenangkannya, tapi suasana sangat gelap sekali hingga tanpa sengaja kakiku menginjak pecahan kaca”jelasnya.

“mianhae, lagi-lagi gara-gara aku….”

“seharusnya aku yang minta maaf oppa, richan jadi takut gara-gara aku”

Kupeluk dirinya dan kubenamkan wajahnya didadaku, taemin hanya melongo melihat kebersamaan kami.

“hyung, nunna jika kalian ingin berkencan pergilah !! biar aku yang menjaga richan nanti aku akan menghubungi hyungdeul yang lain untuk menemaniku” ucap taemin polos..

“gomawo taemin, hyung percayakan richan padamu. Jika hyung tidak kembali tolong jaga richan”kata-kata itu tiba-tiba saja meluncur dari bibirku.

**

Aku dan ririn memasuki bioskop tua itu. Setiap sudut bioskop seolah memiliki kenangan tersendiri untukku.

Ditempat ini aku sering bermain dengan richan dan ditempat ini juga kejadian mengerikan itu terjadi.

“chagi kau yakin bioskop ini sudah dibuka, kau lihat kan disini sepi sekali” tanyaku mulai ragu.

“oppa, filmnya sudah mulai jadi wajar saja kalau diluar sudah sepi, tapi kita beruntung masih bisa mendapatkan tempat duduk”ujarnya riang.

Benar apa yang dia katakan, filmnya sudah dimulai, tapi pengunjung di bioskop ini benar-benar sepi mungkin hanya beberapa puluh orang dan semuanya berprilaku aneh.

“oppa kita duduk disana”tunjuk ririn.

Aku menelan ludah ketika duduk disamping seorang gadis aneh yang masih memakai seragam SMA.

Wajahnya tertutupi rambutnya yang panjang hingga aku tidak bisa melihat wajahnya.

Sementara ririn masih serius menonton film di layar yang besar itu, sepertinya dia tidak menyadari adanya kejanggalan yang terjadi di bioskop ini.

Aku benar-benar penasaran dengan semua yang terjadi.

Ini sangat janggal menurutku.

Seorang ahjussi menutup wajahnya dengan sehelai koran, padahal ini bioskop!!!

Belum lagi namja disebelah ririn yang menutupi wajahnya dengan topi seolah-olah tidak ingin memperlihatkan wajahnya.

Seorang ahjumma yang memangku anak bayinya dan satu hal yang bisa kulihat bayi itu…

Bayi itu berdarah tepat ditelapak tangannya.

‘deg’ seseorang menepuk pundakku.

“oppa kau kenapa?? Filmnya seru sekali, tapi aku ingin buang air kecil.. oppa kau belikan aku minuman yang ada didepan yah”

Aku mengangguk, memang lebih baik aku pergi kedepan dari pada harus tetap tinggal di bioskop angker ini.

“pak, minumannya 2” pintaku pada penjualan minuman disekitar bioskop.

“ok..!! minho SHINee yah?”tanya penjual minuman itu padaku.

“nde”jawabku sambil memamerkan senyum manisku.

“saengil cukkaee… dongsaengnya tidak ikut?”

“aniyo dia sedang sakit”jawabku.

“sedang apa disini??bioskop ini angker!!” bisiknya.

“ah ahjussi jangan bercanda bioskop ini sudah dibuka kan?”tanyaku yang mulai gugup..

“jinja??saya sudah 20 tahun berjualan disini dan sejak 13tahun yang lalu sampai sekarang bioskop ini ditutup apalagi ada banyak korban yang tewas dalam kebakaran itu salah satunya pasangan suami isteri”jelasnya.

“saya harap anda segera pergi karena biasanya pada malam jum’at penghuni bioskop ini akan mencari korban” lanjutnya.

“mwo??”pekikku. ririn???

“mas mau kemana?”

“pacarku masih didalam, aku harus menyelamatkannya”

“tidak ada yang tahu bagaimana nasibnya!! Saya peringatkan lebih baik anda pulang sekarang juga”

Tak ku hiraukan ucapan pedagang itu…

“kau akan menyesal” ucapnya. Aku kesal dengan ucapannya kali ini. Aku langsung berbalik menghadap ke arahnya, tapi ……

Tiba-tiba ahjussi penjulan minuman itu lenyap, hilang seolah-olah dia tidak pernah muncul dihadapanku.

Kurasakan bulu kundukku berdiri sampai akhirnya…

Selembar koran usang terbang ke arahku.

Kulihat tanggal yang tertera di koran itu..

SEOUL NEWSPAPER

9 December 1997

Pasangan suami isteri, siswi SMA, mahasiswa jurusan musik, pensiunan TNI, ibu rumah tangga dan seorang pedagang asongan ditemukan tewas terpanggang dalam tragedi di bioskop terbesar di Seoul.

Pihak bioskop mengungkapkan telah mengalami kerugian yang besar.

Kuremas surat kabar itu.

Apa lagi ini??

Ternyata bioskop ini benar-benar angker dan hantu pedagang asongan tadi memperingatkanku untuk segera meninggalkan bioskop ini, tapi…

Bagaimana dengan Ri Rin??

Kuputuskan kembali kedalam bioskop untuk mengajak ririn lari dari tempat ini.

Aku tahu ini sangat beresiko untukku. Aku bisa saja tidak selamat kali ini.

Impian terbesarku adalah ingin melihat hantu, tapi saat aku benar-benar melihatnya banyak hal menakutkan terjadi.

Aku ingin sekali menarik ucapanku yang dulu.
“ririiiiinnn…rriiiirriiinnn park ririn!!” kuteriakkan namanya berharap dia bisa mendengar suaraku.

Tapi yang Kudengar  malah suara cekikikan di ruangan tempat aku dan ririn menonton film…

‘braakkk’ kudobrak pintu bioskop itu…

Kosong.. seolah-olah aku dan ririn tidak pernah menginjakan kaki ditempat itu…

Hanya ada suara angin dan film yang masih diputar di layar.

“minho oppaaa..oppaaa…tolong aku”

“ririn??” aku langsung berlari menuju ke arah koridor.

Mataku menangkap ririn ditarik paksa oleh wanita berambut panjang yang memakai gaun berwarna putih.

“riiirriiinn” aku mencoba menarik kakinya..

“oppa..pergilah.. jangan hiraukan aku!! Richan masih membutuhkanmu” ucapnya terisak.

“andweee jangan bicara lagi!! Jika harus mati lebih baik mati bersama” aku masih mencoba menariknya, tapi kekuatanku kalah dari wanita yang menyeretnya.

“riiiirrriiiinnn…. Park ririn” dia menghilang dibalik pintu. Kucoba untuk membukanya, tapi terlalu sulit…

Aku terduduk lemas dilantai.

Kenapa??kenapa harus seperti ini??

Kurasakan sesuatu yang basah dan lengket menyentuh kakiku..

“darah?? Ririn??” darah itu keluar dari sela-sela pintu tempat ririn diseret hantu wanita itu..

“apa maummuuu??kenapa kau ambil riiirriiinnn?” teriakku..

Lagi-lagi kudengar suara cekikikan bahkan lebih nyaring dari suara yang kudengar tadi..

“bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kau sayangi?”tanya suara itu. Kuangkat kepalaku untuk melihatnya.

“richan?”kagetku ketika melihat yeoja berambut pendek itu.

Aniyo!! Dia bukan richan, meski wajahnya sangat mirip..!!

Meski saat itu aku masih berumur 7tahun, tapi aku masih bisa mengingatnya dengan baik..

“ahjumma?”kagetku..

“kau masih mengingatku minho..!! ini semua salahmu karena telah mengundangku ke bioskop ini!! Kau pembunuh minho!!” kecamnya. Wajahnya yang pucat terlihat sangat menyeramkan ditambah beberapa luka bakar pada tubuhnya.

“hutang nyawa harus dibayar dengan nyawa” bentaknya.

“kini kau harus mati choi minho, menemani aku dan suamiku menjadi penghuni di bioskop ini, tapi kau tenang saja kekasihmu telah lebih dulu meninggalkanmu” dia tersenyum sinis.

“aniyo ahjumma mianhae.. aku tidak tahu kalau bioskop ini akan terbakar.. mianhae uhukk..uhukkk”  tanpa mendengar penjelasanku ahjumma telah lebih dulu mencapai leherku.

Dia memegang erat leherku bersiap-siap untuk mencekikku.

“kau pikir permintaan maafmu itu sudah cukup untuk membuatku kembali bersama richan? Aku sudah menantikan saat-saat seperti ini, saat-saat dimana aku bisa membunuhmu” dia menatapku tajam….

Ahjumma sedikir membuka kerahku lalu bersiap-siap menyedot darahku. Kupejamkan mataku saat menikmati detik-detik terakhir hidupku..

Ririn, aku akan segera menyusulmu chagi..

Hingga tiba-tiba….

“saenggil cukkahae oppaaa!!!” bisiknya. kubuka mataku.

Suasana di bioskop itu sangat ramai….

Shawol, flames,SHINee, richan???

Richan membuka rambut palsunya dan menghapus make upnya.

Ririn keluar dari pintu bersama hantu berambut panjang itu yang ternyata adalah kibum.

Umma dan appa juga ternyata bersekongkol untuk mengerjaiku.

“kalian semua mengerjaiku??”ucapku pura-pura marah diiringi tawa.

jin ki hyung menyodorkan kue tart dengan api diatas lilinnya pada richan.

“hyung, sttoopp andwe kau ingin membunuh adikku?”

“hehe gwenchana oppa, sebenarnya sejak 5tahun yang lalu aku sudah sembuh dari phobiaku hanya saja aku menunggu waktu yang tepat untuk memberi tahu hal ini makanya aku tetap bersikap seolah-olah aku masih takut pada api”

“lalu kejadian di restaurant itu?”

“itu hanya rekayasa dan appa sudah membayar ganti rugi kerusakan restaurant itu?” jelasnya singkat.

“jinja?” tanyaku kaget. Kupeluk erat tubuh yeodongsaengku.

“”nde saengil cukkae oppa..!!!khaja tiup lilinnya” titahnya.

“kau yakin tidak takut api?”tanyaku khawatir..

“nde karena lilin diciptakan untuk api.. aku tidak ingin selamanya menjadi candle without flame, oppa khaja ucapkan permohonanmu”

Aku kembali menutup kedua mataku dan mulai mengucapkan doaku..

“terima kasih telah mengabulkan permohonanku akhirnya aku bisa meniup lilin dengan api diantasnya”Kubuka mataku perlahan kulihat ahjussi dan ahjumma tersenyum padaku.

gomawo.. ahjussi ahjumma aku janji akan selalu menjaga dan melindungi richan aku yakin kalian pasti juga berbahagia di alam sana.

FIN

P.S : Ini juga sama yah kayak yang kemarin. Mianhaeee nyda eon ^^. Tapi makasih banget udah mau nyempetin berpartisipasi di FF Party padahal sibuk TO 🙂

©2010 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

 

28 thoughts on “Candle Without Flame”

  1. Uwaaah….ternyata cm rekayasa….padahal smpet mikir,nyokab nya richan jahat amat?…==a
    daebak…….cm,nuansa horror nya kurang dapet j…hehe
    d tunggu next FF….:)

  2. 10 thumbs for you!!!
    bnr2 dpet pngkhyatn sat baca.a…
    Daebak author!!!
    kirain bneran minho dan ririn akan mati bersama, eh tahunya hanya boongan. he

  3. ampun deh … di kira tuh hantu beneran… terus yang pedagang asongannya itu kok bisa ngilang beneran ??

    ishhh di kerjain .. ckckck sabar ajah ya. minho …. kirain juga semua hal horor itu cuman mimpi bagi minho … taunya di kerjain … ahkk gx kepikiran …

    nice fanfic …

  4. Seru, menegangkan, menarik, bikin merinding, mengharukan…
    Ahhh aku kehabisan kata-kata :’)
    Pokoknya ffnya DAEBAK!! demia apapun daebak bangeeett aku suka jalan ceritanya dan judulnya!
    1000000000000 thumbs up ‘_’bbbbbb

  5. tambah kreatif aja nih author
    keren banget
    aku bacanya udah tegang2 eh gataunya cuman rekayasa
    keren..keren 😀

  6. Daebak thooooor…
    *sksd*

    Q kirain beneran loh,,,, Q udh kebawa suasana menegangkn,,,,,, trnyata Minppa d kerjain….
    Salut bgt buat member SHINee, SHAWOL, Flames, Richan, Ririn, ahjumma, ahjussi….
    Kereeen bener…….. Akting mereka mengagumkn..
    Jdi ngebayangin klw keyppa beneran jdi hantu berambut panjang….
    Hmmmm,,, neomu Kyeoooopta…
    #plakkkkk

    10000000000000000 thumbs bwt author…
    ^^

Leave a reply to intaney Cancel reply