Coincident Love
Part 1
Author : MonicOnew
Main Cast : Taemin aka Taemin
Hye Ra aka Hye Ra
Minho aka Minho
Genre : Romance
Rating : General
Ottoke?? Aku terus berlari dan mendorong setiap pintu rumah yang kutemui. Berharap salah satunya tidak terkunci. Laki-laki itu masih saja mengejarku. Hhh.. Aku benar-benar lelah.
Aku mencoba untuk membuka pintu sebuah rumah yang cukup besar. Terbuka! Aku langsung masuk dan menutup pintunya. Hahaha. Pasti preman itu tidak dapat mengejarku. Aku tersenyum bahagia.
Aku masih bersandar di pintu itu sambil menutup mataku dan memegang dadaku untuk merasakan detak jantungku sendiri. Aku membuka mataku perlahan dan tersentak kaget.
Taemin POV
“Hyung, kita jadi pergi kan??” Kataku sambil membetulkan wig ku. Aku dan hyung lainnya akan pergi belanja. Tentu saja kami memakai penyamaran. Kami tidak mau diganggu oleh fans kami.
Kita semua sudah berkumpul diruang tamu. Baru saja kami mau berangkat, aku melihat seorang yeoja masuk kedalam apartemen kami. Dia menutup matanya dan nafasnya tidak teratur.
Dia memakai topi dan mengikat rambutnya. Dia juga memakai jins robek, aku dapat melihat lututnya terluka. Gadis yang aneh. Pikirku
Dia membuka matanya dan tersentak kaget.
“Mianhae. Ada preman bis yang mengejarku. Mianhae, jeongmal mianhae.” Dia membungkuk dalam-dalam
Aku langsung gugup, takut dia mengetahui kita semua adalah SHINee. Minho hyung menyenggolku agar aku tidak membuka penyamaran kami.
Akhirnya aku dapat mengurangi sedikit dari kegugupanku agar kami tidak ketahuan.
“Kau tidak mengenali kami??” Jonghyun hyung merasa aneh karena noona ini tidak mengenalinya. Hyung pabo ! Tidak bisakah dia berhenti bersikap seperti artis yang amat sangat terkenal? Penyamaran kami sering ketahuan gara-gara dia.
“Ani. Muka kalian asing.” Alisnya berkerut samar.
“Kau benar-benar tidak mengenal kami??” Jonghyun mulai panas karena tidak dikenali.
“Ani.” Dia menggeleng mantap.
“Meskipun begini?” Jonghyun melepas wig dan kacamata hitamnya.
“Apa ada bedanya?” Gadis itu bertanya dengan nada aneh.
“Jeongmal? Kau tidak tau kami??” Onew hyung mulai membuka wignya diikuti oleh key dan Minho. Karena semua sudah tidak memakai wig, terpaksa aku melepas wig ku juga.
“Astaga! Kenapa kalian semua memakai wig?? Apa ada yang salah?” Tanya cewek itu polos.
“Kalau tidak, fans kami akan mengganggu kami.” Kata Onew hyung heran
“Memangnya kalian siapa sampai harus diganggu oleh fans?” Wah, cewek itu nampaknya tidak mengetahui SHINee. Untung saja.
“Apa kau gila? Kita adalah SHINee!!” Jonghyun hyung sepertinya agak jengkel.
“SHINee? Tidak mungkin. Apa kalian big fansnya? Sampai mengaku-ngaku menjadi SHINee??” Apa yang dipikirkan cewek ini?? Dia belum percaya?
“Kami SHINee.” Kataku.
Hye Ra POV
SHINee?? Mereka pikir bisa membodohiku?? Tidak mungkin mereka SHINee. Memang sih aku tidak pernah melihat video mereka. Aku hanya memiliki lagu mereka saja. Tapi waktu itu aku melihat fotonya sepertinya tidak begini.
“Kami SHINee.” Cowok imut disana tetap mengotot padaku. “Ini adalah Onew Hyung, Jonghyun hyung, Key Hyung, Minho hyung, dan aku adalah Taemin.” Lanjutnya.
“Aduuh, kalian ini. Sudahlah tidak usah mengaku-ngaku.” Jawabku enteng.
“Noona, kau tidak tau SHINee ya?” Cowok yang mengaku sebagai Taemin itu bertanya.
“Tau. Aku mempunyai semua lagunya di HPku. Makanya kalian tidak bisa membodohiku.” Aku tersenyum penuh kemenangan.
“Tapi kami memang SHINee!!” Minho mengotot. Apaansih?!
Minho mengeluarkan HPnya dan menunjukkan padaku sebuah video. “Apa ini?” Aku masih saja melihat video itu. Ini kan lagu noona Neomu yeppeo. Astaga. Ini benar-benar mereka.
Aku melirik pelan ke mereka. Mereka menatapku tajam. Sepertinya menunggu reaksiku. Aku hanya tertawa salting. Ahh,, aku bikin malu. Mereka benar-benar SHINee. Omo!
“Percaya?” Minho tersenyum sinis. Huh! Apaansih?! Biasa aja dong kalau kalian memang SHINee. Aku terpaksa hanya mengangguk.
“Dimana rumahmu? Katanya kau dikejar preman? Ayo noona, kami antar kau pulang.” Taemin tersenyum manis padaku. Huaaaah. Benar-benar senyum yang indah. Pikirku.
Taemin POV
“Dimana rumahmu? Katanya kau dikejar preman? Ayo noona, kami antar kau pulang.” Kataku sambil tersenyum. Wah, noona ini unik. Dua kata. Neomu Yeppeo
“Oh. Tidak usah repot-repot. Rumahku ada didekat sini. Aku akan pergi sekarang. Maaf sudah merepotkan” Katanya lalu berjalan keluar.
“Tunggu! Aku baru ingat, aku ingin pergi dengan temanku! Aku sudah janji. Bye semua!” Minho hyung tiba-tiba berlari keluar juga.
Padahal setauku dia tidak mempunyai teman. (jahatnya taemin)
*****
Hye Ra POV
Aku berjalan di supermarket langgananku. Sepertinya semuanya sudah lengkap. Aku segera berjalan ke cashier. Aku melihat namja yang tidak asing.
Kenapa sepertinya aku mengenal namja itu? Astaga! Itukan Taemin. Sedang apa dia disini? Aku mendekat. “Taemin-ssi??” Kataku berbisik. Siapa tau saja ada shawol disini.
Namja itu menoleh. Dia sepertinya sedikit kaget melihatku. “Sssshht,, jangan berisik.” Katanya. Aku mengangguk mengerti.
“Lee Taemin?! Kau Lee Taemin?!” Seorang yeoja berdiri dibelakangku. Sepertinya dia mendengarku tadi. Apa yang harus kulakukan?? Aku melihat Taemin masih berdiri ditempatnya. Sepertinya dia shock.
Aku langsung saja menarik tangannya dan berlari pergi. Yeoja itu mengejar kami. Aku terus berlari secepat mungkin dan masuk kerumahku. Untung saja rumahku dekat sini.
Yeoja itu sepertinya sudah tidak mengejar kami lagi. Aku menarik napas lega. Begitu juga dengan Taemin.
“Gomowo” Dia tersenyum senang. Waah, senyumnya benar-benar indah. “Apa kau masuk kesembarang rumah lagi? Ayo cepat keluar. Sebelum pemiliknya keluar!” sambungnya sambil menarik tanganku.
“Sudahlah. Ini rumahku.” Kataku menahannya untuk pergi.
“Kau tinggal disini?” Kata Taemin sambil melihat rumahku terus menerus.
“Mmmm.. Kenapa? Apa ada yang salah?” Tanyaku.
“Tidak..tidak. Kapan-kapan aku boleh kan main kesini? Aku bosan di dorm. Hyungs sibuk dengan urusannya masing-masing. Untung saja kau tidak seperti shawol lainnya.” Taemin mengeluarkan puppy eyesnya. Padahal, aku baru saja ingin menolaknya.
“Mmm..” Aku hanya mengangguk.
“Noona, siapa namamu?”
“Hye Ra. Kim Hye Ra. Jangan memanggil aku noona. Umur kita sama.” Kataku sambil memasang ekspresi memerintah.
“Kau umur 18 tahun???? Kelihatannya…” Katanya terputus.
“Kelihatannya apa?!” Liat saja kalau dia bilang Lebih tua. Dia tidak akan selamat.
“Mmm.. Kau seperti umur 24 tahun.” Dengan cueknya dia berkata seperti itu.
“Yaaaaaaa!” Aku menatap tajam kearahnya. Dia malah menatapku sambil tertawa. Huuuh. Benar-benar menyebalkan. Apa maunya??
“Aku bercanda..” Katanya masih tertawa. Sial!
“Kau cantik. Seperti umur 18 tahun.” Katanya. Mukanya berubah menjadi serius. Cantik? Aku menunduk. Mukaku pasti memerah. Aku memukul-mukul mukaku sendiri sambil terus menunduk.
“Wae??” Dia menunduk berusaha melihat mukaku.
“Hye Ra-yah, mukamu merah. Kau baik-baik saja? Atau jangan jangan,, kau menyukaiku ya?” Katanya dengan nada bercanda. Anak ini kepedean!
“Mwo? Menyukaimu? Aku tidak mungkin menyukaimu. Hiiii” Aku bergidik ngeri.
“Liat saja nanti.” Dia hanya tersenyum enteng. Maksudnya apa? Dia akan membuatku menyukainya? Tenang saja. Hal itu tidak mungkin terjadi.
“Apa maksudmu??”
“Hye Ra-yah, aku mau menelepon hyung untuk menjemputku disini. Hpku lowbat. Kau mempunyai HP kan? Aku pinjam ya..” Kenapa dia malah mengalihkan pembicaraan? Namja aneh.
Aku mengambil HPku dan memberikannya kepada Taemin. Dia tersenyum senang. Dia mengetik beberapa nomor dan langsung meneleponnya.
“Tidak aktif.” Katanya padaku.
“Ohh” Aku hanya membalas dengan singkat.
“Hye Ra-yah, ayo kita pergi. Aku ingin berterima kasih padamu telah menyelamatkanku tadi.” Dia langsung menarik tanganku.
“Kemana??” Dia tidak menjawab dan masih saja berlari. Namja yang aneeh. Kenapa banyak orang yang menyukainya? Padahal sifatnya saja seaneh ini.
Dia berhenti tepat disamping sebuah taman. Kenapa tidak sekalian masuk ke tamannya saja? Tapi, aku diam mungkin lebih baik. Dia juga tidak akan menjawab meskipun aku bartanya.
Taemin POV
“Kemana??” Aku tau dia pasti penasaran. Aku ingin mengajaknya ketempat yang sangaaaat indah, menurutku. Aku lebih memilih untuk memberikan surprize padanya. Dia sudah menjadi penyelamatku hari ini. Aku hanya ingin memberinya hadiah.
Aku berhenti tepat disebuah taman. Disitu ada tangga. Aku langsung saja menaiki tangga itu dan kulihat dia mengkutiku.
Haaah. Sudah sampai. Disini ada padang rumput yang sangaaaaat luas. Aku sangat suka berada disini. Tenang dan damai. Benar-benar tidak ada orang. Kau bisa berteriak, menangis, dan tertawa sepuasmu..
Aku menoleh kebelakang. Mendapati Hye Ra sedang berdecak kagum. Aku pun tersenyum senang.
“Wah, bagaimana kau bisa tau tempat ini??” Dia masih tersenyum senang. Aigoo, senyumnya manis sekali.
“Tentu saja aku tau.” Aku menunjuk diriku sendiri.
“Kajja!” Aku menarik tangannya dan pergi ketengah-tengah taman itu.
“Kapan-kapan, aku boleh kesini kan?” Tanyanya dengan nada memohon. Aku tertawa kecil.
“Tentu saja. Tapi kau harus bayar padaku.” Aku berkata dengan nada sok misterius.
“Bayar apa?” Sepertinya dia masih bingung.
“Belikan aku es krim.” Aku nyengir dalam hati.
“Kau gila? Tidak. Lebih baik aku tidak usah kesini saja sekalian.” Dia langsung pergi begitu saja.
“YAAA! Aku cuma bercanda.” Dia tetap saja pergi. Sudahlah. Yang penting aku sudah mempunyai nomor HPnya.
*****
“Minho hyung! Aku ingin bercerita.” Kataku pada Minho hyung yang sedang asik nonton TV.
“Cerita sajalah.” Dia masih saja sibuk.
“Aku mempunyai teman baru hyung! Dia seorang yeoja. Dia sangat manis. Aku benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengannya. Aku juga merasa senang jika berbicara dengannya. Aku benar-benar beruntung bisa mengenalnya.” Aku bercerita panjang lebar.
“Maksudmu kau menyukainya?? Wah, Taeminnie sudah dewasa.” Dia menoleh kearahku sambil tersenyum dan mematikan gamenya.
“Mwo?? A..anii.. Si.. Siapa bilang aku menyukainya?? Aku hanya menyukainya sebagai teman.” Aku langsung menggeleng cepat. Aku menyukainya? Tidak mungkin.
“Siapa dia?” Minho hyung menatapku. Membuatku tidak bisa berbohong.
“Dia.. Yeoja kemarin yang masuk kesini. Aku juga mengajaknya ke taman biasa tadi. Dan kau tau? Aku juga mendapat nomor HPnya. Meskipun dia tidak tau mungkin.” Aku rasanya ingin menceritakan semuanya pada Minho hyung.
“Yeoja itu? Kau menyukainya?” Minho hyung bertanya padaku dengan nada bicara yang aneh.
“Kenapa hyung?”
Minho POV
“Yeoja itu? Kau menyukainya?” Aku berkata padanya dengan nada sedikit ketus.
“Kenapa hyung?” Dengan polosnya dia bertanya kenapa?? Karena aku menyukainya Taemin! Aku menyukainya! Sudahlah. Jika kau memang menyukainya. Aku akan merelakannya.
“Ani Taemin. Seleramu bagus.” Kataku dengan senyum yang agak kupaksakan.
“Jeongmal hyung?” Dia tersenyum lebar.
“Mm.. Tentu saja. Sudah malam. Minum susumu dan pergi tidur.” Aku berkata sambil berjalan masuk ke kamarku. Kenapa aku harus menyukai orang yang sama??
*****
Taemin POV
Hari ini adalah hari membosankan sedunia. Jadwalku kosong, hyungs lagi pergi dengan yeojanya masing masing. Minho hyung pergi bermain sepak bola.
Ah Hye Ra! Aku cepat cepat mengambil HP ku dan mengetik SMS
Me : Hye Ra-yah!! Ingat aku?
Hye Ra : Nugguseyo??
Me : Aku Taemin. Masa kau lupa padaku?
Hye Ra : Dari mana kau mendapatkan nomor HP ku?
Me : Rahasia :p
Hye Ra : Ah, memang susah bicara dengan orang sepertimu.
Me : Hye Ra-yah, aku bosan 😦
Hye Ra : Lalu? Apa hubungannya denganku?
Me : Temani aku ya ketaman bermain yang baru buka.
Hye Ra : Aku mau tidur saja hari ini. Pergi saja dengan hyung mu.
Me : Ayolah Hye Ra >,< Mereka semua pergi. Aku sangat kesepian disini.
Hye Ra : Harus ada bayarannya
Me : Bayaran? Es krim bagaimana?
Hye Ra : Es Krim?! Baiklah!! Tapi belikan aku 4 es krim ya !! Hehehe
Me : Dasar rakus :p Aku akan menjemputmu . Siap-siap sekarang!
Aku langsung saja siap-siap. Benar-benar beruntung dia ingin pergi.
Hye Ra POV
Haaah, lama sekali. Dia bilang ingin menjemputku, tapi dia sendiri terlambat. Huuuh. Aku memutuskan untuk duduk di sebuah kursi depan rumahku. Dingin sekali. Aku menggosokkan kedua tanganku.
“Hye Ra-yah” Aku menoleh kearah suara itu. Sebenarnya tidak perlu. Aku tau suara itu milik Taemin. Aku melihatnya melambai karahku sambil tersenyum senang.
Aku hanya cemberut melihatnya. Dia datang tanpa penyesalan sama sekali. Malah tersenyum senang seperti tidak ada apa-apa.
“Hye Ra-yah, kau sudah lama menunggu?” Dia menarik-narik lengan bajuku seperti anak kecil. Aku tidak menanggapinya sama sekali.
“Hey, kau marah?? Ini es krimmu. Mau tidak?” Katanya sambil menyodorkan es krim rasa strawberry. Yah, untung saja dia membelikanku es krim.
“Kenapa hanya satu?” Kataku sambil mengambil es krim itu dari tangannya.
“Biar saja.” Dia menarik tanganku naik keatas mobil. Taemin! Selalu saja begini.
Aku benar-benar mengantuk selama perjalanan. Es krim ku sudah habis daritadi. Taemin juga tidak mengajakku bicara. Aku menoleh kearahnya dan mata kami sesaat bertemu. Deg..deg..deg.. Kenapa jantungku tidak karuan begini?
Aku cepat-cepat melihat kearah lain. Perjalanannya masih jauh. Aku benar-benar mengantuk. Mungkin tidur lebih baik.
Taemin POV
Daritadi Hye Ra tidur. Bagaimana aku membangunkannya. Omo, polos sekali wajahnya. Aku terus memandangi wajahnya.
Apa yang aku pikirkan? Aku menepuk-nepuk pipinya pelan. “Hye Ra-yah, kita sudah sampai.” kataku. Pelan-pelan matanya terbuka. Kyeopta.
“Sudah sampai? Ayo kita turun!!” Dia tersenyum senang. Aigoo. Kenapa aku merasa nyaman sekali melihat senyumnya? Apa aku jatuh cinta?? Tidak.. Tidak mungkin jatuh cinta itu seperti ini rasanya.
Setauku.. Sudahlah! Kenapa aku jadi memikirkan hal ini?? “Kajja!” Aku melepas safety belt ku dan keluar.
Untung saja hari ini tidak terlalu ramai. “Aku mimpi apa ya sampai bisa jalan ke taman bermain dengan Taemin SHINee??” Katanya sambil tersenyum senang. Polos sekali. Dia bahkan tidak meminta foto atau tanda tanganku.
“Ya, sangat beruntung. Bahkan sampai harus dibelikan es krim.” Kataku sengaja. Aku menoleh kearahnya dan dia menggembungkan pipinya kesal. Lucu sekali..
“Enak saja, kau juga mau kan membelikanku es krim??”
“Tapi itu kan kau yang minta.” Kami sudah ada di taman bermain itu. Kira-kira, permainan apa ya yang menyenangkan?
Hye Ra POV
Untung kami tidak sempat berdebat banyak. Yang salah kan memang aku. Huehehe. Huaaah,, banyak sekali permainan disini.
“Ayo kita main sepeda terbang disebelah sana!” Taemin menunjuk kearah permainan anak-anak. Memang sih banyak pasangan yang main disana. Tapi, itu kan permainan anak-anak. Aku menggeleng mantap.
“Ayolah Hye Ra.” Dia menarik tanganku seperti anak kecil yang minta dibelikan es krim sambil mengeluarkan puppy eyesnya. Deg..deg..deg.. Dia menatap lurus kearahku. Kenapa begini lagi? Apa aku mencintainya? Ya, kurasa begitu. Fuh, aku benar-benar luluh. Terpaksa aku mengikutinya bermain.
Sebenarnya sepeda itu unik, tidak akan terbang kalau kita tidak mengayuhnya. Tapi tetap saja tinggi. Aku kan takut ketinggian. Sudahlah, yang penting tadi asik.
Sekarang naik apa ya? Hmm,, aku ingin mengetesnya. “Taemin, ayo masuk ke rumah hantu disebelah sana.” Dia pasti tidak akan mau. Aku juga takut soalnya.
“Hmm,, ayo!” Serunya. Aku kaget dalam hati. Aku tidak berani masuk kesana. Ottoke? Tapi tidak mungkin aku menolaknya. Aku kan yang mengajaknya? Ini masih pagi, tidak ada orang yang mengantri untuk masuk di wahana rumah hantu. Fighting Hye Ra! Seruku dalam hati.
Taemin sudah menarik tanganku masuk. Kenapa gelap sekali disini? Aku benar-benar tidak berani berbicara. Aku merasa Taemin merangkulku. Membuatku sedikit tenang.
Kami menaiki kereta yang sudah disediakan. Ottoke? Aku benar-benar ketakutan. Kereta itu terus berjalan melewati kuburan, rumah sakit dan tempat angker lainnya. Tiba-tiba ada kuntilanak (Aku masih ga yakin orang korea percaya kuntilanak. Tapi anggap aja gitu ya :p) yang terbang kearahku dengan Taemin.
“Kyaaa!!” Aku berteriak dan ingin menyembunyikan mukaku dibalik punggung Taemin, tapi.. “Awwwww!” Seru kami bersamaan.
Taemin POV
Huh, didalam sini seram sekali. Menakutkan, aku sebenarnya ingin menolak tadi. Tapi, sepertinya Hye Ra ingin sekali masuk didalam. Jadi kuiyakan saja.
Hye Ra duduk sangat dekat denganku di kereta. Kereta itu membawa kami melewati kuburan dan rumah sakit. Tiba-tiba, ada kuntilanak terbang kearah kami.
Aku ingin menyembunyikan mukaku dibalik punggung Hye Ra. “Awwwwww” Kapalaku dan kepalanya kejedot (Aku gatau bahasa yange bener gimana -,-). Dia juga tadi sepertinya ingin sembunyi.
Aku menatap kearahnya dan dia juga menatap kearahku dengan tatapan kesal. “Wae?” Tanyaku dengan nada polos sekaliii. Dia menggeleng cepat sambil mengusap kepalanya.
Akhirnya berhenti. Kami cepat-cepat keluar dari tempat itu sambil menghembuskan nafas lega. Sepertinya kepalanya masih sakit.
“Hye Ra-yah, ada es krim Hagen Dazs.” Aku menunjuk stan es krim itu sambil menatap kearahnya. Dia juga menatap kearahku. Deg..deg..deg.. Kenapa begini lagi?
“Kau mau?” Sambungku. Dia hanya mengangguk.
“Aku capek. Aku duduk disini saja tidak apa-apa kan?” Dia duduk di salah satu kursi didekat kami. Mukanya memang pucat. Sepertinya masih shock dengan kuntilanak tadi. Aku hanya mengangguk mengiakan.
-TBC-
©2010 SF3SI, Freelance Author.
This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature
This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^
Don’t forget to :
- Open FAQ page for ask something.
- Open GUESTBOOK for new reader
- Open Join Us page to know how to send your FF
- Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
- For new reader, please join page Talk Talk Talk
- Open page LIBRARY if you miss some FF