Bad Luck In Love – Part 4 End

Author : Anggi a.k.a  Lee Hyo Seok a.k.a Kim Seung na  a.k.a Jojo

Main Cast : Kim Jonghyun

Kwon Ki Young

Support Cast :

Kwon Ji young *GD* Bigbang

Han Gi Ah

Lenght : Sequel

PG : All Age

Genre : Romance, Comedy

*Author POV*

Ki young pun tertidur karena lelahnya dia menangis, hari ini hari-harinya sungguh berat, dia tak pernah berdandan seperti seorang wanita, sekalinya dia berdandan, dia dihina oleh orang lain, kakinya pun lelah dengan stiletto tinggi 12 cm yang tak pernah dipakainya, matanya yang jarang memakai eyeliner itu harus menahan tebalnya lukisan sang tata rias. Dia benar-benar lelah.

Keesokan paginya. . ..

Mata Ki young yang menempel karena maskaranya yang luntur, perlahan-lahan mulai terbuka, sangat sulit bagi Ki young membuka matanya yang bengkak karena menangis dan eyeliner yang menempel diseluruh matanya. Dan diapun mendapati seseorang berada di hadapannya, sedang berjongkok dihadapannya. Dia mulai menutup matanya lagi, silaunya cahaya membuatnya tak bisa membuka matanya lebih lebar. Dan dia pun akhirnya mencoba matanya kembali, dan dia mendapati Han Gi sedang berjongkok didepannya dengan senyuman.

“yaaaa. . “ suara serak Han Gi sangat sulit untuk dikeluarkan, sama dengan Jonghyun, semalam pun dia belum makan dan minum.

“Selamat pagi .” kata Han Gi kemudian.

“doo. . “ sangat berah bagi Ki young untuk mengeluarkan suaranya. Dia pun menguap dan mulai bangun dari duduknya.

“kau mandilah, aku sudah menyiapkan sarapan pagi. . “ katanya sambil berdiri, dan segera menuju ke dapur.

“YAA!!! Han gi-aahhh, kau membuat hariku menyebalkan!!” teriak Ki young.

“ne. . chomaneyoo. .”

“AAAAAAARRRRRGGGGGHHHHH AKU BISA GILA KARENAMU!!!” teriak Ki young lagi sambil melesatkan pukulan-pukulan kearah bantal yang ada di sampingnya.

Ki young pun berjalan kearah kamar mandi dengan langkah gontai, kepalanya sangat sakit, bukan karena dia minum tapi karena kebanyakan menangis.

“AAAAAAAARRRRRRRGGGGHHHHHHHHH” lagi-lagi Ki young berteriak. Dia benar-benar kesal terhadap dirinya sendiri.

Akhirnya Ki young pun selesai mandi, dia melangkah dengan lunglai kearah ruang makan, perutnya sudah keroncongan kelaparan, dan dia pun duduk dengan lemas di bangku.

“kau. . .kenapa aku harus melihatmu pagi ini??” kata Ki young datar.

“aku diminta untuk menjagamu oleh Ji young. .” kata Han Gi sambil menyuapkan spageti yang telah dibuatnya sendiri.

“kau bukan pengasuhku, kau tak harus melakukannya. . “ kata Ki young sambil mengambil satu piring penuh spageti.

“kau kecewa karena ini???” kata Han Gi sambil menunjukkan dompet Jonghyun dengan wajah wanita berada didalamnya, Ki young pun tersedak.

“YAA!!! KEMBALIKAN” Ki young berusaha merebut dompet itu, namun dia tak berhasil karena spageti yang ia makan salah masuk kejalur yang berbeda di tenggorokannya, Ki young tersedak hamper menangis karenanya.

“jangan buru-buru Ki young-aahhh, aku takkan menghabisan semuanya ko. .” kata Han Gi pelan.

“aaaarrrgghhhh, issssssssshhhhhhhhh. . bisakah kau kembalikan itu??” kata Ki young mulai melembut, karena dia tau, Han Gi bukanlah orang yang luluh karena kekerasan.

“kau tau siapa gadis ini??” kata Han Gi yang membuatku penasaran.

“aku tak perlu tau.  .” kataku mengalihkan.

“ohh begitukah?? Padahal aku sangat mengenal gadis ini” katanya sambil menyerahkan dompet Jonghyun.

“nugu??” kata Ki young langsung.

“HAAHAHAHAHAH. . “ terlihat wajah puas dari Han Gi.

“ahhh tidak jadi kalau begitu!!” kata Ki young kesal.

“ne.  .ne. .itu adalah noona nya. . dia kakak Jonghyun yang sekarang tinggal di Amerika. Kau tidak perlu sakit hati dan menangis lagi Ki-young-ahhh. .” kata Han Gi melanjutkan tertawanya.

“doo!!!” namun Ki young sudah kehabisan kata-kata untuk melawan Han Gi.

*Jonghyun POV*

Aku harus mengambil dompet itu, tapi bagaimana caranya. Dia pasti salah paham ada foto noona disitu, dia pasti berfikir kalau itu adalah foto pacarku, aku harus menjelaskannya, tapi bagaimana?? Dia tak mungkin percaya padaku. Baiklah lebih baik aku telepon dia saja.

Dddrrrtttt. . ddddrrrrrttttt.  .

Namun belum sempat aku menekan tombolnya, namanya sudah terpampang di layar handphone milikku.

“anyeong . “ tanpa segan Jonghyun langsung mengangkat teleponnya.

“kau, bisa kita bertemu?? Aku ingin mengembalikan jaketkmu. . jangan di café, tempat lain mungkin. . “ katanya cepat.

“ah. . ara. . ara. . bagaimana kalau di starbucks saja. .”

“arasso kita bertemu jam 4??”

“ne. . “ kataku sambil menutup teleponnya.

Aahhhh dia pasti marah denganku, tapi kenapa dia tidak ada nada marah sedikitpun??

*Ki young POV*

“kau menyukainya??” kata Han Gi pelan namun hampir saja membunuhku, karena aku tersedak cukup parah untuk yang kedua kalinya.

“kenapa kau terkejut sampai seperti itu Ki young-ahh. . “ kata Han Gi sambil membantuku menuang minum.

“bisakah kau tak bertanya macam-macam??” kataku kesal.

“aku hanya bertanya apa yang kulihat.” Jawabnya.

“kalau begitu kau salah lihat!!” kataku sambil mengambil gelas yang ada ditangannya.

“kita sama-sama wanita, dan aku mengerti sekali perasaanmu.” Katanya sambil melirik kearahku.

“aku tak suka tatapanmu .  aku takkan menjawab pertanyaanmu, karena jawabannya tidak mungkin. . “ kataku cepat.

“kau baru saja menjawabku dengan tidak mungki, apa maksudmu tidak mungkin aku tak menyukainya begitu??” kata Han Gi sedikit terkekeh.

“jangan menggodaku terus Han Gi-ahh. . “ kataku membuang muka.

“siapa yang tadi malam kesal karena diolok?? Siapa yang pergi dari pestaku tanpa alasan dan menangis dipelukan seorang lelaki di area parkir??” kata Han Gi lancer.

“KAU MENGIKUTIKU???” kataku tak percaya.

“anni. . tapi disana banyak orang, jadi tak mungkin jika hal itu tak terdengar dikupingku khan??”

Entah kenapa aku paling tak bisa menang dari Han Gi jika sudah bicara, dia selalu saja bisa menang, aku pun menutup wajahku dengan kedua tanganku.

“entahlah, apa aku menyukainya atau tidak, tapi aku merasa sangat senang waktu melihatnya semalam, dan perasaanku sakit sekali melihat foto gadis yang ada didompet itu namun setelah tau dia kakaknya aku merasa sangat lega, apa itu yang dinamakan suka Han Gi-ahh???” aku tak berani memperlihatkan wajahku ke Han Gi, aku yakin Han Gi akan tertawa.

“bagus kalau begitu, temui dia, kau akan mengetahuinya sendiri bagaimana perasaanmu.”

“mwo???” aku shock, Han Gi tak tertawa sama sekali.

“kembalikan jasnya, kau akan bertemu dengannya bukan? Jika jantungmu tak kuat bila menatapnya, bisa dibilang kau menyukainya, rasa suka itu indah bukan???” kata Han Gi sambil beranjak dari tempatnya.

“Han Gi. . “

“ne. . “

“bisakah kau membantuku??” kataku.

“mwo???” dan aku pun membisikkan sesuatu pada Han Gi.

“arasso. .” katanya sambil pergi.

*Jonghyun POV*

Dasar wanita, tak pernah tepat janjinya, sudah satu jam aku menunggunya, 2 gelas kopi sudah kuhabiskan namun dia belum datang juga.

“maaf kau telah menunggu lama. . “ kata seorang gadis berkacamata hitam, kemudian dia duduk tepat dihadapanku, rambutnya terurai rapih, pakaiannya yang sangat modis, mirip dengan model-model di majalah fashion, wajahnya cantik, make up yang sederhana namun terlihat sangat cantik, bibirnya yang kemerahan, senyumnya yang manis membuat jantungku berdebar tak karuan.

“nugu??” kataku tak mengenalnya. Dia pun membuka kacamata hitamnya, dan akhirnya aku menyadarinya. Ki young??????

“YA!! Sombong sekali kau tak mengenaliku?? Ini jasmu, maaf aku sedikit terlambat, tadi Han Gi memintaku untuk menjadi modelnya, dan belum kuhapus semua make-up ini. .” katanya sambil melempar jasku padaku.

“kau melihat dompetku??” kataku to the point.

“dompet?? Dompet apa maksudmu??” katanya sedikit bingung, au pun mulai merogoh kantong jasku dan kudapati dompetku.

“kau tak membukanya khan???” kataku mulai bertanya.

“kau bicara apa sih?? Aku tak sempat, memangnya ada apa di dompetmu?? Katanya santai.

Akupun segera mengambil dompetku dan membukanya.

“jika kau tidak membuka dompetku, kenapa tak ada duit disini???” kataku segera, setelah melihat dompetku kosong, aku tak mengkhawatirkan uangku tapi aku takut dia melihat foto yang ada di dompetku.

“HAH?? ITU PASTI KERJAAN HAN GI” katanya kesal.

“MWOOO?? Jadi kau melihat dompetku??” kataku cemas.

“anniyoo. . “ katanya sambil membuang muka.

“foto ini adalah foto noona ku, dia tinggal di Amerika, kau jangan salah paham ya. . “ kataku cepat.

“kau pede sekali, aku salah paham?? Memangnya kau siapa??” katanya sambil tersenyum. Ah ya, aku memang bukan siapa-siapa tapi apa aku terlalu percaya diri, bahwa dia menyukaiku? Kenapa juga aku harus khawatir tentangnya, dia bukan siapa-siapa.

“kita pergi saja, temani aku main ya??” katanya sambil mendekat kearahku. Dia terlihat sangat cantik.

“baiklah, tapi kau tak perlu mendekat seperti ini. . “ akupun menghindarinya, aku tak tau wajahku seperti apa.

“kau lebih suka penampilanku yang sekarang atau yang dulu??” katanya tiba-tiba.

“kau tak pantas seperti ini” kataku cepat.

“MWO???” dia terlihat bingung.

“kau tak pantas dengan pakaian wanita seperti ini, walaupun kau terlihat cantik tetap saja tak pantas.” Mulai lagi mulutku dengan kata-kata yang menyakiti hatinya, aku hanya tidak senang jika semua lelaki yang ada disini melihat kearahnya karena kecantikannya, aku tak suka itu.

“benarkah?? Kau jahat sekali!!” katanya sambil mengerucutkan bibirnya, dan dia semakin imut dengan dandanannya yang sekarang.

“aku. . aku lebih menyukai penampilanmu yang dulu, maksudku, penampilanmu” kataku dengan penekanan kata-kata dalam penampilan dengan memberikan tanda kutip di kata itu.

“ahhh, tenang saja aku tak mungkin salah paham.” Katanya sambil tertawa.

“hei. . jangan tertawa seperti itu!!” kataku kesal.

“yasudah kita pergi saja. . kajja. . “ katanya sambil menarik tanganku, namun kakinya tersangkut, karena hak sepatunya terlalu tinggi. Dan aku memeluknya.

“aku sudah bilang, kau tidak cocok dengan penampilanmu yang sekarang!!! Ayo kita beli sepatu kets didepan!!” kataku sambil membantunya berdiri.

*Ki young POV*

Di rumah sebelumnya..

“bisakah kau membantuku??” kataku pada Han Gi.

“mwo???” akupun membisikkan sesuatu pada Han Gi.

“bisakah kau membantuku untuk berdandan??” kataku berbisik.

“arasso. .” katanya sambil kearah kamar Ji young. Mengeluarkan make-up box nya.

“aku harus mandi dulu .  .”

“nee. Aku akan menyiapkannya.” katanya cepat.

Akupun selesai mandi dengan cepat, karena aku tau berdandan itu sangat lama dan membosankan.

“kenapa kau ingin melakukannya??” kata Han Gi sambil membersihkan wajahku.

“aku hanya ingin melihat reaksinya saja, aku ingin tau dia menyukai aku yang berdandan atau aku yang berantakan maksudku yang benar-benar diriku…” kataku pelan.

“kalau dia menyukai dandananmu??” tanyanya tanpa basa-basi.

“berarti dia tak menyukaiku yang dulu, Ki young yang berantakan, Ki young yang asli” kataku getir.

“kau mengharapkan seperti apa??” Han Gi seperti biasa, melemparkan pertanyaan yang benar-benar sulit kujawab.

“dia menyukaiku yang dulu. . “ kataku pelan.

“dia itu playboy, menyukai wanita cantik, tapi hanya denganmu dia mau dekat, maksudku wanita berantakan yang dekil seperti kau” katanya polos.

“YAA!!! Jangan menghinaku!!” kataku kesal.

“jangan banyak bergerak!! Kurasa dia menyukaimu yang berantakan, akupun begitu., kau tak pantas berdandan seperti wanita!!” katanya tanpa perasaan.

“Han Gi-ahh bisakah kau tak menghinaku??” kataku sedikit kesal.

“kau harus menjadi dirimu sendiri untuk disukai oleh orang lain, jangan menjadi orang lain untuk disukai. .” katanya lagi.

“arasso.. “ kataku cepat.

$$$

Dia membelikanku sepatu kets di Toko Sepatu. Aku berfikir sejenak, dia benar-benar menyukai penampilan berantakanku daripada menjadi wanita imut seperti sekarang ini? Aku telah salah menilainya, Han Gi benar, aku harus menjadi diriku sendiri.

“Ki young, apa kau tau??” katanya membuyarkan lamunanku.

“mwo??” kataku.

“sepatu kita sama. . “ katanya sambil tersenyum. Akupun langsung melihat sepatunya dan benar, kami memakai sepatu yang sama.

“ahhhh aku tak suka, apa bisa aku ganti, atau tukar??” kataku menutupi rasa maluku, karena aku tak menyadarinya.

“YA! Aku yang membelikanmu, kau tak perlu menawar lagi!!” katanya sambil pergi.

“YAA!!! Jangan meninggalkanku!!!” kataku sambil berlari kearahnya.

‘kurasa aku menyukainya’ kataku dalam hati.

$$$

Aku berjalan dengannya,,di sepanjang jalan kami tak bicara, hanya melihat kesekeliling saja, banyak sekali pernak-pernik yang dijual di pasar, memang aku sengaja kesana untuk membeli perlengkapan manggungku, jika kau pikir, aku memang berbeda sekali dengan ji young kembaranku, semua yang dimilikinya adalah bermerek dan mahal, tak heran jika dia jadi icon fashion, sedangkan aku lebih menyukai daur ulang, dengan kreativitas yang kumiliki, tak heran jika aku ingin melanjutkan sekolahku dibidang seni.
Aku melihat Jonghyun sedikit lucu, mungkin dia bukan orang yang tepat kuajak kesini, karena dia takut sekali bersentuhan dengan orang lain, menganggapnya seperti kuman yang akan menggerogoti tubuhnya. Wajahnya pun menjadi aneh, seperti baru pertama kalinya menginjakkan kakinya di pasar seperti ini, baiklah mungkin pertama kali, tapi ekspresinya sangat lucu.
“Kau ingin pulang??” Tanyaku, karena aku tak tega melihatnya seperti itum
“Ahh,,anniyo,,kita lanjut saja,sampai kau mendapatkan apa yang kau mau” katanya,namun wajahnya berkata lain, ingin sekali kuberikan kaca padanya agar dia bisa melihat sendiri keanehan pada dirinya.
Kamipun berjalan lagi, makin kami masuk kedalam pasar, semakinm sesak karena kepadatan orang.
“Aaahhhh,,kau hati-hati, nanti hilang,,” katanya sambil memegang erat tanganku.
Akupun hanya diam, dan tersenyum. Entah kenapa hatiku merasa senang.
“Aaahhhh itu dia,,” kataku, aku melihat toko yang biasa aku datangi. Akupun melihat Jonghyun bergidik melihat toko itu.
“Kajja..” Kataku seraya menarik tangannya.
Akupun mulai menawar dengan harga serendah mungkin, terlihat beribu pertanyaan yang terlontar dari wajah Jonghyun. Apa dia merasa aneh dengan tawar menawar yang kami lakukan?? Dia benar-benar tuan muda yang manja. Setelah selesai dengan adu uratku dengan penjual pakaian, akupun mendapatkan barang yang aku inginkan.
“Ki young, aku heran denganmu, dia sudah memberikan harga yang murah sekali, kenapa kau masih menawarnya??” Katanya bingung.
“Kau harus seperti itu, agar mendapatkan harga lebh murah,,” kataku spontan.
“Tapi itu tadi sudah murah sekali..” Katanya.
“Heeeiii,,kau ingin mengajakku bertengkar??” Kataku mulai kesal.
“Anniyo, baiklah mau kemana kita sekarang??” Katanya, namun belum sempat aku menjawab, tiba-tiba saja hujan jatuh cukup deras, ratusan orang yang ada disitu seketika berhamburan. Jonghyun dengan sergap menarikku, namun aku menahannya.
“Sudah lama aku tak merasakan hujan seperti ini.” Kataku padanya di tengah hiruk pikuk orang-orang yang menyelamatkan dirinya dari air hujan.
Jonghyun pun diam melihatku, dia terdorong oleh masa, dan semakin dekat kearahku, aku bisa melihatnya samar-samar, kami sangat dekat, aku bisa merasakan hembusan nafasnya, aku melihat kedua matanya, di tersenyum, tangan kanannya memegang pipiku, aku diam, tak ada penolakan sedikitpun, perlahan dia mulai mendekatkan wajahnya kearahku, cuaca yang dingin dan nafasnya yang hangat, membuatku bergidik, akupun mulai menutup kedua mataku, dan akhirnya kurasakan, sesuatu yang hangat menyentuh bibirku perlahan, Jonghyun menciumku dengan penuh kelembutan, aku tak peduli apa yang orang katakan melihat kami berciuman, namun kejadian itu tak berlangsung lama.
“Haattttcchhiiii,,” Jonghyun melepaskan ciuman kami dan bersin. Aku pun tertawa.
“Baiklah ayo kita pulang,,” kataku menarik tangannya, sekarang kami tak perlu dorong-dorongan untuk melewati jalan pasar yang sempit itu, kami bisa berlari secepatnya, dan masuk ke dalam mobil Jonghyun dengan penghangat didalamnya.
Dia hanya terdiam, begitupula denganku.
“Ahh,aku tak biasa kehujanan seperti ini,,” katanya mencairkan suasana.
“Mianhae,,” kataku langsung.
“Bagaimana kalau kita pulang???” Katanya sambil menaikkan suhu di mobil.
“Nee,,” aku bingung apa yang harus kukatakan padanya. Aku tak tau harus bersikap seperti apa setelah kejadian yang baru saja terjadi. Berbicara dengannya membuatku berdebar-debar tak keruan.

Tak lama lagi kami akan sampai diapartemenku, dan kemudian hp milik Jonghyun bergetar, namun karena dia sedang menyetir, telepon itupun mengalihkan ke pesan suara otomatis.
“Anyeoong kim jonghyun imnida, jika penting tinggalkan pesan setelah nada berikut..piiiippppp..”
“Oppaaaa..” Teriak seorang wanita dari seberang telepon, Jonghyun tiba-tiba saja panik, mulai mencari dimana letak hp nya, namun aku lebih cepat dari dugaanya.
“Yaaaa!! Kembalikaaannn!!” Teriaknya.
“Kau sedang menyetir jadi konsentrasilah..” Kataku menjauhkan tangannya dariku.
“Oppaa,,kau dimana?? Aku menunggumu,,kau akan ke apartemenku khan malam ini??” Lanjut gadis itu.
“Aku sudah menyiapkan semuanya,aku merindukanmu oppaa,, saranghaaeee,,mmmuuuaaahhhh klik” selesai juga pembicaran dari telepon.
Ckiiiiiittttttt..
Dan tepat juga kami sampai disepan apartemenku, dia meraih hp nya dari tanganku.
“Isssshhhh,, dasar playboy,,” kataku segera.
“Yaa!! Ini tak seperti apa yang kau pikirkan!!!” Katanya mulai bingung.
“Terus apa,,oppaa aku menunggumu di apartemen,,ohhh manis sekali,,sepertinya aku mengganggu harimu,,” kataku sambil mencibir.
“Yaaa!!! Aku,,aku,, aku tak pernah tidur dengan wanita lain,,” kata-katanya mulai ngelantur.
“Heehhh Kim Jonghyun siapa juga yang mengatakan kau tidur dengan wanita lain???” Kataku menahan tertawa.
“Aku bicara serius,,” katanya sambil menarikku yang akan keluar dari mobilnya.
“Terus kenapa?? Kau ingin tidur denganku?? Dasar bodoh..” Kataku sambil memukul kepalanya.
“Yaaa!!!” Dia menarikku mendekat.kejadian yang sama seperti tadi, namun kami di tengah kehangatan udara di dalam mobil, namun tetap aku kehilangan kesadaran saat bersamanya, dan entah kenapa aku yang memulainya, aku kesal dengan telepon yang kudengar tadi, dengan cepat aku mengalungkan tanganku, menariknya kearahku dan menciumnya, tak ada penolakan darinya, tangannya kearah punggungku, meraba punggungku, membuatku sedikit geli, aku baru tau bagaimana perasaan seorang wanita, aku mengerti bagaimana HanGi tak ingin berpisah dengan Ji young, karena pasti sama dengan apa yang kurasakan dengan Jonghyun.

Tok tok tok,,
Aku mendengar samar-samar namun aku tak menghiraukan, namun seketika seseorang membuka pintu mobilku, aku tersentak kaget dan mendorong Jonghyun menjauh.
“Doo,,jika kau mau melakukannya, maka lakukan dikamar,,” dengan payung yang cukup besar, wajah yang begitu putih muncul tepat dihadapanku, Han Gi, dia datang menghampiri kami.
“Aku membawakan payung untukmu, hujannya cukup deras..” Katanya sambil menyerahkan payung yang masih terlipat.
” Jonghyun,, jika kau ingin melanjutkan, ada kamar diatas..” Katanya sambil menunjuk kearah atas.
“Ahhh annii,, aku pulang saja, ” katanya langsung.
“Ahh Jonghun,, gomawo sudah menemaniku hari ini..” Kataku sambil membuka payung.
“Kau tak ingin menciumnya dulu?? Araassoo,,aku pergi dulu,,” katanya sambil berlalu, dia selalu saja seperti berakting semaunya.
“Jalga..” Kata Jonghyun.
“Yee,,baybay,,” kataku seraya menutup pintu mobilnya, dan dia pun langsung menancap gasnya, keluar dari halaman apartemenku, dan segera menghilang dari pandangan. Jantungku masih saja belum berhenti berdebar-debar, entah apa yang akan terjadi jika tak ada Han Gi, aku pun segera masuk kedalam apartemenku, menyusul Han Gi.

*Jonghyun POV*
Aku berhenti di depan tepat tikungan apartemen Ki young, entah kenapa wajahku terasa panas, jantungku berdebar-debar, bahkan untuk bernafaspun aku sulit, aku tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya terhadap seorang wanita, dia yang pertama membuatku melakukan semua yang belum pernah aku lakukan, Ki young, membuatku melupakan segala hal, bahkan aku melupakan diriku sendiri sebagai tuan muda yang kaya raya.

” Ki young-ahh aku menyukaimu,,” kataku pada diriku sendiri. Seharusnya itu yang kukatakan tadi, tapi kenapa tak ada satu katapun yang bisa keluar dari mulutku ini. Ahhhh kepalaku tiba-tiba pusing, wajahku semakin panas.
“Aku bingung, ini efek yang tadi atau aku terkena demam???” Kataku sambil memegang keningku, aku rasa aku terkena demam. Akupun melaju dengan pelan, karena kepalaku yang sangat sakit. Dan sesampai dirumah aku tertidur pulas.

3 hari kemudian…
Sejak kejadian hari itu, aku tepar di rumah karena sakit, aku bahkan tak sempat menghubungi Ki young, namun kata pelayan, dia meneleponku setiap hari, tapi aku sedang tidur dan tak ingin menggangguku, apa aku terkesan jahat?? Akupun mencoba menghubunginya dengan segala resiko yang akan aku dapati dari Ki young, dia pasti akan memarahiku.
Berkali-kali aku mencoba menghubunginya namun gagal, hp nya tidak aktif, telepon apartemennya pun tak diangkat, kemudian aku mencoba menghubungi Han Gi, namun dengan hasil yang sama, tak ada jawaban.
Dengan cepat aku mengenakan pakaian dinginku karena saat ini masih musim dingin, dan mengambil kunci mobilku dan langsung melesat cepat kearah apartemen Ki young, namun hasilnya tetap nihil, berkali-kali aku memencet belnya, tak seorangpun membukakan pintunya. Tak pikir panjang, aku pun segera melajukan mobilku kearah galeri milik Han Gi, dan kutemukan Han Gi sedang sibuk di galerinya.
“Han Gi,,kau tau dimana Ki young??” Aku langsung bertanya to the point.
“Lelaki macam apa kau? Baru keliatan sekarang??” Katanya masih sibuk dengan desainnya.
“Aku mohon, beritahu aku, jebaaallll” kataku merengek.
“Dia di airport sekarang” katanya enteng.
“Mwoya?? Mau kemana dia??” Aku menarik Han Gi yang sedari tadi sibuk dengan pekerjaanya.
“YA!!! DO!!! Isshhhh kalau kau ingin tau kau kejar saja sendiri, dia akan sekolah di luar negeri dan tidak akan kembali lagi.” Katanya sambil melepaskan genggaman tanganku.
“Chagaman,,apa maksudmu tak kembali lagi???” Kataku bingung dengan kata-kata Han Gi, namun dia hanya diam saja, dan meninggalkanku.
“YAAAA!!! HAN GI-aaahhhh” teriakku, namun dia tak menghiraukanku. Akupun langsung melesat menuju bandara, entah apa benar yang dikatakan oleh Han Gi bahwa Ki young akan ke luar negeri.

Sesampainya di bandara, aku mulai mencari-cari dimana Ki young berada, aku tak ingin dia pergi, aku harus menyatakan cintaku padanya, sekarang aku baru menyadari bahwa aku menyukainya, bukan hanya suka tapi aku menyayanginya, tak pernah kurasakan rasa seperti ini sebelumnya, dan aku benar-benar tak ingin kehilangannya.
Aku mencari, berlari, berputar, dari satu gerbang, ke gerbang lainnya, bandara Incheon terlihat sangat besar bagiku, aku tak pernah mencari seseorang sampai seperti ini.
“Ki yong, aku mohon, jika kau juga menyukaiku, tunjukkan wajahmu” kataku pelan pada diriku sendiri, dan seketika aku melihat Ki young sedang duduk sendiri, memegang tiket pesawat dan menunduk, kakiku yang sudah lemas berlari kupaksa untuk berlari lagi, dan akhirnya aku sampai di hadapannya. Dan akupun menariknya kepelukanku.
“Jonghyun???” Katanya tersentak kaget.
“Diam, dan dengarkan aku,,” kataku cepat, kulepaskan tubuhnya dari pelukanku, dan kutatap matanya lekat-lekat.
“Aku,,,aku tak ingin kau pergi..” Kataku masih mengatur nafas.
“Mwo???” Sebelum dia berbicara aku menyentuh bibirnya dengan isyarat untuk tetap diam.
“Chuae,,aku menyukaimi Ki young, aku baru menyadarinya sekarang, bahwa aku sangat menyayangimu, ingin berada di sisimu, dan tak ingin kehilanganmu, kumohon jangan pergi,,” kataku bersungguh-sungguh.
” Ahhh Ki young gomawo,,” seorang ahjumma tiba-tiba datang dan mengambil tiket yang ada di tangan Ki young.
“Ahh nee chonmaneyo ahjumma,,” kata Ki young membalas.
“Baiklah ahjumma akan pergi, jika ada waktu kau datang ya,, ahhh ini pasti namja mu ya?? Ajak dia juga ya,,” kata ahjumma itu lagi.
“Yee ahjumma, hati-hati ya dijalan,,” kata Ki young lagi.
“Nee,,” dan ahjumma itupun segera pergi, tak lupa melambai ke arah kami.
Ki young menatapku, aku jadi salah tingkah, apa yang harus kukatakan padanya, dia tidak pergi??? Bukan dia yang pergi?? Jadi untuk apa aku menyatakan perasaanku, sungguh ini amat sangat memalukan.
“Aku,, aku,, aku pikir kau yang akan pergi,,” kataku sambil menunjuk ahjumma itu.
“Aku takkan kemana-mana, aku tak bisa bahasa Inggris, untuk apa aku kesana??” Katanya.
“Mwo?? Jadi kau memang takkan pergi kemana-mana??” Kataku bingung.
“Kata siapa aku akan pergi???” Tanya Ki young.
“HAN GI AHHHHHHH!!!!!!” Teriakku.
“Hey Kim Jonghyun,,” aku menoleh dengan panggilannya. Dia menarik kerah leher bajuku, mendekatkan wajahnya kearahku, dan dengan cepat dia mengecup bibirku.
“Aku juga menyukaimu,,” kata Ki young, dan dia pun langsung melepas leher bajuku. Dan segera pergi meninggalkanku.
“Ya!! Ki young,, apa yang kau katakan tadi??” Kataku berteriak.
“Tak ada siaran ulang wweeeekkk..” Katanya sambil tetap berjalan menjauhiku. Akupun segera berlari dan memeluknya dari belakang.
“Aku akan membalas Han Gi,,” kataku cepat.
“Lebih baik kau urungkan niatmu, kau tak bisa mengalahkannya..” Kata Ki young.
“Ahhh benar juga,, seharusnya aku berterimakasih padanya..” Kataku sambil tertawa.
“Wae???” Tanya Ki young.
“Karena akhirnya aku bisa mendapatkanmu..” Kataku sambil mengecup keningnya.

-end-

nb : otae?? otae??? ga jelas khan?? memang. . kritik dan saran are oxygen. .kkeekekekeke

©2010 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

49 thoughts on “Bad Luck In Love – Part 4 End”

  1. Hahhahahahahahaa
    Malu banget tuh si jong
    Udah lari lari
    Nyatain cinta
    Ternyata ki youngnya ga pergi
    Dia cuma mau anterin ajumma nya
    Han gi jail banget yaa
    Tapi dia baik mau bantu ki young terus
    Kerennnn

  2. ahahahaha lucu bgt jonghyunnya pas nemenin lg beli asesoris.
    tuan muda yang manja ternyata. ahahha

    ffnya bagus 😀

  3. hyaaaa….. ngak bisa ngomong apa2 .. sempurna .. ahahahah dasar han gi .. bisa bgt tuh …
    pantes jiyoung ngak bakal lepasin han gi …
    hyaaahahah… playboy dah jdi anak baik2 …

  4. aig0o0~ c0 cweeat….lucu bngetz. Eh ni udhan ya, tak kra msih ada. Karakter d sni pda menarik, Jj0ng tk k sngka drimu ?? Bwat aku brpaling dri 0new ama Key #plakk# Daebak th0r happy end. suka_suka_suka.. Next part bkin yg lebih seru lagi HWAITING !!

  5. hooooo..naui jjong so sweet banget deh..luph u..loph authornya juga deh yang udah bikin ni ff..ditunggu ff lainnya ya chingu..

  6. jonghyun berevolusi (?) dgn baik, dari bad boy jd good boy kekeke~
    kalo bukan krn han gi ga sadar2 dah tuh makhluk berdua ckckck
    siip happy ending, unyuu dah ki-hyun ahahaha XD

  7. Seruuu…
    kerenn! kerenn! kerenn!!
    Ojong kereeeennn!
    #Jjong: dari dulu kali!
    ki young jg lucuuu…
    dan akhirnyaaa…
    Aaaaaa…ak malu mngatakannya.
    Seolah-olah ak adl ki young,,Hhe…
    entah knapa jd pngen treak2 ndiri.
    Eh, tp… yg nelpon Jjong sapa y??

  8. Penasaran sama ekspresinya Jonghyun pas liat Kiyoung tawar-menawar,,
    Tuan muda banget tuh, gak pernah ke pasar, dan dak pernh tawar-menawar,,
    .
    HAN GI!!, resek banget sih, tapi justru itu yang kusuka dari karakternya Han Gi,,
    Kirain Ki Young dandan biar apa? ternyata cuma buat ngetest Jonghyun,,
    Wahh, suka,, akhirnya mereka bisa bareng-bareng,, 🙂

  9. WOOOOOOW endingnya mantaaaabs!!
    pasti malu banget tuh Jonghyunnya.. wakakakak
    Han Gi no comment deh. jailnya minta maap (?)
    harusnya bisa lebih pjg lagi thor. aku kaget pas tiba-tiba ternyata ini berakhir di part 4 –”
    tapi tak apa memuaskan 😉

  10. Yaaaah
    Aku pikir ada adegan NC nya
    Нiнiнiнi
    *Ngarep
    Jjong tu ya bener bener minta dipeluk banget tu namja.
    The king of skinship mu mana ?!?!
    I’ll wait for you…
    Heheheh

  11. daebaakkk,,, ceritanya seru,,, aku bayangin si GD jadi ki young aahaha,,, yg di secret garden tapi lebih emo lagi,,,

  12. ╋╋ム┣┫ム╋╋ム ┣┫ム╋╋ム┣┫ム
    feelnya dapet banget
    Aku suka karakter hangi

    tak terkalahkan

Leave a reply to ulfa moogeun Cancel reply