Finding You – Part 1

FINDING YOU – 1

Author : Mafharanisa

Maincast : Kim ‘Key’ Bum, Minho, yeoja kecil (sementara mereka dulu ya.. ^^)

Genre : Romance, family

Rating : PG-13

Summary : Janji itu, janji yang menjaga kita tetap abadi. Kau dan aku.. Ya.. Pasti kembali.

A.N. : Sebenernya ini bukan FF horror, cuma ada sedikit unsur-unsur-nya mungkin. Hehe.. Tapi yang pasti, selamat membaca! J

 

Seorang namja berkulit putih tengah duduk membaca sebuah majalah ditemani segelas banana milk yang masih utuh di seberangnya. Televisi menyala yang berjarak sekitar 3 meter di hadapannya sama sekali tak dipedulikan. Ia terlihat begitu asyik membolak-balik lembar demi lembar majalah dalam genggamannya.

“Ya! Hyung! Bisakah kau berhenti untuk terus menatap majalah usang itu?” Suara seorang namja di sebelahnya tampak mengusiknya. Keningnya berkerut dan memalingkan mukanya pada namja yang sedikit mengganggunya itu.

“Ya! Minho-ya! Kau bilang apa? Usang? Rasakan ini!” Ia memukulkan majalahnya ke kepala Minho yang dengan cepat menjauh menghindar.

“Memang begitu bukan? Itu majalah yang kau beli setahun yang lalu di Seoul.” Ujar Minho santai yang lalu duduk di samping hyung-nya. Yang diajak berbicara hanya mendengus pelan.

“Ya, Key!” Minho mencoba mengajak Key mengobrol. Namun, mendapati tak ada respon, ia menjulurkan tangannya ke arah banana milk di depannya.

“Ya! Minho! Kau mau mati ya?” Key menepis tangan Minho yang hampir mendarat di banana milk-nya. Minho terkekeh.

“Makanya, jawab aku hyung. Jangan diam saja sambil melototin majalah fashion begitu.” Key menutup majalah yang sedari tadi sudah dibolak-baliknya. Kini menatap tajam ke arah Minho.

“Nah, baiklah dongsaengku. Kau mau bicara apa, ha?” Tanya Key dengan nada yang jelas sekali dibuat-buat.

“Apa kau tidak bosan berada di dalam villa ini terus?” Minho balik bertanya. Matanya menatap Key serius. Key tersenyum kecil, sedikit menyesap banana milk-nya yang sedari tadi tak ia sentuh sama sekali.

“Tak perlu bosan di villa semewah ini, Minho..” Jawab Key. Ia kembali meraih majalah kesayangannya.

Tetapi sedetik kemudian, tangan Minho merampas majalah Key dan menyembunyikannya di balik punggung. Key menatap Minho garang. Minho tak peduli.

“Ayolah hyung, kita sedang berlibur. Sudah ada 2 hari kita di sini, dan belum berjalan-jalan sekali pun.” Kini Minho menatap hyung-nya memelas.

“Untuk apa? Itu hanya akan membuat kulitku hitam terbakar sinar matahari. Lebih baik aku menghabiskan waktuku di sini. Membaca majalah, dan mengetahui trend-trend terkini. Kemudian aku a-”

“Apa hyung? Untuk apa? Kulihat selama ini tak ada yeoja yang ingin mendekatimu meskipun kau selalu memperhatikan penampilanmu. Mereka justru lebih tertarik padaku.” Cibir Minho. Ia rasa hyung-nya sudah terlalu keras kepala.

Key menjitak kecil kepala Minho. Tak mengacuhkan Minho yang meringis kesakitan.

“Tapi aku benar kan hyung? Itu semua karena hyung menutup diri hyung sendiri. Tidak mau banyak bersosialisasi. Lihatlah aku, aku senang berteman dengan orang lain. Dan apa kau tau hyung?” Key sama sekali tidak melirik ke arah Minho, “Umma dan appa mengirimkan kita ke sini agar kita bisa bersenang-senang, menikmati keindahan alamnya, dan juga berkenalan dengan orang lain yang kita temui di sini. Hyung, jebal..” lanjut Minho panjang lebar.

Mendengar penuturan dongsaengnya, akhirnya Key menolehkan wajahnya ragu. Sesaat ia menghela napas kecil.

“Hhh.. Baiklah dongsaengku yang keras kepala, aku akan mengikuti kata-katamu. Untuk sekali ini saja, OK?”

“Ah, benarkah? OK hyung, aku pastikan kau akan ketagihan setelah sekali berjalan-jalan denganku.” Terang Minho antusias. Jarang-jarang sekali hyung-nya ini mau diajak jalan-jalan.

Key bangkit dari tempat duduknya.

“So, sekarang kita mau kemana?” Key mencoba tersenyum. Bagaimanapun, Minho adalah adiknya. Ia ingin membahagiakan adiknya meskipun mungkin hanya sekali ini saja.

“Kita ke pantai! Otte?” Usul Minho riang.

“Hmm.. Agree. Let’s go. Mumpung matahari belum terlalu terik.” Kata Key sambil meregangkan lengan-lengannya yang terasa kaku.

“Kajja!” Balas Minho seraya menarik lengan Key yang kaget diseret secara tiba-tiba.

.

.

Pagi menjelang siang. Matahari bersinar cukup terik, tetapi juga tidak terlalu panas untuk ukuran cuaca di pantai Kaledonia ini.

“Ya hyung! Ayo kita main air!” ajak Minho yang sudah terlebih dahulu menciprat-cipratkan air laut pada Key.

“Yaaa! Air laut itu bisa merusak kulitku!” Teriak Key  tidak terima. Ia langsung mengelap lengannya yang basah menggunakan bajunya. Minho tertawa keras.

“Kau itu laki-laki hyung! Kau tak akan diceraikan istrimu nanti meskipun kulitmu tak halus! Hahahaha.” Key merenggut sebal. Tetapi memperhatikan Minho yang terlihat asyik bermain air, ia sedikit tergoda.

“Rasakan! Dongsaeng pabo!” serunya sambil mencipratkan air dalam jumlah yang besar ke arah Minho. Minho yang tidak siap menerima serangan terpaku di tempat. Alhasil mata dan mulutnya sukses dimasuki air berkadar garam tinggi itu.

“Ohok.. ohok.. Uaaah! Perih hyung!” Erang Minho.

Melihat itu, Key yang tadinya memasang wajah tidak peduli, kini ikut khawatir dan menghampiri Minho.

“Eh.. Kau baik-baik saja, ne?” Tanya Key pelan.

“Baik-baik saja bagaimana? Jelas-jelas kau membuat mataku perih! Auuuuw..” Minho masih menutup matanya dengan kedua telapak tangannya. Raut wajah Key mulai terlihat cemas.

“Aduh, makanya, kataku juga lebih baik tidak usah bermain. Jadi seperti ini kan..” Ujar Key.

“Mengapa kau salahkan aku ha? Kau yang mencipratkan air laut itu ke arahku pabo!” Tangan Minho melayang-layang hendak menjitak Key. Tapi tidak berhasil. Key terkekeh pelan.

“Hahaha dongsaeng pabo!” Cepat sekali Key berubah perasaan.

Masih mengolok-olok Minho, sekilas Key melirik ke arah pantai. Seorang gadis kecil, mengenakan gaun sederhana, seperti model kuno. Tampak olehnya seperti hendak berjalan lurus menuju laut.

Key terpaku pada pemandangan di hadapannya.

“Yaaa! Kau, yeoja kecil yang di sana! Jangan melangkah lebih jauh lagi!” Seketika perhatiannya terpusat ke yeoja kecil itu. Namun sepertinya yeoja kecil tersebut tidak mendengarkan kata-kata Key, ia terus melangkah dan melangkah.

Key berlari meninggalkan Minho. Mencoba mencegah yeoja kecil itu melakukan hal yang tidak-tidak.

“Ya! Kau, kenapa tidak mendengarkanku eoh?” Kata Key khawatir setelah ia berhasil menangkap yeoja kecil tadi. Kaki Key sudah tenggelam sebatas lututnya. Dan sebatas perut yeoja kecil. Ia membawa yeoja itu ke pantai dan membuang napas lega. Ia sedikit begidik ngeri membayangkan jika ia tidak menarik anak itu. Mungkin nyawanya sudah melayang.

Di sisi lain Minho terlihat masih sibuk dengan matanya, ia tak begitu peduli dengan apa yang sedang dilakukan Key.

Sementara itu Key mencoba mengajak yeoja kecil itu bicara. Tetapi nampaknya ia sama sekali tak ingin membuka suara.

“Ya! Mengapa kau diam saja? Kau hampir membahayakan nyawamu sendiri.” Gadis itu tetap diam tak bergeming. Kini Key menatapnya lekat.

“Bicaralah.. apa kau mempunyai masalah? Jangan terus berdiam diri seperti ini.” Ujar Key yang hampir putus asa.

Tak ada perubahan. Key melepaskan pegangannya pada pundak gadis kecil itu. Membuang napas kesal, dan berbalik hendak meninggalkannya. Kini ia berjalan ke arah Minho, ia ingin kembali ke villa. Hari sudah terlalu panas.

TREP.

Key menoleh kaget. Baru selangkah ia hendak pergi, sebuah tangan kecil mencekal pergelangan tangannya.

“Oppa..” Kata gadis itu seraya tersenyum. Melihat hal itu, Key luruh. Ia kembali menghampiri gadis itu. Aneh, tak biasanya ia merasa peduli pada orang lain. Bahkan pada Minho saja, ia tega meninggalkannya. Tetapi dengan gadis kecil ini.. Err.. Entahlah, sesuatu mendorong Key untuk mengenalnya lebih jauh.

Key menarik sudut-sudut bibirnya sehingga membentuk seulas senyuman.

“Mengapa kau memanggilku begitu?”

“Oppa..” yeoja kecil itu hanya berulangkali menyebut kata yang sama tanpa menghiraukan pertanyaan Key. Lagi-lagi Key menghela napas. Berat.

“Oke. Jika kau tak mau sebutkan alasannya mengapa. Tetapi sekarang, tunjukkan rumahmu agar aku bisa mengantarmu pulang. Umma dan appa-mu mungkin kini sedang mencarimu. Ne?” Pinta Key lembut. Sejak kapan Key jadi selembut itu? Apakah karena yeoja di hadapannya adalah seorang aegya? Ckckck.

Yeoja kecil itu tersenyum. Manis sekali. Key terkesiap. Kemudian ia menggandeng tangan Key erat. Dan menunjukkan arah menuju rumahnya.

Akan tetapi.. Key tak menyadari satu hal. Dongsaengnya sendiri, yang kini tengah ia tinggalkan di tengah pantai sendirian.

.

.

Minho mulai merasa matanya mulai membaik. Ia dapat kembali melihat. Ia menyapu pandangannya dan tak mendapati Key sejauh matanya memandang.

“Ah! Mana si Key-hyung pabo itu? Dasar tidak bertanggung jawab! Pasti dia sudah kembali ke villa. Huh..” Geram Minho kesal. Dan ia pun kembali ke villa-nya sambil merencanakan pembalasan untuk hyung-nya itu. Langkahnya semakin cepat. Apalagi dirasakannya sinar matahari mulai terasa lebih panas sekarang.

“Awas kau Key-hyung..” Rutuknya pelan.

.

.

Lagi-lagi namja itu terhenyak.

Bukan, bukan karena yeoja kecil yang hendak bunuh diri lagi.

Tetapi karena melihat sebuah bangunan tua yang beridiri tegak menjulang di hadapannya. Di sekitar bangunan itu terdapat pohon-pohon besar yang rindang. Membuat suasana menjadi sejuk.

Mungkin gedung ini dibangun pada tahun 1900-an. Tetapi masih nampak begitu kokoh. Arsitek sehebat apa yang mampu membuat bangunan macam ini. Pikir Key.

“I.. Inikah?” Tanya Key tersendat.

Gadis kecil itu menatap Key dengan tatapan heran.

“Oppa.. tidak tahu?” Jelas pertanyaan barusan mengagetkan Key.

“Ne, tentu saja. Oppa belum pernah ke sini..” Sahut Key dengan raut wajah bingung. Sejenak ia berpikir. Apa ia pernah ke tempat ini? Namun.. Ia memang merasa familiar dengan suasana di sekitar sini. Entahlah.. Rasanya ia memang pernah tinggal lama di sini.  Tapi kapan?

Rona wajah yeoja kecil itu seketika berubah. Sendu.

“Bahkan.. Oppa sudah melupakan rumah ini.. Tempat tinggal kita.” Desisnya pelan, tetapi masih jelas tertangkap di telinga Key.

“Mwo? Rumah kita? Kapan aku pernah tinggal di sini?” Tanya Key . Sebelah alisnya naik, yang menandakan bahwa ia keheranan.

Lagi-lagi gadis kecil itu mengangguk, dan tersenyum. Rona di wajahnya sudah pulih kembali.

Manis.

Deg!

Rasa yang tidak karuan menghampiri Key.

Sedetik kemudian, ia menggandeng tangan Key dan menariknya masuk ke dalam bangunan tua itu.

Sesampainya di dalam, Key semakin terkejut ketika mendapati bangunan itu merupakan sebuah rumah berlantai 2 yang sangat luas dan megah. Desainnya bagus. Hanya saja terlalu berantakan dan kotor. Yeoja kecil itu membimbingnya menyusuri setiap ruangan yang ada di sana. Seolah menginginkan agar Key mengenali rumah itu.

Aura gelap dan pengap mengguar dimana-mana. Key mulai merasa tengkuknya sedikit menegang.

“Hei,, tidakkah lebih baik kita keluar saja? Lagipula mana mungkin ini rumahmu?” Tanya Key memecah keheningan. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Mengerikan.

Tetapi gadis kecil itu kembali membisu.

Key semakin merasakan ada yang tidak beres, dengan perlahan ia mulai melonggarkan kaitan lengannya dengan gadis kecil itu.

TREP.

Namun dengan sigap gadis kecil itu menarik kembali lengan Key. Matanya menatap Key marah.

“Oppa tidak boleh pergi! Oppa harus tetap di sini. Oppa harus menemaniku di sini! Aku kesepian oppa..” Kata-kata paksaan yang meluncur dari mulutnya membuat Key semakin ketakutan. Merasakan sesuatu yang janggal, ia berusaha melepaskan tangannya sekuat tenaga.

YAP!

Akhirnya setelah berusaha agak keras, ia berhasil melepaskan diri dan berlari menuju pintu keluar. Untungnya ia ingat, jika ia tersasar, itu akan membuat posisinya semakin terjepit.

“Oppaaaa! Kembaliii.. Bogoshippo..” sayup-sayup teriakan gadis kecil itu menggema di dalam rumah tersebut. Terdengar begitu memilukan. Key masih sanggup mendengar itu. Tetapi ia menggedikkan bahunya pelan.

“Huaah.. akhirnya.. hih.. siapa mau mendatangi tempat seperti ini lagi? Aku bisa mati.” Gumam Key.

Sekarang ia pergi berjalan kembali menuju villa-nya. Fortunately again, dia masih ingat jalan pulang.

Deg!

Ia ingat? Ingat jalan pulang, ia ingat arah pintu keluar, dan ia merasa familiar dengan lingkungan dan suasana rumah tua tadi. Bahkan sekarang, pikirannya terus memutar memori tentang pertemuannya dengan gadis kecil itu. Ah ya, ia lupa menanyakan namanya. Eh, tapi apa pedulinya? Dia kan hantu. Tapi.. Molla.. Rasanya ia begitu penasaran.

Key sendiri tak tahu. Bingung! Apa-apaan semua ini?!

Ia mengacak-acak rambutnya, mengerang kecil, dan berjalan gontai menuju villa.

.

.

Krieeet..

Suara pintu villa yang terbuka membuat Minho terlonjak dari tidurnya.

Siapa itu? Pikirnya.

Tetapi ingatannya segera bekerja kembali. Pastilah Key hyung! Siapa lagi?

Segera ia bangun dari ranjangnya dan berjalan menuju ruang tengah. Matanya menangkap sosok seorang namja dengan penampilan awut-awutan duduk di sofa. Ia jadi tak yakin kalau itu Key. Beruntung ia menemukan sebuah sapu ijuk di samping kamarnya. Bersiap untuk kemungkinan terburuk, ia berjalan perlahan, mengendap-endap. Seperti seekor kucing yang ingin menerkam tikusnya.

Tinggal 50 cm lagi..

BLETAK!!

Minho menghantam kepala si namja dengan gagang sapu berulangkali. Si namja itu mengaduh kesakitan, dan berbalik menatap Minho geram.

“APA-APAAN KAU CHOI MINHOOOO??!!! KAU INGIN MEMBUNUHKU?!”

Minho terkejut. Itu memang Key! Tetapi penampilannya sangat berbeda. Apa Key baru saja terserang hurricane? Batinnya.

“Kk.. kkau?” Matanya yang besar semakin membesar tak keruan, sambil mengacungkan ujung telunjuknya ia berbicara tergagap-gagap.

Key menghampiri Minho. Kedua tangannya bergerak menyerang leher dongsaengnya.

“Uh.. uh.. uhuk.. Hue.. Sssaa.. Saa.. Kit!” Minho berusaha melepaskan cekikan hyung-nya itu.

“Hhoh.. Kau hampir membunuhku, hyung!” Protes Minho sembari menyingkirkan kedua tangan hyung-nya dari lehernya.

“Kau juga memukulku dengan sangat keras tadi!” Kilah Key.

Akhirnya karena sama-sama lelah, mereka duduk di atas sofa.

“Ya, hyung! Tadi kau kemana saja? Aku kira kau sudah pulang. Dan kau.. tampak tidak seperti biasanya, kau terlihat lelah hyung! Aku sampai tidak bisa mengenalimu tadi.” Ujar Minho memecah kesunyian.

Key menghela napas. Mengatur napasnya yang terasa masih tersengal. Kemudian, ia menjawab.

“Aku.. bertemu.. hantu.. Minho-ya..”

Minho tersentak.

 

TBC

Hehe, otte? Saya tidak bisa membuat FF dengan baik. Tapi mohon komentarnya! ^^

Gamsahamnida..

©2010 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

34 thoughts on “Finding You – Part 1”

  1. seru2 thor..,,

    awal bca sdikit mrinding gmna gt, eh pas akhir2X ngakak guling2an, wkwkwkXD
    bner2 deh Minho, hyungX sndri dpkul pkek sapu..,,

    lanjut thor, pnasaraan!!,,

    1. hehehe.. gomawo ya, udah mau baca 🙂
      oke, sebenernya aku ngirim FF ini udah lama banget, dikira nggak akan sempat dipost, tapi akhirnya admin di sini berbaik hati untuk mempostkan 😀

    1. hahaha, gomawoyo udah mau baca fanfic perdanaku ini, hehehe.. iya, sebenernya fanfic ini udah selesai sampai end, cuma belum dikirimin semua ke sini 🙂

  2. ishhhh spa tuh anak kecil dah sama onnie ajh … onnie juga kesepian .. *ngak juga sih sepi di kamar sendiri maksudnya* #plakk..plakk!!!!

    awalannya lucu bgt … ahahah aku ampe ngakak ngeliat dua tingkah kakak beradik ini !!
    tpi karena mungkin otak mistis ku berjalan, pas anak manis itu di tengah laut, aku pikir emang bener ada yang aneh, ngak mungkin anak kecil punya pemikiran yg seperti itu .. *mungkin ajh klo sering nonton sinetron!* eh pas anak itu nyebut key oppa, aku ngak merasa mistis lagi … nah mulai merinding pas deskripsi rumahnya … kayanya rumahnya keren …. huwaaa key apa benar itu adik mu ??!! jadi adik ipar ku dong ??!! *plakkk!!!*

    udah segini ajah .. kayaknya readers yg satu ini bawa2 kerusuhan .. ahahahhah
    lanjut ya thor !! ngak lanjut … krekkk !!! #buang ella ke kali!!

  3. aku merindin thor~~~

    apa jangan jangan yeoja kecil itu datang dari masa depan? hipotesisku sih itu anaknya Key nanti. ah serem ah.

    cepet diupdate ya~ jangan kepanjangan juga~ biar kesan horrornya horror banget *apaansih wkwkwk

    lanjut thor~ part 1nya sudah daebak ^^

  4. KEREN!!!!!!!!
    ya ampun.. gadis kecil itu siapa??? agak horror juga sih.. hahaha
    keren bgt, thor..
    kalo bisa lanjutin jadi 100% horror.. huahahaha
    daebak!!!!

Leave a reply to Mafharanisa Cancel reply