A Year Love Story Part 8: Still in March

A Year Love Story

{PG-15} Part 8 — Still in March

Author             : HanaKimchi a.k.a Hana Eonni (하나 언니)

Main Cast        : Lee Jinki (Onew), Lee Chaerin (Chaerin)

Support Cast   : Key, Jonghyun, Minho, Taemin, Raena, Ahra and so many others ………

Genre              : Romance, Humor, Family, Parental Guidance

Length             : Sequel/ ??? (More than 10 maybe)

Rating             : {PG-15}

Summary         : Wah, …… Onew mulai merasa cemburu? Apakah cemburu dengan Taemin-nie ataukah dengan keakraban Chaerin dan dongsaeng barunya? Bagaimana bisa Chaerin berkata itu pada Onew? Bagaimana juga kelanjutan keakraban member SHINee lainnya dengan Chaerin?

Note                : When I write this part, something happened to me. Not really bad but that’s make me unfocused and gone deep thinking about my own life. My only hope that God will help me out from this problem. Happy reading???!!!

~ ~ ~

*J* Quotes:

©      ‘There is only one kind of love, but there are thousands of different copies’

©      ‘A man falls in love through his eyes, a woman through her ears – Woodrow Wyatt’

©      Hana eonni said ‘Mengubah perilaku akan bisa mengubah jalan hidupmu pula. Jadi, jangan pernah menyerahkan kekuatanmu pada orang lain. Jika terus teringat akan masa lalu, masa datang tak akan pernah datang’

~ ~ ~

The next morning in SHINee dorm ……

*J* SHINee POV

Kekacauan dipagi hari, itu mungkin judul yeng tepat untuk pagi ini bagi member SHINee. Author bakal mendeskripsikan dengan sangat jelas dan sangat men-detail.

Jjong yang pulang jogging langsung diminta Key untuk membangunkan Onew dan Minho yang masih tidur. Semalam, Onew terus mengungkit-ungkit pelukan Taemin-nie pada Chaerin yang akhirnya perdebatan selesai setelah Minho menantang Onew bermain game.

Minho yang terkenal sangat kompetitif tidak akan mengalah begitu saja walaupun tahu itu hyung-nya sendiri. Sedangkan Jjong yang sebagai provokator memilih berpihak pada Minho dan Onew ditemani ‘istri’ nya yang setia, Key umma.

Dengan skor tipis 3-2, pasangan ‘suami-istri’ itu akhirnya harus mengalah dengan sempurna. Dan hukumannya adalah mengajari Taemin-nie karena ada ulangan Matematika, hari ini tepatnya. Sedangkan Key umma tidak putus-putusnya berdebat dengan cordi unnie mengurus kostum yang akan dipakai untuk MuBank malam ini.

Akhir dari deskripsi diatas:

©      Onew yang terlalu lelah bermain game dan mengajari Taemin-nie (*karena Key umma sibuk).

©      Jjong yang terlalu lelah membantu Key memilih kostum (*karena ingin tampil sempurna).

©      Minho yang terlalu lelah menunggu keributan selesai (*karena tidak bisa tidur kalo berisik).

©      Key yang terlalu lelah dengan costume packing (*karena Jjong terlalu banyak maunya).

©      Dan Taemin-nie yang terlalu lelah belajar (*karena gak paham-paham sama penjelasan Onew).

Dan mereka semua baru bisa memejamkan matanya setelah pukul 2 dinihari dan berakhir dengan …… bangun kesiangan!!

“Umma! Kenapa tidak membangunkanku lebih pagi?” tanya Taemin-nie kesal dan berlari menuju kamar mandi.

“Aku sudah membangunkanmu dari satu jam yang lalu kan? Kau tetap aja molor!” teriak Key dari dapur. Ya, …… Key umma sedang berperang dengan peralatan dapurnya untuk menyiapkan sarapan pagi.

“HYUNG!! MINHO!! IRONA!! PALLI!!” teriak Jjong bergantian ditelinga Onew dan Minho.

Sedang yang dibangunkan, hanya bergerak ganti posisi dan tetap asik meneruskan tidurnya.

Lalu, …. Jjong mengeluarkan jurusnya.

“YA!! TAEMIN-NIE HILANG!!” akhirnya Jjong berteriak sekeras-kerasnya.

“HEH!” sahut Onew dan Minho bersamaan, serta merta bangun terduduk dari tidur mereka. Mata mereka mengerjap tanda belum bangun dengan sempurna.

“HWAHAHAHAHAHA ……” tawa Jjong meledak.

“Yeobo, irona! Antar Taemin-nie kesekolah!” kata Key umma dari dapur.

“NE!” teriak Onew kemudian yang beringsut turun dari tempat tidurnya dan berjalan ogah menuju kamar mandi sambil menyahut handuknya.

“Kalo kau tak segera bangun, abs-mu luntur lho!” goda Jjong pada Minho.

“Heh? Chongmallyo?” jawab Minho yang langsung bangun dan berkaca mengecek perutnya.

“Gotcha!” kata Jjong yang teriak menang sambil meninggalkan Minho sendirian.

“Aissshhh, hyung!” teriak Minho kesal karena dikerjai.

Lima belas menit kemudian ……

Mereka berlima sudah duduk dimeja makan dan sedang menikmati sarapannya sekarang.

“Key, kostumnya otte?” tanya Onew.

“Beres, tugasmu sekarang hanya mengantar Taemin-nie” jawab Key kemudian.

“Jjong, kau nanti berangkat dulu untuk cek sound ya?” pinta Onew.

“Ne. Minho, kau berangkat pakai mobilmu sendiri ya?” jawab Jjong.

“Ah, hyung …” sahut Minho malas.

“Kan arah kampusmu berlawanan?” kata Jjong kemudian.

“Arasso” angguk Minho terpaksa.

“Taemin-nie, palli. Aku juga ada sedikit urusan!” kata Onew pada si ‘Baby’ dan segera berdiri mengambil kunci mobilnya.

“Ne, …… hyung aku berangkat dulu ya?” pamit Taemin-nie.

“JANGAN LUPA KACAMATAMU!” teriak Key.

“SUDAH UMMA!” jawab Taemin-nie sembari menutup pintu dorm.

Ketika pintu dorm sudah tertutup, seketika ……

“Emang Onew hyung mau kemana sih?” tanya Jjong penasaran.

“Entahlah” sahut Minho sambil mengangkat bahunya.

“Ehm, …… moga-moga dugaanku salah” sela Key ragu-ragu.

“MWO?” teriak Jjong dan Minho bersamaan lalu menoleh kearah Key.

“Ahra” duga Key.

“Jinja?” tanya mereka lagi.

“Sasirun, …… Onew hyung tidak berpakaian seperti biasanya” jelas Key.

“Moga-moga hyung segera membereskan masalah ini” kata Jjong penuh harap.

“Na do” sahut Minho menyetujuinya.

~ ~ ~

*J* Ahra POV

At restaurant ……

Ada seorang yeoja dengan sepatu kets putih dan bertopi merah sedang menyeruput jus jeruk dihadapannya. Kelihatannya dia sedang menunggu seseorang.

“Kau sudah lama?” tiba-tiba seorang namja berkacamata hitam memakai hoodie biru duduk dihadapannya.

“No, just a minute later” jawab yeoja itu singkat.

“Sorry, traffic jam” kata namja itu.

“I can’t be like this forever, honey. I’m sick of it” kata yeoja itu sambil melepas topi dan melemparkannya keatas meja lalu menyandarkan tubuhnya.

“Molla. I’ve been sick to play hide and seek like this too” sahut namja itu.

“Don’t you love me?” tanya yeoja itu penasaran sambil mencondongkan wajahnya ke arah namja didepannya.

“Of course. Wae?” jawabnya singkat.

“Show me” pinta yeoja itu.

“Mwo? ……” tanyanya heran. Belum selesai kalimatnya, yeoja didapannya segera mendekatkan wajahnya lebih dekat lagi dan akhirnya ……

— CUP —

Yeoja itu mencium bibir namja itu seketika.

Namja didepannya diam terpaku, membeku ditempat duduknya. Matanya melotot, seolah-olah baru saja tersengat listrik ribuan volt. Di keramaian seperti ini, bagaimana bisa melakukan hal seperti itu.

Tersadar oleh riuhnya pengunjung, namja itu mengerjapkan matanya dan langsung membuka penutup hoodie-nya.

“Michoso?” tanya namja itu.

“Ani, just make myself feel comfort” jawab yeoja itu dengan santainya.

“Aaiissshhhh, ……” desahnya pelan, takut terdengan pengunjung lainnya.

“Waeyo?” tanya yeoja itu penasaran.

“No, …… we’ll get around” kata namja itu setengah berbisik.

“Let it be. Show them that you with me” kata yeoja itu.

“Kajja” pinta namja itu dan langsung berdiri.

“Odiga?” tanya yeoja itu kemudian.

“Your place” jawab namja itu dan langsung menarik tangannya untuk meninggalkan restoran.

Ketika sampai di tempat ……

“Welcome home honey, ……” kataku pada Onew.

Ya, …… yeoja itu adalah Go Ahra dan ternyata namja yang ber-hoodie tadi adalah Onew. Mereka semalam janjian bertemu direstoran favorit Onew.

“Honey, I miss you” sahutku sambil bergalanyut manja pada Onew.

“Don’t do that again!” pintanya padaku sambil menyilangkan kedua tangan didadanya.

“What!” elak ku tak mau kalah.

“Kiss me like that” jelasnya kemudian.

“Ah, …… it’s just a kiss” kataku pelan sambil menoleh padanya.

“Kiss in public places, that’s what I mean” terangnya kemudian.

“Arasso, sorry” beringsutku manja.

“Aku akan lebih sibuk lagi. Jadi aku akan jarang menemuimu” jelasnya lagi.

“No problem. After you had married, still we meet like this?” tanyaku padanya.

“I don’t know and I’m not so sure. Manager hyung, other member and my wife will suspicious with you” jelasnya lagi.

“Ehm, …… hide and seek again” dugaku lagi.

“I’ll try my best” jawabnya sambil tersenyum.

“As long as being yours, I’ll do whatever” kataku padanya.

Di otakku sekarang ……

Onew-a, you don’t know me, nothing! Just wait ‘till you realize. It’ll more painful. Seeing my father dead, homeless and no one cares.

*J* Jinki POV

Hp-ku berbunyi ……

JoJo! seulpeun eumagi heureul ttae neol saenggakhae

JoJo! janinhan neoneun wae jiwojiji annnyago

“Yoboseyo”

“Hyung, sudah jam 1. jangan lupa jemput nuna dan si ‘Baby’ ya?”

“Ne” sahutku sambil menutup hp-ku.

“MuBank?” tanya Ahra.

“Honey, I have to go” pamitku pada Ahra.

“Ne, be careful honey. Bye” sahutnya sambil mencium pipiku.

~ ~ ~

*J* Chaerin POV

That afternoon, at school ……

“Raena, kamu pulang sendiri ya?” pintaku pada Raena.

“Ne, arasso. Kau bersama nampyon-mu kan?” katanya menggodaku.

“Ne?” jawabku sambil tersenyum.

“Odiga?” tanyanya penasaran.

“MuBank” jawabku ringan.

“Hwaaaaaa, …… ikut dong?” rengeknya.

“Mianhae, aku cuman dapat satu tiket doang. Kapan-kapan aja ya? Yaksok” jelasku padanya.

“Arasso, yaksoke” kataku padanya.

“Mana nampyon-mu, belum datang ya?” tanyanya lagi.

“Mungkin sebentar lagi. Lagian aku harus nunggu Taemin-nie juga kan?” kataku sambil mengeluarkan hp untuk mengirim sms pada Jinki-ssi.

“Taemin-nie? Taemin-nie SHINee?” tanyanya tidak percaya.

“Ups!” sahutku yang langsung menutup mulutku yang lancang. Ya tuhan, padahal aku janji dadanya untuk menjaga rahasia. Ottohke???

“Nuna ……!” teriak Taemin-nie dari belakangku.

“KYAAAAAAA!!” teriak Raena gantian setelah tiba-tiba Taemin-nie berlari dan berdiri disebelahku.

Dan seketika itu pula aku menutup mulutnya untuk meredam teriakannya sebelum kami dikerumuni para hoobae yang akan penasaran. Bisa-bisa, kami bertiga bakal jadi korban pengeroyokan para fans Taemin-nie nantinya.

“NO, MICHOSO! I’LL KILL YOU WITHOUT MERCY!” teriakku pada Raena.

“Ehm ehm” sahutnya mengangguk dengan mulut masih tertutup tanganku.

Sedangkan Taemin-nie langsung beringsut mendekat dan berlindung di belakangku untuk menyembunyikan wajahnya di punggungku.

“Nuna?” tanyanya lirih.

“Kwaenchana Taemin-na. Ah, … itu Pak Gu, pengawal hyung-mu itu” kataku padanya. Dan Pak Gu langsung membungkukkan badannya memberi salam.

“Arasso, keundae ……?” katanya ragu sambil menunjuk kearah Raena.

“Gokjonghajima, iyakan?” sahutku memastikan pada Raena sambil melepas bekapan tanganku dimulutnya.

“Ne. Mianhae Taemin-nie. Nuna shock sih?” kata Raena memelas.

“Mwo?” tanya Taemin-nie.

“Iya, habisnya gak pernah nyangka kalo kamu itu si ‘Baby SHINee’ yang itu?” kata Raena cengar cengir sendiri.

“Chigum, keep the secret or ……” kataku pada Raena sambil melebarkan mataku, melotot padanya.

“Ne ne ne, arasso!” jawabnya menyerah.

“Nuna, hyung odiseo?” tanya Taemin-nie padaku.

“Molla. Apa dia selalu telat begini?” tanyaku balik.

“Begitulah” jawabnya sambil duduk di bangku taman depan parkiran.

Sedetik kemudian BMW Silver datang tepat didepanku dan Jinki-ssi keluar dengan hodie dan kacamata hitamnya.

“Tuh, nampyon-mu datang” tunjuk Raena.

“Hyung! Kau telat” kata Taemin-nie pada hyung-nya dan memanyunkan bibirnya.

“Aigoo Taemin-na, neomu kyeopta” sela Raena sambil menyenggol bahu Taemin-nie.

“Ara, …. mianhae. Pak Gu, langsung menuju KBS saja ya?” katanya.

“Ne, Tuan Muda Jinki” jawab pak Gu sambil membungkukkan badan pada kami semua.

“Raena-ssi, annyeong” sapa Jinki-ssi pada Raena.

“Annyeong, Onew-ssi. Kalo begitu aku pulang duluan ya?” pamit Raena sambil melambaikan tangannya dan berlalu meninggalkan kami.

“Kajja” ajak Jinki-ssi kemudian sambil menggandeng tanganku.

“Chamkkanmanyo” sahutku sejurus kemudian dan merogoh sesuatu dari dalam tasku lalu mengambilnya.

“Heh?” Jinki-ssi menoleh kaget.

“Taemin-na, …… ige mwoya?” kataku pada Taemin-nie sabil menunjukkan sesuatu padanya. Dan ketika dia mendongak …….

“Hwaaaa …… gomawo” teriaknya girang dan langsung menuju mobil hyung-nya dan duduk di jok belakang.

“Kau, ……! Jangan terlalu memanjakannya!” pinta Jinki padaku.

“Oppa? Mau juga ya?” kataku sambil menyodorkan satu untuknya.

“Ani. Drink yourself” sahutnya merengut sambil masuk kedalam mobil. Ketika aku sudah didalam mobil, kulihat Taemin-nie melepas kacamatanya dan masih asyik menghabiskan apa yang kuberi tadi.

“Taemin-na, ottohke?” tanyaku penasaran.

“Nuna, …… neomu masitta” jawabnya sambil menghabiskan 2 botol Banana dan Strawberry Milk.

Aigoo, anak ini. Masih terlalu polos dan kurasa belum layaknya mengalami kesibukan sebagai seorang ‘Idol’.

“Apa kau bawa baju yang kubelikan kemarin lusa?” tanya Jinki-ssi sambil menjalankan mobilnya.

“Issoyo” jawabku singkat.

“Show time” katanya sambil tersenyum.

~ ~ ~

4 p.m – At KBS, SHINee waiting room ……

*J* SHINee POV

“Hyung, apa kau sudah selesai?” tanya Key pada Jjong.

“Dikit lagi. Sabar kenapa?” sahut Jjong yang masih sibuk dengan make-upnya yang hampir selesai.

“Ah …… palli” rengek Key tak sabar.

“Arasso” pasrah Jjong yang beringsut pindah tempat disebelahnya.

“Hyung, kau pakai yang ini kan?” tanya Minho sambil menunjukkan jas hitam.

“Ne, kau yang mana?” jawab Jjong ganti bertanya.

“Aku yang abu-abu ini” jelas Minho sambil menunjukkannya pada hyung-nya itu.

“Minho-ya, ambilkan jasku yang berkancing satu itu dong?” pinta Key kemudian.

“Trus yang 3 kancing ini, nugu?” tanya Minho penasaran.

“Itu punya Onew hyung sedangkan ‘Baby’ pake abu-abu yang tak berkancing itu” jelas Key yang disusul anggukan paham dari Minho.

15 menit kemudian ……

Jjong, Key dan Minho sudah siap tinggal menunggu kedatangan hyungnya dan si ‘Baby’. Mereka bertiga duduk-duduk santai ditemani para dancer, cordi nuna dan Manager hyung. Mereka masih menunggu giliran tampil yang kira-kira satu jam lagi. Tiba-tiba ……

KREK ……

Seketika semua mata tertuju pada pintu, mengira-ngira siapa yang bakalan masuk. Lalu muncul Taemin-nie yang seketika ditarik cordi nuna untuk langsung di make-up. Dibelakang Taemin-nie ternyata ada seorang yeoja berambut panjang berombak yang mengenakan dress berwarna biru yang terlihat anggun dan …… cantik.

Jjong langsung tersenyum, sedangkan Minho dan Key tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Melotot dan bengong. Manager hyung, para dancer dan cordi nuna pun tak melepaskan kesempatan untuk ikut mengagumi kecantikannya dengan terus tersenyum.

“YA!” teriak Onew yang membuat semua tersadar dari kebengongan masal tadi.

“Chaerin-ah, daebak!” kata Jjong sambil mengacungkan 2 jempolnya dan mendekat.

“Nuna?” tanya Minho dan Key bersamaan.

“Ne?” jawab Chaerin.

“Neomu yeppeo!” teriak Minho dan Key.

“Annyeong” sapa Chaerin pada semua kru.

“Annyeong” jawab para kru seperti koor.

“Nuna, duduk disini saja ya?” tawar Minho pada Chaerin dan Chaerin langsung berjalan kearahnya.

“Nuna, apa kubilang. Mereka bakal gak percaya kalo itu nuna kan?” kata Taemin-nie sambil memakai jasnya.

“Taemin-na palli. Gantian!” teriak Onew sambil merangsek kearah Taemin-nie.

“Ne ne ne, gak usah teriak kenapa!” sahut Taemin-nie tak mau kalah.

“Nuna, nanti kuantar ya?” kata Key sambil duduk disebelah Chaerin.

“OK?” sahut Chaerin singkat.

“Aku akan memberi nuna kejutan nanti” kata Key yang membuat Chaerin penasaran.

“Mwohe?” tanya Chaerin.

“Just wait” sahut Key sambil mengerlingkan matanya ke Chaerin.

*J* Chaerin POV

Waktunya tampil sekarang ……

Ketika aku keluar …… ya tuhan. Tak pernah sekalipun terbersit dibenakku bahwa live show seperti ini ramainya, ribetnya serta berisiknya minta ampun. Semenjak tadi aku berjalan dibelakang Jinki yang terus menggengam tanganku serta dibelakangku kini ada Pak Gu dan 2 orang pengawal lainnya yang mengikutiku. Hall KBS sudah dipenuhi dengan para yeoja yang berteriak tak karuan, meneriakkan nama SHINee member satu persatu setelah tahu SHINee keluar dari pintu sebelah kanan.

“Hyung, biar aku yang antar nuna ke tempatnya, kau bersiap saja dipanggung” kata Key.

“Ne” jawab Jinki sambil melepaskan genggamannya padaku.

Lalu aku mengikuti Key dan berjalan pelan dibelakangnya. Tempat dudukku berada tepat ditengah baris pertama, karena itulah tempat VIP yang disediakan Manager mereka untukku atas permintaan Jinki-ssi.

Setelah aku duduk dan Key meninggalkanku, aku bisa melihat tatapan para yeoja yang ada dibelakangku. Semua tatapan itu menuh curiga, menyeramkan seakan-akan aku ini pelaku tindak kriminal yang tak termaafkan.

Kudengar beberapa bisikan yang tak kuduga bakal kudengar hari ini.

‘Siapa dia? Bagaimana bisa Key mengantarkannya?’

‘Ada hubungan apa yeoja itu dengan mereka sebenarnya?’

‘Apa benar dia yeoja chingunya uri Dubu?’

‘Beraninya dia ikut kesini dan melihat uri oppa?’

“Nona, mohon jangan didengarkan” bisik Pak Gu ditelingaku.

“Ne” jawabku singkat.

Lalu, tepukan tangan mulai menggema dan kudengar irama lagu ‘Hello’ mulai terdengar. Kulihat mereka berlima sangat berbeda, saat dipanggung terlihat sangat dewasa. Bahkan Taemin-nie pun terlihat begitu tampan, tapi ketika aku melirik kearah Jinki …… deg …… ternyata matanya tak lepas menatapku.

Waktunya Minho-line, dan akan disusul oleh Key, tiba-tiba Key turun dari panggung dan berjalan menuju kearah bangku penonton. Ternyata …… Key menuju kearahku dan memberikan bunga mawar yang digenggamnya padaku. Tepukan riuh penonton seketika itu menggema memenuhi hall dan disusul tatapan mematikan dan cibiran para yeoja dibelakangku.

Tak seberapa lama penampilan mereka selesai, Jinki langsung menuju ke tempat dudukku.

“Chaerin-ah, kajja” pintanya sambil mengulurkan tangannya padaku. Dan dengan ragu-ragu aku menyambut uluran tangannya. Entah bagaimana pula, akhirnya tanganku terulur dan langsung digenggamnya sambil berjalan keluar hall.

~ ~ ~

*J* Jinki POV

Ketika sampai di waiting room ……

“Onew-a, saatnya kau menghadapi pertanyaan wartawan. Apa kau sudah siap?” tanya Manager padaku.

“Ne” anggukku mantap.

“Hyung, nuna, aku duluan ya? Mampir ke supermarket dengan Minho nih. Annyeong” pamit Key bersamaan dengan Minho, Taemin dan Jjong.

“Nuna, ketemu lagi besok ya?” pamit Taemin-nie pada Chaerin sambil melambaikan tangannya.

“Arasso, Taemin-na” sahut Chaerin sambil berdiri.

“Odiga?” tanyaku padanya.

“Toilet” jawabnya singkat.

“Oke, sekalian pulang ya? ” jelasku padanya.

Dia hanya mengagguk pelan sambil menyunggingkan senyumnya yang khas yang beberapa hari ini selalu kulihat. Hangat dan menenangkan, itulah yang kurasakan. Ketika keluar dari lift dan ada di lantai satu, kami dihadang beberapa wartawan. Chaeri segera beringsut kebelakangku dan Pak Gu memblokade kami dari depan dan belakang.

“Onew-ssi, bisakah kau jelaskan pada kami apa yang sedang Anda rahasiakan?”

“Onew-ssi, siapa yeoja yang ada dibelakang Anda saat ini?”

“Onew-ssi, apa hubungan Anda dengan yeoja itu?”

“Onew-ssi, apa benar itu yeoja chingu Anda?”

“Kapan Anda mulai membina hubungan dengan yeoja itu?”

“Bagaimana tanggapan pihak SMEnt mengenai hal ini?”

“Apa Lee So Man-ssi memberikan ijin pada Anda untuk membina suatu hubungan?”

Bla bla bla bla bla ……………………………….

Berbagai pertanyaan dari wartawan meluncur tanpa henti, yang bisa kulakukan hanya menunduk.

“Oppa, aku ingin ke toilet sebentar” bisik Chaerin padaku.

“Arasso, kuantar” jawabku padanya.

Lalu ……

“Yorobun, aku ingin mengantarkannya ke toilet sebentar, tolong beri kami jalan. Setelah itu, aku akan menjawab semua pertanyaan kalian” kataku pada para wartawan.

Seketika itu kerumunan menjadi agak longgar, mereka memberi jalan pada kami dan akhirnya Chaerin bisa pergi ke toilet ditemani Pak Gu.

“Pak Gu, tolong tunggu Chaerin disini. Aku akan ke meja sebelah sana” pintaku padanya.

“Baik, Tuan Muda” sahutnya.

Lalu aku berjalan menuju meja di tengah ruang ini dan duduk disofa. Seketika para wartawan menaruh mikrofonnya satu persatu dan beringsut terkonsentrasi padaku.

“Chosonghamnida yorobun, aku akan hanya memberikan sekali penjelasan pada kalian. Sebenarnya itu sudah diluar hak-ku. Apa kalian berjanji akan tertib?” tanyaku meyakinkan.

“Ne, Onew-ssi” jawab mereka serempak.

“Dia adalah Chaerin, yeoja chinguku yang sebentar lagi akan menjadi istriku. Pihak SMEnt sudah tahu hal ini dan menyetujuinya bahkan pula kedua orangtuaku. Aku mohon dengan sangat, jangan ganggu privasi calon istriku karena dia masih harus menyelesaikan sekolahnya. Kamsahamnida” jelasku membungkuk sambil memohon diri.

~ ~ ~

*J* Author POV

Diseberang sana, di bagian sofa lain, ada seorang laki-laki yang memperhatikan Onew lekat lekat. Tampaknya dia sedang terkonsentrasi pada Leader-nya SHINee saat sebelum melakukan wawancara hingga selesai. Tatapannya sangat mencurigakan dan tiba-tiba, dia berdiri dan berlalu meninggalkan ruangan itu tanpa diketahui siapapun.

Ketika sampai diparkiran, laki-laki itu masuk kesebuah Mercy hitam dan disambut seorang wanita yang tak kalah misteriusnya.

“Bagaimana?” tanya wantia itu.

“Beres” jawab laki-laki itu singkat.

“Lalu?” tanya wanita itu lagi.

“Lumayan” jawabnya lagi.

“Itu adalah peringatan pertama dariku. Tunggu selanjutnya” kata wanita itu sambil menjalankan mobilnya keluar dari area parkir.

~ ~ ~

*J* Jinki POV

Duapuluh menit berlalu ……

Aku duduk di sofa depan resepsionis sejak tadi, menunggu Chaerin. Tapi ……

Mengapa Chaerin belum keluar dari toilet? Ataukah dia sudah pulang? Jangan-jangan wartawan semua tadi mengerubunginya disana?

“Pak Gu, apa Chaerin sudah keluar dari toilet?” tanyaku padanya.

“Belum, Tuan Muda. Dari tadi saya juga menunggunya” jelas Pak Gu dengan bingung.

Kuambil hpku dan memencet nomornya, tak ada jawaban. Kucoba lagi, bahkan sekarang tidak tersambung. Hatiku sudah tak tenang dan segera saja aku berlari menuju toilet diikuti Pak Gu dan pengawal lainnya.

“Tuan Muda” teriak Pak Gu padaku.

Saat sampai didepan toilet, terlihat sepi …… tidak ada siapa-siapa. Pak Gu berlari masuk ke toilet dan memeriksa satu persatu ruangannya.

“Tuan Muda, tidak ada siapa-siapa” jelas Pak Gu padaku.

“Pak Gu, coba cari lebih teliti lagi” pintaku padanya.

“Tuan Muda, ruangan pojok terkunci dari dalam. Mungkinkah ……” kata Pak Gu ragu-ragu.

“Heh? Biar kulihat” kataku meyakinkan itu bukan disengaja.

Ketika kuraih dan kuputar kenopnya, terkunci dan air kran mengucur deras dari dalam.

“Chaerin-ah, apa kau disitu?” teriakku didepan pintu toilet itu.

Tak ada jawaban.

“Chaerin-ah, jawab aku!” aku berteriak sekali lagi.

Dan masih tidak ada jawaban. Kuputuskan untuk mendobraknya ……

— BRUAK —

“Chaerin-ah ……!” teriakku.

Ya tuhan, aku tak percaya yang kulihat, Chaerin pingsan di lantai yang basah, gaunnya basah dan saat kusibakkan poninya, ada darah mengucur dari dahinya. Segera kubopong keluar toilet dengan setengah berlari menuju mobil pengawal yang sudah menungguku di gerbang depan.

Aku sudah tidak memperdulikan wartawan yang menghadangku diluar dan memotretku saat aku menggendong Chaerin masuk kedalam mobil. Ya tuhan, apa yang terjadi padanya?

Mengapa tadi aku tidak menemaninya? Bagaimana bisa terjadi seperti ini?

“Pak Gu, palli!” teriakku tak tenang.

“Tuan Muda, sabarlah ini sudah ngebut” kata Pak Gu yang gugup dan bingung.

Aku mengeluarkan hp-ku dan mencoba menelfon Key.

“Yoboseyo”

“Odiga?” tanyaku cepat.

“Aku belanja dengan Minho, hyung. Wae?”

“Telepon sopir agar mengambil mobilku di KBS dan antar ke Gyeonggi Hospital sekarang. Palli!” kataku.

“Hyung, weniriseyo?”

“Sudahlah, nanti kujelaskan. Kuncinya kutinggalkan diresepsionis” kataku dan langsung menutup telfon.

Lalu aku menelefon Umma.

“Yoboseyo”

“Umma, aku ada di rumah sakit. Tolong kabari Umma-nya Chaerin ya?”

“Arasso. Umma bersama Appa-mu sekarang, ketemu disana ya honey?”

“Ne”

Ketika sampai dipelataran rumah sakit, para wartawan sudah menungguku disana.

Damn!

Bagaimana bisa mereka bisa datang lebih dulu.

J To Be Continued J

Don’t be passive reader, your critics and suggestions could make anyone or anything better.

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

50 thoughts on “A Year Love Story Part 8: Still in March”

  1. Ahh.. Siapa yg ngelukain chaerin?
    Jinki udah sama chaerin aja.. Ahra buang aja ke laut#digetok ahra
    lanjut..

  2. ahra bkin emosi aja nih…
    yg nyelakain chaerin psti ahra sma cwo nya…

    onew kasian bngt sih..bsa2 na dibodohin sma ahra…

    gmna ya rasa na digandeng onew…ngebayanginnya aja udh seneng bngt…pngen jdi chaerin…

  3. iih ahra bkin org em0si ja deh, , pasti org yg nyelakain chaerin si ahra deh, , dubu, , !! Dah sma chaerin ja, , si ahra buang kmn kek. . . G da yg nemu jg!!
    Aish author, , 5f esm0si!!
    hehehe, . . Lanjut ya. . !!

  4. aihhh itu cwe misterius itu pasti ahra !! dan wartawan itu udah di kasih tau ahra !!
    ahhh rese juga tuh cwe !!!
    chaerinn kenapa di apain ?!! ya onew !! udah putus ajah ma ahra !!
    aishhh key !!! kau tau aku sedang memegang golok saat itu juga ! dikira mau kasih ke aku taunya ma chaerin onnie !! 😦 #plakk!!!

    ayoo thorr lanjutannya !!!
    jgn lma2 ya!!!
    -sunhae-

  5. anyeong semuanya..aku reader baru,.salam kenal ya 🙂
    ceritanya keren,.tdnya br baca part ini aja, eh trnyata krn, pdhl part sblmnya blm dibaca, alhasil jd ngebut deh baca part sblmnya..
    Ditunggu next partnya.!

  6. yaaaaaaa romantis bnget si konci, bawain chaerin bunga mawar. jd keinget pas minho oppa ngasih gue bunga *huek* bunga bangke tapi-__-

    itu si chaerin diapain? huhuhu kasian sih T.T apa jangan2 ahra yng menjadi dalang dibalik smua ini? (cieilah bhasa gue xD)

  7. siapa itu yg berani nyelakain chaerin ?? pasti cowo yg itu deh *soktau*
    misterius banget deh cowo itu…
    lanjut ^^

Leave a reply to Zahraaa Cancel reply