End of My Traggic Love Story

End of My Traggic Love Story

Author             :    Liitaeminst aka Lailia & KeroroKey aka Navia

Main Cast        :    Lee Jin Ki a.k.a Onew SHINee

     Han So Chan

Length             :    Ficlet

Genre              :    Romance, Sad

Ratting                        :    PG 15

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

 

-So Chan POV-

KRIIING…KRIIINGG…

“nghhhh..” erangku ketika mendengar jam bekerku berbunyi, segara aku mematikannya dan melanjutkan tidurku yang sempat terganggu.

KREEK..BRAKK..

“OMONA!!!SO CHAN-AH!!”  teriak ummaku yang berhasil membangunkanku dari tidur singkatku. Sesaat kemudian aku merasa umma menarik selimutku seraya menggerutu tak jelas –di telinga So Chan-

“aiish.. Eomma aku masih ngantuk. Kenapa menggangguku..?!!” aku menarik kembali selimutku.

“Pukul 07.45, masih ti-“

“MWO???? YA… KENAPA BARU SEKARANG MEMBANGUNKANKU..” aku segera berlari ke kamar mandi tanpa menghiraukan perkataan Eomma lagi.

Tak sampai limabelas menit aku sudah siap, akupun segera turun untuk berangkat sekolah.

“Eomma.. mobilnya aku bawa.. anyeong!!!”ujarku cepat kemudian segera menuju garasi mengambil mobil.

“YA..JANGAN MEMAKAINYA..!!” teriak umma dari dalam. hhh… dalam keadaan darurat sepaerti ini, menghormati orangtua adalah kewajiban yang patut di langgar.

+++

Aku mengintip kedalam ruang kelasku, takut-takut kalau seandainya songsaenimku sudah masuk kelas. Tapi memang pagi ini Dewi Fortuna tengah berpihak padaku, sonsaengnim sepertinya datang terlambat sehingga aku bisa masuk kelas dengan selamat. Akupun menuju bangku kesayanganku, terletak paling pojok di dekat jendela. Tempat yang menurutku sangat nyaman, apalagi dari sini aku bisa melihat murid-murid,terlebih namjachinguku yang sedang bermain basket dilapangan.

“Yeong Eun-ah..” panggilku kepada yeoja yang duduk di depanku.

“waeyo?” jawabnya sembari memutar tubuhnya menghadap kearahku.

“seonsaengnim kenapa belum datang juga?” tanyaku padanya.

“eummm.. kau tidak tau? seonsaengnim tidak masuk hari ini, putrinya sedang dirawat di rumah sakit.” jelasnya.

“tak ada tugaskan? jadi sekarang jam kosong.. huft.. menyasal tadi harus buru-buru kesekolah..”

“huh, dasar! eumm.. aku mau ke perpustakaan, kau mau ikut??” tanyanya padaku. Huh.. aku sedang tak ada mood untuk pergi kesana.so.. ”eumm.. kau saja. Aku tak ada keinginan untuk pergi kesana.”

Beberapa saat setelah Yeong Eun pergi, aku jadi merasa kesepian. Kukeluarkan i-pod dari dalam tasku, kemudian memasang ear phone  dan mulai memutar lagu. Ku tenggelamkan wajahku diantara kedua tanganku yang kulipat diatas meja. Baru beberapa saat aku mulai menikmati lagu. Aku merasa ada seseorang yang duduk di sampingku. Kuangkat kepalaku, memastikan siapa yang menggangguku.

 “Chagiya..” sapa sesosok namja tampan di depanku yang tak lain dan tak bukan ialah namjachinguku. “apa aku mengganggumu?” tanyanya masih dengan memasang senuyum manisnya itu.

“Nee.. sangat  mengganggu.” jawabku sedikit menggodanya.

“Baiklah.. aku pergi kalau begitu” katanya sambil berdiri. Kutahan tangannya, lalu ku tarik sampai dirinya terduduk kembali.

“Tidak ada pelajaran? kenapa kemari?” tanyaku seraya memasukkan i-podku kedalam tas.

“Menemui yeojachinguku, aku beralasan sakit dan izin ke UKS. Aku tau hariiniParksongsaenim tidak datang” jelasnya. Huh, jelas saja dia tau, dia adalah president of school di sekolah ini. Awalnya aku tak percaya saat dia menyatakan cintanya padaku. Yhahh.. tapi pada kenyataannya sekorang, kalian taulah.. hihihi xP

“Hari ini kita mungkin akan pulang awal..” ujarnya sambil mengutak-atik ponselku.

“Yess..!! bisa bebas..!!” seruku dengan ekspresi bahagia, Jinki menatapku sambil tersenyum. Manis sekali senyumnya, pantas saja dia banyak fans, senyumnya sangat memikat, aku sering lupa bernafas karena senyumnya itu, matanya selalalu hilang saat dia tersenyum, tapi itu tak mengurangi ketampanannya saat tersenyum.

“Oppa.. hari ini aku bawa mobil, aku nanti bolehkan pergi ke rumah oppa?!”

“Nee… aku senang kau mau ke rumahku, aku jadi tidak kesepian.”

“Jinki Hyung!!” panggil seseorang. Aku dan Jinki oppa menoleh ke asal suara. Ternyata Taemin dongsaeng Jinki yang memanggilnya. Dia lalu menghampiri kami.

“Anyeong noona..” sapanya ramah.

“Anyeong Taeminnie..”

“Waeyo Minnie?”

“Hyung di minta untuk ke ruang OSIS sekarang. Tadi aku sempat mencari hyung di kelas, kemudian kata chingu hyung, hyung pergi ke UKS, aku cari di UKS hyung juga tak ada, terus aku coba cari hyung di sini, dan benar saja.. hyung ada di sini.. hahhh~…” jelasnya panjang lebar tanpa di minta.

“ahh.. Nee, chagiya.. aku pergi dulu, anyeong.. kajja Taemin-ah..”

“Anyeong noona..”

 

+++

 

Akhirnya pulang juga. Aku segera menuju lapangan parkir yang letaknya berada di samping sekolah. Ku lihat Jinki oppa duduk di kap mobilnya sambil memainkan laptopnya, aku segera berlari kecil menghampirinya.

“Oppa..” panggilku manja. Dia menoleh lalu tersenyum.

“Kau jadi ke rumahku-kan?!” aku mengangguk. “Kajja!”

Aku pergi menuju mobilku yang letaknya di samping mobilnya, ku tekan tombol alarm yang terdapat di kunci mobilku dan terdengar bunyi ‘BIB’ dua kali yang menandakan kunci di pintu mobil sudah terbuka. Jinki oppa juga melakukan hal yang sama denganku. Aku memasuki mobil Lamborghini Aventador milikku, sebenarnya ini 100% mobilku, Appa memebelikannya saat aku berulang tahun bulan lalu. Eomma tak pernah mengizinkanku menaikinya karena aku sering ugal-ugalan jika mengendarai mobil.

Jinki oppa mengendarai mobilnya mendahuluiku, dia tahu bagaimana aksiku jika sudah memegang setir mobil dengan kecepatan yang melebihi rata-rata. Kami mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat pelan, aku terpaksa melakukan ini karena tak mau Jinki oppa mengomeliku dan mengadukan ke orang tuaku, bisa-bisa SIM-ku di cabut.

Di butuhkan waktu 20 menit untuk sampai di rumah Jinki oppa. ‘hahh… menyebalkan..!!’. Aku turun dari mobil dengan wajah sedikit kusut.

“Kajja kita masuk!” aku tak memperdulikannya, aku hanya mengikutinya yang berjalan menuju pintu rumahnya. “Aku tau kau marah karena kita mengendarai mobil dengan kecepatan yang bisa kau golongkan itu kecepatan siput, tapi itu juga demi keselamatan-“

“Ara..” kataku memotong ucapannya. Jinki tersenyum lalu menggandeng tanganku. Jantungku berdetak dua kali lebih cepat saat ini, ia lalu membawaku ke ruang tengah.

“Jinki-ah.. kau sudah pulang?!” kata ahjuma saat ia melewati tempat ini, aku shock dan langsung menarik tanganku. Aku membungkuk  untuk menghormati beliau.

“Anyeong ahjuma..” sapaku setelah membungku.

“So Chan-ssi.. kau juga kemari.”

“Nee..”

“Duduklah… kau mau minum apa” ucap ahjuma ramah. Aku mengangguk sambil tersenyum, aku sedikit mengobrol dengan beliau tapi itu tak lama karena ahjuma harus segera pergi menemui temannya.

“Kau mau menonton film?” tawar Jinki oppa.

“Aku tak mau ke bioskop, disanapasti gelap, kau tahukan aku sangat takut gelap?!”

“Aku takkan mengajakmu ke bioskop, aku mempunyai DVD film, kau ingin melihatnya?”

“Nee..”

Setelah mengambil beberapa camilan dan minuman, Jinki oppa memutar film itu ‘Twilight Saga’ hahhh… aku sebenarnya sangat tidak menyukai film ini, tapi aku berusaha menyukai apa yang ia suka, karena ia juga melakukan itu padaku. Saat menonoton film aku merasa ada seseorang yang memperhatikanku, saat ku toleh, ternyata Jinki oppa sedang menatapku sambil tersenyum.

 

 

~Jinki POV~

 

Aku duduk bersamanya di sofa ruang tengah untuk menonton film. Aku tahu dia tidak terlalu suka film-film seperti ini, dia tipe orang yang sulit untuk mempercayai hal-hal yang fiksi. Ia tampak serius menyaksikan film itu, aku hanya memandanginya sambil tersenyum. Ekspresi wajahnya saat serius benar-benar lucu. Tiba-tiba ia memalingkan wajahnya dan menatapku dengat ekspresi yg sangat aneh. Sekali lagi aku hanya tersenyum padanya.

“Waeyo oppa?” tanyanya bingung.

“Aniyo, aku hanya ingin memandangmu, tidak ada larangannya-kan?!”

“Aku melarangnya, oppa harus membayar 2000 won untuk membayar dendanya!” katanya sambil menengadahkan tangan di depanku.

“euhmm.. 2000 won setara dengan harga eskrim. Apa kau ingin es krim?!”

“Ani, hanya untuk jaga-jaga jika aku ingin es krim.”

“Baiklah, sekarang tutup matamu, aku akan memberikan uangnya!” perintahku. Ia seperti menimbang-nimbang. “Sudahalah, tutup saja matamu. Aku takkan macam-macam.”

“Baiklah, tapi jangan sampai menipuku. Awas saja jika kau menipuku!” ia mulai menutup matanya.

Memandang wajahnya memberikan perasaan yg sangat damai bagiku. Aku merasa ingin selalu bersamanya. Aku tak ingin ia pergi dariku. Ku dekatkan wajahku ke wajahnya, dan akhirnya bibir kami bersentuhan. Ku rasakan ia sedikit terkejut, tapi pada akhirnya ia pasrah(?). Ntah setan apa yg merasuki diriku, aku mulai melumat bibirnya, aku tak mempedulikan So Chan yg tidak membalas ciumanku. Hampir 1 menit sudah aku melumat bibirnya, dan sekarang So Chan mulai memberontak.

“Waeyo? Apa aku menyakitimu?” ia menunuduk dan menggelengkan kepalanya, wajahnya sangat merah, wajahnya sekarng hampir mirip dengan kepiting rebus hahaha…

~So Chan POV~

OMONA!!!!!! Apa yg barusan terjadi???!!!!! Jinki oppa, dia menciumku, omo.. 1st kiss-ku.. aigoooo~… jantungku masih berdegup kencang, darahku berdesir keras, dan tubuhku masih bergetar. Aku benar-benar masih terkejut dengan apa yg baru terjadi.

“Chagi.. apa kau lapar? Ini sudah saatnya makan siang, bagaimana jika kita makan sama-sama?!” mwo, kenapa dia bisa bertingkah sesantai itu setelah merebut 1st kiss-ku tadi?!

“Tidak usah.” Jawabku dingin, hahh~.. bagaimana ia bisa melupakan kejadian itu secepat ini ?!

“Ayolah, kita makan sama-sama. Jika eomma ada di rumah biasanya ia akan masak, kau tahu masakan eommaku itu enak sekali, kau harus mencobanya!” seru Jinki sambil menarik tanganku, akhirnya aku pasrah mengikuti kemauannya.

Saat kami makan bersama, hahhh,… jeongmal.. mkanan keluarga Lee rasanya sangat PEDASSS… OOMOOO….

“sshhh.. hhahhh… oppa… shh.. pedasss…”

“Nee?!” OMONA, sebenarnya di babo atau kenapa, aku kepedesan oppa, apa kau tak bisa lihat ekspresiku??!!!!

“YA.. AIR.. PEDASS… HAHHH.. SSHHH..”

“eh.. Nee..” Jinki oppa mengambilkan segelas air untukku. “Apa sudah mendingan?” tanyanya setelah aku menengguk habis air yg di berikannya tadi.

“hahh… sudah mendingan, tapi masih pedas.. sshh.. oppa lupa yha kalo aku nggak suka makanan pedas?!”

“heheh.. mian chagy, aku baru ingat jika semua ini makanannya pada pedes-pedes.. hehehe…” Katanya

 dengan wajah innocent. Aku hendak memukulnya menggunakan sumpit yg ada di tanganku, tapi tiba-tiba ia menahan lenganku.

“Ya~.. jadilah yeoja yg manis, akukan tidak sengaja.” Katanya dengan wajah serius. ‘aaa~… tampannya..’. Aku memandangnya dengan tatapan seperti ingin mengecek apakah mata, hidung, bibir, dan pipinya yg cubby itu masih lengkap. “Aku tau aku memang tampan.. jadi, berhentilah menatapku seperti itu..”

“huch.. lepaskan tanganku!” Dia tersenyum lalu melepaskan tanganku.

“Chagi.. do you want to photo with me?” katanya tiba-tiba.

“Shiro!!”

“Wae? Kau akan menyesal nanti.”

“Kau taukan aku tak suka berfoto, bahkan di ponselku tak ada satupun foto milikku.”

“yhah.. terserah..”

Drrttt.. Drrttt.. tiba-tiba ponselku bergetar. Ku buka flip ponselku dan ternyata ada sebuah pesan masuk dari eomma, ia menyuruhku untuk cepat pulang.

“Pesan dari siapa?” tanyanya setelah aku membalas pesan eomma dan memasukkan ponsel ke saku blazerku.

“Dari eomma, ia menyuruhku pulang sekarang.” Kataku sambil mengambil tasku kemudian berjalan ke depan rumah, Jinki oppa mengikutiku dari belakang.

“Oh.. Nee.. hati-hati yha.” Katanya sebelum aku masuk ke dalam mobilku lalu melambaikan tangannya. Aku membalasnya lalu mulai melajukan moilku meninggalkan rumahnya.

Dan seperti biasanya, aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, sekarang kecepatanku mencapai 80 km/jam. Ku lihat di depanku ada sebuah truk, akupun menyalipnya. Ku rasa adrenaliku semakin terpacu setelah menyalip truk itu. Aku merasa seperti ada di arena balap dan diriku harus menjadi juaranya.

CCCCIIIITTTTTTTT…..!!!!!!!!

Tiba-tiba ada seorang yeoja yang menyebrang. Aku mencoba mengerem mobilku tapi karena laju mobilku yang terlampau cepat, mobilku tidak bisa berhenti dan menabrak yeoja itu, ia terpental jauh. Mobilku berhenti beberapa meter dari tempat aku menabrak yeoja itu. Aku keluar dari mobilku bersamaan dengan orang-orang yang berkerumun. Ia tak bergerak, lukanya sangat parah, darah mengucur dari pelipis, hidung dan mulutnya, bau anyir dari darah pun mulai tercium ‘Tuhan.. apakah yeoja ini masih hidup?!’. Salah seorang dari kerumunan itu menghubungi ambulance.

“Nanti kau harus mengikuti ambulance itu, awas saja jika kau kabur, kau harus bertanggung jawab!” ujar orang itu, aku hanya mengangguk.

Pikiranku benar-benar kacau. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Aku ingin menghubungi orangtuaku, tapi aku takut. Jinki oppa, hanya nama itu yg terlintas di pikiranku, aku harus menghubunginya sekarang.

“Yeoboseyo.. oppa kau harus kemari sekarang.. tolong aku jebal.. hiks..” kataku panik.

“Waeyo? Gwenchana?”

“A..Aku menabrak orang.. oppa aku takut.. hiks” air mataku mulai mengalir.

“Kau di mana?”

“Aku di daerah Gangnam-gu. Oppa jebal.. palliwa.. hiks..”

“Nee.. tuuttt.. ttuuttt…”

~Author POV~

Setelah mendapat telefon dari yeoja chingunya, Jinki langsung pergi ke garasi untuk mengambil mobilnya. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Ia mengirim sebuah pesan untuk So Chan

To. So Chan

So Chan-ah, apakah kau masihg disana? Bagaimana keadaanmu?

From. So Chan

Aku masih di sini oppa, aku takut, ottokae..

To. So Chan

Nareul gidaryeojweo..

Jinki sibuk mengetik pesan di ponselnya tanpa memperhatika jalan. Di tutup flip ponselnya setelah memastikan bahwa pesan sudah terkirim ke nomor So Chan. mobil Jinki terus melaju, saat ia menyalip tiba-tiba ban mobil sebelah kanan Jinki bergesekan dengan trotoar jalan dan membuatnya pecah ban.mobilpun terpelanting dan sempat berguling sebelum akhirnya berhenti dengan posisi terbalik. Tubuh Jinki terjepit oleh body mobil yg sudah tak berbentuk,darah tak henti-hentinya mengalir dan membuat tubuh Jinki seakan-akan bermandikan darah. Rasa sakit menyelimuti tubuhnya. “So Chan-ah, saranghae..” ucap Jinki sebelum ia menutup matanya.

~In Other Place~

 

So Chan masih terus menangis dan mencoba menghubungi Jinki.’Ottokae, jika aku menghubungi orang tuaku, mereka pasti akan memarahiku’ pikirnya. Beberapa saat kemudian ambulance tiba, korban kecelakaan itu segera di masukkan ke ambulance dan di bawa ke rumah sakit. Sementara itu, So Chan mencoba menghubungi orang tuanya karena Jinki tak kunjung datang. Namun orang tuanya tak bisa datang karena haraboji So Chan sedang sakit parah.

Tak lama kemudian polisi datang ke rumah sakit lalu menjemput So Chan. Dalam keadaan panik dan takut, So Chan pasrah di bawa ke kantor polisi. Disanaia di interogasi secara detail mengenai kecelakaan itu. Ia tak menyangkal bahwa ia ceroboh dalam berkendara, setelah itu ia di tahan sementara waktu hingga kasusnya di adili di meja hijau.

~So Chan POV~

 

‘Eomma, appa, ottokae?? Aku anakmu, jebal datang ke mari.. oppa kenapa kau belum juga datang, aku takut. Tolong aku.’

“Orang ini mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, di duga ia mengendarai mobil sambil memainkan ponselnya, karena saat di temukan ponselnya masih menyala.” Aku mendengar suara polisi sedang bercakap-cakap, ‘ahh~.. ternyata yang terkena kasus seperti ini bukan hanya aku.’

“Ia bernama Lee.. Jin Ki?”

“Nee, ia Lee Jinki, jasadnya sudah di bawa ke rumah sakit untuk keperluan otopsi.”

Deg_ Lee Jinki.. oppa?! Tidak, itu tidak mungkin, di dunia ini nama Lee Jinki tidak hanya satu orang, pasti itu bukan oppa.

“Ahjussi..” aku memanggil polisi yang tadi bercakap-cakap itu, aku ingin memastikan bahwa itu bukan Lee Jinki namjachinguku.

“Nee.. waeyo?”

“Apa orang kecelakaan yang tadi kau bicarakan bernama Lee Jiniki?”

“Nee.. apa kau mengenalnya?”

“ee.. bolehkah saya melihat datanya?”

“Untuk apa kau melihatnya?”

“Aku hanya ingin memastikannya saja.”

“Kidariseyo.”

Polisi itu mengambilkan data tentang Lee Jinki, kemudian menyerahkannya padaku. Aku tekejut melihat kartu penduduk orang itu. Seakan ada benda tajam yang tiba-tiba menyayat hatiku, air mataku mengalir tanpa henti. Fotonya, ya.. dia orang yg ada di hatiku sekarang. Tulang-tulangku lemah seakan tak mampulagi menopang berat tubuhku. Aku duduk bersimpuh, aku harap yang kulihat tadi bukan fotonya. ‘Tuhan.. kenapa kau jahat padaku?’

~Next Day~

 

Kasusku sudah selesai, orang tuku menyuap polisi dengan uang yang aku sendiri tak tau jumlahnya.

“Kau yakin akan menghadiri pemakamannya?” Tanya eomma.

“Aku ingin melihat wajahnya, aku ingin bertemu dengannya.” Jawabku dengan ekspresi datar.]

“Eomma takut kau tidak kuat, jika kau tetap ingin kesana, kau harus berjanji kau akan kuat.”

“Nee eomma, aku ingin mengatakn sesuatu padanya, ia sudah menyakitiku.”

 

+++

 

~Author POV~

 

Bertambah besar luka di hati So Chan ketika mendapati bahwa jasad Jinki sudah di kremasi. Di makam hanya ada orang tua Jinki yang masih tinggal. Melihat kehadiran So Chan dengan sigap nynonya Lee memeluknya, mereka menangis di hadapan rumah baru Jinki.

‘Oppa, mianhae. Aku tak bisa tersenyum sekarang. Namun aku berjanji, pada saatnya nanti aku akan tersenyum, senyumku yang pertama sejak peristiwa ini, aku yakin karenamu. Saranghae, yeongweonhi…’

 

~So Cha POV~

 

One Year Later…

Hari pertama masuk kuliah. Yha…setelah menempuh ujian panjang, akhirnya aku berhasil masuk ke Seoul Univercity, hebat bukan? Sebenarnya aku di terima di universitas Harvard, namun aku sengaja tak mengambilnya. Aku adalah anak tunggal. Aku tidak tega nmeninggalkan kedua orangtuaku di Seoul.

Umma bilang bahwa aku sudah banyak berubah, ntahlah. Semenjak aku sudah menerima kepergian Jinki, aku jadi lebih pandai berpikir dewasa.

Sengaja hari ini aku berangkat lebih pagi, karena aku ingin jalan kaki ke universitas. Setelah siap, aku mulai memasang earphone dan memutar lagu dari i-pod kesayanganku. Kemudian berangkat. Jalanan sudah lumayan ramai, tampaknya aku kurang pagi jika ingin menikmati Seoul yang lengang. Atau Seoul yang memang kota tak pernah mati.

BRUUKK

“ARGH…” erangku ketika seseorang tiba-tiba menabrakku dari belakang. Hampir saja aku tersungkur jika sedetik saja orang itu terlambat menahan tubuhku. Ku palingkan kepalaku menghadap orang itu. Aigoo..namja ini,wajah tampannya….”YA…NEO..!!!” huh…hampir saja aku lupa kalau dia baru saja menamatkan riwayat i-podku. Sekejap aku berdiri menghadapnya.

“Mianhae..aku tidak sengaja,aku terburu-buru..” ujarnya cepat sembari berjalan mundur perlahan.

“ya…kau..tanggung jawab!!!” teriakku,enak saja dia mau kabur begitu saja.

“MIANHAE..LAIN KALI SAJA..CHOI MINHO-IMNIDA..” teriaknya seraya berlari,sedetik kemudian sosoknya nmenghilang di tengah kerumunan orang yang berlalau lalang. Huch..apa maksudnya. “sialan,i-podku…huch…dasar Choi.. YA…CHOI MIINHHOOOO… BERHENTI KAU…!!!AISH…JUGOSHIPO..”

===================================END===========================================

N.B : Heyy… kami comeback setelah fanfic pertama kami ‘Love Still Goes On’, yang end.nya super duper nggantung..maklum,masih amatiran.. Reader.. ff ini nanggung gak? Aneh juga nggak? Pasti aneh.. tapi kami buatnya susah payah, jadi mohon di hargai yha..

 makasih udah nyempetin buat baca fanfic abal ini,baik readers,atau pun siders. Tapi kami tetep berharap komen dari kalian mua…

Buat admin,makasih dah mau nge.publish FF kami yang lalu dan yang ini. Sekian cuap” kita. *bow*

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

41 thoughts on “End of My Traggic Love Story”

    1. dah jadi tradisi kami buat reader penasaran.. wkwkwkwk…. 😀

      gomawo dah baca n leave comment…. ^.^

  1. Duileeeh kenapa pake sms an juga siih? Telpon aja gituu kalo emang butuh bangeet T_T
    Langsung ‘jlepp’ banget pas yang sochan dateng ke pemakaman Jinki tapi udah di kremasii. Hyaaah T_T
    Terakhirnya Choi Minho..? Waaw apa kisahnya tuuh? Kk
    Baguuuuss! 😀

    1. telpon mahal chingu.. kalo sms-kan banyak bonusnya…*pLakkk..

      gomawo dah baca n leave comment…. ^.^

    1. wahh… ada yang belum beruntung lagi.. kekeke…. 😛

      gomawo dah baca n leave comment…. ^.^

    1. ah.. kapan aku ama Jinki Oppa punya anak ke-3 yha?! perasaan anakku ama Jinki Oppa cuma 2Min*pLakkk..

      gomawo dah baca n leave comment…. ^.^

    1. Lia eonn nggak tega ama Jinki pas aku bikin yang tragis banget…*nunjuk” Lia eonn sambil manyun..

      gomawo dah baca n leave comment…. ^.^

  2. Huee dua-duanya sama-sama mengalami kecelakaan – –
    Jinki meninggal, tapi So Chan tetep bangkit. Yeeah (?)
    Pesan moral : mengemudilah dengan berhati-hati dan waspada. YEEAAH! (??)
    Hue abaikan -__-
    Nice FF Thor 😀

Leave a reply to Park Yeong Eun aka Navia Cancel reply