Let It Go – Part 3

LET IT GO

(PART 3)

Author                                  : Deesullivan

Main Cast                            : Song Eun Cha, Lee “Onew” Jinki, Min Hyeri, Kim “Key” Kibum

Supporting Cast                : Kim Jonghyun “SHINee”, Min Sunye “Wonder Girls”, Jung Nicole “Kara”, the rest of SHINee Members

Length                                  : sequel

Genre                                   : Anguish, Romance, Friendship

Rating                                   : PG-13

 

Let it Go (Part 3)

Key _PoV_

                                Sialan, kaki kanan ku sakit sekali. Kekuatan yeoja itu sangat luar biasa. Apa salah ku sih? Aku kan hanya berseru supaya kedua orang yang didalam sana bersenang-senang. Yahhh memang sih aku agak sedikit tidak tahu situasi, tapi aku hanya berusaha untuk mencairkan suasana beku antara kedua orang yang ada didalam sana.

                                “Yaa, Min Hyeri, kenapa kau memperlakukan bos mu seperti itu?” tanya ku sambil menyusul yeoja yang judes itu. Yahhh sangat mudah karena kakinya jauh lebih pendek dari milikku.

                                “Mian, Bos” ujar Hyeri datar tanpa menoleh padaku

                                “ Tidak tulus sekali sih”

                                Tiba-tiba Hyeri berhenti berjalan, lalu menghadap padaku sambil memberikan tatapannya yang menusuk,  “Aku tidak suka kau tarik-tarik seperti itu. Tidak peduli kau bosku atau bukan, pokoknya aku tidak suka!!! Arasseo?!”

                                “ itu semua karena kau keras kepala” tandasku sambil kembali menyusul Hyeri yang tidak repot-repot menyembunyikan kekesalannya.

                Kami berjalan bersebelahan dan tidak berbicara satu sama lain. Aku berusaha untuk mencari topik pembicaraan yang layak agar aku tidak perlu menerima amukan yeoja galak ini. Tapi sejujurnya…. I think she’s so cute when she’s angry. So ….child-liked

                “Kau ingin aku mengantarmu jalan-jalan kemana?” Tanya Hyeri dengan nada ketus padaku.

                “ Entahlah” jawabku “ Kau kan yang paling tahu daerah sini”

                Tiba-tiba Hyeri menghentikan langkahnya dan kembali menatapku dengan tatapan if-looks-could-kill nya yang terkenal.

                “ Kalau kau tidak bisa memastikan sekarang juga, aku memutuskan untuk kembali kerumah Eun Cha!” ancam Hyeri dengan ketus.

                Aku mendengus sebal dan berusaha mencari ide lain agar Hyeri tidak nekat kembali kerumah Eun Cha sebelum Jinki selesai berbicara dengan Eun Cha

                “ Emmmm begini saja…. karena aku belum makan siang, bagaimana kalau kau menemaniku makan?”

                “Tidak. Aku sudah makan siang tadi. Just go lunch by yourself right now and then”

                “ Aku kan tidak mengajakmu untuk makan siang bersamaku. Aku hanya memintamu menemaniku makan karena aku tidak tahu tempat makan didaerah sini” yahhh aku mencari masalah dengan berkata seperti ini, tapi jujur saja aku suka sekali menggoda yeoja ini.

                “BABO!!!” Hyeri berbalik arah dan meninggalkanku. Tapi tentu saja aku tidak akan membiarkannya.

“okay….okayy… I’m so very sorry for teasing you just now”ujarku sambil tersenyum dengan manis, yang katanya senyumanku ini bisa membuat yeoja manapun langsung ‘meleleh’ dan langsung memenuhi keinginanku.

“ kau pergi saja sendiri! Didaerah sini kan banyak orang, kau tanyakan saja pada mereka tempat makan yang sesuai standar mu itu. Aku mau pulang”

Oh ternyata senyumanku tidak mempan pada simungil ini. Hmmmppp apa lagi yang harus aku lakukan agar dia mau pergi bersamaku ya??…………………….ah aku ingat sekarang!!! Kalau tidak salah Eun Cha pernah bilang kalau kelemahan Hyeri adalah ice cream chocolate with almond sauce.

“kalau kau mau pergi makan siang bersamaku, kau akan ku traktir Ice Cream yang porsi dan rasanya terserah padamu”

Wowwww it works!!! Aku melihat binar dimata Hyeri dan sepertinya dia sedang memikirkan untuk menerima ajakanku.

“Emmmm baiklah. Aku akan menemanimu, tapi jangan protes ya kalau aku memesan ice cream yang porsinya sangat jumbo”

“ I’ll leave it to you, ma’am” aku tersenyum dan membiarkan Hyeri untuk memimpin jalan. Dalam hati aku mengumpati nasib pesonaku yang terkalahkan oleh ice cream jumbo. My ego couldn’t take it.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End of Key_PoV_~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author _PoV_

Eun Cha duduk disofa yang berhadapan dengan Jinki. Suasana saat itu masih tampak kaku dan tegang. Untuk sesaat mereka terdiam dan tidak menatap satu sama lain. Pandangan Eun Cha hanya tertuju pada jendela kecil diruang tamu, sementara Jinki hanya menunduk dan menatap sepatunya dengan khidmat.

Sepertinya tidak ada yang berani memecahkan kesunyian yang terasa tidak nyaman itu. Masing-masing memikirkan apa yang sebaiknya dibicarakan dan tidak. Biar bagaimanapun dua orang yang sedang duduk terpaku itu merupakan orang yang sangat berarti bagi almarhum Jonghyun. Bila melihat satu sama lain, mustahil mereka akan melupakan Jjong dan kenangan semasa dia hidup.

Karena merasa tidak tahan dengan kesunyian yang sama sekali tidak nyaman itu, Eun Cha memutuskan untuk bericara

“Mr.Lee…..”

“Panggil aku Jinki saja. Ini kan bukan kantor” Jinki tersenyum lemah pada Eun Cha

Eun Cha membalas senyuman itu dan mengangguk, “apa yang ingin kau bicarakan?”

“Sebenarnya aku tidak tahu harus bicara apa padamu. Aku takut apa yang aku katakana bisa membuatmu…..”

“Kalau begitu jangan katakana hal itu” ujar Eun Cha lirih. Dia menunduk dan memejamkan matanya, seolah-olah menahan rasa sakit yang tak kasat mata,”aku masih tidak sanggup”

Jinki mengerti sekali apa yang Eun Cha rasakan. Dia pun merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian Jonghyun, tapi dia lebih bisa mengontrol emosinya dan tidak menunjukkan perasaan apapun.

“Kulihat kondisimu mulai membaik” Jinki mengalihkan pembicaraan

Eun Cha kembali menatap Jinki dan tersenyum lemah, “ Ya, aku merasa lebih baik dari 2 bulan yang lalu”

“ Aku sangat lega mendengarnya”

“Oh ya, aku belum sempat berterimakasih atas rekomendasi psikiater yang kau berikan padaku. Dr.Lim memang psikiater yang sangat bagus dan akupun merasa nyaman dirawat olehnya”

“No harm done. Setidaknya itu adalah hal yang bisa aku lakukan untuk membantumu”Jinki menatap Eun Cha dan mengunci pandangan mereka, “ Aku ingin kau tahu bahwa kalau kau membutuhkan sesuatu, katakana saja padaku. Jangan ragu-ragu. Aku akan membantu sebisa ku”

“Gomawoyo, Jinki, tapi kau tidak perlu repot-repot. Apa yang telah kau lakukan padaku sudah lebih dari cukup. Kalau tidak ada bantuan dari kantor, aku tidak tahu harus membayar pengobatan dan perawatan dari psikiater semahal dan sekelas Dr.Lim”

“But still, I hope you will count on me”

Entah mengapa Eun Cha tidak sanggup membalas tatapan Jinki yang dalam itu. Sepertinya ada sesuatu yang aneh dalam tatapannya. Seperti ada perasaan yang diwakilkan dalam tatapan dalam itu, tapi sulit untuk dimengerti. Eun Cha mengalihkan tatapannya keluar jendela dan mendesah perlahan. Dia berharap apa yang terjadi padanya hanyalah mimpi yang sangat buruk, berharap bahwa dia akan segera bangun dan mendapati Jjong tetap ada disisinya.

Jinki melihat ekspresi sedih itu lagi. Tak diragukan lagi bahwa Eun Cha sedang memikirkan Jjong. Mungkin saja dia berharap bahwa orang yang duduk dihadapannya saat ini adalah Jonghyun, dan bukannya Jinki. Jinki menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran yang menyakitkan itu. Mungkin suatu saat ada jalan baginya menuju hati Eun Cha tanpa ada bayangan sepupunya diantara mereka. Tidak ada salahnya berharap dan menghibur diri, bukan?!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End of Author_PoV_~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

                Hyeri _PoV_

                Benar-benar menyebalkan!!!! Kenapa aku stuck bersama namja yang cerewetnya minta ampun seperti dia. Ya Tuhan, aku baru tahu bahwa pria bisa bermulut seribu.

                “ Oh ya, aku dengar asal mu bukan dari Seoul, kan?! Lalu kau berasal dari mana?”

                What a stupid question. I know he knew where I came from. He did the interview himself when I applied to ‘Korean TV’. In fact, my hometown and his were the same.

                Aku memutuskan pura-pura tidak mendengar pertanyaannya dan asyik dengan ice cream ku yang jumbo dan yummiiiieeeee ini. Kalau aku terus meladeni perkataan namja ini bisa-bisa aku jadi muak. Mendengar dia memuji dan membanggakan diri sendiri benar-benar membuatku jengah. Aku penasaran dari mana dia mendapatkan kepercayaan diri seperti itu. Aku juga heran kenapa diameter kepalanya tidak sebesar ego dan jiwa narsisnya.

                “Yaa, kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Dari tadi kau hanya makan terus. Kau ini tidak sopan yah mengacuhkan bosmu sendiri” kudengar nada penuh keluhan Mr.Kim

                “Mian, Bos” ujarku sambil memberikan senyum-pura-pura-manis-ku pada pria arogan ini “Ice Cream ini benar-benar enak sekali. Aku sampai tidak menyadari keadaan sekitarku yang memang tidak layak mendapatkan perhatianku sama sekali” Aku kembali menikmati Ice Cream  jumboku.

                “Yaa, kau ini!!” sepertinya Mr.Kim kehabisan kata-kata dan aku bersyukur akan hal itu. “Hey, Min Hyeri, sebenarnya seburuk apa kondisi Eun Cha?”

                Aku terdiam. Sial, pria ini benar-benar berusaha untuk mendapatkan respon dariku. Kalau dia bertanya seperti itu mana mungkin aku mengacuhkan pertanyaan itu. I decided to look straight and sharp to him in the eyes.

                “Bagaimana perasaanmu kalau seandainya oranng yang sangat berarti bagimu pergi kesuatu tempat yang tak mungkin kau jangkau dengan apapun dan tidak ada kesempatan bagimu untuk bertemu dengannya lagi?”

                Kurasa Mr.Kim sedang berpikir keras. Terlihat dalam kerutan didahinya yang dalam dan lengkungan bibirnya yang menipis. Aku terus menatap sampai akhirnya……

                “Molla” ujar Mr.Kim dengan datar

                “Omoooo!!! Masa kau tidak bisa membayangkan dirimu dalam situasi seperti itu?!”

                Mr.Kim mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh seolah dia tidak mau ambil pusing dengan kronologis cerita yang aku paparkan padanya itu. Jinjja!! dasar namja ini!!

                “ Sulit dipercaya kau tidak bisa membayangkan hal itu. Kau tahu kan bagaimana rasanya jatuh cinta. Itu semua dilihat dari deretan wanita yang datang kekantor dan…..”

                “Jangan bilang kalau kau cemburu”

                Aku mendengus melihat ekspresi urakan pria itu. That thing never cross my mind at all!! “Lupakan saja pertanyaanku tadi! Dasar menyebalkan”

                Aku kembali menyibukan diri dengan ice cream ku yang sempat terabaikan. Aku tarik kesimpulan bahwa pembahasan tentang kondisi Eun Cha telah selesai.  Tiba-tiba aku  mendengar tawa kecil dari Mr.Kim. Apa yang dia tertawakan?! memangnya aku sedang melucu apa?!

                “Aku tidak bisa membayangkan analogi yang kau berikan karenaaaaa aku memang belum pernah merasakan perasaan yang………kompleks seperti apa yang dirasakan oleh Song Eun Cha dan Jonghyun. Jadi, aku benar-benar tidak bisa membayangkan hal itu”

                “Itu namanya cinta, Mr.Kim”

                “ Aku tahu. Jadi dalam kasusku aku memang belum pernah jatuh cinta”

                “ Kau tidak masuk akal sama sekal. Dilihat dari jumlah wanita yang kau pacari dalam 1 tahun ini, masa tidak ada satupun dari mereka yang benar-benar membuatmu merasakan perasaan….kompleks itu”

                “yahhh memang seperti itulah  kenyataannya. Aku memang belum menemukan wanita yang tepat untuk mendapatkan perasaanku yang…..kompleks”

                “Jadi intinya kau ini adalah seorang playboy, Mr.Kim”

                “Ahhh jangan panggil aku Mr.Kim. cukup Key saja, okay?!”

                “Aku sudah menghabiskan ice cream ku” aku berdiri dan bermaksud keluar dari café tempat kami makan siang.

                “Yaa, kau mau kemana?! Yaa…. Min Hyeri!!!” aku dengar Mr.Kim berseru dan aku hanya mengacuhkannya sambil terus berjalan. Aku benar-benar ingin segera sampai rumah dan melihat bagaimana keadaan Eun Cha yang telah bicara dengan Mr.Lee.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End of Hyeri_PoV_~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Eun Cha _PoV_

                Aku benar-benar lelah sekali, padahal aku hanya duduk dan berbicara seperlunya pada Jinki. Tapi aku benar-benar ingin segera kembali ke kamarku yang tenang dan sepi. Duhhh dimana Hyeri??? Kenapa dia belum pulang juga? Tidak mungkin kan dia menikmati jalan-jalan siang nya bersama Mr.Kim.

                “ Ada apa? Kau tampak gelisah?” kudengar suara Jinki yang penuh penasaran.

                “Aku…aku tidak apa-apa” tandas ku sambil tersenyum kecil

                “ Are you sure? Dari tadi aku lihat kau bergerak-gerak kecil ditempat dudukmu. Apa kau merasa tidak nyaman?”

                “ Jeongmal?! Ahh aku tidak memperhatikannya”

                Jinki menatapku agak lama lalu tersenyum lemah. Sambil menunduk dia berkata “Jangan khawatir, aku akan segera pergi setelah Key kembali bersama Hyeri. Aku yakin kau ingin kembali ke kamarmu dan beristirahat”

                Tiba-tiba aku merasa tidak enak pada Jinki. Seolah-olah dia beranggapan bahwa aku tidak nyaman dengan keberadaannya didekatku. Ahhhh kenapa aku memiliki sifat yang sangat sensitive sih

                “Bukan begitu Jinki, aku…..”

                Brukkkk….ku dengar suara pintu dibuka dengan keras dan kulihat Hyeri muncul dengan muka yang ditekuk dan cemberut. Dia menatapku dan Jinki dengan tajam dan dengan tatapan besar ingin tahunya itu.  Lalu dia berjalan keruang tamu dan duduk disebelahku.

                “Kalian sudah selesai bicaranya kan? Soalnya aku tidak mau lagi ditarik keluar dari rumah ini hanya gara-gara kalian belum selesai bicara” ujar Hyeri dengan nada sebal yang tidak dia sembunyikan

                “ Mana Key?”  Tanya Jinki sambil melirik kearah pintu masuk

                Tak lama kemudian Mr.Kim muncul dari pintu dengan wajah cemberut yang membuat dia masih tetap tampan. Kulihat dia langsung melotot kearah Hyeri sambil berjalan kearah kami. Hyeri hanya menatapnya dengan malas.

                “Yaaaaa, dasar perempuan menyebalkan!! Gara-gara kau, aku tersesat tahu!” ujarnya sambil menunjuk kearah Hyeri

                “Jinjja?!” bisik ku pada Hyeri

                “ Kakimu kan panjang, mustahil tidak bisa menyusulku” tandas Hyeri, “lagi pula salah sendiri kau makannya lambat sekali. Lain kali selesaikan makanmu before you talk…..ALOT”

                Aku menyikut siku Hyeri dan memelototinya. Berani sekali dia berbicara seperti itu pada salah satu big boss ‘Korean TV’. Benar-benar deh.

                “ Kau yang tidak sabaran. Tidak bisakah kau menungguku selesai makan dan kita bisa kembali ketempat ini bersama-sama. Untung saja ada ahjumma yang baik yang mau mengantarkanku kemari.”

                “Hyeri, minta maaf sana” suruhku dengan berbisik padanya. Mr.Kim kelihatan kesal sekali.

                Hyeri mengangkat bahunya dengan tidak peduli dan mengalihkan tatapannya pada Jinki, “Mr.Lee, kau sudah selesai bicara dengan Eun Cha kan?!”

                “Yahhh begitulah. Aku dan Key lebih baik pergi sekarang saja” Jinki berdiri dan menarik Mr.Kim yang masih melotot pada sahabatku.

                Aku memutuskan untuk mengantar mereka kedepan pintu tanpa Hyeri yang menolak ajakanku dan memutuskan untuk membereskan ruang tamu.

                “ Kau harus banyak istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran” pesan Jinki padaku

                Aku mengangguk lemah “Aku berusaha sebisaku untuk hal itu. Dan ….aku benar-benar senang kau dan Mr.Kim berkunjung kemari”

                “Aku sih percaya kau senang dengan kunjungan kami, tapi tidak dengan yeoja judes didalam sana” ketus Mr.Kim sambil menatap kedalam dengan rasa sebal yang tidak ditutup-tutupi.

                “Mianhae, Hyeri memang agak moody akhir-akhir ini, jadi dia mudah marah-marah” aku berusaha mencari alas an atas sikap Hyeri yang memang tidak bisa menyembunyikan ketidak sukaannya pada Mr.Kim

                “Sudahlah, Key” suruh Jinki, “Baiklah, kami pergi dulu”

                Aku menutup pintu setelah mereka pergi. Lalu berbalik dan menuju kearah tangga. Tapi sebelum mencapai anak tangga pertama, Hyeri muncul dari arah dapur.

                “Apa yang kalian bicarakan?” Tanya Hyeri dengan penuh selidik

                Aku mendesah. It’s gonna be a long day.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End of Eun Cha _PoV_~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~End of Part 3~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF
Advertisement

14 thoughts on “Let It Go – Part 3”

  1. Wuah.. Makin seru aja nih
    itu ket sama Hyerinya lucu bgt yah.
    Apalagi hyeri yg gak takut sama bossnya itu. Kalau di pecat gimana itu??
    Daebak thor!
    Next part jgn lama2 yh 😉

    1. iya tau tuh hyeri beranian amet ma bos nya 😀
      makasih udah baca dan komen ff ini
      part 4 akan segera dikirim dehhh 🙂

  2. huwaaa baru dateng …
    suka ma si hyerinya .. ahahaha jujur bgt .. ahaha!
    key yg sabar ya . wkakakaka

    eun cha .. ayo dong semangat, jonghyun sedih nanti di sana ..
    authorrr jgn lama2 part selanjutnya !!! -_-“

    1. kamu search aja ‘deesullivan’ ntar langsung ketemu semua part ff ini
      makasih udh baca dan komen ff ini ya 🙂

  3. huahahahaha.. itu ada yg lucu :3
    aduh. key sabar ya..
    maaf ya, thor.. baru komen.. baru baca nih *buka aib* hahaha
    ayo.. part selanjtunya, biar aku ga lupa 😀

Give Me Oxygen

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s