Siluman Mimpi [1.2]

Title : Siluman Mimpi part 1

Author : Choi Minjin

Main Cast : SHINee

Support Cast : manager hyung *haha

Length : two shots

Genre : horor, thriller (?)

Rating :PG-13

A.N: hai…. selamat menikmati ff penuh ke’gaje’an ini ya. semoga pada takut. habisnya waktu saya nulis ff ini kok nggak takut ya? haha. dan bagi yang penasaran lanjutannya, silahkan tunggu yang part 2 yaa..

Minho terlalu banyak tidur.

Itulah yang sering dipikirkan Jinki, Jonghyun, Kibum dan Taemin. Si flaming charisma memang yang paling ‘kebo’ di SHINee. Apalagi kalau ia kelelahan sehabis perform. Sebenarnya bukan hal salah, mungkin memang sudah kebiasaan. Tapi terkadang hal itu membawa penderitaan bagi hyungdeul dan dongsaengnya. Mereka butuh waktu dan tenaga ekstra untuk membangunkannya di pagi hari.

Seperti pagi ini. Hari ini hari Kamis. Minho, Kibum dan Taemin harus sekolah. Jonghyun dan Kibum sudah bangun dari jam lima pagi. Jinki sudah duduk di meja makan, menunggu sarapan yang sedang disiapkan Kibum. Taemin memeriksa seragam yang baru disetrika Kibum sementara Jonghyun sedang olahraga kecil di balkon.

Dimana Minho? Ternyata masih nyenyak di tempat tidur. Belum ada tanda-tanda kehidupan. Di sela-sela mengaduk nasi goreng, Kibum membawa wajannya menengok ke kamar. Menggeleng-geleng ia berteriak,”Minho-yah! Bangun! Aku tidak peduli kalau kau terlambat. Tapi aku tidak mau kau membuatku juga terlambat!”

Tidak ada pergerakan. Minho masih diam terlentang. Mata tertutup rapat. Hanya terdengar suara nafas halus keluar dari hidungnya.

Kibum mendekat. Ia, masih sambil mengaduk-aduk nasi goreng, menyenggol-nyenggol kaki Minho dengan kakinya. Lalu dia mengetuk-ngetukkan spatula ke tepi wajan,”Minhoooo…..”

“Kibum-ah! Aku lapar.”terdengar suara Jinki dari ruang makan. Kibum mendecakkan lidah, ia segera pergi ke meja makan lalu menuangkan nasi goreng ke piring Jinki yang sudah menunggu. Jonghyun dan Taemin ikut duduk, siap untuk makan.

“Mana Minho? Apa masih tidur?”Jinki berkata di sela-sela kesibukannya mengunyah nasi goreng.

“Benarkah? Apa dia begitu capeknya? Ini kan sudah terlalu siang. Sesusah-susahnya dia bangun tidak pernah sampai sesiang ini.”Jonghyun ikut mencicip nasi goreng sambil sesekali matanya melirik ke kamar.

“Kalau Minho hyung tidak juga bangun dalam sepuluh menit, kita pasti terlambat.”Taemin melirik jam dinding. Kibum mengangguk,”Dia benar-benar tidur seperti orang mati. Tidak bergerak sama sekali.”

Jinki mengangkat satu alisnya,”Benarkah? Biar kucoba bangunkan ya.”

Kibum hanya mengangkat bahu. Ia melepas apronnya lalu ikut makan sementara Jinki berjalan ke kamar. Beberapa menit kemudian terdengar teriakan Jinki,”Yah, cepat kesini! Sepertinya Minho benar-benar mati!”

Ketiga dongsaeng itu tersedak lalu segera berlari ke kamar. Mereka mengerubungi Minho yang masih terpejam di atas tempat tidur.

“Hyung, kau ini mengagetkan saja! Lihat, dia masih bernafas.”Taemin mencoba mendekatkan tangannya ke lubang hidung Minho,”Masih terasa anginnya kok.”

“Tapi, dia tidak bergerak sama sekali. Apa dia pingsan?”

Tiba-tiba terdengar suara bel. Jonghyun pergi untuk melihat siapa yang datang. Beberapa saat kemudian dia kembali bersama manager hyung.

“Hei, kenapa belum berangkat sekolah? Kibum, kenapa kau belum pakai seragam? Kau mau sekolah pakai kaos oblong hot pink begitu? Jinki, kenapa kau belum bersiap-siap mengantar mereka sekolah? Taemin, kau sudah gila ya? Mana celana seragammu? Kaukira baju seragammu itu cocok dengan celana piyama kuning itu? Lalu apa ini? Kenapa Minho masih tidur?”

“Hyung, itu bukan jadi masalah sekarang. Coba lihat Minho. Kurasa dia pingsan. Tadinya kukira dia mati, tapi ternyata masih ada nafasnya.”Jinki menarik manager hyung mendekati Minho.

Manager hyung duduk di samping Minho. Ia meraba dahi Minho. Seketika ia tersentak.

“Ada apa hyung?”Jonghyun dengan susah payah mengintip dari bahu Kibum.

“Siluman mimpi.”ekspresi si manager hyung terlihat datar ketika mengucapkan itu. Keempat orang yang mendengarnya hanya ber’hah’ bingung.

“Dia terperangkap siluman mimpi.”

Sunyi.

Gelak tawa seketika menggema di kamar itu,”Hyung, kau ini sedang sakit ya? Atau belum minum obat? Apaan itu, siluman mimpi? Hahahaha.”

Manager hyung cemberut,”Yah! Kalian ini tidak tahu apa-apa! Tahu tidak, waktu masih remaja aku ini pernah berguru ilmu shaolin di Cina bersama Shi Xiao Long dan Bo Bo Ho. Aku sempat mempelajari ilmu tentang siluman juga lho.”

“Oh ya? Seperguruan juga sama Sun Go Kong ya?”

“Heh! Ini serius. Kalau tidak segera diselamatkan Minho akan terkurung selamanya dalam mimpi. Dia tidak akan bangun. Coba bayangkan kalau Minho tidak bangun! Kalian mau berempat saja? Bukan SHINee lagi namanya.”

“Tapi hyung, bagaimana kami mau percaya? Siluman mimpi itu kan tidak masuk akal.”

Manager hyung memegang bahu Jinki,”Baiklah. Akan kubuktikan. Sebelumnya, biar kujelaskan. Aku tahu bagaimana caranya memindahkan seseorang ke alam mimpi. Tapi sejujurnya aku belum tuntas waktu belajar caranya memasukkan diri sendiri. Jadi harus salah satu dari kalian yang menyelamatkan Minho di alam mimpi. Kebetulan, aku hanya bisa memasukkan satu orang saja setiap kalinya.”

“Hyung, sepertinya kau bukan murid yang baik ya.”celetuk Taemin.

“Heh, diam. Walaupun tidak maksimal tapi kan ilmuku akhirnya berguna juga. Nah, siapa yang mau masuk?”

Mereka berempat berpandangan. Tidak satupun yang tampaknya berminat. Manager hyung menghela nafas,”Kalau tidak ada yang mau, nanti Minho tidak bangun. Ada yang mau tanggung jawab kalau para flames menyerbu kesini?”

Jinki menenggak ludah. Dia sudah pernah mengalami sendiri bagaimana ganasnya para flames,”Baiklah. Sebagai leader, aku akan berangkat.”

“Baiklah.”manager hyung menempelkan telapak tangannya di dahi Jinki. Keringat dingin mengaliri seluruh tubuhnya. Inilah kali pertama setelah sekian lama ia tidak mempraktikkan ilmunya.

“Tapi Jinki, ingatlah. Kalau sampai Minho tidak berhasil bangun sampai jam 12 siang ini, maka..”

“Maka?”

Manager hyung melakukan gerakan memotong leher dengan tangannya. Jinki menenggak ludah,”Si, Siapa?”

“Semua yang di dalam sana.”

Jinki menenggak ludah lagi.

“Siap?”

Sebelum Jinki sempat menjawab, tiba-tiba semuanya menggelap.

Jinki merasa berputar-putar. Ia pusing dan menutup mata. Ia merasa jatuh ke dalam sumur yang dalam dan dingin. Sangat dingin, dan sialnya Jinki masih memakai piyama.

Begitu membuka mata, Jinki hanya melihat semak-semak. Tembok semak-semak mengelilinginya. Baunya juga aneh. Baunya seperti daun-daunan busuk.

Selain itu tempat ini gelap dan dingin. Jinki berusaha memeluk dirinya sendiri. Benar-benar dingin. Giginya sampai bergemeletuk.

Sekarang setelah ia sampai di sini, lalu apa? Apa yang harus dilakukannya? Rasanya tadi manager hyung tidak memberitahunya cara membebaskan Minho dari si siluman mimpi.

Bodoh. Bahkan keluar dari sini pun ia tidak tahu bagaimana caranya.

Jinki hanya menggaruk-garuk kepala selama beberapa saat, celingak-celinguk memandangi sesemakan di sekitarnya. Mungkin ini semacam labirin. Ada jalan selebar kira-kira setengah meter di depannya dengan semak-semak setinggi dua meter membatasi kanan kirinya.

Tidak ada yang bisa dilakukan Jinki jika hanya diam di sini, maka dengan memantapkan hati, ia berjalan pelan menyusuri jalan sempit itu. Angin dingin berhembus dari depan, membuatnya sesaat gentar. Tapi Jinki, yang walaupun dari luar terlihat hanya sekedar ceroboh, ternyata mempunyai hati yang teguh untuk melakukan apa saja demi menyelamatkan salah seorang dongsaengnya, Minho.

Sering ia menemukan tikungan, pertigaan, atau perempatan. Jinki benar-benar buta arah di sini. Seringkali ia memilih jalan dengan cara menutup mata dan berputar di tengah-tengah jalan. Lalu ia membuka mata dan dimana ia menghadap saat itu, kesanalah ia akan berjalan.

Semua jalan terlihat sama. Jinki tidak akan tahu andai saja ia kembali ke jalan yang sudah dilewatinya. Angin masih berhembus dan selalu berasal dari depannya.

Setelah beberapa menit, ia merasa agak lelah dan duduk berselonjor di tengah jalan. Tidak ada suara selain desah nafas lelahnya. Suara itu menggema dan membuat berdiri bulu tengkuknya. Di sini terlalu sunyi. Bahkan angin yang berhembus itu tidak berbunyi.

Tiba-tiba terdengar suara.

Sssssss…..ssssss….sssssss…..

Punggung Jinki menegak. Jantungnya memukul-mukul dadanya begitu kencang. Merasa agak takut, Jinki berdiri dan mencoba memasang kuda-kuda. Dia anak Korea. Mungkin insting taekwondo, judo, atau hapkidonya akan keluar sendiri, meskipun ia tidak pernah mempelajarinya.

Jantungnya hampir melompat keluar ketika dilihatnya ular-ular melata-lata dari dalam sesemakan. Ular itu banyak! Mereka mendesis-desis dan melata kesana kemari. Jinki mematung, peluh telah membasahi sekujur tubuhnya. Apa yang harus dilakukannya? Dia bisa mati di sini!

Ular-ular itu melata di sekitar kaki Jinki. Bahkan ada yang berusaha menjalari kakinya, yang lalu dengan panik dipukulnya hingga melayang jatuh. Jinki berusaha menggoyang-goyang kakinya dan berlari-lari melompati gerombolan ular yang tak terhitung jumlahnya. Suara desisannya benar-benar membuat bulu tengkuk Jinki merinding. Jangan-jangan ular-ular ini beracun? Bisa gawat kalau ia kena gigitan.

Tapi bukan Lee Jinki namanya kalau ia tidak jatuh.

Ia jatuh tersandung badan ular yang lumayan besar, menimpa segerombolan ular, dan dengan seketika dijalari ular. Ia berteriak-teriak sambil berusaha menyingkirkan ular-ular dari badannya,”Ummaaaaaa….. aku belum mau mati……!!!”

Seekor ular menggigitnya, tepat di punggung tangannya. Rasanya perih dan panas sekali. Jinki berusaha menahan rasa sakit sambil masih berusaha menghalau ular-ular itu.

“Ummmaaaaaaa…!!!”

Doeng!

Jinki terdiam. Suara apa itu?

“Yah! Ular-ular babo! Pergi pergi pergi pergi!”

Jinki mendongak dan dilihatnya Kibum, berdiri di sampingnya dengan kedua tangannya membawa sebuah panci kecil bergagang yang digunakannya untuk memukuli ular-ular yang merambati Jinki. Jinki merasa lega luar biasa melihat kaos oblong hot pink Kibum di antara sesemakan hijau dan ular-ular hijau ini.

Meski Kibum sudah berusaha keras memukuli ular-ular itu dengan pancinya, ular-ular itu masih sangat sangat banyak. Maka ia menarik Jinki bangun dan membantunya berlari sejauh mungkin dari ular-ular itu. Dengan  peluh membanjiri seluruh tubuh, mereka berkali-kali menoleh ke belakang memastikan ular-ular itu tidak mengejar. Akhirnya setelah beberapa tikungan, ular-ular itu tidak terlihat lagi.

Mereka berhenti dan terengah-engah. Jinki memegangi tangannya yang tergigit ular sementara Kibum berusaha mengusap keringat di wajahnya.

“Kibum. Bagaimana. Bisa. Kau. Di. Sini?”

Kibum menarik nafas panjang sebelum menjawab,”Aku tahu kau tidak akan bisa melakukan ini sendirian, hyung. Lagipula manager hyung belum memberitahumu bagaimana caranya keluar dari sini kan? Kalian berdua sama saja. Ceroboh sekali.

“Lalu? Apa kau tahu bagaimana caranya keluar dari sini?”

Kibum menyandarkan panci bergagangnya di pundak,”Tentu saja. Aku ini kan almighty Key. Hahahahaha.”

Sunyi.

“Jadi?”

Kibum berdehem,”Pertama, kita harus menemukan Minho dulu. Lalu kita harus melewati pintu di tengah labirin yang dijaga langsung oleh siluman mimpi. Kalau tidak salah sih begitu.”

“Dijaga langsung oleh siluman mimpi?”

“Sssst… jangan berisik! Katanya di labirin ini ada makhluk-makhluk yang akan menghalangi kita. Jangan sampai mereka mendengar kita!”

Jinki menenggak ludah. Tengkuknya mulai merinding lagi,”O, oke. Hanya kita dan Minho nantinya?”

“Kurasa Jonghyun hyung dan Taemin juga sudah masuk. Tapi entah dimana di labirin ini. Aku khawatir pada Taeminnie. Maknae kita itu masih kecil! Dan dia sendirian di suatu tempat di labirin antah berantah ini! Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Taeminniiiiiieee…”

Jinki membekap mulut Kibum,”Tadi kau sendiri yang bilang jangan berisik, kan? Kenapa malah teriak-teriak begitu? Ayo kita bergerak! Nanti keburu jam 12.”

Maka mereka berjalan berdua, hanya mengandalkan insting dan panci bergagang yang dibawa Kibum. Target pertama mereka adalah menemukan Minho. Angin dingin masih saja berhembus, membuat mereka merinding.

“Ngomong-ngomong hyung, apa itu tidak sakit?”Kibum menunjuk punggung tangan kanan Jinki.

Jinki yang tadinya sudah lupa bahwa tangannya tergigit ular jadi teringat lagi,”Ah iya. Berhubung kau mengingatkan aku, jadi terasa sakit lagi. Tapi kurasa ular itu tidak berbisa. Hanya sakit karena gigitannya saja.”

Kibum mengangguk lega,”Tapi lebih baik kau lakukan sesuatu pada luka itu, hyung.”

Jinki berpikir sesaat. Lalu tanpa pikir panjang, diludahinya luka itu,”Katanya kalau diludahi bisa cepat sembuh.”

Kibum memandangnya jijik,”Hiiiiihh.. hyung jorok! Jorok jorok jorok jorok!”

Jinki langsung membekap mulutnya,”Heh! Nanti ada yang mendengar….”

Tiba-tiba angin kencang datang dari belakang mereka. Angin itu bukan angin dingin halus menghembus yang biasa, tetapi kencang dan sangat dingin. Dengan sangat pelan, Jinki dan Kibum menoleh ke belakang.

Sesosok tubuh berbalut kain putih melayang ke arah mereka. Wajahnya tertutup rambut panjang halus. Kain putih yang menyelubungi badannya berbercak-bercak merah dan meneteskan cairan merah ke tanah.

Jinki sesak nafas selama beberapa saat. Mereka tidak dapat menggerakkan tubuh sampai sebuah tangan pucat abu-abu mencuat keluar dari sela-sela kain putih dan bergerak ke bahu Jinki, siap mencengkeram.

Kibum langsung menarik Jinki berlari. Mereka berlari sambil berteriak-teriak. Sementara si sosok putih tadi masih melayang begitu cepat mengejar mereka.

Entah sudah berapa belokan yang mereka lalui, mereka mulai lelah. Jinki berkali-kali terjatuh dan Kibum dengan susah payah membantunya berdiri lalu menariknya berlari lagi. Namun apa daya, ‘kemampuan’ Jinki untuk terjatuh memang luar biasa. Ia tersandung sesuatu lalu tersungkur ke tanah. Kibum ikut terjatuh karena tangannya menggandeng Jinki erat. Makhluk tadi melayang melewati mereka, hanya beberapa senti di atas mereka. Dengan gemetar, mereka tiarap dan berusaha tidak bergerak. Beberapa tetes darah mengenai kepala dan punggung mereka. Namun tidak lama makhluk itu akhirnya hilang dari pandangan.

Jinki mendongakkan kepala. Baru saja akan akan menghela nafas lega, ia terlonjak melihat apa yang tadi membuatnya terjatuh.

“Ka, kaki! Ada kaki!”

Sepasang kaki menjulur dari dalam semak-semak. Jinki dan Kibum mundur beberapa langkah, memandangi kaki itu ngeri.

“Se, sebaiknya kita menjauhi kaki itu, hyung.”Kibum berbisik dengan gugup. Ia bersiap lari lagi.

Tetapi Jinki menahannya,”Tunggu. Rasanya kaki itu… aku kenal. Aku kenal celana motif kodok itu. Itu celana yang diberikan fans untuk Minho di hari ulang tahunnya. Celana itu pernah nyasar di kardus hadiah ulang tahunku. Jonghyun pernah memakainya sekali dan kepanjangan. Lalu kami sadar itu ternyata punya Minho. Aku yakin sekali.”

“Jadi kaurasa itu kaki Minho?”Kibum memandangi sepasang kaki itu penuh waspada,”Ya, memang panjangnya mirip.”

“Tadi Minho pakai celana apa? Celana kodok itu kan?”

Kibum mengingat-ingat sebentar. Lalu ia mengangguk-angguk semangat.

“Tapi hyung. Ini cuma kakinya. Di, dimana badannya? Apa jangan-jangan??”raut wajahnya ngeri.

“Jangan aneh-aneh! Mungkin badannya ada di dalam semak-semak itu. Ayo kita tarik!”

Mereka menarik kaki itu dengan hati-hati, takut apabila ternyata itu memang hanya kaki. Pelan-pelan, badan mulai terlihat. Lalu leher dan akhirnya wajah Minho terlihat. Matanya terpejam dan terdengar dengkur halus seperti yang selalu dikeluarkannya saat tidur.

Kibum dan Jinki berusaha membangunkan Minho. Tapi ternyata bukan hanya di dunia nyata saja Minho susah dibangunkan. Bahkan di mimpi saja ‘kebo’nya tidak hilang. Kibum memukul-mukul pancinya,”Choi Minhooooo… banguuuuunn…!!! Jam pertama di sekolah hari ini olahraga lho!! Ada pertandingan sepak bola! Cepat cepat cepat cepat!”

Minho berkedip sekali, lalu bangun dan duduk. Ia memandang sekeliling dengan agak linglung,”Hyung? Kibum? Jam berapa ini? Ayo berangkat sekolah.”

“Berangkat sekolah dari Cina! Sekarang lihat nih! Gara-gara ke’kebo’anmu, kita jadi terkurung di sini!”

“Hah? Kebo? Mana?”

Kibum menowel kepala Minho pakai panci,”Di Manado!”

Jinki menarik Minho berdiri,”Nggak ada sekolah-sekolahan hari ini. Bisa hidup saja sudah untung. Ayo, sebelum jam 12!”

“Hahh?”

Tanpa memedulikan kebingungan Minho, Jinki dan Kibum menariknya berlari, takut ada makhluk-makhluk yang akan muncul lagi entah darimana. Sambil berlari, dengan terpatah-patah mereka menjelaskan semua yang terjadi pada Minho.

“Kira-kira jam berapa ya sekarang? Ada yang bawa jam tangan?”

Jinki melihat jam tangannya,”Jamku mati. Ponselku juga mati. Sepertinya semua alat elektronik tidak berfungsi di sini.”

“Lalu bagaimana kita tahu jam berapa sekarang? Mana juga Taemin dan Jonghyun hyung? Kita juga harus menemukan mereka!”

Minho menguap,”Kibum, jangan berisik ah! Bawel deh.”

Kibum memelototi Minho sampai matanya nyaris keluar,”Dasar kodok buluk! Kita begini gara-gara siapa memangnya hah? Gara-gara siapa?”

“Jangan teriak-teriak! Nanti ada….”

Terlambat.

Semak-semak di kanan kiri mereka tiba-tiba bergerak dengan sendirinya. Ketiga orang itu langsung merapat dan saling memunggungi, menghadap tiga arah. Jinki memungut ranting dan mengacung-ngacungkannya ala Harry Potter. Minho memasang kuda-kuda taekwondo, Kibum memegang erat panci bergagangnya dengan tangan gemetar.

Tanpa diduga bayangan-bayangan hitam keluar dari dalam sesemakan di sekitar mereka. Bayangan-bayangan itu jumlahnya tak terhitung, berputar-putar dan melayang-layang di atas kepala mereka. Bulu tengkuk mereka merinding jika ada bayangan yang cukup dekat dengan mereka.

“LARIIIIII!!!!”

Tidak perlu disuruh dua kali, Jinki dan Minho langsung menyusul Kibum berlari. Kibum menggoyang-goyangkan pancinya di atas kepala, siapa tahu ada bayangan yang melayang-layang di atasnya.

Jinki jatuh tersungkur. Minho yang berlari di belakangnya berusaha menariknya berdiri. Namun Jinki tidak bisa berdiri. Ada sesuatu yang menahan kakinya.

Tangan pucat abu-abu keluar dari semak-semak dan mencengkeram kaki Jinki. Tangan itu berbercak-bercak merah dan berkuku panjang. Kuku-kuku itu mencakar pergelangan kaki Jinki hingga berdarah. Jinki berteriak ketakutan. Ia meronta-ronta dan menendang-nendang tangan itu sekuat tenaga. Tapi tangan itu jauh lebih kuat darinya.

Minho dan Kibum berusaha melepaskan tangan itu dari kaki Jinki. Tetapi seketika muncul tangan-tangan lain dari dalam semak-semak. Tangan-tangan itu menggapai-gapai dan akhirnya mencengkeram tangan Minho. Seketika pergelangan tangan Minho berdarah akibat kuku-kuku tajam yang mencakarnya. Kibum memukul-mukul tangan itu dengan panci hingga terlepas dari tangan Minho.

Kibum juga melakukan hal yang sama pada tangan yang mencengkeram kaki Jinki. Tapi sia-sia.

Lebih banyak tangan pucat abu-abu keluar dari semak-semak dan menggapai kedua kaki Jinki. Tangan-tangan itu menarik Jinki pelan ke dalam semak-semak.

“Hyung!”Minho dan Kibum sekuat tenaga berusaha menarik tangan Jinki. Tapi tenaga mereka tak ada apa-apanya dibandingkan tangan-tangan itu.

“Hyung! Jangan! Hyung!”

“Kibum! Minho! Tolong aku!”

Kibum mulai menangis. Minho benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya untuk menarik Jinki. Tetapi sekarang hanya separuh badan Jinki yang terlihat. Pelan-pelan ia tertarik semakin dalam ke sesemakan.

“Hyung… jangan pergi. Hyung…”

“Minho.. Kib….”

Sekarang kepala Jinki sudah menghilang ke balik dedaunan.

Sunyi. Hanya terdengar isak tangis Kibum dan suara Minho yang memukul-mukul tanah.

Tidak ada yang lebih merasa bersalah daripada Minho. Ia memandang nanar pada tempat dimana tadi Jinki menghilang,”Kibum-ah. Ini di dalam mimpiku kan? Kenapa? Kenapa Onew hyung yang ingin menyelamatkan aku justru celaka di dalam mimpiku?”

Kibum menepuk punggung Minho,”Ini bukan mimpimu, Minho-ya. Ini perangkap siluman mimpi. Begitulah yang dikatakan Manager hyung.”

“Kita harus menyelamatkan Onew hyung.”Minho berdiri, mengusap peluh dari wajahnya,”Kita tidak akan pulang tanpa Onew hyung, Jonghyun hyung, dan Taemin.”

~~~~~

Minho dan Kibum tanpa lelah masih berusaha mencari jalan keluar. Tidak ada patokan yang pasti. Mereka hanya menuruti insting dan perasaan. Entah sudah berapa lama mereka berjalan. Semua jalan terlihat sama saja.

“Kiri? kanan?”mereka menemui pertigaan lagi. Kali ini giliran Minho yang menentukan.

“Kanan.”

Kibum mengangguk lalu mengikuti Minho berbelok ke kanan. Baru beberapa langkah, kaki Kibum terhenti. Minho menoleh,”Ada apa?”

“Kau dengar itu?”

“Apa?”

“Ada suara. Dari sana.”Kibum menunjuk ke belakang. Arah kiri dari tempat mereka tadi akan berbelok.

Minho diam. Sayup-sayup memang terdengar suara.

“Huuuuu… huuuu… huuu…”

Suara isak tangis pilu wanita.

Kibum meraba tengkuknya yang merinding,”Me, menurutku kita harus menjauhi suara itu.”

“Kibum, kaubilang akan ada banyak makhluk aneh yang akan menghalangi kita ke jalan keluar kan? Tidakkah kau pikir akan ada makhluk yang menunggu kita di jalan yang benar?”

“Tapi bagaimana kalau itu jebakan? Dia ingin kita berpikir begitu.”

“Lalu bagaimana kalau jebakannya adalah bahwa dia ingin kita takut dan menjauhinya?”

Kibum menggosok-gosok pancinya dengan gugup,”Entahlah. Siapa yang tahu?”

“Hanya ada dua pilihan. Kesana, atau menjauhinya. Dan ada dua konsekuensi. Kita selamat, atau terkurung selamanya di tempat ini.”

“Baiklah. Untung-untungan saja. Gunting batu kertas. Kau menang, kita kesana.”

“Oke. Jadi nyawa kita tergantung gunting batu kertas.”

“Tutup mata!”

Sambil menutup mata, Minho mengeluarkan batu. Ia membuka matanya pelan, begitu juga Kibum. Ternyata Kibum mengeluarkan gunting.

Minho menenggak ludah,”Baiklah. Ayo.”

Kibum mencengkeram erat bagian belakang kaos Minho sementara tangan satunya masih menggenggam erat gagang panci.

Jalan ini lebih gelap dan lebih dingin dibandingkan sebelumnya. Dan anehnya, ada nuansa lembab yang aneh dan menyesakkan dada di sini. Warna dedaunan kecoklatan. Mereka bernafas berat dan nafas mereka berwarna putih di udara. Isak tangis memilukan itu masih terdengar. Semakin lama semakin jelas.

“Huuuu… huuuu… huuuu…”

Gigi Kibum bergemeletuk. Ia melihat sebuah sosok putih duduk beberapa meter di depan mereka. Dengan berbisik pelan ia berkata dekat telinga Minho,”Mi, Minho-ya.. I,itu..”

Minho menempelkan jari telunjuknya di depan bibir, memberi isyarat agar Kibum tetap diam dan berjalan saja dengan tenang.

Mereka berjalan di depan sosok itu, berusaha sebisa mungkin tidak menoleh dan tidak bersuara. Tetapi sosok itu begitu menarik perhatian mereka karena suara isak tangisnya yang menyayat hati. Tanpa terkontrol, mereka melirik sedikit. Sangat sedikit, hanya menggunakan ujung-ujung mata.

Meski begitu sosok itu mendongakkan kepalanya dan berhenti menangis.

Matanya besar. Dua kali mata Minho. Mata itu seluruhnya berwarna putih dan membelalak tepat ke arah mereka. Bibirnya biru dan mengalirkan darah deras ke dagu. Kulitnya sangat sangat pucat, nyaris transparan. Ia menelengkan kepalanya dan mengendus-endus. Terdengar bunyi ‘krak, krak’ setiap kali ia menggerakkan leher.

Minho langsung menoleh ke depan lagi. Kibum membekap mulutnya sendiri dengan telapak tangan, berusaha tidak mengeluarkan pekikan sekecil apapun. Ia memejamkan mata dan mencengkeram bagian belakang kaos Minho begitu erat sampai nyaris sobek.

Makhluk itu mulai merangkak, mengandalkan indra pembau dan pendengarnya untuk menemukan sesuatu yang tidak beres berhubung matanya buta. Tangannya menggapai-gapai, hanya beberapa senti dari kaki Kibum. Kibum nyaris memekik kalau Minho tidak segera membungkamnya.

Minho memberi isyarat agar mereka berjalan lebih cepat. Lalu sebisa mungkin tidak menimbulkan suara, mereka menahan nafas dan berjalan lebih cepat. Namun makhluk itu juga merangkak mengejar mereka.

Kibum menoleh pelan ke belakang, tepat ketika mata besar putih itu membelalak kepadanya.

“AAAAAAAAAH!”

Kesalahan besar. Teriakan Kibum membuat makhluk itu terkejut dan menerjangnya.

To be continued…

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

41 thoughts on “Siluman Mimpi [1.2]”

  1. Huwaaahhhhh,,, Kerreeennnn,,, Siluman Mimpi,,, Jadi inget sama Sun Gokong,, #ketahuan suka nonton Kera sakti,,hehehe

    Manajernya SHINee Hebat juga y berguru pada Shaolin dan Boboho,,

    Itu kenapa Key harus selalu bawa-bawa panci sama pake Kaos oblong Hot Pink,, kagak ada yg Kerenan dikit apa,, Pedang,, keris kek,, kalo perlu tongkat saktinya kera sakti atau penggaruknya Cu patkay,, biar bisa ngalahin tuhh siluman,,wkwkwkw #reader bawel,

    Nasib Jinki gimana tuhhh,,, terus Taemin sama Jjong juga kemana?? Siluman mimipinya kayak apa ya?? Laki-laki?? Perempuan?? Berambut panjang pake jenggot kayak di Kera sakti gx ya??hihihihihi

    Ini gx tahu akunya yang terlalu pemberani apa gimananya,,, gx ada kesan seremnya,, malah pengennya ketawa,, apalagi Pas adegan Key tiba-tiba muncul dg panci dan kaos Hot pink-nya waktu Jinki diserang,,hahahaha

    Bagus,, bagus,, ditunggu Next-nya,,, 😛

    1. Mhahaha, sebetulnya aku juga mendapat inspirasi dari Kera Sakti buat judul FF ini. kekekeke ^^ aku juga sukaaaa banget sama om Sun GoKong dari kecil. mhahahaha XD

      hehe, maap, di FF ini saya sedang ingin bikin bang Konci jadi pelawak #dirajam Lockets v.__.

      wah, harusnya genre-nya ditambah comedy, ya?? abis aku nggak nyangka kalo FF ini dibilang lucu.

      Gomawooooo udah ngasih oksigen yang buanyaaaaak banget. ^^
      makasssiiiiiiiiiiiiiiiihh XD

  2. aaaaa jinkiiiii kuuuuuuuuu

    tunggu.. genre nya kurang nih . harusnya tmbh comedy. sumpah loh aq ngakak ….
    Kibum menyandarkan panci bergagangnya di pundak… itu bw panci.. hahahaha

    aq berasa manajer kok ketularan sangtae jinki ya.. lol

    horornya dapat.. n komedinya jg dpt

  3. Aaaah, jeongmal keren banget. Baru kali ini aku baca ff petualangan (?) sekeren ini. 대박!!

    menegangkan, tapi ngakak kalo bayangin mereka masih pake piyama, udah gitu Key bawa2 panci lagi. Haha.

    ditunggu kelanjutannya. Fighting!! ^^

  4. sedikit mirip film insidious. tapi cuma sedikiitt… itu jinki oppa gimana… huwaa aku ga bisa ngebayangin makhluk yg matanya 2 kali lebih besar dari mata minho… aduh merinding bacanya. daebak deh author!

  5. Mianhae author….seremnya gak berasa sama sekali,,,TAPI AKU NGAKAK!!!
    Sumpah! sampe sakit perut aku gara-gara ketawa berlebihan..

    Si Key dasar eomma, di alam mimpi sempet-sempetnya bawa panci. tapi berguna juga ya tu panci buat mukulin tangan-tangan hantunya,,,hik hik hik

    Oh Jinki ku, kau dibawa kemana sama tangan-tangan sialan itu? tunggu aku chagi, aku akan menyelamatkanmu# siap-siap tidur buat masuk ke alam mimpi, ketemu SHINee,,Asseeek..

    Minho, akhirnya keinginanmu ketemu hantu kesampean juga,,,hahahahahaha

    Taemin sama Jong nyasar dimana lagi tuh??

    Penasaran,,ditunggu kelanjutannya…

  6. ngakak abis baca nih FF!! Sumpah lucu banget…. si Kibum kenapa bawa panci segala.. dan bajunya itu loh…hahahaha kayaknya lucu banget deh ngebayanginnya….

    Jinki ngilang kemana tuh??
    Taeminnie sama Jjong jatoh di tempat yang beda ya sama OnKeyMin..
    si MinHo piyamanya lucu deh.. wkwkwkwk

    okeh! next part!!

    1. Kenapa pada bilang lucu? Saya jadi nyesel deh nggak masukin comedy ke genrenya. hahaha ^^

      Jinki ngilang ke kamar author #pletak!
      Piama yang dipake Minho itu piama yang kupengenin. dimana ya yg jual? *curcol*

      gomawooo XD 고마워^^

  7. Wah serem bagian akhirnya tuh :3
    Tapi comedinya juga ada 😀 Aku paling suka pas ada yang bilang -Key apa bukan ya? :|- ‘Berangakat sekolah dari Cina!’ Haha! Aku ngakak 😀 Penasaran sama kelanjutannya.
    FF Minjin eonni = Singkat, padat, mengena + bikin penasaran. Hwaaaaa lanjutannya cepetan yaa, thumbup d^^b

  8. Ini bukan serem! Ini kocaaaaak! XDD
    wkwkkwwkw ngakka banget itu si key! PANCINYA AJAIB! Wkwkwk panci yang nyelametin jinki dr ular, panci yg bangunin minho, panci yg jd senjata XDD buahahahaha bener2 unnie jago!! XDD

    dan apa itu? Minho nanya ada kebo XDD dijawab di manado XD kocaaak!

    Well sebnernya sih serem, tp aku ga peduli sm setan2 jd ga ngerasa serem #ditendang

    malah sebel sm setan2 itu!! Rasanya mau ngegetok pake pancinya si key tuhh!! XD

    wohohoho ayooo lanjutan ditunggu! Chayoooo 😀

  9. Ampun deh si bang Onew.
    Di saat genting dan mendebarkan itu, masih sempet2nya dia jatuh. Ckck
    Haha, ngakak pas bagian Key muncul bawa panci. Kekeke itu mau masak atau apa?
    Dan Kocaknya lagi pas bagian manager hyung bilang pernah belajar bareng bo bo hoo kekkee
    Pas bagian setan yang terakhir itu aku jadi inget Sama grudge. Heuh. Baca ini pas malam jumat lagi.bisa tidur gak yah? Kekekeke
    Bnr2 penasaran Sama kelanjutannya eon!
    Minjin eonnie daebak!
    Four thumbs for Minjin eonnie !^^

    1. Iyah dong, kapanpun dimanapun sangtae harus ada. kekeke ^^

      Key kan berjiwa eomma, jadi senjatanya panci dong *dicincang Lockets*

      Wahahahaha, selamat bermalam jumat ria untuk kita semua #ehh

      Uwaaaah, gomawooooooooo, Tiaraaaaa XD

  10. huahahahaha…
    Ini mah ga ada serem2nya.. Dari tdi aku ketawa ga ada abisnya sampe sakit perut.. Hahahaha..
    Bagus, thor..
    Ditunggu next part-nya..

  11. ahhh lucuuu … ahahaha
    si minho sih !! itu oppa ku di bawa kemanaaa??!
    managernya ada2 ajah … hyaaa author kau menistakan key !! >,<
    iya tuh bener, bawa taemng dari emas dan pedang gitu .. inimah apron pink, kaos oblong sma panci… -_-
    jjong sma taemin mnaaa????
    ayo…ayo lanjutannya !!!

    1. Ehh, saya tidak sedang menistakan Key. Cuma pengen si bang Konci jadi pusat perhatian, gitu. kekekeke *evil laughter*
      Bang Bling sama Bang Tetem masih ngumpet di kamar author. Nanti di part 2 baru deh mereka nongol. Makanya ditunggu yah. Okeh? mhehehe
      Gomawoooooooooooo ^^

  12. Mianhae nuna. Baru bisa baca. Muehehe. ^^

    Ahahaha. Saking ‘pinter’nya Jinki sampe bisa nentuin arah pake metode itu. Heh, orang Koreapun belum tentu bisa beladiri Korea kalo belum belajar. Ya ampun sangtaenya kagak nahan~ Onew & Jongki sangtae rule! Nyahahaha. XD

    Darah, darah, keluarlah… C’mon come to appa. XDD #sangtaekambuh

    Looking forward to the next part. A-yo lanutan. 대박! 누나가 제일 잘나가! 😀

    – From Jongki with ❤

  13. Suer….. Feel comedy nya dapet banget..
    Mksh ya thor udh bikin aku ngakak2 gaje…
    Palagi d bag..”Bukan lee jin ki nama nya klo g jatuh…’Kemampuan’jatuh jinki mmg luar biasa”..emg g diragukan lg sangtae nya onew…
    Key…kau almighty banget si…dari panci,,hot pink,,cina smp menado…bener2 dah…
    Tp seremnya jg kerasa ko d bag.makhluk bmata putih buta yg mrangkak mgejar minkey….
    Lanjut…lanjut….gapakelama ya….

  14. itu ntar jinkinya kemana yah?penasaraan. jangan mati oppa T_T

    brrr , kalau aku, buatnya aja udah merinding serem mau nerusin juga hehe
    eonni daebak 😀

  15. Waktu baca genre cerita ini horor, thriller, kirain ini cerita bunuh-bunuhan atau berhantu-hantu yang serem. Ternyata malah lucu. Yap, setuju kalau genre-nya ditambah comedy sama fantasy.

    Onew dibawa ke mana tuh? Jonghyun sama Taemin belum juga ketemu sudah kehilangan satu lagi. Apa pula yang akan dilakukan wanita berbaju putih itu pada Kibum?

    Nice story. Lanjut!

  16. Uwoo seru seru seru!
    Taemin sama Jonghyun dimana tuh?
    Bahasanya nggak berat terus ada komedinya juga jadi nggak terlalu serem tapi feel tegangnya tetep kerasa (itu menurutku 😀 )

    Aku jadi penasaran sama kelanjutannya XD
    Huwaa cakep deh Thor, pokoknya daebak ^^
    10 jempol buat Author, hehe bbbbb^O^ddddd

  17. hahaha gara si ‘kebo’ Minho, semuanya jadi korban.

    managernya hebat bisa belajar sama boboho.. wkwk
    si jinki juga lagi masa genting gitu masih sempet juga jatuh.. ckckck Onew sagtae daebak!
    key juga uda di alam mimpi masih bawa panci segala
    jjong ama taemin mana? ah dia disini bareng aye.. kkk

    karena emang dasarnya aku engga penakut jadi ga terasa seremnya, malah humor yang lebih nonjol.. -__-

    minjin eonnie jeongmal DAEBAK! aku bener2 penasaran sama next partnya
    hidup panci serbaguna punyanya Key!!

  18. hahaha,ak kok malah ketawa ketawa yah?
    itu key apabanget bawain panci -__-
    itu taem ama jjong kemana?

  19. unni memang daebak bak bak……………..tpi ku bkn ktakutan malah ketawa eunn….abis lucu bnged..kekeke…lanjut eunn

  20. keyy,, masih membawa ciri khasnya dengan memasak, kedunia mimpi pun yang dia bawa pancii… ckkckckkckk….
    tapi sayang onew kok gak bawa ayam yaa…

    krenn…

  21. whaaaa
    kerennn kerennn kereenn..
    ni thriller trlucu yg prnah sy bcaa >.<
    XD
    tpi serem jga pas bner" d resapi suansa ny *-*
    kirain seriusan c jinki ngg bkal kluar sangtae ny.. trnyata ttep aj sang almighty brmodal panci yg nyelmatin dy XD

  22. Kesangtaean Onew tidak hilang sekalipun di alam mimpi
    Kericuhan Key juga tetap bertahan
    Apalagi MinHo
    •̃⌣•̃◦​‎​◦°◦нê◦нë◦нê◦◦°◦•̃⌣•̃ ckckck
    Seru sekaligus ngeri, bayangin baca FF thriller subuh hari

  23. Baru kali ini baca FF horror bisa ketawa gara2 ulah abang Tofu,,
    Key oppa apa gak ribet yah dari tadi bawa panci mulu,
    Nice FF chingu lanjut dah^^

Leave a reply to misshyunran Cancel reply