Angel Of Death – Part 2

Author                         : Muffin Bee

Main cast                     : Lee taemin, vanir scotdavian

Support casts               : shinee members

Length                         : Sequel (1-5)

Genre                          : Fantasy, Mystery, Phsycology, Romance

Rating                         : PG-15

Summary                     : …..vanir…saranghaeyo…”

A/N                             : heyaaa!!!! Author muffin balik lagi neh… who’s waiting for part2?? Check this out… author gag pengen banyak cincong neh… happy reading ajja yea.. comment like an oxygenJ *mian yah kalo masih terdapat kesalahan, no body is perfect, i’ve tried  my best.* kritik and saran selalu diterimaJ gamsahaeyo..

+++

Author pov

“aigoo, aku berani bersumpah manusia itu akan sangat tersiksa dialam sana.”key kembali menyimpan kunci heaven and hell miliknya.

“molla, itu salahnya sendiri, kenapa tidak berbuat baik semasa hidupnya.”

Key dan taemin berjalan menapaki jalan setapak di jalan perumahan kangnam, salah satu kawasan elit di korea. udara malam terasa dingin, yah.. ini sedang musim dingin dikorea, kau bisa melihat setiap asap yang mengepul dari mulut setiap makhluk hidup, tapi tidak untuk key dan taemin, karena mereka tidak masuk kategori “makhluk”.

Langkah taemin terhenti ketika melewati sebuah cafe, begitu juga key yang berjalan disampingnya.

“mhowaenun goya taem?”

“chogi.”taemin mengarahkan pandangannya kedalam cafe, key mengikuti arah pandangnya.

“annyeong, aku pulang duluan ya.”

KRING! Bel pintu cafe berbunyi,dan seseorang keluar, yeoja itu tampak syok, tapi tidak dengan kedua namja yang tepat berada di hadapannya, hening sejenak.

“kajja, hyung” taemin berjalan melewatinya, key hanya mengikuti.

Vanir POV

“what??hah…sikap macam apa itu?” aku tidak percaya, segitu bencikah dia kepada ku? Apa aku pernah melakukan kesalahan? Dia selalu mengabaikan ku, tapi?kenapa aku tidak bisa terima? Well yeah..aku sudah terbiasa diabaikan, di cemooh dan dihina, tapi tidak di intimidasi dengan tatapan seolah olah orang itu hendak memakan ku.

Aku melanjutkan perjalanan menuju apartemen kecil ku, yah.. disini aku hanya diberi fasilitas sebuah mess lebih tepatnya oleh sekolah, itupun aku sudah merasa bersyukur karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa rumah. Aku memenuhi kebutuhan sehari hari dengan bekerja sambilan di sebuah cafe di kawasan kangnam.

suka berbicara dan berdebat dengan pikiran ku sendiri, dan menyebut diriku sendiri sebagai teman, yeah, aku tidak punya teman disini, tidak disekolah, dan tidak dilingkungan tempat tinggalku, hanya satu teman yang kupunya ditempat kerja, dan dia pernah berkata:

“yaa vanir, kau itu cantik, hanya saja berantakan.” semburnya terang terangan, untuk pertama kalinya seseorang menyebutku cantik meski ujung ujungnya tidak enak. “apa yang terjadi dengan rambutmu?” dia menyentuh rambutku yang kucel  “aku berjanji akan mengantar mu kesalon jika kita terima gaji nanti, otte?”

Entahlah, mungkin karena terlalu sibuk memikirkan kehidupan ku aku jadi lupa merawat diri, bukan lupa lebih tepatnya, tapi aku sama sekali tidak tahu bagaimana cara merawat diri. hidup sendiri sejak kecil tanpa orang tua, benar benar membuat ku tidak mengerti banyak hal.

aku berdiri di zebra cross, aku harus menuju halte diseberang jalan untuk naik subway menuju mess. Udara yang dingin sedikit membuat ku bergetar, sambil berjalan aku merapikan letak syal merah hati lusuh yang melingkar dileherku. Sorotan lampu menyilaukan pandangan ku sesaat, beberapa orang berteriak, apa yang terjadi? Aku melempar pandang kearah sorotan lampu tersebut.

TINN TIN!!!!

Aku yakin seratus persen mobil itu akan menabrak ku dalam beberapa detik, reflek mataku terpejam, menunggu takdir datang, apakah ini waktunya aku meninggalkan kehidupan yang menyedihkan ini? 1 detik…2 detik…10 detik…. 50 detik… rasanya aku sudah memejamkan mata lebih dari satu menit. Aku tesadar ketika merasakan tangan seseorang menyentuh pundak ku.

“gwenchanayo?”tanyanya, aku mengerjap ngerjap tidak karuan, masih mencoba mencerna apa yang sedang terjadi.  tadinya aku mendengar beberapa suara orang berteriak tapi, keadaam kembali normal sepertinya, seperti tidak pernah terjadi sesuatu, dan mobil itu??mana mobil itu?? Sekelebat ingatan kembali muncul diotakku.

“gwenchanayo??” tanyanya lagi, aku belum bisa merespon dengan baik, logika ku masih memilah untuk menerima kenyataan. Kenapa aku bisa berada didepan halte sekarang?bukannya aku sedang berada ditengah jalan?

“gwencha…”aku shock bukan main, tidak ada satupun orang disekitar ku, lantas siapa yang bertanya kepada ku tadi? Aku rasa pendengaran ku masih bagus. Dan yang paling membuatku shock, aku sepertinya mengenal suara itu.

#Taemin pov

“dasar yeoja pabo! dia ingin mati huh? berjalan ketika lampu hijau?” aku bisa mendengar rentetan kata kata ku yang penuh dengan kekesalan.

“kenapa kau menyelamatkannya?”kali ini key hyung yang bertanya, kenapa aku menyelamatkannya? Yeah…kenapa ya? Aku sendiri bingung. gerakanku reflek, aku melakukannya tanpa berpikir, seperti ada dorongan dari dalam.

“ahahaha.”key hyung tertawa keras

“wae?”

“aku tidak habis pikir, dewa yang selama ini mencabut nyawa tanpa perasaan, kali ini menyelamatkan nyawa manusia dengan penuh perasaan.”

“apa maksud mu?” aku mulai merasa risih dengan ejekannya.

“kajja, kita pulang.” key hyung menarikku, sekarang pikiran ku benar benar kacau, sejak kapan aku bisa merasa pusing seperti ini jika bisa didefenisikan begitu.

***

09.00

Vanir pov

Melewati jam pelajaran dengan pikiran berkecamuk benar benar membuat ku kacau. sulit berkosentrasi, kejadian itu masih membekas jelas di pikiran ku. Ah apa susahnya sih mengabaikan?

Sreekk Sreekk… aku bisa mendengar torehan pena dari Lee Taemin, sedari tadi kerjanya hanya mencoret coret kertas tak karuan, sama sekali tak memperhatikan seonsaengnim. apa yang mengganggu pikirannya? Oh, well kenapa aku peduli? Aku mencoba meliriknya, syukur dia tidak menyadari atau merespon barangkali? Dia menggambar banyak bintang dengan lingkaran.

“Ehemm.”taemin berhenti menulis dan meletakkan penanya.

Buru buru aku melempar pandang sebelum ketahuan mengintip, alhasil aku hanya bisa melempar pandang, tapi tidak menyembunyikan wajahku yang memerah seperti udang rebus.

“well, kau vanir?taemin imnida…” aku syok bukan main, dia bicara kepada ku? Kenapa? Aku mencoba menatapnya.  mata hitam itu, wajahnya masih menunjukkan ekspresi datar, aku tidak bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan.

“ne..a..”

“sedang apa kau semalam??”

“ne??”

“sebaiknya kau berhati hati…” taemin langsung beranjak pergi bersamaan dengan bunyi bel sebelum aku sempat merespon kata katanya.  kenapa selalu seperti ini? Apa maksudnya tadi aku disuruh hati hati?

“yaa vanir-ssi.“tiba tiba segerombolan yeoja menghampiriku.

“ne?mworago?”

“kau jangan sok centil didepan taemin kami arasseo!?”

“i am not!” aku jelas tidak terima dengan kata katanya barusan, apa apaan itu? Aku sok centil?

“jangan sok bahasa inggris, kau memang bukan orang korea, tapi kau sedang dikorea sekarang, ikuti aturan main kami.”

“mianhe, i gotta go.“aku mencoba menerobos gerombolan yeoja yeoja memuakan ini.

“MWO??KAU??” mereka menahan ku, kali ini aku merasakan tangan salah satu dari mereka mecengkeram lengan ku.

“berani kau huh?”si ketua gank mencobak mencekik leher ku. yah aku yakin dia ketuanya karena dia yang mendominasi sedari tadi.

“a…a…a..let me out…”leherku terasa sakit dan nafasku terasa sesak sekarang.

“minta maaf dan baru kami lepaskan!”

“mwohaenun goya?”taemin? dia disini?.

“ta..taeminie.”yeoja yeoja itu syok, dan melepaskan tangannya dari leherku

“Uhukk..uhuk…”

Taemin tidak merespon, dia hanya menerobos gerombolan yeoja dan duduk di bangkunya. Yeoja yeoja itu masih berdiri dengan wajah yang dibuat seimut mungkin, menunggu respon taemin.

“kenapa kau masih berdiri?” tanyanya

Aku terdiam, dia bertanya kepada siapa?

“vanir, tidakkah kau inging duduk? tebakanku 10 detik lagi park seonsaengnim akan masuk.”binggo! dia menjawab pikiran ku dengan tepat.

Aku melewati yeoja yeoja menyedihkan itu, hahhaha, ingin rasanya aku tertawa keras, how poor.. look their faces… how sad… taemin with me, and ignoring them..:P shut the fuck up! mereka kembali ke bangku masing masing dengan menghentakkan kaki, bisa ku lihat wajah wajah jeleous menyebalkan tanda tidak terima.

***

“hey… kau dengar..katanya sekolah kita bakal mengadakan prom nite?”aku bisa mendengar seorang yeoja berbisik dari arah kanan.

“jeongmal?kapan?”

“minggu depan.”

“jjinjayo?aigoo, aku tidak sabar mengenakan gaun pemberian umma, yah kau tahu, ummaku kan seorang perancang busana.” akunya bangganya

“aigoo, aku iri pada mu. tapi setidaknya aku masih bisa membeli gaun rancangan ummamu.”

Yah,.aku seperti kambing congek diantara puteri puteri ini, aku sadar ini bukan tempat ku, sekolah elit dengan anak anak orang kaya, sedangkan aku? Jangankan kaya, masuk kategori sederhana dan berkecukupan pun tidak, miskin lebih tepatnya?? Aku rasa aku lebih dari kata miskin jika ada istilah lain untuk itu.  aku tidak hanya tidak punya uang, tetapi juga tidak punya orang tua.

Aku berharap bisa menangis saat ini, tapi apa yang ku lakukan? Aku rasa aku tidak tahu bagaimana caranya menangis, yeah,aku tahu kalau seseorang dikatakan menangis jika dia mengeluarkan air mata, dan aku tidak tahu bagaimana cara mengeluarkan air mata. mungkin karena sedari kecil aku terbiasa hidup tegar, hidup mengajari ku banyak hal, hidup mengajariku untuk berdiri diatas kakiku sendiri, hidup mengajariku agar tidak lemah, seingatku dulu, aku pernah menangis ketika seseorang merebut permenku ketika aku dipanti dulu, tak seorangpun yang peduli, tidak teman, tidak juga suster, sejak saat itu aku putuskan, tidak ada gunanya menangis, tidak ada yang peduli kepadamu meski kau membanjiri halaman dengan lautan air mata. Jadi aku putuskan itu terakhir kali aku menangis dan tidak akan pernah menangis lagi, aku bisa hidup dengan dan tanpa bantuan orang lain, meski aku hanya menopang diriku sendiri.

#KRIINGGG!! Tanpa terasa sekolah pun berakhir, aku langsung beranjak pergi meninggalkan kelas, jam sekolah memang telah berakhir, tapi jam kerja baru saja dimulai

***

“yaaa! Vanir.” seseorang mengagetkan ku dari belakang

“ah yuri. kau hampir membuat jantungku copot.”aku mengelus dada.

“aigoo, kau ini lebay sekali. kajja…”dia menarik tanganku

“odiga??” aku bingung, masih menggenngam amplop ditangan. Yah, kami baru saja menerima gaji pertama kami setelah sebulan bekerja.

“kau lupa?”alisnya mulai bertaut.

“eh??mworago?”

“aku pernah berjanji padamu, aku akan mengantarmu kesalon setelah kita terima gaji.  dan sekarang lah waktunya. uri kajja.”dia menarikku terlebih dahulu sebelum aku sempat protes. Ye, tak ada salahnya mengikuti saran seseorang sekali-kali.

07.05pm waktu seoul.

“aigoo.”aku bisa melihat karyawan salon yang menangani ku geleng geleng kepala dari pantulan cermin didepanku.

“waeyo ahjumma??”

“mwo?ahjumma?apakah aku terlalu tua untuk dipanggil ahjumma?? Panggil saja aku eonnie…arasseo?” aku merasakan air dingin mulai menyentuh kulit kepala ku, ini yang mereka katakan creambath, ah mollasseo aku tidak mengerti, aku Cuma ikut ikutan saja.

“ne eonnie.”aku menurut.

“sudah berapa lama kau tidak creambath?”dia mulai membuka pembicaraan kembali.

“aku tidak pernah creambath seumur hidupku.”aku ku.

“MWO???”dia hampir terjungkal mendengar pengakuan jujurku.

“aigoo, kok bisa gadis secantik kau jorok seperti ini. Kalau saja kau mau merawat diri, kau bisa saja menjadi bintang hollywood vanir-ssi, seperti megan vox.”binggo!! kau orang kedua yang memuji ku cantik eonnie yang baik hati dan tidak sombong.  meski ujung ujungnya juga tidak enak, “jorok” ugh… itu kenyataan, jadi tidak mungkin aku membantahnya.

“he-eh.”hanya itu yang bisa ku balas.

“vanir”ah aku hampir melupakan sahabatku, well sekarang aku akan mengakuinya, dia sahabat yang kupunya satu satunya selain diriku.

“ne?”

“kau bilang, sekolahmu mengadakan prom nite ne?”

“eh?geurae?”hmm, omo???aku baru ingat.

“satnite right?”senyumnya mengembang.

“ne, i think so.”

“yeah… it’s time to moving.”

“i dont…”

“yeahh dear, it’s satnite u know.”

“MWO???” aku melirik kalender disamping cermin, benar,  ini satnite! Kenapa aku baru sadar?

“jakkabman.”si eonni nyeletuk. “prom nite? Sekarang?jam berapa?”

Aku melirik arloji lusuhku, omo?tenggorokanku tercekat.

“aku tidak akan datang.”

“wae?”tanya yuri dan eonni bersamaan

“sejam lagi, sekarang sudah jam 8 dan acaranya mulai jam 9.”aku menghela nafas.

“ah geuraeyo? jangan khawatir sweetheart, aku akan menyulapmu menjadi cinderella dalam satu jam, percayalah pada ku.”senyumnya.

“aku percaya padamu eonni.”kali ini yuri yang menjawab

“aku tidak menanyai mu yuri.”katanya tanpa ekspresi dan tetap sibuk dengan hairdryer ditanganya. suara mesin itu mulai memekakkan telinga, aku belum terbiasa dengan semua ini.

Taemin POV

Aku masih bersandar, lebih tepatnya duduk di kap mobil. ah..kenapa duo kim itu lama sekali, aku mulai bosan.

“jangan salahkan jonghyun.”onew hyung menjawab pikiranku.

“ini semua karena si kunci.”minho hyung nyeletuk dari belakang,setelah kembali dari membeli 2 kantong apel.

“king of fashion datang.”aku mengikuti arah pandang onew, aigoo, mereka pikir mereka mau kemana? wedding party? Oh selamat! Ini hanyal prom nite, tak perlu lebay seperti itu.

“see?apa aku bilang.”minho hyung membuka pintu mobil dan duduk di kursi pengemudi.

“lama menunggu?”tanya key hyung dengan senyum divanya.

“mianhe, ini semua karena si kunci memaksaku untuk mencoba 20 macam tuxedo.”keluh jjong yang duduk di jok belakang bersama siapa lagi kalau bukan couplenya.

“ah..hyung,biasa saja. aku saja sudah mencoba 50 tuxedo dalam 1 jam tidak lebay seperti kau!” jelasnya, kami hanya geleng geleng. “salah sendiri, kenapa kau lahir didunia dengan tubuh pendek seperti itu,  jadi semua tuxedo kedodoran untuk seukuran mu.”ejeknya, kalimat itu sukses membuat kami tertawa.

“MWO???PENDEK KATAMU??AKU TIDAK PERNAH MINTA DILAHIRKAN KEDUNIA DENGAN TUBUH SEPERTI INI KAU TAHU?????”

***

Ugh…aula sekolah sudah disulap seperti lantai diskotik sekarang. musik DJ dan lampu disko, inilah yang dilakukan manusia??hah..lucu sekali, kalau saja mereka bisa melihat angka angka kematian diatas kepala mereka, aku yakin saat ini juga mereka bakal lari terpingkal pingkal menuju gereja atau mesjid dan berdoa sepanjang hari.

“taemin, tidakkah kau ingin berdansa?”tanya onew hyung  sambilan mengunyah apel yang ku tahu itu adalah apel ketujuh.

“kau tidak bosan makan apel?”ejek ku

“wae?kau bosan?”

“tidak.”

“begitu juga dengan ku.”senyunmya dan kembali mengunyah apel itu.

“kemana jongkey hyung?”

“key sedang minum disana.”aku mengikuti arah pandangnya “dan jjong, jangan kaget, dia sedang berdansa bersama seorang yeoja.”

“MWO?”aku melihat wajah jjong hyung penuh senyuman sambil memutar tangan gadis itu, huh? Wake up surt!! Kau itu bukan manusia bodoh!.

“hahaha, sudah kubilang, jangan kaget.”

“onew oppa..”seorang yeoja menghampiri kami.  yang aku tahu dia itu sunbaeku dan teman sekelas onew, tapi kenapa dia memanggilnya oppa?

“ne jagiya?”

Andai saja aku manusia seperti mereka, aku yakin wajah ku akan terlihat seperti orang yang baru saja disambar petir.  jagiya? Apa maksudnya itu.

“tidak kah kau ingin berdansa dengan ku?”

“oh? Kajja.”dia melempar sisa apelnya kebelakang hingga mengenai kepala seseorang, berjalan menuju lantai dansa sambil menggandeng yeoja tadi.  dan yang paling menyebalkan, dia meninggalkan ku sendirian tanpa pamit.

***

Aku mulai bosan, semua hyung hyung ku sudah keracunan manusia, Cuma aku yang waras disini. kulirik arloji ditangan, sudah pukul 9 lewat,  Aku memutuskan untuk meninggalkan aula ini, aku tidak mau lumutan disini.

“well guys, inilah saatnya untuk pemilihan prince and princess prom nite of the year.” Teriak sang DJ.

TAP!! TAP!! Lampu lampu mulai menyinari lantai dansa yang telah kosong, aku melewati lantai dansa menuju pintu.

“well…inilah prince and princess prom nite of the year….!!!” bersamaan dengan itu musik pembuka berbunyi, aku mengabaikannya, tidak ada yang penting, yang aku inginkan saat ini adalah  bagaimana menjangkau pintu itu dalam satu detik.

DRAKKH..pintu itu terbuka tepat di depan wajahku sebelum aku sempat menggapainya.

BRUKHH!! Seseorang menabrakku hingga kami berdua jatuh tepat dibawah lampu sorotan lantai dansa, semua orang bersorak dan bersuit suit tak karuan.

“ah jeosonghamnida, jeongmal jeosonghamnida.” yeoja itu bangkit setelah sempat menindihku dan merapikan gaun warna blue safir yang begitu kontras dengan warna matanya, rambut pirangnya disanggul indah membentuk lekukan lekukan rumit dan berkilau, kulitnya benar benar bersih tertimpa sorotan lampu, mwo??kenapa aku jadi memperhatikan yeoja aneh ini.PABO!

“jeongmal jeos…taemin?”ternyata dia baru menyadari kalau orang yang ditabraknya adalah lee taemin. Hah..kaget? aku berdiri merapikan tuxedo ku.

“Lee taemin dan vanir scotdavian!!!!!”teriak sang DJ penuh semangat.

“MWO???”kata kami berbarengan.

Author POV

“a…a….”vanir hendak protes, tapi mulutnya kelu.

“annyeong nae dongsaengs…”onew menghampiri mereka secepat kilat, alis taemin bertaut, vanir menunggu “kenapa bengong? Saatnya berdansa…” onew meletakkan tangan taemin dipinggang vanir, spontan vanir shock dan bisa merasakan tubuhnya bergetar hebat karena darahnya mendesir.

“nikmati saja taem, tak ada ruginya kok mencoba menjadi manusia.”bisik onew sebelum berlalu meninggalkan taem.

Musik klasik mengalun, sekarang lantai dansa sudah dipenuhi pasangan pasangan yang berdansa. vanir masih diam ditempat tidak tahu apa yang dilakukan, begitu juga dengan taemin, entah kenapa dia tidak beranjak dari tempatnya, bukankah tadi dia berniat ingin meninggalkan aula? Tangannya masih dipinggang vanir, tidak beranjak sedikitpun.

“finally, kau sadar juga taem.”jong menghampiri taemin dan vanir disela dansanya bersama seorang yeoja, mereka berhenti sebentar.

“kau vanir? Jonghyun imnida, aku hyungnya taemin.”senyumnya

“ne..sun..sunbae.”vanir masih gugup.

“aigoo, jangan gugup begitu, kau itu cantik, yeoja tercantik di sekolah ini, kau ibarat beautifull angel di dunia kami.” pujinya, kening vanir berkerut mencoba mencerna kata kata jjong “sudahlah, begini caranya berdansa.”kali ini jjong meletakkan tangan vanir untuk mengalungkannya ke leher taemin “arasseo? lihat kami.”jjong dan yeojanya memperagakan gerakan mereka.

“yasudahlah hyung, pergi sana! Kau mengganggu kami.” taemin menarik vanir kedalam pelukannya dan mulai mengajaknya berdansa.

“eh?”vanir shock.

Vanir POV

Frozen, itulah kata yang bisa aku ungkapkan, aku berdansa seperti robot, apa apaan ini? Memalukan sekali.  aku mencoba memejamkan mata mengikuti langkah taemin, tangan ku berkeringat, aku yakin seratus persen leher taemin sudah basah oleh keringatku.

“santai saja vanir, jangan kaku seperti itu.”aku memberanikan diri menatap taemin, pertama kalinya aku melihat dia tersenyum, taemin tersenyum? Betapa manisnya senyuman itu, bak dewa, malaikat dan seperti senyuman seorang bayi, polos tanpa dosa, dia sukses membuatku terpana, apakah aku mulai jatuh cinta kepada taemin?

***

Kami masih bergerak dilantai dansa, sudah 2jam, tapi masih terasa seperti baru 5menit, aku belum berniat mengakhirinya, masih menunggu taemin, tapi aku rasa dia juga belum berniat mengakhirinya, kami lebih banyak membisu dan terus bergerak ketimbang bicara, hingga pada akhirnya seorang sunbae datang dengan tersaruk saruk menghampiri kami, tebakan ku dia mabuk.

“key hyung…”aku mendengar suara taemin bergumam sambil melihat kearah sunbae itu yang tinggal beberapa meter lagi sampai ketempat kami

“vanir, saranghaeyo.”dia menarikku dan menciumku dengan paksa tepat di depan wajah taemin, aku mencoba melepaskan diri, tapi tak kuasa, tenaganya lebih kuat dibandingkan aku yang lemah ini, semua orang menjerit tak percaya, saat ini aku berharap taemin melepaskan namja kurang ajar ini atau aku lebih baik mati saat ini juga, taemin?? Kenapa dia tidak bereaksi??

To be continue

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

• Open FAQ page for ask something.
• Open GUESTBOOK for new reader
• Open Join Us page to know how to send your FF
• Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
• For new reader, please join page Talk Talk Talk
• Open page LIBRARY if you miss some FF