Crescendo – Part 5

Crescendo – Part 5

Title                 : Crescendo – Part 5

Author             : Eunri yang berganti nama menjadi Fuzzy Blue Lights

Main Cast        : Pairing 2Min (Minho,Taemin)

Support Cast    : Lee Jinki,Kim Kibum,Kim Jonghyun,Jessica,and other cast.

Length             : Series

Genre              : Shounen Ai,Life,Romance

Rating              : PG – 16

Summary         : Apa yang akan terjadi jika seorang pianis muda berbakat yang tak tahu tujuanya bermain   musik  bertemu dengan seorang pianis buta yang jenius dan memiliki kepekaan yang tajam terhadap nada – nada dengan pendengarannya.Akankah mereka bisa menemukan jati diri dan arti musik untuk mereka…

Minho POV

Setelah pulang sekolah aku langsung pergi ke tempat itu.Tentu saja untuk mengunjunginya.Kemarin aku sudah janji pada hyung untuk datang lagi ke rumah sakit.Dan aku menepatinya.Aku berjalan kearah ruangan dimana kemarin dia di rawat.Tapi saat aku kesana ruangan itu kosong,tapi aku melihat sesosok tubuh yang kukenali adalah tubuh Kibum Hyung.Ia terlihat sedang membereskan sesuatu di samping tempat tidur taemin.Namun Taemin tak terlihat ada di sana.

“Annyeong Hyung..”,sapaku dari belakang.

Namja yang sedari tadi memunggungiku itu berbalik,Lalu sebuah senyum terkembang dari bibir tipisnya.

“Minho..mengunjungi Taemin??”,tanyanya ramah.

“Iya..lalu dimana dia?”,aku menatap sekeliling kamar yang kosong.

“Di taman belakang rumah sakit..tadi pagi dia sudah terlihat sehat”

Tanpa basa – basi aku langsung menyusulnya.

“Aku akan kesana..”,

Aku langsung melesat meninggalkan hyung sendirian.

Aku berlari – lari kecil menuju ke taman itu.Aku tak sabar ingin menemuinya.

End Minho POV

Di sepanjang koridor tampak seorang sedang tergesa – gesa untuk segera menemui seseorang.Tangan kananya terlihat membawa sebuket bunga mawar putih,sedangkan tangan kirinya terlihat menggengam sebuah bingkisan kecil dan sebuah amplop.Wajahnya terlihat berbinar ceria.

Minho POV

Saat sampai di taman itu.Aku melayangkan pandanganku ke segala penjuru mencari sosoknya.Taman itu lumayan tak terlalu sepi.Banyak pasien ataupun keluarga pasien sedang bercengkrama di taman itu.Lalu dimana dia?

Saat melihat kearah matahari terbenam aku menangkap sesosok orang sedang terduduk di bangku taman.Walau wajahnya pucat tapi tak menghalangi pesona wajahnya yang amat jelita.Rambutnya yang panjang berwarna pirang almond itu tergerai menutupi sebagian bahunya.Aku mendekati sosok yang kukenali sebagai Taemin itu.Ia duduk sendiri seperti menikmati hangatnya semilir angin yang datang.Aku senang dia terlihat sehat dan tenang.Tidak seperti tempo hari saat emosinya meledak.

Aku hanya berjarak beberapa inchi dari tempatnya duduk.Tapi yang kulakukan hanya diam tak bergeming.Lagi – lagi sesuatu itu menahanku.Aku tak bisa mendekatinya.Seperti ada sebuah perisai tak terlihat yang menghalangiku untuk berada dekat di sampingnya.

“Kau datang?Kenapa hanya berdiri di situ??”,sebuah suara lembut memecah kesenyapan.

Suara yang sangat aku rindukan.

Aku melihat taemin menatap ke arahku.

Eh apa tadi dia berbicara padaku?

Aku melihat ke sekelilingku,tak ada seorangpun yang berada di dekatnya kecuali aku.

“Kenapa diam saja?”,Dia mengulum senyum.

“Eh..aku.aku..Kau tahu aku disini?”,tanyaku kaku tak tahu harus berkata apa.

Dia mengangguk pelan.

“Choi Minho…jadi aura hangat ini berasal darimu??”

Apa maksud pertanyaan taemin.

“Kau bisa merasakan keberadaanku?”,tanyaku lagi.

“Tentu..”,sebuah senyuman terlukis di wajahnya yang indah.

Aku berjalan mendekatinya.

“Aku hanya ingin memberikan ini…”,Aku meletakkan barang – barang yang tadi ku bawa ke pangkuanya.

“Ah..apa ini?”

“I…itu”

“Bunga mawar..”,celetuk taemin.Ia terlihat menghirup wangi bunga itu.

“Wangi..”

“Kupikir kau menyukai mawar putih mengingat…”

“Aku memang menyukainya..”,selanya sambil tersenyum.

“Lalu ini apa?”Dia menyentuh bingkisan kotak kecil itu.

“Itu sebuah bingkisan.Karena kau menolak pemberianku kemarin aku pikir kau takkan keberatan menerima bingkisan itu.”,ungkapku.

“Kau tak perlu repot…eumm lalu kertas ini?”

“Itu Sebuah undangan Kontes Piano.Aku harap kau mau menghadirinya.Tentu saja itu kalau kau mau..”

“Kau mengikuti Kontes??”,tanyanya dengan raut wajah yang sedikit heran.

“I..iya..aku ingin mencoba mengikutinya”

Taemin terdiam.Entah apa yang dia pikirkan.Mungkin saja dia kaget karena aku mengikuti Kontes piano.

“Taemin..aku pergi dulu.Semoga kau lekas sembuh”,ucapku.

Dan aku langsung pergi meninggalkanya.Sebenarnya berat aku meninggalkannya.Aku ingin sedikit berlama – lama berbincang denganya.

Tep !

Namun beberapa langkah suara lembut itu memanggilku.

“Minho”

Aku menoleh kearahnya.

“Terima kasih..”

Aku hanya diam,lalu beranjak menjauh.

Entah kenapa aku merasa sedih saat taemin berterima kasih  padaku.Rasanya ingin sekali menangis.Tapi akhirnya aku berhenti juga sejenak melihat ke arahnya.Taemin terlihat menggengam amplop pemberianku.Lalu bulir – bulir bening itu jatuh membasahi pipi indahnya.Dia menangis.Aku..Aku ingin berlari kesana memeluknya.Aku ingin…tapi kenapa kaki ini tak sekalipun beranjak.

“Peluk saja..kalau kau ingin memeluknya..”,sebuah suara menyadarkanku.

Kibum hyung muncul di sampingku.

“Tidak perlu…terus berada di sisinya hanya akan membuatnya semakin terluka”ucapku pilu.

Kibum hyung hanya memandangku dengan tatapan iba.

“Aku pulang dulu hyung…Ann”,saat akan berbalik tanganku di tahan oleh sesuatu.

Kibum hyung menahan tanganku.

“Terima kasih Minho..Kau telah tanpa sadar menjaga adikku.Terima kasih banyak”,Kibum hyung melepaskanku.Sebuah senyuman terangkai dari wajahnya.

Aku mengangguk dan beranjak pergi.

….

End of Minho POV

Sebuah melodi terdengar sayup – sayup dari sebuah ruangan.Denting piano itu terus menari – menari dalam gelapnya malam kala itu.Memainkan simfoni indah yang menggelora.

Taemin POV

Sejak kemarin aku terus mengenggam bingkisan dan amplop pemberian minho.Aku belum membuka bingkisan itu.Aku juga tak tahu apa yang ada di dalamnya.Aku seperti merasa berdosa padanya.Kukira dia akan membenciku saat melihatku emosi di hadapanya.Aku yang membuatnya melihat sisi burukku.Aku juga yang melibatkannya dalam keputus asaanku.Mungkin jika aku menolaknya saat dia memintaku mengajarinya concerto Chopin.Mungkin saat ini aku takkan merasa bersalah padanya.Tapi semuanya terjadi begitu saja,bagaikan sebuah rentetan nada yang mengalun.

Maafkan aku..

Maafkan aku Minho…

“Itu pemberian Minho??”,sebuah pertanyaan menyadarkanku.

“I..iya..”

“Kau tak membukanya..”Tanya Kibum Hyung.

“Aku..aku tidak bisa hyung..”

“Sini aku bukakan amplopnya..”,Tangan Kibum hyung meraih amplop di tanganku.

“Ini sebuah..undangan..Sebuah Kontes piano..”

“Kau akan datang Taemin?”,Tanyanya lagi.

“Entahlah..aku tak tahu hyung”

Aku membuang wajahku kearah jendela.

End of Taemin POV

Hari H kontes Piano sudah semakin dekat.Jinki Sonsaengnim semakin memperketat latihanku.Setiap hari tiada hari untuk latihan.

“Ulangi bagian itu..”,seperti biasa rentetan perintahnya terus terdengar di kepalaku.

Entah sejak pertemuan terakhirku dengan taemin kemarin.Aku agak sedikit lega.Rasanya beban dipundakku agak ringan.Aku lebih bisa menikmati latihanku dan juga permainanku sendiri.

“Mainkan dengan lembut Minho…”

Mozart : Piano Concerto No. 21 in C Major

“Ya…sonsaengnim”

“Sudah sedikit lumayan..tingkatkan lagi permainan seperti itu.Latihan cukup sampai disini”,ucapnya menyudahi latihanku.

Akhirnya berakhir latihan yang menyiksa ini.Rasanya jari – jariku mau patah semua.

Malam hari aku memutuskan tidak latihan,,tapi justru duduk di atas sofa melihat sebuah video.Video yang berisikan sebuah permainan piano yang indah dan bergelora.Dan yang paling membuatku bahagia adalah pianisnya.Pianis berwajah jelita yang membuka hatiku pada musik. Memberiku jalan untuk mendalami sebuah permainan musik.Yah..dia adalah Lee Taemin. Dulu saat kami masih sering berlatih,aku pernah memintanya bermain Pachelbel Canon in D.Lagu sederhana yang sangat kusukai.Lagu pertama yang di ajarkan kakek padaku.Aku meminta taemin memainannya untukku dan aku merekam video permainanya.Wajahnya saat memainkan canon itu terlihat bahagia dan penuh senyum.Aku menyukai dirinya yang seperti itu.Dia seperti sangat menikmati musik itu.Menyenangkan.Hampir setiap malam aku selalu menyempatkan melihat video itu untuk sekedar melepas rasa rinduku padanya.Aku amat merindukannya,,bahkan aku sempat meneteskan air mata ketika mengingatnya.Aku ingin bermain piano bersamamu taemin…

Taemin POV

Aku sampai di kamarku setelah pulang dari rumah sakit.Genap seminggu aku meninggalkan rumahku.Aku merindukan kamarku,pianoku…bahkan aku merindukan permainan musikku sendiri.Aku duduk didepan pianoku,membuka penutup tutsnya.Menyentuhnya,dan tanpa sadar memainkan sebuah lagu ‘ Pachelbel Canon in D’ lagu klasik yang pernah kumainkan di depan seseorang.

Saat selesai memainkan lagu itu,,tak terasa air mataku tiba – tiba menitik pelan.Dan lama kelamaan aku terisak dan menangis semakin deras.Aku memegangi dadaku masih sambil sesekali terisak.Di dalam sini rasanya sakit sekali.

“Aku merindukanmu Minho…”,bisikku pelan.

“Aku ingin kau di sampingku..kita bermain bersama..”,Aku menangis.

Kontes Piano pun tiba….

Di depan gedung tempat kontes,tampak seorang laki – laki sedang mondar – mandir tak karuan.Ia terlihat meremas – remas jari – jemarinya.Raut wajahnya terlihat khawatir dan gelisah.Laki – laki itu terlihat seperti menunggu seseorang.

Minho POV

Aku mondar – mandir tak jelas di depan gedung.Padahal pertunjukan akan segera dimulai.Tapi aku masih menunggu seseorang.Seseorang yang sangat aku harapkan kedatangannya.

“Kumohon datanglah..”,bisikku dalam hati.

Aku terduduk di sebuah bangku kecil di depan gedung.

“Pukk!!”

Aku merasa kakiku di pukul oleh seseorang dengan sebuah tongkat.Membuatku terkesiap.Aku mendongakkan kepalaku ke atas.Sosok yang berkilau di tengah terpaan mentari senja.Sosok yang sangat kurindukan.Peri Musiku,Seorang malaikat pembuka jalanku…

Sosok itu Lee Taemin…

Dia tersenyum..

“Kenapa kau ada diluar??”,tanyanya masih sambil tersenyum.

Aku terdiam.Aku tak percaya dia mau datang.Dia benar – benar datang.Dengan balutan mantel bermotif kotak – kotak dan sebuah syal biru yang melingkar lembut di lehernya.Dia terlihat sangat cantik.

“Hei..kau mendengarkanku kan Minho?”

“Ah..eh iya..”,jawabku tergagap.

“Kenapa tidak masuk..sebentar lagi kontes akan dimulai kan?”

“Kau datang..”,ucapku lirih tak menggubris pertanyaanya.

Raut wajah Taemin terlihat berubah.

“Apa kau tidak senang aku datang?”,tanyanya dengan raut wajah yang agak sedih.

Aku terkesiap.

“Te..tentu saja tidak..Justru aku sangat senang kau datang”,ucapku bahagia.

Taemin tersenyum.

“Begitukah??Apa kau disini untuk menungguku?”,tanya taemin tepat sasaran.

Membuatku jadi kebingungan untuk menjawabnya.

“Ah..yahh bisa di bilang..begitu”,ujarku sambil garuk – garuk kepala.

Taemin tertawa.Aku begitu merindukan tawanya.

Aku meraih tangannya dan mengenggamnya,membuatnya menghentikan tawanya.

“Akan ku tunjukan tempat dudukmu..”,aku pun menggandengnya dan menariknya masuk ke dalam gedung.

Aku memilihkannya tempat duduk di bagian tengah tepat di depan panggung.

“Duduklah disini…sebentar lagi aku akan mulai”,ucapku saat akan meninggalkannya.

“Minho”,panggilnya lembut.

“ya..”

“persembahkan permainan indahmu padaku..”,ucapnya sambil tersenyum.

“Pasti!!”ucapku mantap.

Aku pun menuju ke arah belakang panggung,menunggu giliran untuk maju.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya giliranku pun tiba.Aku pun maju kearah panggung.Aku bisa mendengar tepuk tangan riuh penonton saat aku membungkukan badanku memberi salam.Aku menegakkan badanku lagi dan aku melihat Jinki Sonsaengnim melihatku antusias dan terlihat bangga.Lalu aku juga melihatnya duduk tenang di bangkunya.Aku tahu kalau sebenarnya dia bisa merasakanku.

Taemin POV

Hari itu aku memutuskan untuk datang ke kontes itu.Aku ingin mendengarnya.Permainan minho.Seberapa jauh ia bisa memainkan sebuah lagu.Terlebih aku juga ingin bertemu dengannya.

“Kau mau kemana??”,tanya kibum hyung saat aku mengalungkan syal biruku.

“Aku akan pergi hyung..”

“Ke kontes Minho?”,tanyanya dengan nada ceria.

Aku mengangguk.

“Apa perlu ku antar??”,tawar kibum hyung padaku.

“Tak perlu..aku bisa pergi sendiri..”,ucapku menolaknya.

“Baiklah..aku takkan memaksamu,hati – hati di jalan taemin”,ucapnya menasehatiku.

“Aku mengerti”,ucapku sambil berlalu.

Aku terus mengenggam sebuah amplop kecoklatan yang diberikannya seminggu yang lalu.Kemarin malam aku memutuskan untuk datang ke kontes itu.Sebuah kontes piano.Aku ingin mendengarnya,permainan Minho.

Aku terus berjalan ke tempat kontes itu diadakan.Sebuah gedung pertunjukan yang tak jauh dari rumahku.Setibanya disana,aku merasakan aura itu.Aura milik Choi Minho.Aku mendekati aura yang semakin menguat.Aku meyakinkan diriku bahwa aura yang kurasakan adalah aura milik Minho.Aku mendekati sesosok orang yang kelihatannya sedang gelisah.

‘pukkk!!’

Aku memukul pelan tongkatku kearah orang itu.

“Kenapa kau ada diluar??”,tanyaku seraya tersenyum.

Hening.

Apa dia bukan Minho?

“Hei..kau mendengarkanku kan Minho?”,tanyaku sekali lagi.

“Ah..eh iya..”,jawabnya sambil tergagap.

Suara itu..

Dia benar – benar Minho.

“Kenapa tidak masuk..sebentar lagi kontes akan dimulai kan?”,ucapku tersenyum.

“Kau datang..”,tanyanya lirih.

Kenapa Minho bertanya seperti itu.

“Apa kau tidak senang aku datang?”,tanyaku dengan raut wajah yang agak sedih.

“Te..tentu saja tidak..Justru aku sangat senang kau datang”,ucapnya ceria.

Aku tersenyum.

“Begitukah??Apa kau disini untuk menungguku?”,tanyaku tepat sasaran.

Minho hanya terdiam.

“Ah..yahh bisa di bilang..begitu”,ujarnya terdengar salah tingkah

Membuatku tertawa.

Minho meraih tanganku dan mengenggamnya,membuatku menghentikan tawaku.

“Akan ku tunjukan tempat dudukmu..”,dia pun menggandengku dan menarikku masuk ke dalam gedung.

Musik yang Minho mainkan, Mozart : Piano Concerto No. 21 in C Major.Sangat indah dan memukau.Mambuat para penonton bertepuk tangan riuh saat ia mengakhiri permainanya.Termasuk juga aku,arah permainanya sudah banyak berubah.Permainan yang dulu terkesan urakan kini lebih teratur meski kesan liar masih terlihat.Namun permainan yang menggetarkan itu tetap menjadi ciri khasnya.Kebetulan Minho adalah peserta terakhir dalam kontes ini.Jadi setelah kontes selesai seluruh penonton menghambur keluar gedung.

Permainan tadi spesial aku persembahkan untukkmu malaikatku…

Kau berikan aku sebuah jalan untuk masa depanku…

Dan inilah yang kau pilihkan untukku…

Jalan musik….

Minho POV

Aku masih terus mencari Taemin,setelah kontes berakhir aku tak menemukannya dimanapun.Mungkinkah dia sudah pulang?Padahal aku masih ingin berbincang dengannya.Aku mengitari koridor,menelusup ke ruangan – ruangan.Siapa tahu aku bisa menemukannya.Tapi nihil.Akupun naik kelantai dua dan sayup – sayup ku dengar suara denting piano.Aku mencari dan mendekati suara itu hingga ke sebuah ruangan yang terletak di lantai dua itu.Aku mendekati pintu ruangan itu dan terdiam.Suara piano itu berasal dari ruangan ini.

Aku menekap mulutku tak percaya.Tak kurasa bulir – bulir bening itu menetes dari kedua sudut mataku.

“Sial!!!!Ke..kenapa??Permainan ini..”,ucapku sambil menyeka airmataku.

Kenapa aku meneteskan airmata saat mendengar lagu ini.

Siapakah yang memainkannya..

Beethoven’s Piano Sonata no 31

 

Aku meraih gagang pintu dan membukanya perlahan.Aku melihat sesosok orang yang amat familiar di mataku.Membuatku terpana tak percaya melihatnya.Aku masih tak percaya Sosok itu adalah Taemin.Dalam keadaan setengah shock aku berusaha menyeret kakiku untuk mendekatinya.Saat aku berada tak jauh darinya,Taemin menghentikan permainannya.

“Kenapa berhenti??”

Dia menoleh ke arahku.

“Minho..”,ucapnya lirih.

“Kenapa tidak di teruskan??”,tanyaku lembut.

Taemin hanya terdiam.Lalu tak lama bangkit.

“Maaf aku harus segera pergi..”,ucapnya sambil tergesa – gesa meninggalkanku.

Tapi aku menahannya.Menggenggam jemarinya.Membuatnya terkesiap.

“Kumohon..Taemin.Apapun alasanmu..jangan pernah meninggalkan dunia musik,meninggalkan permainan pianomu..Aku tak peduli sekalipun kau tak bisa melihat permainanmu sendiri,tapi aku mohon jangan meninggalkannya,karena aku masih ingin melihat permainanmu..Aku,aku menyukaimu Taemin..Aku..”,aku tak meneruskan perkataanku.

Mungkin aku sudah gila karena tanpa sadar aku menyatakan perasaanku padanya.

Aku menangis,dan airmataku menetes di atas jemari Taemin,membuatnya terkesiap.

“Minho…”,panggilnya lirih.

“Aku,aku mohon padamu Taemin,Jangan pernah meninggalkan permainan pianomu..Aku tak peduli sekalipun kau tak sempurna.Tapi permainanmu amat sangat sempurna.Aku sangat menyukainya.Permainan pianomulah yang membuatku jatuh cinta padamu.Mungkin kau menganggapku gila karena aku jatuh cinta padamu.Tapi inilah kenyataanya…Aku jatuh cinta padamu..”,ungkapku jujur.

“Minho..”,panggil taemin setengah berbisik.

Don’t let me go…

I beg for you…

Please let me here with you..

I’m desperately need you..

****To be Coconut****

**Aduhh saya bingung gimana namatinnya?Mana bentar lagi UN…hueeeehehehehe>,<

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF
Advertisement

16 thoughts on “Crescendo – Part 5”

  1. Wah, daebak! ^^

    Part ini so sweet banget. Akhirnya Minho berani mengungkapkan perasaannya yah. Kyahaha~

    Suka banget pas bagian Minho liat Taemin main piano lagi. Ugyaa~ jadi senyum2 sendiri bayanginnya ^///^

    Semangat buat UN.nya yaa \(^o^)/

  2. Sedih bgt crita’a. Akhir’a minho mengungkapkan perasaan’a ke taemin. Q jdi kbawa suasana sma jalan cerita’a. Klo bisa jgn sad ending yah. Klo sad ending kasian 2min’a.

  3. ini terlalu pendek atau aku yang kecepetan bacanya? omoo.. Minho nyatain cintanya ternyata. so sweet banget rasanya aku pernah dengar lagu Beethoven’s Piano Sonata no 31 itu ditempat temanku les piano *aku ga ikutan T^T*

    mian thor aku baru ngomen bacanya ngebut dari part 1 hehehe.. next part i’ll wait

  4. makasih eonn udah di lanjutin
    lebih baik fokus aja dulu sama UN-nya aku tuntut hutangnya setelah UN
    dan aku eonniku dirumah mau UN senin jadi aku bisa mengerti…..
    HWAITING!!!

  5. Aaaaaarrhh kenapa tbc nya disituuuuuT_T
    Pas lagi dapet feel nya bangettttttt
    Biasanya aku gak terlalu suka yaoi begini, tapi yg ini sukaaa :’))
    2minnya yaampuun so sweett, dan yeey Minho ngungkapin perasaannya keke
    Ayo lanjutlanjutlanjuut~ 😀

  6. huwaaa nyeseekkk sumpah nyesek bgt .. ini musti di lanjutiin …
    taemin .. huwaaa meskipun sebenernya aku ngak boyxboy .. tapi ini kereeeennn ….
    ayo lanjutannya .. good job thor .. ^^
    gomawo ..
    sukseesss uannya .. ^^

  7. udah lama nunggu kelanjutannya, akhirnya bisa baca juga!
    ayo thor, ini mantep banget ceritanya.
    author daebak! keren yah bisa bikin cerita begini. 🙂
    lanjutkan!
    2min is real ! ^_^
    makin cinte deh…
    hahaha

  8. ya ampun baru ketemu fanfic ini TT
    suka!!!!!!!!!
    lanjutin dunk,, aku yang biasanya silent reader # ups=P sampe ngasih coment neh
    berbulan2 diriku menunggu lanjutanya TT #alay kuma
    ……
    ……
    Jangan dibikin sad endding ya eon
    LANJUT, LANJUT, LANJUT !!! TERIAK PAKE TOA

Give Me Oxygen

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s