Sad Story At 4pm

SAD STORY AT 4PM

Title                 : SAD STORY AT 4PM

Author             : Yuri-chan aka Sora aka Milaloveapple

Main Cast        : SHINee member

Length             : Oneshot

Genre              : Comedy

Rating              : General

A.N                              : Jangan tiru adegan yang ada didalam cerita ini, karena ini hanya untuk hiburan semata. *Gaje* Oh iya, bayangkan dorm SHINee disini bukan sebuah apartemen tapi kaya rumah biasa dengan satu lantai.

Jam menunjukkan pukul 4 sore, semua member SHINee kecuali Key sedang tidak ada jadwal kala itu. Kegiatan mereka hanya bermalas-malasan di dorm. Onew sang leader, sibuk membaca buku ensiklopedia tentang ayam di ruang tamu. Ia tersenyum sendiri memandangi buku yang baru dibelinya dua hari lalu bersama Taemin, saat menemani dongsaengnya itu membeli buku pelajaran di toko buku terdekat.

Lain halnya dengan Jonghyun, sedari tadi dia yang paling ribut diantara para member di dorm. Dengan handsfree yang menempel di kedua telinganya ia menanyi sesuka hati dengan ala Michael Jackson di kamarnya. Tak jarang disela-sela nyanyiannya ia menari, itung-itung olahraga, ia menari mulai dari goyang dombret sampai goyang moonwalk *nahlho*. Namun sangat disayangkan, saat Jonghyun mencoba gerakan goyang moonwalk kepalanya justru kejedot tembok gara-gara tersandung kakinya sendiri*komedi garing*. Kini Jonghyun memutuskan untuk menyanyi lagu-lagu  slow untuk menghindari adegan kejedot tembok terulang lagi.

Di sisi depan dorm, Minho menatap tajam layar kaca, tangannya menggenggam stick PS dengan kuat. Ia terlihat serius denga winning elevennya, kali ini ia memakai tokoh Tsubasa. Maklum ia baru saja membeli kaset winning eleven terbaru yang karakter pemainnya adalah karekter yang ada di anime Tsubasa. Kini ia sedang melawan Mewa, musuh terbesar Nankatsu.

“Argh sial, aku kebobolan. Awas kau Hyuga, akan ku balas.” Teriak Minho saat lawannya berhasil memasukkan bola ke gawangnya.

“YA, MINHO JANGAN TERIAK-TERIAK, KAU MENGHILANGKAN KONSENTRASIKU PADA AYAM-AYAMKU.” Seru Onew dari ruang baca. Namun Minho tak menggubris perkataan leadernya itu. Kedudukan sementara adalah 3-1 untuk Nankatsu, namun Minho sangat tidak terima gawangnya bisa dibobol oleh permainan komputer *maksudnya minho main sendiri, dia ngelawan com, com itu main sendiri tanpa ada yang menjalankan. Susah jelasinnya #author tidak bertanggung jawab*

Sementara itu si baby magnae, Taemin, sedang asyik dengan bantal dan gulingnya. Ia sedang menggambar pulau kapuk disana, dan jiwanya sudah sampai di dreamland. Wajahnya begitu menggemaskan saat tidur, matanya yang penuh binar kini sedang terpejam, rambutnya yang pirang semakin membuatnya bak malaikat. Sepintas Taemin terlihat seperti malaikat yang sedang tertidur, namun jika dilihat secara keseluruhan, Taemin lebih terlihat seperti seorang korban bencana banjir, karena ia tidur Topless alias cuma pake singlet dan bolong-bolong pula, sedangkan bagian bawah hanya menggunakan boxer biru pendek*digoreng Taemints*.

Kembali lagi ke sang leader kita yang tak lain dan tak bukan adalah Onew *reader: ya iya lah,siapa lagi leader SHINee kita tercinta kalau bukan Ondubu?, Author:berisik ah, kan cuma buat basa-basi doang., reader: #ngasah golok, Author: #nyengir kuda# kabur, reader: hey thor jangan kabur, kalo kabur nasip FF ni gimana?, Author: oh iya ya, lha kalian nyiapin golok buat apa?, reader: mau mbeleh ayam, Onew: ANDWEEEEEE my lovely chicken#nangis gaje, Author: aish, thu kan Onew nya nangis, udah onpa, balik lagi ke cerita, tar ga kelar-kelar, Onew: #mewek.*. Onew masih saja memandangi ensiklopedia ayamnya, kini ia telah sampai pada bagian cara mengolah daging ayam. Tanpa sadar Onew sudah ngeces seember penuh waktu melihat gambar ayam krispy ala Indonesia punya yang terpampang di ensiklopedianya. Tiba-tiba ia bangkit dari duduknya, hasrat ingin makan ayamnya tiba-tiba muncul. Itu tandanya ia harus segera makan ayam, kalau tidak, bisa-bisa ia ngiler sehari semalam*kaya orang ngidam aja*. Onew beranjak menuju dapur yang biasanya dikuasai oleh Key. Ia membuka kulkas dan mencari sosok pujaan hatinya di dalam sana. Matanya langsung berbinar ketika melihat seonggok danging ayam di frezer, namun ia langsung tertunduk lesu saat menyadari daging pujaan hatinya masih dalam keadaan mentah dan ia tak tahu harus berbuat apa agar ayam itu bisa masuk ke dalam perutnya. Cengirannya mengembang ketika nama Key terlintas dibenaknya, ia segera mengeluarkan selulernya dan menelpon Key.

“Yoboseyo, Key-ah?” sahut Onew begitu telponya diangkat.

“Ne, ada apa hyung?” sahut Key dari seberang.

“Cepat pulang, aku ingin makan ayam. Ayam di kulkas masih mentah.” Kata Onew to the point. Di studio KBS Key menautkan kedua alisnya, namun ia kembali merilekskan alisnya saat menyedari kalau Onew tak bisa melihat ekspresi herannya.

“Nanti ya hyung, aku masih ada perlu sebentar. Mungkin 45 menit lagi aku sampai di dorm.” Sahut Key buru-buru.

“Yah, lama banget, diusahain lebih cepet ya Key.” Kata Onew sambil memasang tampang inoccent dan suara memelasnya. Kali ini gantian onew yang langsung berhenti memasang wajah inoccent-nya karena Key tak akan mampu melihatnya, yang berarti usahanya sia-sia.

‘setidaknya suaraku sudah semelas mungkin tadi.’ Batin Onew.

“Iya hyung, aku usahain.” Jawab Key.

“Gomawo Yeobo.” Onew menggoda Key.

“Ya. Jangan macam-macam hyung.” Pekik Key. “Lebih baik sekarang hyung mencuci daging ayamnya dulu.” Sahut Key masih memekik. Onew menjauhkan selulernya mendengar pekikan Key, ia mengelus pelan telinganya.

“Ya. Jangan teriak juga kali.” Sahut Onew tak kalah memekik. “Ok, akan aku cuci. Ya sudah Key. Gomawo, cepat pulang ya.” Kata Onew halus. Key yang masih di studio geleng-geleng sendiri setelah hyungnya itu menutup telpon.

Setelah menerima perintah dari Key untuk mencuci ayam terlebih dahulu, Onew segera berkutat di rak piring dan gelas. Ia mencari baskom untuk ayam-ayamnya.

“Hyung, lagi ngapain?” tanya Jonghyun yang lewat mau ngambil minum di kulkas.

“Mau nyuci ayam, cari baskom nih. Kok nggak ada ya?” kata Onew yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

“Ya iya lah hyung, namanya juga rak piring dan gelas, mana ada baskomnya.” Sahut Jonghyun enteng. Onew langsung memandangi Jonghyun dengan tatapan heran, lalu ia berpikir.

“Iya juga ya jjong, terus dimana nyimpen baskomnya?” tanya Onew polos. Jonghyun yang tadinya ketakutan karena bermaksud ngejayusin Onew jadi lega bukan main melihat orang yang dijayusinnya nggak ngerasa, biasanya kalau sadar Onew langsung mencak-mencak nggak karuan.

“Setauku di lemari, dibawah itu.” Kata Jonghyun sambil menahan tawanya. Onew segera  membuka lemari yang dimaksud Jonghyun, benar saja, disana terdapat baskom yang  Onew cari. Sedangkan Jonghyun yangsung kembali ke kamar saat melihat Onew menemukan barang yang dicarinya.

Tanpa menutup pintu lemari itu, Onew memasukkan ayam ke dalam baskom yang telah ia dapat, ia pikir ia akan menutupnya nanti. Saat sedang asyik mencuci daging pujaan hatinya itu Onew mendengar suara mencicit. Onew menautkan kedua alisnya. Tiba-tiba ia penasaran dengan suara yang ia yakini adalah suara tikus itu, ia beranjak mencari sumber suara dan meninggalkan ayamnya.

Kini ia sudah menemukan asal suara tersebut, suara itu berasal dari lemari baskom yang tadi ia biarkan terbuka, namun ia tidak melihat sosok apapun disana. Dengan tingkat penasaran yang tinggi Onew mulai menggeledah lemari itu. Betapa terkejutnya dia saat bayangan hitam tiba-tiba melintas di antara kedua kakinya.

“GYAAAAA….” teriak Onew.

Duakkk… “Argh..” Onew mengerang, karena keterkejutanya membuat kepalanya terantuk atap lemari.

“Ada apa hyung? Gwenchana?” Minho terlihat panik. Sepertinya efek dari teriakan Onew telah menarik perhatian Minho, dan tak lama Jonghyun pun menyusulnya.

“Arg…appo” pekiknya sambil mengelus kepalanya. Kedua dongsengnya menatap heran pada Onew.

“Ada tikus.” Jawab Onew singkat. Kedua dongsaengnya menatapnya lebih heran lagi. Bagaimana bisa ada tikus di dorm kita, pikir kedua dongsangnya itu. Tiba-tiba Minho melotot.

“Minho-ya, kenapa kau melotot seperti itu?” tanya Onew yang melihat perubahan airmuka Minho. Minho hanya mampu manunjuk benda yang berada di belakang Onew tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun. Jonghyun dan Onew segera mengikuti arah yang ditunjuk oleh tangan Minho.

“ANDWEEEEEEEE….. AYAMKUUUUU.” *iklan banget, abaikan* Seru Onew melihat ayamnya yang ada di baskom tengah digigiti oleh tikus yang tadi mengejutkannya. Jonghyun dan Minho spechless melihat adegan itu. Dan kedua dongsaeng itu tahu bahwa sebentar lagi ada perang dunia ke 3 akan terjadi antara Onew dan tikus itu.

Onew yang seketika itu meradang, langsung mengambil apapun yang paling dekat dengannya dan kini sebuah pisau daging telah digenggam oleh Onew. Minho dan Jonghyun langsung bengong dan merinding disco melihat onew bertampang pembunuh sekarang.*dibuang laut*

“Awas kau, berani menyentuh ayamku.” Seru Onew langsung menyeruak dan berusaha menebas tikus itu. Namun tikus itu lihai, ia sudah bersembunyi di balik kulkas sekarang, sedangkan ayam Onew sudah tercecer dimana-mana, bahkan baskom yang akhirnya menjadi korban penebasan oleh Onew sudah terbelah menjadi dua. Jonghyun yang melihat ada cela untuk melepaskan pisau itu dari hyungnya langsung bertindak cepat.

“Hyung, tikus itu sudah bersembunyi di bawah kulkas, pakai ini.” Seru jonghyun menyerahkan sapu pada hyungnya. Onew segera meraih sapu yang ada di tangan Jonghyun dan melempar pisaunya di sembarang tempat. Minho mengambil pisau itu dan memandang baskom yang sudah menjadi dua itu. Ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya atas perbuatan hyungnya, lalu menatap iba pada ayam-ayam yang tercecer di dapur.

Dengan penuh emosi Onew merogoh bawah kulkas. Tikus hitam itu langsung berlari menuju ruang tengah. Dengan sigap Onew mengejar tikus itu. Minho yang baru menyadari kalau hyungnya akan keruang tengah langsung berlari diikuti Jonghyun di belakangnya.

“Hyung awas PS-ku.” Seru Minho melihat Onew telah berlari sambil berancang-ancang untuk memukul tikus itu lagi dengan sapu.

Bruak…. Onew jatuh sebelum sempat memukul tikus karena tersandung kabel stick PS. Minho menatap stick PSnya hampa. Bagaimana tidak, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri stick PS itu tersangkut di kaki hyungnya dan kabel stick itu langsung terlepas dari sticnya. Itu berarti stick Psnya sudah tinggal nama. Jonghyun melongo parah menyaksikan stick PS mahal yang baru dibeli Minho seminggu yang lalu.

“HYUNG… kamu harus ganti rugi.” Seru Minho setelah meratapi nasib stick Psnya.

“Hah, apa kau bilang, ini semua salah tikus itu. Jangan ganggu aku.” Seru Onew yang kalap sambil menatap Minho dengan mata berkilat-kilat. Minho yang tidak terima membalas tatapan hyungnya dengan flaming karismanya walaupun ia tahu hyungnya tidak akan mempan dengan senjata yang mampu meluluhkan semua orang itu. Jonghyun menciut di antara kilatan kedua namja yang ada didepannya, ia sadar bling-blingnya tidak akan berhasil meredam kilatan yang ada dimata Onew dan Minho, alih-alih berhasil, mungkin malah ia yang jadi sasaran pembantaian kedua namja di depannya.

Cit..cit..cit… tikus itu bersuara lagi. Onew, Minho dan Jonghyun mencari sumber suara. Mata mereka bertiga langsung tertuju di atas PS Minho. Flaming Karisma Minho langsung lenyap, Onew matanya semakin berkilat sedangkan Jonghyun hanya diam tidak berani menebak apa yang akan terjadi.

Tikus itu terlihat sedang memegang kabel-kabel yang tercecer disana, hal ini membuat jantung Minho semakin berdebar. Detik berikutnya… Krauk… blastttt… Tikus itu menggigit salah satu kabel dan langsung terlempar karena kesetrum. Onew yang sudah bersiap akan memukul tikus itu dengan sapu langsung bengong melihat tikus itu melayang di atas kepalanya.

“ANDWEEEEE…. PSKUUUUUU….” seru Minho histeris melihat layar tv yang udah menjadi biru. Ternyata kabel yang digigit tikus itu adalah kabel PS, kini Psnya tinggal nama.

“Lihat tikusnya tergeletak disini?” seru Jonghyun menunjuk tikus yang tergeletak tak berdaya dan terlihat kaku, tikus itu terpental sampai hampir masuk ke kamar Taemin tidur. Onew dan Minho segera menghampiri Jonghyun.

“Apa dia mati?” tanya Minho penuh amarah.

“Molla.” Sahut Jonghyun singkat. Onew mencoba menggoyang-goyangkan tubuh tikus itu dengan sapu yang dipegangnya. Tiba-tiba saja tikus itu mengejang dan melompat memasuki kamar dimana Taemin tidur.

“Monyet.. monyet.. monyet…” seru Jonghyun yang terkejut karena tikus itu hidup lagi.*digiling blingers* Minho dan Onew bengong.

“Argh… jadi kau hanya pura-pura. Lihat saja kau tidak akan ku lepaskan.” Seru Onew, matanya berkilat kembali. Ia segera masuk kedalam kamar yang agak gelap itu diikuti dengan Minho dan Jonghyun. Ia menyalakan saklar lampu dan segera mencari tempat persembunyian tikus itu. Kini mata ketiga namja tersebut memandangi Taemin yang sedang tertidur pulas dengan wajah tanpa dosa itu. Mereka bukan memandangi Taemin sepenuhnya, namun sesuatu yang bergerak di kepala Taemin.

“Sial.” Kata Jonghyun Lirih sementara Minho melongo parah. Dengan satu gerakan cepat Onew bergerak mendekati Taemin sambil mengacungkan tangan beserta sapunya.

“Jangan hyung… jangan pukul Taemin.” Seru Jonghyun yang dengan sigap menahan Onew.

“Nggak, aku nggak akan mukul Taemin, aku cuma mau mukul tikus yang ada di kepala Taemin itu.” Seru Onew kalap. Jonghyun kehabisan kata-kata karna ia yakin hyungnya tidak akan mendengarkan perkataannya dan sekarang ia merasa tidak kuat lagi menahan Onew yang tenaganya super kalo lagi marah.

“Minho, bantuin dong, aku nggak kuat nahan hyung lagi.” Seru Jonghyun yang melihat Minho hanya bengong menatap mereka berdua.

“Eh iya.. iya.” Kata Minho langsung merangkul Onew dari depan.

“Minggir, aku mau Tikus itu mati ditanganku. Minggir…” Seru Onew histeris dan terus meronta-ronta.

“Gila, Onew hyung kuat banget kalo lagi marah. Hyung aku nggak kuat.” Seru Minho.

“Tahan-tahan.” Jonghyun masih menahan Onew.

“Ada apa sih ribut-ribut?” kata Taemin sambil mengerjapkan matanya, ia terbangun karena suara ribut di kamarnya itu. Ia langsung mlongo melihat Onew mengacungkan sapu ke arahnya dan menatapnya denga tatapan berkilat.

“Taemin, jangan bergerak. Aku menginginkan sesuatu di kepalamu.” Seru Onew dengan seriangai menakutkan. Taemin ketakutan. Ketakutan karena Onew dan ketakutan karena menyadari kalau di atas kepalanya terdapat seekor tikus.

“Hyung aku nggak kuat lagi.” Seru Minho.

“Aku juga.” Seru Jonghyun. “Taemin-a cari barang yang bisa melindungimu.” Seru Jonghyun. Onew mengayunkan sapunya.

“Hiya……” seru Onew…

“GYAAAAA…” Jerit Taemin pasrah. Buk…. Tikus itu lolos dan keluar kamar dari kamar sedangkan sapu itu kini bertengger manis di bantal, bantal yang dijadikan Taemin sebagai tameng. Suasana menjadi hening. Taemin menyingkirkan bantal dan sapu yang nyaris membuatnya gagar otak itu*ngeri*. Namun sapu itu direbut Onew kembali.

Prang….

“Astaga… suara itu. Jangan-jangan…” seru Jonghyun panik. Mereka segera berlari menuju ruang tengah lagi. Taemin yang masih shock terseok-seok mengikuti ketiga hyungnya. Di tuang tengah kini terdapat pecahan keramik dari vas kesayangan Key.

“Habislah kita.” Kata Minho sambil mendekati Vas yang sudah hancur berkeping-keping lalu membersihkannya. Jonghyun menatap spechless, onew tanpa ekspresi sedangkan Taemin masih berusaha mencerna keadaan.

“Hyung.. itu tikusnya.” Seru taemin tiba-tiba dan menunjuk ke arah pintu keluar. Dengan sigap Onew  mengejar tikus itu dan memukulnya membabi buta, namun tidak ada satupun pukulan yang mengenai tikus itu, sekarang sepatu-sepatu sudah berceceran dimana-mana sedangkan sang tikus berhasil keluar. Onew menyusul keluar dorm diikuti ketiga dongsaengnya, Minho sampai meninggalkan pecahan Vas itu karena ingin tahu apa yang akan terjadi.

Di teras dorm Onew kembali melakukan pukulan membabi buta.

“Rasakan ini dasar tikus. Mati saja kau.” Sang tikus dengan lihai menghindar pukulan Onew dan lolos darinya. Tikus itu melarikan diri melalui jalanan yang sepi itu. Onew geram lalu kembali mengejar tikus itu. Ketiga dongsaengnya hanya mampu mengikuti hyungnya. Namun belum terlalu jauh dari dorm kejadian itu terjadi. Kejadian itu menyebabkan Onew mlongo, Jonghyun mangap, Minho spechless dan Taemin berlinang air mata.

Sebelum Onew sempat menangkap tikus itu tiba-tiba seekor kucing keluar dari semak-semak dan menggigit tikus itu dengan ganas lalu pergi meninggalkan keempat namja itu. Perang telah usai, dan pemenangnya adalah Kucing itu. Onew menjatuhkan sapunya hampa, kilatan dimatanya langsung lenyap, tiba-tiba perasaan bersalah menghampirinya. Ia membalikan badannya dan menatalp dongsengnya satu persatu.

“Hyung… tikusnya kasihan.” Kata Taemin sambil terisak.

“Harusnya aku tidak mengejarnya sampai kesini.” Kata Onew menyesal. Suasana menjadi haru, mereka menatap iba kucing yang membawa bangkai tikus itu.

“Sudahlah hyung, mungkin sudah takdir tikus itu mati ditangan kucing liar tadi.” Jonghyun segera menenangkan hyungnya.

“Ayo, sebaiknya kita masuk ke dorm dan membersihkan semuanya, sebelum Key datang.” Sahut Jonghyun lagi. Onew, Minho dan Taemin mengiyakan ajakan Jonghyun, lalu mereka mulai melangkah menuju dorm.

Baru mereka membalikan badan sebuah mobil van berhenti di depan dorm mereka. Seketika itu juga badan Onew, Jonghyun dan Minho menegang sedangkan Taemin menangis lebih keras.

“Lho kok pada di luar semua, ayo masuk. Aku mau masak ayam buat Onew hyung.” Kata Key santai. Namun semua diam tanpa kata.

“Lho, Taemin kok kamu nangis?” tanya Key yang baru menyadari jika Taemin menangis.

“Eomma…” Taemin menangis di pelukan Key. Key segera menenangkan Taemin.

“Ssttt… cup-cup.. udah, eomma disini. Cerita kamu kenapa?” tanya Key lagi, namun Taemin hanya menangis.

“Ya sudah ayo kita masuk dulu.” Key segera menyeret Taemin ke dalam dorm.

“ASTAGA….. APA YANG KALIAN LAKUKAN DENGAN DORM KITA………” Teriak Key segera setelah ia memasuki dorm. Taemni kembali menangis sedangkan ketiga namja dibelakang Key dan Taemin perlahan-lahan berusaha pergi kabur.

“MAU KEMANA KALIAN?” seru Key. Mendengar perkataan Key gerakan mereka terhenti lalu memberikan cengiran terindah mereka bertiga dan lari sekuat tenaga. Key yang kalap kala itu langsung mengambil tiga buah sepatu yang berserakan dan langsung melemparnya ke arah Onew, Jonghyun dan Minho.

Bletak… bletak… bletak… sepatu itu tepat mengenai kepala Onew Jonghyun dan Minho dengan tragis. Mereka bertiga kehilangan keseimbangan dan jatuh bersama….

. . .

-The End-

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

Advertisement