Tell me your wish part 4
Author : Amelia A.ka. Inky-Inky
Main cast : Kim kibum a.ka. Key SHINee
Lee yeonri a.ka. reader
Support cast : yeonri umma, yeonri appa, dan kim sae ri, SHINee member
Length : sequel
Genre : romance, family, life, humor
Rating : PG-13/ PG-15/ General
Summary : “Kau lebih tampan bila tidur, Key” ucapku spontan namun lirih. Reflex aku menutup mulutku, tak ingin mengatakan hal-hal yang aneh lagi. Bagaimana bisa? Aku kan benci Key! Andweee.
AUTHOR PO.V
Senyum Lucifer mengembang diwajah namja berkulit putih tersebut. Matanya menatap licik kearah Yeonri, sementara wajah yeoja yang diliriknya memucat dengan mata membulat. Key berjalan lurus kebelakang dan mengambil tempat disebelah jendela yang menghadap ketaman belakang. Ia tidak peduli dengan bisikan teman-teman barunya yang langsung mengenalnya sebagai salah seorang member SHINee. Sae ri diam dan tenang, sementara Yeonri terperangah. Dia hanya sibuk mencerna semua yang masuk kedalam otaknya saat ini. Pikiran Yeonri kalut, tak satupun pelajaran Jung songsaengnim yang masuk keotaknya hari ini. Apapun yang terjadi hari ini, Yeonri hanya bisa berharap Key tidak mengganggu hari special untuknya saat ini.
“Kau kenapa, Yeonri?” Tanya Sae Ri bingung dengan tingkah chingunya yang lain dari biasanya.
“Ani, aku baik-baik saja. Kau sudah pesan makanan?” Yeonri mengalihkan pembicaraan sambil mengambil makanan di kantin.
“Apa yang terjadi? Hm?” Sae Ri menahan tangan Yeonri dan menggenggamnya kuat. Karena dia tahu ada sesuatu yang tidak beres pada chingunya itu sekarang.
Yeonri menghela nafas panjang. Ia lalu menyeret Sae ri ke meja makan dan duduk pasrah sambil menundukkan kepalanya. Mengambil sumpit dan menyuap hidangan didepannya. Sementara Sae ri tetap diam menunggu jawaban dari Yeonri.
“Aku… harus mengikuti sebuah perjanjian” yeonri memulai percakapannya.
“…….” Sae ri hanya diam tidak menjawab perkataan sahabatnya itu.
“perjanjian itu mengharuskan aku untuk melakukan apapun yang disuruh oleh orang tersebut sampai… aku tidak tahu kapan. Dan aku akan mulai melakukan perjanjian itu hari ini” suara Yeonri semakin melemah.
“siapa?” Sae ri menjawab
“Ki Bum” Yeonri semakin lemas. Ia tidak tahu harus berbuat apa
.
“Lanjutkan saja, Yeonri” Sae ri tersenyum menanggapi keluhan Yeonri yang kini sudah tertunduk lemas dengan makanan yang ada dihadapannya.
“kenapa kau malah mendukung perjanjian itu?” Yeonri tidak terima.
“Kau pasti tidak tahu siapa namja itu, kan? Darimana asal usulnya, bagaimana sifatnya, dan hal-hal lain tentangnya?” Sae ri menebak. Sementara Yeonri mengangguk bersemangat dan langsung memperhatikan dengan seksama setiap perkataan Sae ri.
“Baca ini” Sae ri mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya dan menyodorkannya pada Yeonri. Alis Yeonri berkerut. Kenapa ada foto Key disini? Bersama empat namja lain yang sama-sama tampan seperti Key. Tertulis dengan huruf besar-besar SHINee Member’s Profile, Check this Out! Dicovernya.
Sepasang mata terus memperhatikan kedua Yeoja yang sedang berbincang-bincang di salah satu sudut kantin Universitas Chungdam. Key masih terus disibukkan dengan acara Fans signing dadakan dikantin yang sudah semakin sesak oleh yeoja-yeoja yang berteriak histeris padanya.
“Ada baiknya kutelfon saja yeoja itu” Key lalu mengambil ponselnya dan menelfon Yeonri namun tidak diangkat. Dengan sedikit usaha keras, Key beranjak keluar dari kantin dan melangkah menuju taman belakang. Kelas hari ini sudah usai, namun ia harus meminta satu permintaan pada yeoja tersebut sebelum kembali ke dorm. Key berbaring diatas rumput yang sejuk dibawah pohon rindang. Dan yang lebih membuat Key nyaman, tak ada orang lain disitu.
“Ah, apa sebaiknya kucoba menelfon yeoja itu lagi, ya?” Key berfikir sebentar lalu mendial nomor Yeonri untuk kedua kalinya.
YEONRI PO.V
Drtt… drttt.. drtt..
“Ah, ponselku berbunyi. Sebentar Sae ri” aku memotong percakapanku dengan Sae ri dan merogoh sakuku. Sedikit kesal, karena aku ditelfon oleh Key dan entah mau apa dia dihari pertama perjanjianku dengannya.
“Yeobseo..” ujarku
Hening, tak ada jawaban.
“Yeobseo…” ujarku lagi
“Datanglah ketaman belakang saat urusanmu sudah selesai. Kutunggu kau disana” jawab suara diseberang yang tak lain itu adalah Key.
“Tak perlu buru-buru, kan?” Tanyaku memastikan.
“ya.. tak perlu” jawabnya lagi.
“oke, 20 menit lagi aku sampai disana” ujarku pasti.
“20 menit? Lama sekali. Jarak dari kantin ketaman belakang hanya butuh 3 menit!! Lagipula ada perlu apa kau selama itu baru akan sampai disini? Apa kau ada janji dengan orang lain? Atau ada keperluan lain?” ujarnya sewot.
“Bagaimana bisa aku keluar dengan cepat dari lautan manusia dikantin ini? Lagipula kau bilang tak perlu buru-buru, kan? Ya sudah, diam disana dan tunggulah aku” ujarku kesal. Aku mematikan ponselku, sementara yang didepanku hanya tertawa cekikikan.
“hebat kau, Yeonri. Dapat mengatur namja yang selalu disebut-sebut Almighty di Korea” Sae ri tersenyum padaku.
“Siapa yang memberinya julukan sebagus itu? Yang Mulia? Hah.. benar-benar tidak cocok untuknya” aku melangkah kesal dan beranjak keluar dari kantin. Disusul Sae ri yang mengekor dibelakangku.
“Yeonri-ah, kau akan tahu nanti bagaimana cara dia menggunakan julukan itu. Lihat saja, tapi aku rasa namja seperti dia tidak akan berbuat macam-macam padamu” celoteh Sae ri.
Sementara aku hanya diam dan tidak menanggapi perkataan Sae ri. Tubuhku sudah lelah untuk hari ini. Yah, staminaku setidaknya jangan sampai habis saat appa dan eomma datang dari Indonesia nanti malam.
Sebelum ke taman belakang, aku akan membuat Key kesal dulu. Yah.. setidaknya buat dia menunggu lama lah, dari pada harus tergesa-gesa datang ketaman itu. Tempatnya saja aku tidak tahu. Taman belakang kan, luas. Jadi, kuhabiskan waktuku di perpustakaan sambil membaca komik kesukaanku. Sae ri yang tadi mengekor dibelakangku, harus segera pergi karena ada urusan lain. Jadi, intinya aku harus bisa menghadapi Key yang menyebalkan itu.
Aku melirik jam tanganku. Sudah 45 menit sejak aku berjanji bertemu ditaman belakang dengan Key. Hm.. tunggu 15 menit lagi, dia harus menunggu sampai Key bosan menunggunya dan pergi dari harinya yang indah ini. Kekeke biar kukerjai namja itu.
Kini aku sampai ditaman belakang. Suasananya sepi, tak ada orang disini. Yang ada Cuma hembusan angin yang kencang dan membuat rambutku menjadi berantakan. Aku menyusuri sepanjang kawasan yang ada ditaman itu.
“Ah, ada mayat” pikirku. Mayat siapa ya? (author: gila nih yeoja. Ketemu mayat malah mendekat) aku berjalan mendekat dan ternyata mayat itu KEY!
“Eh, ini bukan mayat, tapi orang.. “(author: bukannya sama aja? Mayat itu kan orang?)
Aku semakin mendekat. Melihat wajah namja yang menyebalkan ini dengan seksama. Sumpah, wajahnya terlalu lugu bila tertidur, kusingkirkan rambut yang menutupi separuh matanya. Membuat rahangku mengeras. Bagaimana bisa aku menyentuh namja seperti ini? Seumur hidupku aku belum pernah memegang tangan namja, apalagi rambut dan wajahnya~.
“Kau lebih tampan bila tidur, Key” ucapku spontan namun lirih. Reflex aku menutup mulutku, tak ingin mengatakan hal-hal yang aneh lagi. Bagaimana bisa? Aku kan benci Key! Andweee.
“Jinjja? Kau benar mengatakan itu?” suara seseorang membuyarkan pikiran anehku. Aku berbalik, mendekati sumber suara. Ada dua yeoja sedang bercakap-cakap dibalik tembok dan aku menguping pembicaraan mereka. Setelah didengar lagi rupaya ada rumor yang mengatakan pohon dimana Key tidur itu sering terlihat arwah gentayangan. Kekeke bahan bagus untuk operasi militer ala yeonri!! Kukerjai Key dengan bahan bagus ini.
Aku berbalik menuju tempat Key yang mesih tertidur dengan lelapnya. Walau kini sedang musim panas, tetapi angin masih saja bertiup kencang. Rambutku jadi berantakan lagi, jadi kuputuskan untuk mengikat rambutku kebelakang.
KEY PO.V
Aku tau ada yeoja itu disini. Dia sudah datang. Kuputuskan untuk tetap menutup mataku dan menunggu dengan tenang. Semilir angin yang menerpa wajahku malah menyulitkanku untuk tidur dengan tenang, malah memuatku semakin resah kalau dia tahu aku tidak benar-benar tidur.
Kurasakan ada yang menyibakkan rambutku dan mengusapnya perlahan. Aku berusaha keras agar tidak bersin, hidungku gatal sekali. Rahangku mengeras menahan bersin ini. Sial kenapa malah memperburuk suasana?.
“Kau lebih tampan bila tidur, Key” ucap yeoja itu spontan namun lirih. Aku terkesiap mendengarnya benarkah itu? Aigoo… kuharap dia pergi atau berpaling kearah yang lain saat ini juga, karena hidungku gatal sekali dan aku sudah tidak kuat lagi menahan rangsangan ini~ OMO seandainya ada Jonghyun Hyung, pasti dia sudah menggoda yeoja ini dan menyelamatkanku. Hyung, ada kalanya sifat playermu itu berguna disaat-saat seperti ini. -___- SOMEONE, PLEASE HELP ME!!
Kurasakan yeoja ini menjauh. “Hatchiiiii” ah, aku bersin juga akhirnya. Setidaknya aktingku sukses, dia tidak sadar aku sudah bangun. namun, aku terpaksa berpura-pura untuk tidur lagi, karena yeoja ini berbalik lagi kearahku.
AUTHOR PO.V
Yeonri berjalan mendekati Key yang tertidur. Membangunkan seorang namja adalah hal terberat yang pernah dilakukannya selain mengerjakan essay dan berenang. Highheelsnya membentur sebuah batu dan membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Key yang tertidur.
JDUK, BRAAK, AWW, UWAAA, MEONG (?), ARRRRGGH, TWINKLE-TWINKLE LITTLE STAR (?), SAKIITT~
Key meringis, jidatnya terbentur hebat dengan Yeonri. Sementara Yeonri hanya mengaduh sambil membenamkan wajahnya dibalik kedua telapak tangannya. Sial untuk Key, lebih sial untuk Yeonri. Dan mengenaskan untuk kucing yang kejepit diantara mereka berdua (?).
Terbenam dalam kesialan dan sakit masing-masing……
Kini mereka hanya saling menatap. Jidat Key dan Yeonri sama-sama merah, mulai membuat keduanya meringis kembali. Key menatap tajam kearah Yeonri, sementara Yeonri tak kalah sengit membalas mata Key.
“Kau, aishh… ” Key tak tahu harus berkata apa.
“Hiks, saki~t” Yeonri hanya sesegukan menahan sakitnya sendiri.
“Kau, obati lukaku!!” ujar key sedikit membentak.
“Aku juga korban tahu!” Yeonri membalas.
“Kau korban sekaligus tersangkanya! Lihat, kucing ini sekarat sekarang” Key menunjuk-nunjuk kucing yang tadi menjadi korban insiden bom atom tadi(?) yang kini sudah berjalan pincang dengan 3 kaki tersisa.
“Lalu? Kau apa?” Tanya Yeonri. Jujur dia tidak ingin begitu disalahkan.
“AKU MANUSIA PABO!” Key merutuk, tidak habis pikir.
“Aku tahu kau manusia, tapi kalau aku korban sekaligus tersangka, kau jadi apa?” Tanyanya.
Yeoja ini pabo. Key membatin. “aku polisi dan jaksa yang menangkap dan menjatuhkan hukuman padamu” Jawab Key.
“Huh?” Yeonri membulatkan matanya.
“Hukumannya, kau harus mengobati lukaku, sekarang! Jidatku sakit tau” Key memerintah. Dia menang sekarang. Karena punya alasan untuk membuat yeoja ini melakukan apa yang dia suruh.
Yeonri memberengut. Mulutnya komat-kamit melakuakan tugas Key. Walau malas menepati janjinya pada Key, tapi entah hal apa yang membuat Yeonri mau menurut. Yeonri mengambil kotak P3K didalam tasnya, lalu setengah berlari menuju Key yang masih menunggu dibawah pohon.
Yeonri duduk disebelah Key, ia lalu membuka kotak P3K dan mengambil kapas. Membersihkan sedikit memar pada luka Key dengan alkohol. Key sedikit meringis, berusaha menahan sakitnya. Dengan hati-hati yeonri mensterilkan luka Key dengan alkohol. Sementara yang diobati hanya memandang Yeonri dengan polosnya. Yeonri memandang mata key, Sesaat kemudian matanya mengedip-ngedip kemasukan debu. Key hanya diam, tetap diam dan mengamati apa yang dilakukan gadis itu. Yeonri menutup matanya sambil memegang kepalanya.
“Gwenchana?” Key bertanya. Dia tahu ada yang tidak beres dengan Yeonri.
“Hng? Ah, ne..” Yeonri menjawab, namun matanya masih tertutup.
“Cup”
Yeonri terlonjak kaget, dahinya yang memar dikecup oleh Key. Ini tidak mungkin, apa ini? Kenapa aku merasakan sensasi hangat saat Key mengecup dahiku? Sakit didahiku juga menghilang. Uwaaa…
“You got a magic from the charming king, girl” Key tersenyum. Lalu bangkit meninggalkan yeonri yang masih menganga setelah dicium Key.
“Omo~ what have you done?” Yeonri masih kaget dengan apa yang barusan terjadi. Dadanya bergemuruh, berusaha mengingat kalau yang tadi terjadi bukan mimpi.
“Yeonri-ah, kau dari mana saja?” Sae ri memanggil yeonri.
“ya, kau chingunya yeoja disana itu?” Key menunjuk Yeonri yang masih melongo.
“Ne, annyeong Key-ssi. Kim Sae ri imnida” Sae ri membungkuk sambil memperkenalkan diri.
“Ah, Sae ri-ssi annyeong. Kau pasti tahu, siapa nama yeoja itu?” Key bertanya.
“Lee Yeonri, namanya Lee Yeonri” Saeri menjawab.
“Ah, gomawo.. aku pergi dulu, annyeong” Key tersenyum pada Sae ri lalu merapa keningnya sendiri. Sae ri tidak tahu apa yang terjadi, dia lalu mendekati yeonri yang merah karena malu.
“Yeonri, apa yang terjadi antara kalian berdua?” Sae ri terseenyum nakal.
“JANGAN TANYA!!” Yeonri berteriak kesal sementara Sae ri cekikikan melihat ulah chingunya itu.
@SHINee Dorm
“Seraaaaaaaaangg!!” Jonghyun keluar dari balik sofa sambil memegang spatula dan panci dikepalanya diikuti oleh onew dengan celengan ayamnya.
“Taemin, kau jaga bagian belakang,” perintah Minho sambil membertahankan bentengnya dari serangan para Hyungnya yang mulai menyerbu.
“Eh, eh.. ” Temin celingukan melihat ada yang hilang dari pengawasannya.
-Pertarungan yang nggak ada untung dan kegunaannya pun dimulai saat ini di dorm SHINee-
“hahaha.. Onjong team menaang!!” Jonghyun tertawa keras sambil meminum susu pisang taemin.
“HUAAAA Susu Pisaaaang~” Taemin menatap kepergian susu pisangnya dengan pandangan pasrah.
“Yam, serang~ BRUUK Aduh, sakit…” Onew tergelincir menimpa Jonghyun yang sedang tertawa menikmati kemenangannya sehingga wajahnya jonghyun kini harus rela napakin lantai (poor Jonghyun).
“Omo.. hyung, kalian tidak apa-apa?” Minho khawatir.
“Huaaa sakiit…” Jonghyun nangis histeris. Sementara Onew kini memastikan celengan ayamnya baik baik saja. Taemin juga ikut-ikutan nangis, karena susu pisangnya yang tinggal satu dihabisin oleh jonghyun karena jonghyun dan onew menang bermain perang-perangan lawan taemin dan minho. Minho bingung, nggak tahu harus berbuat apa. Hyungnya kini sudah kehilangan wibawa seorang artis.
Taemin menghentikan tangisnya. Melihat sekeliling dan menyenggol lengan Minho.
“Hyung, apa yang harus kita lakukan? Dorm sudah hancur. Key hyung masih belum pulang, kan?” taemin terlihat khawatir.
“Ya, kau benar juga. Kita harus bersih-bersih sebelum Key datang” Minho juga terlihat panik.
“Wajahku bagaimana? Huwaaaa” jonghyun masih menangis histeris.
“Kita pikirkan lain kali. Yang terpenting Key tidak marah hari ini. Itu bisa berakibat kehancuran bila itu sampai terjadi” Ujar Minho cepat.
“Wajahku… wajah tampanku… hiks hiks” Jonghyun tetap menangis histeris.
“Apapun akan kulakukan. Yang lebih utama bagiku saat ini adalah ayamku baik-baik saja” Onew mengelus-elus celengan ayamnya dengan lembut.
“Terus siapa yang mengganti susu pisangku?” Taemin memasang wajah memelas. Berharap ada yang mau membelikan susu pisang untuknya.
“Pikirkan yang lain nanti. Sebelum ada yang berkoar minta kita untuk membereskan semuanya sambil teriak-teriak pake toa! cepetaan” Onew memberinstruksi dan berkacak pinggang menyuruh para dongsaengnya membersihkan dorm yang udah mereka hancurkan.
17 menit 34 detik kemudian….
“Whoaa… bersih, aku sukaa” Jonghyun menatap kaca jendela dorm yang mengarah keluar.
“Apa? Bersih apa?” Taemin bertanya. Yang lain pada ikutan nimbrung ngeliat apa yang ditunjuk Jonghyun.
“Lihat, lihat… yeoja itu putiiihh… cantiiik… sekseeh… whoooaa.. kriteriaku ituu” Jonghyun nunjuk-nunjuk seorang yeoja yang sedang jogging. Sementara yang lain memandang sinis.
“Hyung, dari tadi hanya kau yang tidak kerja” Minho mengingatkan.
“Bahkan aku saja sudah mengepel lantai” Taemin juga ikutan.
“Apa saja yang kau pikirkan? Piring belum dicuci..” Onew menambahkan.
“Tahan hormonmu hyung.. ini sudah bukan masanya lagi. Sadar umur hyung.” Minho menasehati.
“Kalian pikir aku sudah tua? Umurku saja belum 18 tahun, ini saat musim semiku” Jonghyun berkilah.
“Memang kau sudah tua” Onew berceloteh.
“kalau kau bilang aku tua sekali lagi, aku akan buang ayammu sekarang juga” ancam Jonghyun.
“Ya!! Kerjaaaa nanti diomelin Key!!” Minho berteriak.
SHINee tersentak kaget. Dengan cepat mereka melanjutkan acara bersih-bersih mereka yang masih belum kelar itu. Akhirnya dengan peluh keringat yang membasahi dan jiwa raga yang kini berada diantara ada dan tiada (?) akhirnya mereka bisa juga merapikan dorm mereka itu.
‘Cleklek’ pintu terbuka. Key masuk kedalam dorm yang kini sudah bersih rapi harum wangi sepanjang hari (author lebeeh).
“Wah, sudah rapi ya dorm ini. Bagus-bagus.. semuanya pintaar” key tersenyum memuji.
“Horee aku pintaar” Taemin bertepuk tangan. Bangga sekali rasanya dibilang seperti itu.
“Kita makan kimchi malam ini” Ujar Key.
“Kimchi ayam, kan?” Tanya Onew memastikan.
“Kenapa ayam lagi..” Key menjawab pasrah.
“Bosen tauu” Jonghyun ikut-ikutan.
“ Selain ayam kenapa?” Minho menyahut.
“Hyung, bisa tidak satu hari saja kau tidak makan selain ayam?” tanya Taemin.
“Terus, taemin mau kimchi rasa apa?” Key bertanya.
“Kimchi rasa susu pisaang!!” ujar Taemin bersemangat.
“Haaah~~” semua anak-anak SHINee kecuali Taemin menunduk pasrah dan menghela nafas panjang, tidak tahu lagi apa yang harus dibuat. Key juga bingung, otaknya ngadat gara-gara kejedot sama Yeonri tadi siang. Masak apa hari ini?? Itulah pertanyaan dibenaknya sekarang.
Key lalu tersenyum, yang lain pada manyun. Key lalu meraih ponselnya dan mendial nomor Yeonri.
“yeobseo, Yeonri-ah.. buatkan aku makanan” Titah Key dengan cepat.
“Tap.. tapii” Yeonri berusaha membantah.
“Antarkan ke dorm SHINee nanti aku sms alamatnya. Menunya Kimchi, ya… yang penting tidak ada wortel didalamnya” Key berpesan.
“ya, bisa tidak jangan hari ini?” jawab Yeonri diseberang sana. Masih dengan nada malas.
“Tugas harus segera dilaksanakan…” Key memotong alasan Yeonri berikutnya.
“Ya, bukan Cuma kau yang ada keperluan.. hari ini aku juga ada jadwal. Please, jangan sekarang Key-ssi” Pinta Yeonri dengan nada memohon
“Sebaiknya masak sendiri. Buatkan untuk porsi 5 orang. Sudah dulu, anyyeong” Key memutus telfonnya. Mengacuhkan alasan-alasan lain yang akan yeoja itu katakan.
Keempat anak SHINee yang lain menatap Key dengan pandangan menyelidik. Memastikan ada hubungan apa Key dengan Yeoja yang tadi disebutnya?
“Hyung, kau bicara dengan siapa?” Taemin memulai introgasi.
“teman” Key menjawab.
“Suka sama ayam, nggak?” Onew bertanya.
“Nggak tau, yah.. tanya aja nanti” Jawab Key santai.
“Cantik nggak? Seksi nggak? Imut nggak? Manis nggak? Lucu nggak? Mempesona kah? Boleh kenalan nggak? Namanya siapa?” Rentetan pertanyaan Jonghyun menerpa Key secara beruntun membuat Key kesal.
“Ya, pertanyaan yadong apa lagi itu? Sampai kapan kau seperti ini Hyung, ibumu pasti putus asa bila punya anaknya seperti ini” Key sewot. Dia bingung, entah sampai kapan hyungnya yang satu ini bakalan berubah? Ckckck
“Nanti jam 7 malam dia akan datang kesini. Terus bawain makanan untuk kita” Key akhirnya angkat bicara mengenai makanan mereka nanti.
Semua anak-anak SHINee melongo. Sejak kapan Key punya orang untuk disuruh-suruh? Ada hal apa gerangan?
YEONRI PO.V
“Nggak bisa, ini nggak bisa dibiarin!” Aku memutari ruangan ini untuk kesekian kalinya. Sementara Sae ri hanya tertunduk lemas melihat ulahku.
“Apa yang harus kita lakukan, yeonri-ah? Orangtuamu akan mengajak kita makan malam pukul tujuh nanti, sekarang sudah pukul 5 sore..” Ujar Sae ri lemas.
Aku berbalik, melihat keluar jendela dan melihat tanpa tujuan. KEY! Dialah namja yang paling ingin aku cekik saat ini. Semilir angin menerpa kulitku, memberi sensasi kesejukan pada wajahku. Tapi, tidak untuk ekspresiku saat ini. Wajah memberengut, alis berkerut, mata menusuk, hidung mengembang dan dagu yang naik (kebayang nggak sih, jeleknya?). aku meremas bingkai jendela untuk meluapkan kekesalanku.
“Ck, sialan! Dia tidak mau mendengarkan omonganku” aku meremas rambutku kesal, lalu membanting jendela sehingga tertutup kencang dan membuat Sae ri terkejut.
“Pikirkan sesuatu, tapi apa?” Sae ri ikut berfikir menolongku keluar dari masalah ini.
“Masak Kimchi? Memangnya dia tahu aku bisa masak Kimchi? Melihat makanan itu saja tidak pernah” Aku mengerang, meluapkan semuanya (lagi) dan menyalahkan Key!!.
“Biar aku yang masak” Sae ri akhirnya memberikan solusi.
“Huh? Kau bisa masak kimchi?” aku bertanya memastikan Sae ri tidak membual.
“Ya, aku akan berusaha sebisaku” ujar Sae ri mantap. Mataku mengisyaratkan pada Sae ri agar kami harus segera ke supermarket bibiku. Detik berikutnya kami sudah berlomba turun kebawah dan menuju Supermarket bibi yang ada diujung Jalan didekat rumah ini.
“Sore, bi..” aku menerobos masuk ke supermarket dan mengambil bahan-bahan yang kuperlukan untuk membuat kimchi. Sementara Sae ri akan memasak untuk KEY nantinya. Biarlah, yang penting masalah ini cepat selesai.
“Yeonri-ah, aigoo kau ini kenapa ribut sekali?” Bibi sedikit berteriak saat aku memasuki tokonya. sementara aku? Jangan Tanya lagi, kini aku sedang memanjat rak teratas di supermarket bibiku sekarang!
“Yeonri, ppali! Kita tidak punya banyak waktu” Sae ri mengingatkanku dari bawah.
“Ah, ne! Tunggu sebentar” ujarku cepat.
Setelah mendapat semua bahan yang aku perlukan, aku bergegas kerumah dan memasak sambil berias diri bersama Sae ri! Sialan, memangnya mudah memasak sambil berias diri didapur? Kalau ketemu, akan kujitak kepalanya! Arrggh KEY!!! Awas kau!
Sae ri mengambil dress hitam milikku dari dalam lemari, sepasang sepatu putih yang elegan, dan box riasan milikku dari kamar. Aku masih sibuk mengaduk makanan yang akan kuberikan pada Key nanti. Pintu terbuka, kulihat ahjumma geleng-geleng kepala melihat kami berdua. Dia membawa bungkusan yang cukup besar, lalu meletakkannya dimeja makan.
“Yeonri, Sae ri tolong berhenti. Berikan makanan ini pada orang itu, porsi untuk 5 orang, kan? Tadi aku sudah membelinya di toko dekat sini, jadi masakan ini biar aku yang lanjutkan. Nanti akan kusuruh orang mengantarkannya kealamat yang diberitahukannya. Bergegaslah, ayah dan ibumu akan datang sebentar lagi, dan satu lagi kalian dandan yang cantik. Sae ri, ibu yeonri ingin sekali tahu lebih banyak tentangmu, berlakulah yang sopan ya” Ujar bibi berceloteh panjang lebar, otomatis pekerjaan kami terhenti. Dengan segera aku menenteng peralatan make up keatas dan membawanya kekamarku.
“Yeonri, apa kau yakin Key tidak marah?” Tanya Sae ri sambil memperbaiki riasannya.
“Marah? Soal apa?” aku balik bertanya.
“Kau yang harus mengantarkannya kan?” Jawab Sae ri.
“Yah, itu benar. Tapi tenang saja, ahjumma sudah meng-handle semuanya” Jawabku cepat.
“Dress itu benar-benar cocok dibadanmu” Ujar Sae ri tersenyum.
“Gomawo~” Aku membalas senyumannya.
“Kau tahu? Hari ini aku rasa Ahjumma mengerti permasalahan kita” Celoteh Sae ri.
“Kau yang beri tahu bibi mengenai masalah ini?” Tanyaku.
“Terpaksa, kalau tidak aku tidak diizinkan membantu mencari bahan di supermarket tadi” Jawab Sae ri pasrah.
“Biarlah, yang penting acara makan malam dan perayaan ulang tahunku tidak terganggu oleh Key” Aku tersenyum puas, wajar hal itu kulakukan. Meski dari lubuk hati yang paling dalam aku menyesal tidak bisa menjitak kepala Key saat mengantarkan Kimchi itu padanya.
“Ayo, sudah waktunya kita berangkat” Ujar Sae ri mengagetkanku.
“Ah, ne…” Aku bergegas turun mengikuti langkah Sae ri yang sudah lebih dahulu menuruni tangga.
KEY PO.V
Ponselku berbunyi. Kurogoh saku dan mengambil ponselku. Ada telfon dari Eomma? Aigoo ada masalah apa lagi ini.
“Key, tolong ibumu ini..” suara Eomma memohon.
“Waeyo?” Aku bertanya dengan malas.
“Ayahmu tidak bisa ikut makan malam yang diadakan rekan bisnisnya, tiba-tiba saja ada rapat mendadak dengan klien. jadi kau bisa kan menggantikan Appamu?” Ujar Eomma lagi.
“Kenapa harus aku?” Bantahku lagi.
“Kau satu-satunya anak yang kami punya, Key. Tolonglah, berpakaianlah yang rapi dan jemput ibu di NYK hotel pukul 7 nanti malam” Sambung Eomma cepat.
“Ne.. ne…” ujarku akhirnya.
“Annyeong!!” Eomma mematikan sambungan telfonnya. Sementara aku memutar mataku dan menghela nafas dengan kuat.
Lima belas menit kemudian aku sudah siap. Kugunakan jeans dan Kaos abu-abu beserta jaket kulit hitam milikku. Tidak lupa dengan sneekers hitam-putih yang senada dengan jaketku. Kurapikan sedikit rambutku dan mengambil kunci mobil.
“Hyung, makanan kita sudah sampai” Taemin memanggilku dari dapur. Aku menuju meja makan, memperhatikan makanan yang kini sudah disantap oleh Taemin dan Onew Hyung. Sementara Minho dan Jonghyun Hyung sedang menonton TV dengan snack ditangan mereka masing-masing.
“Hyung, aku pergi dulu. Ada urusan mendadak dari Eomma. Pukul 11 nanti aku pulang” ujarku pada Onew Hyung
“Hati-hati, bagianmu mau kusisakan?” Tanya Onew Hyung yang sibuk dengan Kimchinya.
“Tidak, aku makan direstoran nanti” Jawabku cepat.
“kalau begitu bagianmu aku yang makan” Usul Onew Hyung cepat.
“Hyung, kenapa bukan untukku?” Rengek Taemin.
“Ini rasa ayam, rasa ini special Taemin” Ujar Onew hyung cepat.
Taemin memberengut. Mulitnya komat kamit dan kemudian dia melanjutkan makannya. Aku hanya tersenyum lalu pergi turun dan memacu mobilku menjemput Eomma.
“Key, kita langsung menuju ke Restoran ini” Eomma menunjuk sebuah undangan yang terdapat nama restoran didalamnya. Aku menurut, kupacu mobil sesegera mungkin supaya tidak terlambat.
Saat sampai, kulihat seorang Yeoja bersama temannya masuk kedalam restoran itu dengan terburu-buru. Tampaknya restoran ini sudah di booking untuk acara yang kuhadiri ini. Eomma menarikku agar aku berjalan lebih cepat. Akupun memasuki restoran ini.
“Hi, thank’s for coming” seorang wanita yang seumuran dengan eomma menyalaminya dan membawanya masuk. Sementara aku pergi dari sisi Eomma dan duduk di bartender sambil mengamati sekeliling restoran. Mataku tertuju pada Yeoja dan teemannya yang tadi kulihat dipintu masuk, berbicara dengan Eomma dan sepasang suami-istri.
“Key, kesini” eomma memanggilku untuk duduk disebelahnya. Aku menurut dan mengambil tempat disebelah Eomma.
“So, this is your son.. huh?” ujar seorang wanita yang sedari tadi berbicara dengan Eomma menggunakan bahasa inggris.
“Look at you, I heard from your mom you can speak English because of your study at LA?” Wanita tadi kini mengajak aku berbicara dengannya.
“Yes, ma’am. I can speak well” Ujarku berbicara sesopan mungkin.
“Honey, He’s good at English. Why you don’t talk to him now? I think you two can enjoyed each other” Wanita itu berkata pada yeoja dengan dress hitam yang kini sibuk dengan steak dihadapannya.
“Hi, nice to see you” ujarnya cuek tanpa sedikitpun melihatku. Aku terperanjat, kenapa? Bagaimana bisa dia ada disini? Hanya karena gaya berpakaiannya berbeda aku tidak bisa mengenalinya?
“Ya! Yeonri-ah kenapa kau bisa ada disini?” jawabku Kaget. Sementara Yeonri hanya menganga melihatku dihadapannya saat ini diikuti dengan herannya Sae ri yang ada disebelah Yeonri.
“Key, you know my girl?” Tanya wanita tersebut yang kini kuketahui dia adalah ibu yeonri.
“KAU!!!” Teriak yeonri sambil menunjukku.
TBC
©2011 SF3SI, Freelance Author.
Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.
This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction
Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!
wah DAEBAK thor,bagus ceritanya..,[apa lg bayangin Oppadeul maen perang2an,hehe]
jgn2 ntr yeonri n Key d jodohin lg..Ottoke XD…
Onew oppa ya selalu Mikirn ayam aja.
Jong oppa napa terkesan Yadong bngt y thor=-O
Taeminie jg lucu,ribet gara2 XD,su2 pisang!!
Di tunggu lanjutannya Thor:-D
waah, seruuu
trnyata mereka berdua d jodohin yaa
lanjutanny d tngguu secepatnya,hehehe
Huahhhh,, DEABAKK THOR …
Lanjutannya Q tunggu yah THOR !!
SEMANGAT THOR !!
aku baru baca ff ini.. Jd sblumnya mau minta maap ama author.. Karna baru komen dipart ini.. Aku udh baca part sbelumnya.. Maap ya thor.. *bow
itu abang jjong lg brsihin rumah masih aja sempet merhatiin cewe ckck
ku kira yg brsih itu bneran kacanyaa..eh.. Taunya cewe *gubrak
lg2 onew berpasangan dgn ayam.. Taemin ama susu pisang.. Kapan taemin ngliat diriku? Selain susu pisangnya ituu *reader sarap*
critanya seru thor!! Ditunggu klanjutannyaa n.n