The Devil – Part 7

The Devil [7] : How deep is your love?

Title : The Devil

Author : Bibib Dubu &  mybabyLiOnew

Main Cast : Park Eun Hee, Lee Chaeryn, Shinee Member

Support Cast :

Length : Sequel

Genre : Mistery, Angst , Family, Romance, Fantasy

Rating : PG-15

Summary :

Minho : Yes, Love make everything change. Tapi, dalam hal ini ada dua makna cinta yang membawaku pulang. Pertama, karena aku mencintai eommaku dan aku sangat merindukannya. Kedua…yeah, because my love for Eun Hee, as you know.”

 +++++

How deep is your love?

Jangan langsung teringat pada sebuah judul lagu, karena bukan itu yang dimaksud. Tapi, ketika kau memiliki sebuah perasaan terhadap seseorang, namun di sisi lain kau menemukan sebuah fakta yang membuat kau menyadari bahwa perasaan dan realita sangat bertentangan, dihadapkan pada sebuah jalan serba salah. Maka yang harus kau pertimbangkan adalah seberapa dalam cintamu padanya.

Oppa, jadi maksudmu, kematian Jonghyun dipicu oleh seorang yeoja?” Hyeri setengah memekik setelah Key menceritakan analisa sementaranya.

Ne, aku yakin itu. Karena menurut bartender di bar itu, hyung memang berkunjung kesana beberapa jam sebelum kematiannya.”

“Berarti sudah jelas, yeoja itu patut dicurigai,” Hyeri menyambar cepat. Ia sangat emosi karena sebuah kisah yang menurutnya klasik terulang kembali, seseorang harus kehilangan nyawa hanya karena masalah yeoja.

Aniyo, aku yakin bukan yeoja itu pelakunya. Aku mengenalnya sedikit.” Key tidak kalah cepat dalam membalasnya.

“Sedikit? Tapi kau begitu yakinnya?” Pandangan mata Hyeri sudah mulai menyiratkan kecurigaannya pada Key.

“Itulah yang membuatku dilema. Awalnya aku mendekatinya karena tahu bahwa yeoja itulah yang menyebabkan hyung depresi. Ingin balas dendam namun berujung pada rasa penasaran mengenai apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka dan mengapa yeoja itu meninggalkan hyung. Semakin aku mengenalnya, aku semakin merasa bahwa dia tidak sepenuhnya bersalah dalam retaknya kisah percintaan mereka. Justru aku kasihan dengan realita hidupnya, karena ternyata….”

“Kau tidak adil Oppa!” kali ini bukan hanya menjawab cepat, namun Hyeri memotong penjelasan Key.

Alis Key berkerut, tidak dapat menangkap apa yang dimaksud oleh sepupunya itu, “Wae?” tanyanya kemudian.

“Kau mencintai yeoja itu, kan? Padahal sudah jelas ia adalah pemicunya, sekalipun bukan pembunuhnya. Tapi kau bahkan tak ingin mengusiknya. Mengintrogasinya pun tak pernah, kan? Sementara Chaeryn yang tidak tahu apa-apa justru kau pasang sebagai umpan. Hanya karena kau mencintainya, jadi kau melupakan bahwa yeoja itu terlibat dalam kematian dua saudara kita?”

Key terdiam, tertohok oleh pernyataan panjang Hyeri. Sebuah pemikiran hinggap di kepalanya, menyadari sebuah kesalahannya yang menyebabkan ia tidak juga mengetahui pelaku pembunuhan kedua saudaranya.

Ne, kau benar. Mungkin selama ini aku tidak berani mengusiknya, tidak berani mendekati zona kehidupannya. Itulah yang menuntunku untuk tidak mencari tahu perihal Eun Hee dan kaitannya dengan kematian Jonghyun. Gomawo Hyeri-ya, aku akan lebih objektif ke depannya.…”

“Kuganti topiknya. Oppa, aku penasaran. Ini sedikit menyimpang dari prinsipmu. Sejak kapan kau tertarik pada seorang pelacur, yang jelas-jelas kau tahu kebusukannya?” Hyeri memotong kilat.

“Jangan tanyakan itu, aku sendiri tidak mengerti. Sekarang yang perlu kupahami adalah—seberapa dalam aku mencintainya. Dengan begitu aku bisa memutuskan apa yang akan kulakukan selanjutnya.”

+++++

Pulang. Apa kau tahu makna kata itu? Pulang, bukan hanya sebuah perjalanan biasa, bukan bepergian seperti umumnya. Pulang berarti kembali ke tempat asalmu. Dari mana kau berasal, maka akan ada jalan yang menuntunmu ke titik awalmu.

Ia masih ragu untuk melanjutkan pergerakan kakinya, hatinya melawan tapi otaknya mendorong. Bingung pilihan mana yang harus diambilnya.

Keegoisan manusia memang begitu kental merasuk dalam pikirannya, masih tidak terima jika ia harus kembali ke tempat asalnya. Sebuah tempat megah di mana dirinya berawal dari rahim seorang eomma yang penuh kelembutan.

Eomma, aku pulang…,” ucapnya pelan namun mantap.

Akhirnya kerinduannya akan sosok yang disebutnya barusan, memantapkan langkahnya untuk memasuki pekarangan luas yang membentang di hadapannya.

Tidak tahan dengan panjangnya jalan hanya untuk mencapai pintu rumahnya, ia berlari—memanfaatkan potensinya dalam olah raga.

Sementara itu, seseorang di kursi roda sedang didampingi oleh pelayan, tengah menyusuri keindahan di sekitar ‘istana’ tersebut. Berbincang sedikit dengan pelayannya mengenai bunga-bunga indah yang menghibur hatinya setiap hari.

Percakapannya terhenti tatkala seorang namja mendadak berhenti berlari dan membungkuk dalam padanya.

Good Morning, Eomma… Izinkan anakmu memberi salam pada pagi yang indah ini.”

Senyuman merekah di wajah orang yang duduk di kursi roda itu, sementara sang pelayan yang menemaninya, membungkuk pada namja yang baru saja datang itu.

“Selamat datang kembali, Tuan Muda kebanggaan keluarga Choi…,” ucap sang pelayan tersebut.

“Kemarilah, Minho-yaEomma sangat merindukanmu….” Kedua tangan orang yang diberi salam oleh Minho terbuka lebar, memberi isyarat penyambutan putra bungsu kesayangannya.

Seorang ibu, betapa pun kau pergi jauh, maka kau akan merindukannya. Jika tidak, maka kau orang yang sangat merugi karena tidak menyadari betapa berharganya orang yang telah membuatmu lahir ke dunia ini.

Minho menangkap isyarat orang yang menjadi alasan pertamanya ketika memilih untuk pulang itu. Tidak dipungkiri, ia sangat merindukan eommanya ini. Ia merasa bersalah karena meninggalkannya di saat sang eomma harus menerima takdir menjadi pengguna tetap kursi roda.

“Ampuni aku, Eomma. Aku anak durhaka…hanya karena tidak ingin menuruti keinginan appa, aku meninggalkan rumah ini tanpa pikir panjang. Sekarang aku sudah rela, aku akan menjadi putra kebanggaan Eomma….” Minho memeluk Eommanya sambil menitikkan air mata.

Agak sulit memang memberikan pelukan sempurna untuk eommanya, karena posisinya yang terduduk di kursi roda, sementara Minho berdiri. Tapi hal ini tidak penting bagi Minho, rindunya pada sosok ini sudah membuncah.

+++++

“Chaeryn-ah!”

Sang pemilik nama menengok, hanya butuh waktu beberapa menit—senyumnya terpancar.

Ia menaruh sumpit yang sedang dipakainya untuk menyuap Mie Ramennya. Kegiatan santap siangnya di kantin sekolah bersama Taemin terhenti sejenak hanya untuk menyambut pangeran pujaan hatinya.

“Key Oppa…senang bertemu denganmu lagi…,” Chaeryn membalas sapaan orang yang memanggilnya tadi.

“Yah…aku terlambat sepertinya, kau sudah makan rupanya. Padahal tadinya aku ingin mengajakmu makan siang. Seharusnya aku kirim SMS dulu ya sejak pagi,” raut wajah Key tampak kecewa begitu melirik ke mangkuk Mie Ramen milik Chaeryn yang isinya sudah separuh habis.

“Kalau begitu lain kali kita makan bersama lagi ya Oppa…,” Chaeryn membalas dengan nada penuh kegembiraan.

“Aku permisi,” Taemin yang tidak tahan dengan suasana seperti ini, beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan keduanya.

“Dia kenapa?” Key pura-pura bertanya ketika yakin Taemin telah menjauh.

Mollayo, tapi kurasa…ah, sebelumnya aku minta maaf. Tapi sepertinya dia tidak menyukaimu Oppa….”

Key tersenyum senang, sudah menyangka jawaban Chaeryn akan seperti ini. Awal yang menarik baginya, selanjutnya tinggal memainkan hal yang lebih frontal lagi di hadapan namja yang dicurigainya sebagai pembunuh Soora itu.

“Haha, aku tahu sebenarnya. Tapi, apa kau tahu kenapa dia tidak menyukaiku?” Key tersenyum evil menatap Chaeryn.

“Ya! Jangan mengeluarkan tatapan mengerikan seperti itu Oppa! Aku seram melihatnya,” Chaeryn langsung menutup wajahnya dengan kesepuluh jemari lentik miliknya.

“Hei, apa kau tidak merasa bahwa ketampananku akan bertambah puluhan kali lipat jika aku tersenyum seperti ini,” Key menyadari bahwa ekspresi wajahnya tidak tepat, ia memutuskan untuk mencairkan suasana dengan sedikit kenarsisan yang ia pendam.

“Isshhh…kepala besarmu mulai terlihat lagi. Baiklah, kuakui kau tampan, dalam kondisi apapun. Kau puas? Sekarang jelaskan padaku kenapa Taemin membencimu!” bibir Chaeryn mengkerut karena kesal digoda Key seperti tadi.

“Kau sungguhan ingin tahu? Baiklah, kujelaskan. Tapi sebelumnya kau harus janji akan memperkenalkan Jinki Oppamu itu padaku.”

Bukannya menjawab setuju atau tidak, Chaeryn malah terhanyut dalam lamunannya, hal itu sukses membuat Key menarik hidung yeoja itu dengan keras.

Oppa!! Sakit tahu! Untung hidungku bukan hasil operasi plastik, kalau tidak—kau harus membayar mahal untuk ini.”

“Salahmu sendiri melamun. Aku benci dicuekin…,” Key tersenyum jahil sambil memamerkan deretan gigi indahnya.

“Ah, aku sebenarnya sedikit bertanya-tanya. Kenapa kau sepertinya ingin sekali mengenal oppaku?” Chaeryn sudah kembali ke alam nyatanya kali ini.

Mwo? Kenapa ya? Kau pasti besar kepala jika aku menjawabnya jujur…,” Key kembali menggoda Chaeryn, hanya sebagai jalan untuk menutupi alasan yang sebenarnya.

“Sudah jangan dijawab!” Chaeryn menyergah cepat. Ia menduga Key akan mengatakan alasan yang membuat dirinya dilanda perasaan melayang-layang di tengah hamparan awan lembut sambil menikmati pemandangan bunga-bunga indah yang ada di daratan di bawahnya.

Key tersenyum penuh kemenangan, Kau sangat polos Lee Chaeryn…

+++++

Pesona cinta seperti hamparan laut yang menggoda seorang penyelam dunia bawah air untuk memasuki keindahan di dasarnya. Seperti hamparan salju lembut yang membujuknya untuk membuat sebuah boneka lucu, yang akan membuat hatimu bahagia ketika boneka penuh senyum itu selesai dibuat dan menyapa harimu dengan warna putih bersihnya. Tapi di sisi lain, ada sisi menakutkan yang sulit dielakkan para manusia yang sedang tersentuh olehnya.

Membutakan matamu dan mampu memutar arah langkahmu. Mampu membelenggu segenap rasionalitas yang ada pada pikiranmu. Mampu membuat seseorang merelakan miliknya, bahkan hidupnya—hanya demi sebuah perasaan bernama cinta.

“Jadi kau memutuskan untuk kembali pada keluargamu? Sejujurnya aku tidak menyangka bahwa kau adalah putra keluarga Choi. Padahal perusahaanku beberapa kali menjalin kerja sama dengan perusahaan keluargamu. Selama ini yang aku tahu hanya Choi Siwon, hyungmu itu.”

“Iya Hyung, aku mendadak merubah cara berpikirku,” Minho tersenyum getir seraya menyeruput vanilla latte miliknya.

Because of love. Isn’t right?” lawan bicara Minho tersenyum geli.

Yes, love make everything change. Tapi, dalam hal ini ada dua makna cinta yang membawaku pulang. Pertama, karena aku mencintai eommaku dan aku sangat merindukannya. Kedua…yeah, because my love for Eun Hee, as you know.”

Thank you for loving my sister. Tapi aku belum mengerti apa kaitan Eun Hee dengan kepulanganmu?” Jinki menopangkan dagunya, sementara otaknya masih mencerna maksud ucapan Minho tentang Eun Hee.

“Sometime  money can make every trouble finish easily.”

“Cih, jadi kau mau membeli adikku dengan uang?” Jinki mulai tidak simpati dengan jawaban Minho yang seolah mendewakan uang.

“Bukan membeli, Hyung. Persepsimu salah!” Minho tidak terima dengan tuduhan Jinki.

“Dengar, kalau aku ingin membelinya—mudah saja bagiku. Tapi, tidak semudah yang kau bayangkan. Yoochun lah penghalangnya. Aku yakin kau lebih mengenal karakter Eun Hee, walaupun ia seorang pekerja malam, tapi harga dirinya sangat tinggi—ia tidak ingin kehidupannya diselamatkan dengan uang orang lain.”

“Aku tidak bermaksud menembus hidupnya dengan uang, ini adalah bentuk cintaku untuknya!”

“Jangan sebut cinta! Aku benci mencampuradukkan uang dan cinta!”

Sebuah kenangan buruk membuat Jinki membenci hal serupa yang dilakukan Minho. Ia ingat betul saat uang menjadi penyebab kerusuhan di dalam keluarganya. Saat itu keluarga appanya meminta eomma tirinya, yang tak lain adalah eomma dari Yoochun, Eun Hee, dan Chaeryn, untuk meninggalkan keluarga Lee dengan membawa ketiga anaknya. Sebagai gantinya, mereka akan memberi uang melimpah pada istri pertama appanya itu.

Padahal, Jinki dan eommanya saja tidak mempermasalahkan keberadaan keluarga pertama appanya itu. Jinki cukup senang dengan keberadaan saudara tirinya, kecuali pada Yoochun yang memang sangat sentimentil padanya.

Tapi mengapa justru saudara-saudara appanya tega membeli kehidupan keluarga pertama appanya itu? Tidak ada hal di dunia ini yang dapat menggantikan cinta dan kebahagian yang muncul dari akibatnya.

“Tapi ini jalan tercepat untuk menyelamatkannya. Apa kau tega melihatnya terus menjalani kehidupan seperti ini, Hyung?”

“Tentu saja tidak. Aku punya caraku sendiri. Aku akan menghilangkan ketergantungan hati Eun Hee pada Yoochun Hyung terlebih dahulu, baru bisa menariknya dengan mudah. Apa kau mengerti maksudku?”

Ne, dari awal aku juga berpikiran sama denganmu. Aku akan merubah pikiran oppanya dulu, untuk itu aku harus punya uang. Bukankah dia memperalat Eun Hee demi uang?” Emosi Minho mereda pada akhirnya setelah merasa satu pikiran dengan Jinki.

“Ya, kau tidak salah, Yoochun hyung penggila uang sepertinya,” Jinki terpaksa menyetujui, tidak ingin mengeluarkan kalimatnya karena Minho tidak boleh memahami maksud asli ucapannya.

Jauh di dalam pikiran Jinki, ia tengah tersenyum getir. Terserah kau, Choi Minho. Kalau aku, tidak akan kumaafkan orang busuk seperti itu hidup di dunia ini. Oppa macam apa yang memasang dongsaengnya sebagai pekerja seks, hanya memikirkan godaan uang melimpah sementara Eun Hee yang menangis di balik kebahagiaan namja itu. Apalagi menikmati tawaran uang. Jangan harap dia mendapatkan uang kita…

+++++

Di balik pintu kamar mandi yang terkunci rapat, tersamarkan oleh derasnya suara air yang sengaja dibiarkan menyala oleh penghuninya, sebuah cahaya merah kembali berpendar dari sorot mata yang penuh kebencian. Kuku tajamnya mulai tidak segan menampakkan dirinya dari jemari halus sang pemilik tubuh. Selanjutnya, sepasang taring yang sedari tadi ditahannya agar tidak keluar, akhirnya muncul dengan ganasnya mendobrak pertahanan bibir namja itu.

Andwae…jangan…aku tidak ingin memangsa Chaeryn…kumohon bertahanlah Lee Taemin…” Ia merintih, bersandar pada dinding menahan rasa sakit yang menyerangnya karena ia berusaha menahan gairah untuk menyantap hati milik yeoja yang telah membuatnya seperti ini.

Rasa sakit makin merajalela. Seperti sel kanker yang menggerogoti penderitanya, seperti hutang besar yang mencekik orang yang meminjamnya. Seperti lintah yang menyerap darah manusia yang dihinggapinya. Seperti bisa ular yang menjalar cepat, mematikan segenap syaraf korbannya perlahan.

Bukan keringat dingin yang muncul dari pori kulitnya, melainkan cairan coklat yang saat ini memang masih hangat, belum memanas.

“Chaeryn…tidak, aku tidak boleh memangsanya, aku mencintainya, aku ingin senyumnya terus mengembang di wajah indahnya itu…,” ia setengah tidak sadar mengucapkannya, terlalu melelahkan rupanya menahan rasa sakit yang sedang menderanya.

Drrrt…drrtt…drttttt.

Ponsel dari saku celananya bergetar tiga kali, menandakan ada sebuah panggilan masuk. Susah payah ia meraih ponselnya, nalurinya mengatakan untuk menjawab panggilan itu.

Tidak salah memang, karena Chaeryn yang meneleponnya.

“Taeminnie…lekaslah kemari, jangan lama-lama meninggalkanku….” Terdengar rajukan Chaeryn di seberang sana.

Taemin belum kuat untuk menjawab, ia masih berkutat dengan penderitaannya. Sementara suara Chaeryn yang merayunya agar segera kembali—terus terdengar. Perlahan rasa sakit itu hilang, satu per satu bagian tubuhnya yang mengerikan—hilang menyusup kembali dalam kulitnya, ia kembali menjelma menjadi sosok manusia normal. Kini cairan coklat tadi berubah wujud menjadi keringat biasa.

“Iya cerewet, aku kembali…tadi aku habis buang hajat, dan itu keras,” akhirnya Taemin menjawab, bukan dengan jawaban yang jujur tentunya.

Ia melenggang dengan santai, keluar dari toilet, sementara beberapa pasang mata menyambutnya di luar.

“Ya! Memangnya toilet ini punyamu, seenaknya mengunci pintu dari dalam,” salah satu dari pemilik mata tadi mendengus kesal. Dan sebagai balasannya, Taemin hanya terkekeh.

+++++

Tidak seperti biasanya, Key tidak masuk ke dalam, ia hanya menunggu dari balik mobilnya sambil menikmati lagu TVXQ—boyband kesukaannya.

Di tengah alunan lagu Mirotic yang fenomenal itu, ia menyadari bahwa ada satu orang lainnya yang melakukan hal serupa dengannya—menunggu di depan bar. Entah siapa orang itu, tapi Key menyadari bahwa mobil yang ada di seberangnya itu berpenghuni.

Kini pandangannya tidak lepas dari mobil tersebut, penasaran dengan sosok yang juga rela menunggu nyaris tiga jam lamanya. Ia baru melepaskan arah matanya dari mobil itu tatkala handphonenya sudah bergetar, alarm yang dipasangnya sudah mencapai waktunya, pukul empat pagi.

Kini matanya bersiap menunggu Eun Hee keluar dari tempat kerjanya, karena ini memang sudah waktunya untuk pulang.

Key mulai tertarik menyelidiki Eun Hee, bukan menuduhnya sebagai pembunuh Jonghyun, melainkan karena ada keyakinan dalam hatinya—bahwa ada seseorang yang ingin melindungi Eun Hee, tidak ingin Eun Hee terluka. Dan jika muncul ahjusshi brengsek yang melukai Eun Hee, orang itu tidak segan menghabisi nyawa ahjusshi itu. Untuk itu Key bersembunyi di balik mobilnya untuk mengawasi gerak-gerik orang yang mencurigakan baginya.

Tidak lama Eun Hee keluar. Yeoja itu sempat berdiri sejenak di depan klub malam tersebut, terlihat seperti merenggangkan urat-uratnya yang menegang. Mengelap peluh keringatnya dengan sebuah sapu tangan dari tasnya, lalu melenggang melewati mobil Key.

Sementara di belakang Eun Hee, seorang ahjusshi bertampang mesum membuntutinya, bersiap menerkam Eun Hee dari belakang.

Mata key membelalak, ingin rasanya memberi tahu Eun Hee atau melakukan apapun untuk mencegahnya.

Srrakkkk, ckitttttt

Hanya sepersekian detik, sebuah kejadian mengejutkan terhampar di hadapan Key, di belakang Eun Hee.

Mobil yang sedari tadi diamati Key, mendadak berjalan meliuk, menabrak ahjusshi tadi hingga tubuhnya terseret, namun dengan cekatan sang pengemudinya membelokkan roda mobilnya agar tidak menabrak Eun Hee, lalu berjalan lurus kembali dengan kecepatan tinggi.

Key buru-buru menyalakan mesin mobilnya. Tatkala deru gas terdengar, mobilnya melaju mendahului Eun Hee yang masih shock. Key mendadak mengurungkan niatnya untuk mengejar mobil itu setelah memperhitungkan jaraknya.

“Isshhh! Terlalu jauh, aku tidak akan bisa mengejarnya, yang ada sang pengemudi hanya akan menyadari bahwa aku mengamatinya. Lain kali pasti kutangkap kau!” erang Key kesal.

Key mengerem mobilnya mendadak, ia memutuskan untuk menghampiri Eun Hee yang langsung menutupi wajahnya dengan telapak tangan begitu menyadari ada sebuah tubuh penuh darah terseret melewatinya.

Gwaenchana Eun Hee-ya…,” Key mengelus rambut Eun Hee.

“Hiks…jadi kau yang selama ini menghabisi para binatang yang habis menjamahku? Pergi kau! Aku tidak ingin melihat pembunuh sepertimu!” Eun Hee menyingkirkan tangan Key dengan kasar.

Andwae! Bukan aku!” Key terkejut setengah mati karena tuduhan Eun Hee.

“Bohong, aku melihatmu menabrak orang itu barusan. Aku tidak akan mengampuni orang sepertimu. Kau juga—orang yang telah menghabisi Kim Jonghyun, kan?”

TBC

+++++

Ayo ditunggu kritik sarannnya ya… atau komen apapun juga boleh…

Don’t be silent reader, OK?

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

Advertisement

27 thoughts on “The Devil – Part 7”

  1. Huwaaa~
    Makin seru !!!!!
    aku gk tau mau komen ap lg, FF ni bnr2 kren, pkok nya daebak dech buat author nya..

    Next part ditunggu 🙂

  2. ouw..ouw…ouw…jd si kunci udh kembai k jalan yg benar nih…
    seneng deh lihat key kembali “tenang”,g meledak-ledak kyk kmarin2…
    tp itu si eun hee koq malah nyangka key pembunuh sih…padahal kan bukan dy pembunuhnya.
    trs gimana y reaksinya klo tau yg jadi pembunuh selama ini itu jinki…??? belum lagi klo dy tau yoochun,oppa yg dibanggakannya itu g sebaik yg dia kira…???
    wah,makin penasaran nih sama ceritanya…tp,perasaan part ini koq agak pendek y thor?,atau cm perasaanq aja saking serunya baca jd berasa pendek?
    apapun itu…cpt publish part berikutnya…
    HWAITING…!!!

    1. emang pendk kok part ini, 2 halaman lebih pendek dr biasanya, hhe

      nah, itu dia. kesalahpahaman itu rame ! haha, tungguin aja yah part lanjutannya. Semoga bisa cepet publish

      gomawo yh udah baca n slalu komen di tiap part-nya ^^

  3. Hyaa.. Kembali salah paham.. Andweee
    Aku makin penasaran sama siapa sebenarnya sang devil itu..
    Aku pengen taem cepet sembuh..
    Nextnya ku harap ga lama.. Hehe

      1. Aaa.. Unnie.. Jgn ketawain aku dongg*manyun*
        ku bilang taem sakit.. Soalnya wktu itu kan dia pernah bilang ke jaejoong, kpn dia ga bgtu lg(atw yg smakna lah..) jadi skalian aja ku asumsikan dia sakit.. Habis aku bingung mau ngungkapinnya spt apa.. Hehe

  4. Kesalah pahaman makin banyak,dan tentunya makin membuat khidupan di atas jdi sperti bnang merah yg kusut.
    Dan minho,dia kyknya tipe orang yg tak ingin berpikir panjang jika mngambil sbuah tindakan.
    Penasaran sama onew,tindakan apa yg dia lakukan untuk menyelamatkan eunhae,klo asumsiku sih…dia bkal ngebunuh yoochun krna kekasih onew disini kan pistol n bukan ayam lagi,,hehe.
    Disini yg bikin aku dag dig dug malahan pas bagian taemin,ih aku begidig.
    Bibib eon,mimi eon…ku tunggu lanjutannya,HWAITING 2UNNIEKU ^__^

    1. Minho? Minho bukan ga berpkir panjang. tp dia memang ga banyak tau, jd kesannya kayak berpikir pendek.

      eee, emang kenapa klo pacar dubu udh bukan ayam lg? emang ga bs ngebunuh? Haha, aku kok jd mikir Jinki ngacung2in paha ayam buat nakutin korbannnya, haha gaje nih.

      iya tungguin yah lanjutannya ^^ gomawo ya eun ri udh mau baca n komen tiap part-nya ^^

  5. Huwahhhhhh… Semuanya semakin jelassss… Udd gx add teba-tebak berhadiahnya lagi.. Semua Cast sudah diposisi masing-masing siap dg aksi mereka…. Ahhh… Karakter Key kalau aku rasa berubah2 dr part Ke part.. Terkadang terkesan lembut,penuh wibawa, terkadang egois.. Dan skrg kembali melemah aku suka sihh perannya tp jadi kayak org plin-plan ya..hehe

    aku penasaran sama endingnya… Jadi mirip sm FF bibib yg you save me bla bla… (aku lupa panjangnya).. Dimana Key-Minho punya kans besar buat jd pemenang hati main cast yoejanya….. Sulit buat nerka siapa yg bakl dipilih Eunhee nantinya……

    Baiklah Bibib dan Rahmi Eon… Semangat!! Ditunggu lanjutannya!!!

    1. key plin plan.. hahahaha

      tp suka ya karakter kunci kyk gitu.. huhuhu kunciiiiiii
      aq jatuh cinta sm key.. aaaaaa *digetok nurul*

      you save me bla bla bla.. hihihihi
      jd gak ketahuan dgn jelas ya akhirnya sm siapa
      silakan menebak2 gak berhadiah..

      makasih udh bc n komen

  6. Ehm…entah bibib eonn slah nulis atau bgaimana,,tpi ‘ngga berpikir panjang’ dngan ‘brpikir pendek’ beda ya?*mulai ngaur aku*

    selalu komen?tentu…because i always remember our motto:comment like oxygen,,eaa~
    slain itu bibib n mimi eon trmasuk author favoritku,kyaaa…bibi eonnie sini ku peluk…

    1. Minho bukan ga berpkir panjang. tp dia memang ga banyak tau, jd kesannya kayak berpikir pendek.

      yg itu kan?
      sama aj sih.. hahaha

  7. waachh ,,, bener2 bikin penasaran ..
    key ,, jd kambing hitam …. duch ,,, kasian ….
    ckckckckckckckckckckck ,,,,
    taemin sebenarnya mahluk apa yaa ???
    apa dia bisa jd manusia normal ??

    1. hayoooo taemin makhluk apa…

      nah nah.. apkh bs jd manusia normal?
      btw buknnya pernh djlskn part sebelum2nya ya..

      hahaha
      gomawoyo

  8. kenapa jadi key yg dituduh? btw taemin tuh sebenernya gimana hubungannya sama konfliknya eun hee? krn dia ngebunuh org juga kah? masi bingung… ohya, kurang panjang ceritanya eheheheheh

  9. hai eonnideul aku dtng lagi ~(‘o’~)(~’o’)~
    oiya ini cuma prsaanku atau part ini emng rada pndek dibanding part2 sblmnya?

    oke back to the story, kyknya minho disini adalah namja dengan hati paling lurus. baik bangeeeet, mau nyelametin eun hee tp ga pake bunuh2an, beda sm si abang ayam-_-

    ah kamu kasian bnget yeobo(read: taemin) di part ini, psti kesiksa bnget. untung darahnya blm panas, kalo panas bs melepuh bdnnya dia.

    nah loh itu eun hee salah sangka sm key! pdhal jinki itu psti yg nabrak.

    ah iya eonnideul, stelah mmbca part ini aku dpt pncerahan kalo tokoh yg plng dirugikan disini itu chaeryn!! dia bisa aja dimangsa taemin, atau kalo misalnya jinki ketangkep sm key dia bkalan stres krna syng bngt sm oppanya itu u,u

    baiklah sekian comment dr reader sotoy nan gaje ini, wassalam~ 😀

  10. Paling demen kalo ada bagian Taemin-Chaerin.. Seru aja kalo ngeliat Taemin nahan diri buat mangsa Chaerin, demi cinta nya ke yeoja itu. Aku seneng yang kayak gitu-gitu 😀

    Terus……….kok Key jadi nyebelin? :-/

  11. aku suka bgt kalimat yg tentang ibu itu
    jadi tiap taemin kesel dia akan langsung berubah jdi devil
    jadi pnasaran tar kelanjutannya taemin ma chaeryn gmn
    lanjut baca dlu ah…
    makin seru..

Give Me Oxygen

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s