I Knew I Loved You – Part 3

I Knew I Loved You

Title : I Knew I Loved You

Author : ViKeyKyuLov

Maincast : Kim Hyuna,Lee Taemin,Shim Chaeri.

Support Cast : SM entertainment artis.

Genre : Romance, Comedy,Friendship,Family.

Rate : PG 15

Length : Sequel

Summary : “Aku sudah mendengar desas-desusnya, Taemin akan menjalani debutnya Mei nanti. Omoo,, Ottokeh, ottokeh. Aku tak ingin Taemin menjadi artis karena aku tak rela senyum malaikatnya akan terbagi untuk yoeja-yoeja lain diluar sana. Tuhan, tolong aku. Adakah sesuatu yang bisa kulakukan untuk menggagalkan niat Taemin menjadi artis”.

Disclaimer : This story is mine, Kim Hyuna imaginary cast (berharap dia adalah aku,hehe). FF ini sudah pernah aku publish di Account FB aku. Nih FF murni hasil imajinasi liarku yang begitu tergila-gila pada Key dan SHINee. Masihkah menunggu lanjutan FF ini, part ini dimulai dari story of maknae Lee Taemin. Cekidot, selamat membaca!!.”

Part 3 : Secret Of Diary.

 

Kim Hyuna POV

 

Seoul, Januari 2009

Sesuai dengan janjiku pada Appa, Selepas high School aku harus melanjutkan pendidikanku di bidang bisnis. Meski harus melupakan mimpiku menjadi jurnalis handal. Paling tidak aku merasa pilihanku tepat, sekarang Kiki sudah menjadi artis sesuai dengan cita-citanya.

Aku memutuskan berjalan-jalan sebentar di jalanan kota Seoul, setelah urusan registrasi mahasiswa baruku di Seoul University jurusan Bisnis manajemen selesai. Tanpa terasa langkah kaki  membawaku kedepan gerbang sekolah Chungdam High School. Tempat Taemin meneruskan high schoolnya. Sebenarnya hubunganku dengan Taemin bisa dibilang dekat-dekat anjing dan kucing, entah kenapa ada saja hal yang membuatku ingin menggodanya dan pada akhirnya kami akan saling ribut. Dan jujur saja, aku terkadang iri melihat Kiki sangat perhatian pada namja keyojaan itu, bahkan dengan bangganya Kiki berkata hanya Taemin yang boleh memanggilnya umma.. sepertinya saudaraku semakin aneh saja sekarang.

Kuambil ponsel dari saku kemejaku dan mencari nomor Taemin diphone book.

“Yoboseyo,,”sapaku begitu terdengar jawaban.

“Noona, tumben kau menghubungi,, ah,, Appa~yo,,. “aku mendengar suara berisik dari HP-ku dan tiba-tiba sambungan terputus. Ada apa ini, apa yang terjadi pada Taemin.

Bergegas aku masuk kedalam lingkungan sekolah Taemin. Untung saja jam pelajaran sudah berakhir, tingkahku ini tak menjadi tontonan siswa disini.

“Chogiyo,, apa kalian mengenal Taemin, kalian tahu dimana dia sekarang.”setelah berputar putar tak jelas, akhirnya aku bertanya pada salah seorang siswi.

“Igoe,, sepertinya tadi Taemin berada di depan Lab. Bahasa.”

Aku segera berlari menuju arah yang ditunjuk yoeja itu. Dan astaga,, apa ini. Aku melihat Taemin jatuh terduduk dengan seragam kotor penuh kapur dan debu dikelilingi beberapa namja juga yoeja.

“Jangan mentang-mentang artis terkenal,bisa bertingkah sok.”Kudengar seorang namja berteriak didepan Taemin.

“Yaa,,, apa yang sedang kalian lakukan.”aku langsung merangsek kedalam kerumunan dan menarik tubuh Taemin berdiri.

“Punya bodyguard juga rupanya. Tapi kenapa seorang yoeja, dasar banci. Lee Taemin Shinee ternyata seorang banci yang berlindung dibawah ketiak yoeja, haha”namja tadi tertawa merendahkan kearahku.

‘Kau bilang apa barusan, Banci?? ulangi sekali lagi??”kurenggut kerah bajunya dengan kasar dan mendorongnya kedinding. Untung saja postur tubuhku termasuk tinggi, jadi dengan mudah aku bisa mengintimidasi namja kurang ajar ini.

“A,, a,,a ku,,”dia tergagap menjawab perkataanku. Sepertinya orang ini terkejut dengan keberanianku melawannya. Kalian pikir aku takut dengan bocah kecil seperti ini.

“Park Cangryul.,,”kutarik dengan kencang name tag miliknya hingga terlepas.

“ini akan menjadi bukti perilaku pengecutmu,, dasar chiken!!!!.”kuhempaskan dengan kasar tubuhnya kedinding, kemudian namja itu langsung berlari pergi diikuti kawanannya.

“Taemin,, gwenchana,,”aku berbalik menatap Taemin dan membantu membersihkan seragamnya yang kotor.

“Gu, gumawo noona.”dia hanya tersenyum kecut padaku.

“Kajja kita pulang Taemin, kau tidak ada acara apa-apa lagikan??”kulihat dia hanya mengangguk merespon pertanyaanku. Ternyata dibalik senyummu, kau menyimpan semua kesedihanmu sendiri Taeminnie, Uri maknae. Batinku.

“Tapi sebelum itu aku mau bertemu dengan kepala sekolahmu dulu.”aku menarik tangannya dengan pelan.

“Noona,, aku takut, bagaimana jika masalahnya ini jadi gossip tak mengenakkan terhadap image SHINee.”Taemin menahan tanganku begitu aku berniat membuka pintu ruang kepala sekolah.

“Tenang saja Taemin,, noona yang akan mengurus semuanya.”kuusap dengan lembut punggungnya, mencoba menenangkan Taemin.

Ternyata yang menyambut kami diruang kepala sekolah hanya wakilnya saja. tanpa berbasa-basi aku langsung kepokok masalah dan meminta pihak sekolah mengusut masalah ini sampai tuntas. Mungkin terdengar sedikit tidak sopan, tapi aku sudah tidak peduli. Karena aku benar-benar geram dengan perlakuan buruk yang diterima Taemin disekolah ini. Bahkan kejadian ini bukan kali pertamanya dialami oleh Taemin.

“Mohon soesangnim segera menyelesaikan masalah ini, dan saya harap kejadian ini tak terulang kembali. Dan satu lagi, saya harap juga hal ini jangan sampai bocor ke Media. Kasahamnida.”setelah berpamitan, aku langsung mengajak Taemin pulang ke Dorm SHINee.

Saat kami berniat keluar dari gerbang sekolah, aku merasa ada yang mengikuti gerak-gerik kami dari belakang. Saat aku menengok, kulihat seorang yoeja tengah menatap kami dengan sorot mata yang aneh, seperti ada rasa benci,kecewa dan kesedihan yang terpancar dari matanya.

“Kau tunggu disini Taemin.”dengan penasaran aku mendatangi yoeja aneh itu, karena sepertinya dia mau mengungkapkan sesuatu. Saat kudekati, dia malah berlari menjauh dengan takut, sebuah buku terjatuh dari dalam tasnya tanpa dia sadari.

“Buku Diary,,”kupungut buku itu yang ternyata sebuah Diary bersampul warna biru.

***

 

Dorm SHinee, 20 Januari 2009. 07 : 00 PM.

Bersama empat member Shinee termasuk Kiki,kami tengah duduk disofa apartement milik SHINee membicarakan masalah Taemin disekolah tadi. ya, aku sudah menceritakan semua yang menimpa taemin pada mereka. Sedang Taemin sendiri langsung mengurung diri dikamar begitu kami sampai disini.

“Tak kusangka, anak itu tak menceritakan masalahnya pada kita. Apa dia tidak menganggap aku dan kalian semua saudaranya.”Onew oppa terlihat paling terpukul. Dia merasa gagal menjadi leader yang baik untuk Taemin.

“oppa,, jangan begitu. Mungkin Taemin punya alasan kenapa dia tak ingin bercerita.”aku berusaha menenangkannya.

“Benar hyung, mungkin Uri maknae hanya tidak ingin membebanimu.”Jonghyun menepuk bahu Onew yang duduk disampingnya.

“Kupikir selama ini aku sudah cukup mengenal dan memperhatikan kalian semua, tapi nyatanya hal penting seperti ini malah luput dari penglihatanku. Taeminnie maafkan hyungmu ini yang tidak peka terhadap masalahmu.”Kiki menutup wajahnya dengan kedua tangan.

“Sudahlah Ki, jangan menyalahkan diri seperti ini. lebih baik kita pikirkan untuk mencari solusinya.”

“Aku setuju denganmu Na~ya. Yang harus kita pikirkan adalah mencari jalan keluar dari masalah ini bukan malah saling menyalahkan diri begini.”Minho menyetujui ucapanku.

“Apa kau punya ide Na~ya.”Kiki menatap penuh harap kearahku diikuti yang lainnya.

“Begini saja, besok salah satu dari kalian datang kesekolah Taemin untuk meminta laporan dan hasil penyelidikan supaya masalah ini cepat selesai dan tidak terekspos dimasayarakat. Untuk sementara tolong rahasiakan hal ini dari manajer oppa juga orang tua TAemin, tadi siang dia memintaku untuk tidak memberitahu orang tuanya.”

“Ide yang bagus, besok kau ikut aku Key, kesekolah Taemin untuk meluruskan semua permasalahan ini.”Onew oppa merespon ideku dengan baik.

“oh iya,, ada satu hal lagi, tapi aku kurang yakin  masalah ini ada kaitannya dengan Taemin atau tidak. yang jelas aku menemukan buku ini dari seorang yoeja aneh yang terus membuntutiku danTaemin tadi siang.”Aku mengeluarkan sebuah Diary bersampul biru dari dalam tasku.

“Buku harian,, milik siapa??”Minho mengambil buku itu dan membuka-buka halamannya.

“Coba kau baca Na~ya,, siapa tahu ada informasi pemilik buku didalamnya.”Jonghyun oppa menyuruhku membaca buku itu begitu Minho menyerahkannya kembali padaku.

Ku buka halaman pertama,,,

“Shim Chaeri, tempat tanggal lahir, Seoul 18 Juli 1992.”Ternyata pemilik buku ini bernama Shim Chaeri.

Kubuka halaman selanjutnya,,

Seoul, 23 Maret 2006

Hari ini aku bertemu dengan seorang namja bernama Lee Taemin. Dia memiliki senyum tulus yang membuat jantungku berdebar dengan kencang saat melihatnya. Kurasa aku jatuh cinta padanya, jatuh cinta pada pandangan pertama.

Seoul, 12 April 2007

Aku tak pernah melihatnya lagi sejak memasuki High School, namja dengan senyum malaikat yang membuatku terpikat. Tapi, tadi siang aku melihatnya  didepan kantor SM. Ternyata Taemin menjadi Trainer di SM sejak lama. Ah,, Taeminnie, Jongmal Boghosipta. Sekarang kau makin terlihat tampan.

Chungdam High School,07 Januari 2008

Betapa senangnya hatiku. Hari ini aku melihat Lee Taemin berjalan didepan kelasku dengan mengenakan seragam Chungdam. Aku tak percaya!! Dia bersekolah ditempat yang sama denganku. Mulai sekarang aku bisa melihat senyum malaikatmu setiap hari.

Chungdam High School,25 Maret 2008

Aku sudah mendengar desas-desusnya, Taemin akan menjalani debutnya Mei nanti. Omoo,, Ottokeh, ottokeh. Aku tak ingin Taemin menjadi artis karena aku tak rela senyum malaikatnya akan terbagi untuk yoeja-yoeja lain diluar sana. Tuhan, tolong aku. Adakah sesuatu yang bisa kulakukan untuk menggagalkan niat Taemin menjadi artis.

Seoul, 30 April 2008

Teaser picture dari Boyband yang beranggotakan Taemin didalamnya sudah keluar. Aku melihat gambar Taemin dengan senyum malaikatnya tersebar dimana-mana baik melalui poster ,majalah dan Internet. Rasanya aku ingin menyobek semua majalah dan poster yang menampilkan senyum malaikatnya itu.

SBS Building, 23 Mei 2008

Ahh,, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi. Taemin telah menjalankan debutnya bersama SHINee dengan sukses. Dan seperti yang sudah aku duga sejak pertama, senyum malaikatnya langsung digilai oleh para Yoeja diseluruh Korea. Aku tak rela, sungguh-sungguh tak rela. My Taeminnie kau sudah membuatku sedih dan kecewa.

Chungdam High School, November 2008

Aku mendengar obrolan teman-temanku yang iri terhadap kepopuleran yang dimiliki Taemin. Terlebih lagi namja dengan senyum malaikat itu tetap terlihat bersahaja dan rendah hati dengan semua hal yang telah ia capai bersama SHINee. entah setan dari mana yang merasukiku, dengan sengaja aku memprovokasi teman-teman namjaku itu untuk mengerjai Taemin. Mungkin aku sudah terlalu terobsesi padanya. Hatiku terasa sakit setiap kali melihat Taemin membagi senyum malaikat miliknya kepada penggemarnya yang disebut  Shawol dan Taemints.

Chungdam High School,10 Januari 2009

Aku menyesal pernah menyuruh teman-temanku untuk mengerjai Taemin. Sekarang mereka jadi keterusan untuk mem-bully taemin. Bahkan Taemin seperti diasingkan dari lingkungan sekolah.

Taemin, Mianhe,, Jongmal Mianhe. Aku tak tahu jika rasa cintaku justru membuatmu menderita. Aku sedih setiap kali melihat sorot sendu dimatamu. Tidakkah kau mempunyai keinginan untuk membalas perlakuan mereka, satu kali saja!!. Kenapa kau harus tetap tersenyum disaat mereka menyakitimu. Malaikatku yang malang, jangan tersenyum seperti itu untuk menutupi kesedihanmu, karena  membuatku merasa hina berhadapan denganmu. Adakah yang bisa kulakukan untuk menebus dosaku padamu.

Aku membalikkan halaman-halaman selanjutnya, tapi kosong. Yang ada hanya tempelan-tempelan foto wajah Taemin yang sepertinya diambil secara  sembunyi-sembunyi dari sejak gadis itu melihat Taemin untuk pertama kalinya.

“Aigoo,, tak kusangka ada yoeja yang terobsesi dengan Taemin seperti ini. bahkan umurnya saja belum genap 17 tahun.”Jonghyun oppa menggelengkan kepala tak percaya setelah aku menutup buku diary itu.

“Jadi, apa yang harus kita lakukan terhadap yoeja gila ini. rasanya aku ingin sekali menjabak rambutnya dengan kesal. Dasar provokator!!”Kulihat Kiki mengepalkan tangannya dengan geram. Sedangkan Onew oppa dan Minho hanya tertunduk dengan lesu.

“Jangan gegabah Ki, apa kau pernah mendengar mendengar ungkapan : kebencian yang paling besar adalah saat seorang fans berubah menjadi anti fans dan saat perasaaan cinta yang dalam berubah menjadi benci. Dan kurasa seperti itulah yang tengah dirasakan gadis itu terhadap Taemin.”Entah dapat filosofi dari mana, kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku.

“Wuahh,, Na~ya,, kau tadi makan apa?? Kata-katamu barusan sangat menyentuh.”Kiki tertawa sinis mengejekku.

“Jangan menyepelekan perasaan wanita Key, mereka biasanya lebih sensitive dengan hal-hal seperti ini.”Jonghyun oppa membelaku. Tau deh,, Jonghyun oppa kan terkenal pencinta wanita.

“Dengar itu, jangan menyepelekan perasaan wanita. Dasar kau ini.”Aku melemparkan bantal kursi kemuka manusia  paling menyebalkan alias Kiki.

“Jinja,, bahkan aku ragu kalau kau ini wanita.”Kiki balas melemparkan tas tanganku.

“Ya,,,, Tuan Kim yang serba bisa, kenapa kau melempar tas kesayanganku.”Aku menerjang tubuh Kiki dengan kesal. Dan seperti biasa, jika duo Kim bersaudara sudah beraksi maka member Shinee yang lain memilih menyingkir.

“Perasaan tadi kita sedang serius membahas buku Diary milik yoeja aneh itu deh.”Minho hanya menatap pertiakaian antara aku dan Kiki dengan enggan. Sedangkan onew oppa dan Jjong oppa mengangkat bahu tak ingin ikut campur.

***

28 Januari 2009, Shappire Café.

Sekarang aku sedang berhadapan dengan sorang yoeja bernama Shim Chaeri, sipemilik buku Diary bersampul biru. Saat kuperhatikan ternyata yoeja ini manis juga, dengan hidung mancung dan kulit putih, rambut panjang lurus yang digerai bebas kemudian mata bulat besar dan bibir tipis berwarna softpink mengingatkanku pada tokoh-tokoh komik jepang.

“Jadi kau yang bernama Shim Chaeri.”Kulihat gadis itu duduk dengan sedikit gugup.

“Ne,, bagaimana kau bisa tahu namaku.”dia menjawab dengan takut.

“Igo,, punyamu kan??”sengaja aku berbicara dengan nada dingin seraya mengangsurkan buku diary miliknya, melihat tampang ketakutanya membuatku ingin tertawa. Ahh, jahatnya diriku pantas orang-orang bilang aku ini twins evil,, hehe

“ Ba,, bagaimana buku ini ada bersama anda,”Yoeja itu terlihat sangat kaget.

“Aku menemukannya di sekolah Taemin kemarin.”

“Ohh,, nde??”

“Maaf kalau aku sudah lancang membaca buku itu. Dan jujur saja, sebagai noona Taemin aku tidak terima dengan apa yang kau lakukan pada namdongsaengku selama ini.”Aku pura-pura menatap tajam padanya membuat gadis itu semakin menggigil ketakutan.

“Soal itu,, aku,, aku minta maaf. Aku tak bermaksud berbuat jahat pada Taemin.”Shim Chaeri menundukkan wajah tak berani menatapku. Lihat saja nona, aku sudah menyiapkan rencana besar untukmu, batinku.

“Jangan minta maaf padaku,minta maaflah pada orangnya langsung. Apa kau bisa.”

“Maksudnya,,”akhirnya dia berani melihat wajahku meski dengan tampang kaget.

“Ya,, kau harus ikut aku untuk meminta maaf langsung pada yang bersangkutan. Apa kau setuju.”

“ta,, tapi, aku malu bertemu dengannya.”dia memilin-milin  jari-jarinya diatas meja dengan gelisah.

“Kenapa harus takut, berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Kajja.”dengan santainya aku berdiri dan bersiap pergi.

“Baiklahh,,, tapi apa boleh aku tau kita akan kemana. Dan aku harus memanggilmu siapa.”ternyata yoeja ini penurut juga. Kalau aku dibodohi begini pasti sudah kulawan, kekeke.

“Kau ikut saja, dan perkenalkan namaku Kim Hyuna, panggil saja Hyuna”.

“Ohh,, ne.”dia hanya mengangguk dan mengikuti langkahku keluar dari café.

_

Akhirnya kami sampai ditujuan. Gadis itu selama dalam perjalanan hanya diam saja dan sesekali memandangiku dengan takut. Apa aku semengerikan itu. Huh,, perasaan tampangku hari ini baik-baik saja bahkan aku merasa sangat cantik dengan Hoodie coklat pemberian Kiki ini. *

“Kim Hyuna ssi,, kita dimana.”Chaeri menatap bangunan apartement dihadapan kami dengan bingung. Ya, aku sengaja tidak bilang kalau aku akan mengajaknya ke Dorm SHINee. hari ini semua member ada di Dorm, karena kebetulan mereka sedang Vakum selama 4 bulan setelah selesai promosi album mereka.

“Tinggal ikut saja kenapa bawel sekali sih.”aku mendengus sebal dan itu membuat wajahnya menciut semakin takut. Sepertinya aku harus cerita pada Kiki nanti, kalau aku sudah membuat anak orang ketakutan begini. Pasti dia akan tertawa terpingkal-pingkal. Aku tersenyum sendiri .

Dengan patuh Shim Chaeri mengikutiku berjalan menuju pintu apartement. Kupencet bel dan menunggu seseorang membukakan pintu.

“Aku pulang,,”teriakku begitu pintu terbuka. Wajah Minho menyembul dari balik pintu.

“Ah,, Na~ya kau sudah datang. Nuguseyo??”Minho mengarahkan pandangannya dengan heran kepada yoeja cantik dibelakangku.

“Tamu kita,, dimana yang lain.”aku menjawab sekenanya dan memasuki dorm.

“Chaeri ssi,, apa aku akan terus berdiri didepan pintu begitu.”aku menoleh pada Chaeri yang masih mematung didepan pintu menatap sosok jangkung Minho. Jangan bilang gadis itu terpesona pada si flaming Charisma Minho.

“Jankaman,, Shim Chaeri,, yoeja itu???.”Minho menatap penuh arti padaku yang kubalas dengan anggukan.

“Shim Chaeri ssi,, Choi Minho Imnida,, silahkan masuk.”baru setelah Minho yang menyuruhnya masuk, yoeja itu langsung masuk kedalam.

“Ne,, kasahamnida Minho ssi.”Chaeri mengangguk dan menyusulku masuk.

“Minho~ya,, dimana yang lain.”Aku duduk disofa sembari mengeluarkan PSP kesayanganku.

“Sepertinya masih didapur, tadi kami baru selesai makan,, sebentar kupanggilkan mereka sekalian kubuatkan minum untuk tamu kita ini.”Minho mengedip jahil padaku, membuat Chaeri terlihat semakin bingung.

“Sekalian buatkan untukku ya,, aku juga haus.”balasku.

“Shirroe,, kau buat sendiri sana, seperti tamu saja minta dilayani.”Minho hanya mehrong padaku, lalu bergegas pergi sebelum  bantal sofa yang kulempar mengenai badannya dan justru mendarat dengan mulus diwajah Kiki yang baru datang.

“Yaa,, siapa yang melempar bantal sembarangan.”Kiki langsung menatapku dengan death glare-nya.

“Uppss,, Sorry my brother. Tidak sengaja.”jawabku santai.

“Na~ya,, kau sudah sampai,,”Kiki mengurungkan niatnya mengomeliku begitu melihat Onew oppa yang langsung menegurku begitu muncul diikuti ketiga member lainnya berjalan masuk keruang tamu.

“Jadi kau yang bernama Shim Chaeri, noemu Kyopta.”Jonghyun oppa datang-datang langsung duduk disamping Chaeri sembari mengedip-ngedipkan sebelah mata membuat yoeja itu salah tingkah.

“Oppa,, kau mulai centil. Menjauh darinya.”aku menimpuk jonghyun oppa dengan bungkusan kecil yang ada disampingku.

“Ohh,, ini Shim Chaeri,,”mendengar nama Shim Chaeri, Kiki langsung mendelik dengan sebal dan berusaha mendekatinya. Kutarik tangan Kiki, dan mendudukkannya disampingku. Takut dia akan berbuat macam-macam mengingat Kemarin Kiki yang paling kesal saat kami membaca buku diary milik yoeja ini.

“Shim Chaeri ssi, kenalkan aku Onew. Leader Shinee sekaligus hyungnya Taemin. Dan ini Jonghyun hyung kedua Shinee, itu Key yang duduk disebelah Hyuna. Kemudian Minho dan ini, kau pasti sudah mengenalnya, maknae kami Lee Taemin.”Onew oppa mengenalkan member Shinee pada Yeoja itu dan kulihat Chaeri langsung membulatkan mata tak percaya saat melihat Taemin yang muncul dari belakang badan Minho. Ada semburat merah yang merona dipipi gadis itu saat Taemin tersenyum padanya, sepertinya dia benar-benar menyukai taemin.

“Mianhamnida,, Jongmal Mianhamnida Taemin ssi. Aku sangat menyesal telah melakukan hal buruk padamu selama ini.”Akhirnya gadis itu bersuara juga setelah dari tadi hanya diam saja. Dia berdiri dan membungkukkan badan persis didepan Taemin.

“Chanmaneyo Shim Chaeri ssi. Itu semua bukan salahmu, lagipula kau tidak melakukan apa-apa padaku.”Taemin tersenyum manis pada gadis itu. Kurasa Chaeri sebentar lagi akan pingsan melihat senyum Taemin yang dia bilang senyum malaikat itu secara dekat dan langsung. Pipinya sudah semakin matang seperti kepiting rebus.

“Gureo,, tapi tetap aku merasa bersalah padamu. Karena aku pernah menyuruh teman-temanku untuk mengerjaimu. Setidaknya apa yang bisa kulakukan untuk menebus kesalahanku padamu.”Chaeri masih menunduk tanpa melihat kearah Taemin.

“BAiklahh,, karena kau yang meminta Chaeri ssi,, jadilah asisten pribadiku selama 3 bulan kedepan.”wow,, Great!! Akhirnya bocah manja itu mau juga mengikuti rencanaku. Padahal kemarin Taemin menolak mentah-mentah ideku untuk sedikit memberi pelajaran pada yoeja ini. sebenarnya niatku baik dan teramat baik malah, aku hanya ingin membuat Shim Chaeri ini sadar bahwa membenci label keartisan Taemin hanyalah membuang-buang energy, tidak semua artis itu hanya bisa tebar pesona dan secara tidak langsung dia juga bisa berdekatan dengan pengeran senyum malaikat-nya itu. See,,Kurang baik apa aku ini coba.

“Mwoo,, Asisten pribadi!!”Chaeri memandang Taemin tak mengerti.

“Ne,, kalau kau bersedia menjadi asistenku selama 3 bulan kedepan. Secara otomatis dosamu padaku akan kulupakan.”Taemin tertawa sedikit jahil dan mengedipkan mata saat bertatapan denganku. Aissh,, bocah ini bisa evil juga ternyata.

“Kenapa diam Shim Chaeri ssi,, kau keberatan.”Kiki mengarahkan matanya pada Chaeri dengan pandangan kurang bersahabat.

“A,, aniyo,, baiklah aku setuju Lee Taemin ssi. Mohon bimbingannya untuk 3 bulan kedepan ini.”Chaeri membungkukkan badannya dengan sopan.

“Kalau begitu,, mulai besok kau harus datang kesini dan mengikuti semua schedule Taemin, oh ya,, jangan lupa kau juga harus menjadi tutor belajarnya karena nilai-nilai Taemin sangat payah dan itu semua gara-gara kehidupanya disekolah terusik oleh tingkah tak pentingmu itu.”Kiki yang terkenal dengan julukan The Almighty Key mulai menitahkan perintah dengan sadis.

“Yaa,, Key jangan galak-galak padanya. Dia itu yoeja yang manis, jangan samakan Shim Chaeri dengan kembaranmu itu, dia bisa tidak betah berlama-lama disampinng kita.”Jonghyun oppa menegur Kiki, dan dengan kompak aku juga Kiki mendatangi Jonghyun oppa lalu mulai menjitak kepalanya.

“Hyung,, kau membelanya hah,,dan kau berani membantah Almighty,”

“Oppa,, apa maksudmu,, dia tak sama denganku,, jadi menurutmu aku kalah cantik dibanding Shim Chaeri,”

“Onew Hyung,, Minho,, tolong aku jebal,, jauhkan duo Evil ini dariku.”Jonghyun oppa berusaha menghindar dari seranganku dan Kiki dengan berlindung dibalik tubuh Onew oppa.

“Yay,, ya,, Jonghyun menjauh dariku, aku tak ingin terseret dalam kasusmu ini,, Kim Jonghyun,,”Onew oppa  berusaha melepaskan genggaman tangan Jjong oppa dari tubuhnya. Dia tak ingin mengambil resiko berurusan dengan twins evil seperti kami rupanya.

“Jangan memandang mereka dengan takut begitu Chaeri ssi mereka berdua tak akan memakanmu,, Key hyung dan Hyuna noona orangnya memang begitu,, sedikit “meledak”.”kudengar Taemin mengucapkan sesuatu pada Chaeri yang masih melongo melihat aksi “Penyiksaan” duo evil pada lead vocal SHINee ini.

“Aku mendengar itu Lee Taemin.”Jawabku dengan memandang tajam padanya.

“Piss noona,, damai.”Taemin mengacungkan jari membentuk huruf V.

February 2009

Shim Chaeri POV

Hari ini adalah bulan pertama aku menjalankan pekerjaan sampinganku sebagai asisten seorang Kpop idol, Lee Taemin SHINee. Cerita awalnya sedikit memalukan, hanya karena sebuah buku Diary milikku yang ditemukan oleh Hyuna unni yang akhirnya semua rahasiaku tentang namja cinta dalam hatiku terkuak dan akibatnya, kini aku harus menebus semua kesalahanku dengan menjadi  asisten Lee Taemin selama 3 bulan.

“Riri~ya,, bawakan jaketku itu disana.”aku mendengar suara menyebalkan itu menyuruhku. Ya, itu adalah suara Key oppa. Dia tak menyukaiku sejak pertama kali melihatku, dengan alasan aku yang menyebabkan Taemin di Bully disekolah.

Sebenarnya posisiku ini sebagai asisten taemin atau dia sih, Key oppa tak pernah berhenti menyuruhku ini itu dan tak pernah membiarkan aku menganggur sebentar saja dan yang membuatku sebal, cerewetnya itu tak ada yang bisa menandingi, bahkan ummaku saja kalah dengan kecerewetannya.

“Ya,, tuan Kim yang serba bisa, bawa sendiri jaketmu. Dia ini khusus asisten Taemin, bukan asistenmu.”seorang yoeja melemparkan jaket Key oppa yang tadi diberikan padaku. Ya inilah Hyuna unni, saudara angkat key oppa.

Aku menyimpan banyak kesalah pahaman sejak pertama kali melihat yoeja cantik ini. awalnya kupikir Hyuna unni adalah yoeja galak dan menakutkan. Tapi semakin aku mengenalnya ternyata Hyuna unni itu berkepribadian unik dan menarik. Dan yang paling aku suka, dia adalah satu-satunya orang yang bisa melawan ke-almightian Key oppa. Karena itulah Hyuna unni selalu membelaku atas tindak kesewenang-wenangan Key SHINee padaku. Kupikir sebenarnya Hyuna unni dan Key oppa itu cocok jika menjadi pasangan, sifat mereka benar-benar sama. Bahkan julukan twins evil itu sangat pas disandang keduanya.

“Jinja,, kau ini benar-benar Key,,tidak bisakah kau ramah sedikit padanya,”kalau yang ini jonghyun oppa, dia yang paling sering terlibat pertikaian dengan duo evil,bahkan aku lebih suka menyebut mereka bertiga, triple Kim rusuh. Karena hanya mereka bertiga yang suka membuat rusuh suasana didorm.

“Jonghyun,, jangan memulai, biarkan kali ini dorm terasa tenang.”suara lembut itu merasuk ketelingaku. Itu milik onew oppa, dia leader dan member favoritku. Aku menyukai semua hal tentang dirinya,bahkan saat dia sedang berjayus ria dengan kesangtaeannnya yang sudah menjadi trend mark seorang onew SHINee.

“Benar kata onew hyung,, jangan buat rusuh lagi disini Kim-Line, aku mau tidur.”seorang namja dengan tubuh tinggi menjulang menimpali. Kalau ini Choi Minho, si flaming charisma sang raja tidur. Dia tak terlalu banyak bicara, tapi sikapnya sangat dewasa dibanding umurnya. Pantas saja jika jumlah flames paling banyak dibanding MVP, Blingers,Lockets bahkan Taemints sekalipun.

“Riri noona,, apa kau tahu dimana hanphone dan Ipodku, aku lupa menaruhnya tadi.”dan yang terakhir ini adalah suara favoritku sedunia. Kalau aku menyukai semua hal tentang onew oppa, justru aku mencintai semua hal tentang namja bernama Lee Taemin ini. bahkan aku jatuh cinta padanya jauh sebelum dia menjadi artis. Kini dengan perlahan aku mulai melupakan ketidaksukaanku dengan label artis yang melekat pada diri namja dengan senyum malaikat ini.

***

“Yaa,, Lee Taemin sebenarnya kita mau kemana??”aku mendengar suara Hyuna unni yang berbisik pada Taemin yang kini berjalan didepanku. Setelah latihan dan recording untuk album baru SHInee, Taemin memaksa Hyuna unni dan tentu saja  aku sebagai asistennya menemani dia ke gedung bioskop.

“Noo~na,,, aku mau nonton,, kau tahu sendirikan kalau aku tidak diizinkan Key hyung kemana-mana sendirian. Jadi aku mengajakmu supaya Key hyung dan hyung lainnya tidak melarangku.”Taemin beraegyo kepada Hyuna unni yang dibalas tatapan sengit darinya.

Aku terkadang heran dengan Taemin, dia itu selalu bersikap manja pada orang-orang disekitarnya dengan mengandalkan Aegyo-nya. Tapi dia tak pernah sekalipun bermanja padaku. Dia terlihat berbeda saat berhadapan denganku.

“Ara,, ara,, sebenarnya aku tahu maksudmu,, kalau begitu nikmati saja kencan kalian. Masalah Key dan hyungmu biar aku yang urus. Dua jam lagi kita bertemu disini.”Hyuna unni bersiap pergi.

“Unni,, kau mau kemana??”aku menahan tangannya dan memohon dengan tatapanku. Jangan biarkan aku hanya berdua dengannya, bisa-bisa aku pingsan karena sport jantung terus-terusan.

“Sudah kubilang aku tidak mau jadi pengganggu, nikmati saja kesempatan ini. aku ada urusan sendiri, lagian mana asik menonton kalian nge-date.”Hyuna unni mengedipkan mata padaku dengan jahil.

“Sudah sana pergi noona,, palli,, ppalli.”Taemin melah mengusir Hyuna unni dengan gerakan tangannya.

“Iya,, iya,, dasar maknae kurang ajar. Aku pergi.”Hyuna unni sempat menjitak kepala Taemin sebelum berlalu dari hadapan kami.

“Jinja,, Hyuna noona hoby sekali memukul kepala orang,, Riri noona, aku lapar. Kita cari makan dulu saja.”Taemin memegangi kepalanya.

“Kau bilang tadi mau nonton.”Aku menatapnya heran.

“sudahlah,, ayo ikut saja.”Dia langsung menarik tanganku keluar dari gedung bioskop.

“Sepertinya makan ramyun disana enak juga.”taemin berteriak dengan semangat sambil menunjuk sebuah kedai sederhana disebrang jalan.

“Taemin, kau tidak takut ada Shawol yang mengenalimu. Ini bisa jadi masalah besar.”aku menghentikan langkah Taemin saat akan memasuki kedai.

“Gwenchana noona,, penyamaranku sempurna. Lihatlah.”dia hanya tersenyum sambil memperlihatkan topi dan kacamata super tebalnya.

“Terserah kau sajalah.”aku hanya bisa pasrah dan mengikuti langkahnya memasuki kedai.

“Sebenarnya aku berbohong pada Hyuna noona. aku tidak berniat nonton, aku hanya ingin jalan-jalan bersama seseorang dan merasakan nikmatnya menjadi orang biasa. Banyak hal kecil yang tidak bisa aku lakukan setelah menjadi artis. Dan salah satunya adalah ini.”Taemin menyantap ramyun miliknya dengan gembira. Aigoo,,aku hanya bisa terpaku melihatnya, bahkan aku tidak berselera untuk menyantap ramyun milkku dan lebih tertarik untuk mengamati tingkah namja dihadapanku ini.

“Makan ramyunnya noona, jangan terus memandangiku seperti itu. Aku tahu kalau aku memang mempesona, tapi kau juga butuh makan untuk bisa terus mengagumiku.”Aisshh,, Jinja. anak ini benar-benar bisa membuatku semakin salah tingkah.

“Kau sudah semakin mirip Key oppa sekarang Lee Taemin”balasku dengan kesal.

Aku sudah dibuat malu dan salah tingkah oleh namja yang bahkan lebih muda dariku. Aku benar-benar sudah gila, bisa jatuh cinta padanya.

“Hmm noona,, mengenai Key hyung, aku minta maaf padamu atas sikapnya yang kurang bersahabat. Dia hanya overprotektif padaku. Sebenarnya dia orang yang baik dan hangat.”tiba-tiba Taemin menghentikan makannya dan menatap kearahku.

“Gwenchana, Taeminnie. Tidak masalah bagiku, kurasa Key oppa memang orangnya begitu. Terlalu jujur dalam mengungkapkan sesuatu. Untung saja ada Hyuna unni yang membelaku, padahal awalnya aku sempat membencinya.”Aku malah membicarakan pasangan evil itu.

“Sepertinya memang Hyuna noona dan Key hyung tercipta untuk saling mengimbangi satu sama lain.”Taemin ikut terkekeh.

“Cepat habiskan makannya noona, aku masih ingin pergi kesuatu tempat.”

Setelah kami keluar dari Kedai ramyun, Taemin kembali menarik tanganku dan mengajakku kesebuah taman bermain. Jika dipikir-pikir lagi, kami berdua seperti pasangan yang sedang berkencan.

“Noona,, ada sesuatu hal yang ingin kutanyakan padamu.”Kini kami sudah duduk berdampingan disebuah Ayunan.

“Apa?? Katakan saja.”

“Mengenai yang kau tulis dibuku diarymu, apa itu sungguhan.”Taemin memalingkan wajah kearahku dan menatap mataku dengan lembut. “dag,,dig,,dug”jantungku sudah berdebar tidak karuan. Aku berusaha mengalihkan pandanganku jauh dari matanya.

“Ah,, ii,, igoe,,”Aku bingung harus menjawab apa. Tak kusangka namja polos ini akan menanyakan hal itu juga.

“Tatap aku noona,, dan jawablah pertanyaan tadi.”tiba-tiba Taemin sudah berdiri dihadapanku dengan sedikit menundukkan wajah kearahku. Kedua tangannya menahan wajahku, hingga mau tak mau tatapan kami bertemu dalam jarak pandang kurang dari 30 centi.

“Nae,, Naega,, Naega Joahe.”Akhirnya aku bisa berkata dengan jujur.

“Jinja,, kau hanya menyukaiku atau mencintaiku.”Taemin tersenyum tepat didepan wajahku. Ommaa,, sepertinya sebentar lagi aku pingsan melihat senyum malaikat yang membuatku tergila-gila sejak dulu.

“Sarange, jongmal sarangeyo Lee Taemin.”bisikku.

Aku tak berharap Taemin akan mengucapkan nado sarangeyo padaku. Tapi setidaknya sekarang aku berani jujur mengenai perasaanku padanya.

“Mungkin kali ini aku belum bisa mengatakan nado sarangeyo Noona, karena umur menghalangiku untuk mengucapkannya. Juga karena itulah, saat ini aku tidak memintamu untuk menjadi yoejaku. Tapi suatu saat, ketika waktunya telah tiba. Aku akan datang padamu, dan berkata Will You marry me Shim Chaeri tanpa embel-embel noona didepannya.”

Tuhan,, apa yang berdiri dihadapanku ini benar-benar seorang Lee Taemin. Bagaimana dia bisa mengucapkan kata-kata seromantis ini padaku.

“Noona,, percayalah padaku. Hatiku sudah kusimpan khusus untuk kuserahkan padamu suatu saat. Dan senyumanku yang paling tulus selalu hanya untukmu. Jadi kumohon, jangan membenciku saat aku  tersenyum pada fansku. Karena ada perbedaan besar dintara keduanya.”

Chup~,, tubuhku semakin merinding saat merasakan bibir Taemin mencium keningku. Tuhan,, apa aku sedang bermimpi. Ini bahkan sejuta kali lebih berarti dibandingkan pengungkapan cinta yang pernah kudengar. mungkin aku harus lebih bersabar dalam menunggunya berkata sarange padaku. Tapi paling tidak, sudah ada kejelasan diantara kami.

“I Can believe You, Everything about you, Taeminnie.”

“Aku lega mendengar jawabanmu noona,, ah sebenarnya aku tidak ingin memanggilmu Noona, tapi lagi-lagi masalah umur menjadi penghalangnya. Aku ingin segera tumbuh dewasa dan semakin tinggi.”Taemin mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Aih,, noemu Kyeopta. Kucubit pipinya dengan gemas.

“Yaa,, noona!! jangan memperlakukan aku seperti anak kecil. Seharusnya kau belajar untuk memperlakukan aku sebagai namjamu kelak.”dia merajuk dengan kesal yang semakin membuat wajahnya terlihat imut.

“Tunggu sampai saatnya tiba my Taeminnie, kau harus cepat dewasa untuk itu.”balasku kembali mencubit pipinya.

“Aku bersumpah akan mencium bibirmu saat ini juga untuk menunjukkan kedewasaanku, jika kau masih memperlakukan aku seperti itu.”Taemin menangkap kedua tanganku dan mendekatkan wajahnya.

“Yaa,, Lee Taemin menjauh dariku.”aku berusaha melepaskan diri. Jangan bilang dia akan mencium bibirku kali ini.

“Kau harus terima hukuman dariku noona, karena memperlakukan aku seperti anak kecil. Aku ini manly, you know.”Taemin berbisik ditelingaku, membuat sekujur tubuhku merinding. Udara, aku butuh udara. Taemin semakin mendekatkan wajahnya padaku, 7 centi, 5 centi, 3 centi,,

“You got the flow it’s through my body

You got the flow it’s through my body

Bada deuryuh bwa ijeh SHINee segyeh!

Jigeum ee soongan nayeh feel like that! pilyo ubneun gul anything like that! nareul barabwa geudaro jeulgyuh burimyun dwae.

Lagu The SHINee World mengalun dari saku Hoodie milik Taemin. Membuat namja itu langsung menjauh dariku. Untunglahh,,

“Hyuna noona,, jinja. Kau sudah merusak momentku.”Taemin berseru dengan kesal mengetahui siapa yang menelponnya.

“Yoboseyo,, waeyo noona.”Taemin menjawab panggilan telponnya.

“,,,,”

“Ohh,, iya. Setengah jam lagi kami kembali.”

“,,,”

“Langsung ke Dorm saja.”

“,,,”

“Kau bersama Minho hyung,, ne,.ne.”

“Ada apa Taemin,  Hyuna unni bilang apa.”Aku menanyai Taemin begitu dia menyimpan HP-nya kembali.

“Hyuna noona menyuruh kita langsung kembali kedorm saja. Dia sekarang bersama Minho hyung, katanya ada sedikit urusan dengan Minho hyung. Kajja kita pulang. Key hyung sudah menanyakan kita dari tadi.”Taemin kembali menarik tanganku.

“Kajja,, aku tak ingin mendengar omelan dari ummamu yang super cerewet itu kalau kita tidak segera kembali.”kami berjalan pulang dengan bergandengan tangan. Terimakasih untuk hari ini, My lovely Taeminnie. Bisikku dalam hati.

TBC.

Mian, kalau FF nya terlalu panjang dan membosankan. Karena aku bingung mau motong dimana, dan takutnya kalau pas aku Cut, ceritanya malah jadi aneh, hehe.

Untuk story selanjutnya adalah bagian Choi Minho. Ayo-ayo yang flames, kita kumpul disini Part depan.kekekeke

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

18 thoughts on “I Knew I Loved You – Part 3”

  1. taemin udh gede rupanya…udh bs kencan,ngibulin ’umma’ny pula….
    qrain ni crta ttg pasangn key hyuna,taux ttg uri maknae…
    lmyan…nice story

  2. Huwaaa.. Taeminnieee.. Aku bener2 gemes sama ni anak..
    Triple kim rusuh?? Hahaha.. Setuju.. Setuju.. Mrk memang tukang rusuh.. Hahaha..
    Next vii.. Ku tunggu..

  3. aaawww
    so sweet bgt.. Taemin kecil2 uda bandel godain yoeja..haha
    pas awal baca main castnya,koq taemin,bukan key? Tp pas uda baca,ceritanya bagus thor..
    Past selanjutnya fokus ke KEY dong thor..
    Kangen sama twins evil ni.. =D

  4. Gk sabar nungguin part selanjutnya, minho oppa kan? #tunjuk tangan sebagai flames 😀
    ah ternyata Taemin oppa udah gede sekarang, udah mau kisseu lagi.ckckck

    keep writing author 😀

  5. waachhh ,, taemin ternyata …………..
    ckckckckckckck , pendewasaannya agak kcepetan (??) ,, gara2 sering bergaul ama jjong nich …. #dibantai blingers
    btw ,, ada beberapa kata2 korea yg vokalnya ‘oe’ ituw harusnya ‘eo’ ..
    kayak igoe –> igeo ,, yoeja –> yeoja ..
    yooosh ,, next part ditunggu ..

  6. Kasihan deh taemin nya,Aish,chaerin kok tega sih,ceritanya menurut ku romantis.hbis ngebaca rasa nya hti qu berbunga-bunga,,OMO,key kok kamu gitu sih,,daebak,ditunggu part selanjutnya,,

  7. Woy eonn..itu si tetem salah minum obat ato pegimana?ko bisa nandingin keromantisanya jjong ma minho?*asep mulai kuar*ini pasti karna jjong,,awas kau oppa jangan harap lidahmu masih nyangkut di mulutmu mulai besok*digorok blingers*

    Eh,ko dri kmaren aku mengendus ada yg berbau brother komplex ya?oh…i know,ini pasti akan jdi konfliknya key-hyuna..ia kan?ia kan?*mata berbinar*
    okey,di sini ga ada kyu,,kmana dia eonn*ngubek2 kantong celana vikey eonn/pltak*

    Hanya beberapa kata:vi,evi,vivi,vikey eonn LANJUT AND HWAITING!*ngacir*

  8. baru baca part ini, yg sbelumny diutangin aja dulu deh.
    Sma kek chaeri,neomo joahe ni ff. Mauny bilg saranghae, tp kata it cuman buat onew seorang #mendadakpuitis
    yey, next part ditunggu ya Vi
    *gak tau line mu berapa, jd mggil namany aja, takut salpitch manggl saeng ternyta kmu eonni #apadeh

  9. *ngucruk2 dateng ga diundang*
    Panggilnya eonnie,eon…
    Dia lbih tua tiga taun loh darimu.(o.o)
    km 94 kan?ehehe…dia mah segeng sama key n minong,,
    a.k.a 91 liners,,hoho hayo.

    *pergi ga dianter*

  10. Aku ga baca part.1 nya..
    Aku cma bru baca part 2 ama 3 ini….
    Tpi ini ff bener” ‘DAE To The BAK’ thor..
    Nice FF … =))

  11. aigoooo viii lagi2 kau mmbuat ku envy setngah mampus..
    kmren ama hyuna yg bs knal sm artis SM..
    skrang ama shim chaeri..
    bca dr part 1, yg crita’y selalu lu selipin fakta2 mreka, udh feeling bklan mncul tntang taemin yg di bully, trnyata emang muncul jd crita T.T
    taeminaahhh.. aku juga cinta padamu lohh *PLakk*
    oohh jd cerita ff ini gak muter di key-hyuna aja yak. tp ada mmber yg lain. good ^^.. ditunggu deh partnya abang minong..
    dadah adios amigos ~~

  12. “Makan ramyunnya noona, jangan terus memandangiku seperti itu. Aku tahu kalau aku memang mempesona, tapi kau juga butuh makan untuk bisa terus mengagumiku.”
    aigooooo nih bocah belajar narsis dari siapa ????

    ya ampun maknae paling kecil
    tapi malah yg duluan ngomong cinta-cintaan
    kamu masih kecil sayaaaannngggg
    aku sbg noona na taemin ga setuju *dilindes*

  13. Aku dataaang lagi~

    aku suka aku suka, sukaaa banget, waktu hyuna nglempar bantal ke minho tapi malah kena key, hhahaha ..
    Nasibmu malang sekali key *puk puk*

    suka sama kerusuhan kim-line, hahaha ..
    Trio rusuh emang pantes tuh disandang mereka!!

    Suka bgt momen taemin yg mau kisseu chaeri tapi di ganggu tlp dari hyuna, haha
    pasti wajah taemin lucu bgt pas cemberut ..

    Menurut aku sih, terlalu cepet aja buat taemin yg bilang suka ke chaeri ..
    Soalnya kan blm pernah tuh di perlihatkan adegan/tingkah laku taemin yg merasa dag dig dug an waktu deket chaeri ..
    Kalo chaeri-nya mah, udah jelas suka ke taeminnya ..
    Intinya, terlalu terburu2 lah pengakuan taem ke chaeri .
    But, overall is okay, hahaha
    *berasa komentator*

    cukup sekian~

  14. kenapa taemin cpt bgt ngungkapin perasaanny??
    lbh seru kalo taemin benci dlu sm chaeri karna dia yg nyebabin taemin d bully
    trus lama2 bru sadar dia suka ma chaeri

    jadi ternyata hyuna tu saudara angkat key
    kirain bneran sodara kandung
    pnasaran crita slanjutnya
    lanjut baca…

Leave a reply to nurahboram Cancel reply