The Sweetest Married – Part 4

The Sweetest Married – Part 4

Title : The Sweetest Married

Author : Choi Ra ra ( hahaha )

Main Cast  : Lee Jinki & Lee Hye Jin

Support Cast : Jonghyun, Minho, Key , Taemin, and so many other characters latter

Length : Sequel

Genre : Romance, , Family,and Parental guidence

Rating : PG-15

A/N : annyeong haseyo chingudeul, ini part 4 aku, ini part bikin aku emosi banget. Habos gak ada inspirasi yang masuk ke dalam otak aku. Jadi kalo ada kata kata yang kepeleset dikit. Maklumi yah. J gomawo

Summary : perjalanan hidup manusia, sudah ada Tuhan yang mengaturnya, manusia hanay bisa menerima takdir yang telah diberikan tuhan, tapi manusia juga bisa mengubah takdir itu jika mau berusaha, akankah kebahagian menghampiri lee hye jin ? akankah lee jinki bisa membahagiakannya ? mollaa.. kalo begitu,,, cekidottt..

 

AUTHOR POV

Hari ini adalah hari minggu. Seperti biasa hye jin mengajak adiknya yang special itu berjalan jalan mengelilingi taman atau pergi mencicipi makanan khas korea berdua. Dia selalu mengajak adiknya berkeliling di saat hari libur. Karna setiap harinya dia selalu jarang bertemu dengan adiknya ini. Waktu hye jin tersita karna harus kuliah dan bekerja di café demi membiayai uang kuliahnya sendiri. Tak ada rasa malu dalam dirinya ketika berjalan berdua dengan adiknya yang memiliki kekurangan pada mentalnya. Dia malah merasa senang bisa memiliki waktu untuk berdua seharian dengan adiknya yang sangaat dia sayangi.

“ hyo joo ah, hari ini cerah sekali bukan ?” hye jin tersenyum sumringah berjalan sambil menggandeng tangan adiknya. Adiknya mengangguk.

“ sekarang kita mau kemana lagi ?” tanya hye jin menatap adiknya yang celingak celinguk melihat sekitarnya. Hye jin tersenyum melihat tingkah saeng nya itu.

“ hmm,, ehmm.. itu” hyo joo menunjuk ke satu arah.

“ hem ? apa ? ” hye jin melihat arah yang di tunjuk telunjuk sang adik.

“ ke sana ? kau mau kesana?” Hye jin bertanya saat mengetahui maksud adiknya.

Hyo joo mengangguk pelan.

“ kajja, kita kesana” hye jin menarik tangan adiknya bergerak menuju sesuatu yang dimaksud adiknya.

“ waaaaaaahhh” hyo joo menghirup aroma khas didepannya. Hye jin hanya terkikik melihat ekspresi saengnya ini.

“ kau mau itu saengi ?” tanya hye jin masih melihat saengi nya itu.

Hyo joo melirik noona nya itu dan mengalihkan pandangannya lagi. Melirik sesuatu yang lebih menarik perhatiannya saat ini. Tangannya menjulur mangambil sesuatu yang menarik itu dan memasukannya ke mulutnya.

“ apa ayam itu enak ?” tanya ahjumma pemilik kedai di pinggir jalan ini.

Hyo joo tak menghiraukan perkataan ahjumma tadi. Dia hanya sibuk dengan ayam nya saat ini.

“ ahjumma, tolong bungkuskan 2 potong ayam lagi untuknya ya” hye jin memesan ayam itu lagi untuk hyo joo.

“ kau noona nya ?” ahjumma itu kembali bertanya.

“ ah? Ne.” jawab hye jin singkat.

“ kau cantik,  adik mu juga tampan” ujarnya membuat ku tersipu malu.

“ ah,, ahjumma, gomawo” ucapku penuh senyum dan memberikan uang padanya.

“ hyo joo ah, kajja kita pulang. Eomma pasti khawatir padamu”  ajaknya

hye jin mengajak saeng nya pergi dari situ dan berjalan pulang. Hyo joo hanya pasrah mengikuti noonanya sambil masih memegangi ayamnya yang sedari tadi berada di genggamannya itu.

“ hyo joo, ada apa ?” hye jin menghentikan langkahnya sesaat hyo joo menahan lengan hye jin. Pandangan hye jin berubah mengikuti arah pandangan hyo joo.

“ kau mau es krim hyo joo ah ?” tanya hye jin yang melihat tingkah adiknya yang seperti orang kelaparan ini.

“ ehm,, es krim !” ujar hyo joo yang membuat hye jin tertawa kecil.

“ arasseo, akan ku belikan. Kau tunggu saja disini hyo joo ah !” Hye jin pun melangkahkan kakinya kearah penjual es krim di seberang sana.

Membelikan hyo joo es krim vanilla kesukaanya. Dia pun kembali membawa se cup es krim vanilla itu dan menghampiri adiknya. Tapi tiba tiba…

Praakkkk…

Cup es krim itu tumpah dari tangannya. Hye jin terdiam melihat saengnya yang sudah tidak ada lagi di tempatnya tadi. Hye jin kebingungan. Adiknya menghilang. Segera dia beranjak dari tempatnya berdiri dan mencari saenginya itu

“ hyo joo ah…!” panggilnya.

“ hyo joo ah kau dimana ?” hye jin kini berjalan setengah berlari mencari adiknya itu.

“ hyo joo ah kau dimana hyoo joo ahh ??” kini hye jin berlari menelusuri taman di dekat jalan itu. Terus berlari mencari sosok saenginya itu. Langkahnya terhenti. Seperti nya dia kelelahan berlari terus terusan/

“ hyo joo ah, kau dimana ? kenapa kau menghilang?” hye jin berdiri terengah engah mengatur nafas nya yang tersengal sengal berlari tadi.

Dia terus berlari mencari saenginya itu tanpa memperdulikan orang orang yang dia tabrak saat berlari. Air matanya kini tumpah membanjiri wajah dan lehernya yang telah bercampur dengan keringatnya.

***

JINKI POV

“ ayo kita coba” perkataan hye jin terus terngiang di kepala ku saat ini.

Aku terus memikirkan pernyataan hye jin kemarin. Padahal waktu di taman itu aku hanya bertanya asal saja. Aku terus memikirkan perkataan hye jin saat ini. Sampai sampai aku tidak sadar ada orang yang menyebrang di tengah jalan.

CKITTTTTT….

Aku mengerem mobil ku tiba tiba. Seseorang menyebrang di tengah jalan dan aku hampir menabraknya saat ini. Benar benar de javu dengan kejadian seperti ini. Aku turun dari mobil ku dan  menghampirinya. Bedanya kali ini adalah seorang namja.

“ jeongsohamnida, aku tak sengaja” ucapku padanya.

Tapi dia tak menjawabnya. Dia menatapku aneh. Matanya celingak celinguk melihat sekitar. Dia menutup daun telinganya seperti orang ketakutan.

“ noona, noona” ucap namaja yang tidak aku ketahui namanya ini.

“ hey, kau tidak apa apa ?” tanya ku padanya.

“ eomma, noona” gumamnya ketakutan.

Aku semakin bingung dengan anak ini. Dia ini kenapa seperti ini. Aku ajak dia masuk kedalam mobil ku, mungkin itu lebih baik.

“ kau tinggal dimana?” aku bertanya padanya tapi dia hanya diam dan ketakutan lagi.

“aku takut. Noonaaa ..” lirihnya.

Aku semakin bingung. Dia ini sebenarnya kenapa. Aku diam dengan pikiran ku sendiri. Aku meliriknya lagi. omo?! Apa dia ini anak kelainan mental.

“ hey, kenapa kau bisa ada disini? Orang tua mu dimana?” aku bertanya lagi padanya berharap dia menjawab pertanyaanku.

“ eh? Noona.. noona ..” gumamnya pelan.

“ noona? Kau punya noona? Odiga? ” tanya ku lagi. Tapi dia hanya diam.

“ aishhh.. apalagi ini ?” umpatku.

Aku benar benar bingung saat ini. Akhirnya kuputuskan membawanya ke café di dekat  taman ini. Ku lihat dia kelaparan. Aku memesan makanan untuknya dan juga untukku.

“ makan lah.” Pinta ku padanya. Aku memesan spaghetti untuknya.

Tetapi dia hanya diam dan tak mengindahkan perintahku. Dia malah memandang ayam milikku.

“ hey adik kecil, apa yang sedang kau lihat hmm ?” tanya ku menoleh kearah ayam ku.

“ wahh ayam,,” dia langsung mengambil ayam di piringku dan mencomotnya.

“ hey, kau?” ucapku padanya.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah bocah ini. Siapa keluarganya yang tega membiarkan anak seperti dia terlunta lunta dijalanan. Hari ini cuaca begitu cerah aku jadi teringat dengan kejadian di kampus saat aku menabrak yeoja itu. Aku mengalihkan pandanganku kearah jendela café ini yang transparan. Mataku terbelalak melihat sosok yeoja yang beberapa hari ini dekat denganku.

“ hye jin ah..” mataku melihatnya saat dia masuk ke café ini.

Dia berjalan mendekati ku.

“ jinki-ssi ? ke kenapa kau ada disini ? tanya nya padaku.

“ aku mengajak anak ini makan. Tadi aku menemukannya di jalan.” Aku mengendikkan daguku kearah bocah di depan ku.

“ hyo joo ah” hye jin melirih kea rah namja didepan ku.

“ mwo?!” aku kaget dan langsung menatapnya.

“hyo joo ah, kau kemana saja ? noona mencarimu ! ” ujarnya memandang namja di depan ku.

“Ada apa ini ? kenapa hye jin mengenal namja ini. Hyo joo ?” dia mengetahui nama namja ini. Batinku.

“ hyo joo ah, kau membuat noona khawatir” hye jin langsung memeluk tubuh namja bernama hyo joo ini.

Namja itu hanya tersenyum lebar melihat hye jin memeluknya dan melanjutkan kegiatannya bersama ayam digenggamannya.

“ Berjanjilah, agar kau tidak bersikap bodoh lagi” mata hye jin memerah dan mengelus lembut rambut namja di depan ku ini.

“ hye jin ah ? ada apa ini?” aku bertanya pada nya. Aku benar benar bingung sekarang.

“ ya jinki-ssi! Kau harus menjelaskannya padaku. Kenapa hyo joo bisa bersama mu hah?” dia melirikku tajam.

“ mwo?! Waeyo? Kenapa kau melirikku seperti itu?” tanya ku melihatnya.

“KAU?! Jelaskan padaku sekarang juga.” Dia menjerit ke wajahku.

“ Aishh, tadi kan aku bilang aku menemukannya di jalan. Dia hampir menabrak mobilku tadi.  Jadi aku bawa kesini karna kulihat dia kelaparan.” Jelasku padanya.

“Kau tidak berbohong kan?” dia memasang tampang curiga nya padaku.

“ aisshh untuk apa aku berbohong padamu heh?” ujarku kesal.

“ Baiklah, aku percaya padamu.” Jawabnya singkat.

Baru kali ini aku melihat ekspresinya yang seperti ini. Ternyata dia bisa marah juga rupanya. Lucu sekali. Ahh lega sekali rasanya akhirnya dia melepaskan tatapan nya itu.

“ hye jin ah, memangnya namja ini siapa hmm ?” tanyaku padanya penasaran.

“ hmm? Dia? dia lee hyo joo, dongsaeng ku.” jawabnya menatapku dan tersenyum kecil.

“ owh..” ujarku membentuk lingkaran di bibirku ini.

Aku menatap wajah hye jin. Dia sangat senang sekali saat ini. Eomma tidak pernah bilang bahwa hye jin punya saeng seorang namja. Bukannya apa apa. Tapi setidaknya eomma harus bercerita padaku.

“ kau sangat menyayanginya ?” tanya ku padanya. Kini kami bertiga berada di taman bermain.

“ hmm? Apa? Oh,, ne.. aku sangat menyayanginya.” Jawabnya menoleh kearah ku dan tersenyum lebar memamerkan giginya yang rapi putih dan bersih itu.

“ kau senang sekali sepertinya” ujarku padanya . aku pun tersenyum melihatnya.

“ ahh? Jinja? Biasa saja” jawabnya padaku.

“ kau sepertinya benar benar menyayanginya.” Ujarku padanya.

“ ne, kau benar. Aku memang menyayanginya. Karna hanaya dia dan eomma lah yang aku punya.” Ucapnya padaku.

“ appa mu?” tanyaku. Selama ini aku memang tidak pernah menanyakan appanya. Karna dia tidak pernah menyinggung itu sedikit pun.

“ tidak ada” jawabnya. Seketika dia langsung mengendurkan lengkungan indah di bibirnya itu.

“ ne?” ujarku bingung.

“ kau pasti bertanya tanya, tentang siapa sosok itu sebenarnya. Hmm.. aku tidak punya appa. Yang aku punya hanyalah eomma dan hyo joo. Aku tidak pernah menginginkan atau pun mengharapkan sosok itu ada” jelasnya padaku. Aku terdiam.

Aku melirik kearahnya yang sedang menatap kedepan dengan tatapan kosong. Sepertinya aku mulai mendapatkan point yang dia maksud tadi. aku mengerti maksud dari perkataanya tadi. ku putuskan untuk tak melanjutkan topic pembicaaran tentang appanya. Aku melihat raut sedih dan rapuh dari wajahnya saat membicarakan itu.  Gadis ini , masih banyak hal yang masih disembunyikannya dariku.

Pandangan hye jin kini tertuju pada hyo joo yang sedang bermain di taman bermain ini. Bisa kulihat dia benar benar menyayangi saengnya itu. Sesekali dia tertawa melihat tingkah hyo joo yang lucu. Aku pun ikut tertawa melihatnya. Dia menoleh padaku aku pun tak sengaja menoleh kearahnya. Kami terdiam dan menghentikan tawa kami berdua. Hening…

“ ehm.. hye jin ah?” Gumamku memanggil nya pelan.

“ ah ne, waeyo ?” tanyanya menatapku.

“ apa kau serius dengan ucapan mu itu?” tanya ku padanya.

Dia diam. Tak lama kemudian…

“ jinki-ssi, ayo kita coba.” Ujarnya mantap.

“ eh? Apa kau yakin?” tanya ku ragu.

“ Aku sebenarnya tidak yakin. Tapi aku sudah terlanjur berjanji pada eomma untuk menyetujui perjodohan bodoh ini. Aku tidak sanggup menghancurkan kebahagiannya eomma dan eomma mu juga” ujarnya padaku.

Kini aku terdiam memandang wajahnya yang bersinar di bawah pancaran sinar matahari.

“ Bagaimana dengan mu jinki-ssi?” tanya nya kemudian.

“ Aku, a-ku sa-ma seperti mu h-hye jin ah” ucapku terbata bata.

“Aishh kenapa aku jadi sperti ini?” batinku risih.

“ kalau begitu, ayo kita coba bersama jinki-ssi. Aku yakin kita bisa.” Ucapnya yang membuat ku terperangah.

“ ah? Mwo?!”

“ ne, ayo kita coba. Walaupun aku belum mencintai mu dan kau juga tidak mencintaiku. Tapi  suatu saat aku yakin kau akan menyukai ku nantinya begitupula aku.” Jelasnya lagi.

DEG

Aku gugup. Mataku membulat mendengar perkataannya. Yeoja ini benar benar membuat ku penasaran. Kadang dia menjadi seorang yang pendiam, kadang bisa marah dan menyeramkan, kadang terlihat sangat manis dan menggemaskan, dan terkadang bisa sedewasa dan seserius ini. Aku tak menjawab perkataaanya. Aku sibuk dengan pikran ku yang melayang layang entah kemana. Mencoba mencari jawabannya. Dan kini aku telah dapatkan jawabannya.

“ ne, ayo kita coba!” ucapku kemudian.

Dia menoleh kearah ku dan tersenyum. Mengulurkan tangannya padaku.

“ deal ?” ujarnya.

“ ahaha, apa ini ?” aku tertawa melihat tingkahnya itu.

“ ayo ulurkan saja tangan mu itu” suruhnya memaksa.

“ ne, DEAL !” ucapku dan mengulurkan tangan ku menjabat tangannya. Tanda kesepakatan.

Dia tersenyum lagi dan menatap kedepan. Aku tertawa sendiri melihat tingkah ku yang seperti ini. Aku belum pernah membuat kesepakatan gila seperti ini.

***

at dorm SHINee

“ ya hyung, berhentilah bersikap seperti itu” ujar minho pada onew yang masih tergolek di atas sofa.

Onew tak menanggapi cibiran dongsaengnya itu. Masih senyum senyum sendiri menutup wajahnya dengan bantalan sofa.

BLAM…

Pintu dorm terbuka seketika. Jonghyun dan Key ternyata baru pulang dari supermarket. Mereka membawa barang belanjaan mereka yang sebegitu banyaknya kearah dapur.

“ dari mana saja kalian huh ?” minho beringsut dari tempatnya dan menghampiri mereka berdua.

“ ya, apa matamu yang besar itu tidak lihat hah? Kami baru pulang belanja !” cemooh key.

“ aishh, berhentilah mengomel Key. Aku pusing mendengarnya” jong membuka suaranya menenangkan emosi key yang sedari tadi melonjak.

“ ada apa ini sebenarnya hyung? Kenapa ribut sekali.” Taemin muncul dari balik pintu kamarnya sambil mengucek ngucek mata nya yang masih mengantuk itu.

“ ah, taeminnie. Tidak ada apa apa” ucap jong mencairkan suasana di dormnya itu. Sementara key masih dengan tampang kesalnya.

“ ya, aku benar benar mengutuk yeoja itu! Awas saja kalau batang hidungnya sampai muncul lagi di hadapanku, akan ku jambak rambutnya.” Umpat key kesal. Akhirnya dia meledak juga.

“ mwo?! Hyung apa yang kau maksudkan?” tanya minho bingung.

“  aku benar benar membenci yeoja itu. Bisa bisanya dia mengkritik penampilan ku heh? Memangnya dia siapa? Apa dia tidak tahu aku ini siapa. Aku benci yeoja itu !” Umpatnya lagi.

“ aish.. sudahlah, jangan perdulikan dia. Dia sudah gila” ujar jong kemudian.

“ ya hyung, aku tidak gila” ujar key yang sadar akan ucapan jong tadi.

“ lalu apa?” tanya jong lagi.

“ apa kau tidak bisa mengerti perasaan ku hah?” Ujar key emosi.

Sedangkan minho dan taemin hanya diam dan mengeleng gelengkan kepalanya.

“ hey, jangan bersisik !” teriak onew dari balik sofa tadi

“ mwo?! Hyung ? kau sudah pulang ?” tanya Key yang sudah mengetahui keberadaan hyungnya satu itu.

“sejak kapan kau disitu huh?” tanya jong.

“ ah, kalian ! sudah jangan berisik aku mau tidur ” ucap onew santai beranjak dari sofanya dan beralih kedalam kamarnya itu.

“ Ada apa dengan nya? Apa dia salah makan hari ini?” ujar key memandangi onew yang terlihat aneh hari ini. Sedangkan member yang lain hanya mengendikkan bahu mereka.

***

HYE JIN POV

Hari ini café begitu ramai dengan pengunjung. Aku harus bolak balik mengantar makanan dari satu meja ke meja lainnya. belum selesai satu meja yang aku layani, pelanggan lain nya sudah mengantri.

“ ahh.. lelahnya.” aku berjalan menuju loker ku. mengambil tas ku dan mengganti baju ku dengan baju ku yang biasa.

Setelah itu aku berjalan keluar dari café ini. mengenakan kaos putih oblong dengan jeans hitam dan flat shoes berwarna putih dengan mote mote pita ditengahnya. Aku terus berjalan menuju kampus ku. Tak lupa ku sumpalkan telingaku dengan headset yang berisi lagu lagu barat ala Chris Brown. Sesampainya di kampus aku segera masuk ke kelas dan menerima mata kuliah yang di ajarkan oleh Park saseognim. Mataku terasa berat. Benar benar mengantuk. Tiba tiba handphone ku bergetar. Menyadarkan ku dari rasa kantuk ini.

From jinki : kau dimana?

Aku dan dia kini memang sering berhubungan. SMS an atau sekedar telponan hanya untuk menanyakan keadaan atau berbasa basi. Kami sering melakukannya agar tidak canggung lagi jika perjodohan itu terlaksanakan.

To jinki : di kampus. Kau ?

From jinki : aku sedang ada acara di KBS. Belajarlah yang rajin dokter.

to jinki : ne, leader.

Aku tertawa melihat sms nya, namja ini ada ada saja. 2 Jam kemudian mata kuliah ku hari inipun berakhir. Aku berjalan keluar kelas. Tiba tiba seorang yeoja memanggilku.

“ hye jin ah!!” Pekiknya tepat di depanku. Aku menoleh kearahnya.

“ hye jin ah, kau kemana saja beberapa hari ini? aku mencari mu pabo!” Ujarnya padaku.

“ yu mi ah, lama tidak melihat mu!” balasku melihatnya.

Aku memang sudah lama tidak bertemu dengannya. Oh tidak baru 5 hari ini aku tidak bertemu dengannya. Aku malu bertemu dengannya. Aku tidak mau dia melihat tampang sedih ku karena masalah ku dengan namja breng*ek itu

“ hye jin ah, kenapa kau tidak menceritakannya padaku?” tanyanya

“ ah?” aku bingung.

“ sudahlah jangan berpura pura lagi. aku tau kau dan Jun hoo sudah putus. Gara gara wanita itu bukan?” ucapnya menatapku.

“ yu mi ah, aku sudah melupakannya. Kenapa kau membuat ku mengingatnya lagi hah?” ujarku

“ aish,, kau ini. Sudahlah ayo kita pergi” ajaknya. Dia mengajakku berjalan mengelilingi kampus. Dia lah Park Yu Mi sahabat dekat ku. Dia lah sahabat yang sangat dekat dengan ku sejak TK. Eomma nya berteman baik dengan eomma ku, maka dari itu aku dan dia dekat sekali.

“ hey yu mi ah? Apa sekarang kau sudah punya seorang namja hmm?” Aku menyenggol sikutnya. Seraya menggodanya.

“ aish,, sudahlah, aku malas membicarakan itu. Aku jadi teringat dengan namja bodoh yang kutemui di supermarket kemarin.” Ujarnya padaku.

“ ahh?? Nugu?” tanya ku padanya.

“ entahlah, wajahnya tidak begitu jelas. Tapi dia mengatai ku bentuk tubuhku. Dia bilang aku ini bukan lah seorang yeoja. Karena sikap ku ini” celetuk nya.

“ siapa orang  itu?” tanya ku lagi.

“ dia bilang dia seorang artis. Dia mengaku ngaku saja. Dia bilang dia itu Key SHINee! Apa apan dia itu, mengaku ngaku sebagai key! Tidak masuk akal”. Ujarnya lagi.

“SHINee ? bukankah itu grup nya jinki?” batinku.

“ ah, jin ja? Seharusnya kau senang bukan bertemu dengan key SHINee. Kau kan ngefans sekali dengan mereka”. Ucapku asal.

“ mana mungkin aku percaya padanya hye jin ah ! Key tidak seperti tu.” Ucapnya.

“ memangnya siapa yang paling kau sukai di member itu?” tanya ku penasaran.

“ Taemin dan Onew!” tuturnya tersenyum malu padaku.

Aku yang sedari tadi sedang meneguk air mineral yang ada di tangan ku tiba tiba muncrat ketika dia menyebutkan nama onew alias jinki. Yang benar saja. Ternyata sahabat ku menyukai nya juga.

“ ah,, hye jin ah? Gwenchanayo?” dia menepuk punggungku.

“ ah ne, gwenchana” ucapku.

Tiba tiba…

“ hye jin ah?” suara seorang namja terdengar jelas berada di hadapan ku.

Aku mendongakkan wajahku menatapnya dan menautkan alisku.

“ Kau?!” yu mi mengeluarkan suaranya.

Aku menaikkan tubuh ku keposisi semula. Dan menatap namja menyebalkan ini.

“ apa yang kau lakukan disini ?” tanya ku dingin

“ kita harus bicara” ujarnya, kim jun hoo.

“ harus berapa kali aku katakan padamu huh? Itu percuma” ucapku padanya.

“ ya jun hoo, berhentilah mendekatinya ! yu mi nampaknya juga kesal dengan namja ini.

“ bukan urusan mu” dia memelototi sahabatku itu

Tiba tiba dia menyeret ku menjauhi Yu mi.

“ ya, lepaskan aku !” ronta ku.

“ kau harus dengarkan aku dulu hye jin ” ucapnya lagi.

Aku kesakitan, dia terlalu keras menggenggam lenganku. Aku benar benar muak melihat wajahnya ini.

“ 1 menit, cukup bukan?” Tanya ku padanya.

“ ne, 1 menit” balasnya.

Akhirnya dia menjelaskan kejadian itu panjang lebar. 1 menit berlalu dengan penjelasan tak masuk akalnya itu. Beribu alasan ku dengar darinya. Dia pikir aku akan percaya padanya. Dasar bodoh.

“ Sudah. Aku sudah mendengarnya, sekarang menyingkirlah. Aku ingin pulang” ujarku padanya yang masih belum menyelesaikan kalimatnya itu.

“ aku belum selesai” ucapnya.

“ 1 menit. ini sudah cukup” jawabku. Dia masih memegang lengan ku.

“ lepaskan !” aku menatapnya tajam.

“ shireoo ..” ucapnya. Dia enggan melepaskan tanggannya yang kekar itu dari lenganku ini.

“ lepaskan, aku igin pulang !” ucapku padanya mengalihkan pandanganku darinya.

“ aku antar” ucapnya sejurus kemudian.

“ tidak usah, lepaskan aku” aku meronta kembali. Dia bergeming, dia tetap mempertahankan tangannya yang kekar itu.

“ lepaskan aku KIM JUN HOO ! LEPASKAN” aku terus meronta. Aku benar benar muak dengannya. Aku tidak mau tangan kotornya menyentuh lenganku.

“ YA! LEPASKAN dia !” seorang namja bertubuh tegap, berambut coklat, dengan kulit puith dan kaca matanya yang hitam berjalan mendekati kami berdua.

“ Siapa kau heh?” namja sialan ini menatap namja itu tak suka.

“ aku, lee jinki” namja itu melepaskan kacamatanya.

“ omo?! apa yang kau lakukan disini jinki-ssi?” aku melihatnya di hadapan ku sekarang.

“ apa kau tidak dengar ? lepaskan tangan mu itu!” suruhnya.

jinki menarik lengan ku dari tangan namja sialan itu. Dan menarikku pergi. Bisa kulihat semua mata yang berada disekitar sini menatap kami bertiga. Tidak,  lebih tepatnya menatap kami berdua.

“ YA ! kau siapa nya huh ?” namja sialan itu berteriak samar di belakang kami.

“ aku ? aku calon suaminya!” jinki menoleh dan menyeringai.

Aku terkejut mendengar pengakuannya. Apa yang sedang dia pikirkan saat ini. Sahabat ku Yu Mi yang melihat kejadian ini pun ikut teperangah melihat ini semua. Apa yang harus aku jelaskan padanya nanti. Belum lagi dengan yang lainnya. Lee jin ki kau benar benar tega padaku.

TBC (TO BE CONTINUED)

Syukurlah, ni part kelar juga. Boatk banget ini kepala mikir inya. Maaf ya kalo ini part gak ada geregetnya. Memang lagi buntu nih otak. Lagi banyak tugas nih*curcol*

Oke, reader gomawo buat yang udah baca, coment ya, give your respon and your opinion about this. Don’t be a silent reader J

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

26 thoughts on “The Sweetest Married – Part 4”

  1. Sik.. Sik.. Asik.. Mrk berdua setuju.. Wah onew sepertinya mulai ada getaran2 yg tak biasa.. Hahaha..
    Yu mi jg suka onew.. Oh tdk bsa.. Dia jadiin aja ama key.. Pasti seru ributnya.. Hahaha..
    Next ditunggu..

  2. Hua,, jinki ny keren n brani bgt…
    Crtany jg bgus…
    Puas bgt q bacany… 🙂

    Dtunggu part slanajutny ya… 🙂

  3. Jinki kok blak-blakan sih,nanti ribet loh urusan nya.lanjut thor,kapan juga nie nikah nya?#plak.daebak cepat lanjutin ya..FIGHTING

Leave a reply to Anonymous Cancel reply