REMEMBER TO LOVE YOU (CHAPTER 2)
Title : REMEMBER TO LOVE YOU CHAPTER 2
Author : ONJOKETAEHO
Main cast : Kang Ji Byung (YOU), Lee Jin Ki (Onew Shinee), Kim Ki Bum (Shinee), Nicole (KARA)
Support cast : Nana (After School)
Length : Chaptered
Genre : Romance, AU, Family
Rating : PG-13+
********************************************************************************************************************************
REMEMBER TO LOVE YOU CHAPTER 2
Dan sekarang sudah 4 tahun aku berada di rumah orang tua angkatku yang memiliki seorang putri bernama Kang Ji Byung. Cairan bening mengalir di pipiku, semakin deras. Aku kehilangan kepercayaan darinya. Kami berpisah dan hidupku terasa hancur tanpa kehadirannya.
Memang ini salahku, kesepian di Seoul memikirkan Nicole di Jepang yang hanya pulang sekali-sebulan membuatku mudah termakan rayuan Nana, yeoja yang selalu mengejarku sejak kuliah. Nana mengambil kesempatan dan menciumku tepat saat Nicole membuka pintu rumahku. Ia memandang jijik pada kami.
Dalam hati, Nana mungkin bersorak senang karena telah menghancurkan perasaan Nicole. Ah..itu semua telah berlalu. Sekarang, Nicole adalah masa laluku. Tapi jujur, aku belum rela melepasnya. She is my dearest girl..my destiny, I hope..aku mencintainya sampai kapanpun itu. Masih ada harapku untuk memilikinya kembali. Semoga ia juga berpikir yang sama denganku.
_JI BYUNG POV_
Seharian aku tidak melihat oppaku. Ada apa dengannya?? Biasanya dia sudah tepar di atas sofa ruang tengah jam segini, tapi kok aku tidak melihat wajah lucunya saat tidur lagi ya…
Apa mungkin karena semalam? Baiklah..mungkin ini cara yang paling tepat untuk oppa bisa melupakan yeoja itu, pikirku.
Ting..tong…
Aku segera membuka pintu depan begitu terdengar suara bel.
Ya!! Dia lagi..dia lagi..tidak cukupkah dia membuat oppaku menangis semalam gara-gara tingkahnya yang kegenitan.
“KiBum ada?” ucap yeoja bernama Nana itu.
Dari cara berpakaiannya saja sudah menghilangkan selera, apalagi oppaku yang lebih menyukai yeoja dengan simple style.
“Oh..KiBum oppa ada. Tapi lagi nggak bisa diganggu. Mian..unnie pulang saja nanti kuberitahu oppa kalau tadi unnie ke sini.” Kataku semanis mungkin untuk meyakinkannya dan…berhasil!!
“Ya sudah, beritahu KiBum kalau aku datang dan..” ia menyodorkan sebuah kotak berwarna pink dengan pita hijau muda.
“Sampaikan kado dariku juga. Saengil chukkae buat oppamu..” setelah itu, Nana langsung pergi.
“Omona!! Aku lupa ulang tahun oppa..aigoo!!eottheokkae??” pikiranku kacau, aku berjalan mengelilingi meja makan kurang lebih 5 kali sambil memikirkan kado apa yang harus kuberikan pada oppaku. Aku teringat kerang yang kubawa pulang dari Pulau Jeju bulan lalu. Akhirnya kuputuskan untuk membuat kado itu sendiri.
Selama 4 jam aku terus berupaya mengreasikan bahan-bahan yang kukumpulkan.
Akhirnya jadi juga…fiuh!!!! Aku tersenyum bangga memandangi karya yang kubuat. Cukup lama tetapi lumayanlah…
Semoga oppa suka..aku sedang harap-harap cemas di depan pintu kamarnya.
Kuketuk pintu kamar oppa dan suara lembutnya menyahut dari dalam. Kubuka pintu itu perlahan tapi aku terkejut melihat pemandangan di dalam sana. Tak ada mata sembab karena tangis, tak ada kekecewaan terpancar dari wajahnya, yang ada hanya oppaku yang sedang sibuk dengan laptop di depannya.
“Oppa sibuk?” tanyaku dan ia menjawab dengan senyuman kecil.
“Oh ya..saengil chukka oppa. Saranghae..” ucapku tanpa basa-basi. Aku menyodorkan sebuah kotak kecil yang sudah dibungkus kertas kado berwarna pink. Lalu tanganku yang lain memberikan kado yang tadi dibawa Nana.
“Gomawo Ji Byung-ah..ini dari siapa?” tanyanya mengangkat kado dari Nana.
“Tadi Nana unnie datang membawa itu..” jawabku polos.
Kemudian KiBum oppa membuka kado Nana. Sebuah cover MP3 kulit berwarna pink pula. Tidak cukupkah yeoja itu membuat sensasi?! Mentang-mentang dia tahu warna kesukaan oppaku..huh!! rutukku dalam hati.
Giliran kadoku yang dibuka. KiBum oppa tersenyum saat melihat isinya.
“Neomu yeppeoda…” namja di depanku kemudian memelukku. Seketika wajahku pun merona. Cessh…rasanya mau meleleh saja…
”Gomawo Ji Byung-ah..gomawo…”
Bahuku terasa lembab. Aku yakin sekarang oppa sedang menangis.
“Oppa menangis karena yeoja itu?” mulutku tak bisa terkontrol lagi.
KiBum oppa melepas pelukannya dariku dan terlihat wajah sendu yang sedari tadi tak kudapatkan.
“Mollayo..”
“Ini pertama kalinya dalam 7 tahun ulang tahunku tanpa Nicole..” sambungnya.
Hari-hari pun semakin terasa galau tanpa tawa oppa, ia semakin sedih dengan perpisahan itu. Apa harus aku melepas semuanya?? Mengingat selama ini oppa sangat menyayangiku, sebagai dongsaengnya aku tidak tega melihat keadaan menjadi seperti ini. Mungkin aku tidak sejahat Nana yang telah menghancurkan hubungan mereka, tapi aku menyesal mencintainya sebagai seorang namja jika akhirnya malah membuatnya menderita. Semuanya telah terjadi, mungkinkah aka nada keajaiban??
_FLASH BACK_
“Ya!! Kang Ji Byung-ah!! Kembalikan dompetku!” Onew berteriak sambil mengejarku yang membawa lari dompetnya. Begitu kurasa aman, aku bersembunyi di balik rak sepatu di koridor utama dan segera membongkar isi dompet Onew, namja yang selama 3 tahun ‘menemaniku’ di SMA.
Hah!! Bibirku bergetar, mataku merah menahan tangis begitu melihat foto mesranya bersama seorang gadis yang tidak kukenal. Kutinggalkan dompet itu beserta seluruh isinya yang berserakan di lantai. Apakah akan berakhir seperti ini??
Aku berlari sekencang-kencangnya dan berpapasan dengan Onew yang masih dengan wajah kesalnya. Mimiknya berubah ketika melihat pipiku yang basah. Dia memanggilku tapi aku tak peduli dan tetap berlari menuju kelas, mengambil tasku dan pulang ke rumah.
Astaga!!! Kenapa aku bisa menyukai namja seperti itu?! Pikiranku kacau dan aku memutuskan untuk tidur.
_ONEW POV_
Ada apa dengannya?? Kenapa dia menangis??
Banyak pertanyaan yang berputar-putar di otakku setelah melihat Ji Byung yang beberapa menit lalu cengengesan sambil membawa lari dompetku, menangis sambil berlari kearah yang berlawanan denganku.
“Hei!! Kang Ji Byung!!” ucapku memanggilnya tapi gadis itu tetap berlalu.
“Ji Byung-ah!!” kini aku berteriak tapi dia sudah menghilang.
Kenapa dia? batinku…
Setelah beberapa lama mencari, akhirnya kutemukan juga dompetku yang sudah terbongkar isinya. Kurapikan kembali isi dompetku dan setelah melihat fotoku bersama seorang gadis, aku tersadar akan apa yang ditangisi Ji Byung.
Maafkan aku Ji Byung-ah..sulit bagiku untuk melupakannya tapi aku lebih tidak rela melihatmu menangis karena dia.
Aku berlari menuju kelas, berharap JiByung bersedia mendengar penjelasanku. Nihil, sekolah sudah kosong. Hanya tinggal penjaga sekolah saja yang masih terlihat mondar-mandir.
Aku pulang dengan perasaan kacau dan marah pada diriku sendiri. Kenapa sampai sekarang aku tak dapat melupakan gadis itu?? Seungyeon-ah..kau telah menghancurkanku dan sekarang kau juga ingin menghancurkan perasaan JiByung?! Tidak akan kubiarkan!
Aku merobek foto kenangan itu dan membuangnya ke tempat sampah.
“Selesai sudah..mulai detik ini tak’kan ada lagi dirimu dalam benakku!” ucapku mantap.
Melengos dengan wajah diselimuti rasa tekad untuk menjelaskannya esok sebelum harus berangkat ke negeri lain karena tuntutan orang tua.
*********************************************************************
_JIBYUNG POV_
Tidak lelahkah ia menelpon hampir 50 kali?! Aku tidak peduli dan mendiamkan ponselku yang sejak tadi berbunyi. Aku sudah tidak peduli.
Aishh!!! Lupakan dia JiByung….sakit…
“JiByung-ah…” umma memanggilku tiba-tiba. Segera kuraih kenop pintu kamarku dan membukanya.
“waeyo umma?” tanyaku.
“ada seseorang yang ingin umma kenalkan..” kata umma tersenyum. Aku mengikuti umma menuruni tangga menuju ruang tengah.
Seorang namja asing yang menggandeng seorang yeoja asing pula berdiri di hadapan kami. Siapa mereka? Pertanyaan pertama yang menggema dalam hatiku.
Hei!!!bolehkah aku menyebutnya anugerah, bisa bertemu dengan namja di hadapanku?
Sudut yang tajam namun terkesan lembut, mata yang indah. Menyukainya? Kurasa…
Tunggu!! Siapa yeoja ini?
“Kim KiBum imnida..annyeong haseyo…”
Oh, jadi namanya Kim KiBum…
“ini Nicole,,kekasihku…” katanya lagi. Membuatku hampir putus harapan kalau saja umma tidak menjelaskan bahwa ia akan tinggal dengan kami sebagai kakak angkatku.
Mulai saat itu, aku berusaha untuk lebih dekat dengannya bahkan mengharapkannya berpisah dengan Nicole unnie? Sejak kapan aku memanggilnya ‘unnie’?? entahlah…
************************************************************************************
Tiga tahun…tak sebentar,,tak cukup lama pula…
Oppa yang kucintai, bukan sebagai kakak melainkan sebagai seorang namja…cintakah?? Molla…
Sempurna betul,,smart dan penyayang.
“Ji Byung…oppa berangkat dulu. Jangan lupa sarapan.” Teriakannya saja terdengar begitu lembut. Beginilah tiap pagi, berangkat selalu awal sejak mulai bekerja dua bulan lalu. Kini kami hanya berdua di rumah besar ini. Umma dan appa sekarang menetap di Jepang…
Hufh!!! Masih banyak tugas kuliah yang belum rampung,,membuat stress saja…
Memutuskan untuk berjalan-jalan dengan sepeda biru kesayanganku…
CKIITTTTT!!!!!
Rem mendadak hampir membuatku terjatuh dari sepeda.
“mian..mianhae…” aku membantu seseorang yang hampir tertabrak sepedaku. Buku-bukunya berserakan di jalan.
“aku tidak…” mataku terpaku menatap wajah namja di depanku. Namja itu balik menatapku dengan ekspresi yang sama.
“kau..kenapa…” leherku seakan tercekat, tak bisa berkata lagi.
Merutuki diri sendiri seorang ‘pengecut’…
Tak peduli dan pergi meninggalkannya tanpa basa-basi.
Kenapa? Kenapa dia kembali? Kenapa harus teringat lagi?
Ya Tuhan…sakit…..
Tba-tiba langkahku terhenti begitu sebuah tangan menggenggam lengan kananku. Ya..itu tangannya, tangan kokoh yang selama tiga tahun menggandengku…dulu…
“jangan sentuh aku..hh..aku mohon…” mulai terisak dengan semua ini. Ia sontak memeluk tubuhku. Perasaan ini tak bisa kutahan lagi, harus kuakui aku merindukan wajahnya, tawa dan suaranya.
Kenapa tak memberiku waktu untuk melupakan? Disaat aku tengah berusaha melabuhkan hatiku pada KiBum oppa, dia muncul dan tiba-tiba saja mengingatkanku pada masa lalu yang mengecewakan itu..
Aku membalas pelukannya…
“kenapa kembali??! Tak cukupkah dengan menyakitiku dulu?!!”
Ia melepas pelukannya dan tersenyum padaku…menghapus bulir-bulir Kristal yang mengalir di pipiku.
“uljima…mianhae…” katanya lembut.
Kami menghabiskan hari itu dengan membicarakan berbagai hal yang kurang penting menurutku…
“kau tidak masuk dulu?” tanyaku sebelum kami berpisah di depan pintu rumahku.
“lain kali saja..”
Aku tersenyum dan segera membuka pintu di belakangku.
“Ji Byung-ah…” panggilnya sebelum aku sempat melangkahkan kaki ke dalam rumah.
“mwo?”
“apa masih ada kesempatan untukku??”
“kesempatan apa??” sungguh naïf,,kau tahu itu JiByung..kau tahu…
“aku masih berharap kita bisa mulai dari awal lagi…bolehkah seperti itu??”
Gemuruh…tak bisakah debaran ini berhenti sesaat?! Aku tersiksa…
“Onew-ssi…aku…”
TBC….
Mian..*bow 90 degree*
Lama dan singkat…
Kebiasaan…lg stress ngadepn ujian soalx…
Sekali lagi MIAN…..
Oh ya!! sya bakal ngepost FF baru sya tp nunggu FF ni kelar dulu….
VIOLET…
©2011 SF3SI, Freelance Author.
Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.
This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction
Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!
Lanjut thor,,kasihan deh Kibum tersiksa banget hanya gara2 cinta,,mudahan Onew jadian lagi sama Ji Byung,,kibum bersabar ya..
oh.. baru baca ini..
seru..
tp kurang ngerti sdkt sm alurnya..
itu smpe ending masih flashback?
ditunggu lanjutannya..
Aish tuh kata tbc mengganggu saja,,
lanjutt. .lanjutt. .
Mudah”an onew nya jadian ma jibyung, .
Aaa.. Kibum yg sabar ya..
Mudah2an jibyung bsa jadian sama onyu..
Next ditunggu..
Yah ko udhan??
Klanjutanny dtunggu y chingu… 🙂