Baby! Baby! Baby!

Title       : Baby! Baby! Baby!

Author  : ReeneReenePott

Maincast : Choi Minho, Jung Heenim

Supportercast : Choi Seul Rin (a.k.a VaniaFlaMinKey) , Jung Yonghwa, Song Naeun (yang bener Son apa Song sih? bingung -_-“)

Length  : Drabble

Genre   : Romance, Shcool Life, Fluff.

Rating   : Teen

Backsound : AKB48 – Baby! Baby! Baby! (download here)

A/N : Ini adalah sequel dari It’s Sleep Time. Karena akunya kepikiran terus, ya sudah deh, apa yang dipendem keluarin aja #jeduakk. Kalu lanjut, bakalan drabble lagi sequelnya, dengan judul yang beda, hoho. Tapi kalo ada yak XDD Backsoundnya itu.. wajib yah. Hehe… happy reading!! XDD

Baby! Baby! Baby!

Heenim mendengus kesal sambil melipat tangannya di depan dada. Ia terjebak dalam kondisi yang runyam sekarang. Uang untuk ongkos pulang disita—dia bingung sendiri, ada ya penyitaan uang ongkos?—sepedanya turut disita, apalagi kunci motornya! Dan bila ia berani melangkahkan kaki sejengkal saja tempatnya berdiri, ia akan mendapatkan sangsi yang err—sangat tidak diharapkan.

“Heenim-ah! Kau tidak pulang?” Seul Rin menepuk bahu Heenim riang. Heenim menoleh, dan ikut nyengir, tapi hanya sedikit.

“Belum, aku masih ada urusan,” balas Heenim tenang. Ia kembali menyandarkan punggungnya ke tembok sekolah. Seul Rin mengerutkan keningnya bingung.

“Kalau kau ada urusan, kenapa kau tidak lekas urusi urusanmu itu? Kupikir kau bukan orang yang suka menunda-nunda pekerjaan,” balas Seul Rin bingung. Bila Heenim ada urusan lain, bukankah sebaiknya ia segera bergegas menyelesaikannya? Bukannya bersandar dengan mengantongi 5 permen karet yang sudah tak ada rasanya karena tak ada tong sampah di sekitar.

“Aku sedang dalam proses menyelesaikannya. Lihat tuh,” Heenim menunjuk ke tengah-tengah lapangan basket, yang menunjukkan sepuluh orang namja men-dribble bola seperti orang kesetanan—kesana kemari dengan ruwet. Untung saja mereka bukan yeoja, kalau para pemain basket itu yeoja, pastilah lengkingan-lengkingan menghiasi suasana siang menjelang sore itu. Ditambah sang bola yang menjadi artis, bila bola menggelinding ke depan, para yeoja juga ikut berlari ke depan. Kalau ke kanan, juga ikut menggerumbul ke kanan. Berbeda dengan namja.

Seul Rin membetulkan letak kacamata tanpa bingkainya, menyipitkan mata agar dapat lebih jelas melihat kejadian yang sedang berlangsung. Tiba-tiba matanya membulat senang. “Woah! Kya~ Minho sunbae!” jeritnya histeris. Heenim memutar kedua bola matanya.

“Ya! Seul Rin-ah! Berhentilah berbuat norak—“ tiba-tiba pandangan Heenim ikut terhenti pada wajah seorang namja, “—Woah~ Yonghwa oppa!! Rebut bolanya! Ppali!! Lay up! Lay up!!” kini Heenim yang beraksi sebagai komentator. Seul Rin mendelik kesal menatap Heenim.

“Ya!! Siapa tadi yang berbicara soal berbuat norak hah?!” bentak Seul Rin jengkel. Heenim menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal, lalu nyengir tanpa dosa.

“Aku baru memperhatikan mereka sekarang sih,” jawabnya mencari alasan.

“Jadi, intinya kau disuruh menunggui mereka, begitu?” tanya Seul Rin takjub. Heenim mengangguk tanpa ekspresi.

__

“Apa oppa, kau jangan dekat-dekaaat! Bau tahu!” jerit Heenim sambil mendorong bahu oppa-nya menjauh. Kini, dia memang sudah duduk manis diboncengan, tapi dia sungguh-sungguh menjaga jarak dengan oppa-nya. Kenapa? Hei~ hasil oksidasi manusia yang dikeluarkan lewat pori-pori kulit itu punya bau yang agak tidak sedap, terutama bila manusia tersebut sedang dalam masa pertumbuhan! (??)

“Ya! Bau keringat seorang Flaming Charisma sepertiku ini kesukaan para yeoja tahu!” jawab oppa-nya cuek. Heenim pura-pura muntah.

“Apa? Flaming Charisma? Astaga oppa, kadar kenarsisanmu benar-benar diambang batas!” sembur Heenim tanpa dipikir terlebih dahulu. Oppa-nya menjitak kepalanya keras. “Adaw! Oppa! Tanganmu itu bukan sterofoam tahu! Itu tulang! Sakit!”

“Salah sendiri kau menghina oppa-mu yang paling tampan ini. Cepat pegangan! Kau mau pulang tidak?” serunya. Heenim mencibir.

“Iya, iya,”

__

Oppa,” Heenim menghempaskan dirinya di samping oppa-nya yang tengah membaca buku sejarah sambil tengkurap di ranjangnya. Minho terkesiap, kaget mendapati adiknya itu tidak berbicara dengan nada melengking—yang selalu dilakukannya bila berbicara dengan oppa angkatnya itu.

Wae?” tanya Minho was-was. Heenim tersenyum manis, lalu mendekatkan kepalanya ke wajah oppa-nya. Jelas, tindakannya membuat Minho menjadi panas-dingin.

Oppa punya nomornya Yonghwa oppa tidak?” Minho melebarkan matanya mendengar pertanyaan polos Heenim.

“Hish, kukira ada apa,” gumam Minho sambil mengubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang. “Kenapa? Kau naksir dia ya?”

Blush

“Er~” Heeim masih berpikir. Meskipun ia ingin mengucapkan kata ‘iya’ dan wajahnya sudah memerah, tapi tetap saja dia masih malu. Kepada oppa yang bagai Tom the Cat lagi!

Tapi, tanpa disadarinya, hati oppa-nya mencelos. Kenapa harus namja itu? Well, seorang Jung Yonghwa memang sangat-sangat perfect, meskipun ke-perfect-annya masih dibawah Minho. Dengan desahan keras, Minho beranjak menuju  mejanya dan menyambar ponselnya.

Arayo, catat baik-baik,” jari-jari Minho yang panjang dengan lincah membuka kontak teleponnya dan mencari si target. Ia mendikte nomor namja itu, sementara adiknya mencatat nomornya langsung di ponselnya. Dengan senyuman puas, ia mencubit pipi oppa-nya.

Gomawo oppa, oppa kwiyeopta!” Heenim tersenyum lagi dan menghambur keluar kamar oppa-nya. Minho mematung, lalu mengelus pipi bekas cubitan adiknya setengah tak percaya. Ia senyum-senyum sendiri, menatap ponselnya, dan melemparnya ke tengah ranjang. Langsung direbahkannya tubuh jangkungnya ke ranjang, lalu mendesah keras.

“Aku hanya oppa-nya…”

__

Ini sudah kesekian puluh kalinya Heenim mondar-mandir di ruang keluarga sambil menggenggam ponselnya dengaan eskpresi cemas. Minho merenyit menatap dongsaeng-nya itu, tentu saja, setiap ia ingin memfokuskan diri dengan pertandingan bola dihadapannya, adiknya itu selalu lewat bagai penampakan.

“Ya! Kau jangan mondar-mandir terus! Menonton pertandingannya jadi terganggu nih!” protes oppanya yang sudah tidak tahan. Heenim menghentikan langkahnya tepat menghalangi di tengah teklevisi, lalu melotot memandang oppa-nya.

“Bodoin amat,” sahutnya lalu mondar mandir lagi.

Bip bip

“Yes!” Heenim memekik senang saat nada dering pertanda SMS masuk terdengar. Cepat-cepat dia membuka flap ponselnya, dan mengetikkan pesan balasan.

“Adikmu kenapa, Minho?” tiba-tiba appa mereka datang dan duduk di samping Minho. Minho mendengus, lalu mengganti channel tv.

“Biasa, anak muda, lagi fall’in love,” jawab Minho dramatis. Appa-nya mengerutkan keningnya, lalu tertawa terbahak-bahak.

“Astaga, Heenim-ah, benarkah yang dikatakan oppa-mu itu?” tanya appa-nya sedikit kaget. Heenim mengangkat wajahnya, lalu menatap oppa-nya dengan tatapan seolah ingin berkata awas-kau-oppa-sudah-membocorkan-ceritaku.

“Aku hanya ingin dekat kok, appa,” belanya. “Jangan percaya kata-kata oppa!”

“Sudah tiga minggu ini kan, kau sms-an terus dengan namja yang bernama Jung Yonghwa itu?” sindir oppa-nya. Heenim melotot.

Oppa!”

__

Oppa sirik sama aku, ya?” celetuk Heenim tiba-tiba sambil menghempaskan diri ke ranjang samping oppa-nya. Minho kaget, ia langsung menatap adiknya bingung.

Ne? Wae irae?”

“Kulihat kau selalu menggangguku dengan Yonghwa oppa. Kau sirik ya, karena belum dapat gebetan?” cerca Heenim. Minho mendengus.

“Jangan gee-er kau saengi. Memangnya kenapa sih? Toh aku tak melarangmu kan dekat-dekat dengan si Yonghwa,”

“Iya, tapi…” Heenim menghembuskan napas berat lalu menatap oppa-nya dalam. “Yonghwa oppa itu namja baik, kan?”

Minho terdiam. Ia memperbaiki posisi duduknya, berdeham sebentar lalu kembali menatap Heenim.”Yang kutahu, ia memang namja baik. Bukan seperti Hyuk Jae yang yadong, tidak seperti Yesung yang tiba-tiba bisa autis, dia juga tidak seperti Kyuhyun yang maniak game. Yah, tipe namja seperti oppa-mu ini lah,”

“Kau pede sekali, oppa,” Heenim meninju lengan oppa-nya pelan. “Ia mengajakku kencan akhir pekan ini,”

Nde?!” pekik Minho kaget.

__

Pagi itu, seperti biasa Minho berjalan melewati loker kelasnya sebelum masuk kelas. Ia menatap lokernya sesaat, lalu mengamati bahwa ada sepucuk kertas pink tersangkut di ventilasinya. Bingung, ia menarik kertas itu keluar.

Ige mwoya?” gumamnya bingung. Dengan lincah jari-jari panjangnya membuka kertas yang ternya amplop itu, dan mengambil isinya yang merupakan sebuah surat yang dilipat. Mata belonya sibuk meneliti yang tertulis di situ,

Minho oppa,

Kau yang selama ini menarik perhatianku, dari awal tahun.

Kau selalu menghiasi mimpiku, kau juga selalu datang bila aku melamun.

Minho oppa,

Aku baru sadar kalau aku sangat menyukaimu,

Sangat sangat menyukaimu,

Aku tahu banyak yeoja yang mengidolakanmu, tapi aku percaya hanya hatiku yang tulus untukmu, oppa.

Aku akan menemuimu pulang sekolah, di depan kelasmu. Dan aku akan menanyakan sesuatu padamu.

Nan naega joha,

Song Naeun

Kening Minho berkedut-kedut dari awal hingga akhir ia membaca isi surat itu. Benar-benar sulit dipercaya. Song Naeun? Ketua klub radio itu? Ia setengah tertawa setengah mendengus, dan melipat surat itu lagi. “Hh, micheon(gila),” gumamnya.

__

Oppa,” panggil sebuah suara imut yang setiap istirahat terdengar lewat speaker setiap kelas—sosok pemilik suara itu menghalangi langkah namja tinggi yang tengah memikul ranselnya dengan cool, tepat setelah ia menjejakkan beberapa langkah keluar kelas. “Kau sudah membaca suratku, kan?” ujarnya keras. Matanya menatap mata namja itu tajam, jelas ia tak mau main-main dalam percakapan itu.

“Hm,” namja itu hanya meresponnya cuek.

Oppa,” panggil yeoja itu lagi. Namja di hadapanya tetap tak bergeming. “Oppa mau jadi namjachingu-ku?”

“Hm? Mwo?” namja itu mengangkat alisnya, tidak ingin menunjukkan ekspresi yang berlebihan.

“Minho oppa,” panggil yeoja itu lagi, yang ber-name tag Song Naeun.”Oppa mau kan jadi namjachingu-ku?”

“Kau gila, Song Naeun?” tanya Minho datar. Wajah Naeun serasa ditampar. “Kau meminta namja yang bahkan tidak memiliki perasaan apa-apa padamu menjadi pacarmu?”

“Kalau oppa belum menyukaiku, beri aku waktu,” katanya tegas. “Aku akan membuat oppa menyukaiku,”

“Boleh saja,”

“Kita kencan akhir pekan ini, kemana pun yang kumau,” ujar Naeun tegas. Minho mengangkat sebelah alisnya.

“Tak masalah,”

“Kalau begitu, beri aku nomor teleponmu, oppa,” pinta Naeun sambil mengeluarkan ponselnya. Minho mendesah, dan ikut mengeluarkan ponselnya juga.

END

Aku baik kan?? Hoho #ditampar. Dan.. aku tak tahu ya kalau ada sequelnya ato tidak. Suka-suka aku dong #bugh Kalo banyak yang minta yah.. okelah, meski banyak hutang#duakk aku bakal kerjain pelan-pelan. inget ya, ga tau ini bakal ada sequelnya ato engga. ga yakin, ga yakiiin banget.

Gomawo yang udah baca, komen, kritik dan sarannya yaa~~ XDD

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

68 thoughts on “Baby! Baby! Baby!”

  1. Drabble ya? Sayang banget padahal ceritanya menarik… PENASARAN akut, jangan2 itu Mino menderita BroCom lagi? Ya, author dilanjut kayaknya lebih baik#plakkkmaunya

    1. Iyah.. drabble bersambung sih tepatnya ==a *inget drabble sebelomnya*
      Hueheheh… emang BroCom banget dah itumah XDDD
      Wehh?? lanjut?? bener?? *tampang selidik*
      Haha.. nanti deh yaa XDD
      gomawoo

  2. Gantung ya thor ceritanya.
    Tapi keren kok.
    Kalo dilanjut endnya minho sama heemin aja ya, kalo ngga minho sama aku aja , #heh maksa.

    Next ya thor

    1. emang sengaja digantung huehehe… biar liat seberapa antusias ini readernya ==>alesan *bilang aja ga ada ide u,u* #plakkk
      Weh?? kalo di lanjut?? belom tentu yey :p #plakk
      gomawoo XDD

  3. gantung banget ini sih namanya thor 😦
    buat lanjutannya ya thor, plis..
    aku penasaran ini.
    tapi daebak thor ceritany 😀

  4. Ya ampun thor ff nya kenapa ngengantung amat sih?,,udah asik aq baca nie,bikin sequel dong thor,,hehehe,mian thor banyak mau nya.keep writing

  5. Yg menarik perhatian ku pertama kali adalah… WOOO NAMA GUE DIPAJANG!! #dor #ditendang

    seulrin gitu doang fungsinya? Kau tega sekali padaku reeneee T—T wks XD

    wkwkwk itu endingnya rada somplak ye (-___- “)a wkwkwk

    1. Ish, aye kan udah bilang kalau dikau udah jadi penghuni tetap (??) FF ini meski cuma jadi cameo doang #PLETAKKK #BAKK #BUKK #DUARR #DIESHHH
      Tenang beb, dikau pasti nongol lagi….
      Itu namanya….. aku bingung mau nutupnya gimana ==a sudahlah, biarkan endingnya gaje seperti itu #plakk
      gomawo vannnn.. XDD

  6. Kurang paham sama ceritanya, apa mungkin aku gak baca sequelnya ya? Hehe
    oyia, itu naeun apink? Son Naeun yang bener 🙂
    minho kayak punya perasaan sama adiknya sendiri.
    Untuk length kayanya ini ficlet deh, drabble kepanjangan kkk~
    dan endingnya belum jelas alias ngegantung, sengaja kan?
    Tapi lumayan kok. Keep writing 🙂

    1. iya kali.. belum baca sebelumnya ya?? jadinya rada ga nyambung u,u #plakk
      Oh, Son Naeun yah?? gomawo koreksinya ^^
      Iyakah?? hohoho~~~
      Kok tahu sih?? *toel*
      gomawoo~~ XDD

  7. Yaaaahh… Kok end sih… Lagi seru tuh -,-

    Ceritanya bagus, oppa yang suka sama saeng-nya sendiri…

    Sequel dong~~~ ^^

  8. wuaaaaaaaaa senengnya bisa baca ff author lagi .seneng banget .aku suka banget sama ff author .ngefans banget .keren2
    tapi aku mau tanya hubungan minho sama heenim apa yaa ? Cuma adek kakak biasa ato minho suka sama heenim ?
    Daebakk ffnya .ditunggu kelanjutannya *bow
    😀

    1. aaaa gomawoyooo~~~
      kan di sequel yg sebelumnya udah ketebak say. Minho itu oppa yang suka sama adeknya ^^

      kelanjutannya?? emangnya ada? :p #plakk
      hehe, liat nanti ya XDD
      gomawooo~~

  9. idih, malas banget pas baca bagian end nya itu! ya ampun, saya mau lanjutannya, gantung woy gantuuuung
    lanjutan lanjuuuut woooi #rusuh
    ini drabble yah? Kirain stand alone, pokoknya bagus lah. ingat iklan re*ona teen pas bagian oksidasi itu, hahhaha

    1. apaa woiiiii santee aje woooyyy#plakkk
      Iyah, drabble bersambung gitu. Ntar aku kasih listnya deh di next X3 *opps* tapi kalo nextnya ada yakkk~~ #plakkk
      huahaha~
      gomawooo XDD

  10. Wuahaha [?] aku serasa melihat bayanganku sendiri =”) *maksud?*.

    Emang ya, bawaannya kalau bikin Drabble itu pengen yang ngegantung-_-. Aku juga suka (banget) tuh bikin Drabble yang ngegantung.. Tapi.. ngegantungnya NGGAK GINI JUGA KALEE THOR QAQ *a la Sketsa*.

    IniNgegantungBanget,HarusDilanjutinNggakMauTahu.

    Aku egois? Emang, salam kenal ya thor, namaku Tazkia Astrina Egois *nggak gitu maksudnya-_-*.

    Lanjutkan! Lanjutkan! *demo di depan rumah Author*

    1. Iyah.. apalagi ini panjangnya udah kelewat~~~ ini ficlet woyy bukan drabble#buaghhh
      YAKKK APA SALAHKU??? kenapa aku dibentak terus huhu… *lebay* *ditendang* #DUGHH
      Yey, suka suka aye dunk, mau dilanjut apa engga, untung ini stand alone yang rada ngegantung (??) jadi mau di stop bisa dilanjut juga bisa :p #PLAKKK #BAGH #BUGH #DUERRR
      Nanti yah sayy~~~ hutangku BUAHNYAAAAAAAAKK~~~~~ *meracau perustasi*
      jongmal gomawohhh yakk X3

  11. gg yakin bisa ngelnjutin?yakin2nin ajj reeen *dilempar panci*
    ini ending bikn kejang2 gg bisa napas *reene nelpon 991*
    krasa ke cekik ma ni crita,,suweerrr -_-v
    tipe author yg gg brprikmanusiaan nihh,,gantung2 orang#eh,,mksudlo?

    wlw gg tw msih ada wktu bwt baca lnjutnnya pa ngga #plak plok.
    pkoknya tebar jempol bwt reene ajj,,,*TRLING#menghilang*

    1. YAA~~~~~
      tega amat bilang aye ga berkeprimanusiaan T^T Ini kan suka-suka jemari aye loh… *klise banget ini, cuih* #ditabok #ditendang
      Dadah… *lambai-lambai ke langist* gomawo yak. #buagh

    1. Iyah dong, inget pilem Brave ga?? nah.. itu tuh patut dicontoh.. *ralat, FF ini diproduksi sebelom pilem Brave itu okeh#buagh*

      lanjut, lanjut. ayenya gimane?? *otak udah keluar asep*
      oke deh. nanti dipertimbangin lagi yak *puk puk* #plakkksss
      gomawo rim ^^

  12. Wah.. Ceritanya keren..
    Itu si naeunnya berani banget nyatain cinta lagsung begitu haha..
    Minho kasian, si hee nimnya suka sama orang lain..
    Lanjutkaaan..

Leave a reply to reenepott Cancel reply