Stupid

STUPID

Author             : minhyokang

Genre              : Angst, Targedy, Sad Romance, Stand Alone, Colosal

Cast                 : Shin Hyojin, One of SHINee members (Guess by yourself!)

Length             : Oneshoot (1221 words)

Summary         : Satu kata untuk apa yang telah kulakukan selama ini. Satu kata untuk apa yang pernah bersemi di antara kita. Satu kata untuk apa yang terjadi sekarang. Satu kata, ‘bodoh’.

A/N                  : Lalala~ ada yang tau ini author siapa?? Aku pernah publish fanfic genre sequel disini… yang judulnya Hard, But Still Funny #promosi. Tapi karena terjadi kecelakaan fatal pada hardisk komputer sequelnya gak jadi-jadi terus.. Oh ya.. ini fanfic kolosal ya, jadi latar waktunya jaman dulu gitu. Ini aku ambil latar Joseon, ok? Biar ada yang “beda” gitu..

Disini aku gak ngasih tahu siapa anak SHINee yang jadi castnya. Kenapa? Karena disini kalian disuruh menebak.. yang pasti bukan Taemin karena dia sudah menjadi milik Author #langsungdigantung. Pokoknya antara 5 member itu aja deh~ kalo sequel… aku gak janji ya.. #siapajugayangmintasequel #authormalang

>—STORY BEGIN—<

Dan disinilah gadis bernama Shin Hyojin itu sekarang. Rambutnya yang masih tertata indah ketika pertama kali dia memasuki penjara ini kini sudah tak karuan. Baju tahanan berwarna putihnya terlihat bercampur warna dengan tanah. Bibirnya kering, wajahnya pucat, mata bidadarinya terlihat sendu dan sedikit membengkak. Entah sudah berapa hari dia berada di tempat ini. Setiap harinya dia lalui dengan melamun menghadap dinding bata di hadapannya.

Dia benci hal ini. Dia yang tidak pernah mempercayai adanya cinta kini malah terjebak di tempat sialan ini karena cinta. Cinta memang membawa kesialan, karena cinta juga Hyojin ingat ibunya tersiksa karena ayahnya yang sering berjudi dan mabuk-mabukan. Karena cinta juga ibunya merelakan nyawanya demi dirinya. Karena cinta juga dia berakhir di tempat busuk ini.

Dia sudah terlalu lemah untuk menangis dan meraung-raung seperti saat dia dibawa kesini. Dia juga sudah terlalu lemah untuk meremas-remas bajunya menahan sakit hati yang dirasakannya. Yang kini terukir di wajahnya hanyalah senyuman mengejek. Mengejek dirinya sendiri, yang dengan bodohnya jatuh ke jurang cinta. Baginya cinta adalah hal paling terkutuk di hidupnya.

*****

            “Eomma, aku ingin menjadi dayang istana…” ujar seorang gadis mungil yang wajahnya selalu membuat orang gemas. Wanita tua yang dipanggil ‘eomma’ tersebut mengernyitkan dahinya.

            “Waeyo?” tanyanya.

            “Hm.. kurasa hidup akan lebih mudah disana. Dengan begitu aku bisa membawa eomma ke istana juga!” jawab gadis itu dengan gembira.

            “Tetapi jika kau menjadi dayang istana, kau tak akan bisa menikah.”

            “Bukankah hidup akan terasa lebih bebas jika tidak menikah? Aku tidak mau mencintai siapapun di dunia ini. Hanya eomma yang kucintai. Dan jika eomma pergi, itu artinya aku sudah tidak mau percaya lagi dengan cinta. Selamanya.”

*****

            Hyojin mengaduk-ngaduk tumpukan jerami di sekelilingnya. Tumpukan jerami yang telah menjadi saksi bisu dari kesakitan hatinya selama di tempat ini. Tawa mengejek sekali-kali keluar dari mulutnya.

“Eomma, aku adalah wanita paling bodoh sedunia. Geurae?”

*****

            “Hyojin-ah, palli! Dayang utama akan segera datang ke asrama!” seru Pilhan setengah berbisik sambil berusaha membangunkan seorang perempuan yang masih asyik dengan alam bawah sadarnya.

            “SHIN HYOJIN!” tiba-tiba sebuah suara yang paling ditakuti para dayang itu terdengar dari pintu. Pilhan tersentak kaget dan buru-buru berlutut di depan wanita yang barusan berteriak.

            “Eunghh…” hanya erangan yang keluar dari mulut Hyojin. Secara perlahan Pilhan mendekati Hyojin lalu menempelkan punggung tangannya di dahi Hyojin.

            “Dia, sedikit demam..” ujar Pilhan pelan. Dayang utama tersebut mendesah pelan sambil menggelengkan kepalanya.

            “Panggil perawat istana untuk merawatnya.” Perintah dayang utama pada dayang yang di belakangnya.

            “Ye, algasseumnida.” Kemudian dayang utama meninggalkan kamar mereka. Dayang yang mengikutinya ikut keluar kemudian menutup pintu kamar mereka. Pilhan menghembuskan napas lega. Dia berdiri kemudian mengangkat sedikit roknya. Lalu kakinya menendang tangan Hyojin kasar.

            “Yak! Shin Hyojin!” seru Pilhan. Yeoja itu masih belum bangun. Berarti tak ada cara lain selain mengancam anak itu.

            “Kalau begini caranya aku harus memberitahu dayang utama rahasia besar di istana ini…” Pilhan langsung menjatuhkan diri di sebelah Hyojin.

            “Aish! Iya,iya aku sudah bangun!” Hyojin memasang wajah sebal sambil terus menggerutu.

            “Hh.. ini pertama kalinya aku berbohong pada dayang utama. Kau ini pakai acara kencan semalam jadi telat bangun!”

            “Ish.. mau bagaimana lagi. Beberapa hari ke depan pangeran mahkota akan sibuk dengan urusan negara. Kesehatan raja semakin memburuk pula.”Jelas Hyojin sambil merapikan rambutnya yang berantakan.

            “Kau tahu? Tadi aku sempat mendengar pembicaraan para dayang yang lainnya. Katanya istana mengadakan sayembara untuk mencari putri mahkota.”Kata Pilhan. Hyojin membulatkan matanya.

            “Mworago?”

*****

            Terdengar suara besi saling bersentuhan. Hyojin mendongakkan kepalanya yang sedaritadi menunduk. Mendapati 2 orang berbadan kekar dengan baju prajutritnya menghampirinya kemudian menyeret tubuhnya kasar. Hyojin mengerang ketika batu-batu kerikil yang berada di jalan mengupas kulit luarnya. Hyojin mati-matian berdiri agar bisa mengimbangi prajurit itu. Baru saja Hyojin berhasil berdiri, kini salah satu prajurit itu menghempaskan tubuhnya kasar di depan seorang bangsawan sang pemimpin Joseon. Di sebelah kanan kirinya terdapat permaisuri dan sang pangeran mahkota yang wajahnya sudah terlihat seperti mayat hidup.

Dengan berani Hyojin mendongakan kepala menatap sang raja. Sang raja meremas bajunya kesal ketika dayang yang dianggapnya tidak tahu diri itu menatapnya sinis. Raja itu menggeram pelan. Hyojin terkekeh pelan begitu berhasil membuat raja kesal dengan sikap tidak sopannya. Bagaimanapun juga dia akan dihukum mati walau dia bersikap sopan. Hanya saja mungkin dirinya akan lebih cepat tewas di tangan raja itu karena tidak hormat padanya. Lebih cepat. Ah.. itu lebih baik daripada harus hidup menderita lebih lama.

“Waeyo? Kenapa kau belum membunuhku? Apa pangeran mahkota memohon padamu untuk mengampuniku?” tanya Hyojin. Semua bangsawan yang menyaksikan itu terkejut dengan pertanyaan lancang dari Hyojin. Tentu saja. Hyojin berbicara kepada sang raja seolah raja tidak memiliki derajat lebih tinggi darinya.

“Beraninya kau bersikap lancang!” seru raja marah. Hyojin tertawa pelan dan membuat raja makin marah.

“Mianhaeyo.. aku tumbuh tanpa orang tua. Aku memang tidak memiliki sopan santun. Ayahku kabur dari rumah dan ibuku diperkosa oleh seorang bangsawan hingga tewas. Kau belum jawab pertanyaanku. Kenapa kau belum membunuhku? Seharusnya setelah aku bicara begini kau langsung membunuhku!” suara Hyojin mulai meninggi. Air mata yang sudah kering karena terus menangis kini keluar lagi.

“Cih.. aku tidak mau membiarkan diriku membunuh wanita kotor seperti dirimu. Pangeran mahkota, aku perintahkan kau untuk membunuhnya!” titah raja. Pangeran mahkota terlihat menghela napasnya. Dadanya terasa sesak. Dirinya mencintai Hyojin lebih dari Hyojin mencintai dirinya. Rasa bersalah sangat menghantuinya karena dia yang memaksa Hyojin untuk menerima cintanya padahal dia tahu akhirnya pasti begini. Padahal Hyojin pernah bilang padanya kalau gadis itu tidak percaya dengan kekuatan cinta. Laki-laki tampan itu mengambil alat pencambuk dari seorang prajurit. Kakinya melangkah pelan mendekati Hyojin. Air matanya yang sudah tidak bisa keluar lagi semakin membuat hatinya sakit. Hujan turun pada pagi itu. Bahkan dewa langit turut berduka atas apa yang terjadi antara mereka berdua.

*****

            Pintu kamar terbuka keras. Hyojin dan Pilhan yang asyik bercanda sontak kaget melihat para prajurit dengan wajah sangar tiba-tiba datang mendobrak pintu mereka. Pilhan sedikit mundur menjauhi para prajurit itu. Hyojin menggenggam tangan Pilhan berusaha menenangkan sahabatnya.

            “Shin Hyojin. Kau dituduh berhubungan dengan pangeran mahkota. Ikut kami menghadap raja.” Hyojin menggigit bibir bawahnya ketika melihat surat perintah dari raja untuk menangkapnya. Kini Pilhan yang menggenggam tangan Hyojin. Berusaha menguatkan Hyojin. Namun badan Hyojin sudah lemas duluan ketika para prajurit itu menyatakan maksud kedatangan mereka.

            Hyojin langsung diseret paksa. Begitu keluar para dayang memasang wajah miris melihat Hyojin yang diseret paksa. Sementara Hyojin tidak berekspresi sama sekali. Merutuki dirinya. Bodoh. Ya, Shin Hyojin benar-benar bodoh.

*****

            PLETAAAK!!! (Author bingung gimana bunyi cambukan.. -,- *bow)

“Eunghh…”

“LEBIH KERAS!!!”

PLETAAAAKKK!!!

“Argh!! Hh.. Hh…”

Sudah ke sepuluh kali nya Hyojin menerima cambukan di punggungnya. Cambuk sampai mati. Kenapa tidak hukum gantung saja agar dia tidak perlu merasakan siksaan lebih lama? Hyojin tidak malu menunjukan kesakitannya di depan semua orang yang kini menganggapnya kotor. Sebentar lagi dia akan mati. Sekalipun dia merasa malu toh dia sudah mati. Tidak akan mendengar cemoohan para bangsawan disini.

Hyojin sedikit mendongakan kepalanya menatap laki-laki yang sedaritadi mencambuknya. Getaran itu kembali datang. Getaran yang selalu muncul ketika laki-laki itu hadir di hadapannya. Hyojin masih merasakan cinta kepada laki-laki itu walau laki-laki itu membuat Hyojin menjadi bodoh dan buta akan prinsip hidupnya. Laki-laki itu juga menatapnya. Tatapan mereka bertemu, waktu seolah seperti terhenti. Mulut laki-laki itu bergerak pelan mengatakan sesuatu dengan pelan. Namun Hyojin tahu benar apa yang dikatakan laki-laki itu. Hyojin tersenyum lembut seolah luka di punggungnya bukan apa-apan. Kemudian dia membalas ucapan laki-laki itu, “Nado saranghanda...”

Hyojin menutup matanya. Dan, setelah itu semuanya terlihat… hitam.

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!