For You Are My Sun [3.3]

For you are my sun

Title                 :FOR YOU  ARE MY SUN

Author             : Jjongthia

Main cast         : Choi minho (shinee), Im yoona (SNSD)

Support cast    : member SHINee, manager, ibu yoona

Length             : trilogy

Genre              : romance, sad, happyending

Rating             : general

Summary         :

Minho kuanggap sebagai matahari bagiku karena matahari sangatlah mustahil bagiku. Namun sekarang tidak lagi, karena aku bisa menggapai matahari walaupun hanya sekali.

Jika aku sudah bisa bertemu dengannya lagi, aku berjanji akan menyatakan perasaanku yang sesungguhnya padanya. Aku akan menunggu sampai detik terakhir

A.N :

Anyeong reader, gimna menikmati part yang sebelumnya ? hahahaha

Semoga para reader senang dengan hasil tulisan saya. Jangan lupa tinggalkan jejak anda supaya author jadi semangat J

3 bulan berlalu semenjak Minho mengetahui kepergian Yoona. Semenjak kejadian itu, Minho lebih banyak memilih untuk mengurung diri didalam kamarnya. Bahkan PS kesayangannya sudah jarang sekali disentuhnya. Para member Shinee yang lain sudah berusaha untuk menyemangatinya kembali, namun usaha mereka hanya berbuah hampa. Minho masih saja mengurung diri dikamarnya.

Minho sedang berbaring diatas tempat tidurnya. tidur ?? tentu saja tidak, dia sedang memikirkan Yoona. Gadis yang telah mencuri hatinya dan tidak pernah kembali lagi kesisinya. Setidaknya itulah yang dilakukan minho disaat ia mengurung dirinya sendiri.

“hyung!!” teriak taemin dibalik pintu. Minho hanya diam saja diatas tempat tidur tidak menghiraukan taemin sama sekali.

“hyung!!!!!” teriak taemin lagi yang kini sudah berada disamping Minho. Kali ini Minho hanya menatap semu terhadap Taemin

“hyung, temani aku bermain PSyah ?”

“aku sedang tidak niat” jawab Minho singkat

“kenapa Hyung? Hanya kamu yang jago main PS disini. Hyung yang lain payah semua. Tidak ada yang berbakat”

“aku lelah”

“lelah ? lelah kenapa? Bukankah seharian ini hyung tidur terus ?”

“pikiranku sedang capek”

“yah! MINHO kita tidak akan melakukan tour konser! Jadi kau tidak perlu menghemat suaramu seperti itu” omel Key yang kini sudah berada dihadapan minho dan taemin

“aku hanya sedang malas untuk berbicara key”

“tapi kau tidak perlu menekan dirimu seperti itu. Kami seperti ini karena kami peduli padamu Minho. Jika kau tetap seperti ini, kau bisa jatuh sakit” kali ini Jinki yang angkat bicara.

“benarkah ? baiklah kalau begitu” Minho segera merenggangkan tubuhhnya dan berjalan keluar kamarnya.

“yahh Minho mau kemana kau tengah malam begini ?” Tanya key

“jalan-jalan”

“MWO ??!”

“Minho!” .

Minho segera berbalik mencari asal suara tersebut. Tiba-tiba jaket tebal beserta masker dan sebuah topi bertengger dihadapannya.

“setidaknya berjaga-jagalah. Banyak singa betina diluar sana” ucap Jonghyun.

“gomawo hyung. Kau baik sekali” ucap Minho dan segera keluar dari dorm

“tidakkah dia terlalu berlebihan. Dia hanya ditinggalkan oleh seorag yeoja. Kenapa harus menekan dirinya sendiri seperti itu ?”

“key-ah kau tidak tahu apa-apa. Kisah percintaannya itu sangat tragis”

“maksudmu ?”

Jonghyun flashback

Aku baru saja keluar dari kamar mandi. Tiba-tiba aku melihat Minho berjalan memasuki kamarnya. Expressinya sedikit berbeda dengan yang biasanya. Karena perasaanku yang tidak enak, aku langsung memakai pakaianku dan mengikutinya masuk kedalam kamar.

“hyung” panggilnya dengan suara yang serak. Aigoo , matanya begitu sembab. Apakah anak ini menangis ? memangnya apa yang terjadi sehingga seorang choi minho bisa menangis.

“apa yang terjadi ?” tanyaku seraya duduk disampingnya.

“entahlah hyung, aku tidak ingat apa-apa lagi. Aku tidak mau mengingatnya lagi” katanya sambil menutup wajahnya dengan kedua tanganya.

“ceritakanlah, beban pasti akan berkurang jika ditanggung bersama” kataku sambil berbaring diatas tempat tidur

“gadis itu , hyung. Yoona, kurasa aku benar-benar tidak akan bertemu dengannya lagi”

“memangnya apa yang terjadi ?”

“dia sudah pergi hyung. Dia pergi untuk selamanya”

“HAH ?!!” teriakku langsung beranjak dari tempat tidur. “maksudmu ?”

“dia menderita penyakit kaker kulit. Harusnya waktu itu aku datang tepat waktu, harusnya waktu itu aku tidak membuat janji dengannya, harusnya aku tidak pernah bertemu dengannya, harusnya..aku…semuanya salahku hyung, aku yang menyebabkan semua ini hyung,, salahku..salahku…”

Kini ia sudah mulai meneteskan air mata. Walaupun bukan aku yang jatuh cinta, tapi tetap saja hatiku juga merasakan sakit hati. Walaupun tidak sebanding dengan rasa sakit yang dimiliki Minho.

“itu semua bukanlah salahmu. Tapi itu adalah sebuah takdir. Setiap orang harus menjalani takdirnya minho, terimalah itu” kataku sambil menepuk bahunya perlahan. Tak ada yang bisa kulakukan selain memberikan nasihat padanya.

Flashback End

***

MINHO pov

Aku sedang berjalan menyusuri angin malam. Untunglah jaket tebal ini mengurangi dinginnya malam yang sedang menerjangku. Aku melewati toko yang biasa kumasuki ketika disuruh Key untuk membeli ayam Jinki hyung. Lama sekali aku tidak melewati tempat ini. Itu semua karena semenjak aku mengurung diriku, key berhenti menyuruhku. Aku terus melangkahkan kakiku, hingga berhenti didekat taman bermain tempatku pertama kali melihat Yoona. Aku benar-benar sangat merindukan dirinya,

Minho POv end

Disaat Minho sedang berdiri disamping taman bermain. Tiba-tiba salah satu ayunan bergerak. Tanpa sadar Minho segera berlari kearah ayunan tersebut, namun langkahnya segera terhenti begitu ia melihat seorang gadis muda dengan menggunakan seragam sekolah yang sedang berayun diayunan tersebut. Minho berjalan pelan mendekati ayunan tersebut dan duduk disamping gadis muda itu.

“selamat malam ahjussi” ucap gadis itu ramah.

Ahjussi ? apakah aku terlihat setua itu. Batin Minho

“ahjussi, apakah kau sedang sakit ? kenapa pakaianmu seperti itu ? kalau kau sedang sakit, kenapa kau keluar malam-malam seperti ini ?” Tanya gadis itu bertubi-tubi

Gadis ini sangat mirip dengan Key. Batin minho

“ahjussi, penyakit apa yang kau derita ? parahkah ? dulu kakakku juga pernah sakit”

“kakakmu ?” respon minho

“ne..” jawab gadis itu sambil menundukkan kepalanya

“kenapa kau belum pulang ? apakah orangtuamu tidak mencarimu ?”

“ahjussi, aku sedang lari dari rumah”

“MWO ? lari dari rumah ?”

“ne ahjussi. Aku lari dari rumah karena ibukku tidak mau membelikanku tiket konser”

Hanya karena itu ? yeoja aneh. Batin minho.

 “konser apa ?” Tanya Minho

“shinee!”

Ternyata dia fans kami. Batin Minho

“ahjussi, lalu apa yang kau lakukan disini ? apa kau kabur dari rumah juga ?”

Kabur dari rumah ? aku malahan dipaksa keluar dari rumah. Batin Minho

“ahjussi. Dari tadi kau hanya diam saja. Aku seperti sedang bercerita sendiri” keluh yeoja tersebut

“aku hanya sedang merindukan seseorang”

“benarkah ? bisakah kau ceritakan padaku siapa orang itu ?”

“dia adalah seorang yeoja yang sangat misterius. Dia bisa menjadi yeoja yang sangat pendiam, namun terkadang dia menjadi yeoja yang sangat energik. Dia adalah yeoja yang baik, dan sangat cantik. Dia adalah yeoja pertama yang menarik perhatianku. Dia adalah yeoja yang sudah mencuri hatiku, dan membawanya pergi bersamanya. Dia adalah cinta pertamaku”

“benarkah ? lalu siapa nama yeoja itu ?”

“Yoona. Im Yoona.”

“permisi, apa kau keberatan jika kubuka maskermu ?”

“wae ? kenapa harus masker ? dan kenapa kau sudah memakai bahasa yag informal terhadapku ?”

“aku hanya penasaran saja”

“tidak. Aku sedang flu, kau bisa tertular nanti”

”lalu bagaimana hubunganmu dengan yeoja itu sekarang ?”

Ada apa dengan yeoja ini ? tadi ekspresi wajahnya sangat energik. Kenapa sekarang dia menjadi lesu seperti ini ? batin Minho

“hanya saja, kami sudah tidak pernah bertemu lagi. Lebih tepatnya, kami sudah tidak bisa bertemu lagi. Kini, dia sudah berada ditempat yang sangat jauh..indah dan tenang”

“benarkah ? dimana tempat kalian pertama bertemu ?”

“disini. Dia sedang duduk tepat ditempatmu sambil berayun dengan begitu girangnya. Sinar rembulan juga semakin mempercantik senyumannya”

“apa kalian sering bertemu saat tengah malam ?”

“maksudmu ?”

“barusan kau mengatakan sinar rembulan”

“ahaha. Benar juga.”

“yeoja itu ? apakah dia meninggal karena sakit ?”

Minho hanya mengangguk-anggukkan kepalanya

“penyakit kanker kulit ?”

“Kau.. bagaimana kau mengetahuinya?”

“anyeong Minho-ssi. Im yonhee imnida. Aku adalah adiknya Im yoona”

“ne ?”

***

1 tahun kemudian…

Shinee baru saja menyelesaikan photoshoot untuk sebuah cover majalah. Para member shinee sedang beristirahat sambil melrelaksasi diri mereka masing-masing.

“minho, tadi ada orang yang mencarimu” teriak jinki begitu memasuki resting area

“siapa?”

“menurutmu..?”

“dimana dia hyung ?”

“sedang bersama Key dan Taemin”

“nne. Gomawo hyung”

Minho baru saja ingin keluar dari ruangan tersebut namun orang yang ingin ditemuinya sudah berdiri dihadapannya

“yo..yonhee”

“anyeong oppa”

***

“yonhee.. apa yang kita lakukan disini” tanya Minho

“rasanya rindu sekali dengan tempat ini” ucap yonhee seraya duduk disalah satu ayunan. Dia dan minho kini sedang berada ditaman bermain tempat mereka berdua bertemu. Suasana hening malam menyambut mereka berdua. Namun keheningan malam itu tidak berangsur lama karena terpecah oleh bunyi perut minho.

“oppa kau merusak suasana”

“mian, tapi perutku sudah tidak bisa kompromi lagi”

“baiklah. Tunggu disini. Aku akan pergi membelikan ayam untukmu” kata yonhee sambil berlari meninggalkan minho

“ne”

Minho sendiri ditaman bermain tersebut. Ia juga sempat beberapa kali berayun pelan diayunan itu. Namun tiba-tiba kedua tangan menutupi matanya. Tangan yang begitu halus dan lembut. Udara malam yang sebelumnya juga begitu dingin, tiba-tiba berubah menjadi hangat.

“yonhee..” panggil minho. Tiba-tiba sesuatu menempel dibibir minho. Sesuatu yang begitu lembut dan terasa sangat manis bagi minho. Ciuman ini, minho sangat mengenal ciuman ini..

“yoona ?”

“yadong!” jitak yoona. Minho hanya meringis kesakitan.

“dasar kau ini, haruskah aku menciummu baru kau bisa mengenalku”

“apakah aku sedang bermimpi?” gumam minho dengan ekspresi wajahnya yang kebingungan.

“kau tidak sedang bermimpi tuan choi. Ini aku”

“bagaimana bisa kau ada disini, kau sudah ..kau “

“terkadang ada beberapa hal didunia ini, yang tidak bisa kau jelaskan dengan kata-kata. Yang jelas tujuanku kemari untuk mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milikmu”

“maksudmu ?”

Yoona segera memeluk minho “aku kembalikan hatimu. Kurasa ini sudah bukan milikku lagi. Bukan, hati ini memang bukan untukku” ucap yoona seraya melepaskan pelukannya.

“jaga yonhee untukku”

“yoona..” panggil minho. Namun kini Minho tidak bisa melihatnya dengan jelas karena cahaya yang sangat terang menyinari dari belakang yoona.

“berjanjilah padaku minho. Kau akan membuat yonhee bahagia”

“yoona” panggil Minho dengan suara pelan

“apa yang kau lakukan ?” Tanya yonhee yang kini sedang berdiri dihadapan minho. Cahaya terang yang tadi dilihatnya menghilang secara tiba-tiba.

“sejak kapan kau berada disitu ?”

“sejak tadi. Aku sudah memanggilmu berkali-kali tapi kau tidak mendengarnya”

“benarkah ?” Tanya minho heran

“baiklah ayo kita makan..”

Minho memegang dadanya yang terasa berdebar. Ia yakin apa yang baru saja dilihatnya bukanlah imajinasinya sendiri. Yoona benar-benar mengunjunginya.

“minho, berhentilah mengkhayal dan habiskan ayammu”

“kau seperti umma-umma saja yang menyuruh anaknya untuk makan”

“tentu saja. Aku harus menjaga namjachinguku sendiri”

“Yonhee-ah, apa kau mencintaiku ?” tanya Minho sambil menatap yonhee lekat

“tentu saja. Jika tidak bagaimana mungkin kau bisa menjadi namjachinguku ?”

“benar juga”

“wae ? apa terjadi sesuatu ?”

“tidak. Gomawo Yonhee, atas perasaanmu. Aku janji, aku tidak akan mengecewakanmu”

“Minho pabo! Cepat habiskan ayammu. Bukankah perutmu sudah tidak bisa berkompromi lagi!” bentak Yonhee dengan wajah merah

“hehehe.. baiklah yeojachinguku tersayang”

“Minho!! Hentikan, kau seperti anak-anak saja”

“mehrong” ledek Minho sambil memeluk Yonhee

“hentikan.. berhentilah..seperti ini Minho” Yonhee mencoba melepaskan pelukan Minho namun tenaga minho lebih besar.

“aku akan melepaskannya jika kau mau memanggilku oppa”

“oppa..”

“baiklah akan kulepaskan” Minho baru saja ingin melepaskan pelukannya namun tangan yonhee segera menahannya.

“oppa.. jangan lepaskan pelukanmu”

“baiklah..”

“oppa saranghae”

“hmm.. oppa tahu”

Terima kasih yoona, kau sudah mengajariku segala hal. Aku berjanji, aku akan sepenuhnya menjaga Yonhee,,

Terima kasih, karena kau sudah mengembalikan hatiku. Kini aku sudah mulai mencintai Yonhee

Yoona..gomawo..

Jeongmal gomawoyo..  

END#

A.N :

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda yang sangat berharga demi membaca FF saya ini. semoga para reader merasa senang dengan ceritanya..

Leave a comment please!

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

Advertisement

8 thoughts on “For You Are My Sun [3.3]”

  1. Aku kirain main cast-nya Jung Soojung, gara2 liat posternya. mereka mirip sih. mungkin main castnya perlu dirubah jd Im Yonhee.
    suka pas Yoona nggethok Minho sambil ngomong “yadong”.

    Suka ide ceritanya, ringan n mudah dipahami.
    ditunggu karya yg lain yaaa

Give Me Oxygen

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s