That XX [3.3]

Title: That XX (Chapter 3)

Author: Kim Lizzie

Main cast: Kim Jonghyun, Choi Minyoung (OC)

Support cast: Cho Kyuhyun (SUJU), Jung Soyeon / Jessica (SNSD)

Length: multi-chapter

Genre: friendship, romance

Rating: general

That XX

Expensive cars, beautiful clothes, high-class restaurants,
they all suit you well

But if that jerk beside you,
he doesn’t suit you, he really doesn’t

Sesampai nya di pintu rumah Jonghyun, Jonghyun tidak langsung membuka pintu nya, bahkan memeluk Minyoung erat. “Jong… Jonghyun…”, kata Minyoung kaget. “gomawo sudah menjaga ku disini…”, kata Jonghyun. lalu… cup~ Jonghyun mencium kening Minyoung dengan lembut. “saranghae…”, bisik Jonghyun

Mata Minyoung terbelalak kaget. “ahh jonghyun… kasian umma ku sudah menunggu ku lama di luar hehe”, kata Minyoung sambil salting. “ah… iya.. maaf aku lupa hehe”, Jonghyun pun membukakan pintu untuk Minyoung. “Jonghyun-ssi, bagaimana keadaan mu?”, kata umma Minyoung tiba-tiba.

“sudah baikkan, semenjak Minyoung menjaga ku hehe”, kata Jonghyun. “ohh… semoga cepat sembuh ya ^^ kalau sudah sembuh, main ke rumah lagi. Minyoung pasti kangen kalau berapa hari saja nggak ketemu kamu”, kata umma. “umma! Jangan asal kalau bicara”, kata Minyoung lalu manyun.

“ahahaha, untuk apa lagi sih ditutup-tutupi? Ya kan Jonghyun?”, kata umma Minyoung. “eh? Iya betul ahjumma… ahahha”, kata Jonghyun sambil tertawa-tawa malu. “hahaha, ya sudah kami pulang dulu ya”, kata umma Minyoung. “i… iya… gomawo ne ^^”, kata Jonghyun. “ne… annyeong”, kata mereka.

***

~Malam nya~

-Jonghyun Pov-

Oh tidak… aku nggak bisa tidur. Ottokhae? Bodoh nya aku bilang ‘saranghae’ ke dia.. udah gitu nggak dapet respon lagi, kalo dia kesal sama aku gimana? AAAAAA. Drrrt drrt (?) wah hape bunyi… Minyoung?

“Minyoung? Kenapa telfon malam-malam gini?”, tanya ku heran. “ahh… Jonghyun, kalau temani aku besok ke rumah sakit bisa ga?”, tanya dia. “ya bisa-bisa aja… aku bolos kuliah aja besok, bilang aja masih sakit hehe. Kamu mau ngapain ke rumah sakit?”, tanya ku.

“aku mau operasi hehe. Kamu udah nggak sakit lagi emang nya?”

“hah?? Operasi? Operasi buat apa? udah nggak terlalu lagi kok sakit nya”

“eng.. ada yang mau donor kornea. Semoga berhasil hehe”

“serius?! Waw waw (?) aku bakal berdo’a kalo perlu bertapa deh biar berhasil!! Aku seneng kalo kamu udah bisa liat lagi hehe”

“hahaha gomawo Jonghyun. janji ya besok temani aku..”

“janji! Kamu tidur sekarang biar besok fresh (?) ok?”

“hahaha iya Jjong… kamu juga ya. jaljayo”

“ne… jaljayo…” tut tut tut… “saranghae Minyoung”

Tapi jujur, abis bilang saranghae ke dia tadi. Perasaan ku lega, seperti sesuatu yang ku simpan selama ini keluar juga.

~Esok nya~

Udah wangi, seger, cakep wah segala nya dah pokok nya ane udah siap mau nemenin Minyoung huehehe. Drrrt drrt. “yoboseo?”… “Jonghyun? ini Jessica! Kamu ada janji nggak hari ini?”, kata suara orang di seberang sana (?) “ada… kenapa?”, kata ku.

“hmm, mau temani aku di rumah ku nggak? Uhuk uhuk aku sakit nih… nggak ada orang di rumah ku. Kan kemaren aku udah jenguk kamu, gantian dong kamu jenguk aku hehe”

Hah? Gokil nih cewe. “hah? Nggak bisa, aku ada janji”

“huh, sebegitu penting nya kah janji itu? Janji sama siapa sih?”

“iya ini penting banget. Sama Minyoung”

“oh pantes”, tut tut tut. Telfon nya langsung mati. Ada aja ya cewe kayak gitu, banyak mau nya haduh.

Sesampai nya di rumah sakit…

“MINYOUNG!!!”, teriak ku dari kejauhan. Waduh, semua orang pada nengok, aku hanya bisa membungkukkan badan ke mereka semua. Muka Minyoung seperti mencari-cari sumber suara. “Minyoung! Aku Jonghyun… kapan mulai operasi nya?”, kata ku lalu duduk di sebelah nya. “hmm, jam 11 kata nya. Jam berapa sekarang?”, tanya Minyoung.

“masih jam setengah 10.. umma mu mana?”, tanya ku. “umma ku lagi pergi… ada yang harus diurusin. Jam setengah 11-an dia datang kok. Makannya aku mau kamu nemenin aku”, kata dia. “ohh… hmm mau makan dulu nggak sambil nunggu? Aku laper nih. Yuk”, kata ku. “ah.. boleh boleh”

-Jessica Pov-

Drap drap drap

Sialan si Minyoung itu. Dia kan tau kalau dari dulu aku suka sama Jonghyun. kenapa masih aja dia manja-manjaan sama Jonghyun? kenapa mesti Jonghyun yang minta ditemenin? Kenapa nggak saudara nya aja gitu?? Di mana ya tempat dia di operasi? Kalau aku tanya dia lagi, nanti ketauan dong..

Flashback

Ku telfon Minyoung “Minyoung? Hari ini kamu ada janji ya sama Jonghyun?”, tanya ku. “iya.. wae?”, kata nya. “nggak apa-apa. tadi nya aku mau ajak Jonghyun pergi, tapi besok aja deh hehe. Emang kalian ada janji apa?”, tanya ku sok baik. “aku hari ini di operasi. Aku mau dia temani aku. Maaf ya Jessica, besok aku sama dia nggak ada janji apa-apa kok”, sungguh aku enek telfon-telfonan sama dia. “ohh, ya sudah. Semoga berhasil operasi nya”, lalu ku tutup telfonnya.

Flashback end

“… bisa Minyoung? Ku gandeng ya?”, wah aku dengar suara Jonghyun. ya… mereka pasti di sekitar sini. Pokok nya akan ku maki-maki Minyoung, enak saja dia ambil Jonghyun ku. Ah itu mereka! Langsung saja ku samperin mereka. “hey Minyoung belum mulai operasi nya?”, tanya ku. Muka Minyoung tampak kebingungan.

-Author Pov-

Minyoung tampak bingung. “nuguya?”, kata nya. “Jessica”, kata Jessica singkat. “ohh kamu.. belum mulai. Mulai nya masih jam 11 hehe. Kamu ngapain ke sini?”, kata Minyoung. Sebetulnya Jonghyun males ada Jessica di sini. “kenapa kalau aku ke sini? Ngerasa keganggu ya mau berduaan aja sama Jonghyun? kalo masih jam 11 entar kenapa mesti dateng sekarang trus minta Jonghyun temenin? Kebelet banget ya pengen cepet-cepet bisa ngeliat? Atau mau keganjenan sama Jonghyun?”

Plak! Sebuah tamparan dari Jonghyun mendarat mulus di pipi Jessica. Jessica dan Minyoung otomatis terkejut. “Jonghyun! kok aku di tampar?!”, bentak Jessica. “jaga omongan kamu ya. kalau dateng ke sini Cuma ngajak ribut, mending gak usah datang. Toh kamu sakit kan? Ngapain ke sini?”, tanya Jonghyun yang membuat Jessica diam seketika.

“Jonghyun! kamu nggak boleh tampar dia! Dia itu yeoja, kamu itu namja, sekesal-kesal nya kamu sama dia, kamu nggak boleh nampar dia!”, bentak Minyoung yang membuat Jonghyun kaget. “mi… mianhae Minyoung. A… aku nggak rela aja kamu dibilang gitu sama dia”, kata Jonghyun.

“minta maaf sama dia, bukan sama aku…”, kata Minyoung. Jonghyun hanya menatap sinis Jessica, “mian”, kata nya lalu pergi meninggalkan Minyoung dan Jessica. Jessica pun menangis “hiks.. jahat..”. “Jonghyun kalo lagi marah emang begitu. Tunggu dia redaan aja emosi nya pasti juga bakal minta maaf yang niat kok ke kamu ^^”, kata Minyoung dengan senyum nya yang manis.

“jangan sok tau ya seakan-akan kamu tau segala nya tentang Jonghyun! huh!”, kata Jessica lalu pergi. “jess? Jonghyun?”, Minyoung memanggil tetapi Jessica dan Jonghyun sudah pergi. Minyoung pun pergi ke tempat duduk nya sambil meraba-raba dengan tongkat nya lalu duduk. “aku emang mulai suka sama Jonghyun. apa itu salah? Apa aku harus ngalah sama Jessica?”, gumam Minyoung lalu meneteskan air mata.

***

Selesai jalan-jalan, meredakan emosi, Jonghyun pun kembali ke tempat Minyoung, Minyoung tertidur. “sudah jam 11 kurang 15 kok umma nya belum datang?”, kata Jonghyun entah bicara sama siapa. “Minyoung? Minyoung? Bangun… sebentar lagi kamu operasi”, kata Jonghyun halus sambil membangunkan Minyoung.

Minyoung membuka mata nya. “eh? Jam berapa sekarang?”, kata Minyoung setengah sadar. “jam 11 kurang 10. Ah itu dia umma mu!”, kata Jonghyun. “Minyoung! Maaf umma telat, tadi jalanan macet”.

“Umma! Aku tadi sampai ketiduran menunggu mu hehe. Aku jadi di operasi?”, tanya Minyoung. “oh, tentu jadi”, kata seorang dokter yang habis keluar dari ruangannya. “ah, annyeong haseyo Choi Hana (ibu nya Minyoung) imnida”, kata umma Minyoung sambil membungkuk. “ne, Kim Jae imnida. Bagaimana? Mau operasi langsung sekarang saja?”, kata dokter. “ah boleh, lebih cepat lebih baik ^^”, kata umma Minyoung.

Dokter Jae langsung masuk ke ruangan sambil menyuruh para suster untuk menyiapkan peralatan. “Jonghyun… kalau tidak berhasil gimana?”, tanya Minyoung. “jangan berpikir kayak gitu. Kalau kamu positive thinking pasti semua lancar. Ya kalau gagal, pasti ada kesempatan lagi kan? ^^”, jawab Jonghyun.

Jawaban Jonghyun tersebut membuat hati Miyoung tenang. “yak, Choi Minyoung, bisa masuk sekarang”, kata dokter Jae. “hwaiting, ne!”, kata umma nya pada Minyoung, Minyoung hanya membalas nya dengan senyuman. Jonghyun hanya tersenyum dari jauh dan berdo’a dalam hatinya.

***

Setelah sekian lama Jonghyun dan umma nya Minyoung menunggu akhirnya dokter Jae keluar dari ruang operasi. “dokter! Bagaimana? Berhasil? Semua nya lancar?”, tanya umma Minyoung. “hmm, saya belum bisa memastikan. Mata anak anda masih tertutup kapas dan perban, kita lihat hasil nya besok pagi. Permisi”, kata dokter Jae. “gomawo…”, kata Jonghyun dan umma Minyoung serempak. Mereka berdua langsung jalan ke ruangan tempat Miyoung di operasi.

-Jonghyun Pov-

Ah, itu dia malaikat ku. Sepertinya dia sedang tidur, aku tidak tau pasti karena mata nya ditutup perban. “permisi”, kata seorang suster yang mengagetkan ku dan umma Minyoung. “untuk operasi mata Choi Minyoung tolong dibayar sekarang. Anda bisa langsung ke kasir di lobby”, kata suster.

“ah, baik. Jonghyun, tolong jaga Minyoung sebentar ya. saya mau ke bawah”, kata umma Minyoung. “ne, ajumma”, kata ku sambil membungkuk. Brak. Suara pintu ditutup. “Choi Minyoung, saranghae”, kata ku lalu mencium kening nya. Ku tarik kursi ke dekat tempat tidur nya lalu aku tertidur sambil memegang tangannya. Masih ngantuk karena tadi pagi aku harus bangun cepat untuk menemani Minyoung.

***

“ah?”, kata ku lalu membuka mata ku sedikit. Seperti ada yang bergerak-gerak di tangan ku. Eh? Tangan Minyoung bergerak? “Minyoung?!”, kata ku. “Umma…”, kata nya. “umma mu…”, eh iya dimana ya umma nya Minyoung kok belum balik-balik? Ah di sana ada kertas dengan amplop. Apa itu ya? ku ambil kertas itu lalu membaca nya.

Minyoung, Jonghyun. itu sudah ku taro uang di amplop jika kalian perlu. Jangan lupa makan siang dan makan malam. Umma harus melanjutkan pekerjaannya umma, tadinya mau bilang ke kalian tapi ternyata kalian tidur. Untuk Jonghyun, tolong jaga Minyoung ya. Gomawo ^^

Choi Hana

Ini surat dari umma nya Minyoung? Waduh uang yang dia kasih juga lumayan banyak. Apa bakal abis? Ah kalau pun ada sisa, harus ku kasih lagi ke dia. “umma…”, kata Minyoung lagi. “ah Minyoung, umma mu sedang pergi melanjutkan pekerjaan dia lagi. Ini dia titipkan uang untuk mu buat makan malam. Aku beli makanan dulu ya?”, kata ku sambil melihat jam. Wah sudah jam 7… kebo juga ya aku wkwk.

“Jonghyun! aku boleh ikut?”, tanya Minyoung. “ya tentu boleh. Tapi kita ga makan di sana ya, makannya di kamar ini saja”, kata ku. “loh kenapa?”, tanya nya. “ya kan kamu harus istirahat. Yuk beb eh Minyoung maksud nya”, kata ku. Keceplosan haduh. “ah? Yuk ^^”, kata Minyoung.

~Di kantin (?) rumah sakit~

“kamu mau makan apa Minyoung? Ada bubur, mie baso, nasi goreng. Kamu mau apa?”, kata ku. “ah nasi goreng saja, aku lapar hehe”, kata nya. “oke. Mbak, nasi goreng nya dua sama air mineral nya dua”, kata ku. Aku senang kalau bisa mengurusi Minyoung gini. Rasanya seperti suami nya sendiri hehe #plak

~Di kamar~

“aaaak, ayo Minyoung buka mulut nya”, kata ku. Minyoung membuka mulut dan memakan sesuap nasi goreng *author jadi lapar* /abaikan/ “Jonghyun… gimana kata dokter? Operasi ku berhasil ga?”, tanya Minyoung. “aku juga tidak tau. Kata dokter Jae besok kita lihat hasil nya sama-sama”, jawab Jonghyun.

“oh… kamu sampai kapan di sini? Besok ga kuliah?”, tanya nya. “kuliah sih tapi malas ah, aku mau menemani mu saja di sini”, kata ku. “ah nggak usah Jjong… kamu kuliah saja, kan hari ini kamu sudah bolos”, kata nya. Huh, dia gak ngerti perasaan ku ya.

“ah nggak mau. Bilang saja kalau aku masih sakit besok ke Sooman seonsaengnim. Lagian lusa juga libur”, kata ku. “ya sudah, terserah kamu”, kata nya. “yuk makan lagi”, Minyoung pun tersenyum lalu menyuap sesuap nasi goreng lagi.

***

~Esok pagi nya~

-Author Pov-

“Minyoung, sudah siap untuk di buka perbannya?”, tanya dokter Jae. Minyoung mengangguk sambil tersenyum. Dokter Jae membukanya pelan-pelan. Mata Minyoung masih terpejam. “nah, coba Minyoung buka mata nya pelan-pelan”, kata dokter Jae. Minyoung membuka matanya sangat pelan-pelan, ia takut jika hasil nya membuat ia kecewa.

Jantung Minyoung, umma nya, dan Jonghyun berdegup kencang. Mata Minyoung sudah terbuka sempurna. Tetapi Minyoung diam saja, tidak berbicara, tidak tersenyum, tidak murung juga. Lalu dia tengokkan kepala nya ke arah Jonghyun dan umma nya. “umma… Jonghyun…”, kata nya. Jonghyun tetap membeku dan jantung nya tetap berdegup kencang.

“aku…”, kata nya yang membuat semua yang ada di kamar itu deg-degan. “aku bisa melihat! ^^ terima kasih semua!”, kata Minyoung. Jonghyun mau pingsan rasa nya mendengar itu. Umma nya langsung memeluk Minyoung. “terima kasih Tuhan, Engkau tlah lancarkan semua nya”, kata umma nya sambil memeluk Minyoung. Minyoung dan umma nya menangis, menangis bahagia.

***

~Seminggu kemudian~

Malam-malam saat hujan badai, Jonghyun dan Minyoung justru menonton film horror di rumah Jonghyun. Padahal Minyoung sudah memohon pada Jonghyun supaya tidak memutar film horror, tapi Jonghyun tetap keras kepala. Jadi mau / tidak Minyoung ikutan menonton. Mereka menonton sambil saling bepelukkan seperti orang pacaran #eaak.

Jonghyun menonton dengan raut muka yang datar seperti sedang nonton sinetron saja. Tetapi Minyoung sering kali membenamkan muka nya ke dada Jonghyun. “ih Jonghyun, kamu tidak takut apa-apa ya?”, tanya Minyoung. “… tidak. Aku tidak takut apa-apa”, kata Jonghyun. “eh? Kok bisa?”, tanya Minyoung dengan muka innocent nya.

“tapi ada satu yang kutakuti”, kata Jonghyun lagi. “hm? Apa itu?”, tanya Minyoung. Tiba-tiba Jonghyun mendorong Minyoung sehingga posisi Minyoung menjadi tiduran dan Jonghyun berada di atasnya. Jonghyun langsung mencium-ciumi bibir Minyoung. Minyoung terbelalak kaget.

“yang ku takuti adalah kehilangan kamu, Choi Minyoung”, kata Jonghyun. Minyoung tidak menjawab, jantung nya masih berdegup kencang. “saranghae Choi Minyoung. Mau kah kau menjadi yeoja chingu ku?”, tanya Jonghyun. mata mereka bertemu, saling menatap satu sama lain.

“saranghae, Kim Jonghyun”, kata Minyoung. Jonghyun langsung tersenyum senang. “jadi… kamu mau jadi yeoja chingu ku?”, tanya Jonghyun.

“iya… mau”, kata Minyoung, pipi nya merah.

“mau apa?”

“ya mau… mau yang tadi kamu bilang”

“emang tadi aku bilang apa?”

“ah… itu… aduh”, Minyoung tak berani melihat mata Jonghyun.

“pacar ku? Kamu mau jadi pacar ku?”

“iya hehe”

“hahaha gomawo Minyoung”, kata Jonghyun lalu mencium pipi Minyoung.

END

Yeah sukses juga buat fanfic ini! Hahaha. Maaf ya kalau jelek atau kurang romantis atau ga jelas hehe. Comment ya shawol! ^^b

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

8 thoughts on “That XX [3.3]”

  1. Keren!!! padahal gak ada kata-kata yang menjurus bakalan twist, tapi diotakku udah kepikiran bakal twist. eh, ternyata enggak. baguslah kalo begitu~ *buangnapaslega

  2. Happy ending!!! Yeyeyey 😀 akhirnya Minyoung ama Jjong ^^

    Minyoung udh g buta lagi 🙂

    Aku suka ceritanya. Bagus. Gaya bahasanya unik bikin senyum2 sendiri. Cma sedikit penulisan yang kurang, ahh peduli amat keke #plak.

    Keep writing yaa 🙂

  3. ❤ .. ❤ OMO!! JINJA DAEBAK… in that xx song, GD said 'i don't know what to say no more'
    n now i wanna say that!
    I love this story~ but i want TBC not END..

    Whatever thanks for your hardwork thorr.. Luv u

Leave a reply to Kim Lizzie Cancel reply