Urin Dongsaeng – Part 1

Urin Dongsaeng (Part.1)

Title : Uri Dongsaeng (part.1)

Author : Swanty

Main Cast :

  • Lee Taemin as Dongsaeng
  • Lee Jinki as Hyung 1
  • Kim Jonghyun as Hyung 2
  • Kim Kibum as Hyung 3
  • Choi Minho as Hyung 4
  • Kim Sora ( OC )

Support Cast: masih dipikirkan 🙂

Genre : Brothership, sad

Rating : PG 13

Disclaimer : Author nyaranin? 🙂 , kalau baca FF ini sebaiknya sambil dengerin lagu:

  • The Name I Love ( Onew )
  • One Year Later ( Jessica SNSD feat Onew)
  • In My Dream ( Super Junior)
  • Like a Star ( Taeyeon SNSD)
  • A Little ( Suh Jin Young)

Karena menurut author, lagu jadi dapet feel sedihnya 😥

Summary :” Hyung Saranghae, aku sayang kalian, terima kasih telah menjadi hyung yang sempurna bagiku.”

Lee Taemin POV

Annyonghaseyo Lee Taemin imnida. Kalian tahukan aku, kalau kalian tidak tahu aku, berarti kalian tidak pernah liat internet, hehehe yah.. aku adalah member sekaligus magnae dan leader dance di SHINee (narsis^^). Aku sangat beruntung memiliki hyung-hyung yang baik di SHINee. Mereka sangat memperhatikanku. Sebelumnya kujelaskan dulu yahh sifat-sifat mereka satu persatu.

Lee Jinki a.k.a Onew

Dia hyungku yang paling tua di SHINee, sekaligus leader di SHINee, yang kata orang mukanya imut-imut. Tapi sebenarnya kalau udah marah sangat mengerikan, dan hanya key eomma ehh salah maksudku Key hyung yang bisa meluluhkan hatinya. Walaupun begitu dia sangat lembut pada member lain dan perhatian. Dia sangat dewasa kalau sudah berurusan dengan SHINee. Dialah juga sering disebut maniak ayam, karena kalau sudah liat ayam pasti dia akan sangat bersamangatJ, tipe hyung yang sangat bersemangat^^.

Kim Jonghyun a.k.a Jonghyun

Nahh.. ini dia bling-bling Jonghyun, atau sering ku panggil  Jjong… hyung. Dia adalah hyung yang sangat manly sekaligus juga sering nangis *sorry ya blingers^^* dia juga sangat baik kepada ku dan yang lain. Dia sering dibilang couple dengan Key hyung, dan juga sering dibilang appa ku dan key hyung sering dibilang eommaku, walaupun aku gak mau punya eomma yang cerewetnya ga ketulungan ini. Mereka-Jonghyun dan Key- sering main2 suamin istri dan Minho hyung sebagai anak pertama dan aku anak bungsunya.

Kim Kibum a.k.a Key

Wahh… ini dia hyung dengan tipikal eomma Key hyung. Dia yang sangat perhatian banget di SHINee, terutama aku, setiap aku bilang “ aku bukan anak kecil lagi hyung, umurku sudah 16 tahun.”, tapi dia malah menjawab “ Tetap saja kau adalah adik bungsu kami yang harus kami jaga dengan baik, jangan bantah eomma lagi.”. Dasar, dia selalu saja menganggapku anak kecil dan menganggap dirinya sebagai seorang eomma yang harus menjaga anaknya. Walaupun begitu aku sangat sayang padanya karena dia sudah mau memperhatikanku dan menjadi pengganti hyung sekaligus eommaku di rumah. Saranghae key hyung.

Choi Minho a.k.a Minho

Ini dia flaming charisma Minho. Walaupun sebutannya seperti itu, dia adalah hyung yang sangat hangat dan menyenangkan. Dia yang sering menemaniku bermain. Dia inilah guruku yang mengajarkanku bermain permainan Winning Eleven, yah kami berdua sering bermain permainan ini. Dan Jongg hyung serta Onew hyung sering menyemangati kami berdua. Dialah sesosok kakak yang sangat menyenangkan. Dia juga yang sering membelaku jika aku di bully di sekolahku selain Jongg hyung. Aku senang memiliki hyung seperti dia 🙂 .

@drom

Sekarang di drom hanya ada aku Key hyung serta Minho hyung, karena Onew hyung dan Jongg Hyung sedang ada acara di salah satu stasiun TV. Aduh kenapa yahh perutku sangat sakit, apakah aku punya maag, setahuku aku tidak punya penyakit itu. Mungkin aku lapar.

“ Hyung buatin makanan untuk Taem dong, lapar nih..” ujarkuku memelas pada Key Hyung.

“ Sebentar yah.. Taem, hyung sedang membersihkan drom, sebaiknya kamu minta aja ke Minho, tuhhh dia lagi santai gitu.” Jawabnya yang sedang sibuk menggunakan alat penyedot debu.

Akupun menghampiri Minho hyung yang sedang nonton berita bola.

“ Hyung buatin makanan, aku laper banget, dari pagi belum makan.” Ujarku manja.

“ Iya hyung akan buatkan makanan, lebih baik kita masak berdua yuk biar seru, hehehe.” Jawabnya dengan semangat, dan dijawab anggukan oleh ku.

Kami akhirnya memasak ddoboki, aku mengaduk ddoboki tersebut dan Minho hyung yang yang memasukkan bumbu-bumbunya.

“ Taem ngaduknya jangan cepet-cepet nanti kemana-mana bumbunya, pelan-pelan saja.” Ujarnya memberi tahuku.

“ Ne hyung, habisnya aku sudah sangat lapar sih, mian hyung, hehehe.” Jawabku dengan polosnya.

Saat sedang asik-asiknya memasak, entah kenapa aku merasa sangat mual, akupun berlari kekamar mandi. Di dalam aku memuntah kan air, aduh pahit sekali, karena aku belum makan dari tadi pagi jadi yang kumuntahkan hanya cairan lambung yang pahit. Kurasakan ada yang memijat tengkukku, dan ternyata Minho hyung. Aku terus muntah tidak berhenti, rasanya pahit sekali, dan perutku semakin sakit saja. Badanku lemas, untung saja Minho hyung menahanya kalau tidak, mungkin kepala ku sudah membentur lantai.

“ Taemin gwenchana?” tanya Minho hyung sambil membawaku ke kamar.

“ Gwenchana hyung, mungkin hanya lelah saja.” Jawabku lemas.

Key hyung yang melihat aku di papah aleh Minho hyung pun mendekati kami berdua.

“ Taemin gwenchana? Taemin kenapa Minho?” tanyanya penuh khawatir.

“ Tadi dia muntah tak berhenti-henti, dan yang dia muntahkan adalah air.” Jawab Minho hyung menjelaskan kepada Key hyung.

“ Yasudah bawa dulu taem ke kamarnya, aku akan buatkan bubur untuknya.” Jawab Key hyung. Dan akhirnya Minho hyung menbawaku ke kamar dan merebahkan ku di kasur.

Minho POV

Betapa khawatirnya aku, melihat taemin muntah seperti tadi, apalagi yang dia muntahkan air seperti itu yang rasanya pahit. Akupun merebahkannya di kasur, mukanya sangat pucat.

“ Taem besok tidak usah sekolah dulu saja ya, muka mu sangat pucat. Aku takut sakitmu makin parah.” Ujarku dengan perasaan khawatir.

“ Ani hyung, aku harus sekolah besok, soalnya ada ulangan.” Jawabya lemah.

“ Tapi dengan keadaanmu seperti ini, mana bisa kau ikut ulangan, berdiri saja kau tidak mampu. Lagian ulangankan ada susulan, ikut saja susulannya.” Jawabku.

“ Besok juga bakal mendingan hyung, hyung gak usah khawatir aku baik-baik saja hyung.”jawabnya. yah anak ini kalau sudah menyangkut sekolah dia akan keras kepala. Sementara aku sedang menjaga taemin, Key datang dengan membawa bubur dan segelas air putuh serta obat.

“ Makan dulu saeng, biar agak mendingan.” Sambil menyodorkan makanan tersebut kepada Taemin.

“ Ne hyung, gomawo.” Jawab taemin.

Setelah itu dia memakan makanannya dan meminum obat, lalu dia tertidur pulas setelah diberi obat. Aku dan key pun meninggalkan Taemin yang sudah tertidur pulas.

Key pun menghubungi Onew hyung dan Jonghyun hyung, untuk mengatakan kabar Taemin yang drop. Dan mereka berkata akan pulang cepat.

~^^~

Taemin POV

Aku terbangun dari tidurku, perutku masih sakit, ada apa denganku? Belum pernah perutku sesakit ini. Saat ku lirik jam, ternyata sudah menunjukan pukul 6 sore, berarti Onew dan Jonghyun hyung sudah pulang. Akupun keluar dari kamarku, lalu aku ke kamar mandi untuk membasuh muka ku. Setelah itu aku ke meja makan, kulihat semua member SHINee sudah berkumpul.

“ Gwenchana Taemin? Wajahmu sangat pucat.” Ujar Onew hyung dengan raut muka khawatir.

“ Gwenchanayo hyung, aku baik-baik saja, hanya sedikit mual saja.” Jawabku, aku takut mereka menghawatirkanku.

“ Taem, kau jangan makan nasi dulu ya, ini hyung buatkan bubur untukmu.” Ujar Key hyung sambil membawakan bubur ke mejaku.

“ Yahh.. lagi-lagi bubur, benda lembek ini yang justru membuatku mual hyung, aku ingin nasi dan lauk buatanmu yang lezat itu.” Jawabku menggoda Key hyung.

“ Ya.. anak eomma ini sudah berani membantah, kalau kau mau makan lauk buatan eommamu ini kau harus makan benda lembek ini, ayo cepat dimakan, kalau tidak eomma akan laporkan pada appa kalau kau jadi anak pembangkang sekarang.” Ujarnya cerewet. Lihat hyungku yang satu ini, baru digoda sedikit langsung nyerocos kayak kereta api*maaf ya bahasanya nyerocos^^*.

“ Yahh.. dia mulai mau menjadikanku suami sekaligus appa.” Ujar Jonghyun hyung sambil menggeleng-geleng kepala.

“ Ya baiklah eomma aku akan memakannya, gomawo eomma.” Jawabku sambil tersenyum.

“ Yasudah cepat makan, nanti ayam-ayamku ini keburu dingin, aku sudah terlalu tergoda melihat pesona ayam-ayam ini.” Celetuk Onew hyung yang sudah tidak kuat melihat ayam goreng yang dimasak Key hyung.

“ Dasar maniak ayam tingkat dewa.” Ujar Minho hyung

Kami makan dengan penuh canda, aku senang menggoda Onew hyung yang sedang khusyu makan ayam goreng. Sesudah itu kami mebereskan meja makan yang sudah seperti kapal pecah. Saat aku mengangkat piring-piring itu untuk dimasukkan ke pencuci piring, aku mersa mual lagi, dengan cepat aku menaruh piring ke pencuci piring, dan berlari ke kamar mandi. Aku muntah lagi, tapi bukan makanan yang aku muntahkan, melainkan darah pekat. Dengan cepat aku kunci pintu kamar mandi agar tidak ada yang melihat kalau aku muntah darah. Aku memuntahkan darah yang begitu banyak.

Aku merasa sudah memuntahkan darah di sekujur tubuhku. Aku sangat lemas dan akhirnya terduduk di lantai kamar mandi, rasanya perutku seperti tercabik-cabik sakit sekali. Tidak aku hiraukan panggilan hyung-hyungku yang khawatir sedang menggedor-gedor pintu kamar mandi, karena aku sudah terpusat dengan sakit di perutku ini, untuk menyahut mereka saja aku sudah tidak kuat. Setelah beberapa saat, aku merasa sedikit enakkan lalu aku bersihkan darah bekas muntahanku dan beranjak untuk keluar dari kamar mandi.

Onew POV

“ Taeminnie buka pintunya, kau kenapa? Tidak perlu menyembunyikan rasa sakit mu sendiri. Cepat buka pintunya.” Aku sangat khawatir dengan adik bungsuku ini, karena dia tidak menyahutku.

“ Hyung sebaiknya kita dobrak saja pintunya, takutnya dia pingsan di dalam.” Saran Minho padaku.

“ Yasudah dobrak saja, aku takut dia kenapa-kenapa di dalam.” Jawabku dengan khawatir.

Saat aku dan Minho akan mendobrak pintu itu, tiba-tiba pintu terbuka sendiri, dan Taemin keluar dari kamar mandi, kulihat mukanya semakin pucat saja, seperti mayat hidup.

“ Taeminnie gwenchana? Kenapa kau tidak menyahut kami? .” tanyaku dengan penuh rasa khawatir.

“Gwenchanayo hyung, aku hanya buang air kecil saja, kenapa kalian sekhawatir ini. Tenang aku baik-baik saja.” Jawabnya sembari tersenyum tipis.

“ Taem lain kali jangan buat hyungmu ini khawatir. Dasar jamur.” Ujar Minho sembari mengacak rambut Taemin.

“ Ya hyung, aku ini kan orang bukan jamur, dasar kororo hijau.” Jawabnya kesal. Hahaha… tampangnya sangat lucu saat dia kesal. Tapi entah mengapa, aku merasa dia menyembunyikan sesuatu dari kami , Tuhan tolong lindungi Dongsaeng kami Taemin.

~^^~

Taemin POV

Aku terbangun karena sinar matahari yang menggelitiki kelopak mataku dan memaksaku untuk bangun. Akupun beranjak dari kasur lalu mandi, saat aku sedang berkaca di cermin, aku melihat mukaku pucat seperti mayat hidup,lalu aku menggunakan seragam sekolahku. Setelah selesai sarapan aku pun menggunakan sepatu, aku tidak mau membangunkan hyung-hyungku yang masih tidur pulas hanya untuk mengantarku ke sekolah, lebih baik hari ini aku pergi naik bus saja. Saat akan keluar dari pintu dorm, tiba-tiba ada yang menahanku, ternyata Minho hyung.

“ Kau ini sudah tahu sedang sakit, masih mau pergi sendiri.” Ujarnya.

“ Gwenchana hyung aku masih bisa pergi sendiri, aku tidak mau merepotkan kalian, yang bangun pagi hanya demi mengantarku ke sekolah.” Jawabku karena tidak ingin merepotkan hyungku.

“ Siapa bilang kau merepotkan kami, sudah kajja kita pergi, nanti telat lagi, kau tidak maukan di hukum seongsaenim mu kan, kajja kita pergi.” Ujar Minho hyung seraya menarik tanganku. Aku masuk kedalam mobil Minho hyung.

Saat dijalan, entah mengapa perutku rasanya sakit sekali, akupun memegangi perutku, keringat dingin terus saja berseluncur di kulitku. Rasanya sakit sekali.

“ Taemin gwenchana? Kenapa kau memegangi perutmu terus, sebaiknya kau tidak usah sekolah dulu, mukamu sangat pucat.” Ucap Minho hyung dengan raut muka yang khawatir.

“ Tidak apa-apa hyung, aku mau sekolah, ini hanya sakit sedikit kok. Hyung tidak usah khawatir.” Jawabku setenang munkin, agar Minho hyung tidak mengetahui kalau aku sedang menahan rasa sakit ini.

Setelah sampai di gerbang sekolah akupun berpamitan pada Minho hyung, dan segera masuk kesekolah.

Minho POV

Aku sangat mengkhawatirkan Taemin, karena sepanjang penjalanan dia memegangi perutnya terus, dan keringat terus saja mengucur di pelipisnya. Semoga dia baik-baik saja, dan semoga saja teman-temannya tidak membully Taemin lagi, kasihan dia sedang sakit di bully pula, aku saja sudah tidah bisa membayangkan bagaimana parahnya keadaan dia kalau di bully.

@sekolah

Taemin POV

Akupun mengikuti ulangan TIK yang digurui oleh Lee seongsaenim. Setelah selesai mengerjakan, akupun mengumpulakan kertas ulanganku, tapi lagi-lagi perutku sakit sekali, akupun dengan reflek memegang perutku.

“ Taemin gwenchana? Mukamu sangat pucat hari ini, mau saya bawa kamu ke UKS? Ujar Lee Seongsaenim padaku.

“ Gwenchana, saya hanya sedikit saki perut saja.” Jawabku seadanya.

Setelah itu bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas. Akupun menuju kantin untuk makan, seperti biasa aku duduk sendiri karena tidak ada yang mau menemaniku. Saat aku sedang makan muncullah anak-anak yang biasanya membullyku.

“ heh.. anak sombong, enak bener ya makan sendiri di meja seluas ini, awas aku juga mau makan disini.” Ujarnya ketus padaku. Apa-apaan dia, mengataiku anak sombong hanya karena aku duduk sendiri. Akukan duduk sendiri bukan kehendakku, tapi karena aku tidak mempunyai teman.

“ Yah silahkan saja kalau mau duduk, tidak ada yang melarangmu kok.” Ujarku dingin padanya.

“ Dasar kau anak sombong, awas akan ku habisi kau.” Jawabnya.

Aku hanya pergi saja tanpa peduli ancamannya. Setelah itu aku masuk kelas karena pelajaran sudah di mulai, dan bel pertanda semua siswa boleh pulangpun akhirnya berdering. Tiba-tiba aku merasa mual lagi, dan dengan cepat aku berlari ke toilet, di toilet aku muntah darah lagi, rasanya lemas sekali. Setelah membersihkan muntahanku, akupun pergi dari toilet sekolah dengan cepat, karena Jonghyun hyung meng SMS ku bahwa dia sudah ada di gerbang sekolahku. Saat akan keluar tiba-tiba anak-anak yang sering membullyku datang, mereka menahanku untuk keluar. Mereka memukuliku tanpa rasa ampun.

“ Rasakan itu anak sombong, mentang-mentang artis, kami juga bisa menghabisimu kapanpun kami mau.” Ujarnya. Lalu dia memukul perutku dengan sangat keras, betapa sakitnya pukulan itu, dan saat itupula aku muntah darah lagi, dan mereka menyeretku untuk masuk ke kamar mandi, dan mengunciku dari luar. Aku yang sudah tidak kuat tidak mampu berdiri, hanya pasrah di perlakukan seperti ini, dan semua gelap seketika.

Jonghyun POV

Kemana anak itu, tidak keluar-keluar dari gerbang sekolahnya. Karena khawatir Taemin di bully, akupun keluar dari mobilku, dan menanyakan kepada penjaga, apakah ada pelajaran tambahan, dan ternyata tidak ada. Aku malah semakin khawatir saja padanya. Saat ku cek setiap kelas, semuanya sudah kosong. Dan saat ku cek ke toilet, saat kulihat ada salah satu pintu yang tertutup, pada saat ku ketuk tidak ada yang menyahut, dan pada saat aku ingin membukanya ternyata pintu itu terkunci, aku khawatir yang di dalam adalah Taemin. Akhirnya kuputuskan untuk mendobraknya saja. Saat pintu itu terbuka betapa terkejutnya aku, kulihat Taemin terduduk dan tidak sadarkan diri, mulutnya penuh dengan darah, mukanya sangat pucat. Akhirnya akupun menggendongnya di punggungku dan pergi dari sekolah. Di saat perjalanan menuju rumah sakit, Taemin terus saja mengerang kesakitan, aku jadi tidak tega melihatnya seperti ini, sudah cukup, sebaiknya Taemin pindah sekolah saja, dari pada dia terus di pelakukan seperti ini.

“ Yang kuat ya saeng, sebentar lagi kita akan sampai ke rumah sakit.” Ucapku penuh khawatir. Akupun mencoba menghubungi member yang lain untuk segera datang ke rumah sakit Seoul tersebut.

~^^~

Key POV

Saat aku menerima kabar dari Jonghyun hyung betapa terkejutnya aku, lagi-lagi Taemin di bully teman-temannya, sudah cukup, dia harus pindah sekolah, akupun sangat khawatir karena dia sedang sakit pula. Aku takut penyakitnya makin parah. Akupun menghubungi member lain agar cepat datang datang ke rumah sakit Seoul.

Author POV

Sesampainya mereka di rumah sakit, mereka langsung menuju ruang UGD tempat Taemin berada.

“ Hyung bagaimana keadaan uri Taeminnie?” tanya Key yang penuh kekhawtiran.

“ Molla, dari tadi dokter belum keluar lama sekali. Tadi aku menemukannya di toilet yang terkunci, aku yakin teman-teman jahatnya itu yang menguncinya, apa mereka tidak tahu, muka Taemin sudah sangat pucat, apa mereka tidak tahu Taemin terlalu sakit untuk mereka pukuli, hik…” kata-kata Jonghyun terputus karena ia menangis takut Taemin kenapa-kenapa.” Bahkan aku menemukan Taemin dalam keadaan mengenaskan, di seluruh mulutnya terdapat banyak sekali darah, aku..aku sangat khawatir dengan keadaanya, belum pernah aku menemukannya dengan luka separah itu.” Ucapnya bergetar. Onew pun berusaha menenangkan Jonghyun dengan mengelus punggungnya.

“ Lebih baik kita berdoa saja, semoga tidak terjadi apa-apa pada uri dongsaeng, kasihan dia kalau melihat kita ribut seperti ini, dia sedang berjuang di dalam.” Ucap sang leader menenangkan semua dongsaengnya, dan tentunya meyakinkan dirinya sendiri bahwa Taemin akan baik-baik saja.

~^^~

Semua menunggu dengan kalang kabut, mereka semua sangat khawatir dengan keadaan Taemin, karena dokter yang menanganinya belum keluar dari ruang UGD, sudah hampir 1 jam dokter itu berada di dalam. Sampai akhirnya dokter itupun keluar, mereka langsung mengerubuni dokter tersebut, dan menghujani dengan pertanyaan yang banyak, yang intinya sama saja, menanyakan keadaan Taemin.

“ Dokter bagaimana keadaan dongsaeng kami?” tanya Onew, mewakili pertanyaan dari semua dongsaengnya.

“ Bisa anda hunbungi keluarganya dulu?” tanya dokter itu.

“ Saya sudah menghubungi keluarga Lee, tapi saya bisa mewakili mereka, saya hyungnya dok, saya ingin tahu keadaan dongsaeng saya.” Ucap Onew sedikit kesal, karena dokter itu tidak memberi tahu keadaan Taemin.

“ Baiklah, yasudah anda ikut keruangan saya saja, yang lain boleh menjenguk Taemin.” Jawab sang dokter.

“ Gomawo dok..” jawab lain serempak.

Key POV

Kami bertiga pun diperbolehkan untuk melihat keadaan Taemin, dan Onew hyung mengikuti dokter ke ruang dokter untuk mengetahui penyakit Taemin lebih lanjut. Saat aku dan lain masuk, betapa terkejutnya kami, begitu banyak selang yang di tancapkan di tubuh Taemin. Dia terbaring lemah di atas ranjang, dengan nafas yang begitu tenang.

“ Taemin kenapa ini semua bisa terjadi , maafkan hyung yang datang terlambat.” Ujar Jonghyun hyung dengan begitu penyesalan sambil memegang tangan Taemin yang pucat sama seperti mukanya.

“ Sudalah Jonghyun hyung, berhenti menangis, Taemin tidak akan suka jika melihat kita menangis seperti ini.” Ucapku menenangkan Jonghyun hyung.

Saat kami sedang menjaga Taemin tiba-tiba ponsel Jonghyun hyung berbunyi dan ternyata dari orang tua Taemin.

“ Yabboseo, ne ahjumma, kami akan menjaga Taemin semampu kami.” Ucap Jonghyun hyung sambil menutup telefon.

“ Lagi-lagi ahjumma tidak bisa datang, karena ada kerjaan yang menumpuk, dia akan mengirim uang untuk membayar biaya rumah sakit Taemin.” Ucap Jonghyun hyung panjang lebar.

“ Tidak bisakah dia datang demi anak bungsunya yang sedang sakit, sebentar saja dia lihat keadaan putranya ini.” Jawabku penuh kecewa karena sebegitu sibukkah orang tua Taemin sampai melihat keadaan anaknya pun tidak bisa.

Di tengah perdebatan kami tiba-tiba Taemin tersadar.

“Hy..un..g .” ucapnya terbata dan begitu lemah.

“Taemin, bagaimana keadaan mu? Mana yang sakit? Hyung akan panggilkan dokter.” Ucapku penuh khawatir.

“ Gwenchana hyung, aku hanya sakit di sini, perut, kenapa dari kemarin rasanya sakit hyung?” ucapnya lemah. Ya ampun aku tidak tega melihatnya, kesakitan seperti ini.

Akupun mengelus pucuk kepala Taemin, setidaknya hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mengurangi rasa sakit Taemin.

@ Ruang Dokter

Onew POV

“ Jadi bagaimana keadaan Taemin dok?” tanyaku to the point.

“ begini sepertinya dongsaeng anda terkena penyakit kanker lambung stadium 2, dan sebentar lagi akan menjadi stadium 3. Sebaiknya kita lakukan kemotrapi untuk menghambat pertumbuhan sel kankernya.” Ucap dokter tersebut serius. Perkataanya seakan membuatku seberti di tusuk beribu pisau tepat di dadaku, sakit.

“ Ba..bagaimana bisa dok, Taemin sehat-sehat saja.” Ucapku terbata karena tidak percaya. Saat sedang bertanya pada dokter, tiba-tiba seseorang membanting pintu dengan keras dan ternyata Minho.

“ Dokk.. Taemin….” ucapnya panik.

~^^~

Semua datang silih berganti. Bagaikan pohon yang semakin besar. Akan dilanda angin yang semakin keras, tidak hanya angin, benalu pun akan ada menjalar keseluruh batang pohon tersebut. Akan kah hidup ini tenang seperti air yang mengalir. Bahkan air mengalir pun tidak bisa tenang karena setiap air pasti menghadapi sungai yang terdapat batu-batu tajam, dan akan menghadapi yang namanya ‘air terjun’, disinilah semua nasip air di tentukan, akan kah mereka sampai di dasar dengan selamat, atau terbuang sia-sia. Kata-kata ini tidak ada habisnya jika terus di ucapkan. Semuanya seperti angin berlalu.

~TBC~

Apa yang terjadi dengan Taemin? Kita tunggu aja part.2, maaf kalau ceritanya geje luar biasa, karena ini FF pertamaku 🙂 . Tolong keritik dan saran. Tinggalkan jejak kalau sudah membaca, Oke 🙂 dengan komentar.Don’t Silent Readers. Gomawo kalau udah baca 🙂

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

Advertisement

10 thoughts on “Urin Dongsaeng – Part 1”

  1. Kejam sekali anak” itu, TaeMin sedang sakit masih saja dibully.
    Sedih karena TaeMin menderita sakit parah, sekaligus jengkel pada anak” yang membully TaeMin.
    Author updatenya yang cepat yah.
    I’m so curious yeah
    (っ‾̣̣̣﹏‾̣̣̣)っ(×̯×) TaeMinni
    살아 주세요
    건강 하세요 (‾̩̩̥̀﹏ƪ‾̩̩̥́) 제발

  2. Aku punya 8 kk.mereka semua baik&perhatian bgt sama aku…cerpennya mengharukan sekaliii…
    Aku ampe nangis mbacay,.uhuk.. uhuk ..

  3. Aku punya 8 kk.mereka semua baik&perhatian bgt sama aku…cerpennya mengharukan sekaliii…
    Aku ampe nangis mbacay,.uhuk.. uhuk ..

Give Me Oxygen

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s