Style And Baby

BO4gm87CcAA6YbD.jpg large

STYLE and BABY

Title : STYLE and BABY ?

Author(*) : ICHA0408

Main Cast(*) (Tokoh Utama) : Kim Jonghyun and Kim Heera

Support Cast(*) (Tokoh Pembantu) : no one

Length(*) : One Shoot

Genre(*) : Romance, Parental Guidance, Marrige Life

Rating(*) : General / PG-13

A.N:  Hai, semuanya. Salam kenal buat para readers setia SF3SI ^^ Aku coba kirim hasil ketikan aku di blog ini. FF pertama yang aku kirim disini. Agak takut juga FF ku bakal diabaikan karena tingkat penulisanku masih standarrrrt banged dibanding author yang lainnya. Sebetulnya ini bukan FF pertama aku. Banyak banged FF numpuk yang belum aku kelarin ketiknya karena ada serangan mendadak ‘malas’. Yah, intinya aku minta bantu masukkannya ya ^^ Kalo ada typo atau apalah bisa langsung bilang terus terang. Cuma bisa berharap FF ku bisa diterima para readers terutama Blingers ^^ Terima Kasih Banyak

Sepi. Itu yang aku rasakan saat ini. Sekitar satu jam yang lalu, eomma mengunjungiku hanya untuk sekedar makan malam bersama dan membicarakan hal-hal tentang rumah tangga. Sungguh menyesal aku mengijinkan eomma pulang. Setidaknya biar dia bermalam sehari saja.

Jari telunjukku mengarahkan kursor dengan bantuan mouse untuk sekedar menghilangkan rasa bosanku yang ditinggal oleh suami sendiri dengan membuka akun pribadiku yang sama juga dimiliki oleh suamiku. Ah… aku begitu merindukannya padahal baru tiga hari dia terbang ke Jepang untuk melanjutkan tur konser solonya.

Setelah aku memasukkan username dan passwordku, muncul garis waktu milikku. Hal yang membuatku terkejut yaitu hampir semua fansite milik pria dinosaurus itu sedang mengunggah gambar. Tunggu! Jika dilihat dari tanggal mereka menuliskan, bukannya hari ini? 9 juli 2013 benar. Itu hari ini.

Klik! Oh ya Tuhan. Aku butuh oksigen sekarang juga. Mengapa si pria dinosaurus tampan sekali hari ini? Baiklah, sepertinya ini salahku karena telah mengomelinya tentang gaya berpakaiannya tiga hari yang lalu sebelum terbang ke Jepang dengan berpakaian kemeja gelap panjang miliknya dengan berlapis kaos gelap juga berlengan pendek. Bukannya itu aneh? Ditambah dengan topi dan kacamata hitamnya. Itu bukan gaya seorang Kim Jonghyun.

Mentalku sungguh lemah jika dia sudak berpakaian seperti hari ini. Dengan kaos tanpa lengannya yang mempertontonkan tahilalat favoritku dilapisi dengan luaran jaket denim pemberianku saat ulang tahunnya dan juga kaca mata hitamnya. Sungguh aku lemah sekali. Ingat Heera, ini hanya sebuah foto dari banyak foto yang belum kau lihat dari berbagai angel.

Kau ingin balas dendam Kim Jonghyun? Lihat saja, aku berjanji tidak akan memujimu saat kau pulang nanti. Ya, aku harus kuat. Tidak boleh terpesona dihadapannya karena itu akan membuatnya semakin besar kepala. Tapi tentu saja aku bohong jika mengaggapnya tidak tampan. Dia benar-benar tampan hari ini! Dan apa maksudnya dia menebar senyuman seperti itu? Cih! Dasar pria sok tampan.

Kulanjutkan penelusuranku terhadap gambar- gambarnya ke fansite berikutnya. Mereka pintar sekali membidik dengan angel yang dapat membuat siapa saja akan mengatakan bahwa Kim Jonghyun tampan sekali. Termasuk aku tentunya.

“Cih, bahkan dia tidak menghubungiku kalau pulang hari ini. Suami macam apa dia?”

Aku menghela napas dengan kesal. Tanganku menopang daguku sambil melihat lurus kearah layar laptopku yang menampilkan desktop bergambar suamiku. Senyumnya, hidungnya, rahangnya, rambutnya aku merindukan semuanya.

“Sungguh munafik kalau aku menyebutmu jelek. Kau terlalu tampan untukku.”

Tanpa kusadari, jari- jariku menyentuh layar laptopku. Bibirku tersenyum otomatis melihat senyumnya juga.

“Biarlah aku memujinya tanpa ada dirinya sekarang. Aku tidak ingin mendengarnya menyuarakan nada bangganya jika ada seseorang yang memujinya tampan.”

“Tapi kau tidak bisa berbohong padaku sayang.”

Aku tersentak mendengar suara seseorang. Otomatis aku berdiri lalu berbalik dan apa yang aku temukan sekarang? Dia, pria yang sangat suka dipuji tampan. Suamiku siapa lagi kalau bukan! Laptop! Dengan cepat aku menutup layar laptopku agar dia tidak melihatnya bahwa aku sedang menstalkernya.

“Kau! Kenapa datang dengan tiba-tiba? Kau membuatku kaget setengah mati Kim Jonghyun!” kebiasaanku jika sedang gugup selalu berbicara dengan nada tinggi.

“Sepertinya kau benar- benar merindukanku sampai- sampai kau tidak mendengar suara bel dariku.” Dia perlahan berjalan mendekatiku. Sial! Aku sungguh lemah jika sudah melihatnya secara langsung dengan pakaian yang sangat keren. Oh baiklah, sepertinya kau sedang terjebak oleh perangkapnya Kim Heera.

“Me-merindukanmu? Cih, aku tidak merindukanmu Oppa.” Kenapa suaraku berubah bergetar seperti ini? Sial! Satu langkah, dua langkah di mulai mendekat dan tiga langkah. Dia sudah berhadapan denganku sekarang. Aku terhimpit diantara dia dan meja kerjanya ini. Jarak kami hanya satu jengkal.

Jantungku, kenapa tidak berdetak normal disaat seperti ini. Aku takut kalau sampai dia mendengar detak jantungku. Kulihat dia melepas kaca mata hitamnya. Senyum dan matanya menandakan ada hal yang tidak baik sebentar lagi. Perlahan dia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Kututup langsung kedua mataku. Aku harus terima resiko atas perbuatanku.

Cup!

Kurasakan benda kenyal menempel di dahiku. Di mencium dahiku dengan sayang. Aku merasakannya. Tidak terlalu lama, lalu dia melepaskan ciumannya. Perlahan aku membuka kedua mataku dan langsung tertuju kearah matanya yang teduh, damai, dan sejuk untuk dilihat, mata favorit ku.

“Bogoshipo yeobo.” Ucapnya yang diikuti pipiku memanas.

“Nado bogoshipo Oppa.” Lalu dia memelukku dengan erat seolah ingin memberitahuku bahwa ia sangat merindukanku. Kulingkarkan kedua lenganku keseliling pinggangnya dan pipiku menempel erat didada bidangnya. Aku sungguh tidak bisa membohonginya jika aku tidak rindu padanya. Sekelebat rencana yang sudah kususun agar aku tidak mengataka kata ‘rindu’ akhirnya gagal. “Maaf jika aku berkata seperti itu tadi padamu. Sungguh munafik jika aku tidak merindukanmu.” Kurasakan regangan pada pelukannya, otomatis aku juga ikut meregangkan lingkarang lenganku.

“Kau tidak bisa berbohong padaku sayang. Aku tahu apa yang kau pikirkan.” Dia menyentil hidungku. Aku meringis sambil menatapnya sebal. “Tapi aku senang apa yang aku harapkan itu terjadi. Kau, merindukanku.” Mau tidak mau aku ikut tersenyum mendengarnya.

“Sebaiknya kau membersihkan badanmu dulu Oppa. Aku yakin pasti kau belum mandi setelah konser berakhir.”

“Arraseo nyonya Kim. Aku mandi dulu.” kulihat dia menjauhkan jaraknya antara aku dan dia sambil melepas jaket denim nya. Oh Tuhan, aku lupa mempersiapkan jantungku untuk yang satu ini. Dia memakai kaos hitam polos tanpa lengannya itu. Terpampang sudah otot-ototnya yang terbentuk sempurna. Tanpa aku sadari aku telah menelan ludah beberapa kali.

Deg!

Aku tertangkap menatapnya. Cepat- cepat aku memalingkan wajahku kearah lain.

“Err… akan kubuatkan minuman hangat untukmu Oppa.” Segera aku mencari alasan agar bisa lolos didalam ruangan ini. Langsung saja aku melesat keluar sambil menutup pintu kamar kembali. Kusandarkan badanku pada dinding sebelah pintu kamarku dan mulai mengatur nafasku yang sesak. Kuusap- usap dadaku agar detak jantungku kembali normal.

“Kau bodoh Kim Heera. Bagaimana bisa kau seperti ini didepan suamimu. Tsk!” gumamku pelan lalu berjalan kearah dapur.

—–

Ku buka kulkas yang berisi bahan-bahan makanan. Melihat sesuatu yang mudah untuk dibuat, sebaiknya aku membuatkan dia spageti. Aku yakin dia lapar jadi sebagai seorang istri aku harus melayaninya. Kuambil satu buah bawang Bombay, dua suing bawang putih, beberapa tomat, dan juga spageti.

“Ja! Semuanya sudah siap. Waktunya memasak.” Dengan cekatan aku mulai memotong bawang- bawang yang ada dan juga mulai merebus spageti tersebut.

Kurang dari 30 menit, sepiring spageti buatanku sudah terhidang diatas meja makan kami dan juga segelas jus jeruk tepat bersebelahan dengan piring berisikan spageti. Lupakan tentang miuman hangat yang tadi, itu hanya sebagai alasanku saja.

“Selesai! Semoga oppa suka.”

Sambil menunggunya selesai membersihkan diri, aku membersihkan beberapa peralatan memasak yang sudah terpakai tadi. Setelah semuanya sudah selesai dicuci, aku melepas sarung tangan karet dan juga melepas apron bermotif kotak- kotak. Tiba- tiba aku mencium bau wangi khasnya. Kutolehkan kepalaku kearahnya yang sedang berjalan menuju meja makan. Kusambut dengan senyum khasku untuknya. Celana hitam polos dan kaos putih polos yang dia pakai sekarang. Tampan sekali dengan rambut setengah basahnya. Glek! Dia sungguh menggoda jika seperti itu. Apron yang baru kelepas, digantungkan lagi ketempat semula.

“Kau memasakkanku sayang?” Langsung kuambil langkah dan duduk berhadap dengannya. Wajahnya terlihat sumringah. Hanya senyuman yang lebar sebagai jawaban dariku.

“Makanlah Oppa. Aku yakin kau belum makan sebelum penerbangan ke korea.” Aku menyerahkan garpu kearahnya lalu diterimanya. Dia mulai memutar-mutar garpunya, setelah membentuk gumpalan, ia suapkan garpu itu kedalam mulutnya. Kuperhatikan pria di depanku ini saat sedang mengunyah makanan buatanku. Terlihat sebuah senyuman terukir di bibir manisnya.

“Makanan istriku selalu yang terbaik. Gomawo sayang.” Siapa yang tidak senang mendapat pujian dari suami sendiri, otomatis bibirku terangkat membentuk senyuman sebagai ucapan tersirat atas pujiannya. Aku sungguh beruntung bisa mempunyai pendamping hidup sepertinya. Sungguh bersyukur bahwa ia adalah jodohku dari-Nya.

Kami hanya diam. Sesekali ia menawarkan sesuap spageti untukku tapi aku menolak dengan alasan kenyang. Bukannya kau tidak suka, tetapi aku ingin dia makan dengan baik dan juga makanan ini memang untuknya dariku. “Apa ingin segelas jus jeruk lagi Oppa?” Dia tersenyum sebagai jawabannya karena mulutnya sedang mengunyah makanan. Aku beranjak dari kursi menuju lemari pendingin untuk mengambil satu karton jus jeruk. Setelah mendapatkannya, aku kembali dengan jus jeruk ditanganku. Kutuangkan jus jeruk kedalam gelas dengan isi tidak penuh.

“Aku senang sekali kau bisa pulang kerumah. Sungguh sepi rumah ini Oppa.” Sungguh, aku bermaksud untuk mengutarakan hal ini untuk membuka sebuah pembicaraan, bukan dengan maksud lain. Dia menatapku dengan tatapan seperti rasa bersalah.

“Maaf aku sering meninggalkanmu. Aku berkerja untuk kita dan masa depan kita juga.” Ia meletakkan garpunya diatas piring yang isinya sudah mendekati kosong. Bibirku tersenyum menandakan aku tidak apa-apa.

“Kau tidak salah Oppa, kau sudah melakukan yang terbaik untuk kita. Sungguh bersyukur aku memiliki seorang pendamping sepertimu.” Kutumpukan kedua lenganku pada meja ini agar aku bisa leluasa melihat wajahnya. Kami diam saling menatap satu sama lain. Tangan besarnya menarik tangan kiriku untuk ia genggam. Hangat sekali bisa bersamanya seperti ini.

“Aku juga beruntung tidak salah memilihmu untuk menjadikannmu sebagai tulang rusukku. Saranghae.” Ia berdiri dari kursinya, badannya ia codongkan kearahku agar lebih dekat, dan cup. Kurasakan bibirnya mendarat mulus di bibirku. Manis sekali. Hanya menempel, tidak lebih. Ini ungkapan kasih sayang.

“Sayang, aku punya ide bagus untukmu.” Setelah adegan romantic itu, kami mulai pembicaraan lagi atas kasur kami. Kutolehkan kepalaku kearahnya dengan sambutan senyumannya.

“Apa itu?”

“Sepertinya kau butuh mainan agar kau tidak kesepian jika aku tidak ada.” Mataku memincing antara mengerti dan tidak mengerti. Tunggu! Sepertinya aku tahu pembicaraannya menjurus kemana. “Bayi. Kau tidak akan kesepian jika ada seorang bayi dirumah ini.” Bingo! Betul apa yang aku pikirkan.

“Bayi?”

“Ehm… Jujur, aku juga ingin memiliki seorang bayi. Apa kau setuju sayang?” Ya Tuhan, pikiran ini juga terlintas diotakku beberapa hari yang lalu. Sepertinya benar apa katanya, aku butuh seseorang lagi agar aku tidak kesepian. Dia juga menginginkan seorang bayi dariku. Membayangkannya saja aku sudah senang bisa menjadi seorang ibu. Ya, aku siap memiliki bayi.

Kuanggukkan kepalaku sebagai jawaban setuju. Kulihat dia terbelalak kaget melihat jawaban yang aku berikan. “Kau setuju sayang?” lagi- lagi aku mengagguk sambil tersenyum kepadanya.

“Kau benar Oppa, aku butuh seseorang yang bisa menemaniku jika aku kesepian.” Dia mengeratkan pelukannya kepadaku sambil mencium puncak kepalaku.

“Baiklah, bisa kita mulai sekarang?”

“Eee??”

END

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

28 thoughts on “Style And Baby”

  1. akhir yang err… #lupakan! jangan dibahas!
    ya, ampuun kenapa, ya, aku suka geli kalo denger kata sayang. #bergidik terus.
    perkenalan dulu. anyeong! hana imnida. icha, tulisan kamu udah bagus kok, cuma yang di atas itu(apa ya namanya?) pokoknya itu. tanda bintangnya ilangin aja, trus nggak usah dikasih arti kami udah ngerti kok. sama kata panggilan harus diawali dengan huruf kapital dan khusus untuk kata asing harus dicetak miring. contoh:
    eomma -> Eomma (miring): kata asing+nama panggilang
    perhatikan juga kata di dan ke:
    di rumah/ ke rumah (menunjukkan tempat) : harus di pisah
    dijatuhkan/ kejatuhan (menunjukkan perubahan kata kerja): harus disambung.
    itu aja, dialog, narasi, dan eyd juga bagus. kamu tinggal belajar aja terus biar lebih bagus. aku juga lagi belajar nih.
    keep writing!

    1. anyyeong hana ^^ salam kenal juga 🙂
      makasi banyak ya udah mau komen bagian2 yang aku kurang paham.
      aku juga lupa sama kata sambung di/ke itu xd
      cuman aku edit sekali doang hehe

      makasi sekali lagi. semoga next ff bisa lebih baik lagi.
      oh iya itu masalah tanda * aku lupa hapus. baru pertama kirim ff soalnya

      Gomawo ^^

  2. mmmm..
    komen apa ya..

    klo ngeliat gambar Jjong di atas emang bikin ngiler siy, apalagi klo jaketnya dibuka.. 😛

    beruntunglah yang jadi pasangannya Jjong, apalagi klo karakter Jjong sbg suami spt cerita di atas.. 🙂

  3. whoa..
    Manisnyaaaa.. Walaupun ujungnya rada2… Errr.. Ya begitulah.. Secara.. Kim jonghyun yg ngomong..
    Wkwkwk..
    Nice FF..
    Ayo buat lg.. Jarang2 nii ada ff jjong..

    1. hehe makasi hyora ^^
      iyah juga. sependapat sama kamu ff jjong jarang di sf3si
      pinginnya ngeramein pake jonghyun sebagai ff utama lagi.
      semoga bisa cepet kirim ff lagi (amin)
      gomawo ^^

  4. Endingnya, ehem. Ehem. ._.

    Tulisannya udh rapi kok, setuju ama Hana-ssi… Cuma ada dikit typo ya… Gapapa sih. Hehe. Bukan masalah besar… 😉

    Aduh, enak bgt jadi Heera XD jjongny jg romantis *fly* tapi endingnya ga. Wkwk 😛
    Keep writing yaa~~

  5. Annyeong~ Chonun Ai-imnida, bagapseumnida~
    well, ending yang cocok untuk seorang Kim Jonghyun. Mau bilang apa yah? Semuanya udah di sebutin Hana-ssi, yang penting pokoknya aja. Tulisan kamu udah bagus tapi masih butuh di asah lagi, -sama kayak aku-
    Fighting ya! Keep writing!

  6. huaahh bagus nih jalan ceritanya, tapi masih ada yang salah thor, tentang author note diatas, mestinya diantara author note sama cerita dikasih pembatas biar lebih enak dibacanya, jadi kan reader ga bingung diawal.. heheheh… maaf thorrrr… tapi udah bagus kok keep writing ne? 😀

  7. err sebelumnya mau kasih tau kalo aku udah lumayan lama bacanya tapi baru sempet komen sekarang hehe maafkan T^T

    kalo fanfic yang castnya jonghyun emang gak bisa jauh ya dari yang namanya skinship dan kemesuman kekeke~
    ceritanya seru dan menarik, cuma ada beberapa typo sih tapi semuanya bagus kok ^^

Leave a reply to aidazzling Cancel reply