WW Club – Part 1: Sun Life and WW Club

Title: WW Club – Chapter 1: Sun Life and WW Club

Author: Mahogany4 (@ItsMahogany4)/email author: mahogany4_author@yahoo.com

Translater: Iamflames (@Maria2509)

Main cast: Choi Minho, Choi Sulli, Suzy, Krsytal, Hara, dan Lee Jonghyun

Support cast: IU, Heechul, Nicole, Liza (Sulli’s Mom), Fred (Sulli’s Dad) dan masih banyak lagi cast yang akan kalian temuin di crita ini

Length: Sequel

Genre: School Life, Romance, Friendship

Rating: PG15

A/N: hai!! I’m back with chapter 1, maaf uda nggu lama.. makasi bgt yg ud komen kmrn, ga nyangka respon buat crita mahogany sebagus ini kkk~~J Aku minta maaf dl kalo misalnya masih ada kata-kata yang kurang jelas atau absurd. Kalo kalian mau baca versi inggrisnya bisa dibaca di link ini: www.asianfanfics.com/story/view/443818/ww-club-hara-jonghyun-krystal-minho-sulli-suzy-minsul so enjoy the story and hope you like it! I need your comment.. 

Summary :

“Sun Life University adalah Universitas yang paling terkenal di Korea. Hal ini dikarenakan Sun Life merupakan sekolah terbaik yang menghasilkan bakat-bakat terbaik di Korea. Tapi tidak semua orang bisa masuk Sun Life. Sun Life adalah universitas termahal di Korea. Kalian hanya bisa masuk dengan 2 cara yaitu kalian berasal dari keluarga yang sangat kaya atau kalian seorang yang luar biasa cerdas atau menjadi yang paling terbaik di bidang yang kalian kuasai. Untuk penerima beasiswa, bukan hal yang mudah tinggal di Sun Life. Dari 10.000 peserta ujian, hanya 500 yang akan lolos dan memenuhi syarat untuk mendaftar di Sun Life. Dari sekitar 500 mahasiswa penerima beasiswa hanya 50 mahasiswa yang dapat lulus sampai akhir. Ini bukti bagaimana ketatnya Sun Life dan orang-orang akan menantikan kelulusannya. Sun Life University memiliki klub yang terkenal di seluruh Korea. Organisasi ini disebut “WW Club“. Klub ini terdiri dari 5 orang yang dikenal sebagai siswa terbaik di Sun Life sejak Sun Life berdiri 60 tahun yang lalu. Mereka terkenal dan melebihi selebriti. Mereka mewakili Sun Life dan they are the face of the University. Mereka berlima datang dari keluarga yang kaya tapi keunggulan yang mereka miliki di atas dari orang lain. They are Sun Life’s lifeblood. Tanpa mereka, Sun Life tidak akan setenar sekarang.

Choi Sulli baru saja menerima beasiswa dia Sun Life setelah bertahun-tahun melakukan persiapan. Keluarganya sangat gembira setelah tahu ia berhasil mendapatkan beasiswa. Meskipun, Sulli pribadi menyukai melanjutkan sekolahnya di universitas manapun, tetapi ia ingin membahagiakan orang tuanya dan melakukan yang terbaik agar bisa masuk ke Sun Life. Sulli memilih jurusan finance agar mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar di masa depan. Semua hal telah diatur dan Sulli telah membuat komitmen pada dirinya sendiri bahwa dia akan lulus dari Sun Life. But what if her drive for excellence brings insults to the most famous students? What if WW Club blocks her way?

WW Club bukanlah organisasi sekolah biasa. Semua member bersahabat sejak kecil. Dan banyak orang akan bertanya-tanya bagaimana sebuah kelompok seperti jenius berakhir sebagai teman?! Untuk WW Club, reputasi, integritas dan keunggulan merupakan penggerak utama untuk sukses. Mereka tidak pernah akan mengijinkan satu orang pun untuk menginjak-injak nama mereka. Jika ada yang mencoba, mereka akan menghancurkannya!

Ini adalah dunia yang dikuasai oleh Lee Jonghyun, Suzy, Hara, Krystal, and their leader Choi Minho.”

 

(Important: Please read the prolog first!! Karena prolog ini bakal berlanjut ke chapter 1 nanti)

 

Chapter 1: Sun Life and WW Club

Sulli dan IU menemukan kelas mereka yang hanya berbeda satu lantai. Mereka sepakat untuk bertemu setelah kelas mereka selesai.

“Aku tidak tahu kau jurusan Finance,” kata IU, “Ini hal yang bagus kalau jurusan Finance dan Marketing berada di gedung yang sama. Kita bisa bertemu setiap kali kita berdua memiliki jam kosong. Kita akan menjadi teman baik!”

Sulli masih tidak bisa membayangkan mempunyai teman yang bawel. Dia tipe orang yang pendiam, tidak ada yang memperhatikan dia dalam kelas. Dia hanya duduk di kursi paling belakang dan orang-orang tidak menyadari keberadaannya. Kadang-kadang, teman-teman sekelasnya bahkan tidak akan tahu siapa dia sampai hari kelulusan tiba dan dia mendapat hampir semua penghargaan akademik.

Bersama dengan IU sangat meguji kesabaran Sulli. IU mengomentari hampir semua hal-hal kecil dan dia tidak berhenti bicara.

“Jadi sewaktu di kelas, aku belajar sesuatu,” Kata IU sambil makan, “Setiap siswa di sini diwajibkan masuk ke dalam club.”

“Benarkah? Apakah mereka memeriksa kalau kau tidak masuk salah satu club?” tanya Sulli.

“Ya tentu saja, mereka akan memeriksa setelah 3 bulan kau masuk SunLife. Jadi, kau hanya punya waktu 3 bulan untuk memilih club. Tapi tidak semudah yang kau pikirkan. Club itu harus menerimamu juga. Kadang-kadang club akan memberikan test, atau ujicoba atau hanya mengetes kemampuanmu sebelum mereka menerimamu,” kata IU.

“Tidak bisakah mereka hanya fokus pada pelajaran saja?” tanya Sulli, “Bukannya sudah sangat sulit untuk bertahan di Sun Life? Saya mendengar ujian di sini sangat susah.”

“Hmm… Sun Life dikenal dapat menghasilkan lulusan terbaik pada masing-masing individu. Jadi, mereka benar-benar mengharuskan kau berpartisipasi pada kegiatan klub,” kata IU.

“Ummmm… bahkan jika kau lulus semua ujian, tetapi kau dikeluarkan dari klub, kau tetap harus keluar dari Sun Life. Jadi, paling tidak kau harus menjadi anggota club minimal 1 club untuk bertahan di Sun Life. Jadi lebih banyak kau masuk club maka kesempatan yang lebih baik untuk bertahan di Sun Life sampai akhir. “

Sulli bingung dia harus bergabung di Club mana? Dia tidak pandai olahraga, dia pun tidak berbakat di bidang Seni… apa yang bisa dia lakukan?

“Ada 1 club yang semua orang ingin menjadi salah satu membernya,” kata IU, “Tapi selama …. 10 tahun, tidak ada seorangpun yang berhasil masuk ke club itu.”

“Apa club itu masih ada?” tanya Sulli.

“Kau melihat mereka kemarin, ingat WW Club?” tanya IU, “Jadi mereka sudah menjadi anggota club sejak …”

“Sejak kecil mereka sudah menjadi kebanggaan yang dimiliki oleh Sun Life. Mereka sudah berada disini sejak… TK,” kata IU, “Sejak mereka berlima menjadi anggota WW Club,  tidak ada satupun bisa dekat dengan WW Club.”

“Memang syarat-syarat apa saja supaya bisa masuk ke WW club?” tanya Sulli.

“Tidak jelas apa yang kau butuhkan supaya bisa menjadi anggota club itu…. Tapi banyak sudah mencoba… dan mereka gagal,” kata IU.

“Aku tidak tahu kenapa mereka begitu istimewa Mereka tampan dan cantik, apa mereka idola kampus ini? Apa mereka jago menyanyi atau menari?” tanya Sulli. IU hampir tertawa. Sulli benar-benar tidak tahu kelebihan yang dimiliki WW Club!

“WW Club adalah sekelompok orang yang memiliki kemampuan hebat yang orang lain tidak bisa lakukan. Mereka bahkan disebut jenius. Hmm… ada 3 perempuan, kan? Suzy adalah wanita paling cantik di kampus ini. Dia dikenal karena dia kemampuan gymnastic-nya. Dia bahkan mewakili Korea di kejuaraan Olimpiade dan mendapat medali emas, kau tidak menonton berita?” tanya IU.

“Hmmm… Aku tahu kita mendapat medali emas di bidang gymnastic, tapi aku tidak tahu kalau dia kuliah di sini,” kata Sulli.

“Hmm… ada kemajuan… wanita kedua adalah Hara. Dia sangat ahli di bidang catur. Waktu aku bilang sangat ahli, Hara juara dunia catur dan tidak ada yang bisa mengalahkanya. Dan wanita ketiga adalah Krystal. Kau tahu ice skating, kan? Dia yang mewakili Korea dalam kejuaraan Olimpiade dan meraih medali emas juga! Mereka menakjubkan, kan?” kata IU.

“Kalau yang 2 member lain?” tanya Sulli .

“Ahh… Aku tahu … Kau lebih tertarik pada 2 orang itu ternyata,” kata IU menggoda Sulli. Pipi Sulli memerah tapi Sulli mencoba menyembunyikannya.

“Orang yang selalu ada dibarisan paling akhir adalah Jonghyun. Dia itu virtuoso. Dia mahir memainkan biola, piano… apa lagi, ya? Sebut saja nama alat musiknya, dia pasti bisa memainkannya. Dan bukan hanya alat musik yang dasar saja tapi dia juga bisa memainkan instrument yang paling sulit. Dia bahkan menang di kompetisi internasional,” jelas IU.

“Dan orang yang selalu di depan?” tanya Sulli berusaha agar tidak terlihat terlalu tertarik.

“Itu Minho Choi. Dia itu leader WW Club. Dia adalah orang paling kuat di Universitas ini. Selain jenius di bidang olahraga dimana dia selalu membuat timnya sebagai juara olahraga apapun, di dalam tim manapun, dia juga dikenal sangat cerdas. Dia bisa memecahkan soal matematika yang sangat rumit dalam waktu kurang dari satu menit. Dia juga mendapat nilai yang sempurna di semua ujian,” kata IU, “Dan rumornya, dia tidak pernah belajar.”

“Aku yakin orang-orang yang mendapat medali Olimpiade tidak punya waktu untuk belajar lagi,” kata Sulli.

“Mungkin. Tapi mereka selalu berada di bagian atas Top 10. Mereka biasanya ada di bagian Top 5 dan posisinya hanya berubah dari nomor 2 sampai 5, Minho selalu berada di nomor 1,” kata IU.

Itu pasti mitos, pikir Sulli. Lima orang ini, bagaimana bisa? Mereka jenius dalam bidang yang berbeda, dan masih bisa berada di peringkat teratas?! Mereka tidak mungkin se-perfect itu!

“Dan mereka juga salah satu anggota klub lain?” tanya Sulli.

“Hmm.. aku dengar Minho masuk di tim sepak bola. Dia kapten tim sepak bola. Jonghyun juga masuk Klub Basket, dia memilih untuk tidak menjadi kapten meskipun semua orang berharap dia menjadi kapten basket. Suzy adalaah anggota di klub Events. Krystal adalah anggota di klub paduan suara. Hara adalah anggota di klub para pendaki gunung,” kata IU.

Gadis ini tahu semua tentang WW Club. Dia seperti ensiklopedia WW Club!

“Kenapa kau tahu begitu banyak tentang mereka?” tanya Sulli.

“Karena aku benar-benar menyukai mereka! Mereka seperti role model, semua orang berharap bisa menjadi seperti mereka! Waktu aku lolos ujian dan mendapatkan beasiswa, aku sangat senang akhirnya aku bisa melihat mereka secara langsung,” kata IU, “Kau satu-satunya orang yang tidak tertarik untuk melihat WW Club yang aku tahu!”

——————
Sulli berhasil bertahan sampai bulan pertamanya di Sun Life. Dan dia sangat stres mencari klub. Tapi lebih parah dari itu, ujian semester sebentar lagi tiba dan dia harus mendapatkan nilai bagus!

“WW Club?! Tentu saja aku tahu mereka! Favoritku Jonghyun! Dia itu sangat berkelas, dia bermain musik klasik. Tapi Minho yang tidak buruk juga. Aku dengar dia diminta untuk bermain di tim sepak bola nasional,” kata Liza.

Bahkan Ibu Sulli tahu WW Club dan bahkan tahu nama mereka! Bagaimana dia bisa sebodoh ini?!

“Ahh, yang aku sangat suka di antara mereka itu yang kemarin mewakili Korea di gymnastic. Dia benar-benar hebat di Olimpiade terakhir… Suzy! Ya, Suzy namanya.” kata Fred.

Dan bahkan Ayah Sulli yang biasanya tidak menonton berita tahu mereka!

“Jadi kau sudah melihat mereka?” tanya Liza.

“Ya… kampus menjadi sangat ramai setiap kali mereka datang. Semua orang akan membuat jalan untuk mereka. Tapi aku jarang sekali melihat mereka,” kata Sulli.

“Mereka pasti sangat sibuk. Aku bisa membayangkan mereka selalu latihan olahraga atau kerajinan. Dan mereka juga kadang-kadang menjadi bintang tamu di TV. Aku bertanya-tanya bagaimana mereka mempertahankan nilai mereka,” kata Fred.

Sulli tidak ingin mendengar apa-apa tentang WW Club lagi, semakin ia mendengar, semakin dia tidak percaya betapa hebatnya mereka. Seumur hidupnya, dia tidak pernah bertemu orang seperti mereka. Mereka seperti mesin yang dibuat dengan sempurna. Ujian pertama akan dimulai 3 hari lagi. Sulli harus fokus. Dia perlu mendapatkan nilai tinggi dengan harapan jika dia mendapat nilai tertinggi, mungkin orang-orang tidak akan melihat dia perlu masuk klub lagi.

Dia harus bertahan di Sun Life. dia tidak boleh mengecewakan orangtuanya. Ayah Sulli berhasil Sun Life sebelumnya, namun gagal dalam ujian di tahun ketiga dan harus meninggalkan Sun Life. Ibu Sulli memiliki potensi besar ketika dia masuk Sun Life, tetapi pada tahun keempat, dia hamil dan harus meninggalkan Sun Life. Sulli ingin memenuhi mimpi yang belum dicapai orangtuanya dan jadi dia akan melakukan yang terbaik untuk bertahan di Sun Life sampai lulus.

——————–
Ujian sudah dimulai dan Sulli sedikit gugup. Dia yakin bisa karena dia sudah belajar semuanya, tetapi para penerima beasiswa Sun Life merupakan lulusan terbaik dari yang terbaik di negara ini dan tidak akan mudah menjadi yang terbaik. Tapi dia perlu mendapatkan nilai yang tinggi, dia harus bertahan di SunLife. Hari ke-2 penuh dengan ujian dan pada akhir hari ke-2, Sulli merasa semua sel otaknya mati.

“Kepalaku sakit,” kata IU, “Aku benar-benar berdoa agar aku lulus ujian ini… aku harus bertahan di sini! Apa aku perlu pergi ke semua kuil untuk memastikan aku lulus?”

Kepalanya yang sakit tapi dia masih tidak berhenti berbicara, pikir Sulli.

“Bagaimana denganmu?” tanyakan IU.

“Semuanya baik-baik saja,” jawab Sulli.

“Woah! Semuanya baik-baik saja? Itu tidak sulit? ” tanyakan IU.

“Oh well … mungkin ujian Finance dan Marketing sangat berbeda. Ujianku benar-benar mengerikan. Aku seperti membaca bahasa asing atau sesuatu yang tidak dapat aku mengerti apa yang ditanyakan… Aku pikir Aku sudah membaca semua bahan ujian, tapi pertanyaan itu keluar dari bahan ujian yang aku pelajari!” kata IU.

“Kapan hasil ujian akan keluar?” tanya Sulli.

“Hmm … 2 hari lagi. Oh no … Aku sangat gugup!” kata IU, “By the way, aku diterima di Dance Club.”

Omongan IU membuat Sulli menghentikan langkahnya. IU sudah masuk ke Club! Apa yang akan terjadi kalau dia belum masuk ke klub dalam 2 bulan ke depan?!

Saat mereka berjalan pulang, mereka harus melewati lapangan sepak bola untuk sampai ke pintu gerbang. Ketika mereka berjalan melewati lapangan sepak bola dimana sekelompok laki-laki sedang bermain. IU berhenti untuk menonton.

“Mereka bermain sangat bagus! Sun Life selalu menang kompetisi antar-perguruan tinggi,” kata IU.

Sulli terlihat tidak tertarik melihat ke lapangan . Tapi ketika dia melihat seseorang menendang bola ke gawang dari tengah lapangan, dia sangat kaget.

“Wow.” Sulli hanya bisa mengatakan itu. Itu jarak terpanjang yang pernah dia lihat saat orang itu menendang bola ke gawang.

“Itu Minho. Lihat disana? Nomor punggung 23? Itu Minho,” kata IU senang.

He’s a monster! Itu tidak mungkin!

Sulli melihat semua teman satu tim Minho menepuk punggungnya dengan gembira untuk merayakan gol tersebut. Sepertinya di bidang ini, dia terlihat lebih ramah daripada waktu dia berjalan dengan member WW Club. Lalu tiba-tiba, Minho melihat ke arah mereka. Apa itu hanya imajinasi Sulli kalau pandangannya hanya ke arah Sulli saja?

Yeah, itu hanya imajinasinya. Tak seorangpun akan memperhatikan orang seperti dia.

//

 

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

Advertisement