WW Club – Part 6: Counter Challenge

Title: WW Club – Chapter 6: Counter Challenge

Author: Mahogany4 (@ItsMahogany4)

Translater: Maria

Main cast: Choi Minho, Choi Sulli, Bae Suzy, Jung Krsytal, Goo Hara, dan Lee Jonghyun

Support cast: IU, Heechul, Nicole, Liza (Sulli’s Mom), Fred (Sulli’s Dad) dan masih banyak lagi cast yang akan kalian temuin di crita ini

Length: Sequel

Genre: School Life, Romance, Friendship

Rating: PG15

A/N: hmm.. thanks to lana yang udah bantu aku translate ini J Kalo kalian mau baca versi inggrisnya bisa dibaca di link ini: www.asianfanfics.com/story/view/443818/ww-club-hara-jonghyun-krystal-minho-sulli-suzy-minsul so enjoy the story and hope you like it! I need your comment..

Summary :

”Aku bilang padanya kalau dia menolak menjadi juri berarti dia pengecut. Itu berarti ia tidak yakin kalau ia dapat membuat penilaian yang baik karena salah satu anggotanya menjadi peserta dikontes itu…. Ini seperti aku memberi tantangan kepadanya.” – Sulli.

 

“Beri aku waktu untuk mempertimbangkannya. Aku akan memberitahumu jawabanku secepatnya.” – Minho

???????

Chapter 6: Counter Challenge

Miss Jung dipanggil ke kantor rektor. Dia sudah menduga kalau dia akan ditegur karena membiarkan Sulli menjadi bagian dari tim penyelenggara untuk kontes kecantikan, tapi dia tidak mengira kalau orang yang memanggilnya langsung adalah rektor.

”Kau cukup berani karena mengijinkannya keluar dari kompetisi,” kata wanita yang kira-kira berumur separuh baya itu.

”Dia melakukan apa yang aku minta padanya. Itu bukan pekerjaan mudah. Tapi dia berhasil melakukannya. Aku harus memegang kata-kataku,” kata Miss Jung.

”Apa kau tidak takut dikeluarkan dari Universitas ini… Dan mungkin kau akan masuk dalam daftar black list di seluruh Korea?” tanya sang rektor.

Miss Jung menyeringai.

”Kalau kau pikir aku selemah itu, kau tidak akan mengutusku mengajar di kelas WW Club, kan?” kata Miss Jung.

Sang rektor tertawa.

”Benar sekali,” kata sang rektor.

”Jadi bisakah kau memberiku waktu 2 minggu sebelum kau memecatku?” tanya Miss Jung.

”Itu tidak perlu,” kata rektor.

”Kau tidak akan memecatku?” tanya Miss Jung.

”Aku tertarik apa yang akan Sulli Choi akan lakukan. Sudah lama WW Club tidak seperti ini. Jadi, kita lihat saja dulu.”

”Jadi, nasibku ditentukan oleh hasil kompetisi mereka?” tanya Miss Jung.

”Ya, lebih baik kau berharap hasilnya baik,” kata sang rektor.

———————

”Kita bisa menggunakan gaun Vera Wang, kau tahu.” kata Krystal.

”Hmm… Aku rasa aku harus menggunakan gaun desainer lokal. Menggunakan gaun dari AS membutuhkan waktu yang lama,” kata Suzy.

Krystal dan Suzy sedang mendiskusikan dimana untuk mendapatkan gaun yang akan dipakai untuk kontes kecantikan ketika Hara masuk ke ruangan dengan membawa kertas ditangannya.

”8. Ada 8 anak perempuan yang akan bersaing di kompetisi!” kata Hara.

”Oh, benarkah? Darimana mereka mendapatkan 5 orang lagi?” tanya Krystal.

”Hmmm aku tidak yakin bagaimana cara panitia acara bisa menarik orang, tapi bukankah itu menarik? Biasanya sampai hari berikutnya, tidak ada yang akan mendaftar. Dan sekarang kita punya 5 nama yang terdaftar.” kata Hara.

Jonghyun melihat daftar itu.

”Nama mereka tidak asing. Nama paling atas pernah mengirimkan surat beberapa tahun lalu yang pernah mencalonkan diri menjadi anggota kita. Yang kedua itu ratu di jurusan Art,” kata Jonghyun.

”Wow, kau ingat mereka?” tanya Suzy.

”Sebenarnya aku memperhatikan wanita cantik. Aku hanya tidak memperlihatkannya,” kata Jonghyun.

”Aku penasaran bagaimana mereka bisa terpengaruh,” kata Hara.

”Hmm… Jonghyun benar… Nama-nama mereka sangat familiar. Ummm…. yeah! Aku ingat!” kata Krystal. ”Dia salah satu wanita yang mencoba mendekati Minho!”

”Kau ingat nama mereka?” tanya Suzy.

”Aku ingat nama mereka karena mereka melakukan cara lain untuk mendekati Minho. Yang satu ini selain berusaha untuk menjadi anggota WW Club, dia juga meminta ayahnya berbicara dengan Ibu Minho untuk menjodohkan mereka, ingat?” tanya Krystal.

”Ya… itu konyol,” kata Suzy.

”Yang satu ini, dia mengadakan acara di mana jurusan Art harus melakukan voting untuk pemilihan pasangan. Dan ia pastikan namanya dan nama Minho akan menang. Rencananya pasangan yang menang harus berciuman. Tapi akhirnya dia sendirian di atas panggung ketika ia menang karena Minho tidak pernah datang,” kata Krystal.

”Jadi hal itu sudah menjadi tren… kelihatannya sebagian besar wanita di sini adalah stalker Minho,” kata Hara.

”Kenapa para mahasiswi begitu tertarik mengikuti kontes kecantikan?” kata Suzy.

Lalu Minho masuk ke dalam dengan membawa kantong besar seperti Santa Claus.

”Surat?” tanya Jonghyun.

”Ya, sepertinya kita sudah lama tidak mengeceknya,” kata Minho.

Minho membuka tas dan membalik kantongnya.

”Wow… banyak sekali yang harus kita buang,” kata Suzy.

Seperti biasa, sebagian besar surat itu untuk Minho dan Jonghyun. Mereka mendapat banyak surat dari fans dan surat cinta. Mereka biasa tidak membacanya dan surat-surat ini langsung dimasukkan ke mesin penghancur kertas.

Gadis-gadis juga menerima banyak surat cinta, tetapi mereka juga sudah bosan membacanya dan langsung memasukkan ke mesin penghancur kertas.

”Oh Minho, yang ini tidak terlihat seperti surat cinta,” kata Krystal.

Minho menatap amplop itu dan melihat bahwa itu berasal dari klub Events.

”Klub Events?” tanya Minho pada Suzy.

”Aku mengambil cuti sampai kontes kecantikan selesai. Mereka yang mengirim itu?” tanya Suzy.

”Yeah… Aku rasa surat ini tidak penting. Mereka akan mengirim surat lagi kalau itu memang penting.” Minho nyaris merobek surat itu tapi Hara segera menghentikan tangannya.

”Kenapa?” tanya Minho.

”Baca suratnya, aku ingin tahu isi surat itu,” kata Hara.

Minho curiga pada Hara. Kenapa Hara tiba-tiba tertarik?

”Baiklah… Kami melihat ada beberapa perempuan yang terdaftar dalam kontes kecantikan yang mungkin ada hubungannya denganmu… Ok, mungkin kau tidak ingat mereka, tapi mereka itu orang-orang yang menyukaimu. Kami ingin tahu kenapa mereka bergabung di kontes itu,” kata Hara.

”Dan menurutmu jawabannya ada di surat ini?” tanya Minho

”Mungkin. Ayolah baca saja, aku sangat penasaran!” kata Hara.

Minho mengambil napas dalam-dalam dan membuka surat itu. Dia membaca surat itu diam-diam dan kemudian menyeringai. Kemudian Minho meninggalkan surat itu di atas meja.

”Aku tidak tertarik. Tapi kau benar, mungkin saja surat itu jawaban dari pertanyaanmu,” kata Minho, ”Aku mau ke kamar mandi.”

Hara mengambil surat itu.

Mr. Minho Choi, klub Events meminta kehadiran Anda sebagai juri untuk kontes kecantikan yang akan diselenggarakan satu minggu dari sekarang…” Hara membaca keras-keras.

”Apa yang mereka pikirkan?!” kata Suzy, ”Aku peserta di kontes ini dan menjadikan Minho sebagai juri itu sangat tidak masuk akal!”

”Kelihatannya klub Events sudah kehilangan arah ketika kau tidak ada,” kata Krystal.

”Mereka seperti kehilangan beberapa sekrup, atau mereka putus asa mendapatkan orang-orang untuk ikut kontes lalu mereka menggunakan Minho sebagai umpan,” kata Jonghyun, ”Maksudku, disini ada aku juga. Kenapa mereka tidak memintaku menjadi juri? Aku juga punya banyak pengagum, kan?”

”Hmm.. lebih baik kita tidak membahas itu, Jonghyun. Minho bilang dia tidak tertarik. Jadi surat ini…” Krystal mengambil surat itu dari Hara, ”Masuk ke mesin penghancur.”

——————

Sudah 2 hari sejak surat itu dikirim ke WW200. Dan Sulli harus memastikan Minho setuju menjadi juri. Tapi dia telah mengabaikan permintaan klub event. Apa yang bisa dia lakukan?!

Sulli mengetik surat kedua di komputer. Mudah-mudahan surat ini mendapatkan perhatian Minho.

———————-

Suasana hati Minho sedang baik hari ini karena latihan kali ini lebih baik dari sebelumya. Beberapa teman satu timnya sudah mulai lebih banyak berpartisipasi. Semoga saja pada saat final tiba, timnya sudah menjadi tim yang sesungguhnya dan bukan hanya sebagai penghias lapangan saja.

Ketika Minho masuk WW200, Hara memberikan surat kepadanya.

”Apa ini?” tanya Minho.

”Baca saja. Kami ingin tahu apa isi suratnya,” kata Hara.

“Bisakah kalau aku mandi dulu?” tanya Minho.

“Tidak, ini sangat mendesak. Rasa ingin tahu kami benar-benar membunuh kami,” kata Hara.

“Dia sudah memegang surat itu selama 2 jam,” kata Suzy.

“Kau ‘kan bisa membukanya langsung,” kata Minho sambil membuka surat itu.

Minho membaca surat itu selama satu atau dua menit. Yang membuat Krystal merasa aneh. Ketika mereka menerawang amplop tersebut, mereka melihat kalau isi surat itu sangat pendek. Lalu, kenapa Minho sangat lama saat membaca surat itu?

”Ada sesuatu yang menarik?” tanya Krystal.

Minho segera berdiri dan keluar dari WW200 membawa surat bersamanya.

”Kenapa dia pergi?” tanya Suzy.

”Aku akan mengikutinya,” kata Jonghyun.

———————-

Jonghyun berlari mengejar Minho hingga di depan lift.

”Apa isi surat itu?”

Tapi Minho hanya menatap lantai di tempat mereka berdiri dengan tidak sabar. Ketika lift terbuka, Minho segera keluar dari lift itu. Jonghyun terus mengikutinya.

——————–

IU dan Sulli sedang makan di kantin sekolah.

”Bagaimana kalau surat itu tidak mendapatkan perhatian Minho? Apa rencanamu selanjutnya?” tanya IU.

”Aku tidak tahu… Aku kehabisan ide,” kata Sulli, ”Aku sangat frustrasi kenapa ia tidak merespon surat itu. Apa susahnya mengirim surat balasan dan bilang kalau dia tidak bisa menjadi juri?” kata Sulli frustasi.

”Apa yang kau katakan padanya di surat itu?” tanya IU.

”Aku bilang padanya kalau dia menolak menjadi juri berarti dia pengecut. Itu berarti ia tidak yakin kalau ia dapat membuat penilaian yang baik karena salah satu anggotanya menjadi peserta di kontes itu…. Ini seperti aku memberi tantangan kepadanya.” kata Sulli.

Sulli melihat wajah IU berubah pucat.

”Hei, ada yang salah denganmu, kenapa ekspresimu aneh begitu… dan kau terlihat ketakutan.” kata Sulli.

IU menelan ludah dan menunjuk ke belakang Sulli. Sulli perlahan melihat ke belakang dan terkejut melihat Minho berdiri di belakangnya. Dia kelihatan seperti habis berlari karena ia masih mengatur napas. Sulli berdiri. Dia melihat Jonghyun berada di belakang Minho  Orang-orang sudah mulai berkumpul di sekitar mereka.

”Kau ada perlu apa?” tanya Sulli sedikit gugup.

Minho mengangkat tangannya yang memegang surat itu.

“Ini surat darimu?” tanya Minho.

“Ummm… ya, memang kenapa?” tanya Sulli.

“Kau tahu kalau aku ditawari menjadi juri. Dan kau ingin aku menerimanya?” tanya Minho.

”Ya… ya itu benar.” kata Sulli.

”Kenapa?” tanya Minho.

”Karena aku… Aku bertemu dengan beberapa mahasiswi lain yang mendaftarkan diri dan mereka sudah mendengar kau yang menjadi jurinya, itu sebabnya mereka bergabung. Aku mendengar kalau kontes kecantikan selalu menjadi acara yang ditunggu-tunggu semua orang. Tapi tahun ini, tidak ada seorang pun yang mendaftar karena salah satu anggotamu. Acara ini akan berakhir kacau. Aku tidak ingin itu terjadi apalagi… apalagi… IU merupakan bagian dari panitia penyelenggara,” kata Sulli.

Mata IU membesar, tapi dia hanya mengangguk untuk mendukung Sulli.

”IU… teman yang selalu bersama denganmu?” tanya Minho.

Selalu? Kapan Minho melihatnya bersama dengan IU? Ia hanya melihatnya di WW200, kan? Dan IU tidak ada disana.

“Umm.. yeah… Dia sahabatku,” kata Sulli.

IU tersentuh dengan kata-kata Sulli. Dia tidak pernah berpikir Sulli menganggapnya sahabat karena Sulli biasanya bersikap dingin padanya.

“Kalau kau khawatir nanti tidak ada seorang pun yang mendaftar di kontes, kenapa kau tidak meminta Jonghyun menjadi juri?” tanya Minho, “Aku yakin  pasti banyak yang mendaftar kalau mereka tahu dia jurinya.”

Jonghyun tidak terkejut mendengar saran Minho.

“Aku tidak percaya padanya. Aku rasa dia pasti akan membiarkan Suzy menang,” kata Sulli.

”Dan kenapa kau bisa berpikir aku berbeda?” tanya Minho.

”Karena… dari apa yang kita bicarakan tentang… kesepakatan…” kata Sulli.

Minho tersenyum. Kali ini, senyumnya tidak langsung hilang dari bibirnya. Minho perlahan mendekat ke arah Sulli. Kedekatan ini cukup untuk Sulli merasakan napas Minho di dahinya. Saat Minho menyentuh pipi Sulli membuat semua orang di sekitar mereka terkesiap.

”Bagaimana aku bisa terdorong untuk menilai kalau aku tidak tertarik? Kau harus menunjukkan padaku kalau kau memang memiliki kesempatan. Dan melihat sekarang…” kata Minho.

”Itu karena aku jelek. Itu sebabnya kau pikir aku akan kalah,” kata Sulli dengan menahan napas tapi masih bisa mengendalikan dirinya.

”Tidak. Itu karena kau tidak terpengaruh dengan hal-hal seperti ini lah yang membuatku berpikir kalau kau tidak akan pernah berusaha untuk menjadi seorang wanita,” kata Minho membelai pipi Sulli.

Hal itu membuat Sulli merinding sampai ke tulang belakangnya. Sulli menepis tangan Minho seolah-olah ada seekor lalat yang menyentuh pipinya.

”Pastikan saja kalau kau menepati kesepakatan kita. Tidak masalah kalau aku ini seorang wanita atau bukan,” kata Sulli.

Minho menyeringai dan berbalik, punggungnya menghadap ke Sulli.

“Beri aku waktu untuk mempertimbangkannya. Aku akan memberitahumu secepatnya.” Minho kemudian pergi. Jonghyun pun mengikutinya.

//

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

124 thoughts on “WW Club – Part 6: Counter Challenge”

  1. doh kaaah, hayo ming oppa udah mulai nyentuh² pipi. gimana gak melongo semua tuh para mahasiswinya wkwk
    bagusss kereeenn.. alurnya jelas dan seru.
    selalu ada hal baru yg disajikan dlm setiap chap..
    so thankyou for posting.. cannot wait for read the next chap 😀
    keep writing 😀

  2. Aw… jangan-jangan Minho stalkernya Sulli! Apa dia tahu sesuatu tentang Sulli? Atau dia memang suka sama Sulli? Aku rasa Minho ada sesuatu mengenai Sulli.

  3. uuwooohooo…cerdik jga usaha sulli,,mmm ak ngerasa minho diam2 perhatiin sulli dehh..dri prkataanya mngetahui ui shabat sulli,,lucu jg sih ww club mereka sling mnjaga satu sma lain..pnasaran selanjutnya..

Leave a reply to ulfahalimatus Cancel reply