Chewy

Title              : Chewy

Cast(s)          : Kim Jonghyun & Lee Jinki

Length          : drabble

Genre            : Fluff, Shounen ai

Rating           : PG 13

Disclaimer  : I own nothing but the plot. Non-profit work.

Chewing Jonghyun is not bad.

“I’m beat.”

Jinki menyampirkan tubuhnya pada punggung Jonghyun yang sedang menonton titan kelayapan sambil mengunyah orang. Rambutnya masih setengah basah terbungkus handuk dan kulitnya lembab sehabis mandi. Ia tidak sedang berada dalam keadaan yang pantas untuk tidur tapi sweter Jonghyun terlalu nyaman untuk didusel dan membuatnya mengantuk.

“Keringkan rambutmu dulu, Hyung. Kau bisa sakit kepala jika tidur dengan rambut basah.” Jonghyun mengusap handuk Jinki pelan. “C’mon, you’re a good boy, ain’t ya?”

“Do it for me.” Jinki menggigiti bahu Jonghyun sambil melingkarkan lengan ke pinggang lelaki yang lebih muda itu. “Nah, forget it. Just stay like this.”

“Sweterku bisa molor, Majingki.”

Jonghyun menyingkirkan laptop dari pangkuannya sambil berusaha melepaskan lengan Jinki yang membelitnya. Alih-alih melepaskan, lelaki itu hanya melorot hingga kepalanya berpindah ke pinggang Jonghyun.

“Hyung,” Jonghyun menepuk lengan Jinki yang membandel. “Don’t be pain in the ass!”

“Well, sorry for being too big.”

Jinki mengaduh ketika Jonghyun menjitak puncak kepalanya. Lelaki itu akhirnya beringsut keluar kamar dan mengeringkan rambutnya sendiri di kamar mandi. Ia tidak mau repot menyisir rambutnya yang mengembang kemana-mana. Apa poinnya berpenampilan rapi jika tujuannya adalah mendusel Jonghyun.

Jonghyun melanjutkan nonton anime saat Jinki kembali. Kali ini lelaki itu memegang sekantong permen jeli kesukaan Jinki sebagai cemilan. Damnit, Jinki menyesal karena ia sudah sikat gigi tadi.

“Mau?” Tanya Jonghyun ketika Jinki memeluknya sambil menyandarkan dagu ke bahunya. “Sudah hampir kadaluarsa karena kau kelamaan menyimpannya di lemari. Untung kutemukan saat bersih-bersih.”

Jinki menggeleng kemudian mengemut bahu Jonghyun sambil menonton orang beterbangan dari gedung ke gedung. Akan sangat menyebalkan jika ia harus sikat gigi lagi karena permen jeli. Mungkin ia masih mau sikat gigi lagi setelah mencium Jonghyun yang makan malam dengan natto, permen jeli tidak ada harganya dibandingkan ciuman Jonghyun. Apalagi jika permennya bukan bentuk beruang.

“Hyung, berhenti mengemut bajuku. Air liurmu tidak mengandung senyawa yang bisa meluluhkan kain atau semacamnya. Atau kau mau merasakan headbutt akhir tahun?”

Jinki mendengus kemudian melepaskan gigitannya. Ia bermaksud merapat sedikit untuk menggigit leher Jonghyun agar lelaki itu memerhatikannya alih-alih menonton anime tidak mutu di laptop. Namun Jinki terlambat karena Jonghyun terlanjur menoleh dan meraih bibirnya tepat ketika dentang lonceng kuil yang mengakhiri tahun ini berbunyi.

Rasa manis dari gumpalan gula yang belum hancur benar menyelinap ke mulut Jinki. Lelaki itu menyentuh tangan Jonghyun yang berada di pipinya pelan. Ia ingin mengumpat karena Jonghyun menggigit bibirnya pelan sebelum berpisah.

Jonghyun hanya terkekeh melihat wajah Jinki yang memerah. Sudah beres urusan ‘Jinki minta perhatian karena tidak diberi ciuman selamat datang’ saat pulang tadi. Astaga, mana mungkin ia mau memberi Jinki ciuman ketika bau formalin menguar kuat dari tubuh lelaki empuk itu. Jonghyun sedikit terlalu penakut untuk melakukannya.

Jinki mendengus kesal meski akhirnya mengecup ujung hidung Jonghyun juga sebagai balasan. “Happy new year, gummy.”

 

01.35

02.01.15