Addiction

Addiction

Author : Bella Jo

Main Cast : Kim Kibum| Shin Ahra (OC)

Length : vignette

Genre : romance, Life

Rating : PG-15

Summary : 

“Kau menceritakan tentang dirimu?”

“Mungkin.”

A.N : allright, sebelumnya aku bnr2 minta maaf sama kk Euncha yg ngerasa nih cerita mirip banget sama I Need a Romance miliknya. Dan ini bakal jadi proyeksiku k depan untuk benar-benar menyaring matang-matang lalu mengingat semua cerita yang mirip dengan apapun ide yg tiba2 muncul di kepalaku.

 

Addiction

 

Suasana sore yang ramai berganti menjadi malam yang tenang. Rintik-rintik hujan turun perlahan membentuk genangan air dalam kubang-kubang kecil. Payung hitamku terkembang lebar, menghalangi tiap titik air itu membasahiku. Kaki ini tetap melangkah seperti malam-malam sebelumnya, tetap sendiri seperti sebelumnya. Dan lagi-lagi aku melangkah ke sana, ke tempatnya.

“Hai.”

“Hai.”

“Aneh, cafénya tutup malam ini.”

“Ya, sangat tidak biasa.”

Aku tidak mengenalnya. Maksudku, aku sering melihatnya namun aku tak pernah tahu namanya. Dia memandang pintu kaca cafe yang dihiasi kata ‘close‘ di bagian dalam. Aku pun sama, seakan kami tak pernah ingin cafe itu membiarkan kami berdua di luar dalam hujan seperti ini.

“Kau mau pulang?” Akhirnya ia bersuara lagi setelah hening sesaat. Aku mengangkat bahu lemah, “Tidak, mungkin tidak. Aku sedang tidak ingin berlama-lama di rumah.”

“Kenapa?”

“Entahlah. Rasanya sangat aneh, seakan…seakan aku adalah orang asing yang harus diperlakukan asing pula…..”

“Mungkin hanya perasaanmu.”

“Mungkin.”

“Mungkin juga tidak.”

“Sepertinya.”

Entah kenapa aku tak bisa menahan senyum mendengar kalimat yang kujawab seadanya itu. Cengirannya tampak jenaka dan dengan gerak tubuhnya yang santai itu, aku ikut duduk di balkon tempat ia melabuh diri. Kami tak saling pandang, hanya tertawa bersama. Ya Tuhan, aku bahkan tidak mengenalnya dan kami serasa orang yang sudah kenal sejak lama.

Hujan masih turun, bahkan lebih deras. Saat tawa kami reda, barulah kusadari di luar sini sangat dingin. Bahkan saat atap balkon masih terbilang teduh. Namun rasa dingin itu hanya bertahan beberapa detik karena selanjutnya sepotong coat coklat tua sudah menutupi bahuku. Kutolehkan wajah dengan penuh tanya namun dia malah mengambil sebatang rokok dan menyesapnya pelan.

“Kau menggigil.”

“Tapi…”

“Tenang, aku masih punya sweater tebal ini.”

Aku tersenyum. Ia menghembus asap rokoknya dengan pelan lalu ikut tersenyum. Asap kelabu itu tak cocok dengan warna kulitnya yang putih pucat ataupun iris berhiaskan lensa hazelnut. Namun aku begitu nyaman memandangnya, seperti malam-malam sebelumnya.

“Kim Kibum.”

Oh, jadi itu namanya. Tanpa sadar senyumku semakin kembang saat mengatakan, “Shin Ahra.”

“Kupikir ini bukan pertama kalinya kita bertemu.”

“Ya,” sahutku ringan. Aku memang sering melihatnya duduk di sudut luar cafe ini, dengan secangkir kopi ataupun sebotol wine di depannya. Rokoknya tak pernah padam, setidaknya itulah yang kuingat. Senyumannya jarang tampak. Biasanya ia memandang sekeliling dengan tatap kosong, kadang beranjak ke luar cafe, kadang malah tampak iseng masuk ke dalam. Namun aku tak pernah bisa lupa batang rokok yang selalu menyelip di sela-sela jarinya, serta gumamannya yang bersenandung pelan. Hadirnya mulai menjadi candu bagiku, bahkan sebelum aku mulai menyadarinya. Tapi sayang, kami tak pernah sekalipun bertemu pandang.

Kulirik samping tempatnya duduk. Sepertinya ada beberapa botol wine tergeletak asal di sana. selain itu terdapat beberapa puntung rokok berserakan di luar, terguyur deras rinai hujan. Dan saat kulirik kembali sosoknya, tampak noda di kemejanya. Noda kopi mungkin.

“Apa?” tanyanya, dari matanya ia tampak tahu namun mungkin lebih memilih tidak peduli.

“Itu…ulahmu?” tanyaku, jari telunjuk terarah pada serakan botol dan puntung basah rokok. Ia menoleh lalu menjawab, “Ya, memang. Ada masalah?”

“Sepertinya kau dalam masalah berat,” komentarku. Dia mengangkat alis lalu berkata sambil menghela nafas, “Hanya bentuk pelampiasan dari beban pikiran. Kecanduan itu pelarian yang baik…”

“Merusak diri sendiri? Kau gila.”

Ups, sepertinya aku terlalu berani mengatakan hal sekasar itu pada orang yang baru kukenal. Ia menatapku dengan mata penuh tanya, bibirnya menjawab, “Ya, aku memang gila. Apa kau mengenalku?”

“Tidak.”

“Dan aku akan semakin gila.”

Hening setelahnya. yah, tidak benar-benar hening karena suara guyuran hujan cukup deras. Aku semakin tidak mengerti pikirannya. Maksudku, aku sering tak sengaja menatap dirinya saat berada di café. Yah, walaupun akhirnya aku kecanduan hadirnya. Tapi bukan itu maksudku. Akh, kenapa semua ini begitu rumit.

“Menurutmu aku harus cerai dari istriku?”

Aku langsung kembali menatap dirinya. aku yakin sekarang mataku terbelalak lebar karena tidak percaya pada apa yang ia katakan. Yang pertama karena, ehm, dia sudah punya istri -dan entah kenapa itu membuatku sedikit kecewa. Yang kedua karena dia malah mulai menanyakan perihal rumah tangga se-urgent perceraian padaku. Hello, we’re strangers, remember?

“Baiklah, kau boleh merokok atau minum wine sesukamu,” sahutku tanpa tahu harus mengatakan apa. ia sempat terpelongo namun akhirnya tertawa, “Kau pikir aku gila karena itu?”

“Sepertinya.”

“Kau benar.”

Dan sekarang aku yang akan gila karena ulahnya. Sepertinya aku harus segera berlari pulang begitu hujan mulai berhenti. Tapi di lain sisi aku ingin tetap tinggal di sini, bersamanya.

“Sekarang kau tinggal di mana?” tanyanya. Aku mengerutkan alis, “Kau berlagak seperti mengenalku.”

“Aku memang mengenalmu. Namamu Shin Ahra.”

Skak mat. Laki-laki ini pandai bermain kata-kata rupanya. Dengan iseng ia menghembuskan asap rokok yang baru dihisapnya tepat ke wajahku, membuat batuk parah dan mata perih memerah. Sambil mengibas tangan aku berkata, “Bum, jangan pernah lakukan itu lagi!”

“Bum, jangan pernah lakukan itu lagi!”

Hah? Apa tadi itu? Sebuah suara seakan mengisi telingaku. Suara siapa? Suaraku?

“Hmm, kenapa? Aku hanya ingin membagi canduku padamu,” jawabnya santai. Ia meraih botol wine-nya dan menenggak santai. Lalu ia menambahkan, “Dan kau tahu, aku mengenalmu, kau gadis yang sering memesan vanila latte lalu duduk di dalam sana berjam-jam, bukankah begitu?”

“Sepertinya bukan hanya aku yang suka memperhatikan sekeliling,” ujarku sambil tertawa ringan. Ia menghembuskan asap rokoknya lalu tersenyum kecil, “Bukan sekeliling, hanya dirimu saja.”

Kalimat itu menggantikan tawaku menjadi sipuan malu. Saat kulirik lagi dia, tawanya kembali tampak jenaka, “Kadang tersenyum sendiri setelah tahu kau duduk di sana dengan segelas vanila latte menjadi candu bagiku,” gumamnya, “sama seperti kegemaranku menyesap rokok saat ini.”

“Kau menyamakanku dengan rokok?”

“Bukan rasa ataupun bentuk, hanya saja candu yang kalian sebabkan itu sangat serupa. Kau tidak keberatan menggantikan kecanduanku pada rokok, wine ataupun kopi kan? Mungkin bisa sedikit mengembalikan kewarasanku.”

Baiklah, aku kembali tersipu. Harusnya aku merasa takut karena orang asing berkulit pucat dengan rambut hitam dan anting di telinganya kini tengah mengatakan bahwa aku seperti candu baginya. Tapi tidak, aku tidak takut. Aku malah jadi penasaran.

“Candu itu tak dapat dipahami, harus terpenuhi setiap hari. Layaknya alkohol dan ekstasi, candu begitu memabukkan dan menyenangkan. Bagi lelaki, candu itu obat pelepas dahaga. Karena sulit kecanduan, begitu terikat maka sulit lepas. Lelaki bukanlah makhluk yang mudah membiarkan hatinya menyukai sesuatu begitu saja.” Kalimatnya seakan berupa pikir yang sudah lama terpendam dalam kepalanya. Aku hanya diam mendengarkan tanpa bisa mengerti maksud ucapannya. Akhirnya aku malah bertanya, “Kau menceritakan tentang dirimu?”

Dia menatapku lalu tersenyum sepi, “Mungkin.”

Aku tidak mengerti. Mata rubahnya yang tadi tampak santai dan jenaka malah berganti sorot sedih, seakan runtutan kalimatku menusuk dalam dirinya. Apa mungkin kalimatku membuatnya teringat akan hal yang begitu menyedihkan?

“Aku takkan mengerti karena aku bukan lelaki,” ucapku berusaha mengubah suasana. Ia tampak paham maksudku. “Benar,” sahutnya, “tapi akan sangat menyenangkan jika kau bisa ikut mengerti. Lelaki juga ingin dipahami.”

“Kau sudah beristri.”

“Namun canduku sudah mati.”

Dengan mata terbelalak kutatap dirinya. Dan ucapannya itu pun bersambung pada cerita tentang dirinya dan seorang gadis. Singkatnya, ia sangat mencintai si gadis. Keduanya menikah dan hidup terpisah dari keluarga. Namun kecelakaan membuatnya kehilangan gadis itu. Aku terdiam mendengarnya, tak menyangka bibir kehitaman yang selalu menghisap rokok di sela-selanya itu bisa mengeluarkan suara berat yang menyiratkan kesedihan. Namun badannya tetap tegak, sangat tabah. Sementara tetesan air mata mulai mengalir dari kelopak mataku. Aku tidak mengerti kenapa aku bisa begitu sedih.

She’s my life, my breath, my oxygen…,” desisnya, “and so my addiction…”

Aku mulai terisak, air mataku semakin tak terbendung.

I want her back. Even if she’ll hate me, I’ll take her back.

Saat nafaku mulai bisa kembali teratur, aku menatapnya dan bertanya, “How?”

Tiba-tiba ia meniupkan asap rokoknya ke arah wajahku, membuat pandangan kabur dan mata perih sama seperti tadi. Saat aku sibuk mengucek mata dan menahan batuk, bibirku serasa ditempeli benda lembab dan tercium pula aroma rokok yang kuat. Namun rasanya manis, seperti rasa coklat yang disukai semua orang. Dan semua rentetan memori memasuki kepalaku dalam sekejap, dibarengi dengan gerakan mendesak di bibirku.

“Bum, hentikan kebiasaanmu merokok!”

“Lalu apa? Ini pelampiasan stress-ku, baby.”

“Kau membahayakan dirimu sendiri. Jangan lagi kecanduan kafein, nikotin, maupun alkohol! Cari candu yang lain!!”

“Kalau begitu aku kecanduan dirimu saja.”

Aku mengerjap lemas. Sementara lelaki itu melepaskan dirinya dariku. Diraihnya wajahku lembut. Matanya menyiratkan kesedihan yang dalam walau bibirnya tersenyum.

Baby, get your memory back quickly and be my addiction once more. Cause you know, I miss you desperately.

“Ahra baby, kau buang semua rokok dan alkoholku?”

“Yup.”

“Kenapa?!”

“Jangan panik begitu, Bum. Kau bilang aku yang menjadi candumu. Jadi tidak boleh ada hal selain aku.”

Perlahan gerakannya menjauh. Puntung rokoknya ia lempar ke tengah hujan sementara dirinya berlalu hendak meninggalkanku. Menatap punggungnya yang kesepian itu, air mataku mengalir begitu saja. Kepalaku serasa dihantam jutaan rol film yang memaksa tayang dalam gerak cepat. Semakin cepat saat kulihat lelaki itu sudah basah dalam derai hujan.

“Bum…Bum…,” bisikku tertahan, “BUM! BUUUMMM!!!”

Langkahnya terhenti, nafasku sesak menanti reaksi. Tepat saat tangisku kembali pecah, ia membalikkan tubuhnya dan menatapku tak percaya. Aku tak lagi berpikir saat kakiku berlari dan membiarkan tubuhku menubruk dirinya, memerangkapnya dalam peluk erat. Kami terkurung dalam derai hujan.

“Buu…m…”

“Ssst… Baby, don’t cry…”

“I’m sorry…. I…I….”

“It’s really hard for both of us. I know it. But now you’ve remember it all and it’s the best thing ever.”

Bum mengeratkan pelukannya kemudian menangkup wajahku dalam telapak tangannya yang lebar. Ia tersenyum bahagia.

“Baby, promise me one thing…”

“Yes, anything, Bum. Anything.”

“Just be my addiction forever. Cause I’m too addicted of you. I never thought we wasted five months and all we need just a kiss to have you back.”

Who knows, Bum. Kissing you is my addiction.”

–FIN–

24th March 2014

4.01 am

 

ide cerita ini dimulai dari karya kk kuku yg judulnya Of Coffee and Smoke dan mungkin jadi nyerempet ke mana2. big thanks for everyone and deep bow for kk Euncha

©2011 SF3SI, Bella Jo

bella-jo-signature

Officially written by Bella Jo, claimed with her signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

67 thoughts on “Addiction”

  1. Astaga :3 Sempet shock pas baca main cast nya :3 “Shin Ahra bukannya namaku ya?” jd gitu mikirnya xD Dan akhirnya aku anggap itu aku xD #plak

    Jadi Ahra itu cewek nya Kibum yg amnesia gitu kan? Cuma dengan satu kiss akhirnya ingatannya balik omona /.\

    Bella Eon… Aku fan muu /.\ Aku selalu suka sama cerita2 mu.. Gaya bahasa mu.. Semuanya.. Dan selalu nunggu update an dari dirimu xD Hehe ‘-‘v Sering2 sering update ya 😉 #diinjek

    Yasudahlah.. Pokoknya saya hanya akan bilang ini bikin aku sedikit nahan nafas xD *Apa coba

    1. cieee… yang berasa Shin Ahra. hehehe… kok pas banget y?
      yups, si cewek amnesia dgn bum sbg suami yg setia menanti istrinya tanpa mau memaksa.

      maacih, Ahra~ kalo aku sering2 update, kamunya sering1 komen y! hahaha… #maksa
      aduh, awas lupa nafas saking ketahan gitu

      thanks for dropping by~

      1. Ciyee pas ciyee xD *apadeh*

        Oke oke.. Ntar tiap eon update akan aku tinggalkan paling gak satu komen xD Meskipun komen gak penting dan cm merusuh xD #plak

        Ntar minta Bum ngasih napas buatan aja deh xD Hehehe –v

        1. nah gitu dong~ semoga kamu g bosen d sama tulisanku yg kadang2 absurd. huwehehehehe….

          wah, jangan Bum!!! #tarikBumCepat2

          #plaak

  2. aku nggak tau kalo kram perut ditambah baca ini sakitnya jadi makin-makin
    dan aku juga nggak tau kalo ini bikin mas-mas yang disebelah jadi takut karena ngeliatnya kaya aku udah bosen idup

    ini . . .
    aku nggak tau kenapa rasanya pengen menghela napas aja
    liat bum sedih dan well
    I wanna be his box of cigarettes
    or maybe a bottle of wine to accompany him
    mungkin ini karena lagi hari merah juga moodku gampang jungkir balik
    bum, with his raven hair and cigarette snuck on his fingers
    aku kaya mau nangis

    serius kaya bum nggak boleh sakit gini
    huhuhuhu
    ya tapi kalo ceweknya kepentok trus amnesia gitu dia bisa apa ya selain nunggu
    kalo dipentokin lagi nanti salah-salah bisa mati

    hahaha komenku kenapa makin absurd gini ya
    baiklah kalo begitu aku akan melipir terus minum pain killer aja biar sedihnya ikut ke-kill
    yaampun maap ya jadi ngotorin komen boks begini
    makasih atas ceritanya ♡

    1. ups, maaf bikin kram kamu makin parah. nggak bermaksud kok…

      hmm… aku juga mau jadi rokok ataupun wine untuk bum di saat dia lagi down banget kayak gitu. dia bner2 manly banget kan kalo mau nunggu istrinya kayak gitu walaupun dia stress sendiri…

      duh, jangan sampe kram perutnya makin parah, minum obat dulu sana 😀

      thanks for dropping by, Chrys~

        1. haha… setapak menuju kedewasaan kn g papa…
          #ngelesModeOn

          kk Chrys tau aja kl ini baru pertama kali ada d ff ku. hahaha…

        1. tapi aku takut kalo psy-thriller aku gagal lagi huhuhuhu
          pernah bikin sekali dan hasilnya bikin rahang jatuh ke tanah saking cacatnya
          tapi psy-thriller itu menggoda dengan darah dan rasa takut dimana-mana
          *ini yg mau nulis udah sakit duluan*

        2. hihi… dicoba aja. pasti bakal asyik banget tuh. aku jd g sabar nungguny~ #hayooo

          bikin yg pendek aja kk, tapi jlebb jelebb gimana gitu n bikin merinding. semakin menegangkan n semakin banyak berceceran jadinya semakin bagus
          *sama2 sakit nih ceritanya*

        3. tapi kayaknya aku coba pelan-pelan yang adegan berdarah-darah lewat fairy tale destruction aja
          bisa sakit parah aku kalo langsung di applied ke daily life macam endless qualm

          iyaaa, aku juga bakal nunggu nc-nya bella hahaha
          kalo nggak perlu2 amat buat membangun emosi nggak dikasih juga nggak papa kok
          kan ceritamu sudah sukses menjungkirbalikkan hatiku meskipun tanpa cium-cium dan nc
          ihiiiyyy

        4. endless qualm….
          kayakny pernah baca tapi d wp manaaa gitu
          #ketahuan g ninggalin jejak
          itu buatan kk?

          ah, seperlunya aja pastinya. tapi agak terbayang d pikiran mau buat gmn. aku pengen buat cerita dgn pembicaraan yg nggak buat didengar anak d bawah umur tapi adeganny g wow banget. kekekek…

          itu pun kalo jadi dibuat, kk -_-

        5. hahaha iya ada di wp pribadi aku
          ceritanya diprotect tapi kayaknya enggak keprotect deh
          4 biji kan yang minonya sarap nyiksain adeknya sendiri
          well, itu kalo nggak ada EQ-EQ yg lain lho ya

          wahahaha berarti lewat topik yang disinggu aja hahaha
          asyik lho kalo bisa ngobrol main kata gitu

        6. kayakny bukan di blog pribadi kk deh. bella bacany di blog lain yg muat ttg ff juga.

          haha… ngobrol main katany g ngmg jorok kok..
          nantikan aja, y~~~

        7. asian sesuatu gitu kah? aku dulu pernah ngepost juga di sana, tapi pake pen-name forum hahahaha yang kuku.rama

          oke, ditunggu ya~

    1. kekeke… tahnks a lot^^

      oh, inget lagu itu karena kopiny y? hehe… mmg, kopi, wine, dan rokok adalah media pelampiasan stress bagi banyak orang

      thanks for dropping by^^

  3. jenuh dengan segala kegiatan menjelang un sekalinya buka sf3si nemu ff beginian, huaaaaaa sukses bikin stress aku ngilang sebagian. suka suka suka XD

  4. jadi jadi jadi istrinya itu si oc? ctctct dia pikun alzaimer di cuci otak atau apa ampe lupa suami sendiri… key look a bad boy kkk~ daebak thoorr

    1. haha… dia kena amnesia parsial karena kecelakaan itu. sayang banget kn, padahal udh punya suami sekece key tapi dilupain

      thanks for dropping by~

  5. Uggghhh… this is like what… agak gelap tapi manis
    Semacam, mau otak kehilangan fungsi, hati gak akan pernah bisa bohong atau dibohongi
    and after waiting desperately… just with one kiss, it’s all coming back to her
    terus aku tahu-tahu keinget MV Sungkyu yang 60sec sama film Vow (terus aku jadi pingin nangis)
    Soal cerita sih pokoknya oke punya 🙂

    Tapi soal penulisan nih Bel. Aku sih gak jago nulis, tapi aku pernah dikoreksi soal ini
    dialog orang yang berbeda, baiknya dalam satu paragraf atau berbeda?
    Dulu aku kalau nulis FF dialog dua orang yang berbeda ada di satu paragraf, kayak kamu gini. dialog a, keterangan situasi a/reaksi b, terus dialog b. Aku yang bikin sih ngerasa fine, oh pasti udah cukup jelas lah ya siapa yang ngomong
    tapi terus aku baca ff kamu ini baru ngeh ternyata kadang jadi saru, aku semacam harus baca dua kali buat ngeyakinin aku gak salah baca jatah.
    gak ada hukum pasti soal penulisan itu dalam EYD, sepertinya, karena yeah pengetahuanku masih terbatas. Tapi berdasarkan tingkat kemudahan pembaca dalam menelaah cerita, ada baiknya sih kalau dialognya dilakukan oleh orang berbeda di bedain aja paragrafnya. Jadi lebih mudah nangkep. Gak apa-apa boros space, yang penting pembaca enak liatnya ^^

    aku sih setuju sama yang diatas-atas
    ini top punya lah. Dan aku pikir lumayan yah twist-nya. kupikir si bum sama ahra bener-bener baru ketemu.untuk pertama kalinya, ternyata eh ternyataaa~

    Tengkyu Bella atas cerita kecenya 😀
    beteweeee aku sms kamu, ke semua nomor yang pernah kamu pake buat sms aku, tapi kok fail semua? aku harus hubungin kamu kemana bel?

    1. eh ada Lana~~

      yups, kebanyakan gitu kn. otak udh lupa tapi hati masih inget, jadi kadang serasa deja vu gitu^^

      hmm… utk penulisan makasih banyak atas masukanny. tapi d satu sisi aku nyaman dgn penulisanku. mungkin kamu bisa ngasih tau di bagian mana yg sulit dimengerti karena jujur aku suka buat pembaca bingung sendiri #plakk

      kalo cuma baru ktemu g bakal asyik kn? harus ada twistny dong…^^

      oh, maaf Lan. kmrn tuh mmg dua nomorku g aktif karena dua ponselku itu lowbat n keadaan g memungkinkan buat men-charge batere. sekarang dua2ny udh aktif kok^^

      thanks for dropping by, Lana~

      1. Bagian Bum membicarakan soal candunya, terus si aku tanya ‘kau menceritakan bla bla bla’ dan sampe ke kalimat ‘seakan runtutan kalimatku menusuk dalam dirinya’ waktu pertama baca aku sempet kepleset terus ‘tunggu… siap atadi yang ngomong?’
        mungkin karena kata ‘runtutan kalimat’ identik dengan dialog atau paragraf yang lebih dari satu kalimat, aku jadi lari ke penjelasan Kibum soal candu. So yeah, anggep aja aku yang kurang fokus tapi bagian itu aku ngerasa agak kepleset itu.
        Well, hak kamu sih kalau nyaman, cuma kasih tahu aja kadang ya itu… bikin alis berkerut barang sedetik atau dua detik ^^

        Oh okelah. waktu itu aku sms seputar ff untuk ngisi ultah jjong sama sf3si. Aku gak nethink sih, justru takutnya kamu merasa gak dikabarin aja. Tapi kalau udah aktif dua-duanya okelah ^^
        sama-sama

        Oh betewe… for you and kak kuku, i know you’re old friend or somtin like dat. but yeah, page Talk Talk Talk was build for a reason. So i hope you won’t talk OOT in the wrong post anymore ^^. tengkyu tengkyu

        1. oooh…#angguk2
          bagian itu, ya…
          hemm… harus digimanain, y? *bingung sendiri*
          btw, makasih saranny, Lan. ntar deh aku pikir gmana ceritanya supaya bisa diperbaiki n g terulang lagi di kemudian hari…

          oh iy, ultah Jjong… sebenarnya aku buntu ide untuk ultah Jjongie. tapi makasih udh dikasih tau. syukur yg lain udh pada ngisi d hari itu. kalo kebanyakan bakal sulit juga kn-_-

          ehm, saya dtegur admin nih… maaf, Lanaaa~ *puppy eyes*
          biasalah kalo cewek ngobrol larinya kmana2. lain kali kami berdayakan deh talk talk talk-nya. mohon maaf atas OOT yg udh terlalu out banget itu #bow

          tengkyu tengkyu jugaaa

        2. enggak gak usah di macem2in, aku cuma mengutarakan aku rada kepleset di situ. Sudah sudah gih.. silahkan lanjut mengetik FF-nya yang buyar gara2 mampir ke ff ku ._.v

          Iya, enggak cuma mau mastiin aja 🙂

          Sip sip gak apa-apa hahaha
          maksudku kalau di talk3 kali aja aku bisa nimbrung xD
          sip ^^

  6. inii…

    sediiih T_______________________T

    ya ampuun, sempet mikir ini cerita di awal bakal fluffy, ternyataaaa….
    T__________T
    kibuuum, ya ampuuun, akhirnya kau menemukan istrimu naaak :”””””
    speechless kak Bella…seriuus..apalagi pas adegan niupin asap rokok ke wajah Ahra, trus…
    trus ingatan si Ahra kembalii!!!!!!
    jadi..jadii…merekaa… huweee, bayangin sehari2 si Kibum natap si Ahra yang nyeruput vanilla latte dari kejauhan itu awalnya biasa, tapi pas tau ternyata yang dia tatap itu adalah istrinya yang amnesia post kecelakaan itu…miriiis ya Allah :”””””””””””””””

    kaaak…seriusan ini kereen…singkat tapi jleeebbb ya ampuuun…
    dan nagih..
    so, bikin lagi kaaak :”

    1. duuuh… *siapin ember tampung air mata kk Dhila*

      dsini kibum menatap ahra di tiap harinya dgn penuh kesadaran tapi ahra juga balas natap kibum dgn ketertarikan alami yg bahkan nggak dia mengerti. mmg kejam bagi kibum, tapi mereka hampir impas^^

      kk Dhila, maacih atas komenny
      nagih? wah, harap sabar menanti y~ hahaha

  7. Astagaaa… pertama yaaa pas baca awal2 aku mikirnya ini biasa ajaa… nah pas kibum cerita masalahnya aku mulai tertarik.

    Dan yg gak nyangka klimaks nya ituuu..
    Ternyataaaa itu yeoja istrinya yg amnesia gtuuu….

    Dan endingnya manis deeeh…

    Terus berkarya bella jo…
    Kamu salah satu author fav aku ^^

  8. omona, jadi ini sebenarnya si ahra itu istri kibun yg hilang ingatan gt??
    dan kibum harus menjalani hidup selama 5 bulan dg rokok dan wine untuk melepas stres dn mencari cara untuk membuat istrinya ingat kembali…
    Ternyata cara itu cuma butuh satu ciuman aja, ..
    aduh, walaupun akhirnya happy ending taapi kenapa rasanya sesak y liat kibum seperti itu?!!
    jadi pengen nangis, hikss…
    cerita bella jo emg slalu bikin deg degan dan g terduga, pokoknya daebaklah… hehe…

    1. iya, si ahra tuh istri yg melupakan suaminy krn amnesia parsial. si kibum tuh suami yg g mau muncul tiba2 d depan istri yg g ingat lg sama dia n memutuskan untuk menunggu dgn sabar tanpa memaksa, walau akhirnya agak maksa juga -_-

      kan sesak krn ngebayangin gmn kira2 kibum hidup selama ini tanpa istrinya^^

      hehe… thaks for dropping by~

    1. haha… kalo aku sih suka key kapan aja n di mana aja #plaak #gaadaygnanya *abaikan*

      yoyoi, salam kenal juga~ manggilny apa nih? pamela?

      thanks for dropping by~

  9. ya ampun ga bisa berkata kata lagi ….Sumpah ini sweet banget . Cuma dengan cium , shin ahra inget ke keybum …..Daebakk kkkkk

  10. OW MY *-*
    Telat ngeh sama ceritanya wkwk waktu kibum cerita tentang istrinya baru ngeh *telmi*
    langsung mikir ngapain curhat soal sepribadi itu sama orang yg baru kenal dan ow langsung kepikiran pasti nih si ahra istrinya yg kecelakaan terus amnesia~
    Btw aku suka banget sama karakternya kibum di sini,salutlah dia sabar nunggu istrinya inget *-*/\ gentle bangetlah.

    1. hihihihi…. kibum d sini sengaja dbikin gentle abis biar bikin pembaca klepek2 *?*

      g papa agak telat ngertiny yg penting ngerti d akhir cerita^^

      thanks for dropping by~

  11. Waktu pertama agak loading nih aq baca nya, tapi akhir nya ngerti ^^

    Jadi itu istri nya key? Ya ampun..sedih bgt jadi key, ampe di lupa-in gitu sama istri sendiri..T_T

    Bagus thor! Bikin lagi cerita yang seru tapi tokoh nya key lagi yaaa? Hehe

    1. iy nih, tuh cewek istrinya si key yg melupakan si abang konci. hoho… kan g asyik kalo cewekny trus yg menderita, jadi sekali2 harus bikin tokoh cowok yg menderita
      #dikejer2lockets

      panggil Bella aja, oKey?
      tokohny Key? sip sip… sabar menanti yaaaa

  12. Annyeong Bella… Lama tak baca ff mu 🙂
    Awalnya tertarik baca ff km gara2 main cast nya abang Key.
    Ceritanya bagus. Key nungguin yeojanya yg amnesia gara2 kecelakaan. Sebenernya ada beberapa point yg mirip sama ff Euncha eonni yg “I need romance – I would”. Tapi mungkin cuma kebetulan yaa ^^

    Okedehh. Keep writing yaa 🙂

    1. ah iya. awal bikin cerita ini g terpikirkan sama sekali ttg ff kk euncha. soalnya aku mau bikin yg agak dark dengan cigarettes, coffee, and wine. ketiga benda itu kan biasanya pelampiasan cowok kalo lg stress. nah trus mikir, mending dibikin twist supaya lbh ngena n akhirny jadi gini

      duh, kalo kk euncha baca ini n merasa mirip banget, aku minta maaf deh. aku nggak ada niat bikin yg kayak kk euncha punya. tapi ide mengalir tanpa bisa dihentikan #bowdalem2

      thanks for dropping by, Hwayong~

  13. Wooo nggak nyangka akhirnya bakalan gitu. Ku pikir they’re both strangers. Dan baru ngeh juga kenapa ahra berasa asing di rumahnya & kenapa dia nggak takut pekara kibum bilang ahra itu addict buat dia.
    And just a kiss to bring her back, ah its make a sense and so romantic. Under the rain with a cigarette 😀 lovely <33

  14. Hallo, Bella. Sebelumnya aku ga niat komen di sini, karena aku udah kirim email lebih dulu ke kamu. Tapi berhubung ga ada tanggepan, aku langsung komen aja di sini.

    Waktu baca ff ini, aku ko ngerasanya ini mirip ya sama ffku yang I need romance – I would? Aku ngerasa ada banyak kesamaan di bagian istrinya kecelakaan dan hilang ingatan, cowonya setia nungguin, di cafe, vanilla latte. Dan addicted to Key’s kisses itu juga ada di lanjutan dari ff I would.
    Baca komenmu u/Hwayong Kim, semisal kamu tadinya mau yang lebih fokus ke wine,cigarette, coffee, sebagai pelampiasan stress cowo, aku rasa aku ga menemukan ketiga hal itu sebagai point utama dalam ffmu ini. Karena yg aku tangkep adalah gimana Key sabar nunggu cewenya inget dan kembali lagi sama dia. Saling memerhatikan di cafe.

    Setelah selesein ff ini dan kamu baca ulang, apa kamu ga ngerasa ff in mirip dengan ff yang pernah kamu baca?
    Semisal nih suatu hari nanti aku bikin ff di mana di dalemnya ada karakter Onew sebagai Lucifer, dan peran utama cewe bernama Kim Aeri yang seorang pemburu iblis+dia punya dua pedang yang masing2 punya nama, lalu Onew&Aeri secara ga sengaja ketemu dan jatuh cinta dan ternyata Onew adalah Lucifer si raja iblis yang selama ini diburu Aeri. Apa kamu ga akan ngerasa ff itu mirip dengan ‘Devil’s game’-mu?
    Dan apa menurutmu cukup kalo aku konfirmasi dengan bilang bahwa aku ga kepikiran ffmu saat aku nulis dan saat nulis ideku ngalir gitu aja?

    Kurasa aku ga perlu mencantumkan link ffku yang aku bilang mirip dengan ff ini, karena aku yakin banget kamu udah baca ffku itu.

    Sekian dariku dan aku berharap kamu bisa kasih reasonable reason atas kesamaan ini.

    1. halo juga, kk

      sblmnya bella minta maaf karena g balas email kk, berhubung g ngecek email kemarin sampai tadi. dan semua penjelasan bella nnt g mengurangi rasa hormat bella k kk.

      nah, untuk ide. bella g tau apa penjelasan bella cukup reasonable atau nggak buat kk. aku cuma mau ngasih tau yg sejujurnya aja

      awal keinginan bikin cerita ini setelah baca cerita kk kuku yg judulnya of coffee and cigarettes. entah kenapa jadi pengen bikin sisi liar dengan kedua benda itu. dan berhubung dua2ny bikin kecanduan, muncullah ide addiction ttg candu cowok akan benda itu yg teralihkan pd canduny dgn s cewek. dan awal ide itu mulai dari pertemuan antara seorang cewek dgn cowok suram yg tadinya pengen bella twistkan sbg hantu sampai jumpanya dua orang itu sbg totally stranger. tapi dalam perkembangan tulisanny malah jadi kayak gitu. ide twist cerita kk itu teringat gitu aja dan jujur, bella ga ada buka crt kk lagi selama pembuatanny. murni karena itulah yg dipikirkan selama ngetik addiction.

      kalo kk ngerasa bagian addictednya kurang, bella anggap itu sebagai saran. bella tidak menghapus bagian apapun dari cerita bella tapi bella menambah bagian addictednya.

      bella minta maaf kalo kk merasa g enak ataupun tersinggung. berani sumpah deh, ga ada sedikitpun niat bikin yg serupa. cuz ideas came to me with unreasonable way, so it’s hard to explain it reasonably.

      dan kalo kk mau bikin cerita yg kayak kk jelasin itu, ga masalah sih. cara orang bercerita beda2 dan semua punya warna. ide cerita mmg bisa mirip n bagi bella, itu g bisa disalahin karena ide itu datangnya dari mana, dalam keadaan apa, diceritakan seperti apa n ceritanya mau dibuat jadi gmn mungkin bakalan beda-beda.

      dan kalo kk masih merasa g nyaman, bella cantumin link ff kk. semua pasti juga suka punya kk

      tetap tanpa mengurangi rasa hormat bella k kk, bella ucapkan terima kasih karena udh jd sumber inspirasi dari cerita ini.^^

  15. One word; holy? Sama sekali nggak nyangka ternyata backgroundnya kayak gitu. Kirain istrinya key mati atau gimana kek, cerai kek, minggat kek, ternyata amnesia. Awesome plot twist.

    Tapi bagian waktu bagian Cuz, you know itu agak ganjel. Kayaknya lebih enak cause aja atau because; biar rasanya lebih dramatis(?)

    Ya udah gitu aja. Thank you for being an awesome writer 👍

    1. terima kasih atas saranny. bagian cuz itu udh kuganti sesuai saran kamu

      untuk twist, pujianny lebih tepat ditujukan sama kk euncha krn secara langsung ataupun tidak, dia yg jadi sumber inspirasi utk cerita ini.

      thanks for dropping by^^

  16. ah, saya baca i need romance-nya Euncha..

    tapi menurut saya kesamaan cerita hanya dibagian istrinya yg kehilangan ingatan aja, dan udh pasti tokoh Key-nya^^

    tapi saya gk bisa ngebayangin si Key jadi pecandu nikotin -__-

    like it Bella^^

  17. bahasa penulisannya aku suka banget. skrg jadi salah satu penulis FF favoritku nih haha 😀
    keep writing!

  18. menarik banget FF ini Bella..
    kesannya Kibum macho banget gitu Efek kebanyakan baca Jin-boon./-_-V peace/
    daan, kayaknya baru kali ini baca FF Bella yg murni Romance, biasanya ada ‘aroma’ mistisnya.
    hehehe

    all we need just a kiss to have you back,

    sweet ^^

Leave a reply to blroza Cancel reply