Because of You – Part 1

Because Of You [1.4]

Title                                         : Because Of You [1.4]

Author                                     : MinKey (@innocent_key)

Main Cast                                : Taemin SHINee and Kim Ryu sung (OC)

Support Cast                           : Jonghyun SHINee,Luna f(x) as Park Sunyoung,Sulli f(x) as Jinri

Lengrt                                     : Chapter

Genre                                      : a little happy in first part, Mystery in last part, Romance in last part(?)

Rate                                         : Teen

NB                                          : Sepertinya disini Taemin akan sedikit (atau setengah) Out Of Character ._. Maaf ya kalo ada typo ehehe ._.v Happy reading ^^

***

“Hey~!”Ryu yang sudah menemukan posisi nyaman untuk tidur reflek langsung menegakkan badannya dengan mata masih tertutup.

“Ah, waeyo Sun Young-ah?”tanya Ryu Sung mengusap-usap matanya agar terbuka.

“Kau tidak mendengar ucapan songsaengmin ya? Hari ini waktunya kita magang!”seru Sun Young dengan wajah penuh harapnya.

“Mwo? Magang? Maksudmu…..”Raut muka Ryu Sung mulai berubah dan Sun Young yang tidak tau apa-apa hanya mengangguk senang.

“Sehabis pulang sekolah, kita harus ke Rumah Sakit!”

***

“Aish….”gumam Ryu Sung memasukkan semua buku dan alat tulisnya lalu mengeluarkan tas kecil yang berisi keperluaan selama di Rumah Sakit.

“Huft….”keluh Ryu Sung menutup cukup keras lokernya dan senderan di loker miliknya. Ucapan eommanya yang sudah bertahun-tahun ia dengar kembali muncul lagi.

“Kamu harus masuk jurusan itu. Tidak ada orang-orang di rumah yang mau meneruskan pekerjaan eomma. Hanya kau yang bisa, Ryu. Ayolah.”

 

Ryu  mengusap wajahnya dengan cepat ketika harapan terakhir Ibunya muncul di benaknya.

“Setidaknya aku sudah menjadi anak yang berbakti.”kata Ryu menyemangati diri sendiri lalu ia berlari menuju ke pintu gerbang kampus,tempat dimana sun young menunggunya.

“Kau lama sekali!”seru Sunyoung menepuk punggung Ryu ketika mereka berjalan menuju ke Rumah Sakit yang cukup dekat dengan lingkungan kampus mereka.

“Ah aku…. hanya memikirkan ucapan eommaku saja.”kata Ryu menatap lurus ke depan.

“Soal paksaan itu? Kupikir kau cukup cocok dengan profesi ini. Kalau tidak, tidak mungkin kita sudah magang begini.”kata Sun young.

“Tapi well, aku belum ikhlas sepenuhnya.”kata Ryu mengangkat bahunya pelan.

“Oh, ya. Kita magang hingga minggu depan lalu menunggu giliran lain.”kata Sunyoung.

“Kau… tidak takut mereka melakukan hal macam-macam?”tanya Ryu cemas. ”Ani, kalau kita bisa bersahabat dengan mereka pasti mereka tidak akan melakukan hal macam-macam.”kata Sunyoung.

“Huft, harusnya kita sekarang magang di tempat rehabilitas sebagai seorang remaja yang baru terjun ke lingkungan.”kata Ryu dan Sunyoung terkekeh pelan.

***

“Oke! Kita sampai!”seru Sunyoung berhenti di depan pagar yang menjulang cukup tinggi membuat Ryu harus mendengakkan kepalanya.

“Bagaimana caranya kita masuk?”kata Ryu innocent dan Sunyoung mendekati sebuah kotak kecil di sebelah pagar.

“Annyeonghaseyo, kami mahasiswa yang akan magang. Bolehkah kami masuk?”tanya Sunyoung dan Pagar yang tertutup rapat tadi terbuka pelan.

“Mungkin mulai besok kau perlu meletakkan jari jempol kalian di scanner depan pagar.”sebuah suara muncul dari kotak kecil itu

“Nde, Jinri eonnie.”kata Sunyoung santai.  ”Mwo? Jinri eonnie? Dia memegang kendali disini?”tanya Ryu kaget.

“Jinri eonnie tahun lalu lulus dan masuk sini. Mungkin sekarang tugasnya menjaga pintu masuk.”kata Sunyoung dan Ryu mengangguk.

Krek…

Mereka berdua pun langsung masuk dari celah-celah pintu gerbang.

“Hoah…..”kagum Sunyoung dan Ryu bersamaan ketika masuk ke dalam ‘tempat’ di balik pagar tinggi itu.

Semua taman indah yang luas mengelilingi mereka berdua. Di sebelah kanan, ada sebuah air mancur kecil dengan dua patung yang bergandengan tangan. Di dekat air mancur itu ada juga sebuah bangku panjang.

Di sebelah kiri, ada gazebo kecil yang atapnya dihiasi tumbuhan berambat hingga terlihat cantik dan mempesona.

Dan tentu saja, ditengah-tengah taman yang megah ini terdapat bangunan yang terlihat seperti rumah sakit biasanya ada disana memberikan jalan beraspal berwarna putih (?) kepada semua orang yang masuk kesana termasuk Ryu dan Sunyoung.

“Apa rumah sakit bertipe ini selalu seperti ini bentuk bangunannya?”tanya Ryu berjalan di atas jalanan aspal putih bersama Sunyoung.

“Sepertinya iya.”kata Sunyoung masih memandang sekelilingnya.

“Seoul akan semakin indah dengan keberadaan rumah sakit seperti ini. Sayang sekali tempat seperti ini tertutup oleh pagar tinggi dan besar.”tambah Sunyoung tanpa sadar.

“Kalau tidak tertutup pagar, orang-orang disini akan keluar bebas dan orang-orang diluar sana akan kesusahaan.”kata Ryu memandang aneh Sunyoung dan Sunyoung hnaya tersenyum cengar-cengir.

“Tempat ini sepi.”kata Ryu lirih. ”Sama seperti orang-orang yang dirawat disini.”

***

“Jadi kalian….”Seorang pria cukup tua membetulkan letak kacamatanya yang melorot ke hidung dan membuka-buka sebuah buku.

“Kim Ryu Sung dan Park Sunyoung,mahasiswa yang baru hari ini magang.”kata Ryu cepat.

”Oh ne, kalian sudah tau kan peraturannya?”tanya pria tua itu menutup bukunya cukup keras dan memandang serius Ryu dan Sunyoung.

“Ah ne,ini…bukan magang kami yang pertama kali kok. Kami sering magang hanya saja baru ditempat ini.”kata Sunyoung grogi dan ia tersenyum canggung.

“Baiklah, Karena kalian orang baru kalau ada apa-apa bertanyalah kepada Jonghyun-ssi. Dia masih muda dari semua dokter disini jadi kupikir kalian akan ‘searah’ jika dengan dia. Ruangnya di dekat Lift sebelah kiri.”kata Pria tua itu pelan dan mereka berdua tersenyum pelan lalu berjalan menuju ke lift di sebelah kiri.

Mereka berhenti ketika melihat pintu dengan tulisan (dalam hangul) ‘Kim Jonghyun’.  Mereka saling berpandangan dengan bahasa mata dan kemudian Ryu mengetuk pintu ruangan itu.

Tok Tok Tok

“Masuk….”Ryu membuka pelan pintu dan melongokkan kepalanya ke dalam ruangan dan melihat seorang namja berkacamata menatap Ryu dengan tatapan hangatnya.

“Kim Ryu Sung?”tebak Jonghyun-ssi dan Ryu hanya mengangguk lalu menarik tanagn Sunyoung agar ikut masuk juga.

Ketika Ryu dan Sunyoung duduk di depan meja Jonghyun-ssi –setelah Jonghyun menyuruh mereka duduk- Jonghyun memajukan badannya hingga kepalanya dekat dengan Ryu dan Ryu memundurkan kepalanya untuk menjaga jarak kepada dokter aneh ini.

“Kim Ryu Sung, mohon kerja samanya.Kau akan menjadi penjaga pribadi pasien nomor 18 selama kau magang.”kata Jonghyun membuat Ryu meneguk air liurnya karena kering.

“M… wo?!”tanya Ryu gugup tanpa sebab. ”Dan Park Sunyoung kau akan menjadi penjaga pasien dari nomor 1-4,”kata Jonghyun merubah posisi anehnya menjadi seperti semula tanpa mendengarkan ucapan –protes- Ryu.

Jonghyun langsung berdiri dan berjalan mendekati Ryu dan Sunyoung lalu berhenti di tengah-tengah jarak antara Sunyoung dengan Ryu.

“Kalian sanggup?”tanya Jonghyun dan mereka berdua mengangguk pelan. Tiba-tiba Jonghyun tertawa terkekeh cukup keras membuat Ryu dan Sunyoung memandang heran dokter satu ini.

“Kekekeke, apa aku terlalu serius hingga membuat kalian tegang? Ahahaha mianhae. Hanya saja dokter dokter disini yang sudah tua selalu menyeramahiku agar tegas dan jangan banyak bercanda tapi tetap tidak bisa.”kata Jonghyun kembali duduk di kursinya masih dengan wajah tertawanya.

“Jonghyun sajangmin, kau membuatku…..”

“Panggil aku Jonghyun sunbae atau oppa saja.”potong Jonghyun membuat Sunyoung berdehem pelan.

“Kupikir Jonghyun sunbae sedikit ‘aneh’.”kata Ryu dengan muka innocentnya membuat Jonghyun tertawa keras.

“Well, aku juga merasa seperti itu. Oh oke, mian. Sunyoung-ssi kau tidak keberatan kan kalau panthermu magang di tempat terpisah denganmu?”tanya Jonghyun.

“Ryu Sung terlalu ‘manja’ padaku jadi aku tidak keberatan. Malah aku senang karena Ryu akan mempunyai ‘teman’ baru selain diriku, agar dia menjadi orang terbuka.”kata Sunyoung tertawa kecil hingga Ryu menyikut bahu Sunyoung.

“Ah jadi, kalian mulai hari ini boleh bekerja disini. Pakailah baju bebas saja agar terlihat ‘riang’dan tidak kaku.”kata Jonghyun tersenyum tipis.

“Dan untuk Ryu, hati-hati dalam menjalankan tugas magangmu. Kalau kau tidak kuat menghadapinya, beritahu aku.”gumam Jonghyun di dekat telinga Ryu membuat kening Ryu berkerut.

***

“Ruang 18 ada di lantai atas. Oh oke.”Ryu menekan tombol 2 dan lift tertutup secara perlahan lalu bergerak menuju ke lantai dua.

Ting

Bel Lift berbunyi cukup keras dan pintu lift terbuka pelan lalu Ryu keluar dari dalam lift.

Sepi

Itu suasana di lantai dua. Mungkin karena belum waktunya istirahat bagi para pasien tapi suasana seperti ini tidak berpengaruh kepada Ryu yang innocent.

“Ruang 18….”gumam Ryu berjalan lurus ketika melihat pintu kamar bernomor 10 yang berarti lurus terus akan mendekati 18.

“Loh kok….”Ryu melongok ke atas nomor pintu yang berangka 18. Tidak ada yang aneh memang di pintu itu tapi dari semua pintu hanya pintu itu yang terlihat ‘hidup’

Di dalam, terdengar suara game yang dimainkan dan suara stick ps yang ditekan-tekan dengan lincah membuat Ryu mendekatkan telingannya ke pintu.

Krek….

Ryu kelabakan ketika dia hampir limbung mengikuti arah pintu nomor 18 terbuka.Ryu langsung pura-pura memandang kertas kecil bernomor 18 yang ia genggam sedari tadi.

“Nuguya?”Ryu mengangkat kepalanya dan melihat seorang namja berambut setelinga dengan rambut acak-acakkan.

“Ah, ehm ini benar nomor 18?”tanya Ryu gugup. Namja itu mengerutkan keningnya tapi tetap menganggukkan kepalanya.

“Kau bukan penghuni baru pintu nomor 18 kan? Tidak mungkin Jonghyun hyung membuatku sekamar dengan seorang yeoja. Well, tidak mungkin alasan dia menjadikan aku sekamar dengan yeoja hanya karena pujiannya tentang kecantikkanku. Padahal aku tampan huh.”gumam namja itu panjang lebar tapi tidak seperti gumaman karena terdengar jelas.

Ryu membulatkan matanya cukup besar ketika mencerna kalimat namja di depannya.

“Kau penghuni kamar ini?”tanya Ryu dan namja itu tersenyum semangat.

***

Ryu POV

“Aku akan menjadi penjaga pribadimu selama aku magang. Naneun Kim Ryu Sung imnida. Panggil aku Ryu. Bangapseumnida.”kataku mengulurkan tangannya dan namja itu membalas uluran tanganku.

“Naneun Lee Taemin imnida. Bangapseumnida.”kata Taemin melepaskan jabatan tangan kami.

“Huh, umurku sudah 23 tapi Jonghyun hyung membiarkan seorang yeoja baru magang merawatku.”gerutu Taemin membuatku menahan tawa.

“Kau kuliah ya? Ah, aku jadi ingin sekolah lagi. Terlalu bosan sekolah dengan guru privat disini. Umurmu berapa, Ryu-ssi?”tanya Taemin.

“Umurku err 21 tahun. Kau 23? Ahaha, aku kira kau berumur 20 tahun. Jadi aku harus memanggilku apa Taemin-ssi?”kataku tertawa riang.

“Aku memang terlalu tampan hingga tetap terlihat muda ahahahaha. Panggil saja aku oppa.”kata Taemin masih tertawa kecil.

“Ah,maaf. Aku tidak terbiasa memanggil seseorang dengan ucapan ‘Oppa’ ._.”kata Ryu dengan muka bersalah.

“Gwechana, aku akan membuatmu memanggilku Oppa nanti.”kata Taemin.

“Jinja? Aku akan menunggu itu kekekeke.”tawaku pelan.

Ting….

“Waktunya istirahat. Aku akan mengajakmu jalan-jalan mengelilingi taman disini.”kata Taemin bersemangat langsung menarikku yang baru beberapa menit –sebenarnya udah berpuluh puluh menit- duduk di atas kasurnya.

***

“Taemin sunbae, sudahlah. Aku lelah…..”Aku menjatuhkan badanku di rerumputan hijau yang ada disini. Taemin yang sudah berlari jauh dari posisi dudukku sekarang langsung menengok dan berlari menuju ke arahku.

“Kau lelah? Ya sudah, ayo istirahat.”Taemin tiduran di sampingku sambil memandang langit.

“Oh,Taemin sunbae! Ayo kita keluar!”seruku tiba-tiba ketika mengingat supermarket yang tidak jauh dari sini.Hm…Banana milk n.n

Khayalanku pecah begitu saja ketika melihat wajah datar Taemin yang sekarang menatapku dengan posisi duduk.

“Mian aku lupa kalau kita tidak boleh keluar.”kataku mengusap wajahku dengan kasar. Aigo, salah satu perkataan yang harus tidak aku ucapkan malah terucapkan. Aku takut kalau Taemin akan merasa sedih karena merindukan rumah dan akhirnya dia stress lalu….aku tidak bisa membayangkannya u_u

“Ayo kita keluar!”

“Yak! Tidak boleh!”seruku menyilangkan kedua tangan di depan dada dan Taemin hanya tertawa geli.

“Aku hanya bercanda! Aku terlalu bosan untuk keluar sana, diluar sana tidak seindah disini,lagipula sudah cukup tinggal disana selama 10 tahun lebih.”kata Taemin lalu ia menghela napas panjang yang terasa berat.  Entah mengapa perasaanku semakin tidak enak mendengar helaan nafasnya.

“Taemin sunbae, lebih baik kita masuk ke dalam. Hari hampir sore. Kau belum makan kan?”tanyaku mengalihkan pembicaraan.

“Aku malas makan. Makanannya selalu itu terus.”protes Taemin. ”Kalau diizinkan, besok aku akan membawakanmu makanan kesukaanku. Semoga kau akan suka.”janjiku.

“Aku harap itu masakanmu.”kata Taemin yang kuanggap sebagai permintaan dan aku hanya mengangkat jempolku.

“Taemin-ah! Ryu-ah!”

“Oh hyung!”Taemin berlari menuju ke seorang namja yang berjalan santai dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku.Eh? Nuguya?

“Sudah waktunya kembali ke kamarmu. Ryu-ah juga harus pulang.”kata namja itu mengeluarkan kacamata dari saku celananya dan memakai di dekat hidungnya. Hehe, ternyata Jonghyun sunbae. Dia terlihat lebih keren ketika tidak memakai kacamata ._.

“Ah, baiklah.”kata Taemin pelan lalu ia membalikkan badannya ke arahku dan berpose mengangkat tangannya ke atas langit (Pose taemin di 1000 Years Always Be By My Side bagian terakhir pas busnya terbang). Aku yang tak mengerti arti dari gerakan tangan itu hanya ikut meniru gerakan tangannya ._.

Taemin langsung berlari ke belakang dalam keadaan tanganya masih seperti tadi sambil berlari-lari mencong kanan-kiri dan aku disini hanya memperhatikannya dengan tatapan bingung. Wajah, penampilan, gayanya Taemin terlihat seperti anak normal tapi sifatnya memang cocok masuk sini ==v

“Dia memang seperti itu.”Tepukan Jonghyun di bahuku menyadarkan posisi tanganku yang ikut-ikut gila seperti Taemin -.-v

“Oh,Jonghyun sunbae!”seruku tiba-tiba membuat Jonghyun yang jelas-jelas di sampingku mengerutkan keningnya. Pabo! Kenapa aku harus berteriak padahal jelas-jelas Jonghyun disampingku –“

“Taemin-ssi terlihat begitu normal. Gaya bicaranya, penampilannya, semuanya terlihat normal. Well, meskipun dibeberapa hal dia terlihat seperti anak kecil kurang bahagia tapi semua terlihat normal. Kenapa dia masuk sini?”tanyaku panjang lebar.

Sedaritadi, pertanyaan ini ingin sekali aku tanyakan saat mengenal Taemin. Tidak mungkin bukan aku bertanya langsung pada orangnya?

“Satu kata saat kau belum masuk ke kamar 18. ’Kau harus berhati-hati’ Terlalu banyak cerita yang harus kujelaskan. Tidak akan seru bukan kalau aku memberitahumu sekarang? Kudengar seorang Kim Ryu Sung suka memecahkan misteri. Bukankah ini misteri? Ini baru permulaan.”jelas Jonghyun panjang lebar sambil berjalan mengelilingiku berkali-kali dan berhenti di depan tubuhku lalu mencondongkan badannya membuatku takut seperti tadi lagi.

“Lihatlah tatapan mata Taemin, baru kau akan tau semuanya secara perlahan.”

****

“Hm, mashita!”Taemin berbicara dengan mulut yang penuh dengan daging bulgogi di mulutnya.

“Telan dulu baru bicara.”tegur Ryu dan Taemin menelan daging bulgogi -yang baru saja masuk ke mulutnya- tanpa mengunyah terlebih dahulu.

“Ya! Taemin sunbae!”Ryu mengambil gelas yang berisi air putih di meja kecil dan menyerahkannya kepada Taemin.

Taemin hanya tersenyum cengir dan membuka sedikit mulutnya. Terlihat daging bulgogi yang baru saja ia pura-purakan sudah tertelan ada di belakang gigi belakangnya.

“Ya! Kau tidak boleh begitu!”seru Ryu kesal merasa dikerjai.

“Habis kau berisik sekali.”seru Taemin mengambil ahli tempat bekal berisi daging bulgogi dari tangan Ryu.

“Untung saja tadi aku menyuruhmu mengiming-imingkan daging bulgogi ini kepada Jonghyun hyung. Berkat itu, daging bulgogi ini akan habis olehku ahahahaha.”Taemin memasukkan beberapa daging bulgogi ke dalam mulutnya lagi.

“Isk, dasar serakah.”umpat Ryu tapi Taemin masih sibuk dengan bekal buatannya.

“Oh ya, Jonghyun sunbae.”pikir Ryu mengingat ucapan Jonghyun kemarin sebelum ia pulang.

Ryu tiba-tiba mengingat ucapan Jonghyun kemarin lalu ia memandang mata Taemin cukup dalam untuk mencari jawaban dari opininya yang masih ia bingungkan tapi lama kelamaan Ryu terhipnotis oleh mata bulat Taemin.

CLAP….

Ryu mengedipkan matanya berkali-kali ketika Taemin tepuk tangan berkali-kali di depan muka Ryu.

“Kau kenapa? Terhipnotis atas mataku?”tanya Taemin mengibaskan poninya ke kanan hingga mengenai muka Ryu.

“Percaya dirimu tinggi sekali, Taemin-ssi.”kata Ryu sinis dan ia bergegas menuju ke luar meninggalkan Taemin sendirian.

“Ryu-ah! Kau mau kemana?”seru Taemin ketika Ryu menyentuh kenop pintu.

“Ke ruangan Jonghyun hyung.”kata Ryu singkat sebelum ia meninggalkan kamar Taemin.

***

“Woah, gomawo Ryu-ah sampai kau repot-repot membawakan daging bulgogi.”Jonghyun membuka tutup bekal dari Ryu yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

“Hmm, mashita. Bolehkan aku memakannya sekarang?”tanya Jonghyun mengambil sumpit yang ada di dalam kotak bekal dan Ryu mengangguk pelan.

“Kau sudah makan?”tanya Jonghyun ketika ia melahap beberapa daging bulgogi dan Ryu mengangguk.

“Kupikir iming-imingan Taemin tadi hanya omong kosong ahahaha.”

“Ahahaha, apa Taemin sebegitunya padamu sunbae?”tanya Ryu geli.

”Tidak begitu juga tapi kalau dia akan merelakan apapun demi memakan atau meminum kesukaannya.”kata Jonghyun.

“Ah, kupikir kau harus beberapa kali membawakan daging lagi untuk Taemin. Kecintaannya pada daging sepertinya mulai tumbuh. Saat dia awal masuk sini, dia sering merengek meminta makan daging tapi daging mahal pada saat itu. Saat harga daging mulai turun,dia malah tidak mau makan daging.”cerita Jonghyun.

“Sunbae tau banyak tentang Taemin. Sudah berapa lama sunbae kenal dengan dia?”tanya Ryu.

“Kau ingin tau karena penasaran atau mengambil kesempatan dalam kesempitan?”tanya Jonghyun memicingkan matanya.

“Mungkin dua duanya ahahaha aniya, aku sama sekali tidak berpikir untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan.”kata Ryu.

“Aku mengenalnya sudah lama sekali kalau tidak salah ketika Taemin berumur 15 tahun.Itu pun kami bertemu bersama 3 orang lain dalam suatu grup. Well, itu saja.”kata Jonghyun.

“Hanya itu?”gerutu Ryu.

”Nah, ketahuan kan mau mencari informasi. Dasar.”Jonghyun mencubit pelan hidung Ryu yang kecil.

“Aww… aku tidak bermaksud mencari informasi. Pikiranku baru melayang kesitu ketika mendengar ucapanmu yang mencurigaiku.”kata Ryu mengusap pelan hidung kecilnya yang memerah.

“Sunbae aku kembali ke kamar Taemin dulu ya.”Ryu berlari dengan cepat keluar ruangan Jonghyun tanpa basa-basi.

“Ya! Ryu! Haish, aku sampai lupa memberitahu kepada  Ryu.”Jonghyun menjatuhkan dirinya di bangkunya dan berkali-kali menepuk dahinya.

***

“Taem….”Ryu berhenti memutar knop pintu ketika mendengar suara kasak-kusuk dari dalam kamar Taemin lalu ia mengintip dari kaca pintu dengan berjinjit karena menyadari tingginya kaca dan dirinya yang pendek juga #plak

“Ryu Sung-ssi, masuklah.”Ryu yang masih menggenggam kenop pintu terkejut mendengar namanya terpanggil langsung refleks mutar kenop pintu dan hampir saja ia terjatuh seperti awal masuk ke kamar 18 kalau saja dia tidak memeluk pintu duluan (?)

“Jadi ini yeoja yang diceritakan Jonghyun.”kata namja di dekat pintu yang tadi memanggilnya.

“Kalian datang lebih cepat dari yang aku fikirkan.”Ryu nengok ke belakang dan melihat Jonghyun yang muncul tiba-tiba tanpa kacamata dan pakaian ala dokter miliknya.

“Hey Jonghyun! Kau masih ingat kepada kita bertiga bukan?”tanya namja bermata sipit yang duduk di sebelah Taemin.

“Tentu masih ingat hyung!”

“Tunggu dulu, bertiga? Apa maksudnya seperti cerita yang kau ceritakan tadi?”

***

“Jadi aku dikenal oleh kalian ya? Hahahaha…”tawa Ryu yang lepas dan kepalanya langsung mendapatkan jitakan dari Taemin.

“Jonghyun sering bicara begitu. Oh, Tae…….”Taemin langsung berlari dan menutup mulut Key rapat-rapat hingga Key hampir jungkir-balik.

“Mwo? Apa Key sunbae selalu dibegitukan oleh Taemin? Taemin-ssi kau jahat sekali….”kata Ryu ketika Taemin menduduki badan Key.

“Ya! Taemin-ah!”seru Key mendorong Taemin sedangkanTaemin yang melihat Ryu langsung terjengkal ke samping Ryu.

“Sepertinya aku mengenal kalian.”gumam Ryu memandang muka datar Minho.

“Ah, Pengelihatanmu sepertinya salah. Kita orang lama kan?”tanya Onew menarik tangan semua orang disana -kecuali Ryu- hingga berada di pelukannya.

“Orang lama? Isk, serasa apa ._.”kata Ryu.

“Kalau kia bersama-sama begini aku jadi ingat saat dulu.”ujar Onew membuat Taemin yang bergulat dengan Key terhenti dan kemudian duduk di sebelah Ryu.

“Kakak Taemin sering mengantar Taemin naik sepeda, JongKey sering bersama hingga dikira saudara sekandung, dan….Ah, yang paling terkesan itu kakaknya Taemin. Sering sekali mengajak kami bermain tapi saat Taemin debut malahan….”

Bruk…

Keseimbangan Taemin  hilang tiba-tiba dan ia terjatuh di dalam pelukkan Ryu (huah envy._.)

“Taemin!”

-TBC-

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!

19 thoughts on “Because of You – Part 1”

  1. hah? TBCnya pas Taemin lagi ambruk..huwaah~~

    err..aigoo..ini setting-nya di rumah sakit kan ya? aku masih belom tau nih si Ryusung itu magang sebagai apa.. dokter-kah? perawat-kah? soalnya dia di sini magang sebagai penjaga pribadi..aah, aku belum konek .___.”
    itu taemin kenapa? trus berarti mereka dulunya udah bikin grup gitu kan ya? trus si Jjong jadi dokter, si Taemin jadi pasien *?*, yang lainnya?

    hayoloooh, feeling aku si Taemin gak beres gegara kakaknya..aww..
    tapi di sini ada aura2 misteri gitu kan ya? haha..ditunggu deh klo gitu.. 😀

    1. Ryusung magang jadi suster hehe 😀 cuma karna jonghyun ngerasa aura Ryusung kaya cocok sama Taemin yang sekarang jadi dia magang jadi penjaga (suster) pribadinya Taemin hehe. Gomawo udah baca dhila-ssi ^^)7

  2. ottokhae??
    Taemin, sebenarnya ada apa??
    yang dimaksud kakak itu minho kah? atau yang lain??
    penasaran…..
    cepet di post part 2 nya…

  3. mmm… sebelumnya saya minta maaf kalo tebakan saya salah tapi
    disini Taemin ceritanya jadi orang gila ya?
    Tapi ffnya kereen bikin penasaran, lanjut yaaa

  4. Yang dimaksud ini TaeMin ada di rumah sakit jiwa. (۳º̩̩́.̮.̮º̩̩̀)۳ kasihannya TaeMin. Apa yang terjadi pada hyungnya, sampai TaeMin menjadi seperti itu. Kasihan TaeSun (۳º̩̩́.̮.̮º̩̩̀)۳ .
    Lanjutin author (งˆ▽ˆ)ง sepertinya bakal berlinang air mata (ʃ˘̩̩̩╭╮˘̩̩ƪ)

  5. omo! Taemin kenapa itu tiba2 pingsan? mungkin karna masalah kakaknya kah? ceritanya daebak, bikin penasaran. author, fighting!

  6. Satu kata ‘bingung’
    Semuanya terasa blm jelas. Itu ryu nya magang sbg dokter atau perawat? Udah gitu ada apa dgn tatapan mata taemin?
    Terus knpa tiba tiba onew bilang ‘saat taemin debut’ apa taemin nya mendadak sakit jiwa setelah debut? -__-

Give Me Oxygen