Marry Die [One Shot]
Title : Marry Die
Author : Han Sang Ra (panggil Riri ajah ^^~)
Main Cast :
Kim Ki Bum (SHINee)
Park Hyenim (My Imagine.. *anggap ajah itu readers*)
Support Cast : *sebenarnya gak ada, tapi gara” ini wajib*
Omma Hyen
Omma Kibum
Cingudeul Hyen
Super Junior
Kyuhyun (Super Junior)
Length : OneShot
Genre : Angst
Rating : PG-13
A.N : Ini FF One Shot pertama yang aku post disini!! semoga di post .. AMIN!! Apakah sudah di post? Ya? Jeongmal Gomawo.. semoga reader suka! langsung saja yah..
***
++Hyen Pov++
“Hyen~ah,” ucap cingu ku yang tak lain adalah Cibum, sebenarnya nama aslinya Kibum, ia berlari mengampiriku,
“Lihat, itu kodoknya lagi berpelukan,” ucap Cimbum menunjuk sebuah kodok yang sedang berpasangan, yang salah satu kodoknya menaiki kodok yang lain,
“Kamu kenapa sih Hyen~ah, dari tadi tidak berbicara…” ucapnya sambil melihat kearah wajahku,
“Suaraku seperti kodok~” ucapku akhirnya berbicara, karena aku pilek jadi suara ku bindeng,
“Huwwaaahahahahahehhee..oops, mianhe~ suara mu lucu sekali,” ucapnya tertawa terbahak-bahak,
“Ah~ jahat!” ucapku sambil berlari meninggalkanya,
“Hyen~ah tunggu, aku Cuma bercanda fufufu..” ucapnya tertawa kecil, membuatku sebel, huh!
“Aku gak mau bertemu dengan Cibum lagi…” teriakku sambil masuk kedalam rumah dan mengunci pintu,
“Aduh, Hyen~ah buka pintunya, Cibum janji gak akan berkata seperti itu lagi,” ucap Cibum sambil mengedor-gedor pintu,
“Janji?!” ucapku dari balik pintu,
“Sip~ aku janji,” ucap Cibum, aku membukakan pintu dan menatapnya sambil tersenyum senang dan dia ikut menatapku dengan lembut,
“Kok wajahmu jadi pucat sih??” ucap Cibum memegang keningku, aku sangat merasa lemas, Brruukkk!! Aku jatuh pingsan di depan pintu,
“Omona~ Hyen, di bilangin jangan main dulu,” ucap Omma~ku mengangkat tubuhku, aku hanya bisa melihatnya dengan buram karena tak kuasa membuka mataku, rasanya berat,
“Mianhe~ yah Kibum, untuk akhir-akhir ini Hyen~ah tak boleh main dulu,” ucap Ommaku sambil menutup pintu,
Seminggu setelah kejadian itu, kata dokter aku sudah boleh keluar rumah, rasanya aku jadi baru pertamakali menghirup oksigen seperti bayi baru lahir,
Aku sangat rindu pada cinguku, apakah dia akan marah padaku karena kejadian yang lalu?
Aku keluar rumah menggunakan jaket yang tebal serta sweater yang hangat, karena sedang berlansungnya musim dingin, sampai tepat di depan rumahnya ada dua truk besar serta beberapa orang sedang memindahkan barang dari rumahnya dan memasukannya kedalam truk,
“Cibum!!!” teriaku melambaikan tangan kearahnya yang sedang melamun menatap jendela dari lantai dua, dia tersenyum dan berlari turun,
“Hyen~ah, sudah lama aku tak melihatmu,” ucapnya sambil memelukku,
“Hehehe.. mau diapakan barang-barangmu? Di tukar???” ucapku dengan wajah polos,
“Hm… aku mau pindah,” ucapnya sedih..
“Pindah? Kemana? Padahal kita baru saja bertemu,” ucapku sambil memegang wajahnya,
“Ini keputusan orangtuaku, hiks…. hiksss” ucapnya dengan meneteskan air mata,
“Lho, jangan nangis.. mana Cibum yang aku kenal dulu, hhhee…” ucapku sambil mengelap air matanya dengan sapu tangan berwarna biru langit yang di buatkan Omma~ku,
“Hm, karena aku telah menyusahkanmu… aku akan berjanji, saat kita besar kita menikah yah?!” ucap Cibum sambil menarik tanganku, dan mengaitkan kelingkingnya ke kelingkingku,
“Menikah? Tapi kita masih kecil…”
“Kan kalau sudah besar, hheeehhee..” ucapnya sambil berlari kecil masuk kedalam rumah, aku hanya terdiam membatu, tak berapa lama ia kembali
“Ini!” ucapnya sambil menyodorkan sebuah mainan bola kristal yang di dalamnya ada sebuah rumah dan salju putih yang lembut,
“Ini buatku?” ucapku yang masih terheran-heran, kan biasanya dia menyodorkan sesuatu barang untuk pamer doang,
“Ne~… untuk kenang kenangan, agar kau mengingatku terus!” ucapnya sambil memukul keningku dengan lembut,
“Kibum!!! Ayo berangkat!!!” ucap seorang yeoja cantik yang tak lain omma~nya Cibum,
“Hyen~ah, Kibum pergi dulu yah, ayo! Kibum ucapkan selamat tinggal pada Hyen~ah,” ucap Omma~nya Cibum,
“Kalkayo~” ucapnya sambil melambaikan tangan,
“Calkayo~” balasku sambil tersenyum, memandang mobil yang berjalan terus dan menjauh sampai menghilang dari pandanganku, Hm.. gumamku lirih, memasukan kedua tanganku ke saku baju dan berjalan pulang,
—————————————————————————————————————
“Hyen~ah, ayo cepat … cingudeulmu sudah menunggu,” ucap Ommoniku dari bawah,
“Ne~…” gumamku sambil melihat kearah jendela, tampak dua yeoja manis sudah menungguku, aku mengambil tas dan tak lupa memasukan bola kristal mainan kesayangnku, lalu turun kebawah,
“Ayo cepat! Nih sandwich keju kesukaanmu,” ucap Ommoniku sambil menyodorkan kotak makanan berwarna putih dengan bintang-bintang biru dan merah muda,
“Oh iya, jangan lupa bawa obatmu,” ucap Ommoni ku lagi, aku hanya mengangguk~ngangguk mengerti,
“Hyen berangkat!!!” ucapku sambil berlari keluar rumah,
“Hyen~ah, apa itu?” ucap salah satu cinguku melihatku memegang plastic putih berisikan pil obat,
“Ah~ bukan apa-apa, ayo sekarang kita shooting dimana?” ucapku mengalihkan pembicaraan,
“Itu.. sudah di sediakan mobil, katanya ada pembuatan ‘Music Video’ dan kamu yeoja tokoh utama,” ucap cinguku lemas,
“Wae?” tanyaku,
“Yah… aku juga ingin menjadi tokoh utama, karena namja yang bernyanyi sangat tampan…” ucapnya,
“Yah~ kirain apa? hheeeehehe” ucapku dengan tertawa kecil,
Kami naik mobil berwarna putih dengan motif bunga berwarna biru dan merah muda kesukaanku, yang tidak terlalu mencolok dan memalukan.
Dalam beberapa menit, sampailah kami di sebuah gedung yang besar tempat biasa aku bekerja, aku berjalan dengan hati senang masuk ke dalam gedung, rasanya hal yang tak mungkin aku masuk kesini~
“Hyen~ah, ayo kesini…” ucap seorang manager muda memanggilku, aku pun menghampirinya,
“Ada apa?” tanyaku bingung, di depanku sudah berdiri tiga belas namja yang lucu lucu,
“Ini adalah beberapa namja barumu, mereka akan mulai debut minggu ini,” ucap manager itu menjelaskan,
“Mohon bantuannya,” ucap mereka serempak,
“Oh~iya, kenalkan aku Park Hyen~nim imnida, panggil saja Hyen..” ucapku mulai meperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan kananku, mereka pun juga memperkenalkan diri mereka sambil menjabat tangaku bergantian,
Tapi aku langsung histeris mendengar nama dari salah satu namja muda tersebut,
“Siapa namamu tadi?” tanyaku minta pengulangan,
“Ki…..Kim Kibum,” ucapnya pelan,
“Cibum? Ne~ kamu Cibum kan..” ucapku sangat senang,
“Mian nuna, sepertinya nuna salah orang, aku belum pernah bertemu nuna~sebelumnya” ucapnya menjelaskan, tapi aku tetap kekeh bahwa dia Cibum sahabatku,
Agghhh…!! Kurasakan dada ini tiba~tiba sesak pasti karena aku terlalu banyak bergerak, aku berlari meninggalkan mereka menuju kamar mandi,
“Oh my~” lirihku pelan sambil memegang mulutku yang mengeluarkan darah segar, aku bergegas membasuhnya dengan air,
Mengapa ini harus terjadi sekarang,…… aku lupa membawa alat bantu lagi,
Aku mengeluarkan obat dari tasku dan cepat-cepat meminumnya tanpa air, dan aku merasa badanku mulai sehat,
***
++Kibum Pov++
Tap..tap..tap, bunyi sepatu lari seorang yeoja di sebelahku menuju kamar mandi, sepertinya aku mengenal wajahnya,
Aku menguntitnya dari belakang, dan melihat dia berada di kamar mandi dengan wajah mau menangis,
“Oh my~” gumamku pelan, melihat dari tangan yang menutup mulutnya mengeluarkan darah segar yang sungguh banyak,
Yeoja~itu membersihkan mulutnya dan meminum beberapa pil obat, lalu keluar dari kamar mandi, aku menyumput di balik pintu..
“Hyen~ah, ayo kesini…” teriak seorang yeoja lain memanggilnya,
“Hyen~ah? Sepertinya nama itu tidak asing bagiku??” gumamku sambil berjalan kecil menuju tempat ku bekerja lagi,
“Kibum~ssi sini!!!” ucap managerku memanggilku, itu kan yeoja tadi~
“Ini perkenalkan Park Hyen~nim, tokoh utama yeoja di MV mu,” ucap manager itu memperkenalkan,
“Kim Kibum imnida~” ucapku sambil tersenyum manis padanya,
“Kim Kibum? Bukannya Kim Kibum yang itu..?” ucap yeoja itu menunjuk kearah salah satu dongsaengku,
“Ne~.. nama aku dan dia sama, hanya saja dia dipanggil Key~” ucapku menjelaskan,
“Apakah kita pernah bertemu??” tanya yeoja itu padaku, aku memandang lurus kematanya dan terus memperhatikan wajahnya,
“Sepertinya belum,” ucapku ragu, yeoja itu hanya menangguk-ngangguk kecil,
“Hey~ ayo mulai, cepat ganti pakaianmu… dan kamu bersiap~siaplah,” ucap sang sutradara pada kami semua,
***
“Yap~!! Good!!” ucap sutradara menyelesaikan video ini,
“Lagunya tentang apa sih? Aku gak ngerti..” tanya yeoja itu padaku,
“Ini tentang seorang lelaki yang berpenyakit, tapi dia sudah berjanji akan menikah dengan yeoja yang ia cintai sebelum ia meninggal,” jelasku padanya,
“Ouu.. ya ya ya~”ucapnya mengerti,
“Hyen~ah, ayo pulang!!!” teriak beberapa yeoja kepada yeoja disebelahku,
“Kibum~ aku duluan,” ucapnya sambil berjalan pergi meninggalkanku,
“Hey~ tunggu!! Ini t………as mu” teriakku, tapi terlambat dia sudah menghilang,
Aku pulang dengan membawa tas yeoja yang bernama Hyen~ah tersebut, aku penasaran dengan isi tasnya, aku buka dengan perlahan di dalam mobil, isinya dompet obat-obatan dan mainan bola crystal, dan dibawah bola itu tertulis tulisan kecil yang tak dapat dibaca oleh mata telanjang,
“Ah~ apa ini? Aku tidak sopan sekali..” gumamku sambil menaruh kembali barang-barang tersebut kedalam tas,
“Tapi aku penasaran dengan isi dompetnya,”
Aku mengambil kembali dompetnya dan membuka isinya, aku melihat foto sepasang anak kecil yang sedang bermain ayunan bersama dengan latar sebuah bukit yang indah pada sore hari,
“Ini kan aku!” ucapku keras sambil menunjuk-nunjuk foto tersebut, aku berpikir keras,
kenapa aku bisa berada dengan yeoja kecil itu,apa yang aku lakukan denganya? Siapa dia?
“Agh… kepalaku sakit sekali,” siing! Seketika itu juga aku tak sadarkan diri,
***
++Hyen Pov++
“Aduh~ babo! sampai ketinggalan segala,” ucapku sembari berjalan kembali ke gedung besar,
Hey~ itu seperti Kibum, mengapa dengan kepalanya,
Siing,!! Dia tak sadarkan diri, aku mengambil langkah cepat mendekati mobilnya, untungnya mobilnya tidak di kunci,
“Kibum~ah bangun!!” ucapku sambil menggoyang-goyangkan badanya, aku melihat dia sedang memangku tasku dan melihat isi dompetku,
mengapa tasku bisa bersamanya???
Ah~ sudahlah aku harus membawanya kerumah sakit terlebih dahulu,
“Dok bagaimana keadaan cingu saya?” tanyaku melihat dokter keluar dari ruangan,
“Apakah anda keluarganya?” aku menggeleng,
“Dok, saya ibunya…” ucap seorang yeoja sepertinya sudah berkepala tiga,
“Begini, saya bisa bicara empat mata dengan anda,”
Tak berapa lama, aku melihat yeoja tersebut keluar dari ruangan dokter dengan mata agak sembab, seperti habis menangis, yeoja itu lalu menatapku dan menghampiriku..
“Anda Hyen?” tanyanya padaku, aku mengangguk..
“Apakah kamu masih mengingatku?” tanyanya lagi, aku menatap wajahnya dengan seksama,
“Omma~” ucapku memeluknya, memang aku memanggilnya dulu Omma~ karena dia merawatku bagaikan anak kandungnya sendiri,
“Jangan~jangan, itu… Cibum~ah.”yeoja yang aku panggil Omma~ tersebut mengangguk,
“Ada apa denganya Omma~?? Apa penyakit yang diderita Cibum??”
“Sudahlah, hanya penyakit ringan sebentar lagi sembuh,” ucapnya dengan berat, membuat hati ini mengganjal,
***
++Kibum Pov++
Sudah sebulan tentang kejadian itu, kata Ommoni aku diantar kesini oleh yeoja yang bernama Hyen, tersebut dan ternyata dia sahabat kecilku, aku baru bisa mengingatnya sekarang, dan dia selalu menjengukku setiap waktu saat aku koma dan tak sadarkan diri. Sampai suatu hari dia tak menjengukku,
Aku mencoba bangkit dari tempat tidur ini, dan melepaskan infusku. Dan tanpa sepengetahuan dokter aku keluar dari rumah sakit, aku menstop taksi.
Aku kabur tanpa memikirkan tujuanku.
Tiba-tiba aku mengarahkan taksi ini ke sebuah rumah tua yang tidak berpenghuni,
Tanpa sadar aku turun dan mendekati pohon jeruk yang sangat besar, aku mengelus-ngelus pohon tersebut, entah mengapa aku sangat rindu dengan pohon ini.
Bagiku pohon ini adalah kenang-kenang yang sangat beharga. Aku tak tau mengapa, rasanya damai sekali berada di sisi pohon ini,
Sruukk!!
“Apa ini? Ada yang mencongkel-congkelnya, jahat sekali..” gumamku sambil terus mengelus-ngelus pohon tersebut, aku menatap hasil congkel-congkelan tersebut,
“Cibum~Hyen adalah teman,” ini tulisan Hyen~ah?tulisan yang sangat lama,
Aku tercengang melihat tulisan yang sangat tidak asing lagi denganku. Tertulis nama kecilku dengan nama seorang yeoja yang aku kenal selama ini di sana. Terpampang jelas dengan ukiran pohon yang sangat rapih.
“Agh…dadaku sakit sekali,” aku memegang dadaku, rasanya seluruh badanku mati,
Aku mencoba berjalan dengan pelan, aku melintas sebuah sanggar balet, dari jendela aku melihat yeoja manis dengan gaun balet yang mengembang, itu Hyen~ah?
“Ah~ dadaku sakit sekali, bagaiman kalau dia tau aku mempunyai penyakit seperti ini?” semua tubuhku lemas dan aku pun tak sadarkan diri kembali, dan jatuh kedalam salju yang lembut,
***
++Hyen Pov++
“Siapa namja tersebut? Wajahnya pucat sekali..” gumamku melihta sekilas seorang namja memakai pakain pasien rumah sakit dengan wajah pucat di luar udara yang dingin tersebut,
Brrukk!! Apa itu?
“Omo~ namja itu pingsan,” aku bergegas keluar dan menganggkatnya kedalam, wajahnya sangat pucat,
“Hyen~ah siapa itu??” tanya cinguku, tapi aku tak menghiraukannya aku terus menepuk pipi namja tersebut akan bangun, dan baru tersadar bahwa dia Kibum,
“Aku pergi ke Rumah Sakit dulu,” ucapku mencoba mengangkatnya keluar dan menstop taksi,
“Sedang apa coba dia dengan kondisi seperti ini,” gumamku lirih,
Aku terus menatap wajahnya yang semakin memucat. Sebenarnya dia sakit apa sih? Baru saja bangun sudah kabur dari rumah sakit. Aku kan sudah menyiapkan pesta penyambutan untukmu nanti malam.
Degghh!! Rasa sakit yang sangat besar menyerang tubuhku.
Aghh… mengapa aku harus sakit juga di saat genting, aku gak bawa obat lagi~
“Pak~ tolong bawa namja ini ke Rumah Sakit, saya turun disini,” ucapku sambil turun, aku lari dengan sekuat tenaga kembali lagi kerumah, sedikit demi sedikit darah terus keluar dari mulutku, menetes di salju putih yang lembut..
Karena lariku yang membuat salju lembut ituu bersatu dan menjadi merah muda. Ku berpegangan dengan pagar di depan rumahku. Rasanya ingin saja mati!
Melihat darahku yang terus menetes ke salju dengan pelan,
“Agh~ aku sudah tak kuat lagi,” ucapku pingsan di depan rumahku sendiri,
***
++Kibum Pov++
Cibum~ah kita pasti akan bertemu kan??
Kau kan sudah janji padaku???
Apa kau lupa??
Kita akan menikah kan??
Kau sudah janji itu padaku… Janji!
Sesosok yeoja manis memakai dress putih panjang sampai lutut berkibar dengan tepasan angin kecil yang segar, lama kelamaan menjauh dari hadapanku.
Cibum~ah…. Maaf kan aku..
Aku tidak bisa menepati janjimu…
Saat aku berbalik tampak yeoja yang sama memandang kearahku dengan tatapan sedih dan sedikit menangis.
Ia langsung memeluk ku, aku membalas pelukannya dengan lembut. Tiba-tiba raganya menghilang dari pelukanku? Apa maksudnya ini!
“Ahhh~” ternyata itu hanya mimpi, aku melihat tanganku yang sedang di infuse,
Tercium bau obat dimana-mana, aku sudah balik lagi ketempat ini, Siapa yang menolongku?
Aku menatap ke luar pintu, tampak Ommoniku dan seorang dokter sedang bercakap,
“Ibu, hati anak anda sudah tak kuat lagi, ini sudah stadium akhir, lebih baik kita mencoba untuk operasi!”
“Tapi, apakah operasi hati itu harus dari orang hidup?”
“Yah~ kita harus mencari seorang yang baru meninggal dan meminta hatinya,”
Aku memegang dadaku, apakah sebegitu parah sakitku ini, memang rasanya sesak dan ingin melayang saja,
Aku melihat keluar jendela, tampak awan putih berjalan pelan tertiup angin.
Kalau aku mati mungkin aku tak akan melihat awan lagi
Terbesit dipikiranku tentang janjiku pada Hyen~ah saat kecil, aku berjanji menikahinya, memang… sekarang dia sudah tumbuh menjadi yeoja yang sangat manis,
“Aku harus menikahinya terlebih dahulu sebelum aku mati!” ucapku semangat,
Degh!
Aghh.. penyakit ini kembali lagi,
Aku mencoba meraih obat yang sudah tersedia di meja sebelahku. Tapi… yang aku lakukan malah membuat diriku terjatuh dari tempat tidur dengan infuse terlepas.
***
“Dimana ini?” tanyaku mencoba bangun,
“Sudah kamu tidur saja,” ucap Ommoniku dengan mata sembab,
“Ada apa ini?” kulihat sekelilingku terdapat keluarga Hyen~ah yang sedang menangis dan keluargaku berkumpul, aku meraba badanku yang tebalut perban,
“Agh… sakit,” desisku mencoba untuk kembali duduk,
“Ommoni~ sebenarnya ada apa?” tanyaku pada mereka, tapi Ommoniku hanya menyodorkan sebuah kertas putih, dan sebuah kotak kecil,
Aku membuka kotak itu terlebih dahulu. Tampak sebuah mainan bola kristal salju di hiasi rumah dan salju buatan di dalamnya.
Perasaanku tidak enak?
Sekarang aku membuka kertas putih dengan pelan. Tampak kata demi kata tertulis di dalam surat itu sudah mulai terlihat,
Cibum~ah apakah kau ingat janjimu padaku?
Semoga saja kamu ingat. Agar aku ada teman untuk mengingatnya.
Semoga kehidupan barumu ini di mulai dengan tenang dan bahagia.
Selalu ingat aku yah! Karena aku sahabatmu,
Aku juga akan selalu mengingatmu kok.
Dan jangan lupa jaga mainan ku, maksudnya mainan kita.
Serta jaga juga hatiku yang sudah menjadi hatimu..
Karena itu walau kamu sudah tidak bisa melihatku! Aku akan selalu bersamamu,
Aku tercengang melihat isi surat putih tersebut!
“Apa maskudnya ini? Apa yang dilakukan Hyen~ah!!” teriakku menggema keseluruh ruangan,
“Hyen~ah memaksa,” ucap Ommoniku lirih,
“Memaksa? Memaksa apa? Akuu tidak mengerti!!” ucapku keras. Ommoni hanya memandangku dengan sedih,
“Maksudnya Hyen~ah mengorbankan organ hatinya untukmu… Ia rela mati untukmu..” bisik Ommoniku pelan, sambil memelukku dengan tangisan. Aku hanya bisa membatu mendengar pernyataan Ommoniku.
“Mwo! Aku gak percaya ini, mengapa tidak aku saja yang mati,” ucapku tak kuasa menahan tangis,
“Babo! Harusnya kami menjaga baik amanat Hyen, bukan seperti ini.” ucap Ommoniku dengan mendaratkan tamparan kewajahku,
“Ommo~ aku punya satu permintaan…”gumamku dengan meringis,
***
Gedung putih yang berhias beberapa bunga merah muda dan biru langit pada malam hari. Dengan terang lampu light stick biru shapire dan beberapa lilin yang berada di setiap pinggir bangku. Di isi dengan beberapa orang yang sangat ku kenal,
Aku menarik nafasku panjang, aku sudah mempersiapkan segalanya.
Aku menunggu di depan mimbar memakai jas putih berbalut pernak-pernik biru kecil, menunggu seseorang dari balik pintu depan dengan gugup.
Senyumku melebar melihat pintu depan di buka dengan perlahan, tampak dari jauh seorang yeoja memakai gaun putih yang cantik dengan wajah pucat tertidur di tempat tidur yang di gerek pelan kearahku dengan sepanjang jalan titabur bunga yang sangat indah,
“Kibum~ssi apakah benar kamu akan berjanji setia untuk menikah dengan yeoja ini?” ucap seorang namja memakai jas hitam di hadapanku,
“Aku akan berjanji menjaganya…. Selamanya,,” ucapku sambil menatap yeoja di sebelahku yang entah tertidur dengan apa yang ia impi untuk selamanya.
Waktunya pembelai pria mencium pembelai wanita,
Aku menatap wajah yeoja yang aku cintai sudah tak bernyawa di tempat tidur dengan gaun yang indah, aku belay rambutnya yang mulai mengeras, tanganya yang sudah kaku dan bibirnya yang membiru,
Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, Aku menepati janjikan, bisiku kecil, dan mencium bibir yeoja tersebut dengan pelan,
Tubuhku terasa lemas rasanya. Sepertinya sudah bekerja,
Aku mencoba bangkit setelah menciumnya. Tapi yang aku dapat aku malah terjatuh ke lantai, aku mencoba membuka mataku dengan pelan tapi rasanya berat sekali. Perlahan demi perlahan suara gemuruh sudah tidak terdengar lagi, dan akhirnya aku menutup mataku dengan lembut sambil tersenyum senang.
***
++Omma Kibum Pov++
Terbaring Kim Kibum dan Park Hye~nim,
Sudah empat tahun lamanya kamu terbaring bersama Hyen,
Wajahmu masih teringat olehku. Ya karena aku ini ibumu,
“Omma? Apakah dia hyungku?” tanya seorang anak kecil manis di sebelahku yang tidak lain adalah anak bungsuku sambil membuka buka album foto,
“Ne, dan yang sebelah itu adalah nuna mu…” ucapku menunjuk sebuah foto dengan seorang yeoja yang memakai gaun menatap Kibum anakku,
“Wah! Omma! Dia sangat miinah..”
“Omma dapat foto ini dimana?” tanyanya lagi,
“Omma dapat ini saat Hyungmu membuat MV dengan Nuna mu..” jawabku dengan singkat,
Anakku terus membuka album itu foto demi foto. Dan ia mengamatinya dengan serius,
“Wah sudah saatnya.. ayo Kyuhyun kita jenguk Hyungmu…”
~FIN~