My Little Bride – Part 7

Title : My Little Bride (chapter 7)

Author : Choi Min Young

Main Cast : Choi Minho, Choi Ji Yeon, Lee Jinki, Kwon Yuri

Support Cast : Im Yoona, Taemin, Choi Siwon, Yoogeun

Length : Sequel

Genre : Comedy, Romance

Rating : PG 15

Credit Song :

C.N Blue – Love Light

SHINee – Amigo, In My Room, Last Gift, Please Don’t Go

Choi Minho POV

Siapa namja itu? Kenapa Ji Yeon bisa akrab sekali dengannya? Dan tatapan Ji Yeon pada namja itu… berbeda sekali dengan saat ia menatapku. Ji Yeon, mianhae…aku tidak bisa menunjukkan perasaanku padamu. Mungkin, aku memang bukan seorang nampyeon yang baik untukmu. Mianhae…

Lalu aku memutuskan untuk kembali ke kelas saja.

BRUK! Aku menabrak seseorang saat aku berbalik badan. Ternyata seorang yeoja.

“Heh! Kau tidak punya mata ya?!” bentak yeoja itu. “Lihat, bajuku kotor semua tahu!” lanjutnya sambil membersihkan seragam putihnya.

Aku terpana melihatnya. Bukan karena kecantikannya, tapi karena… yeoja ini sangat mirip dengan noona… Wajahnya, rambutnya, matanya… “Noona?” gumamku tanpa sadar.

“Apa? Apa kau bilang? Noona? Apa itu?” tanyanya yang ternyata tidak mengerti bahasa Korea.

Aku langsung menggeleng. Sekilas kubaca nametagnya, Yuri.

“Heh! Aku bertanya padamu!”

Aku tidak menanggapinya. Aku malah pergi meninggalkannya begitu saja. Ia benar-benar mengingatkanku dengan noona… Tidak, aku tidak mau lagi tenggelam dalam kesedihan karena kematian seseorang yang aku cintai. Tidak, aku tidak boleh mengingatnya lagi.

Tuhan… kenapa aku tetap tidak bisa melupakannya? Im Yoona noona, aku sangat merindukanmu. Andai kau masih hidup, aku pasti akan menjadi namja baik yang akan selalu menjagamu. Tapi kenapa… kenapa… kau pergi secepat ini? Dan bahkan kau pergi hanya karena si brengsek itu. Lee Gi Kwang, aku tidak akan pernah memaafkanmu, atas apa yang kau lakukan pada noona.

Flashback

“Noona… jangan lakukan itu. Chepal…”

            Yoona tidak memedulikanku. Ia terus menangis sambil menatap pemandangan di bawah rooftop apartemennya. Ia berniat bunuh diri setelah namjachingunya, Lee Gi Kwang memutuskannya tanpa alasan yang jelas.

            “Noona, hajima… Kau tidak boleh mati hanya karena namja brengsek itu!”

            “Ani, aku sudah pernah bilang kan kalau aku akan menyerahkan semua yang kumiliki bahkan nyawaku sendiri untuknya,” kata Yoona.

            “Noona…”

            “Minho-ya, aku senang menjadi chingumu selama ini. Kau namja yang baik. Lanjutkan hidupmu tanpaku lagi. Aku yakin kau bisa. Annyeong…”

            “NOOONAAAAAAAAAAAAAA”

Flashback END

Aku memang pabo. Bahkan aku tidak dapat mencegahnya untuk loncat dari lantai paling atas di apartemen itu. Hari itu, adalah hari terburuk bagiku. Aku tidak akan pernah dapat melupakannya. Dia, yeoja yang pertama kalinya membuatku jatuh cinta sekaligus yang membuatku menangis karena kehilangannya. Tapi aku tak akan pernah dapat memilikinya. Ia hanya menganggapku sebagai namdongsaengnya, tidak lebih.

Noona… Aku mengelus bibirnya dari fotonya di ponselku. Ia cantik sekali. Wajahnya seperti seorang bidadari. Selain cantik, ia juga sangat baik dan dewasa. Dia sangat mengertiku. Dia sangat mempesona. Sungguh tak dapat dipercaya akhir hidupnya tragis sekali. Aku tahu ia begitu mencintai Lee Gi Kwang. Tapi aku sangat membenci namja itu.

Sepulang sekolah…

Hari ini aku naik bus ke sekolah. Entah, aku sedang ingin naik bus. Dan hari ini, aku tidak melihat Ji Yeon menunggu di halte. Kemana dia? Apa dia masih marah padaku?

“Heh! Kau laki-laki yang tadi kan?” tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku. Oh, yeoja tadi.

Aku hanya memandangnya datar lalu mengalihkan pandanganku lagi. Yuri, aku ingat namanya.

“Heh! Kau ini kenapa sih tidak pernah bicara? Apa kau pemalu?”

Silahkan saja ia terus berbicara. Aku juga tidak akan menggubrisnya.

“Aissh, dasar sombong! Lalu apa yang mau kau lakukan pada seragamku ini?” tanyanya sambil menunjukkan seragamnya yang kotor.

Sekarang aku melihat seragamnya. “Maaf, tapi itu bukan salahku.”

“Ap, apa? Apa kau bilang? Heh! Kau ini kan yang menabrakku tadi?!”

“Tapi kau juga tidak memperhatikan jalan saat kau berjalan. Apa kau masih mau menuduhku?”

“Dasar sombong! Siapa sih kau?” Yuri langsung membaca nametagku. “Oh, Choi Minho. Kau yang digilai para perempuan itu ya? Hmh, padahal wajahmu biasa saja tuh. Tidak tampan!”

“Kau juga begitu cerewet,” balasku santai.

“Apa? Hhh… dasar anak ini! Kau tidak tahu siapa aku?”

Aku tidak menjawab.

“Baiklah… Asal kau tahu ya, aku ini Yuri, ketua geng sekolah. Kau tahu, aku bisa menyuruh anak buahku untuk menghajarmu kalau aku mau.”

Aku menghela nafas beratku lalu masuk ke bus yang sudah kutunggu dari tadi.

“Heh! Tunggu! Aissh, benar-benar! Heh! Awas kau ya!”

Aku tersenyum kecil melihat Yuri masih memanggilku saat aku di dalam bus. Dia cerewet sekali. Apa mulutnya itu tidak bisa dikunci? Tapi… ia mengingatkanku pada Yoona noona…

Malamnya….

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam tapi Ji Yeon belum pulang juga. Kemana dia? Padahal di sekolah juga tidak ada kelas malam kan? Apa dia pergi dengan namja itu? Apa sebenarnya hubungan mereka? Choi Ji Yeon… jangan buat aku seperti ini…

Sesaat kemudian, aku mendengar suara pintu terbuka. Ah, itu pasti Ji Yeon. Aku segera menemuinya.

“Ya, kemana saja kau?”

Ia melepas sepatunya dulu baru menjawabku. “Apa urusanmu?” tanyanya datar. Ia seolah tidak merasa bersalah-setidaknya karena pulang malam-padaku.

“Aku ini nampyeonmu!” aku terpaksa membentaknya. Apa sekarang ia sudah berubah? Apa ia sudah sama sekali tidak memikirkanku?

“Arasseo. Tapi apa kita menikah atas dasar cinta? Kita tidak pernah saling mencintai kan?” katanya lagi tanpa merasa bersalah.

“Apa kau pergi dengan namja itu? Siapa namanya?”

Sekarang Ji Yeon mengerutkan kening. “Kau tahu namja itu? Lee Jinki? Darimana kau tahu?”

Aku tidak menjawab pertanyaannya. “Siapa dia?”

“Mwoya? Apa sekarang kau memata-mataiku?”

“Ji Yeon, sudahlah… Sekarang aku bertanya padamu. Apa kau pernah sekalipun melihatku?”

Ji Yeon terdiam. Mungkin karena nada bicaraku berubah.

“Apa kau pernah melihat sebuah cinta yang kutunjukkan untukmu? Walau hanya sedikit?” tanyaku lagi dan ia masih terpaku. “Apa pernah kau mencintaiku? Apa pernah kau memikirkanku? Apa pernah kau menyimpan namaku dalam ruang hatimu walau sesempit apapun?”

“Minho-ya… Na…”

“Tapi aku melakukannya Ji Yeon. Aku mencintaimu walau aku baru menyadarinya. Aku selalu memikirkanmu walau itu membuatku kesal. Aku selalu menyimpan namamu dalam ruang hatiku yang paling luas sebagai seorang anae walau kau sama sekali tidak sempurna. Aku melakukannya untukmu… Ji Yeon…”

Aku melihat kedua matanya berkaca-kaca. “Kau tidak pernah menunjukkannya, Minho. Kau tidak pernah berubah seperti saat di Korea. Mianhae, tapi aku tidak dapat melihat cintamu walau sekecil apapun. Semua itu hanya terjadi dalam imajinasiku. Aku selalu berharap kau dapat mencintaiku dan saat itu aku akan membalas cintamu. Tapi yang ada… kau tetap sama. Kau tidak pernah melihatku sebagai anaemu. Kau…”

“Saranghae…” ucapku lembut. Ia menatapku. Lalu aku mendekatkan tubuhku padanya, memegang lehernya dan mengangkat wajahnya sehingga aku dapat melihat wajahnya yang sendu dengan jelas. Perlahan aku mendekatkan wajahku, menghirup aroma lembut disekitar kami… Dan menyentuh bibirnya dengan bibirku, kucium bibir atasnya dengan lembut dan mengeluarkan semua isi hatiku padanya…

Mulai detik ini aku yakin…. Kalau aku mencintainya…

Pagi pun menjelang seperti biasa. Tapi bagiku, ini bukan pagi yang biasa. Mulai pagi ini, adalah hari yang baru bagi aku dan Ji Yeon. Kami sudah berjanji kalau kami akan selalu mencintai. Aku tahu ini aneh, kami saling mencintai setelah kami menikah. Tapi mungkin ini adalah takdir. Karena kita tidak mungkin menghindarinya.

Ji Yeon tersenyum padaku saat kami bertemu di meja makan. Ia terlihat sangat cantik, atau aku baru menyadarinya kalau ia cantik? Ia memakai sebuah bandana pink di kepalanya. Rambutnya yang sebahu dan tebal itu membuat wajahnya lucu. Aigo, anaemu sangat cantik, Minho-ya!

“Annyeong!” sapanya riang.

Aku mengangguk sambil tersenyum. “Apa rencanamu hari ini?”

“Mwo? Rencana? Apa aku harus menyusun rencana?” tanyanya heran. Wajah pabonya itu… membuatku gemas ingin mencubit pipinya.

“Aku selalu memiliki rencana untuk menghabiskan hari.”

“Oh… kenapa aku tidak? Aku selalu menjalani apa yang terjadi. Aku tidak pernah berpikir untuk membuat rencana..”

“Bolehkah aku… menyewamu untuk rencanaku hari ini?”

“Mwo?”

“Ayo kita habiskan waktu seharian kau mau?”

Ia mengangguk pasti, lalu tersenyum lebar. Hari ini, aku ingin menghabiskan hariku bersamanya. Aku ingin ia hanya memandangku dan aku juga hanya memandangnya. Aku tidak pernah merasa sesemangat ini sebelumnya. Menghabiskan satu hari bersama Ji Yeon… pasti akan menyenangkan!

“Minho-ya…”

“Hmm?”

“Bagaimana kalau kita mengubah nama panggilan kita?”

“Maksudmu?”

“Mm… aku akan memanggilmu oppa,” katanya dan aku terkekeh kecil.

“Oppa?”

“Wheyo?…” gerutunya sambil mengerucutkan bibir. “Bukannya semua yeoja memanggil namjachingunya dengan panggilan oppa?”

“Lalu apa aku harus memanggilmu ‘Chagi’?” tanyaku dan raut wajahnya langsung berubah senang.

“Keurom!”

“Keurae. Aku setuju.”

“YEEEEEEEEE!!!” teriak Ji Yeon dengan senangnya sambil mengangkat kedua tangannya ke udara. Aku memperhatikannya sambil tersenyum. “Oppa…” panggilnya.

“Wae Chagi?” balasku dan ia tersenyum.

“Saranghae yeongwonhi…”

“Na ddo.”

Choi Minho diary

‘One day in February with Choi Ji Yeon…’

Aku benar-benar menghabiskan hariku dengan Ji Yeon. Kami berangkat ke sekolah bersama dengan motorku. Ini adalah yang pertama kalinya. Saat tiba di sekolah, semua orang bingung dan terkejut melihat kami berdua jalan bersama. Semua yeoja menunjukkan wajah yang sama, cemburu. Tapi belum tentu semua namja begitu, bahkan mungkin tidak ada. Ji Yeon… siapa sih namja yang akan mencintaimu setulus aku?

            Lalu kami juga duduk bersebelahan saat di kelas. Aku memperhatikan caranya belajar dan memperhatikan songsaengnim. Hhh… dan kali ini aku beranggapan kalau ia benar-benar pabo. Ia sama sekali tak bisa mencerna semua penjelasan yang dikatakan sonsaengnim. Terkadang ia menguap karena terlalu bosan pada pelajaran Bahasa Jepang. Dan beberapa saat ia sempat tertidur karena terlalu membosankannya. Dan saat ia tertidur, aku selalu berusaha menutupinya agar tidak ketahuan.

            Dan sepulang sekolah, aku dan ia memutuskan untuk pergi ke K-TV. Menyenangkan sekali kami berkaraoke bersama. Suaranya tidak begitu bagus. Tapi ia mampu membawa suasana menjadi menyenangkan. Ia bilang suaraku bagus, padahal aku sama sekali tidak menyadarinya. Saat aku menyanyikan lagu SUJU yang berjudul Bonamana, aku melakukan dance. Ia terpana melihatku. Ia bilang, aku terlihat keren sekali. Tapi yang membuatku kesal adalah, ia bilang kalau Choi Siwon jauh lebih tampan dariku. Hhh… dasar yeoja!

            Setelah itu, kami pergi ke sebuah kawasan pertokoan di Sapporo. Choi Ji Yeon sangat cerewet, ia terus meminta ini dan itu. Tapi aku tidak menurutinya walaupun ia merengek seperti anak TK. Dan saat kami mengunjungi sebuah toko perhiasan, ia menunjuk sebuah kalung silver berliontin malaikat kecil. Aku dapat melihat dari kedua matanya, kalau ia sangat menginginkannya…

            Tiba-tiba hujan turun dengan deras. Kami terpaksa berteduh dan menunggu sampai hujannya reda. Kami membicarakan banyak hal, mulai dari pertama kali kami bertemu, sampai hal terkecil yang tidak pernah kami ceritakan pada orang lain. Aku senang, karena aku semakin tahu tentangnya. Dan aku menyenangi kata-kata yang ia katakan…

            “Minho oppa… sekarang aku dapat melihat cintamu. Gomawo…”

Choi Minho POV END

 

To be Continued…

           

 

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

 

45 thoughts on “My Little Bride – Part 7”

  1. Cieeeeee akhirnyaaa~~~
    Langgeng langgeng yaa (?)
    Terus kira-kira jinki sama yuri adakelanjutan ceritanya ga tuh? Hihi
    Lanjut yaaa~

  2. Akdbekjvsnfrihsgeygsf
    Minhoya!!!!!! :3:3:3
    Sebenernya agak cepet sih yang jiyeon ke minho
    Tapi gapapa ululululu lucu bangetttttt
    Minho kasian banget sih yang sama yoona…..

  3. Hyaaaaa … Romantis, aku senang sama minji couple :D, hidup minji couple … Whahahaha

    Jinki gimana tuh ?
    Ada yuri ? Mwo kenapa harus ada tuh orang -.-, awas ya yuri jgn ganggu” suamiku sama jiyeon (?) #plakk

  4. Wah, akhirnyaa. . .
    Tapi dikit banget, thor. Panjangin lagi ^o^
    penasaran sama jinki-yuri.

    Next chapnya jgn lama ya. . .
    Keep writing n fighting, thor ^^

  5. Cie,, cie,,, godain minho ahh.. Udd mulai cinta ni yeee ama anenya,, keke

    ahh,, akhirnya Minho jujur juga.. Emangnya agak kecepatan alurnya,, tp kayak2nya sang author udd nyiapin kejutan dg kehadiran Yuri yg mirip yoona dimasa lalu ny minho,,

    ditunggu kelanjutan nya ya!!

  6. alhamdulillah akhirnya mereka akur juga, aku bete pas baca yang ada Yuri sama Jinkinya, habis… pasti tuh dua orang jadi pihak pengganggu, nggak relaaaa…
    lanjutkan unnie.. ^^ keep writing, hebat ih, cepet sequelnya keluar, 😛

  7. Uwoow..
    Minho..
    Aku rasa partnya Minho ungkapin perasaannya masi terlalu terburu2 ..
    Hehe..
    Padahal masih bisa dibikin cihuuuy lagi tu chingu biar manteb..
    Hehe
    Next part yang lebih panjang lagi ya chingu..^^
    Fighting!!

  8. kasian minho… dibanding-banding ama siwon… kkk~
    sabar,sabar…

    agak pendek partnya… panjangin lagi dun~ ^U^
    keep fighting!

  9. Yaaampuuuuunn
    Jadi rukun keluarga (?)
    Bahagia banget
    Minhonya sayangnya keliatan banget sam jiyeon
    Dan feeling ku mengatakan minha bakal beliin kalung silvernya
    Abis kayanya gimana gtu
    Yaampun jadi sweet
    Tapi gimana ya sama yuri?

  10. Aku bru bsa comment d part ini gra” part yg sebelumx aku ol d HP,,, Mian,,,

    Daebak,,so sweet… next chap d tgg thor..^^

  11. jinki ga bakal macem2 khan…?
    udh jinki duduk manis aja disamping aku…
    untuk yuri gmna ya…liat di part selanjutnya aja deh…

Leave a reply to Navia aka Park Yeong Eun Cancel reply