The Unknown Feeling

The Unknown Feeling

Title            : The Unknown Feeling

Author            : Agneskey

Main casts        : Choi Jirra, Kim Jonghyun

Support cast        : Shin Arra and other SHINee members

Length            : Oneshoot

Genre            : Romance, Sad

Rating            : General

Summary        : Katakan sebelum terlambat. Sebelum kau membohongi dirimu sendiri

A/N            : Mungkin kalian akan sedikit bingung dengan FF ini. Sebelumnya aku jelasin dulu. Jadi P.O.V dari FF ini bergantian. Abis si cowo, langsung P.O.V cewe. Begitupun sebaliknya. Oya, kalo mau lebih menghayati, coba deh baca sambil dengerin lagu Love You-OST. BBF atau instrument piano yg dimainin Edward Cullen (Twilight) judulnya Lets Us Describe Alice. Dan baca nya, pelan pelan. Kalian bakal dapet fell nya ^^ Happy Reading

~ ~ ~ ~ ~
~Kim Jonghyun P.O.V~

Hari ini aku melihatnya. Choi Jirra. Yeoja dengan segala kemampuan. Otaknya pintar, jago olahraga, baik, ramah, disukai banyak orang dan tidak sombong. Aku begitu mengaguminya. Mata bulatnya yang terang, poninya yang selalu ia sibak ke belakang, memancarkan aura tersendiri bagi yang melihat. Jirra tetap menjadi Jirra
Sudah lama aku melihatnya seperti ini. Melihatnya dari jauh. Aku kenal dengannya, karna kami satu kelas dan aku juga mengikuti ekskul yang sama dengannya, baseball. Tak jarang aku berbicara dengannya bahkan mengantarnya pulang. Ah~ aku sudah tidak tau berapa lama aku melakukan hal ini.
Dia lebih baik dari sebelumnya. Semakin hari semakin baik. Aku melihatnya seperti itu. Senyum itu, senyum manis itu selalu mengembang di wajahnya. Badannya yang membungkuk ketika menyapa orang yang lebih tua. Semua perlakuannya, membuatku jatuh cinta

~ ~ ~ ~ ~
~Choi Jirra P.O.V~

Kim Jonghyun. Aku melihatnya lagi di lapangan baseball. Lengkap dengan pakaiannya yang bernomor 7 dan sebuah stick baseball ditangannya. Aksinya di lapangan begitu memukau. Tak perlu heran aku kalau dia menjadi seorang namja populer disekolah. Rambutnya yang berkilau ketika terkena matahari, suatu siluet yang indah untuk dilukiskan
Aku menyukai semua perlakuan baiknya. Sikap pedulinya, ramah, mudah bergaul, dan tidak memilih milih teman. Dan aku sangat menyukai sifatnya saat berada didepanku. Aku harap dia akan selalu seperti itu
Sekali mataku melihatnya, aku tak akan pernah bisa berhenti melihatnya. Aku benar benar jatuh cinta padamu, Kim Jonghyun. Setiap jengkal gerak geriknya selalu kuperhatikan. Langkahnya yang tegap, otot tangannya yang besar, menandakan kalau dia benar benar namja yang menyukai olahraga.

~ ~ ~ ~ ~
~Stil Choi Jirra P.O.V~

Aku menghampirinya yang tersenyum senang

“YA! Kim Jonghyun!” teriakku lantang. Tak hanya Jonghyun yang menoleh, namun beberapa teman disekelilingnya juga ikut menoleh “bagaimana bisa kau jadian dengan sahabatku namun kau tak bilang bilang padaku??!! Lancang sekali kau” rasanya saat ini aku ingin menangis. Kim Jonghyun, namja yang selalu kukagumi, sekarang statusnya adalah namjachingunya sahabatku, Arra

“hahaha. Haruskah??” ia meledeku. Aku benar benar ingin menangis sekarang

“te… tentu saja. Dia sahabatku, kau harus meminta izin dulu padaku” sahutku masih dengan nada sedikit marah. Apa aktingku bagus??

“arraseo. Choi Jirra, bolehkah aku berpacaran dengan sahabatmu yang bernama Arra?? Please, jebal” matanya menatapku langsung. Namun kali ini berbeda, bukan tatapan hangat yang biasa ia berikan. Namun melainkan sebuah tatapan yang akan menghapus warna hidupku

“haha, akhirnya kau lakukan juga. Baiklah aku merestuimu, Kim Jonghyun” sahutku terdengar senang. Ia menepuk bahuku pelan

“gomawoyo, Jirra ah~ So, apa yang terjadi padamu? Aku tak yakin kau menghampiriku hanya untuk berbicara itu” YA! Aku mencintaimu Kim Jonghyun pabo! Kenapa kau tidak peka sama sekali. Aku ingin memberitahumu kalau aku sedih karna kau jadian dengan sahabatku sendiri!! Aku hanya mampu dan berteriak dalam hati “hello~”

“ah~” aku tersentak “aniyo. Nothing, aku hanya ingin bicara itu. Sudah ya, aku masuk kelas duluan” aku berlari menuju kelasku-yang juga sekelas dengan Jonghyun. Terdengar kembali gelak tawa dari gerombolan Jonghyun.
Dia, terlihat bahagia sekarang. Sangat bahagia. Aku bahkan tak bisa melihat pancaran matanya yang menyiratkan kesedihan lagi. Dia benar benar bahagia. Tes… tes… tes…
Airmataku jatuh begitu saja. Aku membiarkan air mataku jatuh. Ini yang kuinginkan sekarang

“Jirra ya, waeyo?” tanya teman sekelasku, Dinni. Aku hanya menggeleng pelan. Ia memelukku dan aku semakin menangis dipelukannya

“Jirra, kau kenapa??”

“siapa yang membuatmu menangis?” beberapa temanku ikut bertanya. Namun aku benar benar tak tergerak untuk menjawab pertanyaan mereka

“YA!! Jung seongsaengnim datang!!” teriak seorang namja teman sekelasku. Dinni langsung melepas pelukannya dan duduk di bangkunya. Kuhapus segera air mataku. Aku menyadari, Kim Jonghyun telah duduk dibangkunya. Matanya menatap lurus kedepan bersiap menerima pelajaran. Bahkan dia tidak melihatku atau bertanya padaku kenapa aku menangis.

~ ~ ~ ~ ~
~Kim Jonghyun P.O.V~

“YA! Kim jonghyun!” teriak seseorang lantang. Jirra berjalan mendekatiku. Rambutnya yg dikuncir satu ikut bergelayut manja seiring langkah kakinya “bagaimana bisa kau jadian dengan sahabatku namun kau tak bilang bilang padaku??!! Lancang sekali kau” ucapnya to the point. Dia terlihat biasa saja. Apa dia tidak mencintaiku?

“haha. Haruskah??” aku meledeknya. Aku benar benar tidak suka reaksi bahagianya saat tau aku jadian dengan sahabatnya. Aku tak suka melihat senyumnya terkembang saat mendengar aku jadian dengan sahabatnya

“te… tentu saja. Dia sahabatku, kau harus meminta izin dulu padaku” ia masih nampak kesal rupanya

“arraseo. Choi Jirra, bolehkah aku berpacaran dengan sahabatmu yang bernama Arra?? Please, jebal” aku memohon padanya. Aku memohon padanya agar dia marah padaku dan tidak merestui hubunganku dengan Arra-kata hatiku.

“haha, akhirnya kau lakukan juga. Baiklah aku merestuimu, Kim Jonghyun” miris hatiku mendengar perkataannya. Dia benar benar tak punya perasaan lebih padaku. Kutepuk bahunya pelan

“gomawoyo, Jirra ah~ So, apa yang terjadi padamu? Aku tak yakin kau menghampiriku hanya untuk berbicara itu” delikku. Jirra ah~ aku masih berharap kau akan marah padaku dan mencaci makiku. Ia tak menjawab pertanyaanku. Matanya memandang lurus kearah sepatuku “hello~”

“ah~” iya tersentak dan matanya kembali menatap mataku “aniyo. Nothing, aku hanya ingin bicara itu. Sudah ya, aku masuk kelas duluan” tubuhnya lari menjauhi diriku. Aku menatap punggungnya lekat lekat. Apa ini sudah berakhir??

“Jonghyun! Kau pabo sekali masa kau tidak bisa memukul bola tadi, payah kau!” Jinki menoyor pelan kepalaku

“hahahaha, itu bukan hoki ku hahaha” kini tubuhnya telah menghilang dibalik pintu kelasku “aku ke kelas duluan ya. Annyeong” pamitku pada Jinki, Key, dan Minho, teman se grup baseballku. Seperti biasa aku menebar senyum pada semua orang yang menyapaku
Namun, aku tak bisa tetap tersenyum saat aku melihatnya. Jirra menangis??

“Jirra ya, waeyo?” tanya Dinni. Jirra hanya menggeleng pelan. Ada apa dengannya?? Aku tau dia adalah yeoja yang kuat. Hampir tak pernah aku melihatnya menangis

“Jirra, kau kenapa??”

“siapa yang membuatmu menangis?” beberapa yeoja ikutan bertanya. Dan lagi lagi dia hanya menggeleng. Kududukan tubuhku dikursiku. Aku benar benar tak bisa melihatnya menangis. Ada apa denganmu Jirra? Aku tak bisa melihatnya menangis

” YA!! Jung seongsaengnim datang!!” teriak Taemin lantang. Dinni yang tadinya memeluk Jirra langsung melepasnya begitu saja. Jirra menghapus airmatanya. Aku pura pura fokus pada papan tulis. Siapa yang membuatmu menangis Jirra?

~ ~ ~ ~ ~
~Still Kim Jonghyun P.O.V~

Sekarang, aku dan teman teman seangkatanku sedang berada dimasa masa liburan panjang. Segala jenis ujian sudah kami lalui. Waktu terasa begitu cepat. Kami semua tinggal menunggu hasil ujian keluar dan mulai mendaftar masuk universitas.
Aku dan Arra sedang berada di sebuah restaurant. Aku mengajaknya makan malam karna hari ini adalah anniversary kami yang ke 5 bulan. Sudah selama itu aku berpacaran dengannya. Sudah selama itu pula aku membohongi perasaanku sendiri

“Kim Jonghyun??!!” sahut sebuah suara. Yeoja dengan mantel tebal berdiri dibelakang Arra. Aku mengenalnya~ “wah, apa aku menganggu kalian?”

“Jirra~” Arra menghambur kepelukan yeoja itu “bogoshipoyo~ sudah lama kita tidak bertemu”

“na do” setelah melepas pelukannya ia menatapku. Aku tersenyum simpul “Kim Jonghyun!” panggilnya. Semua perilaku nya masih sama. Senyumnya masih sama

“bogoshipoyo” kataku tulus. Ia hanya tertawa pelan

“gotjimalyo. Pasti hari harimu terasa sepi ya begitu aku tidak ada makanya kau bilang kangen padaku??” aku tidak berbohong. Aku benar benar merindukanmu, Choi Jirra. Ya, hari hariku terasa sepi karna tidak adanya dirimu

“ha? Apa katamu? Dengan tidak adanya dirimu malah aku lebih tenang hahahaha” aku berbohong

“yakin? Haha sudahlah, sepertinya aku harus menjauh dari kalian agar tidak mengganggu acara dinner kalian. Annyeong” ia pamit pergi ke meja dekat jendela yang berada tepat di sampingku. Aku dan Arra kembali duduk dan melanjutkan acara makan malam kami.
Dengan adanya Jirra disini, diruangan yang sama denganku, membuatku tak fokus pada dinnerku. Ia bermain dengan handphone nya. Sepasang headset berwarna merah menjulur ke daun telinganya. Sesekali kepalanya terangguk pelan. Aku mencintainya~

~ ~ ~ ~ ~
~Choi Jirra P.O.V~

Ya Tuhan! Kenapa ada mereka disini?? Kenapa aku harus bertemu mereka? Disaat seperti ini?? Disaat mereka berdua sedang dinner dan aku sendirian

“Kim Jonghyun??!!” teriakku senormal mungkin. Matanya menatapku. Sudah 3 bulan aku tak melihat mata indah itu. Aku merindukannya~

“Jirra~” Arra memelukku erat “bogoshipoyo” yeoja yang kupeluk adalah sahabatku sekaligus yeojachingu Jonghyun. Dia memang pantas mendapatkan Arra, begitupun sebaliknya

“na do” kataku singkat dan melepas pelukanku. Aku kembali menatap namja itu. Dia tersenyum padaku sekarang “Kim Jonghyun!” kataku keras

“bogoshipoyo” katanya. Benarkah kau merindukanku, Kim Jonghyun? Aku terkekeh pelan

“gotjimalyo. Pasti hari harimu terasa sepi ya begitu aku tidak ada makanya kau bilang kangen padaku??” ucapku pede. Aku ingin sekali kau bilang bahwa kau kesepian sejak 3 bulan terakhir ini

“ha? Apa katamu? Dengan tidak adanya dirimu malah aku lebih tenang hahahaha” JLEB! Bagai seribu panah menghantam diriku. Sakit. Jonghyun tidak memiliki perasaan yang sama padaku

“yakin? Haha sudahlah, sepertinya aku harus menjauh dari kalian agar tidak mengganggu acara dinner kalian. Annyeong” sahutku cepat dan jalan menuju meja tepat disamping jendela. Jong-Ra (begitulah aku menyebut mereka) duduk beberapa meja disamping kananku. Setelah memesan, kupasangkan headset ditelingaku
Dia tidak benar benar merindukanku. Dia tidak bilang kalau dia benar benar merindukanku. Tapi aku merindukannya~

~ ~ ~ ~ ~
~Kim Jonghyun P.O.V~

Hari ini hari kelulusanku. Semua orang terlihat bahagia begitupun aku. Banyak dari kami menangis karna tak percaya sudah lulus SMA dan akan menginjak dunia baru. Orang tua kami ikut meneteskan air mata
Aku juga menangis. Bukan hanya karna bahagia, tapi, karna aku akan merindukannya. Yeoja yang sedaritadi aku lihat, tersenyum senang bersama keluarganya. Sesekali ia menghapus air mata bahagianya. Dengan tenang aku menghampirinya

“Jirra ah~ chukaeyo!” kataku senang dan menggenggam tangannya erat. Seandainya perasaanku bisa tersampaikan padanya hanya dengan memegang tangan

“gomawoyo, Jonghyunie” ia tersenyum “kau benar benar akan melanjutkan studi mu di Ausie sana? Kapan kau berangkat?” matanya yang terang menatapku

“ne, sehabis ini. Pesawatku take off jam 2. Jangan rindu padaku ya” aku harap kau akan rindu padaku

“tentu saja tidak hahaha” aku memeluk tubuhnya. Sudah lama aku ingin memeluk tubuhnya seperti ini. Mencium wangi parfumnya dari dekat, merasakan degup jantungnya dan hembusan nafasnya. Bisakah kau merasakan degup jantungku yang cepat ini, Jirra? Setelah cukup memeluknya, aku melepas pelukanku

“Jonghyun! Ppaliwa!” teriak ummaku. Aku hanya mengangguk dan kutatap kembali Jirra

“jaga dirimu baik baik disana, Jonghyun” hanya itu yang ia katakan sebelum aku pergi meninggalkannya. Setengah hati aku tersenyum dan pergi menjauhi tubuhnya yang masih tak bergerak. Aku terus berjalan dan kemudian menangis~

~ ~ ~ ~ ~
~Choi Jirra P.O.V~

“Jirra ah~ chukaeyo!” kata seseorang. Namja itu mendekatiku. Namja yang selama 3 tahun aku sukai. Tangannya yang besar menggenggam erat tanganku. Jonghyunie, kenapa kau baru menggenggam tanganku saat kita akan berpisah?

“gomawoyo, Jonghyunie” dadaku sesak. Aku berusaha tersenyum di depannya “kau benar benar akan melanjutkan studi mu di Ausie sana? Kapan kau berangkat?” aku menatapnya lekat lekat. Pandanganku berkata hei-jangan-tinggalkan-aku. Namun aku yakin dia tak akan bisa membacanya

“ne, sehabis ini. Pesawatku take off jam 2. Jangan rindu padaku ya” aku pasti akan merindukanmu namja pabo! Aku akan merindukan semua yang ada di dirimu!! Sadarlah~

“tentu saja tidak hahaha” aku berbohong. Lagi. Ia memeluk tubuhku. Memberiku sebuah pelukan hangat seorang sahabat. Kepalaku terbenam di dadanya. Kenapa semua yang kuinginkan darimu harus terjadi saat kita akan berpisah??!! Inikah pelukan terakhir darimu, Kim Jonghyun? Pelukan yang ditujukan untuk seorang sahabat?

“Jonghyun! Ppaliwa!” teriakan seseorang membuat Jonghyun menoleh. Ia mengangguk dan kembali menatapku. Aku mohon Tuhan~ tolong beri dia kemampuan membaca pikiran saat ini. Hanya saat ini. Aku ingin dia tau bagaimana perasaanku

“jaga dirimu baik baik disana, Jonghyun” ucapku pelan. Ia tersenyum dan membalikan badannya. Langkahnya mantap menuju Ausie dan dunia barunya. Kutatap punggung kokohnya untuk terakhir kali. Aku berjalan pulang dan menangis~

~ ~ ~ ~ ~

“I love him”

~ ~ ~ ~ ~
~Kim Jonghyun P.O.V~

“I lost her”

~ ~ ~ ~ ~

~FIN~

N.B         : Finally, kelar juga ini FF. dalam waktu 3 jam. Mianhae kalo udah bikin readers bingung dengan P.O.V nya hehehe. Ini FF penggambaran saya bangeeett-,- haha don’t forget RCL readerskusayang ({})

©2011 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

34 thoughts on “The Unknown Feeling”

  1. nyesek ya author T___T

    mereka sama2 gak bisa bc perasaan lewat mata ya.. huhuhuhu
    gemes jadinya..

    tp mantep ceritanya… ngena bgt

  2. Nggak binun (baca: bingung) sama sekali kok. Aku malah suka POV selang-seling kayak gini. Bisa tau isi hati masing2 tokoh yg sebenarnya.

    Feelnya kerasa banget. Good job. 😀

    Huh. Harusnya mereka nggak membohongi diri sendiri. Say it before it’s too late. #masihkesel

  3. Ah,nyesek bacanya..mpe jjong pergi pun,mereka masih gak tau perasaan masing-masing..tinggal bilang ‘yo te amo’ aja susah..contoh nih aku,selalu terang-terangan bilang cinta ma key,sayangnya key gak pernah tau #abaikan

    feel-nya berasa banget ini..
    good job buat author..
    two thumbs from me,,

  4. ahh…author. hari ini aku udah nyesek di tambah nyesek baca ff ini *curcol
    jelek? ini gak jelek. bagus malah.
    daebak thor! 😀
    feel nya dapat.
    Jjong, kenapa jadian sama sahabatnya Jirra? seandainya kau tahu…
    err…
    di tunggu karya lainnya thor 😀

  5. ah ㅠㅠ
    nyesek banget dua2nya bohongin diri sendiri, sampe akhir ga ada yang tau lagi TT

    nggak bikin bingung kok, keren malah 🙂

  6. ahhhh feelnya dapet banget …
    author, tanggung jawab.. aku lagi denger love should go on, sambil baca ginian.. ahhh nangis, chukkae thor, feelnya dapet, ff ini daebbak, buat sequelnya dong …
    terus hub jonghyun sama arra gimana ??

  7. Hiks knapa prasaan mreka nggak trsampaikan satu sma lain T.T sedih aku baca kisah mereka hiks T.T tpi good job author udah buat FF ini menyentuh menurutku #thumbup

  8. hueeee T^Ta
    menedihkan sekali. kenapa kenapa kenapa kenapa????
    *gigit guling nahan nangis*

    kena banget feel-nya, daebak thor. nggak bingung kok, bagus banget penggambaran perasaannya. keren!

  9. .hwaa. .ngenes. .nyesek. .tp kereeen. .
    .itu, apa sih susahnya ng0mong#iklan m0de 0n. .
    .duh. .geregetan jd.nya..author jjang dh. .

  10. Asdfghjklasdfghjkl
    Nyeseeeeekkkkkkk!!!!!
    Bisa banget siiih ngeboongin diri sendiri, pasang ekspresi seneng padahal didalemnya nyesek haaaaaa
    Sayang sampe terakhirnya mereka terus ngeboongin diri sendiri ckck
    Bagus banget thooooorrr!! Daebaakkk :D!

  11. Ehem~ terimakasih banyak untuk semua comment, saran dan kritik untuk saya (azeeekk) ada beberapa request yg minta bikin sequelnya, aku coba yaaaa. Apasih yg ngga buat readers FF ini 🙂 Jeongmal gamshahamnida yeoreobun *kisskisskiss*

  12. thor… nyesek banget kalo jadi jonghyun sama jirra,
    tapi kenapa sih jonghyun gak coba deketin jirra trus ungkapin perasaan dari pada diem diema aja akhirnya malah gak sama sama nyatain…
    gregetan deh jadinya…..

  13. Huee nyesek Thoor T.T
    Sampe akhir mereka nggak ada yang tau perasaan yang lainnya. Huks *sroot*

    Tapi aku suka 😀
    Nggak tau kenapa menurutku pergantian POV nya itu enak aja, hehe
    Nice FF ^o^

  14. Yak! Author 😥
    ini bener2 sama persis sama crita gw. Cuma beda negara aja.
    Author nyesek bgt ini.

    Tp daebak.
    Udah ngebuat gw nangis.
    Haha

  15. kasian mereka. gara2 ga ada yang nyampein perasaannya duluan jadi begitu deh. kyaa.. aku jadi terlarut dalam ceritanya,, good story

Give Me Oxygen