Kenapa Bukan Aku?

Kenapa Bukan Aku?

Megian

Shinee – Imaginary girls Cast.

Parental Guidance 15

Ficlet Length

Romance

Sebuah fiksi umumnya dibuat berdasarkan imajinasi. Adanya kesamaan, biasanya disebut kebetulan. Tujuan utamanya adalah menghibur dan mungkin juga berbagi ilmu dan pesan hidup, untuk menjadi plagiat bukanlah tujuan penulis sejati.

 

Selamat Membaca^^

Aku menjabar perasaanku padanya. Menceritakan padanya kenapa aku bisa menyukai laki – laki yang sedang berdiri di depan pintu kelas saat ini. Dia mendengarkanku tanpa respon yang dapat menyela penjelasanku. Aku tersenyum, menutup wajahku, menahan rona merah yang pasti terlihat menggelikan di depannya. Kemudian aku menggerak – gerakkan tangan gelisah. Tanda gugup tidak sanggup menahan perasaan suka yang sedang meluap berlebihan ini.

Kemudian saat aku sibuk melirik ke arah pintu tempat laki – laki itu berada, dia mendekatkan wajahnya padaku setelah sebelumnya menangkap sebelah tanganku yang tidak bisa tenang sejak tadi.

“Kenapa harus dia? Kenapa tidak aku yang bisa membuatmu menjadi dirimu sendiri? Kau bukan Rhenata yang kukenal jika kau bisa segugup ini. Berlabuhlah padaku, I’ll be there for you, Rhenata”

Aku melongo hampir saja membuka lebih lebar mataku. Dia berkedip lalu menjawil hidungku kemudian pergi meninggalkan aku yang sedang dipandangi oleh teman sekelas. Tatapan mereka membuatku merasa dikelilingi zombie lapar. Kibummm!!! Kau membuatku gila!

Well, tawaranmu boleh juga.

===

Setelah dia diam saja tidak memberi respon saat aku selesai menceritakan perasaanku tentang laki – laki di depan rumahku itu, dia, si belo sialan ini menyemprotku. Sekali kakiku, mungkin masih bisa terima. Kedua bajuku, kuanggap itu tidak sengaja. Ketiga lenganku, mungkin slangnya yang salah. Keempat rambutku, ini butuh kejelasan. Dia kira aku belum mandi? Aku membelokkan slang itu padanya.

“Heh, kau itu terlalu baik untuk mengemis cinta dan menjadi secret admirernya. Jadi penggemarku saja. Tapi, kau akan kujadikan yang pertama dan satu – satunya. Because you the special one I love, Cheonsa,” dia tersenyum kemudian mencium pipiku. Aku mengerjapkan mata karena air semprotannya barusan jatuh satu – satu ke mataku yang membulat kaget.

Kemudian seorang bocah kecil berteriak dan menertawaiku karena terlihat seperti anak kecil yang tidak mau dimandikan lalu terpaksa disemprot dengan slang. Minho sialan!

Ngomong – ngomong, si belo itu boleh juga.

===

Saat aku menceritakan kenapa aku terlihat kesal, dia diam saja, hanya sesekali mengalihkan pandangannya dari berkas – berkas yang sedang aku dan dia kerjakan. Aku berhenti sebagai tanda aku butuh respon dan butuh motivasi untuk terus memperjuangkan perasaanku pada namja yang kusukai. Lama aku baru mendapat fokus matanya. Tapi kenapa dia memandangku dengan kejam seperti itu? Aku mengigiti bibir atas sebagai rasa gugup karena dilihat seperti itu. Kemudian tatapannya melembut.

“Sudahlah, kau perempuan. Lebih baik bersamaku, bukankah perempuan lebih baik bersama pria yang mencintainya? Jantungku sebenarnya ada dua, tapi bagian kedua aku rasa ada padamu. Please, be the one part of my heart, Hana.” Dia tersenyum amat manis padaku. Sekarang aku butuh tabung oksigen. Tuhan, si sipit manis ini membuatku mati rasa. Setelah puas menatapku dengan raut wajah semanis itu dia mencium punggung tanganku dan berlalu ke counter minuman kantin ini.

Aku berhasil menghirup udara lagi setelah tadi tersendat. Tapi aku baru menyadari, tatapan kaget bukan hanya aku yang punya, tapi juga beberapa orang di kantin kampus ini. Bukan beberapa, banyak orang. Jinki! Kubunuh kau!!

By the way, aku rasa dia benar soal jantung itu.

===

Aku menatap layar Mac-ku dengan gemas. Dan pria yang ada di depanku tahu alasan kenapa aku bersikap seperti itu. Namja yang kusuka baru saja punya pacar. Dan foto mereka sudah menjadi bahan gossip satu sekolahan. Tapi dia sama sekali tidak memberiku ucapan – ucapan belasungkawa yang paling tidak sebagai bukti dia itu temanku. Sibuk dengan gadgetnya yang akan sakit sekali kalau kulempar ke wajahnya yang errr… tampan (Dia pasti puas sekali kalau dipuji seperti itu).

“Kalau dia punya pacar, apa itu akan membuatmu jadi tidak pintar lagi? Kau tahu? Selain dia, aku adalah kandidat terbaik yang bisa membuatmu juga merasakan cinta. Kurasa bersamaku lebih baik daripada bersamanya. That should be me be yours, Hyena.” seringainya membuat tanganku kebas dengan wajah memerah. Setelah mengedip padaku dia melangkah keluar kelas. Meninggalkan gadgetnya yang di sana ada fotoku bersamanya yang sedang memancing. Itu membuatku tersenyum bodoh karena baru menyadari perasaannya.

Kurasa benar, dia adalah kandidat terbaikku.

===

Padahal aku butuh kebaranian ekstra untuk mengatakan who the one I love tapi setelah diceritakan, dia malah diam saja tanpa respon. Seperti barusan yang aku ceritakan hanya angin lalu yang bahkan dihirupnya saja tidak. Aku membereskan semua buku yang awalnya adalah untuk belajar bersama. Tapi karena dia seperti tidak mempedulikan aku, lebih baik aku pulang. Moodku jadi down.

“Mau kemana? Seenaknya pergi setelah kau membuatku cemburu. Kenapa cuma karena dia kau jadi marah padaku? Tetaplah di sini, yang membutuhkan cintamu itu aku, bukan dia. So please, stay beside me, Minji.” dia tersenyum penuh kesungguhan. Aku kaget dan terharu. Dia panik melihat mataku menggenang karena air mata, kemudian berlari entah kemana untuk mencari sesuatu yang bisa membuatku tidak menangis.

Taemin, I will stay beside you.

—–

20 Januari 2013

Oh yeah, apakah ada yang berpikir bahwa para Imaginary girls di atas plin – plan? Kalian memang benar dan para namja tampan nan ramah itulah yang bertugas mempertegas perasaan para cewek itu untuk menyadari perasaan mereka yang sebenarnya sudah ada. Jadi bisa dibilang ini ceritanya tentang cewek yg lagi galau tapi nggak tahu galaunya sama siapa *eh.

Terimakasih sudah membaca. Kritik dan saran akan sangat membantu.

..:megiannisa:..

©2011 SF3SI, Freelance Author.

Officially written by ME, claimed with MY signature. Registered and protected.

This FF/Post legally claim to be owned by SF3SI, licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License. Permissions beyond the scope of this license may be available at SHINee World Fiction

Please keep support our blog, and please read the page on top to know more about this blog. JJANG!