A Secret You Hide From Me – (1.2)

A Secret You Hide From Me 

Title: A Secret You Hide From Me – (1.2)

Author: Arintya a.k.a Choi Soo In

Main Cast: Shin YiRa, Choi MinHo, Go SooHye, Lee Taemin

Support Cast: LeeTeuk, Kim JongHyun, Key, Onew, Sulli, KyuHyun, Yesung, HeeChul

Length: Twoshoot

Genre: Romance, Friendship

Rating: PG-13

Akhirnya FF ini jadi juga.. mian buat para reader karna ini FF pertama yang aku buat jadi pasti masih banyak kesalahan, keanehan, dan kekurangannya. Buat yang baca tolong di comment.. dikritik atau dipuji juga boleh *maunya*. Gomawo buat yang mau baca dan comment ^^

-YIRA POV-

Ring Ding Dong …

Ring Ding Dong …

“Ya! Siapa yang menelponku pagi-pagi begini?! Mengganggu saja!” omelku seraya mengambil HP yang sedari tadi berbunyi nyaring di samping tempat tidurku.

“yoboseyo…” sapa penelponku yang ternyata SooHye, chingu terbaikku sejak junior high.

“yoboseyo… Ya, SooHye, ada apa menelponku pagi-pagi begini?”

“haha.. Apa kau terbangun gara-gara teleponku? Mian YiRa, hanya saja aku lupa hari ini ada PR Bahasa Inggris yang akan dikumpul. Aku malas kalau harus diomeli dan dihukum LeeTeuk seonsaengnim lagi. Cepatlah ke sekolah, aku pinjam PR-mu. Gomawo YiRa…” tanpa memberiku sedetikpun waktu untuk bicara SooHye langsung menutup teleponnya.

“aishh.. Pintar sekali anak ini. Sengaja menutup telepon tanpa memberiku kesempatan bicara supaya aku tidak bisa menolak” gerutuku. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak pernah bisa menolak permintaannya karena ia sahabatku.

Aku dan SooHye sudah berteman selama 3 tahun lebih. Entah bagaimana kami bisa akrab, padahal dia dan aku berbeda 180º. Aku feminin dan dia sedikit tomboy. Aku senang menggunakan rok atau dress sementara SooHye lebih nyaman dengan pants-nya. Rambutku panjang terurai indah, rambutnya hanya sebatas dada dan diikat sembarangan. Aku tinggi, tapi SooHye agak sedikit pendek. Orang-orang yang melihat kami akan berkata bahwa aku cantik dan dia cute. Tak hanya fisik, pribadi kami pun berbeda. SooHye memang lebih pintar dariku, tetapi karena dia agak malas belajar dan jarang mengerjakan tugas, terkesan kalau aku lah yang lebih pintar darinya hanya karena aku lebih rajin. Kalau tidak percaya, lihat saja nilai-nilai ujian kami yang bagus-bagus dan tak jauh berbeda padahal aku yakin ia sama sekali tidak belajar sebelum ujian. Dan bedanya lagi, aku adalah yeoja pemalu yang tidak mudah beradaptasi dan pemalu. Sedangkan dia gampang sekali akrab dengan semua orang tak terkecuali namja. Hampir semua namja di angkatanku adalah teman baiknya. Yah, meskipun akibatnya banyak yeoja yang iri dan benci karena namja yang mereka sukai akrab dengannya. Tapi sepertinya SooHye santai-santai saja. Terkadang aku iri dengannya yang cuek dan tenang menghadapi segala masalah, sementara aku pasti sudah kebingungan setengah mati.

Mungkin kesamaan kami hanya karena selalu sekelas tiap tahun (suatu keajaiban untukku), dan kami sama-sama memiliki pacar. Ya, pacar! Sudah hampir 7 bulan aku menjalani hubungan dengan namjachingu-ku, Choi Minho yang tampan dan berkarisma itu. Aigoo, aku tidak pernah bisa berhenti mengagumi namja satu itu. Sekarang pun hanya dengan membayangkan wajahnya saja, pipiku sudah memerah. Benar-benar membuatku terpesona. >.<

Ohya, seperti yang tadi kubilang, SooHye, yang meskipun bersifat tomboy, juga memiliki namjachingu. Namja beruntung itu adalah Lee Taemin. Menurutku mereka pasangan yang serasi. Sama-sama neomu kyeopta! Kalau saja bukan karena SooHye yang agak galak, mungkin sudah ku cubit pipi mereka setiap hari saking imutnya. Pasangan lucu dan imut ^^.

Eh, tapi ini sudah jam berapa ya? Kenapa aku malah melamun tidak jelas begini =.=“

Aku tersadar dari lamunanku dan melirik jam dinding…. ”Mwo?? Sudah jam 6.30?? Mati aku, bisa-bisa SooHye mengamuk kalau aku terlambat! Aishh, YiRa babo!” sempat-sempatnya aku merutuki diri sendiri. Cepat-cepat aku mandi dan sarapan sekedarnya. Jangan sampai SooHye ngambek padaku, bisa berabe urusannya.

=====================================================================

-AUTHOR POV-

Di dalam sebuah kelas yang tak lain adalah kelas YiRa, SooHye, Minho, dan Taemin terlihat sudah ada beberapa siswa yang datang. Tak terkecuali SooHye, Minho, dan Taemin.

“ya, Minho, apa YiRa sudah datang?” Tanya gadis mungil yang tak lain adalah SooHye itu. Minho yang baru saja datang hanya mengangkat bahu sambil meletakkan tasnya di atas meja.

“aishh.. bagaimana kau ini! Dia kan yeojachingu-mu, masa kau tidak tahu?”

“ya! Memangnya aku ini eomma-nya? Aku kan baru saja datang. Lagipula kau kan sahabatnya, harusnya kau yang lebih tau!”

“Aku sudah menghubunginya daritadi tapi sepertinya YiRa tidak mendengar panggilanku. Setidaknya aku lebih perhatian kepadanya dibandingkan kau. Meng-sms-nya saja jarang. Namja macam apa kau ini.” Soo Hye yang menjadi kesal karena perkataan Minho pun tanpa sadar mengeluarkan kata-kata pedasnya. Minho yang tidak suka dengan kata-kata SooHye mendelik padanya dan membalas, “Jangan ikut campur urusanku! Dasar yeoja menyebalkan! Pagi-pagi sudah membuat mood-ku buruk. Aishh.. Senang sekali kau mencari masalah denganku! Apa tidak bisa sehari saja kau tidak membuatku emosi??”

“YA! Apa kau bilang?? Yang menyebalkan itu kau! Bisa-bisanya YiRa menyukaimu. Kau ini benar-benar…”

“ya.. ya.. SooHye, Minho, kenapa lagi kalian bertengkar? Apa kalian tidak sadar suara kalian terdengar sampai kelas-kelas lain?” Tiba-tiba YiRa datang dan menengahi pertengkaran mereka.

Minho hanya mendengus sinis dan berkata, “Jagiya, sahabatmu ini yang memulai duluan. Dia mencarimu dari tadi tapi malah aku yang disalahkan karena tidak tahu kau dimana.”

“Mian, SooHye, aku agak terlambat. Ini PR Bahasa Inggrisku. Cepatlah salin sebelum Leeteuk seonsaengnim datang.” Cepat-cepat YiRa memberikan buku PRnya pada SooHye sebelum ia mulai mengomel lagi.

“huhh.. sudah kuduga dia mencarimu hanya kalau ada perlu,” celetuk Minho pelan tetapi masih terdengar di telinga SooHye

SooHye yang sepertinya ingin membalas Minho dengan kata-kata pedas terhenti saat mendengar suara cekikikan Taemin dan berbalik menghadap Taemin.

“Taem, kenapa kau malah tertawa? Harusnya kau membela yeojachingu-mu ini darinya!”

“kekekeke~ mian jayiga, hanya saja kau terlihat sangat lucu saat marah-marah tadi.” Jawab Taemin sambil memberi ciuman kilat di pipi SooHye.

“kyaa~ Taem! Apa-apaan kau ini!” Semburat merah langsung menghiasi pipi SooHye. Karena merasa malu, ia pun memukuli Taemin. Taemin hanya tertawa melihat tingkah malu-malu SooHye dan mendekapnya tanpa ragu.

“Jagiya, kalau kau memukulku terus, akan kuberikan lebih dari ciuman pipi tadi”bisik Taemin sambil mengedipkan mata. SooHye akhirnya pasrah dan berhenti memukuli Taemin yang masih mendekapnya.

“kau nakal sekali, jagi.. Kau kan tahu aku malu melakukan hal seperti ini di depan teman-teman,” SooHye balas berbisik lirih dengan muka merah padamnya.

“ya! Kalian ini malah bermesraan di kelas! SooHye, cepat salin PRku! Nanti seonsaengnim keburu datang!” kata-kata YiRa menyadarkan SooHye yang seketika menyentakkan diri dari dekapan Taemin.

Taemin cemberut dan menggembungkan pipinya (neomu kyeopta!! >.<). “aishh.. Kau mengganggu saja, YiRa” Minho dan YiRa pun terbahak mendengar protes dari Taemin, sementara SooHye terpaksa tidak bisa mengomel karena harus menyalin PR.

=====================================================================

-SOOHYE POV-

Fiuhh.. Untunglah PR itu berhasil ku salin sebelum LeeTeuk seonsaengnim datang. Seonsaengnim benar-benar pilih kasih terhadapku. Kalau beliau tahu aku belum membuat PR, pasti aku akan dihukum dan diomeli, sementara kalau temanku yang lain tidak membuat tugas paling hanya diomeli saja. Aishh.. menyebalkan sekali guru satu ini. Benar saja, tak lama beliau mendatangiku dan menanyakan PRku. Haha.. dengan bangga kutunjukkan buku PRku (meskipun itu hasil kerja YiRa V^^) dan aku merasa beliau sedang mencari-cari kesalahanku yang amat sangat tidak mungkin mengingat orang yang membuatnya adalah YiRa. Seonsaengnim sepertinya menyerah karena ia beranjak dari buku PRku ke buku PR YiRa.

Namun dugaanku ternyata salah. Kulihat tiba-tiba beliau tersenyum menang. “Sudah kuduga kau menyalin pekerjaan Shin YiRa. Sama persis. Apa kau tidak kapok juga selalu dihukum ? Sebagai hukumannya, pulang sekolah kau harus mengikuti pelajaran tambahan denganku. Kalau kau kabur, aku sudah menyiapkan hukuman yang lebih menyenangkan dari ini. Araseo?” senyum dinginnya benar-benar memuakkan. Aku yakin hal ‘menyenangkan’ yang dikatakan seonsaengnim tadi berbeda jauh dari arti menyenangkan yang sebenarnya.

“ne… Ara seonsaengnim…” jawabku pasrah.

=====================================================================

Puyeng sekali kepalaku. Bagaimana tidak, dua jam tambahan bersama LeeTeuk seonsaengnim yang mengajariku Bahasa Inggris diselingi dengan omelannya (yang mungkin dihabiskan lebih banyak untuk mengomel daripada mengajar) tentu menguras tenagaku. Dan akhirnya dengan terpaksa aku pulang sendiri karena ini sudah pukul 5 dan di sekolah sudah sepi. Tadinya aku ingin Taemin atau YiRa menungguku untuk pulang bareng (jangan harap aku mau meminta Minho melakukan hal yang sama), hanya saja harapanku pupus saat Taemin bilang ada latihan dance dan YiRa pulang bersama Minho. Aishh.. mentang-mentang lima hari lagi YiRa ulangtahun, mereka semakin mesra saja. Bahkan akhir-akhir ini jarang sekali YiRa memiliki waktu bersantai denganku. Waktunya hampir semua dihabiskan untuk Minho dan sekolah. Untuk keluarga? Hmm, sepertinya orangtua SooHye sibuk bekerja dan jarang ada di rumah, sementara dongsaengnya disibukkan dengan segala macam les. Jadi tempatnya berkeluh kesah ya hanya aku dan Minho.

Tapi.. tunggu.. bukankah selain YiRa ada yang berulangtahun sama dengannya? OMO.. SooHye babo! Tanggal 18 Juli kan ulangtahun Taemin yang ketujuhbelas, Namjachingu-mu sendiri! Haahh, aku benar-benar lupa. Bahkan aku sama sekali belum mengumpulkan uang untuk membelikan Taemin hadiah. Yahh, terpaksa aku meminjam uang eonni dulu. Semoga saja eonni mau berbaik hati.

Ketika aku keluar dari pintu depan, di depan gerbang sekolah kulihat seseorang yang mirip Minho mendatangiku. Tapi itu kan tidak mungkin… tapiii, ya itu memang Minho. Ada apa dia mencariku? Bukannya seharusnya dia mengantar YiRa pulang? Apa terjadi sesuatu dengan YiRa? Aku mulai was-was dan berlari menghampiri Minho.

“Kenapa kau masih di sekolah sore begini? Bukannya tadi YiRa bilang kau mau mengantarnya pulang? Atau sesuatu terjadi pada YiRa?” kuberi dia serentetan pertanyaan yang memenuhi kepalaku.

“ya! Dasar yeoja cerewet! Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ikut aku sebentar.”

Aku yang masih heran hanya mengikutinya dari belakang. Tumben-tumbenan Minho berbicara serius denganku.

“ada apa sih? Bilang saja, aku lelah sekali hari ini. Aku ingin cepat-cepat pulang!” tanpa sadar aku membentaknya.

Tiba-tiba saja ia berbalik menghadapku dan mendorongku ke dinding.

‘Apa-apaan dia ini??’ batinku setengah terkejut setengah takut dengan kelakuan anehnya.

Kedua tangannya menyentuh tembok dibelakangku sehingga aku tidak bisa berkelit.

“kau ini tidak sabaran. Baiklah, aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu. Dengarkan baik-baik…” bisiknya di telingaku seraya tersenyum.

=====================================================================

-YIRA POV-

Tiba-tiba saja Minho bilang tidak bisa mengantarku pulang. Tanpa memberiku penjelasan sedikitpun ia mencium keningku lembut dan langsung pergi. Ada apa dengannya? Sungguh aneh.. kalau begitu aku menunggu SooHye saja untuk pulang bareng. Aku pun duduk di bangku halaman sekolah yang agak tertutupi oleh semak dan pohon supaya sejuk sambil menunggu SooHye selesai.

‘Ah, itu dia,’ batinku saat melihat SooHye keluar dengan lunglai. Aigoo, kasihan sekali sahabatku. Pasti dia lelah sekali. Saat aku akan menghampirinya, ia sudah berjalan keluar dari gerbang sekolah. Tapi langkahku terhenti saat ia berlari dan mendengarnya berbicara dengan seseorang.

“Kenapa kau masih di sekolah sore begini? Bukannya tadi YiRa bilang kau mau mengantarnya pulang? Atau sesuatu terjadi pada YiRa?”

“ya! Dasar yeoja cerewet! Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Ikut aku sebentar.”

DEG.. Bukankah itu suara Minho? Untuk apa Minho menemui SooHye dan berbohong kepadaku?

Karena penasaran aku mengintip mereka diam-diam. Sempat aku mengira Minho melihatku, tapi kurasa tidak mungkin karena Minho dengan tiba-tiba mendorong SooHye ke dinding dan membisikkan sesuatu yang tidak bisa kudengar kepada SooHye.

Dadaku terasa sakit sekali. Entah mengapa air mataku sudah menetes saat menyadarinya. Aku tidak tahan melihat adegan itu dan cepat-cepat pergi sebelum mereka menyadari keberadaanku.

Kenapa mereka berbuat seperti itu? Apakah mereka… berselingkuh di belakangku?? Anii.. YiRa babo! Tidak mungkin.. tidak mungkin Minho tega berbuat seperti itu. Apalagi SooHyun sahabat karibnya. Lagipula bukankah Minho dan SooHyun tidak pernah akur? Ne, aku percaya mereka. Aku percaya…

=====================================================================

-TAEMIN POV-

“Mwo? Mimpi apa aku semalam? Kenapa kalian berdua datang bersama?” seruku kepada SooHyun dan Minho. Ya, SooHyun dan Minho!! Oke, mungkin aku agak berlebihan, tapi bukankah kemarin mereka masih bertengkar?

Aku melirik YiRa yang juga agak terkejut tapi terlihat berusaha menutupinya dengan tersenyum ramah. “ya, kalian berdua ini tumben-tumbenan bisa akur. Syukurlah aku jadi tidak perlu mendengar teriakan kalian pagi-pagi begini” sapanya ramah.

Mereka terlihat salah tingkah mendengar sapaan YiRa. Membuatku semakin curiga. Yah, memang kuakui aku agak sedikit cemburu melihat SooHyun-ku datang bersama Minho. Cepat-cepat ku gandeng SooHyun menjauh dari Minho dan bisa kulihat senyum malu-malu di wajah SooHyun. MWOO? Bahkan denganku saja ia jarang tersenyum seperti itu!

“jagiya, mian aku tidak bisa menjemputmu ke rumah tadi. Hanya saja tadi aku terlambat bangun. Kalau kau menungguku menjemput maka kita berdua akan terlambat,” kataku sambil memasang puppy eyes andalanku.

“ya, sudahlah Taem. Aku tidak apa-apa kok.” Jawabnya sambil mencubit pipiku lalu tertawa.

Aishh.. mana bisa aku cemburu lama-lama kalau dia membuatku terpesona seperti ini >.<

=====================================================================

-YIRA POV-

“YiRa, kajja! Nanti kantin keburu penuh. Perutku sudah lapar sekali iniii.” Seperti biasa SooHyun memaksaku mengantarnya ke kantin, padahal sudah ada Taemin yang menemaninya.

“mian SooHyun, tapi aku ingin di sini bersama Minho,” tolakku halus.

“kajja.. aku juga ingin ke kantin kok jagi..” tiba-tiba saja Minho yang biasanya malas pergi ke kantin setuju dengan SooHye.

“jagiya, palli.. nanti kantin keburu penuh..” tambah Minho ketika ia melihatku belum berdiri juga.

Eh? Apa perasaanku saja atau barusan SooHyun dan Minho menggunakan kalimat yang hampir sama?

“ya! Kau ini kenapa sih YiRa?! Kajja!” lamunanku pun buyar, dan tanpa kusadari SooHyun sudah menarikku berdiri.

=====================================================================

-AUTHOR POV-

“Taem, kau ingin memesan apa? Biar aku yang mengambilkan untukmu,” SooHyun bertanya pada Taemin.

“hmm, jagiya, aku tidak begitu lapar. Belikan saja aku susu,” Taemin menjawab dengan senyum manisnya.

“kalau begitu aku juga mau memesan dulu. Jayiga, kau mau apa?” kini giliran Minho yang bertanya pada YiRa.

YiRa hanya tersenyum seraya menggeleng. “aku sedang tidak ingin makan atau minum”

“baiklah, tunggu sebentar ya..”

SooHyun dan Minho pun beranjak untuk memesan makanan. Tanpa Minho sadari, handphonenya tertinggal di meja. YiRa yang melihatnya agak heran karena tidak biasanya Minho lupa dengan barang miliknya. YiRa menatap Taemin yang sedang fokus mendengarkan lagu di i-podnya, kemudian mengalihkan pandangan ke arah Minho dan SooHye yang sedang memesan makanan sambil tertawa-tawa berdua. Melihat Minho dan SooHyun akrab seperti itu membuat YiRa tanpa sadar mengambil handphone Minho diam-diam dan melihat-lihat inbox handphone namjachingu-nya itu. Tiba-tiba saja gerak jarinya terhenti karena sesuatu yang ada di dalamnya membuat YiRa  terkejut dan membelalakkan mata. Cepat-cepat ia menoleh ke arah Minho dan SooHyun yang ternyata sudah berjalan menuju meja tempatnya duduk. Dengan terburu-buru diletakkannya handphone Minho di tempat semula dan berpura-pura mengutak-atik handphonenya sendiri.

=====================================================================

-YIRA POV-

‘Lagi-lagi SooHyun dan Minho memperlihatkan keanehan di depanku. Ada apa sih dengan mereka?’ pikirku.

Sesaat setelah mereka pergi, kulihat handphone Minho tergeletak di atas meja. Sesuatu yang jarang terjadi, karena biasanya aku lah yang sering kelupaan sesuatu, dan Minho yang mengingatkanku agar tidak ada yang kelupaan. Aku menjadi penasaran. Kulirik Taemin yang sibuk dengan i-podnya, lalu kulirik SooHyun dan Minho yang… sedang tertawa bersama? Entah mengapa hatiku terasa panas melihatnya dan itu lah yang memacuku mengambil handphone Minho diam-diam dan segera mengecek inboxnya. Kupikir tidak akan ada apa-apa, tapi aku tertegun ketika melihat sebuah sms dari SooHye untuk Minho:

‘aku harus bagaimana?

Kau kan tahu aku sahabatnya,

akan sulit bagiku untuk berpura-pura seperti ini.

Aku takut semua ini akan terbongkar sebelum saatnya.

Tapi baiklah, akan ku coba.

Hhh.. mian YiRa’

DEG.. jantungku berdegup kencang sekali. Aku takut apa yang kupikirkan menjadi kenyataan. Tapi bagaimana mungkin mereka tega? Ani.. tidak mungkin.. akan kucari bukti sebelum aku menuduh mereka yang tidak-tidak.

Aku memeriksa keadaan, dan karena kesibukanku tadi aku tidak melihat mereka sedang berjalan ke meja kami. Kuletakkan kembali handphone itu di tempatnya semula dan berpura-pura sedang mengutak-atik handphoneku. Dari sudut mataku kulihat Minho datang dan tersenyum melihatku.

“jagiya, kau seru sekali sepertinya dengan handphonemu. Sedang apa memangnya?” tanyanya sambil tetap tersenyum melihatku.

“ah, kau sudah datang.. aku hanya sedang memainkan game saja,” sahutku berpura-pura tidak tahu mereka datang dan balas tersenyum. Namun seketika senyumku hilang saat melihat mereka berdua memesan makanan yang sama.

“ya, SooHye, kau memesan makanan yang sama dengan Minho?” selidikku dengan rasa penasaran.

“haha.. karena tadi kulihat makanan yang dipesan Minho kelihatan enak, tanpa sadar aku jadi ikut memesannya juga. Oiya, ini susu kesukaanmu Taem,” sambil berbicara SooHye menyerahkan pesanan Taemin.

Aku menjadi semakin curiga. Tidak biasanya SooHye mengaku kalau ia meniru-niru apa yang Minho lakukan. Kalau terjadi hal seperti ini, biasanya SooHye akan menyangkal dan malah menuduh Minho yang menirunya. Ahhh, ini benar-benar membuatku curiga dan semakin bertanya-tanya.

=====================================================================

-TAEMIN POV-

KRIIIINGGG…

Akhirnya bel akhir pelajaran berbunyi. Huahh.. bosan sekali rasanya mendengar Sungmin seonsaengnim mengoceh tentang biologi, entah apa materinya,  di depan kelas. Kulihat sekelilingku yang juga merasa senang ketika  pelajaran ini berakhir. Memang dari tadi hanya sedikit yang memperhatikan penjelasan Sungmin seonsaengnim, bahkan sempat kulihat SooHye tertidur, lalu terbangun, dan kemudian melamun. Lucu sekali tingkahnya itu.

Ketika aku sedang memperhatikan SooHye, tak kusadari ada seorang namja kelas duabelas yang berdiri di depan kelasku sedang mencari seseorang. Bisik-bisik teman-temanku lah yang membuatku sadar akan kehadirannya. Dia adalah Jonghyun sunbae, sunbae kelas dua belas sekaligus ketua ekstrakurikuler paduan suara sekolahku. Aku kaget melihat seorang sunbae sepertinya di depan kelasku. Dan yang membuatku lebih terkejut lagi ketika SooHye berjalan ke arahnya dan kemudian mereka pergi berdua meninggalkan kelas. Aku terlalu shock sampai hanya ternganga melihat kepergian mereka. Sulli yang duduk di depanku lah yang menyadarkanku.

“Taemin, ada apa Jonghyun sunbae mencari SooHye? Wahh, beruntung sekali dia dicari oleh namja populer satu sekolah. Sunbae pula. Tapi berhati-hatilah, kudengar dia agak playboy. Jangan sampai SooHyun menjadi target selanjutnya.” Kata-kata Sulli barusan membuatku cemburu. Aku heran melihat adegan tadi. Sulli terlihat kesal setelah beberapa saat sama sekali tidak ku gubris, lalu membereskan barang-barangnya dan pergi. Lalu kudapati bahuku ditepuk pelan oleh Minho yang mungkin merasa kasihan melihatku.

“dia pasti punya alasan tertentu. Ayo kita pulang. Kajja!” serunya sambil menggandengku di sebelah kanannya dan YiRa, yang terlihat sama bingungnya denganku, di sebelah kirinya.

=====================================================================

Aishhh.. ingin rasanya aku memukul tembok! Dadaku terasa mendidih beberapa hari ini. Entah mengapa beberapa hari ini SooHyun menjadi sangat aneh. Bayangkan saja setelah dua hari yang lalu Jonghyun sunbae datang ke kelas mencarinya, kemarin Key sunbae dari kelas sebelas juga datang mencarinya. Dan hari ini giliran Onew sunbae yang datang.. untuk apa lagi kalau bukan mencari yeojachingu-ku! Memang, sih, wajar seharusnya sunbae ada urusan dengan hobae-nya, tapi bisa dibilang di sekolahku ini antara sunbae dan hobae-nya tidak begitu akrab, kecuali jika mereka bersaudara atau berpacaran. Sementara aku tahu pasti SooHye tidak memiliki saudara di sekolah ini baik saudara kandung atau sekedar sepupu. Namjachingu? Tentu saja aku namjachingu-nya! Huh!

Entah sudah berapa pandangan iba dan tepukan bahu yang kudapat dari teman-teman sekelasku yang sepertinya prihatin melihat kejadian-kejadian itu. Ditambah lagi semenjak kemarin ia tidak mau kujemput untuk berangkat sekolah bareng dan malah berangkat bersama Minho. Bahkan sms-smsku jarang dibalas olehnya. Telepon-teleponku (yang hampir semua hanya menjadi ‘hiasan’ missed call di layar handphonenya) hanya sekali diangkatnya dalam dua hari ini. Aku sudah bertanya pada YiRa dan teman-teman dekatnya yang lain (sebagian besar adalah namja, yah, karena SooHyun memang agak tomboy) seperti KyuHyun, Yesung, dan Heechul, tapi mereka sendiri malah balik bertanya padaku. Kalau aku tahu untuk apa aku bertanya pada mereka?! Aku benar-benar frustasi sekarang. Baiklah, kalau begitu aku akan menunggunya selesai ‘berurusan’ dengan Onew sunbae. Akan kuminta penjelasan sedetail-detailnya.

Maka dengan langkah gontai aku berjalan ke depan gerbang dan menunggunya disana. Tak lebih dari 5 menit ia keluar bersama Onew sunbae (arghh!!). setibanya mereka di gerbang ku cegat kedua orang itu.

“SooHye, bisa bicara sebentar?” kupaksakan diriku untuk tetap tenang dan tersenyum. SooHye tidak langsung menjawab. Bisa terbaca dari matanya kalau ia bingung dan sedikit-sedikit melirik Onew sunbae. Ia terdiam gugup dan malah Onew sunbae yang menjawab pertanyaanku.

“pergilah. Lain kali saja kita lanjutkan,” jawabnya sambil mendorong pelan SooHye ke arahku.

“ne… gomawo Onew sunbae,” ucapnya sambil menundukkan badan.

“gwencana. Tidak usah memanggilku sunbae. Panggil saja Onew oppa,” balasnya seraya tersenyum kemudian berjalan pergi meninggalkan kami berdua.

Kami berdua terdiam sampai Onew sunbae menghilang dari pandangan. Di detik yang sama raut wajahnya berubah menjadi kesal dan memandangku.

“ya! Apa yang kau lakukan?! Sudah susah-susah Onew sunbae meluangkan waktunya, kau malah mengusirnya pergi!”

“jayiga, kenapa kau malah membentakku? Memangnya kau ada urusan apa dengannya?” kutahan amarahku dan mencoba bersikap tenang.

“itu.. itu sama sekali bukan urusanmu! Sudah, aku mau pulang saja!” bentakannya tanpa sadar memancing emosiku keluar lagi dan membuatku menahannya dengan mencekal lengannya kuat-kuat.

“kyaa~ sakit, Taemin! Lepaskan aku!”

“aku butuh penjelasan, jagi! Apa hubunganmu dengan Jonghyun sunbae, Key sunbae, dan Onew sunbae? Kenapa akhir-akhir ini kau menghindariku dan malah akrab dengan Minho? Aku tidak suka, aku cemburu! Apa kau tidak tahu banyak yang menggosipkanmu di belakang? Mereka berpikir kau itu seorang playgirl. Aku tidak suka! ” serentetan pertanyaan dan pemikiran yang tertahan di benakku ini akhirnya keluar juga.

SooHye menundukkan wajahnya beberapa detik. Ketika ia menjawab dengan suara bergetar dan nafas tak beraturan, barulah kusadari ia menangis.

“apa kau tidak percaya padaku lagi, Taem? Kalau begitu, silakan percaya pada gosip-gosip murahan itu daripada yeojachingu-mu sendiri!” dilepasnya cekalanku yang melemah dan berlari meninggalkanku sendiri diantara orang-orang yang ternyata sudah memperhatikan kami sedari tadi.

Kurasakan bahuku ditepuk oleh Minho, “tenangkan dirimu, Taemin. Kajja, kita pulang saja. Banyak orang yang memperhatikan. Jangan biarkan mereka membuat gosip-gosip aneh lagi.”

-TBC-

©2010 SF3SI, Freelance Author.

This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature

This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^

Don’t forget to :

  • Open FAQ page for ask something.
  • Open GUESTBOOK for new reader
  • Open Join Us page to know how to send your FF
  • Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
  • For new reader, please join page Talk Talk Talk
  • Open page LIBRARY if you miss some FF

18 thoughts on “A Secret You Hide From Me – (1.2)”

  1. Itu ceritanya ngerjain taem ama yira ya?
    Aih kasian bener itu taem..
    Next part jngan lama2 ya thor!

  2. Mian reader, ff ku ini banyak typo nya ..
    Entah gimana nama SooHye bisa aku ketik SooHyun ToT
    Mohon dimaklumi yahh
    Skali lagi mianhae *bow*

  3. Oh iya, sampe lupa, gomawo ff ku mau di publish ^^
    @flaming_mvp & choconof: gomawo udah comment ^^ part selanjutny tinggal tunggu publish aja kok ^^

  4. Yaaaa!!!!! Itu minho sama soohye lagi mau pura2 ya???
    Buat ngasih suprise ulang taun taemin sama yira ya???

  5. wah wah kalo aku jadi YiRa pasti udah naik darah –‘
    Mereka emang sengaja mbuat YiRa sama taemin cemburu ya ? 😮
    Selingkuh beneran atau rencana ultah niih ? >.< penasaran dah

    Authoor next part aku tungguu ;;) *colek colek author -_-

  6. Penasaran banget, kayaknya minho,sm soohyun ngerjain deh 🙂
    Author lanjutanya jgn lama2 yaa
    Author fighting~~~~~~

  7. hyaaaaa banyak typo !!!
    pertama soohye kesonohnya soohyun ???
    ahahahah gwenchana ff pertama kan ?? tpi ini udah rapi cuman ya lebih teliti lagi ya ..
    huwaaa iya udah ketauan rencana ultah … hehehe …
    kasian taemin sama yira di kerjain minho ma soohye … kekekekek
    huwaaa author .. di tunggu lanjutannya ya ….
    ^^

  8. Itu purapura yaa
    Kan yira ama taem mau ultah
    Aishhh bisaan banget itu smsnya bikin kesel
    Kasian taemin huhuhu
    Lanjut

  9. ciahahahaha
    Yg bgini” sih udh ktebak lg ngusilin utk surprise party + gift u,u
    Fufufufu.
    D tunggu next chapter ny ^^

Leave a reply to hanjia Cancel reply