P.S: Hemm.. mian lagi.. sama kayak FF yg sebelumnya, karena founder kita lagi sakit jadi aku yg ngegantiin beberapa tugasnya. Hemm… mian ya aku gak tahu harus nge-edit apa.. ehehehe *deep bow*
Cast
Mikan_junior as park yoonha
Lee jinki
Kim keybum
Kim jonghyun
Choi minho
LESSON II
”NOONA!!! Ini aku masih ingat??” ketika lampu hidup aku mulai bisa melihat betapa tampannya namja ini meski terlihat lebih muda dariku, dengan nada sedikit jengkel karena dari tadi aku tidak bisa berhasil mengetahui namja itu, lalu ke dua tangan berada di pinggang dan sangat percaya diri dia memperkenalkan dirinya. Aku hanya bisa terheran-heran ’bagaimana bisa dia bisa menjadi setampan ini, oh! Ini pasti mimpi, karena aku terlalu lelah akhirnya membayangkan yang tidak-tidak’ aku yakin sekali ini adalah mimpi lalu aku melanjutkan tidurku.
”Noona ironaaa, noona kenapa tidur lagi? Ini Taemin-ah, Taemin.” Dia kembali mengguncang tubuhku yang sedang berusaha untuk kembali tidur.
”LEE TAEMIN~AH!!!” Mataku terbuka dan bangun dengan sekejap menatap dirinya, memegang pipinya yang sekarang sudah tidak berisi lagi seperti 6 tahun yang lalu.
”Taemin-ah??”aku masih tidak percaya. Taemin hanya mengangguk senang karena aku mulai menyadari dirinya. Lagi-lagi dia memelukku dengan sangat erat,
”Noona, noona ku.. noona jeongmal bogoshipoyeo.” Akhirnya dia melepas pelukanku dan mengucapkan kata-kata yang aku yakin sudah lama aku tidak mendengar itu. ”Noona” pintanya menunjuk keningnya, EEEEE dia masih ingat itu.
”APA-APAAN KAU INI!!!” Aku melempar bantal yang ada di tempat tidurku ke arahnya.
”Noona biasanya kalau dulu aku datang noona selalu mecium keningku tapi sekarang kenapa malah menciumku dengan bantal!” Taemin mencibir, lalu dia berjalan mendekatiku di tempat tidurku dan dia juga ikut naik ke tempat tidurku dengan duduk bersila dia menatapku lekat-lekat, aku langsung memeluk bantalku dan menjauh darinya sebisaku,
”Wae.. wae.. weyeo?” Sial suaraku terdengar gugup.
”Noona sekarang kau tambah cantik.” Dia berkata seperti itu tanpa ada gugup sama sekali.
”Ehmm… eee… go-gomawo.” Lagi-lagi suaraku terdengar lucu karena gugup, mukaku terasa terbakar kupikir siapapun yang lihat pasti tertawa karena mukaku mirip seperti cumi rebus lagi pula tidak pernah kudengar orang memuji wajahku yang sangat sederhana ini kecuali omma dan appa yang setengah mati memuji mukaku. Lalu Taemin semakin mendekatiku dan ketika jarak wajah kami hanya 5 cm jantungku terasa berlonjak tinggi sekali, aku tidak bisa bernafas dan tidak bisa berkedip, lalu taemin membisikkan sesuatu
”Noona kalau noona tidak mau melakukannya aku yang akan melakukannya.” Lalu tiba-tiba dia mencium keningku, dan saat itu juga semua terasa gelap dan aku tidak ingat apa-apa.
~ ~ ~
Aku tersadar ketika ada sesuatu yang dingin dan keras menyentuh keningku. Aku melihat omma sedang menurunkan demamku dengan es batu yang telah terbungkus kain.
”Omma?” Suaraku sepertinya terdengar tidak bertenaga padahal aku sudah mengerahkan tenagaku untuk memanggil omma. ibu menepuk pundakku dan berkata, ”Jangan berbicara dulu kau perlu istirahat”.
”Omma aku bermimpi bertemu Taemin, dia terlihat tampan dan sekarang sudah besar aku yakin dia pasti jadi idola di kelasnya.” lanjutku.
”Yoonha, maksudmu Taemin? Dia ada di bawah sedang menonton televisi dengan appa mu, dia tampan kan?” sepertinya omma suka ketika aku aku menyebut Taemin tampan.
”Omma, sebenarnya aku aku aku turun kelas di kelas 2 S, tapi tapi aku akan kembali lagi di kelas ku yang dulu omma aku janji!” Akhirnya aku jujur juga pada omma. Dan reaksi omma hanya tersenyum lalu menepuk pundakku dan pergi, ku pikir omma tak tega memarahi dengan kondisiku seperti ini. Aku menatap langit-langit kamarku dan berfikir apa yang dilakukan taemin, kenapa dia tiba-tiba mengunjungiku semenjak terakhir kali kunjungannya 6 tahun yang lalu dan tiba-tiba tidak ada kabar lagi dari mereka. Setelah memikirkan Taemin pikiranku melayang pada si Minho, betapa kami begitu dekat dan aku terus memikirkan senyumnya yang sangat membuatku melayang-layang. Ketika aku memikirkan si minho itu aku tidak sadar muka taemin sedang menatap ku heran di samping tempat tidur.
”OMO kenapa kau selalu menampakkan dirimu dengan cara tidak wajar, kau ingin aku lekas mati ya” bentakku
”noona aku dari tadi sudah ketuk pintu tetapi tidak ada yang menjawab lalu aku masuk saja dan mendapati mu sedang tersenyum-senyum memikirkan ku, itu membuatku senang” terang taemin dengan wajah yang berseri-seri.
”ya!!taemin ah!!, haissh sudahlah bagaimana kabarmu, sekolahmu?” aku mulai bangkit dari tidurku dan menyingkirkan kantong es yang ada di keningku.
”noona gwencana?” taemin membantuku untuk bangun, ”gwencanayeo” aku mulai berusaha duduk, dan aku merasa tidak pusing lagi, lalu taemin menjawab pertanyaan ku
”aku baik kau bisa melihatnya kan, kalau sekolah lancar aku kelas 2 sekarang sama seperti noona”
tidak kaget taemin adalah anak jenius yang aneh bisa-bisa dia lulus terlebih dahulu dari pada aku.
”aku akan sekolah di sekolah noona, jadi jika aku rindu tinggal melihat nunna tanpa harus jauh lagi” imbuhnya senang sekali.
”MWO???!!! Maksudmu kau akan sekolah denganku!!!hahahaha~ kau pasti bercanda, kau selalu menjahiliku seperti dulu-dulu kan” aku merasa kaget sekali sekaligus geli saat taemin berbicara seperti itu, dia sudah gila karena kejeniusannya yang tidak bisa dia kendalikan.
”aku serius noona, aku ingin 1 kelas dengan noona dan kita akan menjadi pasangan yang paling serasi di sekolah” taemin mengangguk mantab dan tidak ada keraguaan sedikitpun di dalam suaranya. Aku hanya bisa menelan ludah karena tidak bisa berkata apa-apa. DIA SUDAH GILA
***
HAAAAAH ini salah satu kebiasaan setiap orang jika orang itu dalam keadaan tertekan, atau sekedar ingin mengeluarkan angin negatif dari dalam tubuh adalah menghela nafas panjang-panjang.
”gwencanayeo yoonha?” tanya hyo hoon dia sedang duduk di tempat ka in yang sedang kosong karena sedang ditinggal ka in untuk bermesraan dengan woo yoong yang seorang ahli dalam bidang mesin ini, jung hyo hoon adalah tempat curhat yang sangat asik bagi para anak kelas S.
” hyo hoon aku merasa aneh saat ini” tidak terasa dakuku sudah berada di meja.
”aneh? waeyeo?” suaranya terdengar sabar dan terdengar ingin ku menceritakan padanya.
”adik ku ah bukan dia bukan adikku tapi dia ku anggap adikku, ya itu lah dia kembali tapi dia membuatku merasa dia bukan lagi seperti adikku lagi” aku harap hyo hoon mengerti apa yang ku maksud.
”kau suka dia?” pernyataan itu sangat tidak berlasan dan terdengar konyol sekali sekaligus langsung menohok ”MWO” aku terlonjak dan aku sudah berdiri seongsaenim plus anak-anak yang tadinya sibuk sendiri dengan kegiatan-kegiatan, tiba-tiba serempak meloneh kearah ku ”mia mi mianhe” aku menunduk pada semuanya dan kembali bisa menguasai diri dan duduk, sebenarnya aku sangat amat malu.
”aniyooo, dia adikku titik”. Aku menekankan suaraku pada kata adikku dan hyo hoon mengangkuk mencoba mengerti sebelum sempat memberikan komentar, hyu sik ssi datang dengan diikuti seorang gadis kecil yang berwajah bulat tetapi dia begitu manis, begitu memasuki kelas semua teman-teman berteriak girang dan berlari menuju gadis itu kecuali kyuhyun yang berada di seberang meja ku, entah kenapa raut wajah kyuhyun berubah-ubah dari senang lalu berganti sedih lalu berganti resah dan bersemu merah. Aku yang tidak tahu apa-apa ini hanya diam saja di bangku ku sambil memainkan alat tulisku pura-pura tidak terjadi apa-apa dan tidak tahu. Lalu aku merasa ada seseorang yang berdiri didepanku
”annyeong lee yunlie imnida, kau murid baru disini kan park yoona? Ah senangnya akhirnya kau masuk disini juga ya” setelah memperkenalkan diri dengan super cepat dia pergi untuk berbinca-bincang dengan yang lain. Aku menoleh kearah sooyoung yang juga baru duduk di tempatnya
”ya sooyoung~ah kenapa mereka begitu akrab dengan yunlie?” bisikku pada sooyoung
”ah, dia itu murid kelas S dulu, hanya 1 tahun lalu dia ke Amerika, tapi dia hanya 1 semester lalu kembali deh ke korea” jawab sooyoung cool, singkat, dan cepat yah seperti biasa.
”nee araseo araseo” aku kembali meletakkan daguku di meja, dan hyo hoon kembali lagi di tempat ka in
”nah sekarang kita mulai lagi ceritamu oh iya sampai mana tadi ceritamu?” dia memutar posisi kursinya untuk jangka waktu lama demi mendengar curhatku sepertinya dia penasaran dengan masalah yang sedang kuhadapi padahal menurutku itu tidak terlalu penting.
”begini masalah adikku..”belum sempat aku melanjutkan ceritaku appa muncul lagi setelah 5 menit tadi membawa yunlie kali ini dia membawa seorang murid baru lagi kali. Seluruh kelas yang tadinya sedang bermain dengan gadget mereka masing-masing kembali ribut lagi dan hyo hoon berlari ketempat duduknya meninggalkan ceritaku yang menggantung, dan juga hyo hoon sepertinya tidak mau kalah ribut dengan murit-murid yang lain yang ingin menyambut murid baru ini. Setelah beberapa menit berbicara pada seongsaenim appa kembali memanggil namja tersebut
”lee taemin masuklah” aku yang tadinya acuh dan tidak seheboh murid-murid yang lain sekarang aku membatu seperti es dan jantungku berdegup kencang, keringat dinginku mulai keluar aku bisa mendengar suara langkah kaki seseorang. ’ Tuhan kali ini aku berharap dia bukan lee taemin adikku yang sudah gila itu Tuhan aku mohon. Kalu benar itu dia tapi kenapa dia nekad sekali!!!’ aku berdoa dengan sungguh-sungguh jika itu taemin yang itu ini akan menjadi masalah besar bagiku.
BRAAAK!!!
Aku terjatuh dari kursi ku, mereka yang tadinya memperhatikan murid baru sontak mereka langsung menoleh kearahku. Aku langsung terbangun dan kembali duduk dengan tenang tetapi dalam hati sangat malu sekali, aku tahu mereka ingin sekali tertawa tapi tawa itu mereka tahan aku tahu dari wajah mereka. Aku langsung bergidik setelah tahu itu taemin adikku dan dia hanya tersenyum melihatku jatuh. Aku sangat cemas saat ini aku terus meremas tanganku yang sudah mulai dingin dan menggigit bibirku agar tidak terlalu ketara cemasku. Selama perkenalan aku sama sekali tidak berani menatap taemin perasaanku sebal bercampur senang, sebal karena kenapa harus nekad menyusulku, senang karena bukan Cuma aku anak yang baru yang tidak tahu apa-apa tentang kelas ini
’aku ada teman yang sama-sama minim info tentang kelas ini, taemin awas kau nanti akan ku buat kau menyesal kalau kau pernah hidup di dunia ini’ aku terus bergumam tidak jelas, tiba-tiba perutku melilit hebat,
’aduuuh tepat sekali hari ini hari pertama aku kedatangan tamu*datang bulan* aku jadi bisa alasan untuk keluar jauh-jauh dari taemin gila itu’.
Setelah ijin dengan wajah yang kesakitan dan memegang perut yang rasa sakitnya mulai reda, appa yang dari tadi berbicara panjang lebar tentang taemin dan segudang prestasinya yang menurutku tidak penting akhirnya mengijinkan ku untuk ke ruang kesehatan sebelum keluar ruangan aku melirik kearah taemin dengan sinis dan dia hanya tersenyum jahil. Sepertinya aku tahu senyum itu, senyum yang berbahaya itu aku segera berlari kecil menuju ruang kesehatan.
~ ~ ~
”Anya onni sudah kau kuncikan pintu depannya?” aku memastikan bahwa kunci ruang kesehatan khusus kelas S ini terkunci rapat.
”sudah yoonha memang ada apa?? Ada yang mengerjarmu?” tanya anya, anya adalah suster muda yang berada di kelas S ini dia sama sepertiku ketika aku turun kelas anya onni juga dipindah tugaskan di kelas S. Kurasa dia juga memiliki sifat yang sama seperti ku jadi aku merasa nyaman berada didekatnya.
”aniyeo, tidak juga sih adikku bukan dia bukan adikku ah terserah dia si taemin adikku” aku selalu bingung menjelaskan hubunganku dengan taemin.
”dia taemin dia sudah kuanggap adik bagiku tetapi dia begitu ingin memangsaku, haaah jadi molla aku onni makanya sembunyukan aku dari dia, kau tega aku jadi makanannya” aku melotot pada anya onni mengancam agar tidak membukakan pintu untuk siapapun.
”ne ne ne araseo yoonha” anya onni sibuk dengan data-datanya. Aku yang bosan hanya tidur-tiduran di tempat tidur dan memainkan kelambu lalu berbincang-bincang tentang apa saja dengan anya onni.
Lalu aku mendengar suara ketukan dari luar langsung aku terbangun dan membuka kelambu setelah itu langsung memberi isarat agar berbohong kalu aku sedang tidur tidak bisa diganggu, anya onni mengangguk mengerti.
Di bawah selimut aku membuka telingaku lebar-lebar dan dari luar ruangan terdengar suara seorang yeoja yang berbicara dengan nada pelan, lalu suara itu tidak terdengar lagi, malah terdengar suara kelambu yang terbuka ’anya onni waeyeooooo’ hatiku meronta.
”yoonha irona, anya onni bilang kau hanya berbohong” lalu selimutku terbuka dan aku didapati sedang pura-pura tidur, tetapi dia bukan taemin tetapi suara hyo hoon. Aku membuka mata dan terbangun sekaligus lega,
”kau itu membuat semua khawatir tau kamu malah sehat-sehat saja, ngomong-ngomong yang tadi itu jangan-jangan taemin adik mu?” dia mengambil kursi untuk duduk di disebelah ranjangku.
”sialnya kau betul, tapi hyo hoon aku memang sakit kok, benarkan onn?” aku membela diri dan segera mencari bantuan pada anya onni.
”haaah iya hyo hoon dia sakit datang bulan hari pertama tetapi kurasa itu tidak terlalu sakit” onni ternyata tidak bisa bohong, akhirnya aku mengakui perutku tidak begitu sakit tetapi untuk menghindar dari taemin.
”benarkan kau bohong, tetapi aktingmu bagus juga soalnya kau sampai sepucat itu hebat sekali, tetapi yoonha dia sekelas dengan kita kau tidak bisa lari lagi kan” terang hyo hoon. ” tadi karena sangat kaget sampai wajahku pucat, kau benar aku tidak bisa selalu ijin keluar, aku harus bagaimana hyo hoon?” tanya ku.
”kalau kau tidak punya perasaan apa-apa buat apa kau gugup, kalau kau gugup berarti kau suka dia, dan ku pikir dia akan semakin suka” sela anya onni,
”benar-benar” imbuh hyo hoon. Aku mollaaaaaaaaa~
TBC
***
signature
This FF has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^
Don’t forget to :
- Open FAQ page for ask something.
- Open GUESTBOOK for new reader
- Open Join Us page to know how to send your FF