Love Me
Author: Shayleeshr
Main Cast: Kim Kibum, Lee Jinki, imaginary character
Support Cast: Other SHINee members, imaginary character
Length : Sequel
Genre : Romance, Family, Friendship
Rating : General
©2010 SF3SI, Freelance Author.
CHAPTER EIGHT
Lee Jinki POV
Entahlah. Aku tidak mau peduli dengan apa yang sedang dibicarakan Key dan Charin sekarang. Apa yang sedang mereka tertawakan saat Key menunggu giliran foto. Aku gelisah. Disatu sisi aku tidak mau melihat Charin terluka atas sikap Key pada Nicole. Disisi lain aku juga tidak ingin melihat Key dan Charin seperti ini. Disisi yang lain lagi, aku juga tidak bisa melukai perasaan Key yang notabenenya adalah ‘adik’-ku disini. ARGGHHHH!!
“JINKI-AH~! JANGAN MENJAMBAK-JAMBAK RAMBUTMU SENDIRI! NANTI TATANANNYA RUSAK!” teriak Kiyeon onnie yang berdiri dibelakang fotografer. Aku hanya bisa tersenyum tipis dan membungkuk.
Aku melihat Charin melirikku karena teriakan Kiyeon onnie barusan. Lalu ia tersenyum dan megacungkan kepalan tangan kanannya kearahku. “Hwaiting!” ujarnya. Mendengar itu, aku kembali berkonsentrasi dengan pemotretan teaser pic-ku.
“Ya Jinki, fokus. Ini frame terakhir!” Fotografer itu memotretku beberapa kali, dan sesiku pun selesai.
Aku mengambil posisi duduk di belakang para penata rias disebelah Minho dan Jonghyun lalu memakan jatah makan siangku. Sekarang masih giliran Taemin yang berfoto. Sedangkan si Almighty masih sibuk bercanda dengan Charin. Aku heran dengan Minho. Mengapa ia tidak menggubris mereka sama sekali? Atau memang ia sudah mencoba tapi dipelototi Key?
“Hyung” panggil Minho. “Kau terlihat frustasi”
“Hmm?” aku hanya mengangkat wajahku agar ia tau mulutku penuh dengan makanan.
“Frus.ta.si” ulangnya lagi.
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.
“Gara-gara mereka?” Minho menunjuk kearah Charin dan Key.
Aku menghela napas. Memberku yang satu ini walaupun dia terlihat pendiam, tapi sangat peka terhadap sekitarnya. Minho bisa tau apa yang member lain rasakan hanya walaupun tidak ada yang mengatakan secara langsung padanya.
Aku hanya tersenyum menjawab pertanyaan Minho. “Tenanglah Hyung. Masih ada banyak jalan menuju Roma”
“Jalan apa?” Tanya Taemin tiba-tiba.
“Jalan menuju Roma” jelas Minho.
Taemin mengangguk. “Iya Hyung! Kau bisa naik kereta dari Spanyol mungkin hanya dua jam. Lalu kalau dengan mobil dari Paris mungkin tiga jam. Tapi kalau kau dari Korea, naik pesa…”
“Taemin, Ini peribahasa. Bukan arti yang sebenarnya!” Tengahku.
“..Wat. Yah! Onew Hyung kau galak sekali pada magnae mu ini” Taemin menampakkan tampang melasnya sambil duduk disebelah kiriku.
Tiba-tiba Charin datang menghampiri kami, sepertinya sekarang sedang giliran Key. Wajahnya terlihat cerah walaupun aku tahu tadi pagi waktu ia kesini ia masih sangat mengantuk.
“Duduk noona” tawar Taemin.
“Duduk dimana?” Tanya Charin. Ternyata bangkunya hanya ada empat.
“Kau bisa duduk dipangkuanku kalau kau mau noona!”
“Ya babo! Tak akan kubiarkan!” Minho menjitak kepala Taemin pelan.
“Aku kan hanya menawarkan Hyung.” Taemin mengelus-elus kepalanya.
“Hahaha. Memangnya kau kuat Taemin-ah?” goda Charin.
“Noona. Kau jangan meremehkanku. Bahkan kalau kau mau, aku akan menggendongmu dari sini sampai dorm” ujar Taemin, kemudian Taemin mengkeret karena dipelototi oleh mata besar Minho.
“Kau duduk sini, biar aku yang berdiri” Minho menarik tangan Charin dan mendudukkannya dibangku sebelah aku duduk. Aduh Umma.. Kalau anakmu ini mati kena serangan jantung. Tuntut saja Minho. Ini semua salahya.
“Annyeong” sapa Charin sambil tersenyum padaku. “Kenapa kau lesu sekali oppa?”
“Ah memang iya? Padahal aku baru makan” jawabku.
“Pasti tidak makan ayam ya?” Aku tertawa mendengarnya,”Kau tau saja”
“Ah oppa! Chicken lovers sepertimu kan sudah terlihat jelas. Tidak semangat tanpa ayam” ujarnya cekikikan.
“Apa kau sudah makan?”
Ia mengangguk mantap, “Sudah. Tadi aku sudah makan bekal buatan Key oppa” My bad. Aku seharusnya tidak bertanya seperti itu. Ini malah membuatku semakin pusing.
Aku tersenyum tipis, “Baguslah”
~~~
“Eeh.. Oppa. Gwenchana?” Tanya Charin saat aku terduduk lesu di sofa saat sampai rumah.
“Ne. Gwenchana” aku tersenyum. Memang sebenarnya daritadi aku merasa pusing, kupikir dengan tidur pusingnya akan hilang.
“Oppa terlihat pucat” ujar Charin lagi.
“Iya, aku mengantuk. Aku tidur dulu ya Charin-ah”
Aku berjalan lunglai kedalam kamar kami, dan merebahkan badanku di kasur yang paling tengah. Sebenarnya aku tidak bisa tidur, bayangkan, bagaimana aku bisa tidur kalau pikiranku selalu melayang ke tempat pemotretan teaser tadi? Membayangkan Charin dan Key berpegangan tangan, berpelukan, berci..ANI ANI ANI~!!
Tok.Tok.Tok.
“Oppa, apa kau sudah tidur?” Sebelum pintu dibuka, aku langsung menenggelamkan seluruh badanku dibalik selimut, dan berpura – pura tidur.
Aku bisa merasakan Charin yang mendekat kearahku. Aku mengintip sedikit dari celah yang ada di selimut. Ia meletakkan sesuatu di atas cabinet buku-buku milik Minho dan kembali berjalan ke kasurku.
Ia duduk diujung kasurku, dan perlahan membuka selimut yang menutup wajahku. Omo Tuhan selamatkan aku! Aku masih terus berusaha memejamkan mataku agar terlihat benar-benar tertidur. Charin mengelus pelan kening dan pipiku. Tangannya halus sekali. Lalu lama kelamaan tangannya turun ke dadaku dan menyusup kedalam bajuku. Omona! Ia ingin melakukan hal yang macam-macam padaku!
“Charin-ah!” ia terlihat kaget melihatku yang tiba-tiba terbangun, dan langsung menarik kembali tangannya yang tadi sudah ada dibalik bajuku.
“Mianheyo oppa. Jeongmal mianheyo. Aku tidak bermaksud..”
“Charin-ah..” aku menatap matanya lekat-lekat. Ia terlihat panik.
“Oppa..” aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. “Tunggu dulu – tunggu dulu!” ia mendorong badanku ke tempat tidur sehingga aku menjadi berbaring kembali.
“Aku disuruh Jjong oppa mengukur temperature tubuhmu dengan ini!” ia mengacungkan sebuah thermometer yang ia pegang di tangan kanannya. “Aku tidak tega membangunkanmu karena kau terlihat sangat lelah. Mianhe jika membuatmu terbangun. Aku hanya khawatir melihatmu seperti tadi oppa” jelasnya.
“Oppa mau memasangnya sendiri?” tanyanya. Aku menggeleng. “Baiklah” tangannya kembali masuk kedalam bajuku dan meletakkan thermometer itu di lipatan lenganku.
“Jangan banyak bergerak oppa. Aku sudah membuatkanmu teh” ia berdiri dan mengambilkan sebuah cangkir yang ia bawa tadi. “Dan ini obatnya. Minum dulu”
Aku tersenyum melihatnya dan semua perhatiannya. Ah, Andai saja aku mempunyai yeojachingu. Mungkin tidak akan jadi seperti ini ujungnya (-p..q-)7. Aku menelan obat yang tadi dibawa Charin dengan semangat, sehingga membuatku terbatuk sedikit.
“Eeeeh? Gwenchana?” tanyanya.
“Ne gomawo”
Ia tersenyum manis. “Cheonmaneyo oppa” ia mengambil cangkir yang aku pegang dan menaruhnya di lantai.
“Cepat sembuh ya! Semua shawol sangat merindukan kalian” Ia mengusap pipi kananku cepat dan langsung pergi keluar dengan cangkir kosong ditangannnya.
UMMA! Mungkin aku tidak akan sembuh dalam waktu dekat kalau ia terus bersikap seperti ini! Yang ada demamku makin tinggi karena ia mengusap seperti itu! Aigoo, aku bisa jamin mukaku pasti merah sekali sekarang. Jeongmal gomawo Charin-ah!
~*~
Charin POV
“Dan ini obatnya. Minum dulu” aku menyerahkan sebuah tablet obat yang tadi sudah kubawa dari luar beserta cangkir teh ke tangan Onew oppa. Ia hanya tersenyum, lalu meminumnya cepat – cepat sehingga membuatnya sediki tersedak.
Aigoo! Bagaimana bisa Tuan dan Nyonya Lee mempunyai anak setampan ini? Pipinya sedikit chubby, putih mulus dan menggemaskan. Aih aku ingin sekali mencubitnya. Orangnya lembut, perhatian dan baik hati. Selalu bisa menjadi panutan bagi member yang lebih muda darinya. Dan Onew sangtae-nya.., hihihi
“Eeeeh? Gwenchana?”
“Gwenchana Charin-ah. Gomawo”
Aku tersenyum “Ne. Cheonmaneyo oppa” Aku mengambil cangkir yang Onew oppa pegang lalu meletakkannya di lantai dekat kakiku. Onew oppa tersenyum. “Cepat sembuh ya! Semua Shawol merindukan kalian” Aku mengusap pipi kanannya dan langsung keluar kamar sambil membawa cangkir kosong tadi.
Ya! Jeongmal babo-ya! Charin! Mengapa kau bisa berlaku serendah itu?! Aduh babo! Kalau Onew oppa malah marah gimana? Ah aduh! Minho aku mau pulang!
“Hey-hey-hey! Kenapa kau terus memukuli kepalamu seperti itu?” Minho oppa menahan tanganku yang berusaha memukul-mukul kepalaku lagi.
“Naneun Baboooooooo”
“Ya! Kau mengataiku babo?!”
“Babo babo babo babo babooooo! Heeeeeeeh.. Aku akan benar-benar pindah dari sini”
“Mwo?”
“Ba..bo” Aku meninggalkan Minho oppa yang menatapku bingung dan bergabung dengan Taemin yang sedang sibuk dengan bukunya.
“Waeyo noona?” Tanya Taemin.
“Anio Taeminnie. Kau sedang mengerjakan apa?”
“Biologi” Taemin memasang wajah masamnya. “SHINee Lee Taemin akan membelah seekor kodok, besok”
Aku tersenyum, “Kodok?”
“Iya. Aku akan membelah kodok. Aku tidak terlalu suka praktikum biologi. Selalu sial.”
“Kenapa sial?”
“Tahun lalu, waktu aku praktek membelah perut kadal. Anak-anak malah mengisengiku dengan memasukkan kadal itu ke dalam bajuku” jawabnya. “Mengerikan bukan?”
“Kau hebat Taemin. Mungkin jika aku ada di posisimu, semua orang yang berbuat seperti itu akan ku maki habis-habisan. Atau mungkin aku akan menyantetnya satu persatu” ujarku panjang lebar.
Taemin menggelengkan kepalanya, “Syukurlah karena aku ini bukan Noona. Kalau aku ini Noona, apa jadinya Shinee nanti”
“Taemin!”
“Haha. Kalau manager hyung mengizinkan, mungkin aku akan memilih home schooling saja dari pada seperti ini”
“Aku tahu Taemin pasti bisa!” ujarku menyemangati.
Senyum Taemin mengembang, “Aku tahu! Noona juga pasti bisa!”
“Noona bisa apa?” tanyaku.
“Bisa memilih antara Onew hyung atau Key hyung”
“MWO?! LEE TAEMIN!!” Taemin menjulurkan lidahnya kearahku dan mulai berlari. Aku mengejarnya tentu saja, tapi Taemin lari dengan cepat. Kakinya kan lebih panjang dari kakiku. Huh rasanya aku ingin menarik rambut coklat panjang milik Taemin!
“Jonghyun hyuuung! Charin Noona mengejarku terus niiih” ujar Taemin sambil terus berlari mengitari dorm. “Minho oppaaaa! Taemin yang mengejekku duluaaan” ujarku tak mau kalah. Sementara yang diteriaki malah diam saja, sibuk meminum susu mereka sambil menoton acara kejar-kejaran gratis.
“Berarti benar kan Noona bingung memilih? Nyatanya marah!” ledek Taemin lagi. Aku berhenti mengejar Taemin lalu langsung duduk disebelah Jonghyun oppa dan meneguk habis segelas susu yang ada didepanku.
“Ya! Susuku!” Protes Minho oppa. Aku hanya diam saja, kesal pada Taemin.
Jonghyun oppa yang baru menghabiskan susunya tertawa dan mengacak-acak rambutku. “Diledek Taemin apa?” tanyanya.
“Itu.., Aku..”
“Apa?” Tanya Minho oppa. Ah masa aku bilang? Kan nanti aku malu.
“Tuhkan Hyung! Noona saja malu mengatakannya kan! Hahahah”
“Taemin, sudahlah jangan mengganggunya terus” tengah Minho oppa.
“Memangnya kau mengganggu apa Taeminnie?” tiba-tiba Key oppa yang tadi langsung pergi ke kampus setelah pemotretan, pulang dan menghampiri kami.
Taemin! Jebal Taemin! Jangan katakan! Jangaaaann haaa.. Taemin.
“Oh. Aku mengejekknya soal Sungmin hyung. Eh, Charin Noona malah marah-marah” jawab Taemin. Aku tentu saja memandang Taemin dengan tatapan penuh terimakasih. Taemin mengedipkan sebelah matanya padaku.
Setelah aku menyiapkan makan, aku mengecek Onew oppa yang tadi belum sempat makan malam. Tadinya aku ingin membangunkannya saja, tapi melihat muka Onew oppa yang sangat damai dalam tidurnya, aku jadi tidak tega. Ah dia kan lagi sakit! Berarti dia harus diberi asupan makanan biar lebih kuat. Bagaimana ya? Kalau aku membangunkannya, apakah dia akan ingat perbuatanku tadi?
“Oppa.. Onew oppa..” Aku mengguncang-guncangkan badan Onew oppa yang ada didalam selimut, syukurlah suhu badannya sudah sedikit menurun.
Onew oppa membuka matanya perlahan, lalu ia tersenyum kearahku. “Charin-ah, waeyo?” tanyanya.
Tenang Charin tenang.. “Ayo kita makan” ajakku. “Oppa tadi hanya makan jatah makanan di studio kan?” Onew oppa mengangguk dan berusaha bangun dari tempat tidurnya. Lalu ia berjalan keluar kamar, aku menyusul dibelakangnya.
Aku menghela napas sebelum benar-benar keluar kamar.
Kenapa tadi aku bisa mengusap pipi Onew oppa saat melihatnya tersenyum?
Kenapa tadi aku malah marah saat Taemin menggodaku antara dua pilihan itu?
Sepertinya aku biasa saja dengan Onew oppa, aku juga tidak pernah mengatakannya pada siapapun tentang perasaanku pada Key oppa. Hanya mungkin Minho oppa yang sedikit-sedikit bisa menebak perasaanku terhadap Key oppa dan Nicole. Oh tidak-tidak yang itu tidak. Ah Tuhan, kenapa aku jadi aneh begini? Aku kan tidak suka siapa-siapa, tapi kenapa Taemin berbicara seperti itu?
“NOONAAAAA! AYO MAKAAAN!”
~*~
Tunggu sebentar,
kayaknya aku bisa nebak ada beberapa yang protes kalau Charin dibuat sama Onew ya?
Muahaha. Soalnyaaa, aku ini suka plin-plan, bentar-bentar suka Onew suka Key suka Minho suka Taemin suka Jjong. Tapi tenang, aku gak bakal maruk bikin semuanya suka. 😉
Makasih yaa buat semuanya yang udah mau ngikutin, maaf kalo pada bosen. Maaf kalau pada bingung sama ceritanya.
Soalnya perjalanan chapter cerita ini masih agak panjang karena aku belum menemukan ending yang pas buat cerita ini hohoho.
Tapi overall, jeongmal gomawooo!!!
©2010 SF3SI, Freelance Author.
This post/FF has written by SF3SI Author, and has claim by our signature
This FF/post has claim to be ours. Please keep read our blog, comment, vote and support us ^.^
Don’t forget to :
- Open FAQ page for ask something.
- Open GUESTBOOK for new reader
- Open Join Us page to know how to send your FF
- Vote us please, our rating going down on SHINee toplist, so please vote us ^.^
- For new reader, please join page Talk Talk Talk
- Open page LIBRARY if you miss some FF